Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER


Nomor : 472.A/RS.PMC/DIR/VII/2022
TENTANG
KEBIJAKAN PENENTUAN UPAYA MITIGASI RISIKO DALAM RANTAI
PERBEKALAN DI RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER

Menimbang : 1. Dalam rangka peningkatan keamana dan mutu perbekalan di Rumah


Sakit Pekanbaru Medical Center perlu penetuan upaya mitigasi
risiko dalam rantai perbekalan di Rumah Sakit Pekanbaru Medical
Center.
2.
Adanya penentuan upaya mitigasi risiko dalam rantai perbekalan
agar tidak terjadi risiko pada titik alur rantai perbekalan di Rumah
Sakit.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit

3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 Tentang


Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit

4. Surat Keputusan Direktur RS. Pekanbaru Medical Center Nomor :


143.A/RS.PMC/DIR/III/2022 kebijakan penentuan tingkat resiko
obat-obatan danperbekalan medis

5. Surat Keputusan Direktur Nomor : 434.A/RS.PMC/DIR/VII/2022


Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center Tentang kebijakan
penentuan titik paling beresiko dalam alur rantai perbekalan di
Rumah Sakit pekanbaru Medical Center

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PEKANBARU


MEDICAL CENTER TENTANG KEBIJAKAN PENENTUAN
UPAYA MITIGASI RISIKO DALAM RANTAI PERBEKALAN
DI RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER

Kesatu : Penentuan upaya mitigasi risiko dalam rantai perbekalan berpedoman


kepada titik paling beresiko dalam bagan alur rantai perebkalan
sebagiamana tercantum dalam lampiran
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan dilakukan
Kedua : evaluasi setiap tahunnya serta dilakukan revisi.

Apabila Evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan maka akan diadakan


Ketiga : perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada Tanggal : 12 Juli 2022
RS. PEKANBARU MEDICAL CENTER

dr. Fanny Annisa Abriani


Direktur
Lampiran :

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER


TENTANG KEBIJAKAN PENENTUAN TITIK PALING BERESIKO DALAM ALUR
RANTAI PERBEKALAN DI RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER

Titik paling beresiko dalam alur rantai perbekalan di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center
adalah

No Titik Beresiko Risiko Keterangan


1 Seleksi Obat dan - Tidak ada verifikasi
Peralatan Medis dokumen mutu Bagian Pengadaan
- Merek obat berganti dengan
zat aktif yang sama
- Tidak mempertimbangkan
produk LASA
2 Pengadaan - Tidak tersedia obat saat Bagian Pengadaan
diperlukan
- Tidak ada prosedur baku saat
obat kosong

3 Penyimpanan - Suhu penyimpanan obat yang - Tempat Penerimaan


tidak sesuai dengan stabilitas - Instalasi Farmasi
- Penyimpanan High Alert - Gudang farmasi
tidak di pisahkan - Ruang Rawatan
- Penyimpanan LASA tidak di - Kamar Operasi
pisahkan - IGD
- Terjadinya perubahan warna
4 Pendistribusian - Tidak dilakukan pemeriksaan - Tempat serah terima obat
sebelum obat diambil dari perawat dan farmasi
tempat penyimpanan - Gudang Farmasi
- Obat diterima oleh petugas
yang tidak berwenang
- Pencatatan stok tidak
dilakukan dengan benar

5 Peresepan - Instruksi Resep tidak jelas - Ruang Rawatan


- Cara penulisan belum benar - IGD
- Instruksi tidak ditulis yang - Poliklinik
berwenang - Kamar Operasi
6 Penyalinan - Penulisan catatan obat rekam - Ruang Rawatan
medis yang berbeda - IGD
- Petugas yang melaksanakan - Poliklinik
instruksi pengobatan - Kamar Operasi
- Instalasi Farmasi
7 Penyiapan - Tempat penyiapan obat - Instalasi Farmasi
belum sesuai standar - Ruangan Rawatan
- Pengkajian resep tidak di
lakukan
- Terjadi kelambatan
penyiapan obat
- Obat yang disiapkan tidak
sesuai dengan yang diminta
8 Pemberian - Pasien tidak diberi edukasi - Ruang Rawatan
tentang penggunaan obat - Instalasi Farmasi
- Perawat tidak dilatih
pengenalan peralatan untuk
pemberian obat seperti infus
pump, alat infus
- Obat diberikan tidak sesuai
instruksi dokter
9 Pemantauan - Pemantauan efek samping - Ruang rawatan
obat tidak dilakukan
- Kesalahan obat tidak di
laporkan
- Belum ada prosedur baku
dalam pemantauan terapi obat

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada Tanggal : 12 Juli 2022
RS. PEKANBARU MEDICAL CENTER

dr. Fanny Annisa Abriani


Direktur

Anda mungkin juga menyukai