BULAN JUNI
Jl. Raya Bawang KM .8 Tlp ( fax) Kantor (0286) 597015, Pelayanan (0286) 597034
2022
1
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp.Pely.(0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website.Rumah Sakit Islam Banjarnegara.com, Email :Rumah Sakit
Islam_banjarnegara@yahoo.co.id
No : 15/ TimPPRA/VII/2022
Lamp :-
Hal : Laporan Hasil audit PPRA Bulan Juni
Kepada:
Direktur & Ketua komite PMKP
RSI Banjarnegara
Di tempat
2
LAPORAN PENCAPAIAN PROGRAM KERJA
TIM PPRA
Tidak
No Nama program Nama kegiatan Terlaksana
terlaksana
1 Pendidikan dan 1. Diklat eksternal X
pelatihan PPRA
2 Pengadaan sarana 1. pengadaan ruang X
dan prasarana kesekretariatan tim
PPRA
2. komputer,printer X
dan alat ATK
3. lemari penyimpan X
file
4. pembuatan baner X
edukasi resistensi
antibiotik
3
5. penyusunan X
program kerja tim
PPRA
6. penyusunan SPO X
7. menetapkan pilot X
projek PPRA
8. sosialisasi program X
PPRA
9. pengumpulan data X
penggunaan
antibiotik tahun
2021-2022
10. penetapan indikator X
mutu PPRA
11. melakukan swab X
kultur peralatan
12. penentuan batasan / X
kriteria pasien yang
akan dikultur
13. pengumpulan hasil X
kultur pasien tahun
2021-2022
14. melakukan forum X
kajian kasus
terintegrasi untuk
kasus infeksi yang
sulit
4
LAPORAN MUTU TIM PPRA
Tabel. 1.1 Gambaran jumlah sampel dan prosentase pasien yang mendapatkan
antibiotik pada periode Januari-Juni 2022
5
Tabel 1.2 Kuantitas penggunaan antibiotik pasien rawat inap KSM (IPD, Bedah
umum, Bedah Urologi, Obsgyn, Anak) Juni 2022 (n=25)
6
25 DDD/LOS*100 Juni 2022
21,7
20 18,8
15 13,2
11,3
10 7,5
5,6 6,3
4,2 3,5
5 2,8
1,4
0
Keterangan:
Jumlah hari rawat pasien seluruh sampel pada periode survei 30 hari
Cara perhitungan DDD, mengacu pada PMK no.5 tahun 2015
Kode ATC dan DDD tiap antibiotik mengacu WHO edisi terbaru
Tim PPRA RSI Banjarnegara tidak melakukan pengambilan data kuantitas
penggunaan antibiotik di Poliklinik Rawat Jalan
7
Kategori II B : tidak tepat interval pemberian antibiotik
Kategori II C : tidak tepat rute pemberian antibiotik
Kategori III A : pemberian antibiotik terlalu lama
Kategori III B : pemberian antibiotik terlalu singkat
Kategori IV A : tidak tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain yang lebih
efektif
Kategori IV B : tidak tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain yang lebih
aman
Kategori IV C : tidak tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain yang lebih
murah
Kategori IV D : tidak tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain dengan
spektrum lebih sempit
Kategori V : tidak ada indikasi pemberian antibiotik
Kategori VI : data tidak lengkap sehingga penggunaan antibiotik tidak dapat dinilai
Penyajian data dalam jumlah (n) dan persentase (%), bentuk tabel dan gambar
grafik
Grafik 2.1 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap IPD di
RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)
Grafik 2.1 Persentase Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik
Pasien Rawat Inap IPD di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)
100 86
80
60
40
14
20
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0
Di Bagian IPD pada bulan ini penggunaan antibiotik tepat dan rasional 86%
(Kategori 0) lebih baik dibanding bulan sebelumnya. Kategori IVA 14 % yaitu tidak
tepat pilihan antibiotik karena ada antibiotik lain yang lebih efektif pada kasus
leptospirosis dimana antibiotik pilihan berdasarkan PPAB RSIB adalah
Doksisiklin oral 100 mg setiap 12 Jam, Lama pengobatan: 10 hari, kecuali untuk
seftriakson 7 hari. Variasi kasus Infeksi di SMF IPD yang dinilai dibulan juni adalah
Pneumonia dan ISK.
Grafik 2.2 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap Bedah
Umum di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)
8
Grafik 2.2 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik
Pasien Rawat Inap Bedah Umum di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)
60
50 50
50
40
30
20
10
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0
Grafik 2.3 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap Bedah
Urologi di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)
100 80
80
60
40 20
20
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0
Grafik 2.4 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap Obsgyn
di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)
9
Grafik 2.4 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik
Pasien Rawat Inap Obsgyn di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)
80
60
60
40
40
20
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0
Grafik 2.5 Gambaran Kualitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap Anak
di RSI Banjarnegara Bulan Juni 2022 (n=5)
150
100
100
50
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0
10
MONITORING DAN EVALUASI
140
120
100
85,16
80
61,93 64,77 64,99
60 48,21
40
20
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
11
2. Kualitas Antibiotik Januari—Juni 2022
100
80
60
40
20
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0
Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)
Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)
12
Monitoring Evaluasi Kualitas Antibiotik (%)
KSM Bedah Urologi Periode Januari-Juni 2022
120
100
80
60
40
20
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0
Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)
Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)
80
60
40
20
0
VI V IV D IV C IV B IV A III B III A II C II B II A I 0
Januari (n=5) Februari (n=5) Maret (n=5) April (n=5) Mei (n=5) Juni (n=5)
13
MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI SMF BEDAH
Ceftriaxone (n=19)
Cefotaxime (n=4)
3,05 3,1 3,15 3,2 3,25 3,3 3,35 3,4 3,45 3,5 3,55
Rata-Rata LOS
Ceftriaxone (n=30)
Amoxicillin (n=4)
Ciprofloxacin (n=3)
Levofloxacin (n=5)
14
DISTRIBUSI KASUS SMF NON BEDAH
15
RENCANA TINDAK LANJUT TAHAP I (Implementasi awal Program PRA ), RSI Banjarnegara
NO AKTIVITAS PIC ANGGARAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES KET
Menyampaikan
laporan PPRA
1 kepada
Direktur/kepala
RS
Membentuk
2 Komite PRA/Tim
PRA
SK
Direktur/Kepala
RS tentang
3
pembentukan
Komite PRA/Tim
PRA
Menyusun
4 perencanaan
program PRA
Menyusun
5 Kebijakan,
Panduan, SPO
Sosialisasi
Program PRA di
6
RS untuk seluruh
KSM/SMF
Menetapkan
pilot project /
7
proyek
percontohan
SK Direktur
tentang
8 penetapan
proyek
percontohan
Implementasi
Program PRA di
9
tempat proyek
percontohan
16
Sosialisasi
Program PRA di
10 RS untuk staf di
lokasi proyek
percontohan
Review dan
update
dokumen:
11
Kebijakan, PPAB,
PPK/CP kasus
infeksi
Pengumuman
(declare)
pemberlakuan
12
kebijakan/
Panduan/PPK
baru
Melakukan
survey/study
kasus
penggunaan
13 antibiotik
(kuantitatif dan
kualitatif):
Retrospective 3
bulan.
Melakukan
survey/study
kasus
penggunaan
14 antibiotik
(kuantitatif dan
kualitatif)
prospective 3
bulan
Membandingkan
15 hasil retro dan
pros.
Membuat
16
laporan study
17
Sosialisasi hasil
study ke seluruh
17 staf di area
proyek
penelitian
Review
panduan/PPK di
18
area pyoyek
penelitian
Laporan kepada
19 Direktur/ Kepala
RS
Sosialisasi hasil
proyek
20 percontohan ke
seluruh
KSM/SMF
Penetapan area
perluasan
21 program PRA ke
KSM/SMF di
lingkungan RS
18
RENCANA TINDAK LANJUT TAHAP II (Program PRA lanjutan), RSI Banjarnegara
NO AKTIVITAS PIC ANGGARAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES KET
Perencanaan
surveilans AMU
(Anti Microbial
1 Use) kuantitatif
dan kualitatif
(Gyssens) dan
surveilans AMR
Pelaksanaan
2
surveilans AMR
Membuat
laporan hasil
AMU yang
3
disampaikan ke
Direktur/kepala
RS
Melakukan
4 surveilans AMR
regular
Membuat pola
bakteri RS dan
5 sensitivitas
antibiotik (Data
Antibiogram)
Penyelenggaraa
n kelompok
6 kajian kasus
infeksi
terintegrasi
Review
Kebijakan,
7
Panduan,
PPK/CP
19
Pelatihan PPRA
8 bagi seluruh
staf RS
Perluasan
cakupan
9 Program PRA
ke KSM/SMF
dilingkungan RS
Pengembangan
surveilans AMR
10
dan AMU (area
diperluas)
Lokakarya kasil
program PRA di
11
RS minimal 1
kali/tahun
Laporan
kegiatan PPRA
ke Direktur/
12 Kepala RS (per-
triwlun/ per-
semester/ per-
tahun)
Laporan
kegiatan PPRA
13
ke Kemenkes
(per-tahun)
20
Lampiran
Data Kultur dan Sensitivitas Antibiotik Ruang Rawat Inap Non IRIN Periode Januari 2021- Juni 2022
Sputum
Organism Jumlah MDRO OXA FOX AMP AMC AMK GEN CEF CAZ CRO CTX FEP MER ERT LVX CIP CLI ERY SXT LNZ TGC SAM TZP CSL VAN FOS STP QDF NTF BZP AZ
Enterococcus sp 1 0 R S S I R S S S S S S R
Klebsiella pneumoniae 1 1 R S S R R R S S R S S R I R R
Klebsiella pneumoniae 1 1 R S S R R S S R R R S R R R R
Urine
Organism Jumlah MDRO OXA FOX AMP AMC AMK GEN CEF CAZ CRO CTX FEP MER ERT LVX CIP CLI ERY SXT LNZ TGC SAM TZP CSL VAN FOS STP QDF NTF BZP AZ
Klebsiella pneumoniae 1 0 R S S S S S S S S I S S I S R S
Escherichia coli 1 1 R S S S R S S S R R S S S S S
Klebsiella pneumoniae 1 0 R S S S S S S S S S S S S S
Pus
Organism Jumlah MDRO OXA FOX AMP AMC AMK GEN CEF CAZ CRO CTX FEP MER ERT LVX CIP CLI ERY SXT LNZ TGC SAM TZP CSL VAN FOS STP QDF NTF BZP AZ
Pseudomonas aeruginosa 1 0 S S S S R S R S I S R R R
Acinetobacter baumanii 1 0 S S R S S S S S S S S S
Darah
Organism Jumlah MDRO OXA FOX AMP AMC AMK GEN CEF CAZ CRO CTX FEP MER ERT LVX CIP CLI ERY SXT LNZ TGC SAM TZP CSL VAN FOS STP QDF NTF BZP AZ
Keterangan
1. Pola sensitifitas antibiotik berdasarkan % sensitif AMP : Ampicillin LNZ : Linezolid STP Streptomycin
2. MDRO : Multiple Drug Resistant Organism AMC : Amoxicillin-Clavulanic acid MER : Meropenem QDF Quinupristin/Dalfopristin
3. Acinetobacter baumanii, Enterobacter cloacae, Pseudomonas aeruginosa = MDRO AMK : Amikacin OXA : Oxacillin NTF Nitrofurantoin
4. Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae MDRO = ESBL (CAZ + CTX resisten) CAZ : Ceftazidim SAM : Ampicillin-sulbactam BZP Benzylpenicillin
5. Staphylococcus Coagulase negatif MDRO = MRCoNS positif bila FOX Resisten CIP : Ciprofloxacin SXT : Cotrimoxazol CRO Ceftriaxone
6. Staphylococcus aureus MDRO = MRSA, positif bila Fox Resisten CLI : Clindamicin TGC : Tigecyclin AZ Aztreonam
7. Antibiotik dengan % sensitif ≥ 70 CTX : Cefotaxim TZP : Piperacillin tazobactam ERT Ertapenem
ERY : Eritromicin VAN : Vancomicin CEF Cefazolin
FEP : Cefepime FOS : Fosfomicin
* Berhati - hati pada pemakaian terapi antibiotik empirik dengan Cephalosporin generasi 3 GEN : Gentamicin CSL : Cefoperazon-sulbactam
* Telah terjadi HAIs (Healthcare Associated Infection) LVX : Levofloxacin FOX : Cefoxitin
21
MASALAH DAN USULAN
1. MASALAH
a. Masih terbatasnya isolat yang didapatkan dari hasil kultur untuk melengkapi
data antibiogram sehingga belum dapat dianalisis.
b. Belum maksimalnya surveillance pola resistensi antimikroba yang dilakukan
dengan pemeriksaan kultur sensitivitas pada pasien dengan diagnosis Infeksi
karena masalah Over klaim pada pasien BPJS.
c. Kualitas penggunaan antibiotik dibeberapa SMF perlu diperbaiki
d. Forum Kajian Penyakit Infeksi Terintegrasi (FORKIT) yang telah berjalan saat ini
hanya bersama SMF IPD
e. Belum terlaksananya survey/study kasus penggunaan antibiotik (kuantitatif dan
kualitatif) prospektif.
2. USULAN
a. Koordinasi dengan antara klinisi, tim PPI dan PPRA serta laboratorium untuk
pengumpulan sampel kultur
b. Mengadakan pertemuan dengan DPJP dan manajemen untuk membahas
penggunaan antibiotik di RS
c. Menginformasikan kepada DPJP SMF lain yang memiliki pasien dengan diagnosis
Infeksi yang komplek agar bisa menginformasikan ke Tim PPRA untuk dijadikan
kasus dalam pembahasan FORKIT
d. Mengusulkan pilot project untuk SMF dengan persentase kualitas antibiotik yang
kurang baik
22