RUMAH SAKIT
RS MULIA PAJAJARAN
BOGOR
TAHUN 2020
SAMBUTAN
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kita sambut dengan
baik penerbitan Formularium Obat Rumah Sakit RS Mulia Pajajaran tahun 2018. Buku
formularium obat ini merupakan pemutakhiran item obat yang akan digunakan pasien di RS
Mulia pajajaran. Penyusunan Formularium Obat ini dilakukan oleh Komite Farmasi dan
Terapi berdasarkan perkembangan Formularium Nasional, E-Catalog dan masukan dari
klinis dan SMF terkait.
Fomularium ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi para Dokter Penanggung
Jawab Pasien untuk memenuhi kebutuhan pelayanan obat bagi pasien RS Mulia Pajajaran.
Dengan demikian, peningkatan mutu pelayanan sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan RS Mulia Pajajaran dapat terwujud.
Akhirnya ucapan selamat dan penghargaan ditujukan kepada semua pihak terutama
Komite Farmasi dan Terapi yang telah menyelesaikan Formularium Obat Rumah Sakit RS
Mulia Pajajaran tahun 2020 dengan sebaik-baiknya.
Bogor,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat
yang tiada putus-putusnya sehingga penyusunan Formularium Obat Rumah Sakit Rs Mulia
Pajajaran tahun 2018 ini terselesaikan dengan baik dan lancar.
Revisi Formularium Obat merupakan salah satu tugas anggota Komite Farmasi dan
Terapi (KFT) untuk membantu Pimpinan Rumah Sakit dalam menetukan kebijakan
penggunaan obat dan pengobatan secara rasional. Atas persetujuan pemimpin Rumah Sakit
dan hasil rapat KFT, maka ditetapkan bahwa Formularium Rumah Sakit disusun
berdasarkan Daftar Obat Essensial (DOEN), Formularium Nasional (FORNAS) beserta
perubahannya, E-Catalog obat dan obat-obatan diluar Fornas/Perubahan Fornas yang
diusulkan oleh SMF/DPJP untuk dimasukan ke dalam Formularium Obat Rumah Sakit.
Formularium yang telah disusun ini merupakan perwujudan kesepakatan dalam
pilihan obat yang digunakan untuk pasien di RS Mulia Pajajaran. Oleh karena itu, ketaatan
dan kedisiplinan penulisan resep obat-obatan yang ada di dalam Formularium Obat Rumah
Sakit adalag standar kepatuhan terhadap kesepakatan yanga telah dibuat.
Atas kerja sama yang baik selama ini dari seluruh anggota KFT dengan
SMF/Instalasi serta semua pihak yang telah memberikan bantuan hingga penerbitan
Formularium Obat ini dapat terlaksana, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Dan dengan selalu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, kami selalu
terbuka untuk pengkajian ulang dan revisi demi kesempurnaan Formularium Obat Rumah
Sakit. Semoga dengan terbitnya Formularium Obat ini mutu pelayanan di RS Mulia Pajajaran
akan semakin lebih meningkat.
Bogor,
Ketua Komite Farmasi dan Terapi
ii
KEPUTUSAN
DIREKTUR RS MULIA PAJAJARAN
NOMOR : 019/PKPO/SK-DIR/RSMP/2018
TENTANG
FORMULARIUM OBAT RUMAH SAKIT TAHUN 2018
RS MULIA PAJAJARAN
iii
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Memberlakukan Formularium Rumah Sakit Tahun 2018
sebagai acuan pelayanan pemberian obat di RS Mulia
Pajajaran;
KEDUA . Isi Formularium Obat Rumah Sakit akan ditinjau dan
disempurnakan terus menerus oleh Komite Farmasi dan
Terapi RS Mulia Pajajaran untuk disesuaikan dengan
perkembangan yang ada;
KETIGA : Mewajibkan semua tenaga medis yang menulis resep obat
sesuai dengan yang tercantum dalam Formularium Obat
Rumah Sakit Tahun 2018;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekliruan dalam
keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
DITETAPKAN DI : BOGOR
PADA TANGGAL :
iv
KETENTUAN UMUM
3.2. Obat yang tidak tercantum dalam Formularium Obat Rumah Sakit dan di
kemudian hari dipandang perlu untuk dicantumkan dalam Formularium Obat
Rumah Sakit, dapat diusulkan oleh kepala SMF kepada Direktur RS Mulia
Pajajaran selalui Komite Farmasi dan Terapi.
v
4. Pemantauan dan evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk menunjang keberhasilan penerapan
formularium sekaligus dapat mengidentifikasi permasalahan potensial dan stategi
penanggulangan yang efektif. Hal ini dapat dicapai melalui koordinasi, supervisi,
pemantauan dan evaluasi penerapan formularium.
vi
KETENTUAN REDAKSIONAL
1. SUSUNAN
1.1. Formularium Obat Rumah Sakit disusun berdasarkan ketentuan pada Buku
Daftar Obat Essensial Nasional Tahun 2017, Formularium Nasional 2015
beserta perubahannya, e-Catalog obat, dan usulan dari SMF/DPJP. Obat yang
dikelompokan berdasarkan kelas, subkelas farmakoterapi.
1.2. Bentuk sediaan, kekuatan sediaan yang tercantum dalam Formularium Obat
Rumah Sakit adalah mengikat.
2. TATA NAMA
2.1. Nama obat ditulis dengan nama obat generik sesuai dengan Famakope
Indonesia Edisi IV Tahun 1995.
2.2. Obat yang sudah lazim digunakan dan tidak mempunyai nama generik, ditulis
dengan nama lazim. Misalnya : garam oralit.
2.3. Obat kombinasi ditulis dengan nama generiknya masing-masing komponen zat
berkhasiatnya disetai kekuatan masing-masing komponen.
2.4. Untuk beberapa hal yang dianggap perlu, nama sinonim ditulis diantara tanda
kurung.
B. Singkatan
ampl : ampul
btl : botol
bls : blister
inf : infus
inh : inhalasi
inj : injeksi
inj dlm minyak : injeksi dalam minyak
i.a. : injeksi intraarteri
infiltr : injesi infiltrasi
i.k. : injeksi intrakutan
i.m. : injeksi intramuskular
i.v. : intravena
p.v. : injeksi paravertebral
s.k. : injeksi subkutan
kaps : kapsul
kapl : kaplet
klg : kaleng
ktg : kantong
lar : larutan
vii
lar rektal : larutan rectal
lar inf : larutan infus
serb : serbuk
serb aktif : serbuk aktif
serb inj : serbuk injeksi
serb inj i.v. : serbuk injeksi intravena
sir : sirup
sir kering : sirup kering
sup : supositoria
susp : suspensi
tab : tablet
tab scored : tablet dengan tanda belah
tts : tetes
C. Lain-lain
Penulisan informasi pada kolom keterangan dimaksudkan untuk obat-obat
dengan pemakaian sebagai berikut :
1. Diperlukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek samping
2. Pembatasan indikasi
3. Terbatasnya untuk kasus-kasus tertentu
4. Diperlukan monitoring ketat atau pertimbangan medis
5. Diperlukan perhatian terhadap sifat/cara kerja obat
6. Diperlukan cara atau perlakuan khusus
7. Diperlukan fasilitas tertentu
viii
KEBIJAKAN AUTOMETIC STOP ORDER (HARD STOP)
I. TUJUAN
Untuk memastikan pemberian obat yang aman melalui proses stop order, terutama
untuk beberapa obat yang harus dievaluasi dan ditinjau secara kansisten, serta
pemberitahuan informasi tersebut kepada dokter.
II. DEFINISI
Autometic stop order (ASO) adalah penghentian penggunaan obat yang diberikan
kepada pasien secara otomatis. Farmasi akan dengan sendirinya menghentikan obat
tersebut bila lama terapi yang ditentukan terlewati. Ketentuan ini diterapkan pada obat-
obat kategori tertentu yang dianggap sebagai obat yang kuat/potent dan obat-obat yang
memerlukan review regular. Misal : antiinfeksi, antiviral, antifungi, narkotik, dan
kortikosteroid. Jadi pengobatan atau peresepan yang tidak disebutkan secara khusus
tentang jumlah obat atau lama hari pengobatan, maka akan dikenai kebijakan Autometic
stop order.
III. PROSEDUR
A. Automatic StopOrder diterapkan sebagai berikut, kecuali terdapat protokol spesifik
tentang lama terapi yang dikehendaki oleh dokter. Jika durasi terapi tidak ditentukan,
maka berlaku ketentuan berikut :
BATAS
JENIS OBAT WAKTU KETERANGAN
STOP ORDER
Vasokonstriktor 3 hari
(ophthalmic, nasal)
Pethidin 2 hari Untuk mencegah akumulasi hasil
metabolisme yang toksik.
Ketorolac (oral dan 5 hari - IV : Maksimal 120mg/hari
parenteral) - Untuk pencegahan adeverse
effect pada ginjal dan saluran
gastrointestinal
Antikoagulan (low 7 hari Assessment ulang berdasarkan
molecular weight heparin, respon klinik pasien.
heparin, fondaparinux)
Warfarin 14 hari Assessment ulang berdasarkan
respon klinik pasien.
Antiinfeksi : 7 hari - Pemberian lanjutan diberikan
• Oral dan parenteral, bila tersedia hasil kultur,
kecuali respon klinis yang baik, atau
antituberkulosis ada persetujuan dari KPRA
• Antiviral, kecuali dan KFT.
amantadin dan - Bila respon klinik membaik,
oseltamivin diberikan hendaknya dilakukan
sesuai protokol assessment untuk switch dari
parenteral ke oral.
Antiinfeksi 10 hari Assessment ulang berdasarkan
(topikal/mata/telinga) respon klinik pasien.
Antifungi oral, topikal
ix
Narkotik 10 hari Assessment ulang berdasarkan
Kortikosteroid, topikal respon klinik pasien.
Kortikosteroid 7 hari Assessment ulang berdasarkan
(Ophthalmic dan oral) respon klinik pasien.
Obat-obat penyakit kronik 30 hari Assessment ulang berdasarkan
(DM, HT, jantung, respon klinik pasien.
psikiatri, dll)
C. Apoteker akan mengikat dokter dan perawat jika mendapati sesuatu pengobatan
yang hampir mencapai batas pemberian yang aman. Pengobatan akan dilanjutkan
setelah dinyatakan secara tertulis oleh dokter yang bersangkutan.
UNTUK OBAT :
.............................................................................
BERAKHIR PADA TANGGAL : ..........................
V. PENAGAKAN
Seluruh staf rumah sakit dan staf medis yang tanggung jawabnya dipengaruhi oleh
kebijakan ini diharapkan mengetahui prosedur dasar dan tanggung jawab yang telah
disusun dalam kebijakan ini. Ketidakpatuhan terhadap kebijakan ini akan menandakan
perlunya dicapai kesepakatan/komitmen bersama terhadap manajemen kinerja yang
sesuai dengan kebijakan dan prosedur.
x
PETUNJUK PENGGUNAAN FORMULARIUM OBAT
xi
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
KEPUTUSAN DIREKTUR ................................................................................................... iii
KETENTUAN UMUM .......................................................................................................... v
KEBIJAKAN AUTOMETIC STOP ORDER ........................................................................... ix
PETUNJUK PENGGUNAAN FORMULARIUM .................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ xii
BAGIAN I ............................................................................................................................ 1
1. Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi Non Steroid, Antipirai ........................................ 1
1.1. Analgesik narkotik ........................................................................................ 1
1.2. Analgetik Non Narkotik, Antipiretik, Antiinflamasi Non Steroid ...................... 1
1.3. Antipirai ........................................................................................................ 3
1.4. Nyeri neuropatik ........................................................................................... 3
2. Anestetik .................................................................................................................. 4
2.1. Anesterik lokal ............................................................................................. 4
2.2. Anestetik umum dan oksigen ........................................................................ 4
2.3. Obat untuk prosedur pre operatif .................................................................. 5
3. Antialergi dan obat untuk anafilaksis ............................................................................ 5
4. Antidot dan obat lain untuk keracunan...................................................................... 6
4.1. Khusus ......................................................................................................... 6
5. Antiepilepsi – antikonvulsi ........................................................................................ 7
6. Antiinfeksi................................................................................................................. 8
6.1. Antelmintik .................................................................................................... 8
6.2. Antibakteri..................................................................................................... 8
6.2.1. Beta laktam ............................................................................................ 8
6.2.2. Antibakteri lain ........................................................................................ 10
6.2.2.1. Tetracyclin ................................................................................... 10
6.2.2.2. Chloramphenicol ......................................................................... 10
6.2.2.3. Sulfa-trimetoprim ......................................................................... 11
6.2.2.4. Makrolid....................................................................................... 11
6.2.2.5. Aminoglicoside ............................................................................... 12
6.2.2.6. Quinolon ...................................................................................... 12
6.2.2.7. Penggunaan khusus .................................................................... 12
6.3. Antiinfeksi khusus ......................................................................................... 14
6.3.1. Antilepra ................................................................................................. 14
6.3.2. Antituberculosis....................................................................................... 14
6.3.3. Antiseptik saluran kemih ......................................................................... 15
6.4. Antifungi ....................................................................................................... 15
6.5. Antiprotozoa ................................................................................................. 16
6.5.1. Antiamuba dan antiguardiasis ................................................................. 16
6.5.2. Antimalaria ............................................................................................. 16
6.5.2.1. Untuk pencegahan ..................................................................... 16
6.5.2.2. Untuk pengobatan ...................................................................... 17
6.6. Antivirus ....................................................................................................... 17
6.6.1. Antiherves .............................................................................................. 17
7. Antimigrain dan antivertigo ....................................................................................... 17
7.1. Antimigrain, untuk profilaksis ........................................................................ 17
7.2. Antimigrain, untuk serangan akut.................................................................. 17
7.3. Antivertigo..................................................................................................... 17
8. Antineoplastik, imunosupresan dan obat untuk terapi paliatif ................................... 17
8.1. Hormon dan antihormon ............................................................................... 17
8.2. Imunosupresan ................................................................................................ 18
8.3. Sitotoksik ...................................................................................................... 18
xii
8.4. Lain-lain ....................................................................................................... 18
9. Antiparkinson ........................................................................................................... 19
10. Darah, obat yang mempengaruhi ............................................................................. 19
10.1. Antianemia.................................................................................................... 19
10.2. Koagulasi, obat yang mempengaruhi ............................................................ 20
10.3. Hematopoetik ............................................................................................... 21
11. Produk darah dan pengganti plasma ........................................................................... 21
11.1. Produk darah ................................................................................................... 21
11.2. Pengganti plasma dan plasma expander ...................................................... 22
12. Diagnostik ................................................................................................................ 23
12.1. Bahan kontras radiologi ................................................................................ 23
12.1.1. Gastrointestinal ....................................................................................... 23
12.1.2. Intravaskular............................................................................................... 23
12.2. Lain-lain ........................................................................................................ 24
13. Desinfektan dan antiseptik ....................................................................................... 24
13.1. Antiseptik ...................................................................................................... 24
13.2. Desinfektan................................................................................................... 24
14. Obat dan bahan untuk gigi dan mulut ....................................................................... 24
14.1. Antiseptik dan bahan untuk perawatan saluran akar gigi .............................. 24
14.2. Antifungi orofaringeal .................................................................................... 25
14.3. Obat untuk pencegahan karies ..................................................................... 25
14.4. Bahan tumpat ............................................................................................... 25
14.5. Preparat lainnya ........................................................................................... 25
15. Diuretik dan obat untuk hipertrofi prostat .................................................................. 27
15.1. Diuretik ........................................................................................................ 27
15.2. Obat untuk hipertrofi prostat ......................................................................... 27
16. Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsi............................................................. 27
16.1. Hormon antidiuretik....................................................................................... 27
16.2. Antidiabetes .................................................................................................. 27
16.2.1. Antidiabetes oral ..................................................................................... 27
16.2.2. Antidiabetes parenteral ........................................................................... 29
16.2.2.1. Human insulin.............................................................................. 29
16.2.2.2. Analog insulin .............................................................................. 29
16.3. Hormon kelamin dan obat yang mempengaruhi fertilitas............................... 30
16.3.1. Androgen ................................................................................................ 30
16.3.2. Estrogen ................................................................................................. 30
16.3.3. Progestogen ........................................................................................... 30
16.3.4. Kontrasepsi ............................................................................................. 31
16.3.4.1. Kontrasepsi oral .......................................................................... 31
16.3.4.2. Kontrasepsi, parenteral ............................................................... 31
16.3.4.3. Kontrasepsi, akdr (iud) ............................................................... 31
16.3.4.4. Kontrasepsi, implan ..................................................................... 31
16.3.5. Regulasi haid .......................................................................................... 32
16.3.6. Lain-lain ................................................................................................. 32
16.4. Hormon tiroid dan antitiroid ........................................................................... 32
16.5. Kortikosteroid................................................................................................ 33
17. Obat untukkardiovaskuler ......................................................................................... 33
17.1. Antiangina..................................................................................................... 33
17.2. Antiaritmia..................................................................................................... 34
17.3. Antihipertensi ................................................................................................ 35
17.4. Anti agregasi platelet .................................................................................... 37
17.5. Anti agregasi platelet .................................................................................... 38
17.6. Obat gagal jantung ....................................................................................... 38
17.7. Obat untuk syok kardiogenik dan sepsis ....................................................... 39
17.8. Antihiperlipidemia ......................................................................................... 40
xiii
17.9. Lain-lain ....................................................................................................... 41
18. Obat topikal untuk kulit ............................................................................................ 41
18.1. Antiakne ...................................................................................................... 41
18.2. Antimikroba .................................................................................................. 42
18.3. Antifungi ...................................................................................................... 42
18.4. Antiinflamasi dan antipruritik ........................................................................ 43
18.5. Antiskabies dan antipedikulosis ................................................................... 44
18.6. Kaustik ......................................................................................................... 44
18.7. Keratolitik dan keratoplastik ......................................................................... 44
18.8. Pelembab & vitamin topikal .......................................................................... 44
18.9. Sunscreen ................................................................................................... 45
18.10. Lain-lain ....................................................................................................... 45
19. Larutan dialisis peritoneal ........................................................................................ 45
20. Larutan elektrolit nutrisi dan lain-lain ....................................................................... 46
20.1. Oral .............................................................................................................. 46
20.2. Parenteral .................................................................................................... 47
20.2.1. Larutan mengandung asam amino ......................................................... 47
20.2.2. Larutan mengandung elektrolit ............................................................... 47
20.2.3. Larutan mengandung karbohidrat .......................................................... 48
20.2.4. Larutan mengandung lipid ...................................................................... 49
20.2.5. Larutan mengandung karbohidrat dan elektrolit ..................................... 50
20.2.6. Larutan mengandung asam amino, karbohidrat, elektrolit dan vitamin ... 51
20.3. Lain-lain ....................................................................................................... 53
21. Obat untuk mata ...................................................................................................... 53
21.1. Anestetik lokal/topikal .................................................................................. 53
21.2. Antimikroba .................................................................................................. 54
21.2.1. Antibiotik + kortikosteroid ....................................................................... 55
21.2.2. Antibiotik + dekongestan ........................................................................ 55
21.2.3. Antiviral .................................................................................................. 55
21.3. Antiinflamasi ................................................................................................ 55
21.4. Midriatik ....................................................................................................... 56
21.5. Miotik dan antiglaukoma .............................................................................. 56
21.6. Lain-lain ....................................................................................................... 57
22. Obat yang bekerja di oksitosin dan relaksan uterus ................................................. 58
22.1. Oksitosin ...................................................................................................... 58
22.2. Relaksan uterus ........................................................................................... 58
23. Psikofarmaka .......................................................................................................... 59
23.1. Antiansietas dan antiinsomnia ..................................................................... 59
23.2. Antidepresi dan antimania ........................................................................... 59
23.3. Antiobsesi kompulsi ..................................................................................... 59
23.4. Antipsikosis .................................................................................................. 59
23.5. Obat untuk adhd (attention deficit hyperactivity disorder ) ............................ 60
23.6. Obat untuk gangguan bipolar ....................................................................... 60
23.7. Obat untuk program ketergantungan ........................................................... 60
24. Relaksan otot perifer dan penghambat kolinesterase .............................................. 60
24.1. Penghambat dan pemacu neuromuskuler .................................................... 60
24.2. Obat untuk myasthenia gravis ...................................................................... 60
24.3. Obat untuk relaksan otot .............................................................................. 60
25. Obat untuk relaksan otot ......................................................................................... 61
25.1. Antasida dan antiulkus ................................................................................. 61
25.2. Antiemetik .................................................................................................... 62
25.3. Antihemoroid ............................................................................................... 63
25.4. Antispasmodik ............................................................................................. 64
25.5. Obat untuk diare .......................................................................................... 64
25.6. Katartika ....................................................................................................... 64
xiv
25.7. Lain-lain ....................................................................................................... 65
26. Obat untuk saluran nafas ........................................................................................ 65
26.1. Antiasma ..................................................................................................... 65
26.2. Antitusif ........................................................................................................ 68
26.3. Ekspektoran ................................................................................................. 69
26.4. Mukolitik ...................................................................................................... 69
26.5. Obat untuk penyakit paru obstruksi kronis ................................................... 69
26.6. Lain-lain ....................................................................................................... 70
27. Obat untuk mempengaruhi sistem imun .................................................................. 70
27.1. Serum .......................................................................................................... 70
27.2. Vaksin .......................................................................................................... 71
28. Obat untuk telinga, hidung dan tenggorokan ........................................................... 71
29. Vitamin, mineral, food suplemen ............................................................................. 72
xv
NO. NAMA GENERIK BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK
1. Codein Tab. 10 mg, 20 mg F 20 tab/minggu (Kodein 10mg, Kodein
20mg) Codein
2. Fentanyl Inj. i.m. / i.v. 0,05 FHanya untuk nyeri sedang hingga 5 amp/kasus (Fentanil 0,05 mg/ml 2 ml)
mg/ml, amp. 2 ml berat dan harus di berikan oleh tim Fentanyl
medis yang dapat melakukan
resusitasi.
Transdermal Patch F Untuk nyeri dapa pasien kanker 10 pact/bulan (Durogesic 12,5 mcg/jam,
12,5 mcg/jam, 25 yang tidak teratasi dengan analgesik Durogesic 25 mcg/jam)
mcg/jam non opioid. Durogesic
3. Morphine Tab. Lepas lambat 10 F Hanya untuk pemakaian pada 60 tab/bulan (MST Continus 10 mg,
mg, 15 mg tindakan anestesi atau perawatan di MST Continus 15 mg) MST
RS dan untuk mengatasi nyeri Continus
Inj. i.m. / i.v. / s.k. 10 F kanker yang tidak respon terhadap Infus per 24 (-) Morphine
mg/ml, amp. 1 ml analgetik non narkotik atau nyeri jam
pada serangan jantung.
4. Pethidine Inj. i.m. / i.v. / s.k. 50 F Hanya untuk tindakan anastesi dan 2 amp/hari (-) Pethidine
mg/ml, amp. 2 ml nyeri sedang hingga berat pada
pasien yang dirawat di RS. Tidak
digunakan untuk nyeri kanker.
1.2 ANALGETIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID
1. Asam mefenamat Kap. 250 mg, 500 mg F 30 kap/bulan (Asam mefenamat 500 mg)
Asam mefenamat, Mefinal
2. Celecoxib Kap. 100 mg, 200 mg NF (-) Celebrex
3. Dexketoprofen Tab. Salut 25 mg NF (Dexketoprofen 25 mg)
Ketesse
Inj. 50 mg/2 mL NF (Dexketoprofen 50 mg/ 2
ml) Ketesse
4. Etoricoxib Cap. 60 mg, 90 mg NF (-) Arcoxia
1
NO. NAMA GENERIK BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
5. Ibuprofen Tab. 200 mg, 400 mg F 30 tab/bulan (Ibuprofen 200 mg,
Ibuprofen 400 mg)
Ibuprofen
Susp. 100 mg/5 ml, 200 F 1 botol/kasus (Ibuprofen 100 mg/ 5 ml,
mg/5 ml Ibuprofen 200 mg/ 5 ml)
Ibuprofen 100 mg/5 ml,
bufect, bufect forte
Supp. 125 mg NF (-) Proris
6. Kalium Diclofenac Tab. 25 mg; 50 mg; NF (-) Eflagen
7. Ketoprofen Tab. 50 mg, 100 mg, NF (-) Lantiflam
Supp. 100 mg F Untuk nyeri sedang sampai berat 2 supp/hari, (-) Protofen, Suprafenid,
pada pasien yang tidak dapat maks 3 hari. Profecom, Pronalges
menggunakan analgetik secara oral.
Gel. 2,5% NF (-) Kaltrofen
8. Ketorolac Inj. i.v. 10 mg/mL NF Ketorolac, Rativol
Inj. i.v. 30 mg/mL F Untuk nyeri sedang sampai berat 2-3 amp/hari, (Ketorolac) Ketorolac,
pada pasien yang tidak dapat maks 2 hari. Etofion, Lantipain, Rativol
menggunakan analgetik secara oral.
Tab. 10 mg NF (Ketorolac) ketorolac
9. Meloxicam Tab. 7,5 mg, 15 mg NF (Meloxicam) Ostelox
Supp. 7,5 mg, 15 mg NF (Meloxicam) Ostelox
10. Metamizole Inj. 500 mg/mL F Untuk nyeri post operatif dan hanya 4 amp selama (-) Santagesik
dalam waktu singkat. dirawat
11. Methampyrone/ Tab. 500 mg/ 50 mg/ NF Neurosanbe Plus
Vit. B1/ Vit. B6/ 100 mg/ 100 mcg
Vit. B12
12. Natrium Tab. Salut enterik 25 F 30 tab/bulan (Natrium Diklofenak) Na
Diclofenac mg, 50 mg Diclofenac, Flamar
Gel. Tube 20 gr NF (-) Flamar
2
NO. NAMA GENERIK BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
13. Paracetamol Tab. 500 mg F 30 tab/bulan (Paracetamol)
Paracetamol, Sanmol,
Sumagesic
Sir. 120 mg/5 mL, btl. F 2 btl/kasus (Paracetamol)
60 ml Paracetamol, Sanmol
Drop 100 mg/mL btl. 15 F 1 btl/kasus (Paracetamol)
ml Paracetamol, Sanmol
Infus 1000 mg/100 mL F Hanya untuk pasien ICU yang 3 btl/kasus (Paracetamol)
memerlukan antipiretik Paracetamol, Sanmol
berkelanjutan.
14. Paracetamol/ N- Tab. 500 mg/ 200 mg NF Sistenol
Acetylcysteine
15. Paracetamol/ Tab. 325 mg/37,5 mg NF Analtram
Tramadol
16. Piroxicam Tab. 10 mg, 20 mg NF Piroxicam, pirofel
Gel. Tube 0,5 % 20 gr NF Pirofel
17. Tramadol HCl Inj. 50 mg/mL F Untuk nyeri sedang sampai berat 5 amp/hari (Tramadol) Tramadol
pada pasien yang tidak dapat
menggunakan analgetik secara oral.
Supp. 100 mg NF (-) Tramal
18. Diazepam/Metha Kapl. 2 mg/500 mg NF Analsik
mpyrone
1.3 ANTIPIRAI
1. Allopurinol Tab. 100 mg, 300 mg F Tidak untuk nyeri akut. 30 tab/bulan (Alopurinol) Allopurinol,
Benocurix, Puricemia
2. Colchicine Tab. 500 mcg F 30 tab/bulan (-) Recolfar
1.4 NYERI NEUROPATIK
1. Amitriptilin Tab. Salut selaput 25 F 30 tab/bulan (Amitriptilin) Amitriptillin
mg
3
NO. NAMA GENERIK BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
2. Carbamazepin Tab. 100 mg F Hanya untuk neuralgia trigeminal 60 tab/bulan (-)
3. Gabapentin Cap. 100 mg F Hanya untuk neuralgia paska herpes 60 cap/bulan (Gabapentin) Gabapentin,
dan nyeri neuropati diabetikum, dan Alpentin
Cap. 300 mg tidak untuk restless leg syndrome. 30 cap/bulan (Gabapentin) Gabapentin,
Alpentin, Ganin,
Neurosantin, Neurontin
4. Pregabalin Cap. 75 mg, 150 mg NF (Pregabalin) Pregabalin,
Leptica, lyrica, provelyn
2. ANESTETIK
2. 1. ANESTETIK LOKAL
1. Bupivacain Inj. p.v. 0,5% (HCl), F (Bupivacain) Bupivacain,
Vial. 20 ml Marcain
2. Ethyl Chlorida Spray 100 mL F (-) Ethyl Chloride
3. Lidocain HCl 2% Inj. p.v. 2%, amp. 2 ml F (Lidocain) Lidocain
(infiltr)
Jeli. 2%. F (Xylocaine Jelly 2%)
XylocainJelly 2%
4
NO. NAMA GENERIK BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
4. Oksigen Gas dalam tabung F O2
5. Propofol Inj. 1% i.v. bolus 10 F (Fresofol 1% MCT/LCT)
mg/ml, amp. 20 ml Fresofol, Prepofol
6. Sevoflurane Cairan ih, Lar. 250 mL F (-) Sevodex
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF
1. Atropin Sulfat Inj. i.v. / i.m. / s.k. 0,25 F (Atropin) Atropin
mg/mL, amp.1 mL
2. Diazepam Inj. i.v. / i.m. 5 mg/ml, F (-) Valisanbe
amp. 2 ml
3. Midazolam Inj. i.v. 5 mg/5 ml, 15 F Dapat digunakan untuk pre medikasi Dosis rumatan: (Midazolam) Midazolam,
mg/ 3 ml sebelum induksi anestesi dan 1 mg/jam (24 Miloz, Dormicum, Sedacum
rumatan selama anestesi umum. mg/hari).
Dosis
premedikasi:
2,5-5 (hanya 1x
pemberian).
3. ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS
1. Cetirizine Tab. 10 mg F 1 tab/hari, (Setirizine) Cetirizine
maks. 5 hari
Sir. 5 mg/5 mL F 1 btl/kasus (Setirizine) Cetirizine
Drops F (-) Cetirizine
2. Chlorfeniramin Tab. 4 mg F 3 tab/hari, (Klorfeniramin Maleat
Maleat maks. 5 hari (CTM)) CTM
3. Dexamethasone Inj. 5 mg/mL, amp. 1 ml F 20 mg/hari (Deksametason)
Dexamethasone
Tab. 0,5 mg F (Deksametason)
Dexamethasone
4. Desloratadine Tab. 5 mg NF Aerius
5
NO. NAMA GENERIK BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
5. Diphenhydramin Inj. 10 mg/mL (HCl), F 30 mg/hari (Diphenhydramine)
amp. 1 ml Diphenhydramine, Sidiadryl
6. Epinefrin(Adrenali Inj. i.v. 0.1% F (Epinefrine) Epinephrin
n) (sebagaiHCl bitartrat),
amp. 1 ml
7. Fexofenadine HCl Tab. 30 mg, 60 mg, NF Telfas HD, Telfas OD
120 mg, 180 mg
8. Loratadine Tab. 10 mg F 1 tab/hari, (Loratadin) Loratadin
maks. 5 hari
9. Pseudoephedrin Drop, 7,5 mg/ 0,8 ml NF Edorisan
HCl
10. Pseudoephedrin/ Tab. 120 mg/ 5 mg NF Aldisa SR
Loratadine
11. Pseudoephedrin/T Tab. 60 mg/2.5 mg NF Tremenza
riprolidine Syr. 30 mg/1,25 mg NF Tremenza
(per 5 ml)
12. Triamcinolone Tab. 4 mg NF (-) Triamcinolon, Ketricin
Inj. 10 x 5 mL; F (Trilac) Trilac, Flamicort
40mg/mL x 1 mL
13. Betametasone/ Tab. 0,25 mg/ 2 mg
NF Ocuson
Dexchlorpheniram
ine Maleate
14. Dexametasone/ Tab. 0,5 mg/ 2 mg NF Alegi
Dexchlorpheniram
ine Maleate
4. ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN
4. 1. KHUSUS
1. Atropin Sulfat Inj. 0,25 mg/mL F (Atropin) Atropin
6
NO. NAMA GENERIK BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
2 Calcium Gluconas Inj. i.v. 100 F (Calcium gulconas)
mg/mL,amp. 10 mL CalciumGluconas
3 Ephedrine Serbuk Inj. 50 F (Ephedrin) Ephedrin
mg/mL,amp. 1 mL
4. Natrium Tab. 500 mg F (Natrium Bicarbonat)
bicarbonat NatriumBicarbonat
Inj. i.v. 8,4%, vial 50mL (Meylon) Meylon
5. Neostigmin(Metils Inj. 0,5 mg/mL F (-) Neostigmin
ulfat)
5. ANTIEPILEPSI - ANTIKONVULSI
1. Carbamazepin Tab. 200 mg F 120 tab/bulan (Carbamazepin)Carbamaz
epin, Bamgetol, Tegretol
2. Diazepam Lar. Rektal 5 F 2 tube/hari, (Stesolid Rectal Tube)
mg/tube2,5 mL; 10 bila StesolidRectal Tube
mg/tube2,5 mL
3. Clonazepam Tab 2 mg F 30 tab/bulan Riklona 2mg
4. Magnesium sulfat Inj. i.v. 20%, amp. F Hanya untuk kejang (MgSO4 OTSU) MgSO4
25mL; 40%, amp. 25 padapreeklampsia dan eklampsia.
mL Tidakdigunakan untuk kejang
lainnya. Untuk premedikasi
oxaliplatin.
5. Phenobarbital Tab. 30 mg F 120 tab/bulan (-) Phenobarbital
Inj. 50 mg/mL 40 mg/kgBB (-) Phenobarbital, Sibital
6. Phenytoin Kaps. 100 mg F 90 kaps/bulan (Fenitoin) Phenytoin,
Ikaphen
Inj. i.v. 50 mg/mL Dapat digunakan untuk 4 amp/hari (Phenitoin) Phenytoin
statuskonvulsivus.
7
NO. NAMA GENERIK BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
7. Pregabalin Cap. 75 mg NF (-)
Pregabalin,Leptica,Lyrica,
Provelyn, PGB
8. Valproat Tab. Salut 250 mg F Dapat digunakan untuk 90 tab/bulan (Depakote) Depakote
Tab. SR 250 mg, 500 epilepsyumum (general epilepsy). 60 tab/bulan Depakote SR) Depakote
mg SR
Sir. 250 mg/5 mL 5 btl/bulan (Valproat) Valproic
acid,Ikalep
6. ANTIINFEKSI
Penggunaan Antiinfeksi mengacu pada Formularium Nasional
6.1 ANTELMINTIK
1. Pirantel Pamoat Tab. 125 mg, 250 mg F (-)Combiven
Sir. 125 mg/5 mL (-)Combiven
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1 BETA LAKTAM
1. Amoxicilin Kapsul 250 mg, 500 mg F 10 hari (Amoxicillin)
anhidrat Amoxicillin,Amoxsan
Drop 100 mg/mL 1 btl/kasus (-) Amoxsan
Sirup kering 125 1 btl/kasus (Amoxicillin)
mg/5mL, 250 mg/5 mL Amoxicillin,Amoxsan,
Amoxsan Forte
2. Amoxicilin/Asam Vial Amoksisilin 500mg NF (-) Amoxiclav, Claneksi,
(+AsamKlavulanat 125 Lansiclav
mg)
Sirup kering 125 (-) Claneksi, Claneksi Forte
mg/5mL; 250 mg/5 mL
3. Ampicillin Serb. Inj. 1 g/vial F 10 hari (Ampicillin) Ampicillin
8
4. Ampicillin/ Vial 1,5 g F 10 hari (-) Picyn
Sulbaktam
12
6.2.2.7 PENGGUNAAN KHUSUS
1. Fosfomycin Inj. 1 g, 2 g NF Fosmycin, Fosmidex
2. Lincomycin Kap. 250 mg, 500 mg NF (-) Lincomycin
3. Meropenem Inj. i.v. vial 500 mg; 1 g F a) Hanyauntukterapiliniketigauntukinf - Febrileneutro (Meropenem) Meropenem,
eksiolehkuman penia: dosis
NO. NAMA GENERIK BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
penghasil ESBL. 1-3 g/hr, Lanmer 1 g, Merosan 1g
b) Tidakuntukprofilaksisbedah, Sampai ANC
kecualibedahjantung. diatas
500/mm3.
- Sepsis
daninfeksibe
ratlainnya:
dosis 1-3 g/hr
- Penggunaan
maksimal 7
hari/kasus.
- Setelahhasiku
lturdiperoleh,
makadigantika
ndenganantibi
otikalinipertam
aatau
spectrum
sempit yang
masihsensitif.
- Meropenemda
patdilanjutkan
apabilahasilku
13
lturmenunjuka
n
15
sistemik/pada pasien Fluxar, Zemyc
Inj. 2 mg/mL imunocompromised. (Fluconazole) Fluconazole,
FCZ
30
Progesteron Inj. 150 mg/mL pendarahan uterus abnormal dan -
Asetat endometriosis.
6. Micronised Kaps. 100 mg, 200 mg NF Utrogestan
Progesteron
34
gangguan tiroid. Untuk tremor
essensial, tremor distonia, dan
tremor holmes.
Tab 40 mg (Propanolol) Propanolol
36
minggu
Inf. 0,2 mg/mL Maks. 3 hari (Nimotop) Nimotop
17. Ramipril Tab. 2,5 mg; 5 mg; 10 F 30 tab/bulan (Ramipril) Ramipril, Hyperil
mg
18. Sildenafil Sitrat Tab. 50 mg NF Sildenafil Sitrat
39
mg/mL, 50 mg/mL dan syok cardiogenic. Dobuject
2. Dopamin Inj. 40 mg/mL F Hanya untuk syok cardiogenic, (-) Proinfark
dekompensasi kordis akut dan syok
septik. Tidak untuk syok
hipovolemik.
3. Epinefrin Inj. 1 mg/mL F (Epinefrin) Epinefrin
(Adrenalin)
43
acetonide Salep 0,025%, tube 10 -
0,025% g
8. Hydrocortisone Krim 1%, tube 5 g; F (Hidrokortison)
2,5%, tube 5 g Hidrocortisone
9. Mometasone Krim 0,1%, tube 5 g; F (Mometason) Mometason,
Furoat 0,1% Mefurosan
10. Neomycin/ Gel, tube 15 g NF Bioplacenton
Placental Extract
NO. NAMA BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
GENERIK DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
11. Nystatin/ZnO2 100.000 IU / 200 mg, NF Myco-Z
salep 10 g
12. Triamcinolon Krim 5 g, 10 g NF Ketricin Oralbase
acetonide
18.5. ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS
1. Permetrin Krim 5%, tube 10 gr F (Scabimite) Scabimite
2. Salep 2 - 4 : Ointment, pot 30 g F (Salep 2 - 4) Salep 2 - 4
Asam Salisilat
2% + Belerang
Endap 4%
18.6. KAUSTIK
1. Perak nitrat Lar. 20%, btl 10 mL F -
2. Polikresulen Cairan, btl. 50 mL F Untuk servisitis. -
(kondensasi
metakresol
sulfonat dan
metanal)
4. Podofilin Tingtur 25% F Tidak boleh diberikan kepada -
wanita hamil.
18.7. KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK
1. Asam salisilat Salep 2%, 5%, 10% F -
44
pot. 30 g
2. Coal tar Lar. 5% F -
3. Urea Krim 10%, 20%, tube F -
40 g
18.8. PELEMBAB & VITAMIN TOPIKAL
1. Hypoallergenic Krim Tube 20 g NF Biocream
Ambiphilic
Cream Based
NO. NAMA BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
GENERIK DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
18.9. SUNSCREEN
1. Ethylhexyl- Krim, Lotion NF Parasol
methoxycinnam
ate, titanium
dioxide,
oxybenzone
18.10. LAIN-LAIN
1. Asam Salisilat Lar. 0,1% F -
2. Bedak Salisil Serbuk 2%, 50 g/dus F (Bedak Salisil) Bedak
Salisil
3. Heparin Gel 4.000 IU, tube 20 g NF Thrombophob Gel
4. Piroxicam Gel 0,5%, tube 25 g NF Pirofel
5. Radix Ointment 20 g NF MEBO
scutellariae,
Phello dendri
chinensis cortex,
rhizoma coptidis
6. Triamcinolon Inj. 10 mg/mL, 40 F Hanya untuk new growth keloid. (Trilac) Trilac, Flamicort
Asetonid mg/mL
19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL
45
1. Dialisa -
Peritoneal Larutan infus, btl.
DOEN 2000 mL F
2. Hemodialisa Larutan, btl. 1 galon F -
DOEN : Larutan
konsentrat
berbasis natrium
bikarbonat dan
berbasis asetat.
NO. NAMA BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
GENERIK DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
20. LARUTAN ELEKTROLIT NUTRISI dan LAIN-LAIN
20.1. ORAL
1. Calcium Serbuk 5 g F Khusus pasien dengan gagal ginjal 15 - 30 (Kalitake) Kalitake
Polistirena kronik yang menjalani hemodialisa. gram/hari
Sulfonat Maksimal selama 5 hari sampai dibagi dalam 2
dengan dialisa dilakukan. - 3 kali
pemberian.
Maks. selama
5 hari sampai
dengan dialisis
dilakukan.
2. Garam Oralit : Serbuk untuk 200 mL F (Garam oralit) Garam
NaCl 0,52 g, KCl air Oralit, Bioralit
0,30 g, trinatrium
sitrat dihidrat
0,58 g, glukosa
anhidrat 2,70 g
3. Kalium Aspartat Tab. Salut selaput 300 F 90 tab/bulan (Kalipar) Kalipar, Aspar K
mg
4. Kalium Klorida Tab. Lepas lambat 600 F 90 tab/bulan (KSR) KSR
46
mg
5. Natrium Tab. 500 mg F 90 tab/bulan Natrium Bicarbonat
Bicarbonat
6. Zinc Tab. Dispersible 20 mg F Harus diberikan bersama oralit (Zinc Tab) Zinc Tab
selama 10 hari.
Syr. 20 mg/5 mL, btl 60 (Zinc) Zinc, L-Zinc
mL
Tetes 10 mg/mL, btl. 15 F** Untuk anak usia < 2 tahun. 2 btl/kasus (Zincpro) Zincpro
mL
NO. NAMA BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
GENERIK DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
20.2. PARENTERAL
20.2.1. Larutan Mengandung Asam Amino
1. Asam Amino 6% Larutan infus, btl. 100 F -
(mengandung mL
taurine 0,24 g/L)
2. Asam Amino 8% Larutan infus, btl. 500 F -
mL
3. Asam Amino Larutan infus, btl. 500 F -
10% mL
4. Komposisi : As. Larutan infus 7%, btl. F -
Amino Essensial 250 mL
: As. Amino Non
Essensial =
60:40
5. Larutan Larutan infus, btl. 500 F -
Kombinasi : As. mL
Amino Essensial
18 g, Histidin 69
g
20.2.2. Larutan Mengandung Elektrolit
47
1. Kalium Chlorida Inj. i.v. 7,46%, amp. 25 F (KCl Otsu) KCl
mL
2. Calcium Inj. i.v. 10%, amp. 10 F (Ca Glukonas Otsu) Ca
Gluconas mL Gluconas
3. Natrium Chlorida Larutan infus 0,9%, btl. F (NaCl 0,9%) NaCl 0,9%
100 mL, 500 mL, btl
1.000 mL
Larutan infus 3%, btl. (NaCl 3%) NaCl 3%
500 mL
NO. NAMA BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
GENERIK DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
4. Ringer Lactat Larutan infus, btl. 500 F (Ringer lactate) Ringer
mL lactate
5. Larutan Larutan infus, btl. 500 F (Asering) Asering, Ring-As
mengandung mL
Elektrolit (Na
130 mEq, Cl 109
mEq, Ca 3 mEq,
Asetat 28mEq)
6. Larutan Larutan infus, btl. 500 F (Ringerfundin)
mengandung mL Ringerfundin
Elektrolit (Tiap
1.000 mL
mengandung :
Na 145 mmol/L,
K 4,0 mmol/L,
Ca 2,5 mmol/L,
Mg 1,0 mmol/L,
Cl 118 mmol/L,
Asetat 24
mmol/L, Malate
48
5,0 mmol/L)
20.2.3. Larutan Mengandung Karbohidrat
1. Darrow Glukosa Larutan infus, btl. 500 F -
Ana (DG Ana) mL
2. Darrow Glukosa Larutan infus, btl. F -
Half Strength
3. Glukosa Larutan infus 5% btl. F (Glukosa 5%, 10%)
500 mL; 10% btl. 500 Glukosa 5%, 10%
mL; 40% btl 25 mL
NO. NAMA BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
GENERIK DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
4. Larutan Larutan infus, btl. 500 F -
Kombinasi : mL
Fruktosa 60 g,
Glukosa 33 g,
Xylitol 30 g
5. Larutan Larutan infus, btl. 1.000 F -
Kombinasi : mL
Fruktosa 120 g,
Glukosa 66 g,
Xylitol 60 g
6. Maltose 100 g Larutan infus, btl. 500 F -
mL
20.2.4. Larutan Mengandung Lipid
1. Larutan Larutan infus 20%, btl. F (Clinoleic) Clinoleic
mengandung 100 mL
Lipid (emulsi
lemak 20%)
2. Larutan Nutrisi Larutan infus 1%, btl. F -
Lipid MCT/LCT 100 ml; 250 mL
3. Larutan Larutan infus btl. 100 F -
49
mengandung mL
Lipid (Soybean
Oil 200 g/L, Egg
Lecithins 12
gr/L, Glycerol Ph
25 gr/L, Sodium
Oleate 0.3 gr/L)
56
1. Acetazolamid Tab. 250 mg F** Tidak diberikan dalam jangka 50 tab/bulan Glauseta
panjang. Hati-hati pemberian pada
pasien dengan gangguan fungsi
ginjal.
2. Gliserin oral Lar. 50%, btl. 100 mL F** -
3. Timolol Maleat Tetes mata 0,25%, F** 2 btl/bulan Cendo Timol
0,5% (maleat), btl. 5
mL
60
24.2. OBAT untuk MYASTHENIA GRAVIS
1. Neostigmin Inj. 0,5 mg/mL F** Neostigmin
24.3. OBAT untuk RELAKSAN OTOT
1. Donepezil Tab. Salut selaput 5 F Hanya untuk dementia alzheimer 30 tab/bulan (Donepezil 5 mg, Aricept)
mg, Tab. Dispersible 10 ringan sampai sedang. Donepezil, Aricept
mg
2. Eperison Tab. 50 mg NF Eperison, Eprinoc, Myonal
3. Tizanidine Tab. 2 mg NF Zitanid
65
Aspartat
26. OBAT untuk SALURAN NAFAS
26.1. ANTIASMA
1. Aminofilin Inj. 24 mg/mL, amp. 10 F (Aminofilin) Aminophyllin
mL
2. Budesonid Cairan Inhalasi 0,25 F Hanya untuk serangan asma akut. Hari pertama (Pulmicort) Pulmicort
mg/mL Harus melampirkan hasil maks. 5
pemeriksaan spirometri. vial/hari,
selanjutnya 2
vial/hari paling
lama 5 hari.
NO. NAMA BENTUK SEIDAAN F/ FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK – E-
GENERIK DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN CATALOG – NAMA
SEDIAAN MAKSIMAL DAGANG
I II III IV V VI VII
Cairan Inhalasi 0,5 F Hanya untuk serangan asma akut. Hari pertama (Pulmicort) Pulmicort
mg/mL Harus melampirkan hasil maks. 5
pemeriksaan spirometri. vial/hari,
selanjutnya 2
vial/hari paling
lama 5 hari.
3. Budesonid- Inhalasi 160/4,5 mcg F (a) Untuk terapi rumatan pada Asma Symbicort Turbuhaler
formoterol (fixed penderita asma atau terapi Persisten berat 160/4,5
combination) rumatan pada PPOK. dan PPOK :
(b) Tidak diindikasikan untuk 3tbg/bulan
bronchospasme akut. (untuk kasus
(c) Penggunaan jangka panjang PPOK harus
memerlukan pemeriksaan melampirkan
spirometri. hasil
pemeriksaan
spirometri).
4. Dexamethasone Tab. 0,5 mg F (Dexamethason)
Dexametason, Cortidex
66
Inj. i.v. amp. 5 mg/mL (Dexamethason)
Dexametason, Cortidex
5. Efedrin Tab. 25 mg (HCl) NF (Efedrin) Efedrin
6. Epinefrin Inj. 1 mg/mL F (Epinefrin) Epinefrin
(adrenalin)
7. Fenoterol HBr Aerosol 100 mcg/puff, F Hanya untuk serangan asma akut. 1 tbg/bulan Berotec
canister 200 dosis
Cairan Inhalasi 0.1%, NF Berotec
canister 10 mL
69
26.5. OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
1. Ipratoprium Br Cairan inhalasi 0,025% F Hanya untuk : (Combivent) Combivent
0,5 mg/ (a) Serangan asma akut.
Salbutamol 2,5 (b) Bronkospasme yang menyertai
mg PPOK.
(c) SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca
Tuberkulosis).
2. Tiotropium Serb. inh. 18 mcg + F 1 x setahun (Spiriva 10's + Handihaler)
handihaler Spiriva
Serb. inh. 18 mcg, refill F 30 kaps/bulan (Spiriva powder for
inhalation 18 mcg 30s)
71
28. OBAT untuk TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN
1. Benzydamine Lar. Dental 7,5 mg/5 NF Tantum verde
(obat kumur) ml, 60 ml, 120 ml
2. Fluticason Semprot Hidung F Pemberian hanya pada pagi hari 1 btl/bulan
Furoat 0,025% dengan dosis 1x sehari.
3. Fludrocortison NF Otopain
acetate,
Polymixin B
Sulfat,
Neomycin sulfat,
Lidocain HCl
73
IU; 200.000 IU
14. Vit. B1 (Thiamin) Tab. 50 mg F 30 tab/bulan (Vit B1) Vit B1
15. Vit. B6 Tab. 10 mg; 25 mg F 30 tab/bulan (Vit B6) Vit B6
(Piridoksin)
16. Vit. Tab. 50 mcg F 30 tab/bulan (Vit B12) Vit B12
B12(Sianokobala
min)
17. Vit. B complex Tablet F (Vit B Complex) Vit B
Complex
18. Vit. E Tab. 100 IU NF Santa E
19. Vitamin Larut Air Inj. NF Soluvit
(Vit B dan Vit C)
74
B12 Inj. NF Neurosanbe
27. Vit. B1/Vit. B6/Vit. Tab.; NF Forneuro
B12/Vit. E/As.
Folat
75