Anda di halaman 1dari 9

RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA

JL. Lintas Timur Unit II No. 1147


Banjar Agung Tulang Bawang Telp./Fax. (0726) 750248 Kode Pos 34682
email : mutiarabunda_rs@yahoo.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


Nomor : 029/SK/RSMB/TB/VII/2018

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN UTILITAS


RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA

MENIMBANG:a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS


Mutiara Bunda, maka diperlukan Pengelolaan Utilitas
rumah sakit yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar Pengelolaan Utilitas di RS Mutiara Bunda
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Pedoman
Direktur Utama RS Mutiara Bunda sebagai landasan bagi
penyelenggaraan Pengelolaan Utilitas di RS Mutiara
Bunda;
c bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Utama RS Mutiara Bunda.

MENGINGAT: a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun


2009 tentang Rumah Sakit
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangungan Gedung.
c. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
Nomer : 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
PERTAMA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Mutiara Bunda
tentang Pedoman Pengelolaan Utilitas Rumah Sakit
Mutiara Bunda.

KEDUA : Memberlakukan Pedoman Pengelolaan Utilitas RS


Mutiara Bunda sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

DITETAPKAN : Tulang Bawang


PADA TANGGAL : 10 Juli 2018

DIREKTUR
RS. MUTIARA BUNDA

dr. Herman Susilo, Sp.B.,M.Kes.


Lampiran Keputusan Direktur RS Mutiara Bunda
Nomor : 029/SK/RSMB/TB/VII/2018
Tentang : Pedoman pengelolaan utilitas

PEDOMAN PENGELOLAAN UTILITAS


RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA

1. DEFINISI
Sistem utilitas menyiapkan pelayanan penting yang dibutuhkan oleh RS
Mutiara Bunda untuk mendukung standar pelayanan pasien yang
berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan
biaya yang efektif.Dokumen ini mengidentifikasi Perencanaan Manajemen
Utilitas yang digunakan untuk memastikan bahwa layanan penting ini
selalu tersedia.

2. TUJUAN
Fasilitas dan Konstruksi harus mempunyai perencanaan pengelolaan
utilitas.

3. RUANG LINGKUP
Perencanaan ini berlaku di RS Mutiara Bunda

4. TATA LAKSANA
 Manajer umum bertanggung jawab atas administrasi dan manajemen dari
perencanaan sistim utilitas.
 Manajer umum mendapat pemberitahuan mengenai status Program
Pengelolaan Sistem Utilitas oleh staf maintenance yang bertanggung jawab
untuk sistem utilitas tertentu. Manajer umummereview dan, jika
diperlukan, mengkomunikasikan perhatian tentang isu-isu kunci kepada
staf yang sesuai. Manajer umum bekerjasama dengan Departemen / divisi
lainnya untuk menetapkan anggaran Program Manajemen Sistem Utilitas.
 Manajer umum bekerja di bawah pengawasan Direktur Operasional dan
bertanggung jawab untuk pemeliharaan secara keseluruhan fasilitas dan
pengelolaan kontraktor yang menyediakan berbagai layanan. Pemeliharaan
korektif dan perbaikan dilakukan dengan perintah kerja yang dihasilkan
dari permintaan staf departemen atau diidentifikasi oleh program
pemeliharaan preventif. Inspeksi, pengujian dan pemeliharaan preventif
dilakukan sesuai jadwal oleh program manajemen pemeliharaan.
 Kepala Unit bertanggung jawab untuk mengorientasikan staf baru di
departemennya masing-masing dan, sebagaimana mestinya, menjelaskan
penggunaan khusus dari sistem utilitas. Jika diperlukan, Manajer umum
menyediakan bantuan.
 Kepala Unit bertanggung jawab untuk belajar dan mengikuti prosedur
kerja khusus untuk pengoperasian sistem utilitas yang aman, pemeliharaan,
atau penggunaan.
4.1 KETERSEDIAAN AIR 24 JAM 7 HARI
 Kebutuhan air RS Mutiara Bunda dipenuhi Air tanah sebanyak
20m3 per hari. Air tersebut disimpan di dalam reservoir yang
terdiri dari :
 2 unit bak ukuran masing masing (tinggi, lebar, panjang) 300cm x
220cm x 2000cm. Total kapasitas 264m3 terdapat di ground tank
 RS Mutiara Bunda juga mempunyai dua sumur pompa air tanah (1
aktif, 1 cadangan) dengan kapasitas 100m3 per hari. Air sumur
tanah itu juga disimpan di reservoir di ground tank. Kebutuhan air
saat ini di RS Mutiara Bunda yang diijinkan Pemerintah adalah
186,4 m3 per hari. Dengan demikian, kebutuhan air untuk RS
Mutiara Bunda terjamin selama 24 jam 7 hari. Dalam kondisi air
sumur aktif tanah tidak dapat digunakan, RS Mutiara Bunda masih
dapat memasok air bersih dari sumur cadangan, apabila listrik mati,
RS Mutiara Bunda mengunakan genset untuk memompa air sumur.

4.2 KETERSEDIAAN LISTRIK 24 JAM 7 HARI


4.2.1 RS Mutiara Bunda dipasok oleh tenaga listrik dari PLN
dengan total kapasitas 321 KVA
4.2.2 UPS adalah sistem pelayanan untuk kegiatan Medik
Sebagai penanda suatu stop kontak/tusuk kontak dalam
ruangan atau unit kerja pelayanaan, UPS menggunakan stop
kontak single. Area yang mendapat pelayanan tersebut
disebut critical area ataupun Power Critical yang meliputi
area-area sebagai berikut :
4.2.3 Pelayanan medik digunakan UPS yang meliputi area :
 ICU, HD, Emergency yang terhubung UPS meliputi stop
kontak Panel Pendant.
 Operating Theater/Ruang operasi yang terhubung UPS
stop kontak Panel Pendant dan penerangan semua
ruangan.
 Peralatan unit Radiology & Angiography yang terhubung
dengan UPS hanya system control pesawat X-ray saja
 Ruangan pemulihan (RR1 dan RR2) terhubung dengan
UPS baik stop kontak maupun penerangan ruangan
 Laboratorium, Poliklinik sebagian stop kontak terhubung
dengan UPS

4.3 Pelayanan Non Medik dilayani dengan UPS ini meliputi area :
4.3.1 Server IT
4.3.2 PABX, central telepon
4.3.3 Seluruh Computer
4.3.4 Lampu emergency/darurat, menggunakan baterai tersendiri,
semua area
4.3.5 Paging system
4.3.6 Kontrol panel alarm pencegahan dan penanggulanga
kebakaran termsuk smoke dan heat detector dengan pusat
control.

4.4 RS Mutiara Bunda memiliki generator darurat 105 KVA yang


dipergunakan ketika pasokan listrik dari PLN terhenti. Generator mampu
beroperasional secara terus menerus 24 jam 7 hari sepanjang tahun.
Generator tersebut digunakan untuk :
4.4.1 Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber
listrik darurat yang dapat diandalkan.
4.4.2 Mendukung sistem komunikasi darurat.
4.4.3 lift di gedung perawatan pasien.
4.4.4 Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat
diandalkan untuk daerah dengan prosedur khusus termasuk
tetapi tidak terbatas pada: Kamar Bersalin, Kamar Bayi,
Urgent Care Area, Unit Gawat Darurat, Trauma kamar,
Perawatan Intensif, Kamar Operasi, dan Ruang Pemulihan
4.4.5 Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat
diandalkan untuk sistem penting lainnya namun tidak
terbatas pada: sistem udara medis, sistem vakum medis,
penyimpanan darah dan jaringan, area dimana sistem
pendukung kehidupan pasien digunakan dan sistem yang
mempengaruhi keselamatan pasien, pengunjung, dan staf.
4.4.6 Selain itu, di setiap rute keluar darurat RS Mutiara Bunda,
tersedia lampu darurat dengan tenaga baterai yang menyala
ketika listrik padam, sehingga rute tersebut tetap dapat
diakses dengan pencahayaan cukup di setiap kondisi.

4.5 AREA RESIKO TINGGI KEGAGALAN LISTRIK


4.5.1 Area Pelayanan Pasien :
4.5.2 ICU, HD
4.5.3 IGD
4.5.4 Ruang Operasi
4.5.5 Kamar Isolasi
4.5.6 Radiologi
4.5.7 Poliklinik
4.5.8 Kamar Pemulihan
4.5.9 Laboratorium
4.5.10 Sistem Call Perawat
4.5.11 CSSD

4.6 Area Bukan Pelayanan Pasien :


4.6.1 Server Information Technology
4.6.2 PABX
4.6.3 Pusat CCTV
4.6.4 Personal Computer yang terkait untuk departemen keuangan
4.6.5 Lampu evakuasi
4.6.6 Control Alarm Bangunan, Sistem Paging dan Sound System
4.6.7 Kulkas Obat
4.6.8 Sistem Alarm Kebakaran termasuk detektor asap

4.7 Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan listrik
alternative, sehingga dalam kondisi listrik dari PLN terputus, area tersebut
tetap menerima aliran listrik.

4.8 PENGUJIAN SUMBER LISTRIK DAN AIR ALTERNATIVE


4.8.1 Untuk menjamin ketersediaan listrik dan air alternative, RS Mutiara
Bunda melakukan pengujian secara teratur setiap bulan untuk
sistim tenaga listrik dan air alternative. Hasil pengujian tersebut
dicatat dan disimpan di Divisi Umum.
4.8.2 Setiap minggu dilakukan test running genset tanpa beban dan dalam
2 bulan sekali dilakukan test running menggunakan beban selama
30 menit dengan mematikan suplay listrik dari PLN secara manual.

4.9 PENGUJIAN BIOKIMIA AIR


Untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas air, kadar biokimia air di
RS Mutiara Bunda diuji secara berkala sbb :
4.9.1 Reverse Orsmosis : Setiap 1 bulan sekali
4.9.2 Air Tanah : Setiap 6 bulan sekali

4.10 SISTIM UTILITAS LAINNYA


Selain listrik dan air, sistim utilitas yang tercakup dalam perencanaan ini
adalah:
GasMedis
Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk
pelayanan medis pada sarana kesehatan di RS Mutiara Bunda. Kebutuhan
gas medis tersedia selama 24 jam 7 hari dalam seminggu.
Jenis gas medis yang digunakan dalam pelayanan medis di RS Mutiara
Bunda meliputi :
4.10.1 Oxygen (O2) gas dan liquid dengan tabung warna putih
4.10.2 Nitrous Oksida (N2O) dengan tabung warna biru
4.10.3 Karbon dioksida (CO2) dengan tabung warna abu-abu
4.10.4 Udara tekan warna biru-putih
4.10.5 Udara vacuum warna putih

RS Mutiara Bunda mempunyai instalasi gas medis tersendiri. Instalasi gas


medis adalah seperangkat sentral gas medis dan instalasi pipa gas medis
sampai outlet sebagai titik akhir. Sentral gas medis berada di basement

4.11 HVAC(Heating, Ventilation, Air Conditioning)


4.11.1 Sistem pengkondisian udara RS Mutiara Bunda menggunakan
system non central yang terdiri per ruangan.
4.11.2 Chiller sebanyak I unit, memiliki 1 compressor
4.11.3 Air Handling Units (AHU) berjumlah 4 unit dengan kapasitas
masing-masing1,5 Kw merk York.
4.11.4 Fan Coil unit berjumlah 49 unit dengan kapasitas bervariasi
mulai dari 200 CFM sampai dengan 2500 CFM Kw. Merk York.
Unit FCU secara keseluruhan digunakan di kamar perawatan
dan ruangan kecil
4.11.5 Air dingin yang berasal dari unit chiller didistribusikan pompa
chiller melalui pipa Utama/header system AC ke dalam gedung
melalui percabangan sedemikian rupa ke unit AHU dan FCU
4.11.6 Ventilasi gedung menggunakan fan yang terpasang sedemikian
rupa yang digunakan sebagai intake fan maupun exhaust fan
sesuai peruntukannya.

4.12 Telepon
Untuk kebutuhan komunikasi menggunakan telephone di RS Mutiara
Bunda system telpon tersentral di ruang telpon/Ruang PABX dilantai 2.
Telpon berlangganan dari PT. Telkom Indonesia dengan menggunakan
system analog dan digital/ISDN. Sistem analog dari PT. Telkom Indonesia
menggunakan jaringan kabel tembaga sejumlah 161 line dan 150
extension. Line analog ini digunakan dikasir untuk mesin pembayaran
menggunakan kartu. Sistem digital/ISDN dari PT. telkom Indonesia
menggunakan jaringan Fibre Optic dan berlangganan 1 channel ISDN. 1
Channel ISDN mempunyai 100 jaringan. Sentral Telpon diatur dengan
mesin PABX merk Alcatel type OXO 3600 buatan Jerman dengan tahun
buatan 2007
4.13 Sistim Paging
Sistem Paging terintegrasi secara keseluruhan didalam area gedung
berfungsi sebagai sarana komunikasi memberikan informasi dari pusat call
centre dengan kondisi tertentu dan atau darurat.Suara yang dihasilkan dari
pengeras suara terpasang mulai dari lantai 1 sampai dengan roof top. Call
centre terdapat dilantai 1 bila ada keadaan darurat dapat menghubungi
extension 101 dengan menyebutkan kondisi yang dialami selanjutnya
petugas call centre akan mengambil tindakan sesuai prosedur yang berlaku
untuk memberikan pengumuman melalui system paging.
4.14 Nurse call System
Sebagai alat panggil dari kamar pasien ke perawat dan dilengkapi
panggilan darurat kode biru saat diperlukan terintegrasi ke pesawat
telepon genggam tenaga medik yang berisikan informasi lokasi kejadian
kode biru. Untuk bantuan keadaan darurat setiap kamar perawatan, praktek
dokter ruang ruang tindakan terdapat tombol emergency yang dapat
digunakan sebagai panggilan bantuan darurat yang diteruskan ke pesawat
telepon genggam.
4.15 Saluran pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah domestic yaitu air bekas dan kotor berasal dari
kamar mandi dan kloset, pantry dan kitchen diolah dalam system STP
(sewage Treatment Plan) dengan kapasitas total 350 m3/hari.Letak
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Sebelah Ruang Laundry.
Sistem yang digunakan aerob dengan reactor Biodetox bakteri pengurai
yang ramah lingkungan, teknology dari Jerman .Swapanatau dilakukan
setiap hari oleh maintenance untuk parameter debit hasil air limbah, Ph
limbah outlet terakhir dan secara berkala melakukan pelaporan ke instansi
berwenang yaitu BPLHD dengan mengirim sample hasil olahan air limbah
ke laboratorium yang telah terakreditasi.

4.16 INSPEKSI, PENGUJIAN DAN PEMELIHARAAN SISTIM


UTILITAS
4.16.1 Divisi Umum mempunyai tanggung jawab untuk mengelola
keseluruhan pemeriksaan, pengujian dan proses
pemeliharaan utilitas.
4.16.2 Sebagai bagian dari proses penerimaan untuk sistem utilitas
baru atau upgrade dari sistem utilitas yang ada, kontraktor
atau vendor diharuskan untuk menunjukkan bahwa sistem
dan komponen operasi kritisnya sesuai untuk pelayanan,
dibuktikan dengan lulus tes penerimaan. Karena variasi
yang luas dari sistem dan komponen, tidak ada tes
penerimaan terstandar. Parameter spesifik dari kinerja harus
ditentukan untuk setiap tes. Semua sistem dan komponen
diuji sebelum penggunaan awal. Setelah penerimaan sistem
atau komponen dari kontraktor, Manajer umum menilainya
untuk dimasukkan dalam persediaan Program Manajemen
Sistem utilitas dan Program Pemeliharaan Preventif.
4.16.3 Sistem pemeliharaan preventif terkomputerisasi digunakan
untuk menetapkan pemeriksaan, pengujian dan jadwal
pemeliharaan. Sistem Pemeliharaan preventif
terkomputerisasi digunakan untuk menetapkan jadwal
terprogram yang memenuhi kebutuhan spesifik setiap
komponen berkaitan dengan inspeksi, pengujian atau
pemeliharaan preventif. Sistem ini menghasilkan perintah
kerja untuk setiap kegiatan yang diprogram, data alat, lokasi
alat, riwayat alat.
4.16.4 Setiap Manajer umum memberikan jadwal dan perintah
kerja. Staf Building Maintenance melaksanakan perintah
pekerjaan yang ditugaskan dan mengembalikan perintah
kerja yang telah selesai kepada Kepala Unit Building
Maintenance. Perintah kerja yang telah selesai digunakan
untuk memperbarui sistem komputerisasi untuk
menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilakukan. Beberapa
pekerjaan yang dijadwalkan dilakukan oleh kontraktor luar.
Dokumentasi pekerjaan kontraktor dan setiap sertifikasi
yang diperlukan dikumpulkan oleh staf maintenance yang
bertanggung jawab dan ditinjau serta dipelihara oleh
departemen Building Maintenance.
4.16.5 Building Maintenance dapat dihubungi di extension 3132,
dan 3301, dengan pelayanan 24 jam sehari, 7 hari
seminggu.
4.17 PROGRAM ORIENTASI DAN PENDIDIKAN
Staf IPSRS memiliki program pelatihan spesifik pekerjaan untuk
mempertahankan pengetahuan dan kesiapan dalam rangkamen dukung dan
mengoperasikan sistem utilitas dengan cara yang aman dan terpercaya.
Manajer umum bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan pada
sistem Utilitas.Contoh pendidikan tersebut meliputi: Proses untuk
melaporkan permasalahan, Prosedur untuk menjaga fungsi-fungsi penting
selama kegagalan utilitas, Lokasi pengendalian penghentian operasional
alat darurat prosedur pada kerusakan lift, dan lain-lain.

4.18 PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN


Kinerja pengelolaan utilitas dipantau pada saat ronde lingkungan dan
audit. Kepatuhan dengan kebijakan dan prosedur dinilai dan dilaporkan
kepada Risk & Quality Unit

5 DOKUMEN
1. Panduan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan

DITETAPKAN : Tulang Bawang


PADA TANGGAL : 10 Juli 2018

DIREKTUR
RS. MUTIARA BUNDA

dr. Herman Susilo, Sp.B.,M.Kes.

Anda mungkin juga menyukai