Anda di halaman 1dari 17

STANDAR PROSEDUR OPERASONAL

PENERIMAAN RESEP

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MRS
YULIA

Penerimaan resep adalah penerimaan perimintaan tertulis dari seorang dokter


1. Pengertian
kepada apoteker untuk untuk membuat dan menyerahkan obat pada pasien.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan terhadap pelayanan
sediaan farmasi dengan Resep dokter

3. Kebijakan

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas menerima resep dari pasien.
2. Prosedur
2. Petugas mengecek identitas pasien, jika meragukan menghubungi
dokter yang bersangkutan (berlaku untuk resep yang berasal dari
luar).
3. Petugas melakukan skrining resep dengan 6T (Tepat Pasien, Tepat
Indikasi, Tepat Obat, Tepat Pemberian, Tepat Dosis dan Tepat Lama
Pemberian Obat)
4. Petugas mengecek ketersediaan farmasi
5. Petugas memberikan harga resep bagi pasien non BPJS
6. Petugas memanggil pasien dan melakukan konfirmasi Kembali pada
pasien
7. Petugas menyampaikan harga resep pada pasien
8. Petugas menerima pembayaran dari pasien
9. Petugas melakukan PIO

3. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi


Unit Layanan KIA/KB
Unit Layanan Umum
Unit Layanan Gigi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PENYIAPAN DAN LABELING SEDIAAN
FARMASI
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Merupakan bagian dari kegiatan pelayanan kefarmasian dalam menjamin mutu


1. Pengertian
keamanan dan ketepatan obat yang diberikan kepada pasien melalui pembuatan
penanda aturan dan cara pemakaian obat berupa etiket obat yang dapat dibaca
dengan jelas dan dituliskan secara jelas

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyiapan dan
labeling sediaan farmasi

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas mengambil sediaan farmasi dari rak obat
5. Prosedur
2. Petugas melakukan pengeluaran stok item, jumlah dan kekuatan
sediaan farmasi pada aplikasi apotek
3. Petugas membuat etiket untuk masing-masing sediaan farmasi
4. Petugas melakukan pengecekkan ulang pada nama, jumlah, jenis dan
kekuatan sediaan farmasi

5. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PENYIAPAN OBAT PUYER

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian dari


1. Pengertian
pengambilan obat sesuai kebutuhannya pada rak/tempat
penyimpanan obat sampai pada peracikan obat.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyiapan obat yang
harus dipuyer

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

5. Prosedur 1. Petugas memastikan bahwa semua obat bisa diracik (digerus)


2. Petugas mempersiapkan alat peracikan
3. Petugas menyiapkan obat-obat yang akan diracik berdasarkan resep
yang diterima
4. Petugas melakukan peracikan
5. Petugas memastikan kembali jumlah puyer yang dibuat berdasarkan
resep
6. Petugas membuat etiket obat

7. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PELAYANAN SWAMEDIKASI

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-


1. Pengertian
obat yang sederhana yang dibeli bebas di apotik atau toko obat atas inisiatif
sendiri tanpa nasehat dokter

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pelayanan


swamedikasi

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Pasien dating dengan keluhan gejala sakit, dilakukan:
5. Prosedur
 Petugas menanyakan keluhan pasien
 Petugas membantu memilihkan obat sesuai dengan keluhan
pasien
 Petugas melakukan PIO
2. Pasien datang menanyakan obat tertentu, dilakukan:
 Petugas melihat ketersediaan obat
 Petugas menyampaikan harga kepada pasien
 Petugas melakukan PIO

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SIRUP
KERING
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian dari


1. Pengertian
pengambilan obat sesuai kebutuhannya pada rak/tempat
penyimpanan obat sampai pada peracikan obat.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis
dari dokter dan dokter gigi.

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas menyiapkan sirup kering sesuai dengan permintaan pada
5. Prosedur
resep
2. Petugas menyiapkan etikket
3. Petugas melakukan PIO

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PELAYANAN RESEP PSIKOTROPIKA

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Semua proses dari penerimaan resep, skrining resep, dan penyerahan resep
1. Pengertian
psikotropika.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis
dari dokter

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
5. Prosedur
2. Petugas melakukan pencatatan pengeluaran stock pada kartu stock
3. Petugas menyiapkan etiket
4. Petugas melakukan PIO

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PENYERAHAN OBAT PADA PASIEN

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Pemberian obat kepada pasien merupakan proses kegiatan dimulai dari


1. Pengertian
penyiapan obat dengan tepat,pengecekan kembali terhadap jenis obat dan dosis
sesuai resep dokter sampai dengan penyerahan obat yang telah diberi
etiket/label disertai informasi tentang obat yang diterima

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyerahan sediaan
farmasi pada pasien

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas memanggil nama pasien yang tertera pada resep
5. Prosedur
2. Petugas melakukan identifikasi
3. Petugas menyerahkan obat yang sudah diberi etiket kepada pasien
4. Petugas melakukan PIO
5. Petugas memastikan pasien paham dengan penjelasan dengan cara
meminta pasien mengulangi penjelasan yang sudah diberikan

7. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PELAYANAN INFORMASI OBAT

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Pelayanan Informasi Obat (PIO) Pelayanan Informasi Obat merupakan


1. Pengertian
kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker dalam
pemberian informasi mengenai Obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan
kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan Obat kepada
profesi kesehatan lain, pasien atau masyarakat

2. Tujuan Posedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan
oleh apoteker untuk memberikan dan konsultasi secara akurat, tidak bias,
factual, terkini, mudah dimengerti, etis, dan bijaksana.

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas memberikan informasi kepada pasien
5. Prosedur
2. Petugas memastikan pasien paham dengan penjelasan dengan cara
meminta pasien untuk mengulangi penjelasan yang sudah diberikan

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
KONSELING

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Konseling obat merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian di apotek yang


1. Pengertian
bertujuan untuk mencegah penggunaan obat yang salah, meningkatkan
pengetahuan pasien, kepatuhan pengobatan dan keberhasilan manajemen terapi

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan konseling pasien dengan
sesuai dengan kondisi pasien.

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas membuka komunikasi
5. Prosedur
2. Petugas mempergakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-
obat tertentu (inhaler, supositoria, obat tetes, dll)
3. Petugas memastikan pasien paham dengan penjelasan dengan cara
meminta pasien mengulangi penjelasan yang sudah diberikan
4. Petugas melakukan pencatatan konseling yang dilakukan

8. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PENERIMAAN SEDIAN FARMASI-ALAT
KESEHATAN DARI PBF
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MRS
YULIA

1. Pengertian

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan
farmasi- alat kesehatan

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas mencocokkan antara faktur dengan Nama PBF, Jenis sediaan
5. Prosedur
farmasi-alat kesehatan yang dipesan, Kekuatan sediaan farmasi-alat
kesehatan dan bentuk sediaan yang dipesan, Jumlah yang dipesan
2. petugas melakukan pengecekkan kondisi fisik barang yang diterima
3. petugas mencatat barang yang diterima di buku nota belanja dan buku
pemasukan obat keras dan/atau pemasukan obat bebas
4. petugas memasukkan stok di computer
5. petugas memberikan harga jual
6. petugas melakukan penyimpanan

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai


perubahan. diberlakukan.

STANDAR PROSEDUR OPERASONAL


PENYIMPANAN SEDIAAN PADAT

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara


1. Pengertian
menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak
mutu obat dan perbekalan kesehatan.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan


Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas melakukan penempelan stiker LASA pada obat LASA
5. Prosedur
2. Petugas melakukan penyimpanan dengan metode FIFO dan FEFO

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PENYIMPANAN SEDIAAN CAIR

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara


1. Pengertian
menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak
mutu obat dan perbekalan kesehatan.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan


Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas melakukan penempelan stiker LASA pada obat LASA
5. Prosedur
2. Petugas melakukan penyimpanan dengan metode FIFO dan FEFO

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL
PENYIMPANAN OBAT PSIKOTROPIKA

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara


1. Pengertian
menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak
mutu obat dan perbekalan kesehatan.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan


Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas melakukan pencatatan stock masuk di kartu stock
5. Prosedur
2. Petugas menghitung jumlah obat masuk
3. Petugas menyimpan obat Psikotropik pada lemari khusus
4. Petugas melakukan penyimpanan dengan metode FIFO dan FEFO
5. Petugas membuat pelaporan NAPZA di aplikasi SIPNAP setiap
bulan

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.

STANDAR PROSEDUR OPERASONAL


PENYIMPANAN OBAT BEBAS DAN RESEP

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara


1. Pengertian
menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak
mutu obat dan perbekalan kesehatan.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan


Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas melakukan penempelan stiker LASA pada obat LASA
5. Prosedur
2. Petugas melakukan penyimpanan dengan metode FIFO dan FEFO
3. Petugas menyimpan obat resep bpjs dan obat resep umum secara
terpisah pada rak penyimpanan

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.

STANDAR PROSEDUR OPERASONAL


PENYIMPANAN SEDIAAN B3

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

1. Pengertian  Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara


menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak
mutu obat dan perbekalan kesehatan.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan


Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas melakukan pengecekkan jumlah dengan faktur yang
5. Prosedur
diterima
2. Petugas melakukan penyimpanan dengan metode FIFO dan FEFO
dan diletakkan di bagian bawah rak penyimpanan

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.

STANDAR PROSEDUR OPERASONAL


PENYIMPANAN SEDIAAN DENGAN
PEMAKAIAN KHUSUS
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-1
dr. Yulia Saga Dewi,
KLINIK PRATAMA
MMRS
YULIA

Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara


1. Pengertian
menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak
mutu obat dan perbekalan kesehatan.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan


Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
1. Petugas melakukan pengecekkan jumlah dengan faktur yang
5. Prosedur
diterima
2. Petugas melakukan penyimpanan dengan metode FIFO dan FEFO
3. Penyimpanan obat khusus seperti lidocain inj dan insulin pen, dan
oabt-obat suppositoria disimpan didalam lemari pendingin

6. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi

7. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai