Anda di halaman 1dari 82

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp. Pelayanan (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website. rsibanjarnegara.com, Email : rsi_banjarnegara@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Nomor : 1737 / SK / RSIB / VI / 2022
TENTANG
FORMULARIUM OBAT EDISI 2022
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Bismillahirrohmanirrohim

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Islam Banjarnegara
diperlukan pengaturan dan peningkatan pemakaian obat – obat agar lebih rasional, efektif dan
efisien
b. Bahwa sesuai dengan hasil rapat Panitia Farmasi dan Terapi beserta seluruh Staf Medik
Fungsional telah disepakati untuk dibuat Daftar Formularium Edisi 2022
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Formularium Obat Edisi 2022
RSI Banjarnegara dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara

Mengingat : 1. Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Undang-Undang Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
6. Surat Keputusan Disnaker DMPTSP Nomor : 445/01/ tahun 2021 tentang Perpanjangan Izin
Operasional Rumah Sakit Islam Banjarnegara
7 Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor : 002/SK/YRSIBA/I/2019
tentang Pengangkatan dr. Agus Ujianto, Ms. Si, Med, Sp. B sebagai Direktur Rumah Sakit Islam
Banjarnegara.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA TENTANG
FORMULARIUM OBAT EDISI 2021 RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Pertama : Mencabut Keputusan Direktur Nomor 3948/SK/RSIB/X/2021 tentang Formularium Obat Edisi
2021 Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Kedua : Mengesahkan Formularium Obat Edisi 2022 Rumah Sakit Islam Banjarnegara sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini
Ketiga : Pemakaian Formularium Obat Edisi 2022 minimal digunakan dalam jangka waktu 1 tahun
Keempat : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat keputusan ini dibebankan kepada Anggaran
Belanja RSI Banjarnegara
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di: Banjarnegara


Pada tanggal: Juni 2022
Direktur

dr. Agus Ujianto, M.Si,Med,Sp.B


Tembusan :
1. Kepala Bidang Pelayanan Medik
2. Kepala Bidang Penunjang Pelayanan
3. Arsip
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp. Pelayanan (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website. rsibanjarnegara.com, Email : rsi_banjarnegara@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Nomor :084 / SK / RSIB / I / 2022
TENTANG
PANITIA FARMASI DAN TERAPI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Bismillahirrohmanirrohim
Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Islam Banjarnegara sebagai institusi yang bergerak dibidang
pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan pelayanan yang bermutu
b. Bahwa salah satu upaya meningkatkan efektivitas kerja maka diperlukan adanya
panitia farmasi dan terapi
c. Bahwa untuk maksud tersebut di atas diperlukan adanya pergantian Panitia Farmasi dan
Terapi di RSI Banjarnegara yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Islam Banjarnegara

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang - Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 / Menkes / SK / II / 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan No.176 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Farmasi
Di Rumah Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA TENTANG
PANITIA FARMASI DAN TERAPI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Pertama : Mencabut Keputusan Nomor 3359/SK/RSIB/VIII/2021 tentang Panitia Farmasi dan Terapi
Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Kedua : Mengesahkan Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Islam Banjarnegara sebagaimana
terlampir dalam surat keputusan ini
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan kepada anggaran
belanjaRumah Sakit Islam Banjarnegara
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam Surat Keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di: Banjarnegara


Pada tanggal: 13 Januari
2022Direktur

dr. Agus Ujianto, M.Si,Med,Sp.B


Tembusan :
1. Ketua Komite Medik
2. Kabid Pelayanan Medik
3. Kabid Penunjang Pelayanan
4. Kabid Pelayanan keperawatan
5. Kabag Tata Usaha
6. Kasubag SDM
7. Yang bersangkutan
8. Arsip
Lampiran 1: SK Direktur RSI Banjarnegara
Nomor : 084/SK/RSIB/I/2022
Tanggal : 13 Januari 2022

SUSUNAN PANITIA FARMASI DAN TERAPI

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA

Pembina : dr. Agus Ujianto, M.Si. Med.Sp.B

Ketua : dr. Masrurotut Daroen

Sekretaris :1. Apt. Umu Trisniati S.Farm.

2. Apt. Tri Wahyu Yuni K. S.Farm

3. Eko Andriyanto, Amd. Farm

Anggota : dr. Eko Pujiantono, Sp.S

: dr. Aris Sunardi, Sp.A

: dr. Iqbal Ardhi,Sp.OG

: dr. Aditya Chandra Putra ,Sp.PD

: dr. Yunan Ardi Soewidji.,Sp THT- KL

: Joni Krismanto, S. Kep.,Ns

: Pujiningsih, Amd.Gz

: Joko Sugiharto, Amd,AK

Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 13 Januari 2022
Direktur

dr. Agus Ujianto,M.Si, Med,Sp.B


Lampiran 2: SK Direktur RSI Banjarnegara
Nomor :084 /SK/RSIB/I/2022
Tanggal : 13 Januari 2022

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS

PANITIA FARMASI DAN TERAPI

A. KEGUNAAN PANITIA FARMASI TERAPI (PFT)


1. Menerbitkan kebijakan – kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan
obat dan evaluasinya.
2. Melengkapi staf profesional di bidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru
yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat semua kebutuhan.

B. FUNGSI PANITIA FARMASI DAN TERAPI (PFT)


1. Mengembangkan formularium di Rumah Sakit dan merevisinya, pemilihan
obat dimasukkan dalam formularium harus didasarkan pada evaluasi secara
subyektif terhadap efek terapi, keamanan serta harga obat juga dan jugaharus
menimilakan duplikasi dalam tipe obat, kelompok dan produk obat yang sama.
2. Mengevaluasi untuk menyetujui atau menolak produk obat baru atau dosis
obat yang diusulkan oleh anggota staf medis.
3. Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di Rumah Sakit dan yang
termasuk dalam kategori khusus.
4. Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di Rumah Sakit dengan
mengkaji medical record dibandingkan dengan standard diagnosa dan terapi
untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional
5. Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat.

C. TUGAS POKOK PANITIA FARMASI DAN TERAPI


1. Memberika rekomendasi kepada pemimpin Rumah Sakit menginai kebijakan
penggunaan obat di Rumah Sakit.
2. Membantu Instalasi Farmasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap
kebojakan – kebijakan dan peraturan – peraturan mengenai penggunaan obat
di Rumah Sakit sesuai peraturan yang berlaku secara lokal maupun nasional.
3. Berwenang sepenuhnya menjalankan sistem formularium, merumuskan dan
mengendalikan pelaksanaan semua kebijakan, ketetapan, prosedur, aturan
yang berkaitan dengan obat.
D. URAIAN TUGAS PANITIA FARMASI DAN TERAPI
1. Sebagai badan penasehat bagi pimpinan Rumah Sakit dan staf medik dalam
segalahal yang menyangkut obat.
2. Menyusun dan mengembangkan formularium obat yang disepakati
digunakan diRumah Sakit.
3. Menyeleksi Obat yang boleh dan ditolak digunakan di Rumah Sakit.
4. Membuat kategori obat yang dipakai di rumah Sakit
5. Membantu farmasi Rumah Sakit mengkaji dan mengembangkan kebijakan
dan peraturan pemakaian obat yang dikaitkan dengan peraturan pemerintah.
6. Mengkaji penggunaan obat di rumah Sakit dan mempromosikan standard
terapi untuk pengobatan yang rasional berdasarkan clinical pathway.
7. Mengumpulkan dan mengkaji laporan efek samping obat.
8. Mengawasi peningkatan nutrisi parenteral, antara lain kegiatan
pencampuran nutrisi parenteral yang dilakukan oleh tenaga ynag terlatih
secara aseptis sesuai kebutuhan pasien dengan menjaga stabilitas sediaan,
formmula standart dan kepatuhan terhadap prosedur yang menyertai dan
mengemas dalam tempat yang khusus untuk nutrisi parenteral.

Ditetapkan di :Banjarnegara
Pada tanggal :13 Januari 2022
Direktur

dr. Agus Ujianto,M.Si, Med,Sp.B


PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU FORMULARIUM

Buku Formularium RSI Banjarnegara edisi tahun 2022 berisi daftar obat formularium
yang disusun berdasarkan kelas terapi mengikuti ketentuan pada Buku Daftar Obat Esensial
Nasional (DOEN) dengan modifikasi. Buku ini juga berisi lampiran-lampiran:
1. Contoh formulir pengusulan obat baru. Formulir ini digunakan oleh staf medis
untukmengajukan usulan obat yang akan dimasukkan dalam formularium. Formulir ini
dapat diminta pada Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi RSI Banjarnegara.
2. Contoh formulir permintaan obat non formularium. Formulir ini digunakan oleh staf medis
untuk mengajukan permintaan khusus obat yang tidak tercantum di formularium.
3. Pengelompokan Antibiotik
4. Tabel Interaksi Obat
5. Tabel rekonstitusi atibiotik untuk pemberian intravena

Pada daftar obat formularium RSI Banjarnegara berisi :


1. Nomor kelas terapi yang mengacu pada kode DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional)
dengan modifikasi.
2. Nama dagang produk obat yang disetujui masuk dalam formularium adalah maksimal: 1
(satu) original product (nama dagang yang memegang hak paten obat), 2 (dua) copy drugs
dan 1 (satu) sediaan generik, kecuali untuk obat-obat
yang fast moving, bisa lebih dari 2 nama dagang.
INDEX TERAPI

1. SISTEM SARAF PUSAT


1.1 ANALGESIK NARKOTIK, ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK
ANTIINFLAMASI NONSTEROID DAN ANTIPIRAI
1.1.1. ANALGESIK NARKOTIK
1.1.2. ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK,
ANTIINFLAMASINONSTEROID
1.1.3. ANTIPIRAI
1.2 ANESTETIK
1.2.1 ANASTESI UMUM
1.2.2 ANASTESI LOKAL
1.3 ANTI KONVULSI - ANTI EPILEPSI
1.4 ANTIPARKINSON
1.5 PSIKOFARMAKA
1.5.1 ANTIDEPRESI
1.5.2 ANTIANSIETAS
1.5.3 ANTIPSIKOTIK
1.6 ANTIMIGRAIN DANVERTIGO
1.7 MISTENIA GRAVIS
1.8 RELAXANOTOT
1.9 GANGGUAN PEMBULUH DARAH OTAK
2. OBAT KARDIOVASKULER
2.1 ANTIANGINA
2.2 ANTIHIPERTENSI
2.2.1 ACEINHIBITOR
2.2.2 BETABLOKER
2.2.3 ANTAGONISCALSIUM
2.2.4 ANGIOTENSIN II ANTAGONIS
2.2.5 ANTI HIPERTENSI LAIN
2.3 OBAT JANTUNG
2.4 ANTI AGREGASITROMBOSIT
2.5 OBATSYOK
2.6 ANTIARITMIA
3. OBAT SALURAN PERNAFASAN
3.1 ANTITUSIF
3.2 EXPEKTORAN DANMUKOLITIK
3.3 ANTIINFLUENZA
3.4 ANTIASMA
4. OBAT SALURANCERNA
4.1 ANTASIDA DAN ANTIULKUS
4.2 OBATDIARE
4.3 KATARTIKA /LAXANTIF
4.4 ANTISPASMODIK
4.5 ANTIHEMOROID
4.6 DIGESTIVEENZYME
4.7 ANTIEMETIK
5. ANTIINFEKSI
5.1 ANTELMINTIK
5.2 ANTIBAKTERI
5.2.1 PENISILIN
5.2.2 CEFALOSFORIN
5.2.3 TETRASIKLIN
5.2.4 CLORAMFENIKOL
5.2.5 COTRIMOXAZOL
5.2.6 MAKROLIDA
5.2.7 AMINOGLIKOSIDA
5.2.8 KUINOLON
5.2.9 GOLONGANLAIN
5.3 1 ANTI TUBERKULOSIS
5.3.2 ANTISEPTIK SALURANKEMIH
5.4 ANTIFUNGI
5.5 ANTIPROTOZOA
5.6 ANTIMALARIA
5.7 ANTIVIRUS
6. GINJAL DAN SALURAN KEMIH

7. GANGGUANPROSTAT

8. ANTIHISTAMIN

9. LARUTAN ELEKTROLIT DANNUTRISI

10. HORMON
10.1 KONTRASEPTIK DAN OBATFERTILITAS
10.2 ESTEROGEN,PROGESTERON
10.3 HORMONTROPIK
10.5 HORMON TIROID DAN ANTITIROID
10.6 OBAT MEMPENGARUHI TULANG

11. ANTIDIABETIK

11.1 ANTIDIABETIK ORAL

11.2 PREPARATINSULIN

12. ANTIHIPERLIPIDEMIK

13. HEMOSTATIKA

14. SERUM

15. OKSITOSID

16. GIGI DAN KESEHATAN MULUT

17. OBATTELINGA

18. OBATTOPIKAL

19. OBAT PADA PENYAKIT MATA

20. VITAMIN DAN MINERAL

21. HEPATOPROTEKTOR
22. IMUNOSUPRESAN

23. SUPLEMEN DAN TERAPI PENUNJANG

24. ANTIDOT

25. NUTRISI

25.1 NUTRISI DIABETES MELITUS

25.2 TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN

25.3 DEFISIENSI GLUTAMIN

25.4 GANGGUAN GINJAL

25.5 GANGGUAN SALURAN CERNA

25.6 KONDISI MALNUTRISI

25.7 HIPERTENSI DAN JANTUNG

25.8 PENYAKIT HATI KRONIK

25.9 NUTRISI LAIN-LAIN

26. LAIN-LAIN
DAFTAR OBAT FORMULARIUM
RUMAH SAKIT ISLAM
BANJARNEGARA
EDISI 2022

NOMOR KELAS TERAPI, ZAT AKTIF NAMA SEDIAAN CATATAN


KELAS BENTUK SEDIAAN DAN KEKUATAN
TERAPI SEDIAAN
1 SISTEM SYARAF PUSAT
1.1 ANALGESIK NARKOTIK,
ANALGESIK NONNARKOTIK,
ANTIPIRETIK,
ANTIINFLAMASINONSTEROID DAN
ANTIPIRAI
1.1.1 ANALGESIK NARKOTIK
1 Petidin hidroklorida
InjeksiIM/SK/IVlambat 50 mg/ml @2ml 1. Petidin
2 Morfina HCl
InjeksiIM/SK/IVlambat 10 mg/ml @1ml 1. Morfin
Tablet 10 mg 1. Morfin
2. MST
Continus 10
3 Fentanil
Injeksi 0.05 mg/ml amp @2 ml 1. Etanyl
4 Codein 30 mg, Paracetamol 500 mg
Tablet 1. Coditam
1.1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK,
ANTIPIRETIK,ANTIINFLAMASI
NONSTEROID
1 Asam Mefenamat
Tablet 500 mg 1. Asam Mefenamat
500 mg
2. Mefinal 500
2 Diacerin
Capsul 1. Nocel
3 Ibuprofen
Tablet 400 mg 1. Ibuprofen 400 mg
Susp. 100 mg/ 5 ml 1. Ibuprofen Susp
2. Rhelafen syr

Inj. 400 mg 1. Peinlos 400 mg


Inj. 800 mg 1. Peinlos 800 mg
4 Na Diklofenak
Tablet 25 mg 1. Na Diklofenak 25
Tablet 50 mg 1. Na
Diklofenak 50
2. Flamar 50
Gel 10 mg / g 1. Flamar Gel
Tetes mata 1. Cendo Flamar
Minidose 1. Cendo
Noncort
Na Diklofenak + Neurotropik
Tablet 1. Diklovit
5 Kalium Diklofenak
Tablet 50 1. Flamic
6 Ketoprofen
Tablet 50 mg 1. Ketoprofen 50
Tablet 100 mg 1. Kaltrofen 100
Suppositoria 100 mg 1. Kaltrofen supp
2. Rofiden supp
Gel 1. Kaltrofen gel
7 Ketorolac
Tablet 10 mg 1. Ketorolac 10
2. Torasic 10
Injeksi IM / IV 30 mg/ml @ 1 ml 1. Ketorolac 30
2. Torasic 30
8 Metampiron / Metamizol
Tablet 500 mg 1. Antalgin 500
Injeksi IM / IV 500mg/ml @2ml 1. Santagesik
9 Meloxicam
Tablet 15 mg 1. Meloxicam 15
10 Tenoxicam
Tablet 20 mg 1. Notritis
11 Parasetamol
Tablet 500 mg 1. Parasetamol 500
2. Sanmol 500
Syrup 120 / 5 ml 1. Parasetamol syr
2. Sanmol syr
Infus 1000 mg / 100 ml 1. Sanmol Inf
2. Tamoliv
Suppositoria 80 mg 1. Propyretik 80
Suppositoria 160 mg 1. Propyretik 160
12 Tramadol
Injeksi 100 mg/ 2ml 1. Tramadol
Tablet 50 mg 1. Tramadol
Tramadol+paracetamol
Tablet 1. Sincronik
13 Dexketoprofen trometamol
Tablet 25 1. Dexketoprofen
2. Tofedex 25
Injeksi 50 mg / 2 ml 1.Dexketoprofen
2. Tofedex
14 Metampiron 500 + Diazepam 2 mg
Tablet 1. Analsik
15 N acetil sistein 200 mg + paracetamol 500
mg
Tablet 1. Sistenol
16 Etorixocib
Tablet 90 mg 1. Etrovel 90
17 Phenazopyridine HCl 100 mg
Tablet salut selaput 100 mg 1. Nexurin
1.1.3 ANTIPIRAI
1 Allopurinol
Tablet 100mg 1. Allopurinol100
2 Colchisine
Tablet 0.5 mg 1. . L-Cisin
3 Sodium Hyaluronat
Injeksi 20mg/2ml 1.Umaron
Tetes mata 0,1 % 5 ml 1. Hyalid
Minidose 1 mg 1. Hyalub
1.2 ANESTETIK
1.2.1 ANASTESI UMUM
1 Ketamin
Injeksi 100 mg/ml 1. KTM 100
2 Propofol
Injeksi 10 mg/ml 1. Recofol N
3 Midazolam
Injeksi 15 mg/3 ml 1. Sedacum
4 Sevoflurane
cairan inhalasi 250 ml 1. Sevoflurane
2. Sevodex
5 Thiopental
Injeksi 0,5 gram 1. Tiopol
1.2.2 ANASTESI LOKAL
1 Etil klorida
Spray 100 ml 1. Etil Chloride
2. Endoforst
2 Lidocain
Injeksi 20 mg/ml @2ml 1. Lidocain
Injeksi 50 mg/ml @2ml 1. Lidodex
Semprot 10% @ 50 ml 1. Xylocain spray
3 Lidocain 20 mg + Epinerin 12.5 mcg
Injeksi 1. Pehacain
4 Bupivacain
Injeksi Spinal 5 mg / ml @4 ml 1. Bunascan
1.3 ANTI KONVULSI - ANTI EPILEPSI
1 Diazepam
Tablet 2 mg 1. Valisanbe 2
Tablet 5 mg 1. Valisanbe 5
Injeksi 5 mg/ml @ 2ml 1. Valisanbe inj
Rectal tube 5 mg 1. Stesolid Rectal 5
2 Phenytoin
Tablet 100 mg 1. Phenytoin 100
Injeksi 100 mg/2ml 1. Phenitoin
3 Phebobarbital
Tablet 30 mg 1. Phenobarbital
30
Injeksi 200 mg/2ml IM/IV 1. Sibital
4 Carbamazepin
Tablet 200 mg 1. Carbamazepin
200
2. Bamgetol 200
5 Gabapentin
Capsul 300 mg 1. Nepatic 300
Capsul 100 mg 1. Alpentin
6 Natrium Valproat
Syirup 120 mg / 5 ml 1. Valproid acid
2. Vallepsy
Tablet 250 1. Divalpi
7 Lamotrigine
Tablet 25 mg 1. Lamotrigine 25
8 Pregabalin
Capsul 50 mg 1. Provelyn50
Capsul 75 mg 1. Provelyn 75
1.4 ANTIPARKINSON
1 Atropin Sulfat
Injeksi 1 mg/ml @1ml 1. Atropin Sulfat
2 TrihexilFenidil
Tablet 2 mg 1. Trihexilfenidil 2
2. . Hexymer 2
3 Levodopa 100 mg, Benserazide 25 mg
Tablet 1. Levoben
1.5 PSIKOFARMAKA
1.5.1 ANTIDEPRESI
1 Amitriptilin
Tablet 25 mg 1. Amitriptilin
2 Fluoxetin
Tablet 10 mg 1. Kalxetin 10
Tablet 20 mg 1. Kalxetin 20
3 Sertralin hcl
Tablet 50 1. Sertralin 50
2. Fridep 50
4 Maprotiline Hcl
Tablet 50 mg 1. Sandepril
5 Lithium Carbonate
Tablet 200 mg 1. Frimania 200
1.5.2 ANTIANSIETAS
1 Alprazolam
Tablet 0,5 mg 1. Alprazolam 0,5
Tablet 1 mg 1. Alprazolam 1
2 Clobazam
Tablet 10 mg 1. Clobazam
2. Clofritis
3 Lorazepam
Tablet 2 mg 1. Lorazepam 2
Tablet 0,5 mg 1. Lorazepam 0,5
2. Merlopam0,5
1.5.3 ANTIPSIKOTIK
1 Chlorpromazin
Tablet 100 mg 1. Cepezet 100
2 Haloperidol
Tablet 0,5 mg 1. Haloperidol 0,5
Tablet 1,5 mg 1. Haloperidol 1,5
Tablet 5 mg 1. Haloperidol 5
3 Trifluoperazin Hcl
Tablet 5mg 1. Trifluoperazin
2. Stelosi
4 Aripriprazol
Tablet 10 mg 1. Zipren
5 Clozapine
Tablet 25 mg 1. Clozapin 25 mg
Tablet 100 mg 1. Clozapin 100mg
2. Clorilex 100 mg
6 Risperidon
Tablet 2 mg 1. Risperidon
Oral Solution 5 mg / 5 ml 1. Noprenia
7 Quetiapin
Tablet 100 mg 1. Quetiapin
Tablet 200 mg 1. Serequel
1.6 ANTIMIGRAIN DAN VERTIGO
1 Betahistine mesylat
Tablet 6 mg 1.Betahistine
mesylat
2 Ergotamin Coffein
Tablet ergotamin 1 mg, Coffein 100 mg 1. Ergotamin
Coffein
3 Flunarizine
Tablet 5 mg 1. Flunarizin 5
Tablet 10 mg 1. Frego 10
1.7 MISTENIA GRAVIS
1 Neostigmin
Injeksi 0,5 mg/ml 1. Neostigmin
1.8 RELAXAN OTOT
1 Eperison HCl
Tablet 50 mg 1. Eperison
2. Forres 50
2 Tizanidine HCl
Tablet 2 mg 1. Tizanidine 2
2. Zitanid 2
3 Rocuronium
Injeksi 50 mg/ 5 ml 1. Roculax
1.9 GANGGUAN PEMBULUH DARAH
OTAK
1 Citikolin
Tablet 500 mg 1. Citikolin 500
2. Brainact 500
Injeksi 500 mg/amp 1. Citikolin 500
2. Brainact 500
2 Piracetam
Tablet 800 mg 1. Piracetam 800
Injeksi 1 g 1. Piracetam
2. Revolan
Sirup 200 mg/5 ml 1. Latropil
3 Nicergoline
Tablet 10 mg 1. Serolin
2 OBAT KARDIOVASKULER
2.1 ANTIANGINA
1 Isosorbid Dinitrat
Tablet 5 mg 1. Isosorbid
dinitrat 5
Injeksi 1.Nosorbid inj
2 Nitrogliserin
Capsul 2,5 mg 1.Nitrokaf Retard
2.2 ANTI HIPERTENSI
2.2.1 ACE INHIBITOR
1 Captopril
Tablet 12,5 mg 1. Captopril 12,5
Tablet 25 mg 1. Captopril 25
2. Tensicap 25
2 Ramipril
Tablet 5 mg 1. Ramipril 5
2.2.2 BETA BLOKER
1 Propanolol
Tablet 10 mg 1. Propanolol 10
Tablet 40 mg 1. Propanolol 40
2 Bisoprolol 5
Tablet 5 mg 1. Bisoprolol 5
2. Bisovell 5
Tablet 2,5 mg 1. Beta one 2,5
Tablet 10 mg 1. Concor 10
3 Nebivolol
Tablet 5 mg 1. Linoven
2.2.3 ANTAGONIS CALSIUM
1 Amlodipin
Tablet 5 mg 1. Amlodipin 5
Tablet 10 mg 1. Amlodipin 10
2. AB vask 10
Amlodipin 10 mg, valsartan 160 mg
Tablet 1. Lapiva
2 Diltiazem
Tablet 30 mg 1. Diltiazem 30
2. Herbesser 30
3 Nifedipin
Tablet 10 mg 1. Nifedipin 10
Tablet GITS 20 mg 1. Adalat oros 30 tablet
tidak
boleh
dikunyah/dih
ancurkan
4 Nicardipin
Injeksi 1mg/ml 1. Nicardipin
2. Nidaven
2.2.4 ANGIOTENSIN II ANTAGONIS
1 Irbesartan
Tablet 300 mg 1. Irbesartan 300
Irbesartan 300 mg + HCT
Tablet 1. Co Irvell
2 Valsartan
Tablet 80 mg 1. Valsartan80
Tablet 160 mg 1. Valsartan 160
3 Candesartan
Tablet 8 mg 1. Candesartan 8
Tablet 16 mg 1. Candesartan 16
2.2.5 ANTI HIPERTENSI LAIN
1 Clonidine
Tablet 0,15 1. Clonidine 0,15
Injeksi 150 mcg/ml @1ml 1. Catapres
2 Methyldopa
Tablet 250 mg 1.Dopamet
2.3 OBAT JANTUNG
1 Carvedilol
Tablet 25 mg 1. V Block
2 Digoxin
Tablet 0,25 mg 1. Digoxin 0,25
injeksi 0,5 mg/ 2ml 1. Fargoxin
3 Trimetazidine
Tablet 35 mg 1. Angintriz
1 Asam Asetil Salisilat
Tablet 80 mg 1. Aspilet
2. Miniaspi
Tablet 100 mg 1. Proxime
2 Clopidogrel
Tablet 75 mg 1. Clopidogrel 75
2. CPG 75
3 Cilostazol
Tablet 100 mg 1. Citaz 100
4 Isoxsuprine Hcl
Tablet 20 mg 1. Proterine 20 mg
Injeksi 5 mg/ml 1. Proterin 5 mg/ml
5 Warfarin
Tablet 5 mg 1. Notisil
6 Rivaroxaban
Tablet 15 mg mg 1. Xarelto 15
Tablet 20 mg mg 1. Xarelto 20
7 Fondaporinux
Injeksi 1. Diviti
2. Forixtra
8 Enoxaparin
Injeksi 10.000 IU / ml 1. Lovenox
2.5 OBAT SYOK
1 Dexamethasone
Injeksi 5 mg / ml 1. Dexamethason
2 Epinefrin
Injeksi 0,1 % 1. Epinefrin
3 Efedrin
Injeksi 5 mg/ml 1. Vasodrin
4 Dopamin
Injeksi 40 mg/ml 1. Dopamin
5 Dobutamin
Injeksi 250 mg/5 ml 1. Dobutamin
6 Norepinefrin
Injeksi 1mg/ml @4ml 1. Efrala
2.6 ANTI ARITMIA
1 Amiodaron HCl
Tablet 200 mg 1. Kendaron
2. Tiaryt
Injeksi 150mg/3ml 1. Amiodaron Hcl
3 OBAT SALURAN PERNAFASAN
3.1 ANTITUSIF
1 Codein 1. Codein
Tablet 10 mg
2 DMP 15 mg, Fenilefrin 5mg,guafenesin
50 mg, CTM 2 mg
Tablet 1. Lapisiv
3 PCT 500 mg, DMP 10 mg, PPA 12,5
mg,CTM 1 mg
Tablet 1. Tuzalos
3.2 EXPEKTORAN DAN MUKOLITIK
1 Plantago lanceolata (ribwort plantain) 500 1 . Hecosan
mg, Glycyrrhiza glabra (akar manis) 250
mg, Zingiber officinale (jahe) 166 mg,
ekstrak Hederae helicis 35 mg, minyak
pepermint 0,05 mL, madu 3 gram
2 Ambroksol
Tablet 30 mg 1. Ambroxol 30
2. Epexol 30
Syrup 15 mg/5 ml 1. Epexol
Drop15 mg/ml 1. Epexol drop
3 Bromhexin
Injeksi 4mg/2ml 1. Farmavon
4 Succus liquiritiae 500 milligram,
Ammonium chloride 300 milligram, SASA
(Solutio ammonia spirituosa anisata) 300
miligram
Botol 100 ml 1. OBH
5
Ammonium Chlorida, Ammonia Liquida,
Oleum Menthae Piperithiae
Botol 100 ml 1. OBP
6 N-asetyl Sistein
Capsul 1. N-acetyl sistein
2. L-acys
Vial 1. Resfar
7 Levodropropizine
Botol 120 ml 1. Levopront
8 Tipepidine hibenzate 33.21 mg
Tablet 33.21 mg 1. Asvex
3.3 ANTI INFLUENZA
1 Tripolodin 2,5 mg + Pseudoefedrin 60 ml
Tablet 1. Tremenza
2 Tripolodin 1,25 mg + Pseudoefedrin 30 mg
+ Dextromethorphan HBr 10 mg (per 5ml
)
Syrup 60 ml 1. Lapifed
3 Pseudoefedrin HCl 7,5 ml
Drop 1. Lanos drop
4 Fenilpropanolamin 15 mg + CTM 2 mg
Tablet 1. Nalgestan
5 Oxymetazoline HCl
Semprot hidung 005% 1. Iliadin spray
Tetes hidung 0.025% 1. Iliadin drop
4 NaCl 100%
Spray 100 ml 1. Nasalin
3.4 ANTI ASMA
1 Aminophilin
Injeksi 24 mg/ml 1. Aminophillin
2 Salbutamol
Tablet 2 mg 1. Salbutamol 2
2. Lasal 2
Nebules 1. Ventolin
2. Lasal
Inhaler 100 mcg 1. Salbulin
3 Terbutalin
Tablet 2.5 mg 1. Lasmalin
Injeksi 0,5mg/ml @ 1 ml 1. Nairet
4 Teofilin 150 mg, salbutamol 1 mg
Tablet 1. Teosal
5 Teofilin 300
Tablet 300 mg 1. Retaphyl SR
6 Fenoterol HBr
Inhaler 100 mcg/ puff 1. Berotec MDI
Inhaler fenoterol 0,05 mg, ipratropium 1. Berodual
bromide 0,021 mg
7 Budesonide
Respul 0.25 mg/ ml 1. Pulmicort respul
9 Budesonide, formoterol
Rapihaler 160 1. Symbicot 160
10 Salmeterol, Fluticason
Inhaler 125 1. Flutias 125
Inhaler 50 1. Seretide 50
Diskus 1. Seretide 50/250
2. Seretide 50/500
11 Flutixasone propionate
Nebul 1.Flixotide nebul

12 Tiotropium Br
Inhaler 1. Spiriva respimat
4 OBAT SALURAN CERNA
4.1 ANTASIDA DAN ANTI ULKUS
1 Antasida DOEN
Mg(OH)2 200 mg, Al(OH)3 200 mg
Tablet 1. Antasida DOEN
Suspensi 1. Antasida
DOEN susp
2 Mg trisilicate 325 mg, Al(OH)3 325 mg,
Papaverine HCl 30 mg, Chlordiazepoxide
HCl 5 mg, vitamin B1 2 mg, vitamin B2 1
mg, vitamin B6 0.5 mg, vitamin B12 1 mcg,
niacinamide 5 mg, Ca pantothenate 1 mg
Tablet 1. Sanmag
Mg trisilicate 325 mg, koloid Al(OH)3 325
mg, simethicone 25 mg
Suspensi 1. Sanmag susp
3 Polimigel 400 mg
Tablet 1. Strocain
4 Ranitidin
Tablet 150 mg 1. Ranitidin
2. Rantin
Injeksi 25 mg/ml 1. Ranitidin
2. Rantin
Syrup 75mg/5 ml 1. Ranivel sy
5 Sucralfat
Tablet 500 mg 1.Sucralfat 500
Suspensi 500 mg/ 5 ml 1. Sulcrafat susp
2. Episan susp
6 Omeprazol
Capsul 20 mg 1. Omeprazol 20
2. Pumpitor 20
Injeksi 40 mg 1. Omeprazol 40
2. Pumpitor 40
7 Lansoprazol
Capsul 30 mg 1. Lansoprazol 30
2. Lasgan 30
Injeksi 30 mg 1. Lansoprazol
8 Pantoprazol
injeksi 40 mg 1. Pantoprazol
2. Pranza
3. Topazol
Tablet 1.Panvel
9 Esomeprazole
Injeksi 40 mg 1. Esomeprazole
2. Esomeb
Tablet salut enterik 20 mg 1. Ezol
10 Misoprostol
Tablet 200 mcg 1. Invitec
11 Al(OH)3 400 mg, Mg(OH)2 400 mg,
Dimethylpolysiloxane 100 mg
Tablet 1. Plantacid Forte
4.2 OBAT DIARE
1 Atapulgit 700mg. Pektin 50mg
Tablet 1. Molagit
2 Loperamid
Tablet 2mg 1. Loperamid
3 Lactobacillus (Pre/Pro biotik)
Sachet 1. Liprolac
Tablet kunyah 1. Rillus
drop 1. Liprolac Baby
drop
4.3 KATARTIKA / LAXANTIF
1 Bisacodil
Tablet 5 mg 1. Dulcolac
Supp 10 mg 1. Dulcolac 10
2. Stolac 10
2 Fenolftaleine 55 mg, gliserin 378 mg,
parafin liq 1,2 g leji 9,4 mg
Susp 60 ml 1. Laxadin
3 Laktulosa
Syirup 60ml 1. Laktulosa
2. Opilac
4 Sodium Phospate
Fls 1. Fleet enema
5 Macrogol 3350
Serbuk oral 1. Pedilax
6 Na lauryl sulfoacetate 45 mg,Na citrate
450 mg, Sorbic acid 5 mg, Sorbitol 4,465
mg,
PEg-400 625 mg
Gel 1. Microlax
4.4 ANTI SPASMODIK
1 Hyosin N-Butilbromid
Injeksi 20 mg/ml 1. Scopamin

2 Hyosin N-Butilbromid + paracetamol 1. Gitas Plus


Tablet
3 Klordiazepoxide 5 mg + Klinidium Br 1. Braxidin
Tablet
4.5 ANTIHEMOROID
1 Benzokain 1,0%,ZnO 2%,Alukol 0,25%
Supposituria 1. Superhoid
2 Hydrosmin
Capsul 200 mg 1. Venosmil
3 Diosmin dan hesperidin
Capsul 1. Venaroid
4 Fluocortolone pivalate, lidocain
Tube 10 g 1. Boraginol N
1. Boraginol S
4.6 DIGESTIVE ENZYME
1 amylase 4500 U. Protease 4050 U, lipase 1. Vitazym plus
108 U, simetikon 44 mg
Tablet
4.7 ANTI EMETIK
1 Dimenhidrinat
Tablet 50 mg 1. Dimenhidrinat
2 Domperidon
Tablet 10 mg 1. Domperidon
Syirup 5 mg/ 5 ml 1. Domperidon sy
2. Vomitas sy
3 Metoklopramid
Tablet 10 mg 1. Metoklopramid
Injeksi 5 mg /ml 1. Piralen
4 Ondansetron
Tablet 4 mg 1. Ondansetron 4
Injeksi 4 mg /amp 1. Ondansetron 4
2. Vomceran4
Injeksi 8 mg/amp 1 Vometron 8
syirup 4 mg/5 ml 1. ODR sy
5 Pryathiazinechloroheophyllinate 40 +
Piridoxine 30
Tablet 1. Anvomer B6
5 ANTIINFEKSI
5.1 ANTELMINTIK
1 Pirantel Pamoat
Tablet 125 mg 1. Pirantel Pamoat
2. Combatrin
Syrup 1. Combantrin
sirup
5.2 ANTIBAKTERI
5.2.1 PENISILIN
1 Amoxicillin (Access)
Tablet 500 mg 1. Amoxicillin 500
Capsul 500 1. Amoxsan 500
Capsul 250 1. Amoxsan 250
Injeksi 1 g 1. Amoxicillin inj
Dry Syrup 125 mg/5 ml 1. Amoxicillin DS
2. Amoxsan DS
Drop 1. Amoxsan drop
3 Ampicillin (Access)
Injeksi 1 g 1. Ampicillin
4 Ampicillin + Sulbactam (Access)
Injeksi 0,75 g 1. Bactesyn 0.75
5 Amoxicillin + As. Klavulanat (Access)
Tablet 625 mg 1. Co Amoxiclave
Amoxicillin 125 mg + As. Klavulanat
31,25 (per 5ml)
Dry sirup 1.Capsinat syr
6 Procain benzil Penisillin (Access)
Injeksi 3 juta unit 1. Procain benzil
Penisillin
(Meiji)
7 Piperacillin 4 gr+tazobactam o,5 gr
(Reverse)
Tablet 1.Tazam
5.2.2 CEFALOSFORIN
1 Cefadroxil (Access)
Capsul 500 1. Cefadroxil 500
2. Cefat 500
Dry Syrup 125 mg/ 5 ml 1. Cefadroxil DS
2. Staforin 125 mg
DS
Drop 150 mg / ml 1. Lapicef drop
2 Cefixime (Watch)
Capsul 100 mg 1. Cefixime 100
Syrup 100 mg/ 5 ml 1. Cefixime DS
2. Cefspan DS
Tablet 200 mg 1. Cefixime 200
2. Sporetic
3 Cefotaxime (Watch)
Injeksi 1. Cefotaxime 1g
2. Lapixime 1g
4 Ceftriaxon (Watch)
Injeksi 1. Ceftriaxon 1g
2. Broadced 1g
3. Betrix 1 g
5 Cefoperazone
Injeksi 1. Logafox 1g
6 Cefoperazone + sulbactam (Watch)
Injeksi 1. Cefoperazone +
sulbactam
2. Bactras 1g
3. Cebactam 1g

7 Cefazolin (Access)
injeksi 1 g 1. Cefazolin 1 g
2. Cefazol
8 Ceftazidime (Watch) (Sebaiknya
dilampirkan
hasil kultur
dan sensivitas
antibiotik)
Injeksi 1 g 1. Ceftazidime 1 g
9 Cefaclor
Tablet 500 mg 1. Forifex
5.2.3 TETRASIKLIN
1 Tetrasiklin (Access)
Capsul 500 mg 1. Tetrasiklin 500
2 Doksisiklin (Access)
Capsul 100
1. Doksisiklin
3 Clindamisin (Access)
Capsul 150 1. Clindamisin 150
Capsul 300 1. Clindamisin 300
5.2.4 KLORAMFENIKOL (Access)
1 Kloramfenicol
Capsul 250 1.Kloramfenicol
250
injeksi 1 g 1. Colsancetin inj
5.2.5 COTRIMOXAZOL
1 Cotrimoxazol (Access)
Tablet 480 mg 1. Cotrimoxazol
Tablet 960 1. Cotrimoxazol
2. Sanprima forte
Dry sy 240 mg/ 5 ml 1. Cotrimoxazol sy
1 Erytromisin (Access)
Dry sy 200 mg/ 5 ml 1. Erysanbe DS
2 Azithromisin (Watch)
Tablet 500 1. Azytromisin
500
2. Zithrax 500
Injeksi 1. Infimycin
2. Zistic
Sirup 1. Zistic
3 Spiramycin (Access)
Tablet 1. Spiramicin 500
5.2.7 AMINOGLIKOSIDA
1 Amikasin (Watch)
Injeksi 1 gr 1. Amikasin
2 Gentamisin (Access)
Injeksi 40 mg/ml @ 2 ml 1. Sagestam
Salep 1. Gentamisin
2. Sagestam
Tetes mata 1. Cendo Genta
Minidose 1. Cendo Genta
Salep Mata 1. Cendo Genta
3 Streptomisin (Access)
Injeksi 1 g 1. Streptomisin 1g
5.2.8 KUINOLON
1 Ciprofloxacin
tablet 500 mg (Access) 1. Ciprofloxacin
500
2. Lapiflox 500

Infus 200 mg/ 100 ml (Watch) 1. Ciprofloxacin


infus
2 Levofloxacin (Watch)
tablet 500 1. Levofloxacin
500
2. Cravox 500
1. Levofloxa
Infus 500 mg/ 100 ml cin infuse
2. Cravox
infus
Tetes mata 1. Cendo LFX
2. Levocin

Minidose 3. Cendo LFX


3 Moxifloxacin hcl (Watch)
Capsul 1. Floxaris 400mg
Infus 1. Floxaris 400mg
4 Ofloxacin (Watch)
Tetes Telinga 3.0 mg 1. Ofloxacin TT
2. Forotic TT
Tetes mata 0,3 % 5 ml 1. Cendo Floxa 0,3
%
2. Akilen TM
5 Gatifloxacin
Tetes mata 1. Gaforin
5.2.9 GOLONGAN LAIN
1 Fosfomycin sodium (Watch)
injeksi 1 g 1. Novellmicyn 2 g
2 Meropenem (Reverse) (Sebaiknya
dilampirkan
hasil kultur
dan sensivitas
antibiotik)
injeksi 1 g 1. Meropenem 1g
2. Merotic 1g
3 Doripenem (Reverse)
Injeksi 500 mg 1. Ribacter
5.3.1 ANTI TUBERKOLUSIS
1 Ethambutol
Tablet 500 1. Ethambutol 500
2 Rifampisin
Capsul 300 1. Rifampisin 300
Capsul 450 1. Rifampisin 450
Tablet 600 1. Rifampisin 600
3 INH 400, B6 24 mg
Tablet 1. TB vit B6
4 Pirazinamid
Tablet 500 1. Pirazinamid 500
5 PZA, Rifampisin, INH 1. Pro TB KID
6 Rifampisin 150 mg, INH 75 mg, PZA 400
mg, Ethambutol 275 mg
Kaplet 1. 4 KDT
7 Rifampisin 150 mg, INH 150 mg
Kaplet 1. 2 KDT
5.3.2 ANTISEPTIK SALURAN KEMIH
1 Asam Pipemidat
Capsul 400 mg 1. Urotractin
5.4 ANTI FUNGI
1 Ketokonazol
Tablet 200 1.Ketokonazol
200
Cream 1. Ketokonazol
2 Nistatin
Oral drop 1. Enystin drop
3 Fluconazole
Capsul 150 1. Fluconazol 150
Infus 250mg/100ml 1. Fludis inf
4 Metronidazol, Nistatin
Ovula 1. Neo Gynoxa
5.5 ANTI PROTOZOA
1 Metronidazol (Access) A
Tablet 500 1. Metronidazol
500
2. Tricodazol 500
Infus 1. Metronidazol
Infus
2. Fiondazol
infus
Syirup 1. Metronidazol
Susp
Supp 0,5 g 1. Flagyl supp 0,5
Supp 1 g 1. Flagyl Supp 1
5.6 ANTI MALARIA
1 Primaquin
Tablet 15 mg 1. Primaquin
5.7 ANTI VIRUS
1 Acyclovir
Tablet 200 1. Acyclovir 200
Tablet 400 1. Acyclovir 400
Salep mata 3,5 gr 1. Cendo Hervis
2 Evaviren
Tablet 600 mg 1 .Evirapine 200 mg
3 Lamifudine, Zidovudine
Tablet Lamivudin 150mg, zidovudin 300mg 1 .Lamivudin
150mg, zidovudin
300mg
4 Nevirapine
Tablet 200mg 1. Nevirapine
5 Tenofovir 300 mg + Lamivudin 300 mg +
Efavirenz 600 mg
Tablet 1. Telura
6 Zidovudine
Capsul 100 mg 1. Zidovudine
7 Tenofovir disoproxil
fumarat/lamufudinevaviren
Tablet Tenofovir disoproxil fumarat 1 . Tablet Tenofovir
300mg/lamufudin 300mg/evaviren 600mg disoproxil fumarat
300mg/lamufudin
300mg/evaviren
600mg
8 Valacyclovir
Tablet 500 1. Inlacyl 500
9 Favipiravir
tablet 1. Fvipiravir
2. Fafilow
3. Avigan
10 Oseltamivir
tablet 1. Oseltamivir
11 Remdesivir
Vial 1. Covivor
12 Methisoprinol
Tablet 500 mg 1. Laprosin
6 GINJAL DAN SALURAN KEMIH
1 Furosemid
Tablet 40 mg 1. Furosemid 40
2. Uresix 40
Injeksi 10 mg/ml @ 2ml 1 .Furosemid
2 Hidroklorotiasid (H.C.T)
Tablet 25 mg 1 . HCT
3 Spironolakton
Tablet 25 mg 1. Spironolacton
2. Spirola
Tablet 100 mg 1 .spironalcton 100
4 Manitol
Infus 250 ml 1 . Otsu Manitol
5 Orthosifon fol, strabilantus cr fol,
Sonchus arvensis fol, Phylantus fol

Tablet 1. Cystone
6
Argopyron repen Extract (Couch Grass) 12
mg Mannitol 88 mg, Corn Starch 200 mg,
Magnesium Stearat 25 mg
Capsul 1. .Renaloft
7 Vaccinium Macrocarpon

Capsul 250mg 1. Uricrane


8 Asam amino esensial600mg

Tablet 1. Prorenal
7 GANGGUAN PROSTAT
1 Finasterid
Tablet 5 mg 1. Prostacom
2 Tamsulosin HCl
Tablet 0,4 mg 1. Tamsulosin
2. Harnal ocas
3 Mirabegron
Tablet 1. Betmiga
4 Sildenafil
Tablet 50 1.Sildenafil 50
Sachet 1. Bifido
5 Dutasteride
Tablet 0.5 mg 1. Dutasteride
2.Avodart
6 Leuproline acetat
Injeksi 3.75 mg 1. Endrolin
7 Silodosin
Tablet 4 mg 1. Urief
8 Imidatarasin
Tablet 0,1 mg 1. Uritos
8 ANTIHISTAMIN
1 Difenhidramin
Injeksi 1.Difenhidramin
inj
2 Klorfeniramin Maleat (CTM)
Tablet 4 mg 1. CTM
3 Cetirizin
Tablet 10 mg 1. Cetirizin
2. Cetinal
Syrup 5 mg/5ml 1. Cetirizin sy
2. Cetinal sy
Drop10 mg/ml 1. Tiriz drop
4 Triamcinolon
Tablet 4 mg 1. Triamcinolon 4
2. Trilac 4
Injeksi 40 mg/ml 1. Trilac
Oral base 1. Sinocort
7 Hidrocortison Sodium Succinate
Injeksi 100 mg 1. Fartison
8 Hydrocortison 10 mg, cliquinol 10 mg,
champor 10 mg
Cream 1. Visacort
9 LARUTAN ELEKTROLIT DAN
NUTRISI
1 Glukosa
5% 500 ml 1. Glukosa 5%
10% 500 ml 1. Glukosa 10 %
40% 25 ml 1. Glukosa 40%
2 Natrium Clorida
0,9 % 100 ml 1. NaCl 0,9 % 100
0,9 % 500 ml 1. NaCl 0,9 % 500
0,9 % 1000 ml 1. NaCl 0,9 % 1000
3 % 500 ml 1. Nacl 3% 500 ml
3 Kalium Klorida
Injeksi 74.6 mg/ml @25 ml 1. KCl 7.46%
4 Kalsium Glukonat
Injeksi 25 ml 1.
Kalsium
Glukonat

5 Natrium Bikarbonat
Injeksi 84 mg/ml 25 ml 1. Meylon 84
6 Ringer Laktat
Botol 500 ml 1. RL
7 Calcium chloride, potassium chloride,
sodium chloride, sodium acetate,
anhydrous dextrose
Botol 500 ml 1. Acetar
2. Ring AS
8 NaCl 2,34 g, KCl 0,75 g,
Na laktat 2,24 g, Dextrose 27 g
Botol 500 ml 1. KA EN 3A
2. Tridex 27A
9 NaCl 1,75 g, KCl 1,5 g,
Na laktat 2,24 g, Dextrose 27 g
Botol 500 ml 1. KA EN 3B
10 Na 38,5 meq, Cl 38,5 meq,
glukose 37,5 meq
Botol 500 ml 1. KA EN 1B
11 NaCl 1,75 g, KCl 1,75 g,
Na laktat 2,24 g, Dextrose 27 g
Botol 500 ml 1. KAEN MG3
12 HES 130/0.42 60 g, Na 154 mEq, Cl 154
mEq
NaCl 9 g Tiap L
Botol 500 ml 1. Volulyte 130
13 Gelatin Polysuccinate 40 g, Na Acetate
Trihidrate 3.675 g, NaCl 4.59 g, KCl 0.403
g
CaCl dihydrate 0.133 tiap L
Botol 500 ml 1. Gelafusal
14
Glycine soya/ glycine, isoleucine, L-
arginine, L-Histidine, L- Methionine,
Leucine dan Lysine Hydrochloride
Softbag 500 ml 1. Clinimix N915E
15 Asam Amino 5%, Isoleucine, L-Leucine L
Valine, L Argini
Botol 500 ml 1. Comafusin Hepar
16
NaCl 3 g, KCl 0.15 g, CaCl.2H2O 0.1
g,NaLactat 1.55 g, Maltosa 25 g, Glukosa
5%, NaCl 0.45%
Flabot 500 ml 1. Hydromal
17 Glukosa 5%, NaCl 0.225%
Flabot 500 ml 1. D5 ½Ns

18
Asam Amino 30% , Glukosa 7,5%,
Electrolit dan Vit B1 0,75 mg
Soft bag 500 ml 1. Bfluid
19 Asam Amino
Botol 500 ml 1. Renosan
20 Albumin 25%
50 ml 1. Octalbin
21 Ekstr. Ophiocephalus stratus
Kapsul 1. Albuforce
2. Labumin

22 Angkak 250 mg, eks. Psidii fol., NaCl, KCl,


Na Sitrat, Dextrose, Vit B1, B2, B6 B12,
Zink Glukonat
Sachet 1. Trolit
23 Oralit
Sac 1. Oralit
het
24 Na 100 meq, K 18 meq, Ca 4 meq,
Mg 6 meq, Cl 90 meq, asetat 38 meq,
Sorbitol 50 g
Botol 500 ml 1. Tutosol
25 Na 100 meq, K 18 meq, Ca 4 meq,
Mg 6 meq, Cl 90 meq, asetat 38 meq,
Sorbitol 50 g
Botol 250 ml 1. Futrolit
26 Retinol 3500 IU, Cholecalciferol 220IU,
Tocopherol 11,2 IU, Ascorbic acid 125
mg
Nicotinamide 46 mg, Pantothenic acid
17,25 mg
Pyridoxine 4,53 mg, Riboflavin 4,14
mg Thiamin 3,51 mg, Folic acid 414
mcg
D-biotin 69 mcg,
Cyanocobalamine 6 mcg
1. Prove vit
Injeksi 1 gr
34
Asam amino L- glutamin, L- alanyl
1. Glutalan
Botol
35
Asam asetat, Glycine, L-Alanine, L-
Arginine, L-Histidin, L-Isoleusin, L-Leusin,
L-Lysine Acetate, L-Metionin, L-Ornitin,
L-Aspartat, L-Fenilalanin, L-Proline, L -
Serine, L-Threonine, L-Tryptophan, L-
Valine, N-Acetyl-L-Tyrosine, Taurin.
1. Aminosteril
Infus infant 6%

10 HORMON

10.1 KONTRASEPTIK DAN OBAT


FERTILITAS
1 Medroksiprogesteron
1. Depo Progestin
Injeksi 3 ml
2 Estradiol valerat/norgestrel
Tablet
1. Cyclo- Progynova
21 tab
3. Medroxyprogesterone
Tablet
1. Prothyra
4. Drospirenone 3 mg + Ethinylestradiol 0,02
mg
Tablet
1. Drospinyl 21 tab
10.2 ESTEROGEN, PROGESTERON

1 Nortisterone
Tablet 5 mg 1. Noretisteron
2 Bromocriptine mesilate
Tablet 2,5 mg 1. Cripsa
3 Progestogen dienogest
Tablet 2mg 1. Visanne 2 mg
4 Progesteron
Capsul 1. Microgest 100mg
5 Magestrol acetat
Tablet 160 mg 1. Tracetat
Sirup 1. Mg 40 sirup
10.3 HORMON TROPIK
1 Clomifene citrate
Tablet 50 mg 1. Genoclom
10.4 KORTIKOSTEROID
1 Dexametason
Tablet 0,5 mg 1. Dexametason
0.5
Injeksi 5 mg/ml 1. Dexametason
2 Metil Prednisolon
Tablet 4 mg 1. Metil
Pednisolon 4
mg
2. Hexilon 4
Tablet 8 mg 1. Metil
Pednisolon 8
mg
2. Lameson 8
Vial 125 mg 1. Metil
Prednisolon 125 mg
3 Prednison
Tablet 5 mg 1. Prednison
2. Lupred
4 Prednisolon acetat
Minidose 1. Cendo P Pred
10.5 HORMON TIROID DAN ANTI TIROID
1 Propiltiourasil (PTU)
Tablet 100 mg 1. Propiltiourasil
2 Levotiroxin
Tablet 50 mcg 1. Euthyrox
3 Tiamazol
Tablet 10 mg 1. Tiamazol 10
10.6 OBAT MEMPENGARUHI TULANG
1 Asam Hyaluronat
Injeksi 1. Umaron inj
2 Risedronate Na Anhydrous
Tablet 35 mg 1. Ristonat 35
3 Asam Ibandronat
Injeksi 1. Bonevell Inj
4 Diaserin
Capsul 1 .Nocel cap
5 Glikosamin Kondroitin
Tablet 500 mg 1. Glucosamin
Cream 15 g 1. Flexamine
6 UC-II(Undenatured Type II Collagen) 40
mg, MSM(Methylsulfonylmethane) 300
mg, BSE(Boswellia Serrata Extract ) 100
mg
Capsul 1. Oavit
11 ANTIDIABETIK
11.1 ANTIDIABETIK ORAL
1 Glibenklamid
Tablet 5 mg 1. Glibenklamid
2 Metformin
Tablet 500 mg 1. Metformin 500
Tablet 850 mg 1. Metformin 850
3 Glimepirid
Tablet 1 mg 1. Glimepirid 1
Tablet 2 mg 1. Glimepirid 2
Tablet 3 mg 1. Glimepirid 3
4 Pioglitazone
Tablet 30 mg 1. Pioglitazone 30
5 Lagestroemiaspeciosa dan Cinnamomun
burmanii 100 mg
Tablet 100 mg 1. Inlacin 100
6 Gliquidon
Tablet 30 mg 1. Gliquidon
11.2 PREPARAT INSULIN
1 Insulin Glargine
Flexpen 100 unit /ml @3 ml 1. Ezelin
2 Insulin Detemir
Flexpen 100 unit/ml @3 ml 1. Levemir
3 Insulin Aspartat 30% Protaminated
Insulin Aspartat 70%

Flexpen 100 unit/ml @3 ml 1. Novomix 30


4 Insulin Aspartat
Flexpen 100 unit/ml @3 ml 1. Novorapid
12 ANTI HIPERLIPIDEMIK
1 Gemfibrozil
Capsul 300 1. Gemfibrozil 300
2 Simvastatin
Tablet 10mg 1. Simvastatin 10
Tablet 20mg 1. Simvastatin 20
3 Atorvastatin
Tablet 10 mg 1. Atrovastatin 10
Tablet 20mg 1. Atrovastatin 20
2. Fastor 20
4 Fenofibrat
Tablet 100 mg 1. Fenofibrat
13 HEMOSTATIKA
1 NatriumCarbazokrom
Injeksi 10 ml Tablet 1. Carbazokrom
2 AsamTraneksamat
Tablet 500 1. Asam traneksamat
500
2. Kalnex 500
Injeksi 250 1. Kalnex
1. Asam tranexamat
Injeksi 500 500
2. Plasminex
3 VitK
Tablet 10 mg 1. Vit K tab
(Fitomenadion)
Injeksi 10 mg Vit K
(Fitomenadion)
Injeksi 1 mg Vit K 1
14 SERUM,VAKSIN
1 BacillusCalmette-Guérin
Vial 0,05 ml 1. BCG
2 Serum Anti Bisa Ular(SABU)
Vial 5 ml 1. ABU
3 Human Anti tetanus
Ampul 250 unit 1. Tetagam
4 Hepatitis
Hepatitis B Immune globulin 0.5 ml 1. Hyper HEP B
2. Hb Neo
5 Jerap Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis
B Rekombinan, Haemophilus
influenzae tipe b
Ampul 0,5 ml 1. Pentabio
6 Measles an Rubella
Vial 20 ml 1. MR
7 Polio Oral
Vial 1 ml 1. Oral Polio
Vaccine
15 OKSITOSID
1 Metilergometrin maleat
1. Metilergometrin
Tablet 0,125 mg maleat
Injeksi 200 µg/ml 1. Pospargin
2 Oksitosin
Injeksi 10 unit/ml 1. Oksitosin
2. Induxin
16 GIGI DAN KESEHATAN MULUT
1 Povidon Iodin
Gargle 100 ml 1. Betadin gargle
2 Hexitidin 0,1 %
Botol 120 ml 1. Hexadol mint
3 Boraks gliserin
sol 5% 1. Boraks Gliserin
4 Gentian violet
sol 1% 1. Gentian Violet
5 Fradiomisine 2,5mg + Gramisidine 1mg
Tablet hisap 1. FG Troches
Tablet vaginal 1. Fluomizin
6 Maltodextrin, propyleneglycol, PVP,
aloevera extr, K Sorbate, Na benzoat,
hidroxyethylcellulosa, PEG 40,
Hydroxycastor oil, disodium edetate,
glycyrrhetic acid
gargle 60 ml
1. Aloclair oral
rinse

gel 8 ml 1. Aloclair gel

7 Chlorhexidin gluconat 0,2%


Gargle 60 ml 1. Minosep
17 OBAT TELINGA
1 Kloramfenicol

Tetes telinga blt 10 ml 1. Erlamicetin TT

2 Polymyxin B Sulfate, NeomycinSulfate,


Fludocortisone acetate, lidocainHCl

Tetes telinga 1. Otopain

3 Natrium Dokusat 5
mg
Tetes telinga 1. Forumen

18 OBAT TOPIKAL
1 Hidrocortison

Tube 5 g 1% 1. Hidrocortison
1%

Injeksi 100 kg 1. Fartison


Tube 5 g 2,5% 1. Hidrocortison
2.5%

2 Desonid
Cream 1. Desolex Cr
Oint 1. Desolex oint
3 Desoksimetason
Cream 1. Desoksimetason
4 Clobetasol propionat
Cream 1. Kloderma
Cream
Oint 1. Kloderma oint
5 Mupirocin
Cream 1. Bactoderm Cream
oint 1. Bactoderm oint
6 Asam Fusidat
Cream 1. Fuson Cream
7 Kloramfenicol, prednisolon

Cream 1. Chloramfecort
H Cream
8 Permethrin
Cream 1. Scabimite Cr 10
g
2. Permethrin 10
1. . Scabimite Cr
30 g
2. Permethrin 30
9 Miconazol
Cream 1. Miconazol Cr
2. Funtas Cr
10 Ekstrak plasenta, neomosin
Gel 1. Centabio gel
11 Povidon Iodin
larutan 10% 1. Povidone iodine
sol
oint 1. Betadine salep
12 Perak Sulfadiazin
Cream 1. Burnazin
13 Betametason
Cream 1. betametason
14 Neomisin, Betametason
Cream 1. Betason N
15 Heparin dll
Gel 1. Thrombo gel
16 Octedine dihydrochloride 0.1%
Spray 50 ml 1. Octedine
17 Hyaluronic acid sodium salt 0,2%
Gel 1. Celeteque post
peel

18 Aloe Barbadensis inner leaft


Gel 30 ml 1. Multi-
Gyn
Actigel
19 Eco honey, glycerin, propylene glycol, PEG
4000
Gel 20 ml 1. Sanoskin
meladerm puls gell
20 Aqua, butylena glycol, glycerin, PEG-40
hydrogenated castor oil, laminariajaponica
extract, bisabolol, honey (mell), inositol,
acrylates/c 10-30 alkyl acrylate
crosspolymer, triethanolamine,
tetrasodium EDTA, allantoin, fucose, 1.2-
hexonediol, centella asiatica extract,
fragrance, chlorphenesin, phenoxyethanol,
aloe barbadensis, coprylyl glycol
1. Barokah salep
19 OBAT PADA PENYAKIT MATA
1 Kloramfenicol + Dexametason
Tetes mata btl 10 ml 1. Erlamicetin plus
2 Kloramfenicol
Salep mata 1. Erlamicetin SM
3 Oxitetrasiklin
Salep mata 1.Oxitetrasikli
n ZM

4 Neomisin sulfat, polimixin B sulfat


Dexametason
Tetes mata btl 10 ml 1. Cendo Xitrol
2. Polidemisin
Minidose 1. Cendo Xitrol
5 Tretacain
Tetes mata 5 ml 1. Pantocain TM
6 Dextran 70 1 mg, hypromellose 3 mg
Tetes mata 1. Sanbe tears TM
7 Pilocarpin 1%
Tetes mata 5 ml 1. Cendo Carpin
MD
8 CaCl2 anhidrat 0,075 gram, Kalium Iodida
0,075 gram, Natrium Tiosulfat 0,0075
gram, Fenilmerkuri nitrat 0,3 mg.
Tetes mata 15 ml 1. Cendo Catarlent
Minidose 1. Cendo Catarlent
9 Hydrocortisone / Hidrokortison asetat 1 %,
Neomicin sulfate 0,5 %.
Tetes mata 5 ml 1. Cendo Corthon
10 Carmellose Sodium
Mini dose0,6 ml 1. Cendo Cenfresh
Fls 5 ml 1. Cendo Cenfresh
11 Phenylephrine / Fenilefrin Hcl
Tetes mata 5 ml 1. Cendo Efrisel
12 Fluorometholone 0.1%
Tetes mata 5 ml 1. Flumetholon
13 Pirenoxine 0.05 mg
Tetes mata 5ml 1. Kary uni
14 Sodium chloride 4.40 mg dan Potassium
chloride 0.80 mg
Tetes mata 15 ml 1. Cendo Lyteers
Minidose 1. Cendo Lyteers
15 Chloramphenicol 0.2%, Hydrocortisone
0.5%
Salep mata 3,5 gr 1. Cendo Mycos
16 Tropicamide 10 Mg
Tetes mata 5 ml 1. Cendo Midriatil
minidose 1. Cendo Midriatil
17 Potassium Iodide 5 mg, Sodium Iodide 10
mg
Tetes mata 5 ml 1. Cendo vitrolenta
18 Latanoprost 0,05 ml
Minidose 0,6ml 1. Cendo glaopen
19 Timolol
Minidose 0,6 ml 1. Cendo Timol
Tetes mata 5 ml 1. Cendo Timol
20 Oxymetazoline hydrochloride 0,25 mg
minidose 1. Cendo Asthenof
21 Polyvinylpyrrolidone 20 mg
Minidose 0,6 ml 1. Protagenta
22 Sodium Cromoglinate 2 mg
Minidose 1. Cendo conver 2%
23 Tobramycin
Tetes mata 1. Cendo Tobroson
24 Tobramycin 3 mg, dexamethason 1 mg
Tetes mata 5 ml 1. Cendo tobroson
minidose 1. Cenmdo Tobro
25 Atropin Sulfat
Tetes mata 1. Cendo Tropin
Minidose 1. Cendo Tropin
26 Fluorometolon
Tetes mata 1. Ocuflam
27 Sodium chloride
Tetes mata 1. Cendo Siloxan
28 Acetazolamide
Tablet 250 mg 1. Acetazolamide
20 VITAMIN DAN MINERAL
1 Asam Askorbat (vit C)
Tablet 50 1. Vit C
Tablet 500 1. Vit C
2. Max- C
Injeksi 1 gr 1. Prove C
Injeksi 500 mg 1. Lavit C
2 Calsium Laktat
Tablet 500 mg 1. Calsium Laktat
3 Calcium Carbonat
Tablet kunyah 1. Calos
4 Calsium Kombinasi
Tablet 1. Calnic plus
2. Caldece
3 . Cal 95
5 tricalcium phosphate 546 mg (setara 5. Cataro
dengan kalsium 200 mg), vitamin C 25 mg,
vitamin D3 100 IU, vitamin B6 20 mg.
6 Pyridoxin ( vit B6)
Tablet 10 mg 1. Vit B6
7 Thiamin (vit B1)
Tablet 50 mg 1. Vit B1
8 Mecobalamin
Capsul 500 mg 1. Megabal 500
2. Lapibal 500
Injeksi 1. Bi B12
9 As. Folat
Tablet 1 mg 1. Asam folat
2. Anemolat
Tablet 400 ug 1. Folafit 400
Tablet 1000 ug 1 .Folavit 1000
10 Zinc
Tablet 20 mg 1. Zinc
Syrup 10 mg/5 ml 1. L-Zinc
Syrup 20 mg/5 ml 1. Zinc syr
11 Sulfas Ferosus
Tablet 1. Sulfas Ferosus
12 Kombinasi Fe
Tablet 1. Prenamia
Syirup 1. Maltiron sy
Drop 1. Fervit drop
13 Neurotropic (B1,B6,B12)
Tablet 1. Neurosanbe
Injeksi 1. Neurosanbe
Kombinasi Neurotropik
Tablet 1. Elloves
Kombinasi neurotropik dan asam folat
Tablet 1. Forneuro
14 Vit E
Tablet 100 1. Santa E
Tablet 200 1. Santa E 200
Tablet 400 1. Prove E 400iu
15 Vit C Kombinasi
Tablet 1. Becom C
2. BecomZet
16 SuplemenKalium
Tablet 1 .KSR
17 Lactobacillus ramnosus,lactobacillus
reuteri
Capsul 1 .Floragyn
18 MulitivitaminAnak 1 .Apyalis Drop
2 . Curcuma sirup
3 .Elkana CL
4 .Likurmin
19
Fe Phyrophosphate, b kompleks, VitC,
AsamFolat
Tablet Effervescent 1 .Ferosfat
20 VitaminD3
Tablet 1000 IU 1 . Prove D3
21 kolagen tipe II undenatured, ekstrak
boswellia serrata, methylsulphonylmethane
(MSM), dan D-glucosamine hydrochloride
Tablet 1. Ultimax joint
22 Vitamin ibu hamil kombinasi
Soft capsul 1. Promavit
2. Folamil Genio
23 Boswellia serrata extract 100 mg, Curcuma
longa rhizoma extr 250 mg, Bioperine 2.5
mg, Vitamin K2 22.5 mcg.

Capsul 1. Nutriflam neo


21 HEPATOPROTEKTOR
1 Serbuk RhizomaCurcuma
Tablet 200 mg 1 . curcuma
2 Curcuminoid 20mg,Sylimarin
70mg, Echinacea ext 150mg
kolin bitartrat 150mg, B6 2mg
Tablet 1 .Hepatin
3 Lecitin 300 mg, Vit B1 1,4 mg, B2
1,6mg, B6 2 mg, B12 3 mcg, Vit E
10 mg, Nikotinamid 18 mg
SoftCapsul 1 .Lesipar
4 Glycyrrhizin, Glycine, L-Cystein
Injeksi 1 . SNMC
5 PPC 95%150 mg, SilymarinPhytosome 100
mg, Scizandra ext 375 mg, d-α- Tocopherol
5IU
Capsul lunak 1 .Hepamax
6 Ursodeoxycholic acid
Capsul 250 mg 1 .Ursodeoxucholic
acid
7 Nattokinase 100 mg, Ubidecarenone
(Coenzyme Q10) 100 mg
Kaplet Salut Selaput 1 . Kano
1. Natto
8 Ekstrak kering Billberry 80 mg, Retinol 1600
IU, β-carotene 5 mg, Vitamin E 50 mg, Lutein
250 mcg, Zeaxanthin 67 mcg, Selenium 15
mcg, Zinc sulfate 5 mg
tablet 1. Optalvit
22 IMUNOSUPRESAN
1 Methrotexate
Tablet 2.5 mg 1. Rheutrex
2 Azatriopin
Tablet 50 mg 1. Imuran
3 Hydroxy Urea
Tablet 500 mg 1 . Hydroxy Urea
Medac
23 SUPLEMEN DAN TERAPI PENUNJANG
1 Astaxantin
Capsul 4 mg 1. Axtan
2 Extr Gynko biloba
Tablet 1. Tebokan
3 ATP
+ B1, B6, B12, Vit E 1. Bio ATP
4 Extr. Echinacea
Tablet / Capsul 1. Imunos
Syrup 1. Imunos sy
5 Glisodin setara SOD 250 IU
Capsul 1. Glisodin
6 ß Karoten kombinasi
Tablet 1. Geriavita
7 Ext. Biji fenugreek, ext. Daun katuk, Vit B
12
Tablet 1 .Lactamor
24 ANTIDOT
1 Naloxone
Injeksi 0.4 mg/ml
1. Nokoba
25 NUTRISI

25.1 NUTRISI DIABETES MILITUS


1 Food Fiber 3 g, Chromium Picolinate
33 mcg, Cinnulin PG 50 mg
Serbuk, 180 g 1. Dianeral
2 Inulin 2 g
Serbuk, 180 g 1. Diabetasol
25.2 TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN
1 Protein 14 g, Karbohidrate 43 g,
Natrium 130 mg

Serbuk, 190 g 1. Peptisol


2 Energi 212K, Protein 10g, karbohidrat
27.7 g

Serbuk, 100 g 1. Proten Gold


Energi 1,5 kkal, vitamin 11, mineral 10
Cair, 200 ml
1. Font-Active
1. Entrakid
25.3 DEFISIENSI GLUTAMIN
1 L-Glutamin 2.5 g, Energi 403 kkal,
Protein 25,6 g
Serbuk, 185 g
1. Peptimun
25.4 GANGGUAN GINJAL
1 Kalium 221 mg, Natrium 110 mg,
Protein 5 g
Sachet, 67 g

1. Nephrisol
25.5 GANGGUAN SALURAN CERNA
1 Lactosa 0 g, Serat Pangan 3 g
Serbuk, 185 g Serbuk, Serbuk
1. Entramix
3. Lactogen free
lactose
25.6 KONDISI MALNUTRISI
Serbuk, 210 g 1. Peptibren
Serbuk 1. Infatrini
25.7 HIPERTENSI DAN JANTUNG
1 Kolesterol 0, Omega 3 dan 6
Serbuk, 185 g 1. Entrasol gold
25.8 PENYAKIT HATI KRONIK
1 Lemak 19 g, Kolesterol 0
Serbuk,240 g 1. Hepatosol
25.9 NUTRISI LAIN-LAIN
1 Fos : gos
Serbuk 1. Bebelac
2 Nutrisi
Serbuk 1. Lactogen 2
2. Lactogen 3
3 etawa
serbuk 1. Gomars
26 LAIN-LAIN
1 Sodium hyaluronate, sodium
Carboxymethylcellulose
Injeksi 1. Mediclor
2 Purified Water, Magnesium Laureth
Sulfate/Disodium Laureth Sulfosuccinate,
Cocamidopropyl Betaine / Glyceryl
Laurate, Glycol distearate / Sodium
Laureth Sulfate / Cocamide MEA /
Laureth-10, Whey Filtrate (Lactoserum
Atomizate), PEG-55 Propylene Glycol
Oleate / Propylene Glycol, PEG-7 Glyceryl
Cocoate, 2-Phenaxyethanol, Perfume,
Lactic Acid.
Botol 60 ml 1. Lactacyd all day
care
3 Mel depuratum, phoenix dactylifera
fructus extract, curcuma xanthorriza
rhizoma extract, garcinia mangostana
pericarpium extract, moringa oleifera
folium extract, zingiber officinale var
rubra rhizoma extract
Madu 1. madu one touch
mix honey
4 Clerodendron cerretum folium extract,
zingiberis officinale var rubrum rhizoma
extract. Kaempferia galanga rhizoma
extract, foeniculi vulgare fructus extract
Capsul 1. one touch gurah

Lampiran 1
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp.Pely.(0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website.Rumah Sakit Islam Banjarnegara.com, Email :Rumah Sakit Islam_banjarnegara@yahoo.co.id

FORMULIR USULAN PENAMBAHAN OBAT


DALAM FORMULARIUM RUMAH SAKIT ISLAM
BANJARNEGARA

Assalamualikum wr wb.

Sehubungan dengan adanya penyusunan dan revisi formularium Rumah Sakit


Islam Banjarnegara periode, maka dengan ini kami rekomendasikan obat-
obat :

No Nama Dagang Nama Bentuk Kekuatan Harga Nama Status


Obat Generik Sediaan (isi) Principal (E-
/PBF catalogue /
non)

Bilamana dalam waktu 3 bulan berturut-turut kami tidak menggunakan dalam


peresepan, maka kami bersedia untuk diingatkan kembali dalam peresepan.
Jika lebih dari 6 bulan obat tidak digunakan dalam peresepan, maka obat kami
perkenankan untuk dihapus dariformularium.

Wassalamualikum wr.wb
Catatan :

1. Diharapkan dengan tulis tangansendiri


2. Semua kolom yang tersedia wajibdiisi
3. Diutamakan obat yang diusulkan masuke-catalogue

Banjarnegara,..........................
Dokter Pengusul

dr.
Lampiran 2
Lampiran 3
Pengelompokan antibiotik AWaRe:
1. Antibiotik Access boleh diresepkan oleh dokter umum, PPDS (Program Pedidikan Dokter
Spesialis), dan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien).
Antibiotik dalam kelompok ini adalah antibiotik yang sudah terbukti efektif, aman dan
relatif murah. Selain itu, antibiotik tersebut telah digunakan secara umum sejak waktu lama.
2. Antibiotik Watch hanya boleh digunakan sesuai hasil kultur dan uji kepekaan atau atas
persetujuan Tim PPRA
3. Antibiotik Reserve atau antibiotik restriksi hanya digunakan untuk terapi organisme MDRO
(Multi-drug Resistant Organisms) dan berdasarkan hasil diskus anggota Tim PPRA.
Antibiotik restriksi hanya boleh diresepkan oleh dokter spesialis dan subspesialis dengan
melampirkan hasil kultur. Penggunaan antibiotik restriksi harus mendapat persetujuan dari
Tim PPRA. Tim PPRA akan memberikan rekomendasi kepada klinisi jika tidak menyetujui
pemberian antibiotik restriksi.
Alur pra otorisasi untuk penggunaan antimikroba kelompok AWaRe

Keterangan:
Konsultan infeksi adalah dokter yang berminat di bidang infeksi dan ditunjuk oleh pimpinan
rumah sakit
Lampiran 4

INTERAKSI OBAT

NAMA OBAT INTERAKSI

Asiklovir Antijamur
Ampoterisin B melawan efek asiklovir (pseudorabies) jika
diberikan secara bersamaan, ketokonazol dan aciclovir mempunyai
efek sinergis untuk melawanvirusherpestipe 1 dan 2.
Probenezid:
Jika diberikan bersamaan dengan asiklovirt ½ obat dan
meningkatkan konsentrasi dari asiklovir, karena terjadi penurunan
pengeluaran asiklovir lewat ginjal.
Interveron:
Berefek sinergisme terutama untuk mengobati virus herpes tipe
1,tetapi efeknya secara klinis belum diketahui.
Metotreksat:
Penggunaan asiklovir IV bersamaan dengan metotreksat harus
mendapatkan perhatian.
Zidavudin:
jika diberikan secara bersamaan, dapat meningkatkan efek toksis
dari asiklovir.

Allopurinol Obat antineoplastik : Dosis 300-600mg dapat meningkatkan toksisitas


azathioprin dan mercaptopurin. Dosis obat antineoplastik harus
diturunkan 2533%.
Pengasaman urine pada penggunaan vitamin C dosis tinggi dapat
meningkatkan pembentukan batu ginjal.
Obat yang meningkatkan konsentrasi asam urat seperti diuretik,
pirazinamid, diazoxide, alkohol &mecamylamine, dosis allopurinol
harus dinaikkan.
Antikoagulan :
Allopurinol menghambat metabolisme decumarol
Ampisilin & amoxisilin :
Potensiasi efek alergi aminopenisilin.
Diuretik & zat urikosurik :
Zat urikosurik meningkatkan efek allopurinol (aditif).
Diuretik seperti tiazid :
Meningkatkan konsentrasi serum alopurinol sehingga dapat
meningkatkan toksisitas allopurinol.
Klorpropamid :
Meningkatkan reaksi hepatorenal, monitor hipoglikemi.
Allupurinol berkompetisi dengan Klorpropamid untuk
diekskresikan dalam tubulus ginjal dan meningkatkan T1/2
Klorpropamid dalam serum.
Teofilin :
Allupurinol meningkatkan T1/2 serum teofilin.
Alprazolam Antifungi golongan azol, siprofloksasin, klaritromisin, diklofenak,
doksisiklin, eritromisin, isoniasid, nikardipin, propofol, protease
inhibitor, kuinidin, verapamil meningkatkan efek alprazolam.
Kontraindikasi dengan itrakenazol dan ketokenazol. Menguatkan
efek depresi SSP analgetik narkotik, etanol, barbiturat, antidepresan
siklik, antihistamin, hipnotik-sedatif. Alprazolam dapat
meningkatkan efek amfetamin, beta bloker tertentu, dekstrometorfan,
fluoksetin, lidokain, paroksetin, risperidon, ritonavir, antidepresan
trisiklik dan substrat CYP2D6 lainnya. Alprazolam meningkatkan
konsentrasi plasma imipramin dan desipiramin. Aminoglutetimid,
karbamasepin, nafsilin, rifampin, rifabutin, nevirapin, fenobarbital,
fenitoin menurunkan efek alprazolam.

Amitriptilin Meningkatkan efek amfetamin, antikolinergik, sedativ, hipnotik,


etanol, karbamazepin, tolazolamid, klorpropamid, warfarin.
Bila digunakan dengan inhibitor MAO : hiperpireksia, hipertensi,
takikardia, bingung, kejang, kematian (sindroma serotonin).
Dengan ritonafir : juga dapat terjadi (jarang) sindroma serotonin.
Efek amitriptilin meningkat oleh klorpromazin, delavirdin,
fluoksetin, mikonazol, paroksetin, pergolid, kuinidin, kuinin,
ritonavir, dan penghambat CYP2D6 lainnya. Amitriptilin
menghambat respons antihipertensif betanidin, clonidin, debrisoquin,
guanetidin, guanabenz, guanfacine.
Amoxicillin Meningkatkan efek toksik:
1. Disulfiram dan probenezid kemungkinan meningkatkan kadar
amoksisilin.
2. Warfarin kemungkinan dapat meningkatkan kadar amoksisilin.
3. Secara teori, jika diberikan dengan allopurinol dapat
meningkatkan efek ruam kulit.
Menurunkan efek:
1. Kloramfenikol dan tetrasiklin secara efektif dapat menurunkan
kadar amoksisilin
2. Dicurigai amoksisilin juga dapat menurunkan efek obat
kontrasepsi oral.
Ampicillin Meningkatkan efek toksik:
1. Disulfiran dan probenezid kemungkinan meningkatkan kadar
ampisilin.
2. Warfarin kemungkinan dapat meningkatkan kadar ampisilin.
3. Secara teori, jika diberikan dengan allopurinol dapat
meningkatkan efek ruam.
Menurunkan efek:
Dicurigai ampisilin juga dapat menurunkan efek obat kontrasepsi
oral.
Antasida 1. Aluminium hidroksida dapat mengurangi absorpsi allopurinol,
efek antibiotik (tetrasiklin, kuinolon, beberapa sefalosporin),
turunan bifosfonat,kortikosteroid, siklosporin, garam-garam besi,
antifungi imidazol,isoniazid, penisilamin, suplemen fosfat,
fenitoin, fenotiazin.Absorbsi aluminium hidroksida dapat
dikurangi oleh turunan asam sitrat.
2. Menurunkan absorpsi tetrasiklin, digoksin, garam-garam besi,
isoniazid, atau kuinolon.
3. Kalsium karbonat berinteraksi dengan banyak obat karena
mengubah pH asam lambung dan pengosongan lambung dengan
pembentukan kompleks yang tidak diabsorpsi.Interaksi dapat
diminimalisasi melalui pemberian terpisah kalsium karbonat dari
obat lainnya selama 2-3 jam.

Asam mefenamat Obat yg terikat pada protein plasma : Menggeser ikatan dengan
protein plasma, sehingga dapat meningkatkan efek samping (contoh :
hidantoin, sulfonylurea).
Obat antikoagulan & antitrombosis : Sedikit memperpanjang waktu
prothrombin & Waktu thromboplastin parsial. Jika Pasien
menggunakan antikoagulan (warfarin) atau zat thrombolitik
(streptokinase), waktu prothrombin harus dimonitor.
Lithium : Meningkatkan toksisitas Lithium dengan menurunkan
eliminasi lithium di ginjal.
Obat lain yang juga memiliki efek samping pada lambung :
Kemungkinan dapat meningkatkan efek samping terhadap lambung.
Asam traneksamat Obat yang berfungsi untuk menjaga hemostasis tidak diberikan
bersamaan dengan obat antifibrinolitik. Pembentukan trombus akan
meningkat dengan adanya oestrogen, atau mekanisme antifibrinolitk
diantagonis oleh senyawa trombolisis.
Azithromycin HMG-CoA reductase inhibitors (eg, lovastatin):
Meningkatkan resiko myopathy and rhabdomyolysis.
Warfarin:
Efek antikoagualn meningkat, meningkatkan resiko perdarahan.
Bisoprolol • Peningkatan risiko terjadinya bradikardia (denyut jantung lambat)
jika dikonsumsi bersama digoxin
• Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat dan atrioventricular
block (terhambatnya aliran impuls listrik di jantung) jika digunakan
bersama obat antagonis kalsium, seperti diltiazem dan nifedipine
• Peningkatan risiko bertambah parahnya kondisi gagal jantung jika
digunakan bersama obat metildopa atau klonidin
• Penurunan efektivitas bisoprolol jika digunakan bersama obat
golongan obat antiinflamasi nonsteroid dan rifampicin
Captopril Allopurinol: meningkatkan resiko hipersensitifitas bila diberikan
bersamaan
Antacid: menurunkan bioavaibilitas captopril.
Digoxin: menaikkan level digoksin
Carbamazepin Analgetik :
dekstropropoksifen menaikkan efek karbamazepin; khasiat tramadol
diturunkan oleh karbamazepin
Antibakteri :
metabolisme doksisiklin dipercepat (mengurangi efek); kadar plasma
karbamazepin ditingkatkan oleh klaritromisin, eritromisin dan
isoniazid (hepatoksisitas isoniazid mungkin juga meningkat)
Antikoagulan :
metabolisme nikumalon dan warfarin dipercepat (mengurangi efek
antikoagulan)
Antidepresan :
antagonisme efek antikonvulsan (ambang kejang diturunkan); kadar
plasma karbamazepin ditingkatkan oleh fluoksetin, fluvoksamin, dan
viloksazin; metabolisme mianserin dan trisiklik dipercepat
(menurunkan kadar plasma); disarankan untuk menghindari
pemakaian bersama MAOI atau dalam waktu 2 minggu setelah MAOI
Cefadroxil Terjadi perdarahan jika diberikan dengan antikoagulan.
Probenesid menghambat sekresii tubular cephalosporin sehingga
meningkatkan dan memperpanjang konsentrasi cephalosporin dalam
darah.
Sifat nefrotoksisitas aminoglikosida ditingkatkan dengan penggunaan
bersamaan dengan cephalosporin.
Penggunaan bersamaan denga diuretik loop akan meningkatkan
nefrotoksisitas, perlu dimonitor fungsi ginjal.

Cefixime Meningkatkan efek/toksisitas :


Amonoglikosida dan furosemida kemungkinan terjadi nefrotoksisitas
karena aditif
Antiepileptika lain : pemberian bersama dua atau
lebih obat antiepileptika dapat meningkatkan toksisitas tanpa
diiringi peningkatan dalam efek antiepilepsi; selain itu interaksi
antara masing-masing obat antiepilepsi mempersulit pemantauan
pengobatan; interaksi termasuk peningkatan efek, peningkatan sedasi,
dan penurunan kadar plasma
Antimalaria : klorokuin dan meflokuin melawan efek antikonvulsan
Antipsikotik : antagonisme efek antikonvulsan (ambang kejang
menurun); metabolisme haloperidol, olansapin dan sertindol
dipercepat (menurunkan kadar plasma)
Antivirus : lihat Ritonavir
Antagonis-Kalsium : diltiazem dan dan verapamil menaikkan efek
karbamazepin; efek felodopin, isradipin dan mungkin nikardipin dan
nifedipin dikurangi
Glikosida jantung : hanya metabolisme digitoksin yang dipercepat
(mengurangi efek)
Kortikosteroid : metabolisme dipercepat (menurunkan efek)
Siklosporin : metabolisme dipercepat (menurunkan kadar plasma
siklosporin)
Diuretik : meningkatkan risiko hipoatremia
Antgonisme Hormon : danazol menghambat metabolisme
karbamazepin (meningkatkan efek); metabolisme toremifen
mungkin dipercepat
Litium : dapat terjadi neurotoksisitas tanpa meningkatkan kadar
plasma litium
Relaksan otot : efek relaksan otot non-depolarizing dilawan
(kepulihan dari blok neuromuskular dipercepat)
Estrogen dan Progesteron : karbamazepin mempercepat
metabolisme
kontrasepsi oral (menurunkan efek konrasepsi)
Retinoid : Kadar plasma mungkin diturunkan oleh isotretinoin
Teofilin : metabolisme teofilin dipercepat (mengurangi efek)
Tiroksin : metabolisme teofilin dipercepat (dapat meningkatkan
kebutuhan akan tiroksin pada hipotiroidisme)
Obat-obat Antiulkus : metabolisme dihambat oleh simetidin
(menaikkan kadar plasma karbamazepin)
Vitamin : karbamazepin mungkin menaikkan kebutuhan vitamin D
Probenesid dapat meningkatkan konsentrasi cefixime
Cefixime meningkatkan kadar karbamazepin
Cefixime dapat meningkatkan waktu pembekuan darah jika
diberikan bersama warfarin.

Cetirizine Substrat CYP3A4 (minor). Peningkatan toksisitas : Depresan


SSP, antikolinergik.
Chloroquin Efek sitokrom P450: menghambat CYP2D6, Dengan simetidin
konsentrasi klorokuin dalam serum meningkat. Kaolin dan
magnesium trisilikat : menurunkan absorbsi klorokuin. Etanol :
meningkatkan iritasi GI. Perubahan ECG (jarang) ketika klorokuin
digunakan sebagai profilaktik maupun terapi malaria
Chlorpromazin Efek klorpromazin dapat ditingkatkan oleh delavirdin, fluoksetin,
mikonazol, paroksetin, pergolid, kuinidin, kuinin, ritonavir, ropinirol
dan inhibitor CYP2D6 lainnya.
Klorpromazin memperkuat efek penekan terhadap SSP dari
analgesik narkotik, etanol, barbiturat, antidepresan siklik,
antihistamin, hipnotiksedatif.
Klorpromazin dapat meningkatkan efek amfetamin, betabloker
tertentu, dekstrometorfan, fluoksetin, lidokain, paroksetin,
risperidon, ritonavir, antidepresan trisiklik dan substrat CYP2D6
lainnya.
Klorpromazin dapat meningkatkan efek /toksiksitas antikolinergik,
antihipertensi,litium, trazodon, asam valproat. Penggunaan bersama
antidepresan trisklik dapt mengubah respons dan meningkatkan
toksisitas.
Kombinasi dengan epinefrin akan dapat menimbulkan hipotensi.
Kombinasi dengan antiaritmia, cisaprid, pimosid, sparfloksacin dan
obat-obat yang memperpanjang interval QT akan dapat
meningkatkan resiko aritmia.
Kombinasi dengan metoklopramid akan dapt meningkatkan resiko
gejala ekstrapiramidal. Klorpromasin mungkin menurunkan efek
substrat prodrug CYP2D6 seperti kodein, hirokodon, oksikodon dan
tramadol.
Klorpromasin mungkin dapat menghambat efek antiparkinson
levodopa dan mungkin dapat menghambat efek pressor epinefrin.
Ciprofloxacin Meningkatkan efek:
Meningkatkan efek toksik dari substrat CYP1A2 (seperti;
aminofilin, fluvoxamine, mexiletin, mirtazapin, ropinirol,
trifluoperazin), gliburid, metotreksat, ropivacaine, teofilin, dan
warfarin. Jika digunakan dengan kortikosteroid maka akan dapat
meningkatkan kerusakan tendon. Jika digunakan dengan foscarnet
dapat meningkatkan efek kejang. Probenezid kemungkinan
meningkatkan kadar ciprofloksasin.
Menurunkan efek:
Antasida, suplemen elektrolit oral, quinapril, sukralfat, kemungkinan
juga ciprofloksasin dapat menurunkan kadar fenitoin

Clonidin Antipsikotik : penggunaan bersama dengan antipsikotik (khususnya


yang berpotensi rendah) atau nitroprusid dapat menghasilkan efek
hipotensi tambahan.
Beta bloker : potensiasi bradikardia pada pasien yang
menerimaklonidin dan dapat memperparah kambuhnya hipertensi
setelah penghentian terapi; penghentian beta bkoker dilakukan
beberapa hari sebelum penurunan dosis clonidin.
Depresan SSP : efek sedatif mungkin meningkat; monitor untuk
kenaikan efek ini; yang menyebabkan efek ini termasuk barbiturat,
benzodiazepin,opiod, analgesik, etanol dan golongan sedatif lainnya.
Siklosporin : clonidin dapat meningkatkan konsentrasi serum
siklosporin (juga takrolimus), penyesuaian dosis siklosporin harus
dilakukan. Obat hipoglikemik : clonidin dapat menurunkan gejala
hipoglikemia, monitor pasien yang meminum obat diabetes.
Anestesi lokal : clonidin epidural dapat memperpanjang blokade
sensori dan motorik anestesi lokal. Analgesik narkotik ; akan
mempotensiasi efek hipotensif clonidin.
Antidepresan trisiklik : efek antihipertensi clonidin diantagonis oleh
antidepresan trisiklik.
Antidepresan trisiklin dapat mempengaruhi respon hipertensi yang
berhubungan dengan penghentian secara tiba-tiba terapi klonidin;
hindari penggunaan kombinasi ini dan pertimbangkan alternatif lain.
Verapamil :penggunaan bersamaan dapat menyebabkan hipotensi
dan blok AV pada beberapa pasien (dokumentasi terbatas);monitor
pasien.
Cotrimoxazol Efek sitokrom P450:
Sulfametoksazol : inhibitor CYP2C8/9 (moderat).
Trimethoprim: inhibitor CYP2C8/9 (moderat)
Meningkatkan efek toksik:
Meningkatkan efek toksis dari metotreksat
Meningkatkan kadar obat procainamide.
Penggunaan bersamaan dengan pyrimethamine (dengan
dosis >25mg/minggu) kemungkinan dapat meningkatkan resiko
terjadinya anemia megaloblastik.
Kemungkinan meningkatkan kadar obat amiodaron, flueksetin,
glimepirid, glipizid, nateglinid, phenytoin, pioglitazone, rosiglitazon,
sertalin, warfarin, dan substrat CYP2C8/9 lainya.
Peningkatan efek hiperkalemia pada penggunaan bersamaan obat
ACE inhibitor, reseptor antagonis angiotensin atau diuresis hemat
kalium.
Peningkatan efek neprotosis dengan siklosporin.
Menurunkan efek obat:
Kemungkinan kadar obat kotrimoxazole akan diturunkan oleh:
karbamazepin, fenobarbital, penitoin, rifampisin, rifapentine,
secobarbital, dan inducer CYP2C8/9 lainya.
CTM Substrat CYP2D6 (minor), 3A4 (major) ; Penghambat CYP2D6
(lemah). Meningkatkan toksisitas (depresi SSP): depresan SSP,
Penghambat MAO, antidepresan trisiklik, fenotiasin. Penghambat
CYP3A4 : Dapat meningkatkan kadar klorfeniramin. Contoh obat ini
meliputi antifungi azole, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin,
eritromisin, imatinib, isoniazid, nefazodon, nikardipin, propofol,
penghambat protease, quinidin, dan verapamil.
Dexamethason Aminoglutethimide : Dapat menurunkan kadar/efek deksametason,
melalui induksi enzim mikrosomal.
Antasida : Meningkatkan absorpsi kortikosteroid, selang waktu
pemberian 2 jam.
Antikolinesterase : Pemberian bersama akan menimbulkan rasa
lemah pada penderita myasthenia gravis.
Anti jamur Azole : Dapat meningkatkan kadar kortikosteroid.
Barbiturat : Akan menurunkan kadar/efek deksametason.
Penghambat saluran kalsium (nondihidropiridin) : Kemungkinan
meningkatkan kadar kortikosteroid.
Siklosporin : Kortikosteroid dapat meningkatkan kadar siklosporin
dan sebaliknya, siklosporin dapat meningkatkan kadar kortikosteroid.
Estrogen : Kemungkinan meningkatkan kadar kortikosteroid.
Fluorokuinolon : Penggunaan bersamaan akan meningkatkan risiko
ruptur tendon, terutama pada usia lanjut.
Isoniazid : Konsentrasi isoniazid akan turun.
Antibiotika makrolida :Kemungkinan meningkatkan kadar/efek
deksametason.
Penghambat neuromuskuler : Pemberian bersama akan meningkatkan
risiko miopati.
Antiinflamasi non steroid : Hati-hati karena meningkatkan efek
samping pada saluran pencernaan.
Rifampisin : Menurunkan kadar/efek deksametason.
Diazepam Alkohol : Meningkatkan efek sedative
Anestetik : Meningkatkan efek sedatif
Analgetik : Analgetik opioid meningkatkan efek sedatif
Antibakteri : Isoniazid menghambat metabolisme diazepam;
rifampisin meningkatkan metaolisme diazepam dan mungkin
benzodiazepin lainnya
Antiepileptika : Kadar plasma fenitoin dinaikkan atau diturunkan oleh
diazepam dan mungkin benzodiazepina lainnya
Antihistamin : Meningkatkan efek sedatif
Antihipertensi : Meningkatkan efek hipotensif; meningkatkan efek
sedatif dengan alpha-blockers
Antipsikotik : Meningkatkan efek sedative
Disulfiram : Metabolisme benzodiazepin dihambat, dengan
peningkatan efek sedatif
Dopaminergik : Kadang benzodiazepin melawan efek levodopa
Obat-obat Antiulkus : Simetidin menghambat metabolisme
benzodiazepin (menaikkan kadar plasma); meprazol menghambat
metabolisme diazepam (menaikkan kadar plasma)

Digoxin tab Meningkatkan efek/toksisitas :


senyawa beta-blocking (propanolol), verapamil dan diltiazem
mempunyai efek aditif pada denyut jantung. Karvedilol mempunyai
efek tambahan pada denyut jantung dan menghambat metabolisme
digoksin. Kadar digoksin ditingkatkan oleh amiodaron (dosis
digoksin diturunkan 50 %), bepridil, siklosporin, diltiazem,
indometasin, itrakonazol, beberapa makrolida (eritromisin,
klaritromisin), metimazol, nitrendipin, propafenon, propiltiourasil,
kuinidin dosis digoksin diturunkan 33 % hingga 50 % pada
pengobatan awal), tetrasiklin dan verapamil. Moricizine dapat
meningkatkan toksisitas digoksin . Spironolakton dapat
mempengaruhi pemeriksaan digoksin, namun juga dapat
meningkatkan kadar digoksin secara langsung. Pemberian
suksinilkolin pada pasien bersamaan dengan digoksindihubungkan
dengan peningkatan risiko aritmia. Jarang terjadi kasus toksisitas akut
digoksin yang berhubungan dengan pemberian kalsium secara
parenteral (bolus). Obat-obat berikut dihubungkan dengan
peningkatan kadar darah digoksin yang menunjukkan signifikansi
klinik : famciclovir, flecainid, ibuprofen, fluoxetin, nefazodone,
simetidein, famotidin, ranitidin, omeprazoe, trimethoprim.
Menurunkan efek:
Amilorid dan spironolakton dapat menurunkan respon inotropik
digoksin. Kolestiramin, kolestipol, kaolin-pektin, dan metoklopramid
dapat menurunkan absorpsi digoksin. Levothyroxine (dan suplemen
tiroid yang lain) dapat menurunkan kadar digoksin dalam darah.
Penicillamine dihubungkan dengan penurunan kadar digoxin dalam
darah.
Interaksi dengan obat-obat berikut dilaporkan menunjukkan
signifikansi klinik aminoglutetimid, asam aminosalisilat, antasida
yang mengandung alumunium, sukralfat, sulfasalazin, neomycin,
ticlopidin.
Dimenhidrinat Meningkatkan efek obat-obat penekan SSP, meningkatkan efek obat-
obat antikolinergik (seperti antidepresi trisiklik), menutupi gejala
awal ototoksisitas bila diberikan bersama-sama dengan obat-obat
ototoksik (seperti aminoglikosida.
Domperidon Analgesik opioid dan antimuskarinik memberikan efek antagonis
terhadap efek prokinetik dari Domperidon. Domperidon
dimetabolisme melalui cytochrome P450 isoenzyme CYP3A4;
penggunaan bersama dengan Ketoconazole telah dilaporkan
meningkatkan kadar plasma Domperidon 3 kali lipat dan sedikit
penambahan panjang interval QT. Risiko aritmia pada Domperidon
juga meningkat jika digunakan bersama Ketoconazol.3 Inhibitor
CYP3A4 yang poten seperti Erythromycin atau Ritonavir juga
meningkatkan konsentrasi Domperidon, sehingga sebaiknya
kombinasi ini dihindari. Absorpsi oral Domperidon menurun jika
sebelumnya diberikan Cimetidine 300 mg atau larutan Sodium
bikarbonat.Domperidon merupakan antagonis efek
hipoprolaktinemia dari Bromkokriptin.
Dulcolax Efektivitas bisakodil berkurang bila diberikan bersama-sama dengan
(bisakodil) antasida, simetidin, famotidin, ranitidin.
Eperisone Dengan metokarbamol dan tolperison dapat mengakibatkan
gangguan akomodasi visual.
Erythromycin Meningkatkan efek toksik:
Meningkatkan efek aritmia jika digunakan bersamaan dengan:
cisapride, gatifloxacin, moxifloxacin, pimozide, sparfloxacin,
thioridazine. Penggunaan dengan obat–obat yang memperpanjang
interval QTc meliputi tipe 1a (quinidine) dan tipe III obat antiarritmia,
serta antipsikosis selektif (mesoridazin, thioridazin) harus dengan
perhatian ekstra. Golongan ergot juga dikontraindikasikan
penggunaannya bersamaan dengan eritromisin.
Eritromisin adalah inhibitor moderat CYP3A4, sehingga
kemungkinan akan meningkatkan efek obat: benzodiazepin, Ca
chanel blocker, cyclosporin, mirtazapine, netaglinide, nefazodone,
quinidine, sildenafil, tacrolimus, fenlafaksine, cisapride, ergot
alcaloide, HMG-CoA reductase inhibitor (lovastatin dan simvastatin),
pimozide.
Efek obat yang memblokade neuromuskular dan warfarin akan
ditingkatkan oleh eritromisin.
Efek eritromisin akan ditingkatkan oleh: antifungi, claritromisin,
diklofenak, doxyciclin, imatinib, isoniazid, nefazodone, nicardipine,
propofol, protease inhibitor, quinidine, verapamil, telithromicin dan
penghambat CYP3A4 lainya.
Menurunkan efek:
Eritromisin kemungkinan mempunya efek antagonis dengan obat
clindamisin dan lincomisin.
Kadar eritromisin kemungkinan akan diturunkan oleh:
aminoglutethimide, karbamazepin, nafcilin, nevirapine,
phenobarbital, phenithoin, rifampicin, dan induksi CYP3A4 lainnya.
Ethambutol Menurunkan efek : absorbsi menurun jika digunakan bersama
alumunium hidroksida. Hindari penggunaan bersama dengan antasida
yang mengandung alumunium, beri jarak minimal 4 jam dari
pemberian etambutol
Furosemid Hipokalemia yang diinduksi oleh furosemid akan menyebabkan
toksisitas pada digoksin dan dapat meningkatkan risiko aritmia
dengan obat-obat yang dapat meningkatkan interval QT, termasuk
antiaritmia tipe Ia dan III, cisaprid dan beberapa kuinolon
(sparfloksasin, gatifloksasin dan moksifloksasin). Risiko toksisitas
litium dan salisilat akan meningkat dengan adanya diuretik loop. Efek
hipotensi dan/atau efek lanjut pada ginjal dari inhibitor ACE dan anti
inflamasi non steroid akan meningkat dengan adanya hipovolemia
yang diinduksi oleh furosemida, Efek obat bloker adrenergik perifer
atau bloker ganglion dapat ditingkatkan oleh furosemid. Furosemid
dapat meningkatkan risiko toksisitas dengan agen ototoksik lain
(aminoglikosida, cis-platinum), terutama pada pasien dengan
disfungsi ginjal. Efek sinergis diuretik lebih cenderung terjadi pada
penggunaan bersama obat antihipertensi lain dan hipotensi dapat
terjadi. Indometasin, aspirin, fenobarbital, fenitoin dan antiinflamasi
non steroid dapat menurunkan efek natriuretik dan hipotensif dari
furosemid. Colestipol, kolestiramin dan sukralfat akan menurunkan
efek furosemid, beri jarak pemberian 2 jam. Furosemid dapat
mengantagonis efek relaksan otot skeletal (tubokurarin). Toleransi
glukosa dapat diturunkan oleh furosemid, perlu penyesuaian dosis
obat hipoglikemik. Metformin dapat menurunkan konsentrasi
furosemid.
Glibenklamid Alkohol: dapat menambah efek hipoglikemik
Analgetika (azapropazon, fenilbutazon, dan lain-lain): meningkatkan
efek sulfonilurea.
Antagonis kalsium: misalnya nifedipin kadang-kadang mengganggu
toleransi glukosa.
Antagonis Hormon: aminoglutetimid dapat mempercepat
metabolisme OHO; oktreotid dapat menurunkan kebutuhan insulin
dan OHO
Antihipertensi diazoksid: melawan efek hipoglikemik
Antibakteri (kloramfenikol, kotrimoksasol, 4-kuinolon, sulfonamida
dan trimetoprim): meningkatkan efek sulfonilurea
Antibakteri rifampisin: menurunkan efek sulfonilurea (mempercepat
metabolisme)
Antidepresan (inhibitor MAO): meningkatkan efek hipoglikemik
Antijamur: flukonazol dan mikonazol menaikkan kadar plasma
sulfonilurea
Anti ulkus: simetidin meningkatkan efek hipoglikemik sulfonylurea
Hormon steroid: estrogen dan progesterone (kontrasepsi oral)
antagonis efek hipoglikemia
Klofibrat: dapat memperbaiki toleransi glukosa dan mempunyai efek
aditif terhadap OHO
Penghambat ACE: dapat menambah efek hipoglikemik
Glimepiride Karena glimepirid terutama dimetabolisme oleh sitokrom P450 2C9,
maka semua senyawa yang dapat menginduksi atau menghambat
sitokrom P450 2C9 akan berinteraksi dengan glimepirid, seperti
misalnya rifampisin, flukonazol, amiodaron, tolbutamid, diklofenak,
ibuprofen, naproxen.
Obat-obat yang dapat meningkatkan efek hipoglikemik glimepirid,
antara lain: ACE inhibitor, analgetika (azapropazon, fenilbutazon,
dan lain-lain), antibakteri (kloramfenikol, kotrimoksasol, 4-kuinolon,
sulfonamide, tetrasiklin dan trimetoprim), asam aminosalisilat, asam
para amino salisilat, hormon-hormon anabolik, azapropazon,
klofibrat, turunan kumarin, siklofosfamida, disopiramida,
fenfluramin, feniramidol, senyawa-senyawa fibrat, flukonazol,
fluoksetin, guanetidin, ifosfamid, antidepresan MAO-inhibitor,
mikonazol, oksifenbutazon, fenilbutazon, probenesid, quinolon,
salisilat, sulfinfirazon, tritoqualin, trofosfamid.
Obat-obat yang dapat mengurangi atau memperlemah efek
hipoglikemik glimepirid, antara lain: asetazolamid, barbiturat,
calcium channel blocker, kortikosteroid, diazoksida, diuretika,
glukagon, isoniazid, asam nikotinat (dosis tinggi), hormon estrogen
dan progesteron, fenotiazin, fenitoin, progestogen, rifampisin,
senyawa-senyawa simpatomimetik, hormone tiroid.
Alkohol: dapat menambah atau mengurangi efek hipoglikemik
Antagonis kalsium: misalnya nifedipin kadang-kadang mengganggu
toleransi glukosa
Antagonis Hormon: aminoglutetimid dapat mempercepat
metabolisme OHO; oktreotid dapat menurunkan kebutuhan insulin
dan OHO
Antihipertensi diazoksid: melawan efek hipoglikemik
Antijamur: flukonazol dan mikonazol menaikkan kadar plasma
sulfonilurea
Anti ulkus: simetidin meningkatkan efek hipoglikemik sulfonilurea
Klofibrat: dapat memperbaiki toleransi glukosa dan mempunyai efek
aditif terhadap OHO

Gliquidon Alkohol: dapat menambah efek hipoglikemik


Analgetika (azapropazon, fenilbutazon, dan lain-lain): meningkatkan
efek sulfonilurea
Antagonis kalsium: misalnya nifedipin kadang-kadang mengganggu
toleransi glukosa
Antagonis Hormon: aminoglutetimid dapat mempercepat
metabolisme OHO; oktreotid dapat menurunkan kebutuhan insulin
dan OHO
Antihipertensi diazoksid: melawan efek hipoglikemik
Antibakteri (kloramfenikol, kotrimoksasol, 4-kuinolon, sulfonamida
dan trimetoprim): meningkatkan efek sulfonilurea
Antibakteri rifampisin: menurunkan efek sulfonylurea (mempercepat
metabolisme)
Antidepresan (inhibitor MAO): meningkatkan efek hipoglikemik
Antijamur: flukonazol dan mikonazol menaikkan kadar plasma
sulfonylurea
Anti ulkus: simetidin meningkatkan efek hipoglikemik sulfonilurea
Hormon steroid: estrogen dan progesterone (kontrasepsi oral)
antagonis efek hipoglikemia
Klofibrat: dapat memperbaiki toleransi glukosa dan mempunyai efek
aditif terhadap OHO
Penghambat ACE: dapat menambah efek hipoglikemik

Griseofulvin Menurunkan efek : barbiturat dapat menurunkan kadar griseofulvin.


Menurunkan aktivitas warfarin. Menurunkan efektivitas kontrasepsi
oral
HCT Peningkatan efek hidroklorotiazida dengan furosemida dan diuretik
loop. Peningkatan hipotensi dan/atau efek samping pada ginjal dari
inhibitor ACE akan menghasilkan diuresis berat pada pasien/ Beta
bloker meningkatkan efek hiperglikemia dari tiazida pada diabetes
mellitus tipe 2. Siklosporin dan tiazida akan meningkatkan risiko gout
atau toksisitas ginjal. Toksisitas digoksin dapat meningkat jika tiazida
menginduksi hipokalemia atau hipomagnesemia. Toksisitas lithium
dapat jika tiazida meningkatkan ekskresi ginjal litium. Tiazida dapat
memperpanjang durasi pada penggunaan bloking neuromuskular.
Efek hipoglikemia dapat diturunkan. Penurunan absorpsi oleh
kolestiramin dan kolestipol. Antiinflamasi non steroid dapat
mengurangi efikasi tiazida, menurunkan efek diuretik dan
antihipertensi.
Haloperidol Efek haloperidol meningkat oleh klorokuin, propranolol,
sulfadoksinpiridoksin, anti jamur azol, chlorpromazin, siprofloksacin,
klaritromisin, delavirdin, diklofenak, doksisiklin, aritromisin,
fluoksetin, imatinib, isoniasid, mikonazol, nefazodon, paroksetin,
pergolid, propofol, protease inhibitor, kuinidin, kuinin, ritonavir,
ropinirole, telitromisin, verapamil, dan inhibitor CYP2D6 atau 3A4.
Haloperidol dapat meningkakan efek amfetamin, betabloker tertentu,
benzodiazepin tertentu, kalsium antagonis, cisaprid, siklosporin,
dekstrometorfan, alkaloid ergot, fluoksetin, inhibitor HMG0CoA
reductase tertentu, lidokain, paroksetin, risperidon, ritonavir,
sildenafil , takrolimus, antidepresan trisiklik, venlafaksin, dan
sunstrat CYP2D6 atau 3A4.
Haloperidol dapat meningkatkan efek antihipertensi, SSP depresan,
litium, trazodon dan antidepresan trisiklik.
Kombinasi haloperidol dengan indometasin dapat menyebabkan
mengantuk, lelah dan bingung sedangkan dengan metoklopramid
dapat meningkatkan resiko ekstrapiramidal.
Haloperidol dapat menghambat kemampuan bromokriptin
menurunkan konsentrasi prolaktin.
Benztropin dan antikholinergik lainnya dapat menghambat respons
terapi haloperidol dan menimbulkan efek antikholinergik.
Barbiturat, karbamazepin, merokok, dapat meningkatkan
metabolisme haloperidol.
Haloperidol dapat menurunkan efek levodopa, hindari kombinasi.
Efek haloperidol dapat menurun oleh aminoglutetimid,
karbamazepin, nafsilin, nevirapin, fenobarbital, fenitoin, rifamisin
dan induser CYP3A4 lainnya.
Efek haloperidol dapat menurun oleh aminoglutetimid,
karbamazepin, nafsilin, nevirapin, fenobarbital, fenitoin, rifamisin
dan induser CYP3A4 lainnya.

Ibuprofen Antikoagulan & antitrombotik : Meningkatkan efek samping


perdarahan saluran cerna.
Aspirin : Meningkatkan efek samping & menurunkan efek
kardioprotektif dari aspirin.
Litium : Meningkatkan konsentrasi litium dalam plasma & serum dan
dapat menurunkan klirens
ISDN Penginduksi CYP3A4: Penginduksi CYP3A4 dapat menurunkan
kadar/efek isosorbid dinitrat. Contoh obat ini adalah
aminoglutethimid, karbamazepin, nafsilin, nevirapin, fenobarbital,
fenitoin, and rifamisin.
Penghambat CYP3A4: Dapat meningkatkan kadar/efek isosorbid
dinitrat. Contoh obat ini adalah antifungi golongan azol,
kalritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid,
nefazodon, nikardipin, propofol, penghambat protease,kuinidin,
telithromisin, dan verapamil. Sildenafil, tadalafil, vardenafil:
Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik bila digunakan
bersama (kontraindikasi), harus diberi interval 24 jam.
Metotreksat : Meningkatkan toksisitas Metotreksat dengan
menurunkan eliminasi di ginjal.
Ketokonazole Meningkatkan efek/toksisitas: karena menghambat CYP3A4
ketokonazol kontraindikasi dengan
cisaprid,lovastatin,midazolam,simvastatin dan triazolam karena
dapat meningkatkan toksisitas senyawa ini. Ketoconazol dapat
meningkatkan efek/kadar serum amiodaron, amfetamin,
benzodiazepin, beta blocker, buspiron, busulfan, calsium channel
blocker, citalopram, dexmedetomidin, dekstrometorfan, diazepam,
digoksin,doxetacel, fluoksetin, fluvoksamine, glimepirid,
glipizideifosfamid, anestesi inhalasi, lidokain, mesoridazin,
metusuksimid, mexiletine, mirtazapin, nateglinid, nefazodon,
paroxetin, fenitoin, pioglitazon, propanolol, risperidon, ritonavir,
ropinirol, rosiglitazon, sertraline, sirolimus, takrolimus, teofilin,
tioridazin, antidepresan trisiklik, trifluoperazin, trimetreksate,
venlafaksine, vinkristin, vinblastin, warfarin, zolpidem dan substrat
CYP1A2, 2A6, 2C8/9, 2C19, 2D6, atau 3A4.
Benzodiazepin tertentu ( midazolam dan triazolam) , cisaprid,
alkaloid ergot, HMG-CoA reductase inhibitor (lovastatin dan
simvastatin) dan pimozide dikontraindikasikan dengan penghambat
CYP3A4 kuat. Mesoridazine dan tioridazin dikontraindikasikan
dengan penghambat CYP2D6 kuat. Jika digunakan dengan
penghambat CYP3A4 kuat, diperlukan penyesuaian dosis untuk
sildenafil dan penghambat PDE-5 yang lain. Menurunkan efek oral :
absorpsi dipengaruhi oleh keasaman lambung; antasida, antagonis
H2 (simetidin, famotidin , nizatidin dan ranitidin), inhibitor pompa
proton (omeprazol, lansoprazol, rabeprazol) dan sukralfat dapat
secara signifikan menurunkan bioavailabilitas yang mengakibatkan
kegagalan terapi dan sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan.
Penurunan kadar serum dengan didanosin dan isoniazid. Efek/kadar
ketokonazol diturunkan oleh aminoglutetimid, karbamazepin,
nafcillin, nevirapin, fenobarbital, fenytoin, rifampisin dan inducer
CYP3A4 yang lain. Jangan diberikan bersamaan dengan rifampin.
Efikasi kontrasepsi oral dapat diturunkan (data terbatas).
Ketokonazol dapat menurunkan kadar/efek substrat prodrug
CYP2D6 (seperti: kodein, hidrokodon, oksikodon, tramadol)
Ketoprofen Obat antikoagulan & antitrombosis : Sedikit memperpanjang waktu
prothrombin & Waktu thromboplastin parsial. Jika Pasien
menggunakan antikoagulan (warfarin) atau zat thrombolitik
(streptokinase), waktu prothrombin harus dimonitor.
Lithium : Meningkatkan toksisitas Lithium
Obat yg terikat pada protein plasma : Menggeser ikatan dengan
protein plasma, sehingga dapat meningkatkan munculnya efek
samping
Obat Diuretik : Meningkatkan risiko kerusakan ginjal
AINS : Meningkatkan efek samping
Probenesid : meningkatkan toksisitas Ketorolac.
Metotreksat : Meningkatkan toksisitas Metotreksat dengan
menurunkan eliminasi di ginjal.
Ketorolac Obat satu golongan (AINS) : Meningkatkan konsentrasi plasma
sehingga meningkatkan efek samping (kumulatif/akumulasi)
Obat antikoagulan & antitrombosis : Meningkatkan risiko pendarahan
Obat Diuretik : Meningkatkan risiko kerusakan ginjal
Metotreksat : Meningkatkan toksisitas Metotreksat dengan
menurunkan eliminasi di ginjal.
Lithium : Meningkatkan toksisitas Lithium dengan menurunkan
eliminasi lithium di ginjal.
Obat yg terikat pada protein plasma : Menggeser ikatan dengan
protein plasma, sehingga kemungkinan dapat meningkatkan efek
samping
Lansoprazol Antasid dan sukralfat mengurangi bioavailabilitas Lansoprazol dan
sebaiknya tidak diminum dalam waktu 1 jam setelah pemberian
Lansoprazol.
Lorazepam • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping jika digunakan
bersama clozapine atau propoxyphene
• Meningkatkan efek sedasi dan risiko terjadinya gangguan sistem
pernapasan, koma, bahkan kematian jika digunakan bersama obat
golongan opioid, sepert morfin, oxycodone, tramadol,
atau fentanyl
• Meningkatan risiko terjadinya hipotensi, denyut jantung yang
lemah, mengantuk, atau pusing, jika digunakan bersama olanzapine
• Meningkatkan risiko terjadinya denyut jantung yang lambat
(bradikardia) jika digunakan bersama droperidol
• Meningkatkan kadar obat lorazepam, jika digunakan
dengan natrium divalproex.

Meloxicam ACE Inhibitor : Menurunkan efek antihipertensi (antagonis) Bile acid


sequestrants (cholestyramine) Meningkatkan eliminasi/clearence
meloxicam
Lithium : Meningkatkan konsentrasi plasma Lithium
AINS : Meningkatkan efek samping
Warfarin : Meningkatkan efek samping pendarahan
Metformin Alkohol: dapat menambah efek hipoglikemik, risiko asidosis laktat
Antagonis kalsium: misalnya nifedipin kadang-kadang mengganggu
toleransi glukosa
Antagonis Hormon: aminoglutetimid dapat mempercepat
metabolisme OHO; oktreotid dapat menurunkan kebutuhan insulin
dan OHO
Antihipertensi diazoksid: melawan efek hipoglikemik
Antidepresan (inhibitor MAO): meningkatkan efek hipoglikemik
Antihistamin: pada pemakaian bersama biguanida akan menurunkan
jumlah trombosit
Anti ulkus: simetidin menghambat ekskresi renal metformin,
sehingga menaikkan kadar plasma metformin
Hormon steroid: estrogen dan progesterone (kontrasepsi oral)
antagonis efek hipoglikemia
Klofibrat: dapat memperbaiki toleransi glukosa dan mempunyai efek
aditif terhadap OHO
Penghambat ACE: dapat menambah efek hipoglikemik
Methylergometrin Inhibitor CYP3A4: antifungi golongan azol, siprofloksasin,
klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, isoniasid,
nikardipin, propofol, protease inhibitor, kuinidin, verapamil
meningkatkan efek metilergometrin. Agonis 5-HT (sumatriptan),
inhibitor MAO, sibutramin, agonis serotonin lainnya ditingkatkan
efeknya oleh metilergometrin. Vasokontriksi berat akan terjadi bila
metilergometrin diberikan bersamaan dengan vasokonstriktor atau
betabloker.
Efek ergometrin menurun bila diberikan bersama antipsikotik,
metoklopramid.

Methylprednisolon Obat-obat yang menginduksi enzim-enzim hepatik, seperti


fenobarbital, fenitoin, dan rifampisin dapat meningkatkan klirens
kortikosteroid. Oleh sebab itu jika terapi kortikosteroid diberikan
bersama-sama obat-obat tersebut, maka dosis kortikosteroid harus
ditingkatkan untuk mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan.
Obat-obat seperti troleandomisin and ketokonazol dapat menghambat
metabolisme kortikosteroid, dan akibatnya akan menurunkan klirens
atau ekskresi kortikosteroid. Oleh sebab itu jika diberikan bersamaan,
maka dosis kortikosteroid harus disesuaikan untuk menghindari
toksisitas steroid. Kortikosteroid dapat meningkatkan klirens aspirin
dosis tinggi yang diberikan secara kronis. Hal ini dapat menurunkan
kadar salisilat di dalam serum, dan apabila terapi kortikosteroid
dihentikan akan meningkatkan risiko toksisitas salisilat. Aspirin harus
digunakan secara berhati-hati apabila diberikan bersama-sama
dengan kortikosteroid pada pasien yang menderita
hipoprotrombinemia. Efek kortikosteroid pada terapi antikoagulan
oral bervariasi. Beberapa laporan menunjukkan adanya peningkatan
dan laporan lainnya menunjukkan adanya penurunan efek
antikoagulan apabila diberikan bersama- sama dengan kortikosteroid.
Oleh sebab itu indeks koagulasi harus selalu dimonitor untuk
mempertahankan efek antikoagulan sebagaimana yang diharapkan.
Metoclopramide Analgesik opiat dapat meningkatkan depresi sistem sraf pusat.
Metoklopramid dapat meningkatkan risiko atau gejala
ekstrapiramidal bila digunakan bersamasama dengan obat
antipsikosis. Obat-obat antikolinergis melawan kerja metoklopramid.
Hindari alkohol karena dapat meningkatkan depresi sistem saraf
pusat.
Metronidazol Meningkatkan efek/toksisitas : Etanol dapat menyebabkan reaksi
seperti disulfiram. Warfarin dan metronidazol dapat meningkatkan
bleeding time (PT) yang menyebabkan perdarahan. Simetidin dapat
meningkatkan kadar metronidazol.
Metronidazol dapat menghambat metabolisme cisaprid,
menyebabkan potensial aritmia; hindari penggunaan secara
bersamaan. Metronidazol dapat meningkatkan efek/toksisitas lithium.
Metronidazol dapat meningkatkan efek/toksisitas benzodiazepin
tertentu, calcium channel blocker, siklosporin, turunan ergot, HMG-
Coa reduktase inhibitor tertentu, mirtazapine, nateglinid, nefazodon,
sildenafil ( dan PDE-5 inhibitor yang lain), takrolimus, venlafaxine,
dan substrat CYP3A4 yang lain.
Menurunkan efek: fenobabital, fenobarbital (inducer enzim yang
lain), dapat menurunkan efek dan waktu paro metronidazol

Morfina (MST) Antidepresan (MAOi & trisklik) : Potensiasi efek antidepresan


Agonis opiod lainnya, anestetik umum, trankuilizer, sedative,
hipnotik :
Potensiasi efek depresi sistem saraf pusat.
Relaksan otot : Opioid dpt meningkatkan kerja penghambatan
neuromuscular.
Kumarin antikoagulan : Potensiasi aktivitas antikoagulan.
Diuretik : Opioid menurunkan efek diuretic pada pasien dengan
kongestif jantung.
Amfetamin : Dekstroamfetamin dapat meningkatkan efek analgetik
agonis opioid
Na diklofenak Antikoagulan : Dapat memperparah perdarahan saluran cerna.
Metotreksat : Meningkatkan konsentrasi metotreksat.
Glikosida jantung : Meningkatkan toksisitas glikosida jantung.
Diuretik : Secara bersamaan dengan HCT, meningkatkan kadar
kalium dalam serum; dengan triamterene meningkatkan resiko
kerusakan ginjal.
NSAID : Penggunaan bersama aspirin dapat meningkatkan eksresi
diklofenak melalui empedu.
Siklosporin : Meningkatkan efek nefrotoksik siklosporin.
Litium : Meningkatkan konsentrasi plasma litium dan menurunkan
klirens litium.
Antidiabet : Kasus hipoglikemik & hiperglikemi telah dilaporkan
(jarang).
Kuinolon : Dapat meningkatkan resiko stimulasi sistem saraf pusat
(misalnya kejang).
Antasid : Dapat menunda absorpsi diklofenak.
Kortikosteroid : Meningkatkan resiko ulser saluran cerna
Natrium Dapat meningkatkan toksisitas/kadar amfetamin, efedrin,
bikarbonat pseudoefedrin, flekainid, kuinidin, dan kuinin akibat alkalinasi urin.
Dapat menurunkan efek/menurunkan kadar litium, klorpropamid, dan
salisilat akibat alkalinasi urin. Penggunaan bersama natrium
bikarbonat dengan besi dapat menurunkan absorpsi besi (Lexi-
comp's)
Nifedipin Beta-1 bloker, antifungi golongan azol, cisapride, klaritromisin,
Siklosporinn, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imanitib,
isoiazid, nefazodon, nikardipin, propofol, inhibitor protease,
kuinidin, kuinipristin/dalfopristin, telithromisin, verapamil dan
inhibitor CYP3A4 lain. Simetidin dapat meningkatkan kadar
nifedipin dalam darah bila dikonsumsi bersama-sama. Kadar
aminoflin, digoksin, fluoksamin, meksiletin, mirtazipin, ropinirol,
trifluoroperazin, vinkristin, fenitoin dan substrat CYP1A2 lain
dalam darah dapat ditingkatkan oleh nifedipin.Nifedipin dapat
menurunkan kadar kuinidin dalam darah. Ca dapat menurunkan efek
hipotensi nifedipin. Kadar nifedipin dapat diturunkan oleh
aminoglutetimida, barbiturat, karbamazepin, nafsilin, nefirapin,
fenobarbital, fenitoin, rifampisin dan induser CYP3A4 lainnya.
Omeprazole Omeprazol memperpanjang eliminasi Diazepam, Warfarin dan
Fenitoin atau obat lain yang mengalami metabolisme oleh
cytochrome P-450-mediated oxidation di hati. Omperazol
mengurangi absorpsi Ketoconazol, Itraconazol, dimana absorpsinya
tergantung pada pH asam lambung. Pada penggunaan bersama
Voriconazol, konsentrasi plasma kedua obat ini dapat meningkat dan
direkomedasikan untuk mengurangi dosis Omeprazol.
Paracetamol Alkohol, antikonvulsan, isoniazid : Meningkatkan resiko
hepatotoksis
Antikoagulan oral : Dapat meningkatkan efek warfarin

Phenitoin Analgetik : Kadar plasma fenitoin dinaikkan oleh asetosal,


azapropazon dan fenilbutazon.
Antasida : Menurrunkan absorpsi phenitoin
Antiaritmia : Amiodaron menaikkan kadar plasma fenitoin; fenitoin
menurunkan kadar plasma disopiramid, meksiletin, dan kinidin
Antibakteri : Kadar plasma fenitoin dinaikkan oleh kloramfenikol,
sikloserin, isoniazid dan metronidazol; kadar plasma fenitoin dan efek
antifolat ditingkatkan oleh kotrimoksazol dan trimetoprim dan
mungkin juga oleh sulfonamida lain; kadar plasma fenitoin
diturunkan oleh rifamisin; kadar plasma doksisiklin diturunkan oleh
phenitoin
Antikoagulan : Metabolisme nikumalon dan warfarin dipercepat
(kemungkinan efek antikoagulan menurun, tetapi juga dilaporkan
adanya peningkatan)
Antidepresan : Antagonisme efek antikonvulsan (ambang kejang
diturunkan); fluoksetin, fluroksamin, dan viloksazin menaikkan kadar
plasma fenitoin; fenitoin menurunkan kadar plasma mianserin,
paroksetin, dan trisiklik.
Antidiabetik : Kadar plasma fenitoin untuk sementara ditingkatkan
oleh tolbutamid (kemungkinan toksisitas)
Antiepileptik : Pemberian bersama dua atau lebih antiepileptik dapat
lain meningkatkan toksisitas tanpa diikuti peningkatan khasiat anti
epileptik; selain itu interaksi antar antiepileptik dapat menyulitkan
pemantauan pengobatan; interaksi meliputi peningkatan efek,
peningkatan sedasi,dan penurunan kadar plasma.
Antijamur : Kadar plasma fenitoin dinaikkan oleh flukonazol dan
mikonazol; kadar plasma itrakonazol dan ketokonazol diturunkan
Antimalaria : Antagonisme efek antikonvulsan; peningkatan risiko
efek antifolat dengan pirimetamin
Obat-obat antiplatelet : Kadar plasma fenitoin ditingkatkan oleh
asetosal
Antipsikotik :Antagonisme efek antikonvulsan (ambang kejang
direndahkan); fenitoin mempercepat metabolisme klozapin dan
sertindol (menurunkan kadar plasma)
Ansiolitik dan Diazepam dan mungkin benzodiazepin lain menaikkan
hipnotik atau menurunkan kadar plasma fenitoin.
Antagonis: Diltiazem dan nifedipin menaikkan kadar plasma kalsium
fenitoin; efek felodipin, isradipin, dan mungkin diltiazem, nikardipin,
nifedipin, dan verapamil dikurangi.
Glikosida jantung : metabolisme digitoksin (hanya digitoksin)
dipercepat (menurunkan efek)
Kortikosteroida : metabolime kortikosteroida dipercepat
(menurunkan efek)
Siklosporin : Metabolisme siklosporin dipercepat (menurunkan kadar
Plasma)
Sitotoksika : Mengurangi absorpsi fenitoin; efek antifolat dinaikkan
dengan metotreksat
Estrogen dan progesteron : Metabolisme gestrinon, tibolon, dan
kontrasepsi oral dipercepat (menurunkan efek kontrasepsi)
Simpatomimeti : Kadar plasma fenitoin dinaikkan oleh metilfenidat
Teofilin : Metabolisme teofilin dipercepat
Phenobarbital Alkohol : Meningkatkan efek sedatif
Antibakteri : Metabolisme kloramfenikol, doksisiklin, dan
metronidazol dipercepat (efek berkurang).
Antikoagulan : metabolisme nikumalon dan warfarin dipercepat
(mengurangi efek antikoagulan).
Antidepresan : antagonisme efek antikonvulsan (ambang kejang
menurun); metabolisme mianserin dan trisiklik dipercepat
(menurunkan kadar plasma).
Antiepileptika : pemberian bersama dengan fenobarbital dapat
meningkatkan toksisitas tanpa disertai peningkatan efek antiepileptik;
disamping itu interaksi dapat menyulitkan pemantauan terhadap
pengobatan; interaksi termasuk peningkatan efek, peningkatan sedasi,
dan penurunan kadar plasma.
Antijamur : fenobarbital mempercepat metabolism
griseofulvin (mengurangi efek).
Antipsikotik : antagonisme efek antikonvulsan (ambang kejang
diturunkan).
Antagonis-Kalsium : efek diltiazem, felodipin, isradipin,
verapamil,dan mungkin nikardipin dan nifedipin dikurangi.
Glikosida jantung : hanya metabolisme digitoksin yang dipercepat
(mengurangi efek).
Kortikosteroida : metabolisme kortikosteroid dipercepat
(menurunkan efek).
Siklosporin : metabolism siklosporin dipercepat (mengurangi efek).
Estrogen dan Progestogen : metabolisme gestrinon, tibolon, dan
kontrasepsi oral dipercepat (menurunkan efek kontraseptif).
Teofilin : metabolisme teofilin dipercepat (mengurangi efek).
Vitamin : kebutuhan akan vitamin D mungkin meningkat
Prednison Obat-obat yang menginduksi enzim-enzim hepatik, seperti
fenobarbital, fenitoin, dan rifampisin dapat meningkatkan klirens
kortikosteroid. Oleh sebab itu jika terapi kortikosteroid diberikan
bersama-sama obat-obat tersebut, maka dosis kortikosteroid harus
ditingkatkan untuk mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan
Obat-obat seperti troleandomisin and ketokonazol dapat menghambat
metabolisme kortikosteroid, dan akibatnya akan menurunkan klirens
atau ekskresi kortikosteroid. Oleh sebab itu jika diberikan bersamaan,
maka dosis kortikosteroid harus disesuaikan untuk menghindari
toksisitas steroid.
. Kortikosteroid dapat meningkatkan klirens aspirin dosis tinggi yang
diberikan secara kronis. Hal ini dapat menurunkan kadar salisilat di
dalam serum, dan apabila terapi kortikosteroid dihentikan akan
meningkatkan risiko toksisitas salisilat. Aspirin harus digunakan
secara berhati-hati apabila diberikan bersama-sama dengan
kortikosteroid pada pasien yang menderita hipoprotrombinemia.
Efek kortikosteroid pada terapi antikoagulan oral bervariasi.
Beberapa laporan menunjukkan adanya peningkatan dan laporan
lainnya menunjukkan adanya penurunan efek antikoagulan apabila
diberikan bersama-sama dengan kortikosteroid. Oleh sebab itu indeks
koagulasi harus selalu dimonitor untuk mempertahankan efek
antikoagulan sebagaimana yang diharapkan.

Pirazinamid Meningkatkan efek/toksisitas: kombinasi terapi dengan rifampin dan


pirazinamid berhubungan dengan reaksi hepatotoksik yang fatal dan
berat
Primaquin Peningkatan efek/toksisitas: meningkatkan toksisitas/ level kuinakrin
oleh karena itu penggunaan primaquin bersama kuinakrin harus
dihindari. Selain itu primakuin tidak boleh diberikan pada pasien yang
baru saja menerima pengobatan kuinakrin.
Propanolol Menaikkan efek/toksik:
CYP1A2 inhibitor dapat menaikkan efek dari propranolol.Contoh
inhibitor:amiodaron,ketokenazol, fluroxamine, norfloksasin,
ofloksasin dan rofekoksib. CYP2D6 inhibitor dapat menaikkan efek
dari propranolol. Contoh inhibitor: klorpromazin, delavirdin,
fluoksetin, mikonazol, kuinidin, kuinin, rifonavir, pergoide.
Propranolol menurunkan denyut jantung dan bersifat adisi dengan
obat lain yaitu konduktor AV rendah (digoksin, verapamil, diltiazem).
Reserpin menaikkan efek dari propranolol. Penggunaan bersama
propranolol dapat menaikkan efek alfa bloker (prazosin, terazosin),
stimulan alfa adrenergik (epinefrin, penilefrin) dan efek
vaksokontriksi dari alkaloid ergot.
Propranolol dapat menutupi takikardia dan hipoglikemi karena
insulin dan oral hipoglikemi. Pasien yang mendapatkan terapi
bersamaan, risiko krisis hipertensi meningkatkan ketika salah satu
dari klonidin atau beta bloker dihentikan.
Beta bloker dapat menaikkan tingkat aksi etanol,d isopiramide,
relaksan otot non depolarisasi dan teofilin walaupun efeknya masih
sulit untuk diprediksi
Propranolol dapat menaikkan bioavalibilitas dari serotonin agonis
reseptor 5HT1D, propranolol dapat menurunkan metabolisme dari
lidokain.
Beta bloker dapat menaikkan efek dari kontrasepsi oral, flekainida,
haloperidol (efek hipotensi),simetidin,hidralazin, fenotiazin, hormon
tiroid (ketika pasien hipotiroid masuk dalam keadaan euthyroid).
Beta bloker dapat menaikkan efek toksik dari flekainid, haloperidol
(efek hipotensi) hidralazin, fenotiazin, asetaminofen, antikoagulan
(warfarin) dan benzodiazepin.
Menurunkan efek:
induktor CYP1A2 dapat menurunkan efek dari propranolol. Contoh
induktor :
aminoglutethimide, karbamazepin, fenobarbital dan rifampisin.
Garam Aluminium, kalsium, kolestiramin, kolestipol, anti inflamasi
non steroid, penisilin (ampisilin), salisilat dan sulfinpirazon
menurunkan efek dari ß bloker dan juga menurunkan bioavalibilitas
dan level plasma.
ß bloker dapat menurunkan efek dari sulfonilurea.
Asam askorbat menurunkan konsentrasi plasma maksimum
propranolol dan AUC dan menaikkan T max, hasil penurunan
signifikan terjadi pada kecepatan denyut jantung. kemungkinan
karena ada penurunan absorbsi dan first past metabolism
Monitoring respon klinik sangat dianjurkan ß bloker tidak selektif
Ranitidin Meningkatkan efek/toksisitas siklosporin (meningkatkan serum
kreatinin), gentamisin (blokade neuromuskuler), glipizid,
glibenklamid, midazolam (meningkatkan konsentrasi), metoprolol,
pentoksifilin, fenitoin, kuinidin, triazolam. Mempunyai efek
bervariasi terhadap warfarin. Antasida dapat mengurangi absorpsi
ranitidin. Absorpsi ketokonazol dan itrakonazol berkurang; dapat
mengubah kadar prokainamid dan ferro sulfat dalam serum,
mengurangi efek nondepolarisasi relaksan otot, cefpodoksim,
sianoklobalamin (absorpsi berkurang), diazepam dan oksaprozin,
mengurangi toksisitas atropin. Penggunaan etanol dihindari karena
dapat menyebabkan iritasi mukosa lambung
Rifampicin Meningkatkan efek/toksisitas :
Rifampisin dapat meningkatkan efek terapeutik clopidogrel,
penggunaan bersama dengan isoniazid pyrazinamide atau protease
inhibitor (amprenavir saquinavir/ritonavir) dapat meningkatkan
resiko hepatotoksisitas; antibiotika makrolida dapat meningkatkan
kadar/toksisitas rifampin.
Menurunkan efek :
Rifampisin dapat menurunkan efek/kadar obat-obat berikut:
asetaminofen, alfentanil, amiodaron,angiotensin II receptor blocker
(irbesartan dan losartan), 5HT3 antagonis, antifungi imidazol,
aprepitant, barbiturat, benzodiazepin (dimetabolisme melalui
oksidasi), beta blocker, buspiron, calsium channel blocker,
kloramfenikol, kortikosteroid, siklosporin; substrat CYP1A2, 2A6,
2B6, 2C8/9, 2C19 DAN 3A4 (contoh : aminofilin, amiodaron,
bupropion, fluoksetin, fluvoksamin, ifosfamid, methsuksimid,
mirtazapin, nateglinid, pioglitazon, promethazin, inhibitor pompa
proton, ropinirol, rosiglitazon, selegilin, sertralin, teofilin, venlafaxin
dan zafirlukast; dapson, disopiramid, kontrasepsi estrogen dan
progestin, feksofenadin, flukonazol, asam fusidat, HMG-CoA
reductase inhibitor, metadon, morfin, fenitoin, propafenon, inhibitor
protease, quinidin, repaglinid, inhibitor reverse transkriptase (non-
nucleoside), sulfonilurea, takrolimus, tamoksifen, terbinafin,
tocainide, antidepresan trisiklik, warfarin,zaleplon, zidovudin,
zolpidem. Efek rifampisin diturunkan oleh inducer CYP2A6, 2C8/9,
dan 3A4 (seperti : aminoglutethimide, barbiturat, karbamazepin,
nafcillin, nevirapin dan fenitoin)
Ramipril Penggunaan ramipril dengan diuretik dan obat antihipertensi lainnya
akan menyebabkan peningkatan efek hipotensif. Koreksi deplesi
volume atau garam sebelum memulai terapi dengan ramipril dapat
mengurangi risiko efek samping hipotensi.
Pada pasien usia tua atau dengan fungsi ginjal berkurang, administrasi
ramipril dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),
seperti ketoprofen dan diklofenak, dapat menyebabkan penurunan
fungsi ginjal, termasuk kemungkinan gagal ginjal akut. Efek ini
biasanya reversibel. Pantau fungsi ginjal secara periodik pada pasien
yang mendapatkan ramipril dan terapi OAINS. Efek antihipertensi
dari ACEI juga bisa dilemahkan oleh OAINS.
Peningkatan kadar lithium serum dan gejala toksisitas lithium telah
dilaporkan pada pasien yang mendapat ACEI selama terapi lithium.
Obat ini bisa diberikan dengan hati-hati, dan direkomendasikan untuk
melakukan pemantauan kadar lithium serum selama penggunaan. Jika
diuretik juga digunakan, risiko toksisitas lithium akan meningkat.
Ramipril dapat mengurangi hilangnya kalium yang disebabkan oleh
thiazide diuretik. Diuretik hemat kalium,
seperti spironolactone dan amilorid, atau suplementasi kalium dapat
meningkatkan risiko hiperkalemia. Jika ada indikasi penggunaan
bersamaan kedua golongan obat ini, pemberian dilakukan hati-hati
dan dilakukan pemantauan berkala kadar kalium serum
Salbutamol Peningkatan efek / toksisitas :Peningkatan durasi efek bronkodilasi
mungkin terjadi jika salbutamol digunakan bersama Ipratropium
inhalasi. Peningkatan efek pada kardiovaskular dengan penggunaan
MAO Inhibitor, Antidepresan Trisiklik, serta obat-obat
sympathomimetic (misalnya: Amfetamin, Dopamin, Dobutamin)
secara bersamaan. Peningkatkan risiko terjadinya malignant
arrhythmia jika salbutamol digunakan bersamaan dengan inhaled
anesthetic (contohnya: enflurane, halothane). Penurunan efek:
Penggunaan bersama dengan Beta-Adrenergic Blocker (contohnya:
Propranolol) dapat menurunkan efek Salbutamol. Level/efek
Salbutamol dapat turun bersama dengan penggunaan:
Aminoglutethimide, Carbamazepine, Nafcillin, Nevirapine,
Phenobarbital, Phenytoin, Rifamycins dan obat lain yang dapat
menginduksi CYP3A4.4
Simvastatin Meningkatkan efek/toksisitas :
resiko myopathy/rhabdomyolyis dapat meningkat dengan pemberian
bersama senyawa penurun lipid yang dapat menyebabkan
rhabdomyolysis (gemfibrozil, turunan asam fibrat atau niasin pada
dosis = 1 g/ hari),atau selama penggunaan bersama inhibitor CYP3A4
kuat Inhibitor CYP3A4 dapat meningkatkan efek/kadar simvastatin;
contoh inhibitor meliputi:antifungi golongan azol,klaritromisin,
diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid, nefazodon,
nicardipin, propofol, inhibitor protease, kuinidin, telitromisin dan
verapamil. Dalam jumlah besar ( > 1 quart/hari, 1 quart = 0,9463 L),
jus grapefruit dapat meningkatkan serum konsentrasi simvastatin,
meningkatkan risiko rhabdomyolysis. Pada umumnya penggunaan
bersama dengan inhibitor CYP3A4 tidak direkomendasikan;
produsen merekomendasikan pembatasan dosis simvastatin hingga
20 mg/hari jika digunakan dengan amiodaron atau verapamil, dan 10
mg/hari jika digunakan dengan siklosporin,gemfibrozil atau turunan
asam fibrat.
Efek antikoagulan warfarin dapat ditingkatkan oleh simvastatin. Efek
penurun kolesterol aditif bila digunakan bersama dengan golongan
sekuestran asam empedu (kolestipol atau kolestiramin). Menurunkan
efek: Jika digunakan dalam 1 jam sebelum atau hingga 2 jam sesudah
kolestiramin, penurunan absorpsi simvastatin dapat terjadi.
Spironolacton Penggunaan bersamaan spironolakton dengan diuretik hemat kalium
lainnya, suplemen kalium, antagonis reseptor angiotensin,
kotrimoksazol (dosis besar) dan inhibitor ACE dapat meningkatkan
risiko hiperkalemia, terutama pada pasien gangguan ginjal.
Kolestiramin dapat menyebabkan asidosis hiperkloremik pada pasien
sirosis, hindari penggunaannya secara bersamaan.
Sucralfat Absorpsi obat berikut berkurang bila digunakan bersamaan:
Utama : Ciprofloxacin, Cimetidine, Ranitidin, Digoxin,
Ketoconazole, Teofilin, Fenitoin, Tetrasiklin.
Sedang : Moxifloxacin, Norfloxacin, Ofloxacin, Sparfloxacin,
Warfarin.
Penggunaan obat-obatan tersebut di atas sebaiknya dilakukan pada 2
jam sebelum atau sesudah pemberian Sukralfat
Sulfas ferosus Penggunaan bersamaan vitamin C > 200 mg per 30 mg Fe akan
meningkatkan absorpsi oral Fe. Absorpsi oral Fe dan tetrasiklin akan
menurun jika digunakan bersamaan. Absorpsi fluorokuinolon,
levodopa, metildopa dan penisilinamin akan menurun karena
terbentuknya kompleks Fe-kuinolon. Penggunaan bersamaan
antasida, bloker H2 atau inhibitor pompa proton akan menurunkan
absorpsi. Respon terhadap Fe akan tertunda dengan adanya
kloramfenikol.
Tetrasiklin 500 Meningkatkan efek toksis:
Warfarin, efek antikoagulan dapat meningkat.
Kemungkinan meningkatkan kadarnya secara selektif
terhadap Benzodiazepine; Ca-chanel bloker; cisapride; cylosporin;
ergot alkaloid; HMGCoA reduktase inhibitor; mirtazapin;
nateglinie; nefazodon; pimozid; quinidin; sildenafil; tacrolimus;
venlavaxine; dan substrat CYP3A4 lainnya
Menurunkan efek:
Menurunkan jumlah absorbsi dari tetrasiklin: Kalsium, magnesium
atau aluminium yang terkandung dalam antasida, besi, zink sodium
bikarbonate, sukralfat, didanosine, quinapril.
Terbutalin Toksisitas meningkat dengan MAO inhibitor, antidepresan trisiklik.
Efek menurun dengan beta bloker.
Risiko hipokalemia meningkat dengan kortikosteroid, diuretik,
xantin.
Obat-obat simpatomimetik yang lain kemungkinan akan
meningkatkan efek samping pada kardiovaskular.
Kombinasi dengan teofilin berpotensi menimbulkan aritmia jantung.
THP Sindrom pusat dan/atau sindrom antikolinergik prifer dapat timbul
jika digunakan bersamaan amantadine, rimantadin, analgesik
narkotik, fenotiazin, dan antipsikosis lainnya (terutama yang
mempunyai aktivitas antikolinergik tinggi), antidepresan trisiklik,
inhibitor MAO, kuinidin dan antiaritmia lainnya dan antihistamin.
Depresan SSP (cannabinoid, etanol, barbiturat dan analgesik
narkotik) akan memberikan efek adiktif terhadap triheksifenidil.
Tramadol Karbamazepin : Meningkatkan metabolisme tramadol shg
menurunkan efek analgesik secara signifikan.
SSRIs & MAO inhibitor : Tramadol dapat meningkatkan resiko
terjadi efek samping, seperti serotonin sindrom (nyeri dada,
takikardia, tremor, bingung) & kejang.
Warfarin oral : Efek warfarin meningkat
Depresan sistem saraf pusat (alkohol, anestetik, fenotiazin, agonis
opioid, sedatif, hipnotik, analgesik yg bekerja di pusat) : potensiasi
efek depresi pernapasan & depresi saraf pusat.
Digoksin : Dilaporkan terjadi toksisitas digoksin (jarang)
Valeptik Alkohol, CNS depressants: Enhanced CNS depression
Barbiturat: dapat meningkatkan aksii dan level barbiturat
Karbamazepine, hydantoins: dapat meningkatkan kadar obat –obat
ini dan menurunkan efektifitas dari asam valproat.
Klorpromazines, cimetidine, salicylates: menaikkan level asam
valproat.
Lamotrigine: menurunkan level asam valproat; menaikkan level
lamotigrin.
Zidovudine: menaikkan AUC asam valproat
Valsartan Meningkatkan efek/toksisitas : kadar alsartan dalam darah
ditingkatkan oleh simetidin dan monoksidin ; efek klinik tidak
diketahui. Penggunaan bersama garam/suplemen kalium, ko-
trimoksazol (dosis tinggi), inhibitor ACE dan diuretik hemat kalium
(amilorid, spironolakton, triamteren) dapat meningkatkan resiko
hiperkalemia
Menurunkan efek: fenobarbital, ketokonazol, troleandomisin,
sulfafenazol.
Vit K Fitonadione Vit K Fitonadione dapat mengurangi efek koagulan warfarin,
pemberian fitonadione secara oral tidak diabsorpsi dengan baik jika
diberikan bersamaan dengan orlistat
Lampiran 5
TABEL REKONSTITUSI ANTIBIOTIK

NAMA NAMA RUTE REKONSTITUSI KOMPATIBILITAS SUHU BUD DOSIS KETERANGAN


GENERIK PATEN PENYIMPANAN
Amoxicilin Amoxsan i.v Inj 1 g : Dilarutkan Dengan water for 15-250C Digunakan Dewasa : 500 mg/ 8
Trihidrat dalam 5 ml WFI injeksi secepatnya atau jam
1 jam setelah
rekonstitusi Anak : 50-100 mg/kg
BB sehari dalam dosis
terbagi
Ampicillin Ampicillin i.v Inj 1 g : Tambahkan 10 Dengan water for 250C 1 jam setelah Dewasa : 1-2 g tiap 4-
ml aqua proinj injeksi, Nacl 0,9% rekonstitusi 6 jam sekali atau 50-
250 mg/kg/hari, tidak
lebih dari 12 gr/hari

Anak : 25-200
mg/kg/hari tiap 6-8
jam sekali, tidak lebih
dari 12 g/hari
Ampicillin + Bactesyn i.v Inj 0.75 gr : Nacl 0,9% dan water 250C 8 jam setelah Dewasa : 1-3 g, tidak Dapat diinjeksikan secara i.v
Sulbactam Tambahkan 1,6 ml for injeksi rekonstitusi lebih dari 12 g/hari
pelan langsung
aqua pro inj
Anak : 10-15 menit
(mengandung
1. Bb >40 kg : 1,5
ampicillin 250 g- 3 g, tidak
mg/ml dan lebih dari 12
sulbactam 125 g/hari
mg/ml) 2. Bb<40 kg :
200
mg/kg/hari
terbagi tiap
6 jam
cefazolin Cefazolin, i.v Tambahkan Nacl 0,9% dan WI 5-250C Suhu kamar : 24 Dewasa : 0,5-1 g tiap
Cefazol jam 6-8 jam
Lemari
2.5 pendingin : 96 Anak : 25-100
jam mg/kg/hari, tidak lebih
dari 6g/hari
ml
(konsentrasi 330 mg
/ml )
ceftriaxon Ceftriaxon 1 g i.v Tambahkan 9,6 ml WFI WFI, Nacl 0,9%, D5% 4-250C Suhu kamar; 24 Dewasa : 1-2 g/hari Setelah direkostitusi larutan
jam pada dosis single atau
Lemari terbagi tiap 12 jam berwarna
pendingin : 3 kekuningan
Hari Anak : 100 mg/kg/hari
Broadced i.v Dilarutkan dengan WFI, Nacl 0,9% 2-80C, <300C Suhu <80C : 6
pelarut yang tersedia jam
dalam kemasan (10 ml Suhu <300C : 24
jam
pelarut)
cefotaxim cefotaxim i.v Tambahkan 10 ml WFI WFi, D5%, Nacl 0,9% 15-300C Suhu ruang : 24 Dewasa : 1 g tiap 12
jam jam
Lapixim i.v Tambahkan 10 ml WFI WFi, D5%, Nacl 0,9% 15-300C Suhu ruang : 24
jam Anak :
1. Bb < 50 kg : 50-200
mg/kg/hari
terbagi tiap 6-8
jam
2. Bb > 50 kg : 1-2 g
tiap 8 jam
Ceftazidime Ceftazidime i.v 1g : Tambahkan 10 ml WFI, Nacl 0,9%,D5% Dibawah 300C, Stabil selama 18 Dewasa : 2 g/hari Dalam penyimpanan dapat
terlindung dari jam dibawah terjadi perubahan warna
WFI (konsentrasi 100 cahaya suhu 250C Anak : menjadi gelap,namun bisa
mg/ml) 1. 1-12 tahun : digunakan karena tidak ada
30-50 perubahan potensi
mg/kg/hari,
i.v Pelarut DS, NS dengan tidak lebih
drip konsentrasi maksimal 70 dari 6 g/hari
mg/ml), drip 15-30 menit 2. >12 tahun : 1-2
g tiap 8 jam
Cefoperazon Bactraz i.v Dilarutkan dengan WFI 250C 24 jam pada Dewasa : 2-4 g perhari
pelarut yang tersedia suhu kamar, 3
dalam kemasan (5 ml hari pada lemari Anak : 50-200 mg/kg
pelarut) pendingin bb perhari
Cefoperazon + Cefoperazone i.v Tambahkan 3,4 ml WFI WFI, Nacl 0,9%,D5% 250C 24 jam Dewasa : 2-4 g/ hari • injeksi i.v diberikan
sulbactam + sulbactam drip dalam dosis terbagi
tiap 12 jam. dalam waktu minimal 3
menit
Anak : 50-200 • i.v drip diencerkan dengan
mg/kg/hari tiap 12 jam 20 ml larutan infus NS,D5
diberikan dalam waktu 15-
60 menit
cebactam i.v Tambahkan 3,4 ml WFI WFI, Nacl 0,9%,D5% 250C 24 jam
drip
Gentamicin Sagestam Im.i.v Dilarutkan dalam 50 250C 24 jam Dewasa : 3-5 Tidak boleh dibekukan
drip -200 ml D5 atau NS mg/kg/hari terbagi
selama 30 menit-2 tiap 8 jam
jam
Anak : 2,5 mg/kg/hari
tiap 8 jam
Merophenem Merophenem i.v Tambahkan 10 ml WFI WFI 2-80C, 15-250C Pada lemari Dewasa : 500 mg/ hari • i.v pelan 3-5 menit atau
pendingin : 12 tiap 8 jam, tidak lebih
jam dari 2 g tiap 8 jam drip 15-30 menit
i.v Larutkan dalam 100 ml Pada suhu • tidakboleh digunakan
drip NSLarutkan dalam 100 ruang: 2 jam Anak : > 3 bulan: 40
jika larutan berubah
ml D5 mg/kg/hari, tidak lebih
dari 2 g warna menjadi kuning
Azithromicin Zistic, I.v Untuk menghasilkan NACL 0,9% 15-300C 24 jam setelah Dewasa : 500mg/hari
Infimicyn konsentrasi Azitromicin rekonstitusi Anak : > 6 bulan : 30
pada kisaran 1-2 mg/ml, mg/kg/hari
ambil 5 ml dari 100 mg/ml
larutan Azitromicin
kemudian diencerkan
kedalam larutan :
1 mg/ml konsentrasi akhir
larutan infus dalam 500 ml
NaCl 0,9%
Amikasin Amikasin i.v i.v infus : 500 mg D5%. Nacl 0,9% 250C Stabil selama 24 Dewasa : 15 • Larutan dalam air dapat
drip diencerkan dengan jam mg/kg/hari terbagi
tiap 8-12 jam berwarna gelap karena
100-200ml lar infus
oksidasi tapi tidak
Anak : 15-22,5
mempengaruhi
mg/kg/hari terbagi
tiap 8 jam potensinya dan dapat
digunakan
• Lama pemberian i.v drip
pada bayi 2 jam dan pada
anak 30 – 60 menit
Ciprofloxacin Ciprofloxacin I.v 5-250C Stabil selama 14 Dewasa : 200-400 mg
drip hari pada suhu
ruang
Levofloxacin Levofloxacin , iv drip 5-250C Stabil selama 72 Dewasa : 500 mg/hari
Cravox jam ketika
disimpan pada
suhu ruang
Procaine im Larutkan dengan 4 ml WFI, NS, D5% 2-80C Suhu kamar : 24 Dewasa : 2,4 - 4,8 g Sebaiknya dibuat baru karena
penicillin-G WFI ke dalam vial secara jam perhari pada penyimpanan dapat
pelan-pelan dan Lemari terbentuk senyawa polimer /
homogenkan (jangan pendingin : 1 Anak : 100 mg/kg bb/ konjugasi yang dapat
dikocok keras, cukup minggu hari dalam 4 dosis menyebabkan alergi sensitisasi
goyang lembut sampai terbagi
homogen). Aspirasi ke
dalam spuit secara
perlahan.
Streptomisin Streptomisin im Streptomisin dengan berat WFI, NS 15-300C Stabil selama 1 Dewasa : 15 mg/kg
1 g tambahkan WFI minggu jika BB
sebanyak 3,5 ml (volume disimpan pada
akhir di dapat ± 4 ml) suhu ruang Anak : 20-40 mg/kg
untuk mendapatkan kadar BB
250 mg/ml
Moxifloxacin Floxaris iv drip 250C 24 jam Dewasa ; 400 mg
Moxifloxacin iv drip
Anak : tidak
Dianjurkan untuk
anak <18 tahun
Fluconazol Fludis i.v Nacl 0,9%, D5% 2-80C 7 hari Dewasa : 200-400 mg
drip
Anak : 6 mg/kg,
maksimal : 12 mg/kg

Anda mungkin juga menyukai