MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
TENTANG PELAYANAN FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Pertama : Mencabut Surat Keputusan Nomor : 290/Per/RSIB/III/2019 tentang Peraturan
Kebijakan Pelayanan Unit Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Peraturan ini dibebankan kepada
anggaran belanja Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam Peraturan ini, akan diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana
mestinya.
Di tetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 15 Desember 2021
Direktur
I
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 08 Banjarnegara
Telp. Pel. (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax (0286) 597015
Website : rsibanjarnegara.com, Email :rsi_banjarnegara@yahoo.co.id
Bismillahirrohmanirrohim
Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Islam Banjarnegara sebagai institusi yang bergerak
di bidang pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan pelayanan
yang bermutu.
b. bahwa untuk meningkatkan mutu Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
perlu dilakukan revisi terhadap Kebijakan Pelayanan Farmasi Rumah
Sakit Islam Banjarnegara.
c. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan
Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang - Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika;
4. Undang - UndangRepublik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang
Narkotika.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No.72 tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
7. Permenkes No.3 Tahun 2015 tentang 2015 Tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan
Prekusor Farmasi
8. Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun.
9. Surat Keputusan Menteri kesehatan No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
10. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 445/01/2021 tentang
perpanjangan operasional Rumah Sakit Islam Banjarnegara
11. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor :
133/SK/RSIB/I/2020 tentang Peberlakuan Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Islam Banjarnegara;
12. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor :
132/SK/RSIB/I/2020, tentang Pemberlakuan Penetapan Pejabat Struktural
Rumah Sakit Islam Banjarnegara;
II
MEMUTUSKAN
:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM
BANJARNEGARA TENTANG PEDOMAN PELAYANAN FARMASI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Kesatu : Mencabut Surat Keputusan Nomor : 1199/Per/RSIB/V/2020 tentang
Pedoman Pelayanan Unit Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Kedua : Mengesahkan Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Islam
Banjarnegara sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Peraturan ini
dibebankan kepada anggaran belanja Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam Peraturan ini, akan diadakan perbaikan dan
perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur
III
10. instalasi Farmasi melakukan penarikan/recal obat-obatan, meliputi :
Obat kadaluwarsa kategori “Mendekati ED 3”
Obat rusak
Obat ditarik oleh pabrik/distributor obat
Adanya risiko yang dapat membahayakan pasien
11. Sediaan Farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang akan dimusnahkan
diserahterimakan kepada Instalasi Pengelolaan Limbah (IPAL) setiap 1 tahun sekali, untuk
selanjutnya dilakukan pemusnahan oleh pihak ketiga.
12. Tahapan pemusnahan Obat terdiri dari:
Membuat daftar sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
akan dimusnahkan.
Membuat berita acara pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang akan dimusnahkan oleh bagian K3L (Keselamatan Kerja Karyawan
dan Lingkungan)RS Islam Banjarnegara dan disertai serah terima antara farmasi dan
staf cleaning service.
Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) Rumah Sakit Islam Banjarnegara bekerjasama
dengan pihak ketiga (PT Arah) untuk memusnahkan sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai.
13. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang izin edarnya dicabut
oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maka segera dipisah dan dikeluarkan
dari tempat penyimpanan di seluruh unit yang menyimpan sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai tersebut, kemudian dikembalikan ke logistik farmasi.
14. Kepala Gudang farmasi mendokumentasikan dan membuat berita acara penarikan sediaan
farmasi kemudian sediaan farmasi tersebut dikembalikan ke distributornya dengan disertai
serah terima antara farmasi dan distributor sediaan farmasi.
23
viii. Aturan pakai obat, yang berupa:
1. Frekuensi penggunaan
2. Jika obat diresepkan p.r.n (pro renata) maka ditulis jika perlu dan indikasinya,
serta dosis maksimal boleh digunakan.
3. Waktu minum obat (pagi/siang/sore/malam), jika ada ketentuan khusus
4. Sebelum/bersama atau tanpa/sesudah makan
5. Informasi tambahan seperti “dapat menyebabkan mengantuk”
6. Informasi jarak minum obat (misal: tiap 8 jam) untuk obat- obat tertentu seperti
antibiotik dan obat indeks terapi sempit.
7. Informasi cara penggunaan (misal : dimasukkan ke dalam anus)
8. Informasi “Kocok Dahulu” untuk obat-obat sediaan cair
y. Obat racikan hanya diberikan untuk dosis obat yang tidak tersedia pada obat jadi atau untuk
meningkatkan kepatuhan pasien.
z. Obat yang telah selesai disiapkan dan diberi label, harus dipastikan kesesuaian dengan
resep yang telah dilakukan telaah dan disipakan dengan memperhatikan aspek aspek 5
benar : benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute/cara pemberian, dan benar waktu
pemberian
aa. Obat-obat disiapkan sesuai waktu yang ditargetkan, yaitu:
Resep non racikan kurang dari 20 menit
Resep racikan kurang dari 40 menit
Waktu penyiapan obat dievaluasi setiap bulan dengan target kesesuaian dispensing
time sebesar 95%.
ab. Penggunaan narkotika dan psikotropika dilaporkan secara akurat kepada Direktorat
Jenderal Bina Farmasi dan Alat Kesehatan secara online melalui program SIPNAP (Sistem
Pelaporan Narikotika dan Psikotropika)
F. PemberianObat
1. Pemberian obat kepada pasien dilakukan oleh Apoteker
2. Sebelum obat diberikan dilakukan dengan melakukan telaah obat secara syariah dengan
melihat nama obat di resep, apabila ada nama obat yang termasuk “mengandung unsur
haram babi dan turunannya, n ” maka petugas Farmasi (Apoteker) menelpon ke Dokter
untuk meminta ijin memberikan persetujuan pemberian obat dengan Informed
Consent ke pasien rawat inap dan rawat jalan.
3. Dalam hal petugas farmasi (Apoteker) tidak dapat memberikan obat, maka pemberian
obat didelegasikan kepada tenaga medis / dokter, tenaga keperawatan, fisioterapis dan
radiografer.
4. Rumah sakit mengidentifikasi petugas tersebut di atas melalui :
Surat ijin praktek
Uraian jabatan
Surat Penugasan Klinik
Standing order/pendelegasian kewenangan sesuai keperluan
5. Petugas farmasi yang boleh memberikan obat kepada pasien adalah apoteker dan TTK
yang berkompeten.
6. Fisioterapis yang boleh memberikan obat (topikal dan inhalasi) hanya petugas yang
berkompeten.
7. Radiografer yang boleh memberikan obat (kontras media) hanya petugas yang
berkompeten.
8. Hanya dokter spesialis yang mendapat hak istimewa yang boleh memberikan obat-
obatan melalui epidural dan intrathecal.
27
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 08 Banjarnegara
Telp. Pel. (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax (0286) 597015
Website : rsibanjarnegara.com, Email :rsi_banjarnegara@yahoo.co.id
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Nomor : 825 / SK / RSIB / III / 2022
TENTANG
DAFTAR NAMA DOKTER
YANG BERWENANG MEMESAN OBAT / MENULIS RESEP
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Bismillahirrohmanirrohim
Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Islam Banjarnegara sebagai institusi yang bergerak di bidang
pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan pelayanan yang bermutu;
b. bahwa untuk menunjang pelaksanaan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien perlu
adanya Daftar Nama Dokter Yang Berwenang Memesan Obat/ Menulis Resep Ditiap
Unit Pelayanan.
c. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Nomor: 24 tahun 2004 tentang Kedokteran.
4. Undang-Undang Nomor : 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.72 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit
6. Surat Keputusan Menteri kesehatan No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
7. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 445/01/ tahun 2021 tentang Perpanjangan
Surat Ijin Operasional Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
8. Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor: 4536/Per/RSIB/XII/2021
tentang Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
9. Peraturan DirekturRumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor: 291.C/Per/RSIB/I/2022
tentang Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Islam Banjarnegara
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
TENTANG DAFTAR NAMA DOKTER YANG BERWENANG MEMESAN
OBAT/MENULIS RESEP DI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Kesatu : Mencabut Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor :
1618/SK/RSIB/VII/2019 tentang Daftar Nama Dokter yang berwenang memesan
obat/ menulis resep di Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
Kedua : Mengesahkan Daftar nama dokter yang berwenang memesan obat/ menulis resep di
Rumah Sakit Islam Banjarnegara sebagaimana terlampir dalam Surat keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam Peraturan ini, akan diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 15 Maret 2022
Direktur
TANGGAL
NO NAMA NO SIP
BERLAKU
33.04/050/017/037/dr.Sp.B-
1 dr. Agus Ujianto, Msi.Med., Sp.B 04/08/2025
1/2021
33.04/050/016/067/dr.Sp.Rad-
5 dr. Hardjono Poerwito.,Sp Rad 18/03/2024
3/2020
33.04/0/015/038/dr.Sp.OG-
7 dr. Vicky AdzmiralA.,Sp OG 28/04/2024
2/2020
33.04/050/17/061/dr.Sp.M-
17 dr. Andi Surahmat.,Sp M 02/07/2025
3/2020
33.04/050/017/004/dr.Sp.Kj-3-
18 dr. Seno Bayu Aji.,Sp KJ 28/12/2023
2020
33.04/050/016/066/dr.Sp M.K-
19 dr. Nia Krisniawati.,Sp M.K 03/06/2023
2/2020
33.04/050/017/120/dr.SpB-
20 dr. Rheno Rachmandita.,Sp B 15/06/2026
2/2021
21 dr.EkoPudji Antono., Sp.S 33.04/050/17/087/dr.Sp.S-2/2021 12/06/2026
33.04/020/020/008/dr.Sp.U-
22 dr. Kartiko Sumartoyo, Sp.U 25/03/2025
1/2020
33.04/050/017/091/dr.Sp.A-
24 dr. Bambang Widhanarto.,Sp A 29/06/2026
1/2021
33.04/050/017/109/dr.Sp.KFR-
26 dr. Tegar HarputraRaya.,Sp KFR 15/03/2025
2/2021
33.04/050/017/073/dr.Sp.B-
27 dr. Muhamad Fikri Hafidhi.,Sp B 01/10/2025
3/2021
33.04/050/017/094/dr.Sp M-
28 dr. Agus Setyawan.,Sp M 02/08/2026
3/2021
PEMBATASAN OBAT
A. Fluoxetin A. Propofol
B. Alprazolam B. Bupivacaine
C. Clozapin C. Ketamine
D. Clobazam D. Lidocaine 5%
G. Trihexyphenidyl
H. Lorazepam
I. Flupenazin inj
J. Trifluoperazin
L. Maprotiline Hcl
M. Sertralin
N. Aripiprazol
Ditetapkan di : Banjarnegara
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Nomor : 926 / SK / RSIB / III / 2022
Tentang
SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS
dr. Anantya Hari Wibowo, Sp. An
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Bismillahirrohmanirrohim
Menimbang : a. Sesuai rekomendasi dari Komite Medik RS Islam Banjarnegara agar diterbitkan
Surat Keputusan Penugasan Klinis a.n dr. Anantya Hari Wibowo, Sp. An sebagai
staf medik Rumah Sakit sebagaimana surat No: 95/Komite Medik/RSIB/III/2022
pada tanggal 21 Maret 2022 Perihal: Permohonan Surat Penugasan Klinis dan
Rincian Kewenangan Klinis Dokter Spesialis.
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direktur RSI Banjarnegara.
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 755/MENKES/PER/IV/2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara No:
208.A/SK/RSIB/VI/2011 tentang Pemberlakuan Peraturan Internal Rumah Sakit
dan Peraturan Internal Staf Medik Rumah Sakit ( Hospital by Law and Medical
Staff by Law )
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
TENTANG SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN
KLINIS DOKTER SPESIALIS
Pertama : Memberikan Penugasan Klinis pada dr. Anantya Hari Wibowo, Sp. An sesuai dengan
rincian kewenangan klinis tersebut.
Kedua : Memberikan Rincian Kewenangan Klinis kepada dr. Anantya Hari Wibowo, Sp. An
sebagai Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif Rumah Sakit Islam
Banjarnegara dengan Rincian Kewenangan Klinis terlampir dan menjadi kesatuan
dalam Surat Keputusan ini.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkannya, apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka akan diadakan
perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 29 Maret 2022
Direktur
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 29 Maret 2022
Direktur
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Nomor:152.B / SK / RSIB /I / 2020
Tentang
SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS
dr. Seno Aji Bayu.,Sp.Kj
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Bismillahirrohmanirrohim
Menimbang : a sesuai rekomendasi dari Komite Medik RS Islam Banjarnegara agar
diterbitkan Surat Keputusan Penugasan Klinis a.n dr. Seno Aji Bayu.,Sp. Kj
sebagai staf medik Rumah Sakit sebagaimana surat Nomor :
98/KOMED/RSI/I/2020 tanggal 15 Januari 2020 perihal Permohonan surat
penugasan klinis dan Rincian Kewenangan Klinis dokter Spesialis;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direktur RSI Banjarnegara.
Mengingat :1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
755/MENKES/PER/IV/2011 tentang penyelenggaraan Komite Medik di
Rumah Sakit
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor
208.A/SK/RSIB/VI/2011 tentang Pemberlakuan Peraturan Internal Rumah
Sakit dan Peraturan Internal Staf Medik Rumah Sakit ( Hospital By Laws
dan Medical Staf By Law )
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM
BANJARNEGARA TENTANG SURAT PENUGASAN KLINIS DAN
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER SPESIALIS
Pertama : Memberikan Penugasan Klinis padadr. Seno Aji Bayu.,Sp. Kj sesuai dengan
rincian kewenangan klinis tersebut.
Kedua : Memberikan Rincian Kewenangan Klinis kepada dr. Seno Aji Bayu.,Sp. Kj,
sebagai dokter Spesialis Rumah Sakit dengan Rincian Kewenangan Klinis
terlampir dan menjadi kesatuan dalam Surat Keputusan ini.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkanya,
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat keputusan ini, maka
akan diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 30 Januari 2020
Direktur
Tembusan Yth. :
1. Kepala Bidang Pelayanan
2. Kepala Bagian Umum dan Keuangan
3. Seuma Staf Medik
4. Arsip
............................................................
Lampiran : SK Direktur RSI Banjarnegara
Nomor : /SK/RSIB/I/2020
Tanggal : 30 Januari 2020
.........................................................................
Disetujui Kemampuan
No Rincian Kewenangan Klinis Klinis
1 2 3 4
1 Melakukan wawancara psikiatrik dan pemeriksaan ˅
klinis semua pasien gangguan jiwa
2 Menegakan diagnosis gangguan jiwa ˅
3 Membuat Rekam Medik ˅
4 Merencanakan terapi komperehensif ˅
5 Memberikan terapi medika mentosa ˅
6 Pemeriksaan psikiatrik dewasa ˅
7 Melakukan terapi kognitif pelaku ˅
8 Melakukan terapi perilaku ˅
9 Melakukan psikoterapi psikodinamik ˅
10 Melakukan edukasi dan konseling pada keluarga ˅
11 Melakukan pemeriksaan psikometrik untuk pasien anak ˅
12 Melakukan pemeriksaan psikometri untuk pasien ˅
dewasa
13 Melakukan pemeriksaan psikometri untuk pasien lanjut ˅
usia
14 Melakukan terapi keluarga ˅
15 Menangani kasus kedaruratan psikiatri ˅
16 Melakukan breaking bead news ˅
17 Melakukakn terapi relaksasi ˅
18 Delirium yang tidak diinduksi oleh alkohol atau zat ˅
psikoaktif lainya Intoksikasi akut zat psikoaktif
19 Adiksi ketergantungan narkoba Delirium yang diinduksi ˅
oleh alkohol atau zat psikoaktif
20 skizofrenia ˅
21 Gangguan waham ˅
22 Gangguan psikotik ˅
23 Gangguan waham ˅
24 Gangguan psikotik ˅
25 Gangguan skizoafektif ˅
26 Gangguan bipolar episode manik ˅
27 Gangguan bipolar episode depresif ˅
28 Gangguan siklotim ˅
29 Depresi endogen,episode tunggal dan rekuren ˅
30 Ganggun destima ˅
31 Gangguan depresif yang tidak terklarifikasi ˅
32 Baby lues ( post partum depresion) ˅
33 Agorofobia dengan/tanpa panik ˅
34 Fobia sosial ˅
35 Fobia spesifik ˅
36 Gangguan panik ˅
37 Gangguan cemas menyeluruh ˅
38 Gangguan campuran cemas depresi ˅
39 Post traumatic stress disorder ˅
40 Gangguan disosiasi ˅
41 Gangguan somatoform ˅
42 Trikotliania ˅
43 Gangguan kepribadian ˅
44 Gangguan identitas gender ˅
45 Gangguan proferensi seksual ˅
46 Gangguan perkembangan pervasi ˅
47 Retardasi mental ˅
48 Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif ˅
49 Gangguan tingkah laku ˅
50 Anoreksia nervosa ˅
51 Butimia ˅
52 Pica ˅
53 Gilles de tourete syndrome ˅
54 Cronik inotor of vocal tic disorder ˅
55 Insomnia ˅
56 Hiperinsomnia ˅
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : Januari 2020
Direktur
Dengan ini memberi Kewenangan Klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran rincian
Kewenangan Klinis keperawatan, kepada :
Dikeluarkan di : Banjarnegara
Pada Tanggal : 31 Agustus 2020
Direktur
RSI Banjarnegara
Demikianlah kewenangan Klinis keperawatan ini ditetapkan dengan berorientasi pada pedoman
kompetensi keperawatan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Kewenangan Klinis keperawatan ini
secara berkala akan dievaluasi dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Keperawatan yang ada.
Ditetapkan : di Banjarnegara
Disetujui : 31 Agustus 2020
Dikeluarkan di : Banjarnegara
Pada Tanggal : 11 Mei 2022
Direktur
Rumah Sakit Islam Banjarnegara
KEWENANGAN KLINIS
Kompetensi Anestesi
Jenis Kompetensi Kewenangan
No. Kompetensi Berwenang Dengan
Mandiri Kolaborasi
total supervisi
Melakukan kunjungan ke pasien di ruangan
1
rawat inap (pre anestesi)
Melakukan pemeriksaan dan penilaian status
2
fisik pasien
Melakukan kolaborasi dengan spesialis lain
3 yang mendukung diagnosa bila diperlukan atas
pelimpahan tugas dari dokter spesialis anestesi
4 Membuat assesmen pre anestesi
5 Melakukan inform consent anestesi
6 Membuat resume hasil kunjungan pre anestesi
Membuat dokumentasi pemberian informasi
7
tindakan anestesi umum
Membuat dokumentasi pemberian informasi
8
tindakan anestesi regional
Menyiapkan alat/mesin anestesi dan mesin
9
monitor tanda-tanda vital pasien
Melakukan persiapan obat pre medikasi dan
10 alkes sesuai dengan jenis anestesi (STATICS)
pada general anestesi
11 Menyiapkan trolley emergency/emergency kit
Melakukan pengecekan kembali dokumen
12
status pasien
13 Melakukan pre medikasi ringan dan sedang
14 Melakukan pre medikasi sedang dan dalam
Melakukan evaluasi pasca pemberian obat
15
premedikasi
Melakukan pendokumentasian sebelum masuk
16
ke ruang operasi
Melakukan persiapan tindakan teknik anestesi
17
sesuai jenis anestesi (umum, regional dll)
Melakukan pemasangan alat monitor invasif
18
dan non invasif
Melaksanakan induksi anestesi pada pasien
19
operasi emergency
Melakukan oksigenasi dalam rangka
20
pemberian cadangan oksigen
Melaksanakan tindakan intubasi dalam rangka
pemasangan endotracheal tube pada pasien
21
operasi elektif dengan pendampingan dokter
anestesi atau penata anestesi mahir/ahli
Melaksanakan tindakan intubasi dalam rangka
22 pemasangan endotracheal tube pada pasien
emergency
Pemberian anestesi umum dengan face mask
23 dengan pendampingan dokter anestesi, penata
anestesi mahir/ahli
Pemberian anestesi umum dengan
24
pemasangan face mask
Pemberian anestesi umum dengan
pemasangan langeal mask dengan
25
pendampingan dokter anestesi dan penata
anestesi mahir/ahli
Pemberian anestesi umum dengan
26
pemasangan laringel mask
Melakukan pengaturan posisi pasien untuk
27
operasi
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
28
sebelum pembedahan di mulai
Melakukan pemantauan kedalaman anestesi
dengan pemberian obat-obatan dan gas
29 anestesi selama operasi dengan
pendampingan dokter anestesi dan penata
anestesi mahir/ahli
Melakukan pemantauan kedalaman anestesi
30 dengan pemberian obat-obatan dan gas
anestesi selama operasi
31 Monitoring TTV pada vase anestesi
Melakukan pemeliharaan cairan dan elektrolit
32
selama operasi
Melakukan pemberian obat dalam rangka
33
pemulihan kesadaran sesuai instruksi DPJP
anestesi
Membuat catatan pelaporan selama proses
34
anestesi
Melakukan pemberian oksigenasi dalam
35
rangka pemulihan kesadaran
Melakukan pembersihan saluran nafas dengan
36
suction
Melakukan ekstubasi pipa endotracheal tube
37 dengan pendampingan dokter anestesi/penata
anestesi mahir/ahli
38 Melakukan ekstubasi pipa endotracheal
39 Memantau respon pasien
40 Memberikan anti dotum (reverse)
Transportasi pasien ke recovery room atau ke
41
ICU
Mempersiapkan alat-alat untuk anestesi
42
regional
Asistensi pelaksana anestesi regional oleh
43
dokter anestesi
Melaksanakan induksi anestesi TIVA pada
44 pasien bersama pendampingan dokter
anestesi/penata anestesi mahir/ahli
Melaksanakan induksi anestesi TIVA pada
45
pasien
Melakukan pemeriksaan kondisi hemodinamik
46 (tekanan darah, nadi, jumlah perdarahan,
turgor kulit, serta tingkat nyeri pasien)
47 Merapikan kembali kamar operasi
48 Mampu menilai hilangnya efek obat anestesi
Mampu menilai keadaan umum pasien
49 berdasarkan aldrete score, bromage score dan
steward score
Mampu mengevaluasi hasil pemasangan
50
kateter epidural
Mampu memantau tingkat kesadaran dan
51
reflek klien
52 Melakukan resusitasi jantung paru
Melakukan management air way pada pasien
53
code blue di ruang resusitasi
Melakukan intubasi pada pasien code blue di
54
ruang resusitasi
Demikian Kewenangan Klinis Penata Anestesi ini ditetapkan dengan berorentasi pada pedoman
kompetensi Penata Anestesi di Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Kewenangan Klinis ini secara berkala
akan dievaluasi dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
ada.
Ditetapkan di : Banjarnegara
Disetujui : 11 Mei 2022
Direktur
Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Dengan ini memberi Kewenangan Klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran rincian
Kewenangan Klinis keperawatan, kepada :
Nama : Swasti Jamalina., AMd. Kep
NIK : '02090273
PK : Perawat Klinik III
Kepada yang bersangkutan berhak dan dapat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
sesuai Rincian Kewenangan Klinis Keperawatan ( terlampir ) berlaku mulai 23 Agustus 2019 s/d
22 Agustus 2022
Dikeluarkan di : Banjarnegara
Pada Tanggal : 22 Agustus 2019
Direktur
RSI Banjarnegara
Demikianlah kewenangan Klinis keperawatan ini ditetapkan dengan berorientasi pada pedoman
kompetensi keperawatan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Kewenangan Klinis keperawatan ini secara
berkala akan dievaluasi dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Keperawatan yang ada.
Ditetapkan : di Banjarnegara
Disetujui : 22 Agustus 2019
Direktur
RSI Banjarnegara