PENDAHULUAN
Pemantauan farmasi dan terapi pada suatu rumah sakit berfungsi sebagai :
1. Pengembangan kebijakan dan prosedur mengenai seleksi, distribusi, penanganan,
penggunaan, pemberian/ konsumsi obat dan bahan uji diagnosa.
2. Pengembangan dan pemeliharaan formularium obat.
3. Evaluasi dan, apabila tidak ada mekanisme demikian, persetujuan protokol, berkaitan dengan
penggunaan obat investigasi atau obat percobaan.
4. Penetapan dan pengkajian semua reaksi obat yang merugikan.
Panitia farmasi dan terapi adalah sekelompok penasehat dari staf medik dan bertindak
sebagai garis komunikasi organisasi antara staf medik dan instalasi fermasi rumah sakit (IFRS).
Pembentukan suatu PFT yang efektif akan memberi kemudahan dalam pengadaan sistem
formularium yang membawa perhatian staf medik pada obat yang terbaik dan membantu mereka
dalam menyeleksi obat terapi yang tepat bagi pengobatan penderita tertentu
Kegunaan utama dari PFT :
Perumus kebijakan-prosedur
Panitia farmasi dan terapi memformulasikan kebijakan berkenaan dengan evaluasi, seleksi, dan
penggunaan perapi obat, serta alat yang berkaitan di rumah sakit.
Edukasi
Panitia farmasi dan terapi memberi rekomendasi atau membantu memformulasikan program
yang didesain untuk memenuhi kebutuhan staf profesional (dokter, perawat, apoteker, dan
praktisi pelayanan kesehatan lain). PFT meningkatkan penggunaan obat secara rasional
melalui pengembangan kebijakan dan prosedur yang relevan untuk seleksi obat, pengadaan,
penggunaan, dan melalui edukasi tentang obat bagi penderita dan staf profesional.
Pelaksanaan
Garis besar ketentuan dalam mengoperasikan PFT:
Panitia harus mengadakan pertemuan/rapat dengan jadwal yang teratur.
Mengadakan hasil rapat dan disampaikan ke semua anggota.
Sekretaris harus meminimalkan judul yang dapat ditangani secara administratif dan
memaksimalkan hal – hal yang memerlukan diskusi antardisiplin dalam agenda rapat.
Notulen rapat harus diambil oleh sekretaris dan harus dipelihara sebagai rekaman permanen
rumah sakit.
Rekomendasi panitia harus disajikan kepada staf medik atau panitia lain yang sesuai untuk
diadopsi.
Hubungan antarkomite lain yang berkaitan dengan penggunaan obat harus dipelihara
(misalnya, pengendalian infeksi).
Tindakan panitia harus secara rutin dikomunikasikan keberbagai personil pelayanan kesehatan
yang terlibat dalam perawatan penderita.
Panitia harus diorganisasikan dan dioperasikan.
Pengkajian obat yang sedang dievaluasi untuk masuk ke atau dihapus dari formularium.
Struktur Organisasi
Panitia farmasi dan terapi sebaiknya memiliki anggota yang merupakan perwakilan luas di
rumah sakit, tetapi cukup kecil dan dapat dikendalikan untuk melaksanakan tugas/fungsi panitia
secara efisien. Keanggotaan terdiri atas 8 sampai 15 orang, semua anggota mempunyai hak suara
yang sama.
Di Rumah Sakit Umum besar misalnya kelas A dan B terutama Rumah Sakit Pendidikan,
perlu diadakan suatu struktur organisasi PFT yang terdiri dari keanggotaan inti yang mempunyai
hak suara, sebagai suatu tim pengarah dan pengambilan keputusan.
Anggota dalam subpanitia adalah :
Dokter praktisi spesialis
Apoteker spesialis informasi obat
Apoteker spesialis farmasi klinik lainnya
Pemantauan dan pelaporan reaksi obat yang merugikan (rom)
Pemantauan resistensi antibiotik
Formulasi di etetik
Fungsi Dan Lingkup
Beberapa fungsi suatu PFT yang disajikan sebagai pedoman :
Berfungsi dalam suatu kapasitas evaluatif, edukasi, dan penasehat bagi staf medik dan
pimpinan rumah sakit, dalam semua hal yang berkaitan dengan penggunaan obat (termasuk
obat investigasi).
Mengembangkan dan menetapkan formularium obat yang diterima untuk digunakan dalam
rumah sakit dan mengadakan revisi tetap.
Menetapkan program dan prosedur yang membantu memastikan terapi obat yang aman dan
bermanfaat.
Menetapkan program dan prosedur yang membantu memastikan manfaat biaya terapi obat.
Menetapkan atau merencanakan program edukasi yang sesuai bagi staf professional rumah
sakit tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penggunaan obat.
Berpartisipasi dalam kegiatan jaminan mutu yang berkaitan dengan distribusi, pemberian, dan
penggunaan obat
Memantau dan mengaevaluasi reaksi obat yang merugikan (termasuk, tetapi tidak terbatas
pada biologic, dan vaksin) dalam rumah sakit dan membuat rekomendasi yang tepat untuk
mencegah berulangnya kembali
Memprakarsai atau memimpin program dan studi evaluasi penggunaan obat, pengkajian hasil
dari kegiatan tersebut dan membuat rekomendasi yang tepat untuk mengoptimalkan
penggunaan obat
Bersama IFRS merencanakan dan menetapkan suatu system distribusi obat dan prosedur
pengendalian yang efektif
PFT mempunyai tanggung jawab pada pengadaan edukasi bagi staf professional rumah sakit.
Membantu IFRS dalam pengembangan dan pengkajian kebijakan, ketetapan dan peraturan
berkaitan dengan penggunaan obat dalam rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-
undangan local dan nasional.
Mengevaluasi, menyetujui, atau menolak obat yang diusulkan untuk dimasukkan ke dalam
atau dikeluarkan dari formularium rumah sakit.
Menetapkan kategori obat yang digunakan dalam rumah sakit dan menempatkan tiap obat pada
suatu kategori tertentu.
Mengkaji penggunaan obat dalam rumah sakit dan meningkatkan standar optimal untuk terapi
obat rasional.
Membuat rekomendasi tentang obat yang disediakan dalam daerah perawatan penderita.
Contoh Struktur Organisasi Suatu PFT
Direktur Rumah
Sakit
Komite Medik
Panitia Farmasi
Dan Terapi Panitia
Inti
Subpanitia Obat Subpanitia Obat Subpanitia Obat Subpanitia Obat Subpanitia Obat
Antineoplastik Antiinfeksi Gastrointestinal Kardivaskuler Sistem Susunan Saraf
Pusat
Antisida Diuretik
Subpanitia Obat Obat otonomi Glikosida jantung Analgesik.antiperitik
Endokrinologi Laktasif Hipotensi Antikonvulsan
Vasodilator Psikoterapik
Antidiabetes Spasmolitik Pernapasan &
Abtinflamasi Antikoagulan stimula serebral
Hormon Sedatif dan hipnotik
Sediaan Troid