Anda di halaman 1dari 3

Rumah Sakit Umum

Daerah Masohi PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Kabupaten Maluku Tengah ………………. 00 1/1


Jln.Dr.G A Siwabessy
DISAHKAN OLEH
DIREKTUR
STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR
....September 2016
OPERASIONAL dr. URSULA SURJASTUTI
NIP. 19671012 199703 2 003
Pengertian Obat High Alert adalah Obat berisiko tinggi yang
menyebabkan bahaya yang bermakna bila digunakan secara
salah.
Pemberian obat High Alert adalah proses memastikan
bahwa obat high alert diberikan secara tepat, akurat untuk
mengurangi kesalahan pemberian sehingga meningkatkan
keselamatan pasien.
Tujuan 1. Untuk mengurangi kesalahan akibat pemberian obat high
alert dan;
2. Menghasilkan peningkatan keselamatan pasien
Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/
PER/ VIII/2011 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Masohi Nomor .............. tentang Sasaran Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Masohi :
a. Rumah Sakit harus membuat daftar obat-obat yang
perlu diwaspadai (high alert) berdasarkan data yang
ada di rumah sakit.
b. Setiap unit pelayanan obat harus tersedia daftar obat
high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta
panduan penata laksanaan obat high alert.
c. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan
obat high alert.
d. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses
terbatas, diberi label yang jelas.
e. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam
keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja
perhuruf.
f. Sebelum pemberian obat high alert harus dilakukan
Cek 5 Tepat (tepat obat, tepat dosis, tepat pasien,
tepat cara pemberian, tepat waktu), dan dilanjutkan
dengan double check.
Rumah Sakit Umum
Daerah Masohi PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Kabupaten Maluku Tengah ………………. 00 1/2


Jln.Dr.G A Siwabessy
DISAHKAN OLEH
DIREKTUR
STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR
... September 2016
OPERASIONAL dr. URSULA SURJASTUTI
NIP. 19671012 199703 2 003
Prosedur Untuk dosis inisial atau inisiasi infus baru
1. Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal
dibawah ini untuk menjalani pengecekan ganda oleh
petugas kedua:
a. Obat-obatan pasien dengan label yang masih
intak.
b. Rekam medis pasien, catatan pemberian
medikasi pasien, atau resep/ instruksi tertulis
dokter.
c. Obat yang hendak diberikan lengkap dengan
labelnya.
2. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a. Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat
yang hendak diberikan telah sesuai dengan
identitas pasien dan instruksi dokter.
b. Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi
c. Obat memenuhi 5 (lima) persyaratan dan
petugas harus memverifikasi kelima persyaratan,
yaitu:
a) Obat tepat.
b) Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk
pengecekan ganda mengenai penghitungan
dan verifikasi pompa infus.
c) Cara pemberian/ Rute pemberian tepat
d) Waktu, frekuensi / interval tepat
e) Diberikan kepada pasien yang tepat

3. Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan/


vial obat untuk memastikan bahwa obat yang
disiapkan adalah obat yang benar, misalnya: dosis
insulin
4. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan
pengecekan ganda dan kedua petugas yakin bahwa
obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada
rekam medis / catatan pemberian medikasi pasien.
5. Petugas kedua harus menulis ‘dicek oleh:’ dan diisi
dengan nama pengecek.
6. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat
diberikan kepada pasien
7. Pastikan infuse obat berada pada jalur/ selang yang
benar dan lakukan pengecekan selang infuse mulai
dari larutan/cairan infuse, pompa, hingga tempat
insersi selang.
8. Pastikan pompa infuse terprogram dengan
kecepatan pemberian yang tepat, termasuk
ketepatan data berat badan pasien.
9. Untuk pengecekan saat pergantian jaga Perawat
atau transfer pasien Petugas keduaakan
memastikan hal-hal berikut ini:
a. Obat yang diberikan harus memenuhi kelima
persyaratan.
b. Perawat berikutnya akan membaca label dengan
lantang kepada Perawat sebelumnya untuk
memverifikasi kelima persyaratan (seperti yang
telah disebutkan di atas).
10. Saat pengecekan telah selesai dan kedua Perawat
yakin bahwa obat telah sesuai, lakukanlah
pencatatan pada bagian pengecekan oleh Perawat
di rekam medis pasien.
11. Sesaat sebelum memberikan obat, Perawat
mengecek nama pasien, memberitahukan kepada
pasien mengenai nama obat yang diberikan, dosis,
dan tujuannya (pasien dapat juga berperan sebagai
pengecek, jika memungkinkan).
12. Semua pemberian high alert medications intravena
dan bersifat kontinu harus diberikan melalui pompa
infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada pasien
risiko tinggi mengalami kelebihan cairan (volume
over-load). Setiap selang infus harus diberi label
dengan nama obat yang diberikan di ujung distal
selang dan pada pintu masuk pompa (untuk
mempermudah verifikasi dan meminimalkan
kesalahan)
13. Pada situasi emergensi, di mana pelabelan dan
prosedur pengecekan ganda dapat menghambat /
menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif
terhadap pasien, Perawat atau dokter pertama-tama
harus menentukan dan memastikan bahwa kondisi
klinis pasien benar-benar bersifat emergensi dan
perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa
sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas
yang memberikan obat harus menyebutkan dengan
lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum
memberikannya kepada pasien.
14. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada
farmasi/ apotek, dan dilakukan peninjauan ulang
oleh asisten apoteker atau Apoteker apakah terjadi
kesalahan obat yang belum diberikan.
15. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh
Apoteker untuk mengetahui indikasi penggunaan
dosis ekstra.

Petugas / unit terkait 1. Dokter


2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
3. Ruang Rawat Inap Keperawatan
4. Kamar Operasi
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai