Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI PERENCANAAN DAN PENGADAAN SEDIAAN

FARMASI
OBAT DAN BMHP

RUMAH SAKIT UMUM Dr. FERDINAND LUMBANTOBING


SIBOLGA
Jalan Dr. Ferdinand Lumbantobing No 35 Sibolga
Telp. (0631) 21020, 21444, 26118 Faxs. (0631) 21444
Email RSU: rsufltobing@yahoo.com
KOTA SIBOLGA-SUMATERA UTARA
INDONESIA
DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latang Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C Analisis Data ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3


A. Tahapan Pemilihan .......................................................................... 3
B. Tahapan Perencanaan ...................................................................... 3
C. Tahapan Pengadaan ......................................................................... 4

BAB III HASIL DAN KESIMPULAN ....................................................... 7


A. Hasil ................................................................................................. 7
B. Kesimpulan dan Saran ..................................................................... 7

BAB IV SARAN ........................................................................................... 8

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 9

1
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, untuk
mendukung hal tersebut Instalasi Farmasi Rumah Sakit bertugas agar
melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal, menyelenggarakan kegiatan
pelayanan farmasi profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi,
melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), memberi pelayanan
bermutu melalui analisa, dan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan
farmasi, melakukan pengawasan berdasarkan aturanaturan yang berlaku,
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi, mengadakan
penelitian dan pengembangan di bidang farmasi, memfasilitasi dan mendorong
tersusunnya standar pengobatan dan formularium rumah sakit.
Pelayanan Instalasi Farmasi RSU Dr.Ferdinand Lumbantobing Sibolga
adalah pelayanan Rumah Sakit bagi pasien rawat jalan dan rawat inap yang
berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk
pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumbantobing Kota Sibolga


adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Sibolga yang bertugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, penelitian dan pengembangan serta
pengabdian masyarakat.
Instalasi Farmasi RSU Dr.Ferdinand Lumbantobing Sibolga adalah wadah
yang mengelola pelayanan farmasi dan pengelolaan perbekalan farmasi secara
professional, bermutu, serta terjangkau oleh pasien yang meliputi seluruh jenis-
jenis pelayanan farmasi klinik dan penegelolaan perbekalan farmasi yang
2
diperlukan dalam menunjang pelayanan kesehatan pasien yang paripurna sesuai
kemampuan RSU Dr.Ferdinand Lumbantobing Sibolga.
Ketidaklancaran pengelolaan obat dapat memberi dampak negative
terhadap rumah sakit, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap gambaran
pengelolaan dan manajemen pendukungnya agar dapat diketahui permasalahan
sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan
dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dari latar belakang, adapun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi obat dan BMHP
sudah sesuai dengan formularium rumah sakit?
2. Bagaimana perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi obat dan BMHP
di rumah sakit Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga?

C. ANALISIS DATA
Analisa data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Melihat keseuaian obat dengan Formularium Nasional.
b. Melihat kartu stok obat yang digunakan selama periode Mei 2021 – Mei
2022
2. Pengadaan
a. Melakukan pemesanan obat sesuai dengan Formularium Nasional.
b. Melakukan pemesanan obat sesuai dengan kebutuhan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tahap Pemilihan
Obat yang dipilih/ diseleksi untuk diadakan mengacu pada Formularium
Rumah Sakit yang disusun berdasarkan Formularium Nasional. Formularium
Rumah Sakit merupakan daftar obat yang disepakati staf medis, disusun oleh TFT
(Tim Farmasi danTerapi) dan ditetapkan oleh Direktur RSU Dr. Ferdinand
Lumbantobing Sibolga untuk digunakan di RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing
Sibolga Medan.

Kriteria pemilihan obat yang dipilih untuk masuk standarisasi/


formularium rumah sakit adalah sebagai berikut :

a. Mengutamakan penggunaan obat generik.

b. Pemilihan terhadap obat yang akan digunakan di RSU Dr. Ferdinand


Lumbantobing Sibolga Medan harus dilakukan secara cermat dengan
mempertimbangkan asas costeffectivinness.

c. Tim Farmasi dan Terapi memilih produk obat yang menunjukkan


keunggulan dibandingkan produk lain yang sejenis dari aspek khasiat,
keamanan termasuk stabilitas, bioavailabilitas, dan farmakokinetik obat.
d. Obat yang dimasukkan ke dalam formularium lebih diproritaskan yang
praktis dalam penggunaan dan penyerahan, serta menguntungkan dalam
hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien.

e. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman, yang paling
dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga yang terjangkau.

B. Tahap Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode
pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan habis pakai sesuai dengan
hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat
jumlah, dengan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan untuk

4
menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat
dipertanggung jawabkan.

Perencanaan perbekalan farmasi dibuat oleh Instalasi Farmasi


berdasarkan Formularium Rumah Sakit, penetapan prioritas, pola penyakit dan
kebutuhan pasien, sisa stok, data pemakaian periode yang lalu.

Perencanaan Obat di RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga dilakukan


dengan langkah sebagai berikut yaitu .

1. Membuat kebutuhan Obat- obatan berdasarkan aging stock dan sales item
serta sisa stok yang ada di gudang farmasi setelah dilebihkan sebanyak
15% dari jumlah pesanan untuk antisipasi kekosongan Obat.
2. Melakukan konfirmasi "bukan pemesanan" ketersediaan barang, jumlah
pesanan dan harga secara tepat ke PBF tempat pemesanan Obat
(dipastikan tersedianya barang, jumlah barang dan tepat harga).
3. Melakukan pemesanan Obat dengan menerbitkan lembar purchase order
(P.O) berdasarkan daftar pemesanan yang telah disetujui oleh direktur
sekaligus meminta persetujuan terhadap P.O tersebut kepada direktur.
Lembar P.O dibuat sesuai dengan nama Obat, jumlah, harga yang pasti,
serta P.O tersebut dibuat berdasarkan PBF masing- masing.
4. Melakukan pemesanan Obat yang sudah fixed ke PBF via telepon dengan
menyediakan lembar P.O asli yang di scan dan dikirim via email kepada
masing- masing PBF.

C. Tahap Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui dengan cara
pembelian melalui :

1. Pembelian secara langsung pabrik/ distributor/ PBF/ rekanan


2. Produksi / pembuatan sediaan farmasi
Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah, waktu
yang tepat, dan harga yang terjangkau, serta sesuai dengan standar mutu.
5
Pengadaan berdasarkan dengan penawaran yang kompetitif merupakan
suatu metode penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara mutu dan
harga, apabila ada dua atau lebih pemasok, apoteker dan bagian pengadaan harus
mendasarkan pada kriteria berikut :

1. Telah memenuhi persyaratan hukum yang berlaku untuk melakukan


produksi dan penjualan (telah terdaftar) mutu produk
2. Reputasi produsen
3. Harga yang terjangkau

4. Ketepatan waktu pengiriman

5. Mutu pelayanan pemasok

6. Dapat dipercaya

7. Kebijakan tentang barang yang dikembalikan/retur barang

8. Pengemasan yang baik

Sediaan Farmasi, alat kesehatan dan bahan habis pakai sesuai dengan
mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan maka jika proses pengadaan
dilaksanakan oleh bagian Iain diluar farmasi harus melibatkan tenaga
kefarmasian.

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan sediaan farmasi, alkes
dan bahan habis pakai antar Iain :

1. Bahan baku obat harus disertai Sertifikat Analisa.

2. Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet (MSDS).

3. Sediaan farmasi, alkes dan bahan habis pakai harus mempunyai nomor
izin edar
4. Expired date minimal 2 tahun kecuali untuk sediaan farmasi, alkes dan
bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia dan Iainnya).

6
BAB III

A. HASIL
Perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi obat dan BMHP sudah
sesuai berdasarkan dari tahap pemilihan Obat yang dipilih/ diseleksi untuk
diadakan mengacu pada Formularium Rumah Sakit yang disusun berdasarkan
Formularium Nasional. Perencanaan perbekalan farmasi dibuat oleh Instalasi
Farmasi berdasarkan penetapan prioritas, pola penyakit dan kebutuhan pasien,
sisa stok, data pemakaian periode yang lalu. Pengadaan yang efektif harus
menjamin ketersediaan, jumlah, waktu yang tepat, dan harga yang terjangkau,
serta sesuai dengan standar mutu.

Pengadaan berdasarkan dengan penawaran yang kompetitif merupakan


suatu metode penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara mutu dan
harga. Pengadaan obat dan BMHP terkadang terkendala oleh kosongnya barang di
distributor yang dipesan melalui e-cataloge atau keterlambatan pengiriman oleh
pihak ekspedisi sehingga menyebabkan kekosongan obat dan BMHP di Rumah
Sakit.

B. KESIMPULAN
Perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi obat dan BMHP sudah cukup
baik, dimana obat dan BMHP sudah sesuai dengan Formulariu Rumah Sakit,
hanya saja sering terkendala kekosongan barang dari distributor atau
keterlambatan pengiriman dari pihak ekspedisi sehingga untuk memenuhi
kebutuhan obat pasien dilakukan pembelian langsung kepada apotek terdekat
sesuai kebutuhan pasien.

7
BAB IV
SARAN

1. Untuk perencanaan sediaan farmasi obat dan BMHP selanjutnya diharapkan


lebih teliti memperhatikan ketersediaan stok obat di Instalasi Gudang Farmasi
Rumah Sakit.
2. Untuk pengadaan sediaan farmasi obat dan BMHP diharapkan untuk
menfollow up atau sering memantau kondisi/ status barang yang telah
dipesan.

8
BAB V
PENUTUP

Demikianlah evaluasi ini dibuat untuk dapat diambil manfaatnya baik oleh
pihak instalasi farmasi dan pihak managemen untuk mengambil keputusan dalam
hal perencanaan dan pengadaan persediaan farmasi obat dan BMHP sehingga
pemilihan, perencanaan dan pengadaan farmasi obat dan BMHP dapat berjalan
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai