Anda di halaman 1dari 10

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


Jl. Raya Bawang Km. 08 Banjarnegara
Telp. Pel. (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax (0286) 597015
Website : rsibanjarnegara.com, Email :rsi_banjarnegara@yahoo.co.id

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


Nomor : 291.C/ Per / RSIB / I / 2022
Tentang
PEDOMAN PELAYANAN FARMASI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA

Bismillahirrohmanirrohim
Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Islam Banjarnegara sebagai institusi yang bergerak
di bidang pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan pelayanan
yang bermutu.
b. bahwa untuk meningkatkan mutu Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
perlu dilakukan revisi terhadap Kebijakan Pelayanan Farmasi Rumah
Sakit Islam Banjarnegara.
c. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan
Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang - Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika;
4. Undang - UndangRepublik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang
Narkotika.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No.72 tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
7. Permenkes No.3 Tahun 2015 tentang 2015 Tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan
Prekusor Farmasi
8. Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun.
9. Surat Keputusan Menteri kesehatan No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
10. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 445/1181 tahun 2016
tentang Surat Ijin Operasional Rumah Sakit Umum Kelas D.

iii
MEMUTUSKAN
:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM
BANJARNEGARA TENTANG PEDOMAN PELAYANAN FARMASI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Kesatu : Mencabut Surat Keputusan Nomor : 1199/Per/RSIB/V/2020 tentang
Pedoman Pelayanan Unit Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Kedua : Mengesahkan Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Islam
Banjarnegara sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Peraturan ini
dibebankan kepada anggaran belanja Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam Peraturan ini, akan diadakan perbaikan dan
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur

dr. Agus Ujianto., M.Si. Med. Sp. B

iiii
m. Automatic Stop Order (ASO)
Obat Automatic Stop Order adalah obat-obatan untuk pasien rawat inap yang pada waktu
terapi tertentu harus dilakukan assessment ulang terkait lanjut/tidaknya terapi dan batas
waktu peresepan. Apoteker dan atau perawat harus memberikan feedback kepada penulis
resep terkait data klinis dan data laboratorium sebagai dasar reassessment terapi, kecuali
ketorolak. Daftar Obat Automatic Stop Order terlampir.
n. Permintaan obat secara lisan atau melalui telepon
i. Apabila DPJP berhalangan hadir, maka ia dapat memberikan resep secara lisan melalui
telepon untuk situasi yang darurat.
ii. Resep lisan tidak boleh digunakan untuk kemudahan atau kenyamanan bagi dokter.
iii. Peresepan obat secara lisan wajib CABAK (Catat, Baca ulang, dan Konfirmasi)
iv. Persepan obat melalui telepon tidak boleh dilakukan untuk kategori obat berikut:
 Narkotika (kecuali instruksi berhenti dan tunda)
 Obat yang masuk kategori High Alert Medications
o. Permintaan obat secara lisan dari DPJP harus ditulis oleh dokter jaga.
p. Peresepan Untuk Pasien Populasi Khusus
q. Resep pasien anak-anak harus mencantumkan data berat badan dalam kg
r. Batasan penulisan resep atau terapi khusus
1. Narkotika dan psikotropika tidak boleh atas permintaan pasien.
2. Obat anestesi hanya boleh diresepkan oleh Dokter Spesialis Anestesi
3. Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan tidak dianjurkan kecuali telah terbukti
aman dan efektif, penulisan nama bahan obat wajib dilengkapi jumlah bahan obat
(untuk bahan padat : microgram, milligram, gram, untuk cairan : tetes, milliliter, liter)
s. Unit Farmasi rawat jalan dan rawat inap memiliki Daftar Nama Dokter yang Berhak
Menulis Resep di RS Islam Banjarnegara beserta spesimen tandatangannya.
t. Setiap obat yang diresepkan oleh dokter dan yang diberikan kepada pasien harus ditulis di
dalam rekam medis, termasuk dosis dan cara pemberiannya.
u. Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) serta konsultasi obat yang diberikan kepada
pasien dicatat di dalam rekam medis atau dicantumkan dalam catatan pemulangan pasien
rawat inap. Pada pasien rawat jalan, informasi obat diberikan dalam bentuk lisan dan leaflet
serta didokumentasikan dalam form PIO dan Konseling
v. Obat yang telah dipakai pasien dengan menggunakan stok ruangan atau stok emergensi
maka penggantian dilakukan dengan diresepkan.
w. Untuk bangsal yang menangani pasien covid 19, peresepan menggunakan resep yang
berbeda dari bangsal reguler.
2. Pancatatan resep
Semua resep dan permintaan obat yang masuk ke instalasi Farmasi harus dicatat dan
didokumentasikan dalam sistem informasi Rumah Sakit. Pencatatan secara manual
diperlukan untuk kepentingan pelaporan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Penyalinan resep
a. Apabila sebuah resep perlu ditulis ulang dalam catatan medis yang baru, maka harus
dilakukan oleh dokter.
b. Salinan resep hanya boleh dilakukan oleh Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
c. Salinan resep rawat jalan dibuat dengan ketentuan:
 Obat dalam resep belum diambil
 Ada pengulangan (iter)
 Jumlah obat baru diambil sebagian
 Atas permintaan pasien (keterangan “det” bila sudah diambil)

22

Anda mungkin juga menyukai