Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 04 Juni 2022
Direktur,
dr.Agus Ujianto.,M.Si.Med.Sp B
Tembusan :
1. Komite Medis;
2. Komite Keperawatan;
3. Profesi Pemberi Asuhan Lain;
4. Arsip.
.........................................................
\
Lampiran : Peraturan Direktur RSI Banjarnegara
No : 1663/ Per / RSIB / VI / 2022
Tanggal 04 Juni 2022
--------------------------------------
I. KEBIJAKAN UMUM
Semua tenaga kesehatan harus melalui proses kredensial dan rekredensial
II. KEBIJAKAN KLHUSUS
1. Kredensial dilakukan kepada semua Tenaga Kesehatan Baru;
2. Rekredensial dilakukan kepada Tenaga kesehatan setiap 3 (tiga) tahun sekali atau apabila
yang bersangkutan telah selesai melaksanakan pendidikan dan pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensinya
3. Pelaksanaan kegiatan kredensial dan rekredensial staf medis adalah komite medis
4. Pelaksanaan kegiatan kredensial dan rekredensial staf keperawatan adalah komite
keperawatan
5. Pelaksanaan kegiatan kredensial dan rekredensial pemberi asuhan lainnya adalah Komite
Penunjang, Komite medis, Komite keperawatan, Komite penunjang melaporkan hasil
kegiatan kredensial dan menyampaiakan rekomendasi kewenangan klinis yang bisa
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan tersebut kepada Direktur. Direktur kemudian
menerbitkan Surat Penugasan Klinis (SPK) dan rincian Kewenangan Klinis (RKK) sebagai
pedoman dalam melaksanakan pelayanan.
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 04 Juni 2022
Direktur,
i
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp. (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Web. rsibanjarnegara.com, Email : rsi_banjarnegara@yahoo.co.id
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... `i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I DEFINISI................................................................................................................ 1
BAB II RUANG LINGKUP............................................................................................... 3
BAB III TATA LAKSANA................................................................................................ 4
BAB IV DOKUMENTASI................................................................................................. 5
iii
BAB I
DEFINISI
1
c. Tenaga Gizi (Nutrisionis) adalah seseorang yang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang
secara penuh oleh pejabat berwewenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di
bidang pelayanan gizi, makanan, dan dietetik, baik dimasyarakat maupun rumah sakit, dan
unit pelaksana kesehatan lainnya, berpendidikan dasar akademi gizi.
d. Tenaga Radiologi adalah tenaga kesehatan yang memberi tugas, wewenang dan
tanggungjawab oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan kegiatan radiografi dan
imejing di unit Pelayanan Kesehatan. Radiografer merupakan tenaga kesehatan yang
memberikan kontribusi bidang radiografi dan imejing dalam upaya peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan.
e. Tenaga Fisioterapi adalah seseorang yang telah lulus pendidikan formal fisioterapi dan
kepadanya diberikan kewenangan tertulis untuk melakukan tindakan fisioterapi atas dasar
keilmuan dan kompetensi yang dimilikinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
f. Sanitarian adalah tenaga profesional yang bekerja dalam bidang sanitasi dan kesehatan
lingkungan dengan latar belakang pendidikan yang beragam dan yang telah mengikuti
pendidikan atau pelatihan khusus di bidang sanitasi dan kesehatan lingkungan.
g. Tenaga Perekam Medis merupakan profesi yang memfokuskan kegiatannya pada data
pelayanan kesehatan dan pengelolaan sumber informasi pelayanan kesehatan dengan
menjabarkan sifat alami data, struktur dan menterjemahkannya ke berbagai bentuk informasi
demi kemajuan kesehatan dan pelayanan kesehatan perorangan, pasien dan masyarakat.
h. Perawat Kesehatan Gigi merupakan profesi kesehatan yang melaksanakan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut secara profesional.
i. Perawat anastesi setiap orang yang telah lulus pendidikan bidang keperawatan anastesi atau
penata anastesi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
6. Tim Kredensial
Adalah sekelompok orang yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan personil yang memiliki
kesamaan profesi, spesialisasi dengan seorang tenaga kesehatan yang sedang menjalani proses
kredensial dan atau dianggap dapat menilai kompetensi untuk melakukan tindakan tertentu.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan lain, yaitu :
1. Tenaga Kefarmasian meliputi Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian
2. Tenaga Analis Kesehatan (Ahli Tehnologi Laboratorium Medik)
3. Tenaga Gizi (Nutrisionis)
4. Tenaga Radiologi
5. Tenaga Fisioterapi
6. Tenaga Sanitarian
7. Tenaga Perekam Medis
8. Teanaga Perawat gigi
9. Tenaga Perawat Anastesi
10. Tenaga Elektromedik
3
BAB III
TATA LAKSANA
4
Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut, rumah sakit harus melakukan
rekredensial terhadap tenaga profesi kesehatan lain. Proses rekredensial ini lebih sederhana
dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana diuraikan diatas karena rumah sakit
telah memiliki informasi setiap tenaga profesi kesehatan lain yang melakukan tindakan
keperawatan dirumah sakit tersebut.
Rekredensial dilakukan pada saat :
1. SPKK habis masa berlakunya
2. Perubahan kewenangan klinis karena telah menyelesaikan pendidikan.
3. Pengurangan kewenangan klinis karena kondisi fisik dan mental.
4. Pengurangan kewenangan klinik dari hasil analisa evaluasi penilaian kinerja tenaga profesi
kesehatan lain
5. Pencabutan kewenangan klinis, karena tindakan disiplin profesi.
6. Pengembalian kewenangan klinis dari non fungsional ke fungsional karena alasan tertentu.
D. Persyaratan Berkas Rekredensial
1. KTP
2. Ijasah terbaru
3. STR/SIP
4. SPKK dan rincian kewenangan klinis lama
5. Laporan kinerja karyawan
6. Asesmen kompetensi dari tim kredensial.
7. Rekomendasi dari tim kredensial
8. Pelatihan klinis terbaru
9. Surat keterangan kesehatan terbaru.
E. Proses Rekredensial
1. Kelengkapan berkas rekredensialing.
2. Kredensialing asesmen kompetensi proses direview oleh tim.
3. Review tim yang menghasilkan rekomendasi.
4. Rekomendasi hasil rekredensial berupa kewenangan klinis yang bersangkutan, dapat berupa :
a. Dilanjutkan
b. Ditambah
c. Dikurangi
d. Dibekukan untuk waktu tertentu
e. Diubah/dimodifikasi
f. Diakhiri
5
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Pengajuan permohonan untuk memperoleh Kewenangan Klinis pofesi kesehatan lain kepada
direktur.
2. SK panitia tim kredensial profesi kesehatan lain.
3. Laporan hasil kredensial sebagai bahan menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
4. Daftar kewenangan klinis yang diusulkan, form proses kredensialing dan rekomendasi yang
kemudian diajukan kepada direktur untuk memunculkan Penugasan Klinis (Clinical
Appointment).
7. Penugasan Klinis dari Direktur sesuai jenjang karir, area penugasan, lampiran kewenangan
klinis dan masa berlaku.
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 07 Juni 2022
Direktur,
6
DAFTAR PUSTAKA