1
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN
Jalan Panji No.100 Telp (0341) 395041 Fax (0341) 395024
E-mail: rsud-kanjuruhan@malangkab.go.id Website: http://rsud-kanjuruhan.malangkab.go.id
KEPANJEN 65163
2
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
129/MENKES /SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
12. SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
811/MENKES/SK/X/ 2006 Tanggal 03 Oktober 2006
tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Malang Milik Pemerintah Kabupaten Malang
Provinsi Jawa Timur (Diktum ke 2 perihal peningkatan kelas
Rumah Sakit dari kelas C menjadi kelas B Non Pendidikan).
13. Peraturan Bupati Malang Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pola
Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.
14. Peraturan Bupati Malang Nomor 33 Tahun 2014 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
Kesatu : Panduan SUPPLY CHAIN MANAGEMEN di Rumah Sakit Umum
Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang
Kedua : Panduan SUPPLY CHAIN MANAGEMEN di Rumah Sakit Umum
Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang sebagaimana tercantum
dalam lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Panduan SUPPLY CHAIN MANAGEMEN di Rumah Sakit Umum
Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang ini harus dibahas
sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila
diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Kabupaten Malang.
3
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kepanjen
Pada Tanggal : 28 Januari 2019
4
DAFTAR ISI
5
BAB I
DEFINISI
A. Pengertian
Manajemen Rantai Distribusi (Supply Chain Manajement) adalah kegiatan yang
meliputi perencanaan dan manajemen dari semua aktivitas yang terlibat baik
di dalam sumber daya, pengadaan, konversi, dan semua kegiatan manajemen
logistik, hal itu juga mencakup koordinasi dan kerjasama dengan para pihak
terkait, yang dapat berperan sebagai pemasok, perantara, penyedia layanan
pihak ketiga, ataupun pelanggan.
6
BAB II
RUANG LINGKUP
8
BAB III
TATA LAKSANA
Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai adalah
suatu proses yang merupakan siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan,
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang
diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
A. Pemilihan
1. Pemilihan adalah proses memilih sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai yang akan digunakan dalam menunjang pelayanan
kesehatan di Rumah sakit. Pemilihan dilakukan berdasarkan :
a. Formularium atau standar pengobatan pada pedoman praktek klinik.
b. Mengutamakan penggunaan obat generik
c. Efektifitas dan keamanan dengan ditunjang pengobatan berbasis bukti
d. Pola penyakit
e. Mutu terjamin
f. Ketersediaan di pasaran
g. Memiliki rasio manfaat – resiko yang paling menguntungkan penderita
h. Memiliki rasio manfaat – biaya yang tertinggi
2. Pemilihan dilaksanakan oleh Komite Farmasi dan Terapi (KFT) dan
dituangkan dalam bentuk formularium RS.
3. Obat dapat dikeluarkan dari formularium apabila :
a. Obat mati (death stock) karena tidak dilakukan penulisan oleh dokter
b. Obat diketahui memiliki angka kejadian efek samping yang besar
c. Obat ditarik dari peredaran oleh pihak yang berwenang ( produsen atau
BPOM )
B. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses merencanakan jenis dan jumlah sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang akan disediakan di
Instalasi Farmasi Rumah sakit, untuk menghindari kekosongan persediaan.
9
1. Perencanaan tahunan dilaksanakan setiap tahun sebelum tahun anggaran
yang akan datang melalui Rencana Bisnis Anggaran (RBA) RS berdasarkan:
a. Formularium yang berlaku
b. E-katalog
c. Metode konsumsi, dengan melihat data pemakaian periode sebelumnya
d. Metode epidomiologi
e. Buffer stock yang tersedia di gudang farmasi
f. Anggaran RS yang tersedia
g. Usulan user, untuk jenis sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai yang tidak tercantum dalam formularium RS misalnya
implant orthopaedi, IOL atau obat tidak tersedia dalam bentuk generiknya.
2. Perencanaan tahunan dijabarkan dalam perencanaan bulanan atau
mingguan untuk pemenuhan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai.
3. Perencanaan dilaksanakan oleh Penanggungjawab Sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai dengan mengetahui Kepala Instalasi
Farmasi.
C. Pengadaan
Pengadaan merupakan proses penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai yang telah mempunyai nomor izin edar.
1. Dilaksanakan oleh Tim Pendukung Pengadaan Barang / Jasa Rumah Sakit,
yang salah satu anggotanya merupakan tenaga kefarmasian.
2. Jumlah sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
diadakan disesuaikan dengan ajuan perencanaan.
3. Dilaksanakan secara periodik dan atau insidentil khusus untuk kebutuhan
cyto, demi menjamin ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai di Rumah Sakit.
4. Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
melalui distributor resmi yang telah bekerjasama dengan Rumah Sakit
melalui sistem kontrak.
10
5. Pemesanan dilakukan melalui e-katalog untuk sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai yang sudah terdaftar pada LKPP.
6. Distributor resmi / utama yang ditunjuk harus menyertakan sertifikat analisa
(COA) atau keaslian produk (Certificate of Origin / COO ) dan atau Material
safety data sheet (MSDS) khusus untuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
7. Sediaan farmasi yang didapatkan dengan cara sumbangan dari program
pemerintah dilakukan pencatatan secara lengkap.
D. Penerimaan
Penerimaan adalah proses menerima sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai dari pihak penyedia.
1. Penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dilaksanakan oleh Panitia Penerima Barag / Jasa RS dengan petugas farmasi
sebagai salah satu anggotanya.
2. Panitia Penerima Barang / Jasa wajib memeriksa sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai :
a. Sesuai spesifikasi surat pesanan ( nama obat, jenis sediaan, kekuatan
sediaan dan jumlah )
b. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai diterima
mempunyai masa kadaluwarsa minimal 2 tahun. Kecuali untuk obat cito
dan segera digunakan.
c. Kondisi fisik. No batch, Kemasan utuh, tidak rusak dan tidak terjadi
perubahan warna.
11
BAB IV
DOKUMENTASI
Kegiatan Manajemen Rantai Distribusi (Supply Chain Manajement) Obat dan Alkes
di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang didokumentasikan sesuai urutan
pelaksanaan kegiatan.
Adapun Formulir yang ada dalam kegiatan Supply Chain Manajement antara lain :
1. Surat Pesanan :
a. Surat Pesanan Narkotika
b. Surat Pesanan Alat Habis Pakai
c. Surat Pesanan Obat–Obatan Reguler
d. Surat Pesanan Psikotropika
e. Surat Pesanan Obat yang mengandung prekursor
f. Surat pesanan obat-obatan tertentu
2. Surat Perintah Kerja/Perjanjian Kerja Sama
3. Surat Jalan/Surat Pengiriman
4. Faktur Penjualan
5. Surat Pemantauan Suhu Obat Thermolabil
12
13
14
15
16
1
2
1
2
3