Anda di halaman 1dari 31

Catatan penulisan di luar formularium

Tanggal Nama Obat Nama Dokter


05/01/2022 OTG NONO, ARIF, RIZKI
FLUZEP TOFIK

05/02/2022 LARCE INJ ARDHI


LAPIFED TAB RIZKI

05/03/2022 TUTOSOL RIZKI (2)


MOXIFLOXACIN INF RIZKI
VIT C INJ TEGAR, ARDHI
OTM ARDHI (2)
PROVE VIT TEGAR

05/04/2022 LAPICEF INJ HENING


LAMESON INJ RIZKI
TUTOSOL TEGAR, ANANTYA (2)
POVE VIT AGUNG (3)
PRANZA AGUNG (2)
OTM AGUS (10)
OTG AGUS (4)
VIP ALBUMIN YOSI
LABUMIN YOSI (3)
BAROKAH AGUS (5)

05/05/2022 ODR INJ ARIF, NONO(5)


TUTOSOL ANANTYA (3), ARDHI,MINACUN
LABUMIN YOSI (2)
MOXIFLOXACIN INF ARDHI (2)
VALSARTAN 80 ARDHI
OTM ARDHI, TOFIK
ALINAMIN JIHAN, ARDHI,NONO
OTG TOFIK

05/06/2022 PRAXION SYR HERNOWO


BATUGIN CAPS SYARIF
NEUROBION INJ HERNOWO
OTM AGUS (13)
TUTOSOL INDRI, ANANTYA (4), LUTFI, JIHAN, ARIF
VALSARTAN 160 THOMAS
DIAZEPAM 2 MG INDRI, TOFIK, ARIF
OTG AGUS (3)
TREMENZA SYR YUNAN
DIAZEPAM INJ TOFIK
PRANZA AGUS (2)
BUKU BANTU INDIKATOR MUTU

Pengukuran Penggunaan FORNAS untuk Pasien BPJS


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
numerator (resep
sesuai) 33 36 27 132 84 157 185 30 253 290 171 125
Denumerator
(resep bpjs total) 53 64 68 201 182 264 214 76 391 405 280 267

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

147 147 51 49 237 206 156 134 195 34 130 152 212 68

216 265 106 103 239 310 269 278 297 75 282 278 283 112

27 28 29 30 31 jumlah

181 213 58 153 110 4156

429 268 94 305 268 6942

(4156 / 6942) X 100% = 59,87%


Pengukuran Penggunaan FORNAS untuk Pasien BPJS dan Umum
numerator (resep
sesuai) 65 84 55 163 148 235 271 49 357 383 231 169
Denumerator
(resep total) 109 75 134 289 297 397 326 123 556 548 405 388

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

227 229 76 81 177 295 209 180 236 74 175 220 290 106

327 385 178 188 333 449 382 373 385 150 393 416 409 186

27 28 29 30 31 jumlah

219 268 37 224 154 5687

578 361 94 459 409 10102

(5687 / 1010) X 100% = 56,30%


Pengukuran ketersediaan obat di RS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
numerator
(jumlah obat
tersedia) 106 74 132 286 291 383 306 119 540 540 398 365
Denumerator
(resep total) 109 75 134 289 297 397 326 123 556 548 405 388

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

321 381 175 184 330 440 362 367 385 147 386 402 399 176

327 385 178 188 333 449 382 373 385 150 393 416 409 186

27 28 29 30 31 jumlah

540 348 91 429 409 9812

578 361 94 459 409 10102

(9812 / 10102) x 100% = 97,13%


Penulisan resep di luar formularium RS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Non
Formularium 4 2 8 33 22 43 5 7 57 20 39 58

Jumlah resep 109 75 134 289 297 397 326 123 556 548 405 388

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

15 21 9 6 21 14 30 20 14 3 12 17 17 4

327 385 178 188 333 449 382 373 385 150 393 416 409 186

27 28 29 30 31

65 21 8 33 37 665

578 361 94 459 409 10102

(665/10102) x 100% = 6,58%


LAPORAN BULANAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
BULAN MEI TAHUN 2022

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


Jl. Raya Bawang KM .8 Tlp ( fax) Kantor (0286) 597015, Pelayanan (0286)
597034

2022
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp.Pely.(0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website.Rumah Sakit Islam Banjarnegara.com, Email :Rumah Sakit Islam_banjarnegara@yahoo.co.id

No :01/ U.farmasi/VI/2022
Lamp :-
Hal :-

Kepada:
Ka. Bid Jan Yan Med

Laporan Bulanan Unit Farmasi


Bulan : Mei Tahun 2022

Assalamu”alaikum Warakhmatullahi Wabarokatuh


Berikut ini kami sampaikan laporan bulanan instalasi farmasi
Bulan Mei tahun 2022
1. Laporan Pencapaian Program
2. Laporan Mutu
3. laporan manajemen risiko
4. Laporan pelayanan
5. Identifikasi masalh, Analisa Akar Masalah , Usulan solusi
6. PDSA/ metode perbaikan lainnya
Demikian yang dapat kami sampaikan untuk menjadi koreksi dan perbaikan

Wassalamu”alaikum warakhmatulla\
Banjarnegara, 4 Dzulkaidah 1443 H
3 juni 2022
Kepala Instalasi Farmasi

apt. Umu Trisniati,S.Farm


LAPORAN MUTU INSTALAS FARMASI APRIL 2022
INDIKATOR MUTU AREA KLINIS

Hasil
Stand
No Indikator 5 6 7 8 9 1 1 12
1 2 3 4 ar
0 1
Ketidakte
patan
1. 0,05% 0,03% 0,06% 0,01% 0,04% 0%
pemberia
n obat
Angka 12,36
pengguna
2. 11,14% 24,92% 8,05% 12,96% <30%
an
antibiotik
Keterlam
batan
waktu 2,48%
3 0,87% 1,40% 1,27% 4,04% <3%
penerimaa
n obat
racikan
Keterlam
batan
waktu
9,96% 6,16%
4 penerimaa 7,62% 11,38 6,80% <3%
n obat
non
racikan
Kesalahan
penyeraha
n 0% 0,04%
5 0% 0% 0%
perbekala 0,07%
n alkes
farmasi
Kepatuha
n
pengguna
an
6 64,93% 60,47% 57,32 59,87% ≥80%
FORNAS 62,58
bagi
Pasien
PBJS
Pengguna
an
7 FORNAS 57,64 63,40% 61,09% 53,14 56,30% ≥80%
untuk
pasien
BPJS dan
umum

INDIKATOR AREA MANAJEMEN

Hasil
No Indikator Stand
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ar
Ketersed
1 ian obat 99,44% 99,43 99,34% 98,81% 97,12% ≥80%
di RS
Ketidaks
esuaian
pemasok
an gas
2 oksigen 0% 0% 0% 0% 0% 0%
(o2) dan
nutrous
oksid
(N2O)

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

a. .Survey Double Check Pemberian HAM Pasien Rawat Inap

Hasil Sta
No Indikator 5 6 7 8 9 1 1 12 nda
1 2 3 4 r
0 1
Survey
double
cek
pemberia
1. n HAM 62,08 48,39% 58,90% 66,83% 54,92% 100%
untuk
pasien
rawat
inap
E. Kesalahan penyerahan perbekalan alat kesehatan Farmasi

KESALAHAN PENYERAHAN PERBEKALAN ALKES


FARMASI
0.08%
0.07%
0.06%
0.05%
0.04%
0.03%
0.02%
0.01%
0.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
CAPAIAN 0.07%0.00%0.00%0.00%0.04%
STANDAR 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

CAPAIAN STANDAR

F. Kepatuhan terhadap FORNAS bagi pasien BPJS

KEPATUHAN PENGGUNAAN FORNAS BAGI


PASIEN BPJS
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
CAPAIAN 62.58 64.93 60.67 57.32 59.87
STANDAR 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

CAPAIAN STANDAR

Berdasarkan trend capaian indikator Kepatuhan Terhadap Formularium Nasional Bagi


Pasien BPJS bulan Mei yaitu mencapai59,87 %
G.Kepatuhan FORNAS untuk pasien BPJS dan Umum

PENGGUNAAN FORNAS UNTUK PASIEN BPJS DAN


UMUM
160.00%
140.00%
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
CAPAIAN 57.64 63.40 61.09 53.14 56.30
STANDAR 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

CAPAIAN STANDAR

INDIKATOR AREA MANAJEMEN

F. Ketersediaan Obat di Rumah Sakit

KETERSEDIAAN OBAT DI RS
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%

40.00%
20.00%

0.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 99.44 99.43 99.34 98.81 97.12
STANDAR 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

capaian STANDAR

Berdasarkan trend capaian indikator Ketersediaan Obat di RS pada bulan Mei


sebesar 97,12%
C. Pengukuran Waktu Tunggu Rawat Jalan Resep Obat Jadi

WAKTU TUNGGU OBAT JADI RAWAT JALAN


25

20

15

10

0
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 15.86 14.97 17.49 19.65 14
STANDAR 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

D. Penulisan resep diluar Formularium Rumah Sakit

PENULISAN RESEP DILUAR FORMULARIUM RS


9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 7.31 7.23 7.87 6.53 6.58
STANDAR 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Diperlukan sosialisasi secara intens terkait formularium rumah sakit


2. Capaian survey dibulan april meningkat menjadi 50%

FORM PDSA
TOPIK UJI : KETERSEDIAAN OBAT DI RUMAH SAKIT

RSI BANJARNEGARA

Tanggal : 1 MARET 2022

Topik uji coba :ketersediaan obat di rumah sakit

CARA : monitoring dan evalusi ketersediaan obat di rumah sakit

Siklus : 1

PLAN

 Kami berencana untuk :

Melaksanakan monitoring dan evaluasi ketersediaan obat di rumah sakit

 Kami berharap menghasilkan ini :

Kami berharap menghasilkan ketersediaan obat di rumah sakit dapat dipenuhi

100%

 Tindakan yang akan dilakukan:

1.buffer stok untuk obat fast moving

2.Kami akan mencoba siklus ini selama 4 minggu

DO

Apa yang diamati

1.Berkurangnya kejadian kekosongan obat di rumah sakit

STUDY

1. Semua resep dapat terlayani


2. Hasil capaian pada mutu di bulan april meningkat 50%

ACTION

1. Semua resep dapat terlayani

2. Capaian survey dibulan april meningkat menjadi 50%

FORM PDSA

TOPIK UJI : KESALAHAN PENYERAHAN PERBEKALAN FARMASI

RSI BANJARNEGARA

Tanggal : 1 maret 2022

Topik uji coba : kesalahan penyerahan perbekalan farmasi

CARA : monitoring dan evalusi kesalahan penyerahan perbekalan farmasi

Siklus : 1

PLAN

 Kami berencana untuk :

Melaksanakan monitoring dan evaluasi kesalahan penyerahan perbekalan farmasi

 Kami berharap menghasilkan ini :

Kami berharap menghasilkan penurunan kesalahan penyerahan perbekalan


farmasi

 Tindakan yang akan dilakukan:

1. Mensosialisasi pentingnya cek perbekalan farmasi antara petugas


TOPIK UJI : KEPATUHAN FORNAS UNTUK PASIEN BPJS

RSI BANJARNEGARA

Tanggal : 1 MARET 2022

Topik uji coba : kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS

CARA : monitoring dan evalusi kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS

Siklus : 1

PLAN

 Kami berencana untuk :

Melaksanakan monitoring dan evaluasi kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS

 Kami berharap menghasilkan ini :

Kami berharap menghasilkan kenaikan kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS

 Tindakan yang akan dilakukan:

1.sosialisasi formularium nasional

2. Kami akan mencoba siklus ini selama 4 minggu

DO

Apa yang diamati

1.meningkatnya kepatuhan fornas untuk pasien BPJS

STUDY

1.Semua penulis resep paham formularium nasional

2.Hasil capaian pada mutu di bulan april meningkat 50%

ACTION
1. Semua penulis resep paham formularium nasional

TOPIK UJI : KEPATUHAN FORNAS UNTUK PASIEN BPJS DAN UMUM

RSI BANJARNEGARA

Tanggal : 1 maret 2022

Topik uji coba : kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS dan umum

CARA : monitoring dan evalusi kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS dan
umum

Siklus : 1

PLAN

 Kami berencana untuk :

Melaksanakan monitoring dan evaluasi kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS dan
umum

 Kami berharap menghasilkan ini :

Kami berharap menghasilkan kenaikan kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS dan
umum

 Tindakan yang akan dilakukan:

1.sosialisasi fornas

2.Kami akan mencoba siklus ini selama 4 minggu

DO

Apa yang diamati

1.meningkatnya kepatuhan fornas untuk pasien BPJS dan umum

STUDY

1.Semua penulis resep paham formularium nasional


REVIEW TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
TAHUN 2021

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


Jl. Raya Bawang KM .8 Tlp ( fax) Kantor (0286) 597015, Pelayanan (0286) 597034
2022

1
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp.Pely.(0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website.Rumah Sakit Islam Banjarnegara.com, Email :Rumah Sakit Islam_banjarnegara@yahoo.co.id

No :05/ U.farmasi/I/2022
Lamp :-
Hal :-
Kepada:
Direktur RSI Banjarnegara

Di

Tempat

Laporan tahunan Unit Farmasi


Tahun : Tahun 2021
Assalamu”alaikum Warakhmatullahi Wabarokatuh
Berikut ini kami sampaikan laporan bulanan instalasi farmasi
tahunan tahun 2021
1. Latar belakang
2. Pelaksanaan pelayanan
3. Pencapaian program
4. Dokumentasi
5. Tata laksana
Demikian yang dapat kami sampaikan untuk menjadi koreksi dan perbaikan

Wassalamu”alaikum warakhmatulla\
Banjarnegara, 27 jumadil awal 1443 H
3 Januari 2022
Kepala Instalasi Farmasi

apt. Umu Trisniati,S.Farm

2
D. Laporan Mutu

Hasil
Stand
No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ar
Ketidakte
patan
pemberia 0,17
1. n obat 0,26% 1,59% 0,68 0,32 0,57 0,94% 0,42 0,19% 0,17% 0,10% 0,08% 0%
%

Angka 9,3%
pengguna 12,3 8,17 12,8
2. 11,47 8,64% 13,42% 11,2 9,57% 10,90 9,77% 12,76% ≦30%
an % %
antibiotik

Hasil
Stand
No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ar
Kepatuh
an
terhadap
FORNA 84,2 89,30 89,06 84,48
1. 91,41% 92,20 83,99 70,37 58,71 64,28% 64,17% 63,17% ≥80%
S bagi % % %
RS
provider
BPJS
Ketersed
99,9 99,94 99,93 99,43 98,45
2. ian obat 99,85% 99,89 97,12 97,70 97,66% 99,63% 98,98% 100%
% % % %
di RS
Ketidaks
esuaian
pemasok
an gas
0% 19,46 52,15
3. oksigen 0% 0% 0% 0% 36,34 0% 0% 0% 0% 0%
% %
(o2) dan
nutrous
oksid
(N2O)
Kesalaha
4. 0,02 0,02% 0,12% 0,05% 0,02% 0,06 9,85% 5,60% 8,48% 0,06% 0,10% 0,03% 0%
n
8
racikan
Penulisan
resep
4. diluar 0,4 0,36 0,28 0,36 0,36 0,45 2,89 4,86 3,22 3,27 7,35 7,01 0
formulari
um rs

E. Grafik Capaian Mutu

Kesalahan penggunaan obat

KESALAHAN PENGGUNAAN OBAT (5 BENAR)


1.80%
1.60%
1.40%
1.20%
1.00%
0.80%
0.60%
0.40%
0.20%
0.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
CAPAIAN 0.17%0.26%1.59%0.68%0.32%0.57%0.94%0.42%0.19%0.17%0.10%0.08%
STANDAR 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

CAPAIAN STANDAR

Analisa

Kesalahan penggunaan obat ( 5 benar) belum mencapai standar

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

1. memaksimalkan double cek antara petugas farmasi dengan petugas farmasi yang
lain

2. Memaksimalkan double cek antarapetugas farmasi dengan perawat bangsal

10
Angka penggunaan antibiotik

ANGKA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK


100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
CAPAIAN 9.37%11.47 8.64%12.34 8.17% 12.89 13.42 11.20 9.57% 10.90 9.77% 12.76
STANDAR 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%

CAPAIAN STANDAR

Analisa

Angka penggunaan antibiotik belum sesuai dengan standar

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

1. Sosialisasi penggunaan antibiotik yang bijak

Kepatuhan oenggunaan FORNAS untuk rumah sakit provider BPJS

KEPATUHAN PENGGUNAAN FORNAS BAGI


PASIEN BPJS
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
CAPAIAN 91.1091.41 92.20 89.30 89.06 84.48 83.9970.37 58.71 64.28 64.17 63.17
STANDAR 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

CAPAIAN STANDAR

Analisa
11
Kepatuhan penggunaan obat untu rumah sakit provider BPJS belum sesuai standar

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

1. Sosialisasi tentang formularium nasional dan penggunaan obat generik

Ketersediaan obat

KETERSEDIAAN OBAT DI RS
102.00%
100.00%
98.00%
96.00%
94.00%
92.00%
90.00%
88.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 99.98 99.85 99.89 99.94 99.93 99.43 98.45 92.12 97.70 97.66 99.63 98.98
STANDAR 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

capaian STANDAR

Ketidaksesuaian pemasokkan gas o2 dan N2O

Ketidaksesuaian Pemasokan Gas O2 dan N20

60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 0% 0% 0.00%0.00%0.00% 19.46 52.15 36.34 0.00%0.00%0.00%0.00%
STANDAR 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

capaian STANDAR

Kesalahan penyarahan perbekalan farmasi

12
Waktu tunggu obat racikan rawat jalan

WAKTU TUNGGU OBAT RACIKAN RAWAT JALAN


70

60

50

40

30

20

10

0
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 16.59 27.01 25.27 34.15 22.89 20.17 25.98 26.06 21.5 22.71 31.06 23.91
STANDAR 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Penulisan resep diluar formularium Rumah Sakit

PENULISAN RESEP DILUAR FORMULARIUM RS


8
7
6
5
4
3
2
1
0
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 0.43 0.36 0.28 0.36 0.36 0.45 2.89 4.86 3.22 3.27 7.35 7%
STANDAR 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Analisa

Capaian penulisan resep belum memenuhi standar

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

1. Sosialisasi formularium

2. Memberikan reward kepada penulis resep yang patuh formularium

16
CONTOH RESEP PATUH FORMULARIUM RSI
BANJARNEGARA
CONTOH RESEP TIDAK PATUH
FORMULARIUM RSI BANJARNEGARA
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp. Pely. (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website. rsibanjarnegara.com, Email : rsi_banjarnegara@yahoo.co.id

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


Nomor : 1336 /Per/RSIB/IV/2022
TENTANG
PANITIA FARMASI DAN TERAPI
DI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Bismillairrohmanirrohim
Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Islam Banjarnegara sebagai institusi yang bergerak di bidang
pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan pelayanan yang bermutu
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Islam Banjarnegara
perlu adanya Kebijakan Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
c. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur
Rumah Sakit Islam Banjarnegara

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.72 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah
Sakit.
4. PeraturanMenteri Kesehatan RI Nomor: 1951/MENKES/PER/VII/2011 tentang Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit.
5. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor : 002/SK/YRSIBA/I/2019
tentang Pengangkatan dr. Agus Ujianto, Msi, med, Sp.B sebagai Direktur Rumah Sakit Islam
Banjarnegara.
6. Surat Keputusan Disnaker DMPTSP Nomor :445/01/ tahun 2021 tentang perpanjangan izin
operasional Rumah Sakit Islam Banjarnegara.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA TENTANG


PANITIA FARMASI DAN TERAPI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Kesatu : Mengesahkan Kebijakan Pelayanan Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Islam
Banjarnegara sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.
Kedua : Segala biaya administrasi yang timbul terkai dengan Keputusan ini dibebankan pada Anggaran
belanja RSI Banjarnegara
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 27 April 2022

dr. Agus Ujianto, M.Si., Med., Sp.B

Tembusan kepada Yth:


1. Tim PFT
2. Arsip
Lampiran I : Per Direktur RSI Banjarnegara
Nomor : 1336 /Per/RSIB / IV/2022
Tanggal : 27 April 2022

PANITIA FARMASI DAN TERAPI

RSI BANJARNEGARA

I. KEBIJAKAN UMUM

1. Panitia Farmasi dan Terapi adalah merupakan badan penghubung antara staf medis dan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Selain itu juga membuat kebijaksanaan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan penilaian dan pemilihan obat di rumah sakit.

2. Formularium rumah sakit adalah dokumen yang berisi kumpulan daftar obat yang
digunakan oleh profesional kesehatan dirumah sakit yang disusun secara bersama
oleh pengguna dibawah koordinasi Tim Farmasi Dan Terapi pada masing-masing
rumah sakit, yang direvisi secara terus-menerus untuk mengoptimasi pelayanan
pasien.
3. Sistem formularium adalah suatu metode yang digunakan staf medik rumah sakit
yang terhimpun dalam Tim Farmasi Dan Terapi untuk mengevaluasi, menilai dan
memilih dari berbagai zat aktif obat dan bentuk sediaan yang dianggap terbaik
dalam perawatan penderita dirumah sakit.
4. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia.
5. Kebijakan pengadaan obat berdasarkan Formularium

6. Ruang lingkup pelayanan PFT yaitu pada level penentuan kebijakan dalam
penggunaan obat di rumah sakit dan turut berperan dalam sebagian dari pengelolaan
dan penggunaan obat dalam siklus pengelolaan obat. Siklus pengelolaan obat secara
menyeluruh dilakukan oleh instalasi Farmasi.
7. PFT mempunyai peran dalam siklus pengelolaan obat sebagai berikut
1. Seleksi
2. Peresepan
3. Pemberian obat pada pasien
4. Pemantauan

II. KEBIJAKAN KHUSUS

1. Panitia Farmasi dan Terapi adalah organisasi NonStruktural yang ditetapkan dengan SK
Direktur dan bertanggungjawab terhadap seleksi
2. Pasien BPJS peresepan sesuai Formularium Nasional dan untuk pasien umum mengacu
pada Formularium Rumah Sakit
3. Farmasi memiliki kewenangan untuk melakukan switching obat sesuai dengan yang
ditetapkan direktur yaitu 1 hari obat paten dan selanjutnya obat generik
4. Kebijakan formularium :
a. Obat yang dikeluarkan dari daftar Formularium adalah obat -obat yang tidak mutasi
minimal 6 bulan
b. Obat yang masuk dalam daftar formularium adalah obat – obat yang mendapatkan
rekomendasi dari dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan disetujui oleh Direktur, per
item obat formularium maksimal terdiri dari generik dan non generik (brand).
Obat yang masuk formularium adalah obat yang memenuhi 6 kriteria :
1) Terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidencebasedmedicines),
dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit, dengan harga yang
terjangkau. Memiliki kualitas yang memadai termasuk bioavaibitilas.
2) Memiliki rasio biaya-manfaat yang paling menguntungkan bagi pasien dilihat
dari total biaya perawatan baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung.
3) Meningkatkan kepatuhan dan penerimaan oleh pasien.
4) Diutamakan obat yang sudah dikenal baik dengan profil farmakokinetik yang
baik dan dibuat di dalam negeri oleh perusahaan farmasi yang sudah memiliki
sertifikat CPOB/GMP dengan sertifikasi A dan B dan terikat kontrak dengan
rumah sakit.
5) Praktis dalam proses pengadaan, penyimpanan, penggunaan dan penyerahan.
6) Diutamakan obat esensial dan senyawa tunggal.
7) Kriteria obat yang dapat dikeluarkan dari formularium :
1. Death stok : adalah obat yang tidak digunakan selama 3 – 6 bulan berturut-
turut.
2. Slowmoving : adalah obat sangat jarang digunakan
3. Obat dengan harga relatif mahal.
8) Apabila terjadi efek samping obat, dibuat laporan kepada Panitia Farmasi dan
Terapi.
9) Formularium rumah sakit dievaluasi setiap 1 tahun dan monitoring penggunaan
obat baru beserta efek samping disampaikan dalam agenda rapat tahunan
formularium. Monitoring obat baru jika dalam waktu 3 (tiga) bulan tidak mutasi
dan banyak temuan pelaporan efek samping obat maka obat baru tersebut
dikeluarkan dalam formularium.
10) Apabila terjadi efek samping obat , dibuat laporan kepada Panitia Farmasi dan
Terapi.
11) Usulan penambahan obat atau alkes dalam formularium oleh dokter harus
ditelaah oleh Panitia Farmasi dan Terapi dan mendapat rekomendasi sebelum
disetujui oleh Direktur pada akhir tahun.
12) Pembelian obat dan alat kesehatan diajukan oleh Kepala Instalasi Farmasi sesuai
pengajuan dari gudang dengan mengacu pada Rencana Anggaran Belanja (RAB)
tahunan dan disetujui oleh Supervisor dan Kepala Bidang penunjang medis.
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 08 Banjarnegara
Telp. Pel. (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax (0286) 597015
Website : rsibanjarnegara.com, Email :rsi_banjarnegara@yahoo.co.id

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


Nomor : 1647.C / Per / RSIB / IV / 2022
Tentang
PEDOMAN PELAYANAN PANITIA FARMASI DAN TERAPI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Bismillahirrohmanirrohim
Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Islam Banjarnegara sebagai institusi yang bergerak di bidang
pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan pelayanan yang bermutu
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Islam Banjarnegara perlu
adanya Kebijakan Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
c. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah
Sakit Islam Banjarnegara

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.72 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit.
4. PeraturanMenteri Kesehatan RI Nomor: 1951/MENKES/PER/VII/2011 tentang
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit.
5. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor :
002/SK/YRSIBA/I/2019 tentang Pengangkatan dr. Agus Ujianto, Msi, med, Sp.B sebagai
Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
6. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara No:445/01/2021 tentang perpanjangan izin
operasional Rumah Sakit Islam Banjarnegara

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA TENTANG
PEDOMAN PANITIA FARMASI DAN TERAPI RUMAH SAKIT ISLAM
BANJARNEGARA
Kesatu : Mengesahkan Pedoman Pelayanan Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Islam
Banjarnegara sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.
Kedua : Segala biaya administrasi yang timbul terkai dengan Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran belanja RSI Banjarnegara
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 31 Mei 2022

dr. Agus Ujianto, M.Si., Med., Sp.B

ii
pemberian obat non formularium adalah pada keadaan dimana penderita sangat
memerlukan terapi obat yang tidak tercantum di dalam formularium, sebagai contoh :
i. Kasus tertentu yang jarang terjadi, misalnya kelainan hormon pada anak atau
penyakit kulit yang jarang terjadi
ii. Perkembangan terapi yang sangat memrlukan obat baru yang belum terakomodir
dalam formularium rumah sakit
i. Mekanisme pengajuan obat baru ke dalam formularium:
 Dokter pengusul mengisi form usulan obat baru
 Formulir diajukan ke Panitia Farmasi dan Terapi
 Penilaian oleh PFT mengenai usulan yang disampaikan
 Usulan obat baru dapat diterima jika minimal ada 2 DPJP yang mengusulkan
 Jawaban usulan diberikan secara tertulis baik diterima maupun tidak
j. Obat baru (zat aktif maupun brand name) yang masuk formularium akan dievaluasi
awal selama 3 bulan pertama. Aspek evaluasi awal meliputi:
 Tingkat peresepan
 Efek samping yang dilaporkan ke PFT
 Tingkat KTD yang terkait dengan obat tersebut
 Stabilitas obat dalam penyimpanan
 Laporan klinisi terkait dengan efektivitas obat tersebut
k. Obat baru ditindak lanjuti oleh tim pengadaan, kemudian dilakukan pengadaan obat
mengetahui Barjas MOU.
l. Kriteria obat yang dikeluarkan dari formularium:
 Obat very slow moving, non esensial, dan tidak memenuhi syarat di atas
 Obat-obat yang tidak digunakan (death stock) setelah waktu 3 (tiga) bulan maka
obat tersebut dikeluarkan dari formularium.
 Ada keputusan pemerintah untuk menarik obat tersebut dari peredaran.
 Pihak principal beserta jajarannya melakukan pelanggaran etika dalam
memasarkan obat di RS Islam Banjarnegara.
 Usulan dari dokter yang praktek di rumah sakit dengan mempertimbangkan
berbagai faktor.
m. Evaluasi formularium dilakukan setiap satu tahun sekali.
n. Formularium Rumah Sakit harus tersedia untuk semua penulis resep, pemberi obat,
dan penyedia obat di rumah sakit.

7
KEKOSONGAN OBAT DARI DISTRIBUTOR

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


Rumah Sakit A/01/O/036 02 1/1
Islam
Banjarnegara
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur 20 Januari 2022
Operasional

dr. Agus Ujianto., M.Si.Med. Sp. B


Pengertian Kegiatan yang harus dilakukan apabila ada kekosongan obat dari
distributor.
Tujuan
Obat yang mengalami kekosongan dapat diatasi dengan
menggunakan alternative penggantinya.

Kebijakan Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor:


4536 / Per / RSIB/ XII/2021 Tentang Pelayanan Farmasi Rumah
Sakit Islam Banjarnegara
Prosedur 1. Petugas gudang melaporkan daftar obat kosong kepada
penanggung jawab gudang farmasi/kepala gudang farmasi
2. Kepala gudang farmasi akan mencarikan alternatif pengganti
3. Apabila obat yang kandungannya sama tidak ada, Farmasi
menginformasikan kepada dokter yang biasa menggunakan
obat tersebut.
4. Dokter bersama dengan Farmasi berdiskusi untuk
menentukan alternatif penggantinya.
5. Farmasi menyediakan obat pengganti untuk sementara sampai
obat tersebut tersedia kembali.
Unit Terkait
Instalasi Farmasi, Staf Medis

Anda mungkin juga menyukai