Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA

BULAN JUNI

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA

Jl. Raya Bawang KM .8 Tlp ( fax) Kantor (0286) 597015, Pelayanan (0286) 597034

2022

1
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp.Pely.(0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website.Rumah Sakit Islam Banjarnegara.com, Email :Rumah Sakit
Islam_banjarnegara@yahoo.co.id

No : 15/ TimPPRA/VII/2022
Lamp :-
Hal : Laporan Hasil audit PPRA Bulan Juni

Kepada:
Direktur & Ketua komite PMKP
RSI Banjarnegara
Di tempat

Laporan Bulanan Tim PPRA


Bulan : Juni Tahun 2022

1. Laporan Pencapaian Program


2. Laporan Mutu
3. Masalah dan Usulan
4. Monitoring dan evaluasi

Banjarnegara, 2 JULI 2022


Ketua tim PPRA

dr. Nia Krisniawati Sp.MK

2
LAPORAN PENCAPAIAN PROGRAM KERJA
TIM PPRA
Tidak
No Nama program Nama kegiatan Terlaksana
terlaksana
1 Pendidikan dan 1. Diklat eksternal X
pelatihan PPRA
2 Pengadaan sarana 1. pengadaan ruang X
dan prasarana kesekretariatan tim
PPRA
2. komputer,printer X
dan alat ATK
3. lemari penyimpan X
file
4. pembuatan baner X
edukasi resistensi
antibiotik

3 Peningkatan mutu 1. rapat rutin tim PPRA X


Rumah sakit 2. penyusunan X
kebijakan pelayanan
PPRA
3. penyusunan X
pedoman/ panduan
penggunaan
antibiotik
4. penyusunan X
pedoman
pengorganisasian
tim PPRA

3
5. penyusunan X
program kerja tim
PPRA
6. penyusunan SPO X
7. menetapkan pilot X
projek PPRA
8. sosialisasi program X
PPRA
9. pengumpulan data X
penggunaan
antibiotik tahun
2021-2022
10. penetapan indikator X
mutu PPRA
11. melakukan swab X
kultur peralatan
12. penentuan batasan / X
kriteria pasien yang
akan dikultur
13. pengumpulan hasil X
kultur pasien tahun
2021-2022
14. melakukan forum X
kajian kasus
terintegrasi untuk
kasus infeksi yang
sulit

4
LAPORAN MUTU TIM PPRA

A. INDIKATOR PROGRAM (PMK No.8 Tahun 2015)


1. Pola Penggunaan Antibiotik Kuantitatif
Tujuan: memperoleh gambaran data penggunaan antibiotic kuantitatif di
rumah sakit dengan cara perhitungan “DDD/100 patient days” untuk pasien
rawat inap dan “DDD/1000 patient populations” untuk pasien rawat jalan.
Data yang dilaporkan:
a. Lokasi: unit/ instalasi dan asal KSM
 Ilmu Penyakit Dalam (IPD)
 Bedah Umum
 Bedah Urologi
 Obsgyn
 Anak
b. Periode survei: Juni 2022
c. Jumlah sampel pada periode survei: 25 pasien
d. Pengambilan sample : Simple random sampling
e. Penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan diagram
sebagai berikut:

Tabel. 1.1 Gambaran jumlah sampel dan prosentase pasien yang mendapatkan
antibiotik pada periode Januari-Juni 2022

No. SMF / Jumlah sampel Distribusi kasus Prosentase pasien


Instalasi/ periode survei yang mendapat
Unit (pasien) Antibiotik a)
n %
1 IPD 150 Pneumonia, ISK 150 100%
2 Bedah Umum 150 Ulkus DM, Fraktur, Tumor 150 100%
3 Bedah Urologi 150 BPH, ISK 150 100%
4 Obsgyn 150 KPD, Preeklampsia 150 100%
5 Anak 150 Pneumonia, Demam tifoid 150 100%
Keterangan:
formula a): jumlah pasien yang mendapat antibiotik dibagi jumlah seluruh pasien pada
periode survei dikali100%)

5
Tabel 1.2 Kuantitas penggunaan antibiotik pasien rawat inap KSM (IPD, Bedah
umum, Bedah Urologi, Obsgyn, Anak) Juni 2022 (n=25)

No. Kode DDD Nama Antibiotik Tot DDD Tot DDD/LOS*100


1 J01CA04 Amoxicillin (Oral)
2 J01FF01 Clindamycin (Oral)
3 J01DB05 Cefadroxil 3,00 2,83
4 J01DB04 Cefazolin
5 J01DD01 Cefotaxime 5,93 5,59
6 J01DD04 Ceftriaxone 23,05 21,75
7 J01DD08 Cefixime (oral) 1,50 1,42
8 J01DH02 Meropenem 4,50 4,25
9 J01DH04 Doripenem
10 J01CR01 Ampicillin sulbactam 3,70 3,49
11 J01DD62 Cefoperazone sulbactam 6,67 6,29
12 J01CR05 Piperacillin tazobactam 19,93 18,80
13 J01MA02 Ciprofloxacin (Oral)
14 J01MA02P Ciprofloxacin (Parenteral) 8,00 7,55
15 J01MA12 Levofloxacin (Parenteral) 14,00 13,21
16 J01FA10 Azithromycin (Oral)
17 J01FA10P Azithromycin (Parenteral)
18 JO1GB03 Gentamycin (Parenteral)
19 J01DD12 Cefoperazone
20 J01CR02 Amoxicillin and enzym inhibitor
21 J01DD02 Ceftazidime
22 J01MA14 Moxifloxacin (Parenteral)
23 J01CA01 Ampicillin (Parenteral)
24 J01CA04 Amoxicillin (Parenteral) 12 11,32
Total DDD/LOS*100 85,16

6
25 DDD/LOS*100 Juni 2022
21,7

20 18,8

15 13,2
11,3
10 7,5
5,6 6,3
4,2 3,5
5 2,8
1,4
0

Keterangan:
 Jumlah hari rawat pasien seluruh sampel pada periode survei 30 hari
 Cara perhitungan DDD, mengacu pada PMK no.5 tahun 2015
 Kode ATC dan DDD tiap antibiotik mengacu WHO edisi terbaru
 Tim PPRA RSI Banjarnegara tidak melakukan pengambilan data kuantitas
penggunaan antibiotik di Poliklinik Rawat Jalan

2. Pola Penggunaan Antibiotik Kualitatif


Data penggunaan antibiotik kualitatif merupakan lanjutan dari data audit
antibiotik kuantitatif
Tujuan : memperoleh data gambaran penggunaan antibiotik kualitatif
menggunakan kriteria “Gyssens flowchart”.
Data yang diperlukan:
 Lokasi: Unit Instalasi dan asal KSM
 Ilmu Penyakit Dalam (IPD) : 5 Pasien
 Bedah Umum : 5 Pasien
 Bedah Urologi: 5 Pasien
 Obsgyn : 5 Pasien
 Anak : 5 Pasien
 Periode Survei : Juni 2022
 Jumlah pasien yang menggunakan antibiotik pada periode survei : 25
pasien.
Analisis review audit penggunaan antibiotik kualitatif menggunakan metode
kriteria “Gyssens flowchart”, meliputi:
Kategori 0 : Penggunaan antibiotik tepat dan rasional
Kategori I : tidak tepat saat (timing) pemberian antibiotik
Kategori II A : tidak tepat dosis pemberian antibiotik

7
Kategori II B : tidak tepat interval pemberian antibiotik
Kategori II C : tidak tepat rute pemberian antibiotik
Kategori III A : pemberian antibiotik terlalu lama
Kategori III B : pemberian antibiotik terlalu singkat
Kategori IV A : tidak tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain yang lebih
efektif
Kategori IV B : tidak tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain yang lebih
aman
Kategori IV C : tidak tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain yang lebih
murah
Kategori IV D : tidak tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain dengan
spektrum lebih sempit
Kategori V : tidak ada indikasi pemberian antibiotik
Kategori VI : data tidak lengkap sehingga penggunaan antibiotik tidak dapat dinilai

Penyajian data dalam jumlah (n) dan persentase (%), bentuk tabel dan gambar
grafik

Grafik 2.1 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap IPD di
RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)
Grafik 2.1 Persentase Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik
Pasien Rawat Inap IPD di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)

100 86
80
60
40
14
20
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Di Bagian IPD pada bulan ini penggunaan antibiotik tepat dan rasional 86%
(Kategori 0) lebih baik dibanding bulan sebelumnya. Kategori IVA 14 % yaitu tidak
tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain yang lebih efektif pada kasus
leptospirosis dimana antibiotik pilihan berdasarkan PPAB RSIB adalah
Doksisiklin oral 100 mg setiap 12 Jam, Lama pengobatan: 10 hari, kecuali untuk
seftriakson 7 hari. Variasi kasus Infeksi di SMF IPD yang dinilai dibulan juni adalah
Pneumonia dan ISK.

Grafik 2.2 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap Bedah
Umum di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)

8
Grafik 2.2 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik
Pasien Rawat Inap Bedah Umum di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)

60
50 50
50
40
30
20
10
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Di bagian Bedah Umum penggunaan antibiotik Kategori 0 sebesar 50%. Kategori


IVC 50%. Variasi kasus yang dinilai di SMF bedah adalah kasus fraktur dan
apendisitis akut.

Grafik 2.3 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap Bedah
Urologi di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)

Grafik 2.3 Persentase Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik


Pasien Rawat Inap Bedah Urologi di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)

100 80
80
60
40 20
20
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Penggunaan antibiotik kategori 0 (Penggunaan antibiotik tepat dan rasional)


sebesar 80%. Kategori IVD 40%. Variasi kasus di SMF Bedah Urologi yang dinilai
adalah Hiperplasia prostat dan batu kandung kemih. Penggunaan Antibiotik
profilaksis untuk Tindakan TURP berdasarkan PPAB RSIB adalah Sefazolin 2 gram
yang diberikan 30-60 menit sebelum insisi intravena drip selama 15 menit .

Grafik 2.4 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap Obsgyn
di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)

9
Grafik 2.4 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik
Pasien Rawat Inap Obsgyn di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)

80
60
60
40
40

20

0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Penggunaan antibiotik dibagian Obsgyn termasuk Kategori 0 sesuai indikasi


sebesar 60%. Kategori IVD 40%. Variasi kasus di SMF Obsgyn yang dinilai adalah
Tindakan SC dan Ketuban pecah dini. Berdasarkan PPAB RSIB Tindakan SC
direkomendasikan menggunakan Sefazolin 2 gram diberikan 30-60 menit
sebelum insisi intravena drip selama 15 menit .

Grafik 2.5 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap Anak
di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)

Grafik 2.5 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik


Pasien Rawat Inap Anak di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)

150
100
100

50

0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Penggunaan antibiotik dibagian anak kategori 0 (Penggunaan antibiotik tepat dan


rasional) sebesar 100%. Variasi kasus yang dinilai di SMF Anak adalah Demam
thypoid dan ISK.

10
MONITORING DAN EVALUASI

1. Kuantitas Antibiotik Januari - Juni 2022


Pada bulan Januari kuantitas antibiotik tertinggi (DDD/LOS*100) adalah Ceftriaxone
(26,9), Februari; Ceftriaxone (51,4), Maret; Piperacillin Tazobactam (62,5), April;
Ceftriaxone (35,3), Mei; Ciprofloxacine IV (28,4), Juni; Ceftriaxone (21,7).

Monitoring Evaluasi Kuantitas Antibiotik Periode Januari-Juni 2022


70
60
50
40
30
20
10
0

Januari Februari Maret April Mei Juni

Total DDD/LOS*100 Antibiotik Januari-Juni 2022


160 149,51

140

120

100
85,16
80
61,93 64,77 64,99
60 48,21

40

20

0
Januari Februari Maret April Mei Juni

11
2. Kualitas Antibiotik Januari—Juni 2022

Monitoring Evaluasi Kualitas Antibiotik (%)


KSM IPD Periode Januari-Juni 2022
120

100

80

60

40

20

0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)

Monitoring Evaluasi Kualitas Antibiotik (%)


KSM Bedah Umum Periode Januari-Juni 2022
80
70
60
50
40
30
20
10
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)

12
Monitoring Evaluasi Kualitas Antibiotik (%)
KSM Bedah Urologi Periode Januari-Juni 2022
120

100

80

60

40

20

0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)

Monitoring Evaluasi Kualitas Antibiotik (%)


KSM Obsgyn Periode Periode Januari-Juni 2022
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)

Monitoring Evaluasi Kualitas Antibiotik (%)


KSM Anak Periode Periode Januari-Juni 2022
120
100

80

60

40

20

0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0

Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)

13
MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI SMF BEDAH

PERIODE JANUARI-JUNI 2022

Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Antibiotik


SMF Bedah
Periode Januari-Juni 2022 (n=65)

Ceftriaxone (n=19)

Piperacillin tazobactam (n=17)

Cefotaxime (n=4)

Ampicillin sulbactam (n=25)

3,05 3,1 3,15 3,2 3,25 3,3 3,35 3,4 3,45 3,5 3,55

Rata-Rata LOS

MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK EMPIRIS DI SMF NON BEDAH

PERIODE JANUARI-JUNI 2022

Antibiotik Empirik SMF Non Bedah


Periode Januari-Juni 2022

Ceftriaxone (n=30)

Ampicillin sulbactam (n=13)

Amoxicillin (n=4)

Ciprofloxacin (n=3)

Levofloxacin (n=5)

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0


Ampicillin
Levofloxacin (n=5) Ciprofloxacin (n=3) Amoxicillin (n=4) Ceftriaxone (n=30)
sulbactam (n=13)
LOS 5,0 3,7 4,3 4,9 4,7

14
DISTRIBUSI KASUS SMF NON BEDAH

Data Kasus Infeksi Yang Menggunakan AB Empirik Pada


Periode Survey Januari-Juni 2022
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

15
RENCANA TINDAK LANJUT TAHAP I (Implementasi awal Program PRA ), RSI Banjarnegara

NO AKTIVITAS PIC ANGGARAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES KET

Menyampaikan
laporan PPRA
1 kepada
Direktur/kepala
RS
Membentuk
2 Komite PRA/Tim
PRA
SK
Direktur/Kepala
RS tentang
3
pembentukan
Komite PRA/Tim
PRA
Menyusun
4 perencanaan
program PRA

Menyusun
5 Kebijakan,
Panduan, SPO
Sosialisasi
Program PRA di
6
RS untuk seluruh
KSM/SMF
Menetapkan
pilot project /
7
proyek
percontohan
SK Direktur
tentang
8 penetapan
proyek
percontohan
Implementasi
Program PRA di
9
tempat proyek
percontohan

16
Sosialisasi
Program PRA di
10 RS untuk staf di
lokasi proyek
percontohan

Review dan
update
dokumen:
11
Kebijakan, PPAB,
PPK/CP kasus
infeksi
Pengumuman
(declare)
pemberlakuan
12
kebijakan/
Panduan/PPK
baru
Melakukan
survey/study
kasus
penggunaan
13 antibiotik
(kuantitatif dan
kualitatif):
Retrospective 3
bulan.

Melakukan
survey/study
kasus
penggunaan
14 antibiotik
(kuantitatif dan
kualitatif)
prospective 3
bulan

Membandingkan
15 hasil retro dan
pros.
Membuat
16
laporan study

17
Sosialisasi hasil
study ke seluruh
17 staf di area
proyek
penelitian
Review
panduan/PPK di
18
area pyoyek
penelitian
Laporan kepada
19 Direktur/ Kepala
RS
Sosialisasi hasil
proyek
20 percontohan ke
seluruh
KSM/SMF
Penetapan area
perluasan
21 program PRA ke
KSM/SMF di
lingkungan RS

18
RENCANA TINDAK LANJUT TAHAP II (Program PRA lanjutan), RSI Banjarnegara

NO AKTIVITAS PIC ANGGARAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES KET

Perencanaan
surveilans AMU
(Anti Microbial
1 Use) kuantitatif
dan kualitatif
(Gyssens) dan
surveilans AMR

Pelaksanaan
2
surveilans AMR

Membuat
laporan hasil
AMU yang
3
disampaikan ke
Direktur/kepala
RS

Melakukan
4 surveilans AMR
regular

Membuat pola
bakteri RS dan
5 sensitivitas
antibiotik (Data
Antibiogram)
Penyelenggaraa
n kelompok
6 kajian kasus
infeksi
terintegrasi

Review
Kebijakan,
7
Panduan,
PPK/CP

19
Pelatihan PPRA
8 bagi seluruh
staf RS
Perluasan
cakupan
9 Program PRA
ke KSM/SMF
dilingkungan RS
Pengembangan
surveilans AMR
10
dan AMU (area
diperluas)

Lokakarya kasil
program PRA di
11
RS minimal 1
kali/tahun

Laporan
kegiatan PPRA
ke Direktur/
12 Kepala RS (per-
triwlun/ per-
semester/ per-
tahun)

Laporan
kegiatan PPRA
13
ke Kemenkes
(per-tahun)

20
Lampiran

Data Kultur dan Sensitivitas Antibiotik Ruang Rawat Inap Non IRIN Periode Januari 2021- Juni 2022

Sputum
Organism Jumlah MDRO OXA FOX AMP AMC AMK GEN CEF CAZ CRO CTX FEP MER ERT LVX CIP CLI ERY SXT LNZ TGC SAM TZP CSL VAN FOS STP QDF NTF BZP AZ
Enterococcus sp 1 0 R S S I R S S S S S S R
Klebsiella pneumoniae 1 1 R S S R R R S S R S S R I R R
Klebsiella pneumoniae 1 1 R S S R R S S R R R S R R R R

Urine
Organism Jumlah MDRO OXA FOX AMP AMC AMK GEN CEF CAZ CRO CTX FEP MER ERT LVX CIP CLI ERY SXT LNZ TGC SAM TZP CSL VAN FOS STP QDF NTF BZP AZ
Klebsiella pneumoniae 1 0 R S S S S S S S S I S S I S R S
Escherichia coli 1 1 R S S S R S S S R R S S S S S
Klebsiella pneumoniae 1 0 R S S S S S S S S S S S S S

Pus
Organism Jumlah MDRO OXA FOX AMP AMC AMK GEN CEF CAZ CRO CTX FEP MER ERT LVX CIP CLI ERY SXT LNZ TGC SAM TZP CSL VAN FOS STP QDF NTF BZP AZ
Pseudomonas aeruginosa 1 0 S S S S R S R S I S R R R
Acinetobacter baumanii 1 0 S S R S S S S S S S S S

Darah
Organism Jumlah MDRO OXA FOX AMP AMC AMK GEN CEF CAZ CRO CTX FEP MER ERT LVX CIP CLI ERY SXT LNZ TGC SAM TZP CSL VAN FOS STP QDF NTF BZP AZ

Keterangan
1. Pola sensitifitas antibiotik berdasarkan % sensitif AMP : Ampicillin LNZ : Linezolid STP Streptomycin
2. MDRO : Multiple Drug Resistant Organism AMC : Amoxicillin-Clavulanic acid MER : Meropenem QDF Quinupristin/Dalfopristin
3. Acinetobacter baumanii, Enterobacter cloacae, Pseudomonas aeruginosa = MDRO AMK : Amikacin OXA : Oxacillin NTF Nitrofurantoin
4. Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae MDRO = ESBL (CAZ + CTX resisten) CAZ : Ceftazidim SAM : Ampicillin-sulbactam BZP Benzylpenicillin
5. Staphylococcus Coagulase negatif MDRO = MRCoNS positif bila FOX Resisten CIP : Ciprofloxacin SXT : Cotrimoxazol CRO Ceftriaxone
6. Staphylococcus aureus MDRO = MRSA, positif bila Fox Resisten CLI : Clindamicin TGC : Tigecyclin AZ Aztreonam
7. Antibiotik dengan % sensitif ≥ 70 CTX : Cefotaxim TZP : Piperacillin tazobactam ERT Ertapenem
ERY : Eritromicin VAN : Vancomicin CEF Cefazolin
FEP : Cefepime FOS : Fosfomicin
* Berhati - hati pada pemakaian terapi antibiotik empirik dengan Cephalosporin generasi 3 GEN : Gentamicin CSL : Cefoperazon-sulbactam
* Telah terjadi HAIs (Healthcare Associated Infection) LVX : Levofloxacin FOX : Cefoxitin

21
MASALAH DAN USULAN

1. MASALAH

a. Masih terbatasnya isolat yang didapatkan dari hasil kultur untuk melengkapi
data antibiogram sehingga belum dapat dianalisis.
b. Belum maksimalnya surveillance pola resistensi antimikroba yang dilakukan
dengan pemeriksaan kultur sensitivitas pada pasien dengan diagnosis Infeksi
karena masalah Over klaim pada pasien BPJS.
c. Kualitas penggunaan antibiotik dibeberapa SMF perlu diperbaiki
d. Forum Kajian Penyakit Infeksi Terintegrasi (FORKIT) yang telah berjalan saat ini
hanya bersama SMF IPD
e. Belum terlaksananya survey/study kasus penggunaan antibiotik (kuantitatif dan
kualitatif) prospektif.

2. USULAN

a. Koordinasi dengan antara klinisi, tim PPI dan PPRA serta laboratorium untuk
pengumpulan sampel kultur
b. Mengadakan pertemuan dengan DPJP dan manajemen untuk membahas
penggunaan antibiotik di RS
c. Menginformasikan kepada DPJP SMF lain yang memiliki pasien dengan diagnosis
Infeksi yang komplek agar bisa menginformasikan ke Tim PPRA untuk dijadikan
kasus dalam pembahasan FORKIT
d. Mengusulkan pilot project untuk SMF dengan persentase kualitas antibiotik yang
kurang baik

22

Anda mungkin juga menyukai