13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
147 147 51 49 237 206 156 134 195 34 130 152 212 68
216 265 106 103 239 310 269 278 297 75 282 278 283 112
27 28 29 30 31 jumlah
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
227 229 76 81 177 295 209 180 236 74 175 220 290 106
327 385 178 188 333 449 382 373 385 150 393 416 409 186
27 28 29 30 31 jumlah
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
321 381 175 184 330 440 362 367 385 147 386 402 399 176
327 385 178 188 333 449 382 373 385 150 393 416 409 186
27 28 29 30 31 jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Non
Formularium 4 2 8 33 22 43 5 7 57 20 39 58
Jumlah resep 109 75 134 289 297 397 326 123 556 548 405 388
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
15 21 9 6 21 14 30 20 14 3 12 17 17 4
327 385 178 188 333 449 382 373 385 150 393 416 409 186
27 28 29 30 31
65 21 8 33 37 665
2022
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp.Pely.(0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website.Rumah Sakit Islam Banjarnegara.com, Email :Rumah Sakit Islam_banjarnegara@yahoo.co.id
No :01/ U.farmasi/VI/2022
Lamp :-
Hal :-
Kepada:
Ka. Bid Jan Yan Med
Wassalamu”alaikum warakhmatulla\
Banjarnegara, 4 Dzulkaidah 1443 H
3 juni 2022
Kepala Instalasi Farmasi
Hasil
Stand
No Indikator 5 6 7 8 9 1 1 12
1 2 3 4 ar
0 1
Ketidakte
patan
1. 0,05% 0,03% 0,06% 0,01% 0,04% 0%
pemberia
n obat
Angka 12,36
pengguna
2. 11,14% 24,92% 8,05% 12,96% <30%
an
antibiotik
Keterlam
batan
waktu 2,48%
3 0,87% 1,40% 1,27% 4,04% <3%
penerimaa
n obat
racikan
Keterlam
batan
waktu
9,96% 6,16%
4 penerimaa 7,62% 11,38 6,80% <3%
n obat
non
racikan
Kesalahan
penyeraha
n 0% 0,04%
5 0% 0% 0%
perbekala 0,07%
n alkes
farmasi
Kepatuha
n
pengguna
an
6 64,93% 60,47% 57,32 59,87% ≥80%
FORNAS 62,58
bagi
Pasien
PBJS
Pengguna
an
7 FORNAS 57,64 63,40% 61,09% 53,14 56,30% ≥80%
untuk
pasien
BPJS dan
umum
Hasil
No Indikator Stand
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ar
Ketersed
1 ian obat 99,44% 99,43 99,34% 98,81% 97,12% ≥80%
di RS
Ketidaks
esuaian
pemasok
an gas
2 oksigen 0% 0% 0% 0% 0% 0%
(o2) dan
nutrous
oksid
(N2O)
Hasil Sta
No Indikator 5 6 7 8 9 1 1 12 nda
1 2 3 4 r
0 1
Survey
double
cek
pemberia
1. n HAM 62,08 48,39% 58,90% 66,83% 54,92% 100%
untuk
pasien
rawat
inap
E. Kesalahan penyerahan perbekalan alat kesehatan Farmasi
CAPAIAN STANDAR
CAPAIAN STANDAR
CAPAIAN STANDAR
KETERSEDIAAN OBAT DI RS
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 99.44 99.43 99.34 98.81 97.12
STANDAR 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
capaian STANDAR
20
15
10
0
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 15.86 14.97 17.49 19.65 14
STANDAR 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
FORM PDSA
TOPIK UJI : KETERSEDIAAN OBAT DI RUMAH SAKIT
RSI BANJARNEGARA
Siklus : 1
PLAN
100%
DO
STUDY
ACTION
FORM PDSA
RSI BANJARNEGARA
Siklus : 1
PLAN
RSI BANJARNEGARA
Siklus : 1
PLAN
DO
STUDY
ACTION
1. Semua penulis resep paham formularium nasional
RSI BANJARNEGARA
Topik uji coba : kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS dan umum
CARA : monitoring dan evalusi kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS dan
umum
Siklus : 1
PLAN
Melaksanakan monitoring dan evaluasi kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS dan
umum
Kami berharap menghasilkan kenaikan kepatuhan Fornas bagi pasien BPJS dan
umum
1.sosialisasi fornas
DO
STUDY
1
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp.Pely.(0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website.Rumah Sakit Islam Banjarnegara.com, Email :Rumah Sakit Islam_banjarnegara@yahoo.co.id
No :05/ U.farmasi/I/2022
Lamp :-
Hal :-
Kepada:
Direktur RSI Banjarnegara
Di
Tempat
Wassalamu”alaikum warakhmatulla\
Banjarnegara, 27 jumadil awal 1443 H
3 Januari 2022
Kepala Instalasi Farmasi
2
D. Laporan Mutu
Hasil
Stand
No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ar
Ketidakte
patan
pemberia 0,17
1. n obat 0,26% 1,59% 0,68 0,32 0,57 0,94% 0,42 0,19% 0,17% 0,10% 0,08% 0%
%
Angka 9,3%
pengguna 12,3 8,17 12,8
2. 11,47 8,64% 13,42% 11,2 9,57% 10,90 9,77% 12,76% ≦30%
an % %
antibiotik
Hasil
Stand
No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ar
Kepatuh
an
terhadap
FORNA 84,2 89,30 89,06 84,48
1. 91,41% 92,20 83,99 70,37 58,71 64,28% 64,17% 63,17% ≥80%
S bagi % % %
RS
provider
BPJS
Ketersed
99,9 99,94 99,93 99,43 98,45
2. ian obat 99,85% 99,89 97,12 97,70 97,66% 99,63% 98,98% 100%
% % % %
di RS
Ketidaks
esuaian
pemasok
an gas
0% 19,46 52,15
3. oksigen 0% 0% 0% 0% 36,34 0% 0% 0% 0% 0%
% %
(o2) dan
nutrous
oksid
(N2O)
Kesalaha
4. 0,02 0,02% 0,12% 0,05% 0,02% 0,06 9,85% 5,60% 8,48% 0,06% 0,10% 0,03% 0%
n
8
racikan
Penulisan
resep
4. diluar 0,4 0,36 0,28 0,36 0,36 0,45 2,89 4,86 3,22 3,27 7,35 7,01 0
formulari
um rs
CAPAIAN STANDAR
Analisa
1. memaksimalkan double cek antara petugas farmasi dengan petugas farmasi yang
lain
10
Angka penggunaan antibiotik
CAPAIAN STANDAR
Analisa
CAPAIAN STANDAR
Analisa
11
Kepatuhan penggunaan obat untu rumah sakit provider BPJS belum sesuai standar
Ketersediaan obat
KETERSEDIAAN OBAT DI RS
102.00%
100.00%
98.00%
96.00%
94.00%
92.00%
90.00%
88.00%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 99.98 99.85 99.89 99.94 99.93 99.43 98.45 92.12 97.70 97.66 99.63 98.98
STANDAR 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
capaian STANDAR
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 0% 0% 0.00%0.00%0.00% 19.46 52.15 36.34 0.00%0.00%0.00%0.00%
STANDAR 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
capaian STANDAR
12
Waktu tunggu obat racikan rawat jalan
60
50
40
30
20
10
0
Jan FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
capaian 16.59 27.01 25.27 34.15 22.89 20.17 25.98 26.06 21.5 22.71 31.06 23.91
STANDAR 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Analisa
1. Sosialisasi formularium
16
CONTOH RESEP PATUH FORMULARIUM RSI
BANJARNEGARA
CONTOH RESEP TIDAK PATUH
FORMULARIUM RSI BANJARNEGARA
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp. Pely. (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website. rsibanjarnegara.com, Email : rsi_banjarnegara@yahoo.co.id
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 27 April 2022
RSI BANJARNEGARA
I. KEBIJAKAN UMUM
1. Panitia Farmasi dan Terapi adalah merupakan badan penghubung antara staf medis dan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Selain itu juga membuat kebijaksanaan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan penilaian dan pemilihan obat di rumah sakit.
2. Formularium rumah sakit adalah dokumen yang berisi kumpulan daftar obat yang
digunakan oleh profesional kesehatan dirumah sakit yang disusun secara bersama
oleh pengguna dibawah koordinasi Tim Farmasi Dan Terapi pada masing-masing
rumah sakit, yang direvisi secara terus-menerus untuk mengoptimasi pelayanan
pasien.
3. Sistem formularium adalah suatu metode yang digunakan staf medik rumah sakit
yang terhimpun dalam Tim Farmasi Dan Terapi untuk mengevaluasi, menilai dan
memilih dari berbagai zat aktif obat dan bentuk sediaan yang dianggap terbaik
dalam perawatan penderita dirumah sakit.
4. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia.
5. Kebijakan pengadaan obat berdasarkan Formularium
6. Ruang lingkup pelayanan PFT yaitu pada level penentuan kebijakan dalam
penggunaan obat di rumah sakit dan turut berperan dalam sebagian dari pengelolaan
dan penggunaan obat dalam siklus pengelolaan obat. Siklus pengelolaan obat secara
menyeluruh dilakukan oleh instalasi Farmasi.
7. PFT mempunyai peran dalam siklus pengelolaan obat sebagai berikut
1. Seleksi
2. Peresepan
3. Pemberian obat pada pasien
4. Pemantauan
1. Panitia Farmasi dan Terapi adalah organisasi NonStruktural yang ditetapkan dengan SK
Direktur dan bertanggungjawab terhadap seleksi
2. Pasien BPJS peresepan sesuai Formularium Nasional dan untuk pasien umum mengacu
pada Formularium Rumah Sakit
3. Farmasi memiliki kewenangan untuk melakukan switching obat sesuai dengan yang
ditetapkan direktur yaitu 1 hari obat paten dan selanjutnya obat generik
4. Kebijakan formularium :
a. Obat yang dikeluarkan dari daftar Formularium adalah obat -obat yang tidak mutasi
minimal 6 bulan
b. Obat yang masuk dalam daftar formularium adalah obat – obat yang mendapatkan
rekomendasi dari dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan disetujui oleh Direktur, per
item obat formularium maksimal terdiri dari generik dan non generik (brand).
Obat yang masuk formularium adalah obat yang memenuhi 6 kriteria :
1) Terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidencebasedmedicines),
dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit, dengan harga yang
terjangkau. Memiliki kualitas yang memadai termasuk bioavaibitilas.
2) Memiliki rasio biaya-manfaat yang paling menguntungkan bagi pasien dilihat
dari total biaya perawatan baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung.
3) Meningkatkan kepatuhan dan penerimaan oleh pasien.
4) Diutamakan obat yang sudah dikenal baik dengan profil farmakokinetik yang
baik dan dibuat di dalam negeri oleh perusahaan farmasi yang sudah memiliki
sertifikat CPOB/GMP dengan sertifikasi A dan B dan terikat kontrak dengan
rumah sakit.
5) Praktis dalam proses pengadaan, penyimpanan, penggunaan dan penyerahan.
6) Diutamakan obat esensial dan senyawa tunggal.
7) Kriteria obat yang dapat dikeluarkan dari formularium :
1. Death stok : adalah obat yang tidak digunakan selama 3 – 6 bulan berturut-
turut.
2. Slowmoving : adalah obat sangat jarang digunakan
3. Obat dengan harga relatif mahal.
8) Apabila terjadi efek samping obat, dibuat laporan kepada Panitia Farmasi dan
Terapi.
9) Formularium rumah sakit dievaluasi setiap 1 tahun dan monitoring penggunaan
obat baru beserta efek samping disampaikan dalam agenda rapat tahunan
formularium. Monitoring obat baru jika dalam waktu 3 (tiga) bulan tidak mutasi
dan banyak temuan pelaporan efek samping obat maka obat baru tersebut
dikeluarkan dalam formularium.
10) Apabila terjadi efek samping obat , dibuat laporan kepada Panitia Farmasi dan
Terapi.
11) Usulan penambahan obat atau alkes dalam formularium oleh dokter harus
ditelaah oleh Panitia Farmasi dan Terapi dan mendapat rekomendasi sebelum
disetujui oleh Direktur pada akhir tahun.
12) Pembelian obat dan alat kesehatan diajukan oleh Kepala Instalasi Farmasi sesuai
pengajuan dari gudang dengan mengacu pada Rencana Anggaran Belanja (RAB)
tahunan dan disetujui oleh Supervisor dan Kepala Bidang penunjang medis.
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 08 Banjarnegara
Telp. Pel. (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax (0286) 597015
Website : rsibanjarnegara.com, Email :rsi_banjarnegara@yahoo.co.id
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA TENTANG
PEDOMAN PANITIA FARMASI DAN TERAPI RUMAH SAKIT ISLAM
BANJARNEGARA
Kesatu : Mengesahkan Pedoman Pelayanan Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Islam
Banjarnegara sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.
Kedua : Segala biaya administrasi yang timbul terkai dengan Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran belanja RSI Banjarnegara
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 31 Mei 2022
ii
pemberian obat non formularium adalah pada keadaan dimana penderita sangat
memerlukan terapi obat yang tidak tercantum di dalam formularium, sebagai contoh :
i. Kasus tertentu yang jarang terjadi, misalnya kelainan hormon pada anak atau
penyakit kulit yang jarang terjadi
ii. Perkembangan terapi yang sangat memrlukan obat baru yang belum terakomodir
dalam formularium rumah sakit
i. Mekanisme pengajuan obat baru ke dalam formularium:
Dokter pengusul mengisi form usulan obat baru
Formulir diajukan ke Panitia Farmasi dan Terapi
Penilaian oleh PFT mengenai usulan yang disampaikan
Usulan obat baru dapat diterima jika minimal ada 2 DPJP yang mengusulkan
Jawaban usulan diberikan secara tertulis baik diterima maupun tidak
j. Obat baru (zat aktif maupun brand name) yang masuk formularium akan dievaluasi
awal selama 3 bulan pertama. Aspek evaluasi awal meliputi:
Tingkat peresepan
Efek samping yang dilaporkan ke PFT
Tingkat KTD yang terkait dengan obat tersebut
Stabilitas obat dalam penyimpanan
Laporan klinisi terkait dengan efektivitas obat tersebut
k. Obat baru ditindak lanjuti oleh tim pengadaan, kemudian dilakukan pengadaan obat
mengetahui Barjas MOU.
l. Kriteria obat yang dikeluarkan dari formularium:
Obat very slow moving, non esensial, dan tidak memenuhi syarat di atas
Obat-obat yang tidak digunakan (death stock) setelah waktu 3 (tiga) bulan maka
obat tersebut dikeluarkan dari formularium.
Ada keputusan pemerintah untuk menarik obat tersebut dari peredaran.
Pihak principal beserta jajarannya melakukan pelanggaran etika dalam
memasarkan obat di RS Islam Banjarnegara.
Usulan dari dokter yang praktek di rumah sakit dengan mempertimbangkan
berbagai faktor.
m. Evaluasi formularium dilakukan setiap satu tahun sekali.
n. Formularium Rumah Sakit harus tersedia untuk semua penulis resep, pemberi obat,
dan penyedia obat di rumah sakit.
7
KEKOSONGAN OBAT DARI DISTRIBUTOR