Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA

JL. Lintas Timur Unit II No. 1147


Banjar Agung Tulang Bawang Telp./Fax. (0726) 750248 Kode Pos 34682
email : mutiarabunda_rs@yahoo.com

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA
Nomor :009 /SK/RSMB/TB/I/2019

TENTANG

KEBIJAKAN PETUGAS YANG BERWENANG MEMBERIKAN


OBAT RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA

MENIMBANG a. Bahwa untuk mendapatkan pelayanan kefarmasian yang


bermutu, berkualitas dan mempertimbangkan
keselamatan pasien di Rumah Sakit diperlukan suatu
Pedoman Penyerahan Obat
Untuk meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan
b. farmasi, khususnya dalam pemberian obat kepada pasien
baik di rawat jalan maupun rawat inap, maka Rumah
Sakit bertanggung jawab untuk mengidentifikasi petugas
yang berkompeten atau berwenang dan juga yang
diijinkan dengan lisensi, sertifikat, hukum atau
peraturan untuk menyerahkan obat.
Bahwa berdasarkan pertimbangan pada point 2 diatas
c. maka Rumah Sakit perlu menerbitkan Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit tentang petugas yang berhak
memberikan obat kepada pasien

MENGINGAT a. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit.

b. Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1963


tentangFarmasi.
c. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1197/Menkes/SK/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004
tentang Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEBIJAKAN PETUGAS YANG BERWENANG


MEMBERIKAN OBAT RUMAH SAKIT MUTIARA
BUNDA

PERTAMA : Petugas yang berhak memberikan obat kepada pasien


adalah apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) dan
perawat.

KEDUA : Apoteker yang berhak memberikan obat kepada pasien


adalah Apoteker yang berkompeten dan memiliki Surat
Tanda Registrasi apoteker (STRA) dan Surat Ijin Praktek
Apoteker (SIPA).

KETIGA : A Apabila Apoteker berhalangan hadir atau tidak ada di


tempat maka obat diberikan oleh TTK yang berkompeten
terlatih dan memiliki Surat Tanda Registrasi Teknis
kefarmasian (STRTTK) dan Surat Ijin Kerja Tenaga
Teknis Kefarmasian (SIKTTK).

KEEMPAT : Perawat yang berhak memberikan obat kepada pasien


adalah perawat yang berkompeten dan memiliki Surat
Tanda Registrasi (STR).

KELIMA : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan


evaluasi minimal 1 tahun sekali.

KEENAM : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan


dilakukakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN : Bajar Agung


PADA TANGGAL : 10 JANUARI 2019

DIREKTUR
RS. MUTIARA BUNDA

dr. Herman Susilo, Sp.B.,M.Kes.


Tembusan :
1. Ketua komite medik
2. Ketua komite keperawatan
3. Ketua bidang pelayanan
4. Ketua bidang keperawatan
5. Ketua tim akreditasi RSMB

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


NOMOR : 009/SK/RSMB/TB//VII/2018
TANGGAL : 10 JANUARI 2019

PETUGAS YANG BERWENANGMEMBERIKAN OBAT

1. Standar Pelayanan Kefarmasian di RS meliputi standar:


a. Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai; dan
b. Pelayanan farmasi klinik
2. Penyelengaraan pelayanan kefarmasian di RS dilaksanakan oleh 1 (satu) orang tenaga
Apoteker sebagai penanggung jawab, yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis
Kefarmasian
3. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
4. Bagi tenaga Apoteker wajib memiliki:
a. Ijazah Apoteker
b. Memiliki sertifikat kompetensi
c. Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah /janji Apoteker
d. Memiliki Surat tanda registrasi Apoteker (STRA)
e. Memliki Surat Ijin Praktek Apoteker (SIPA)
5. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani
Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.
6. Bagi Tenaga Teknis Kefarmasian wajib memiliki:
a. Ijazah sesuai pendidikannya
b. Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah /janji Ahli Madya Farmasi
c. Memiliki Surat tanda registrasi tenaga teknis kefarmasian (STRTTK)
d. Memliki Surat Ijin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK)

Anda mungkin juga menyukai