TENTANG
c Bahwa untuk memberikan obat yang tepat dan benar, maka perlu ditetapkan
. Surat Keputusan Direktur tentang Pelabelan Obat di Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Pelabelan perbekalan farmasi di pelayanan farmasi menjadi
tanggung jawab dari Instalasi Farmasi.
KEDUA : Aturan dan tata cara penyimpanan perbekalan farmasi di Rumah
Sakit terlampir dalam Surat Keputusan ini
Ditetapkan di : Kepanjen
Tanggal : Agustus 2017
Direktur
RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH
HASTA HUSADA
1. Pelabelan perbekalan farmasi adalah pemberian label atau etiket pada obat, bahan obat dan bahan
kimia.
2. Pelabelan perbekalan farmasi dilakukan oleh petugas farmasi (Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian).
3. Pelabelan perbekalan farmasi dilakukan pada obat minum (tablet, kaplet, kapsul, puyer, sirup), obat
suppositoria, salep, krim, lotion, tetes mata, tetes telinga, obat semprot, dan obat injeksi.
4. Penyimpanan Obat : Obat, sediaan farmasi dan bahan kimia yang sudah dikeluarkan dari wadah
aslinya harus diberi label atau etiket.
5. Pelabelan obat, sediaan farmasi dan bahan kimia yang dikeluarkan dari bahan asli meliputi :
a. Nama
b. Konsentrasi ( kekuatan )
c. Tanggal kadaluarsa
d. Peringatan
6. Produksi :
Semua hasil produksi harus diberi label atau etiket yang berisi :
c. Cara penyimpanan.
e. Beyond Use Date (untuk obat racikan maksimal 30 hari digunakan setelah peracikan).
a. Nama
b. Konsentrasi ( kekuatan )
c. Tanggal kadaluarsa
d. Peringatan
8. Penyiapan :
a. Semua Perbekalan Farmasi yang disiapkan dari Instalasi Farmasi harus diberi label atau etiket.
b. Semua perbekalan farmasi yang disiapkan perawat harus diberi label atau etiket.
4) Nama Obat dan jumlah (dituliskan nama merek dagang, apabila obatnya paten/ branded;
dituliskan nama generik apabila obatnya generik).
5) Kekuatan obat
12) Tanggal kadaluwarsa obat atau Beyond Use Date (untuk obat racikan maksimal 30 hari
digunakan setelah peracikan)