Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Sentralisasi Obat
Nomor Nomor Halaman:
Dokumen: Revisi: 1/3
3/1/KEP-3/01/01/ 03
RS.PHC-2015
Ditetapkan,
STANDART TANGGAL RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
PROSEDUR TERBIT DIREKTUR RUMAH SAKIT
OPERASIONAL 13 DEC 2021
dr. PUDJI DJANUARTONO,M.Kes
PENGERTIAN : Sentralisasi obat (teknik pengelolaan obat penuh)
adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang
akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya
kepada perawat pengeluaran dan pembagian obat
sepenuhnya dilakukan oleh perawatan
TUJUAN : Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat
secara tepat dan menghindarkan pemborosan,
sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien
dapat terpenuhi
KEBIJAKAN : Surat keputusan direktur Rumah Sakit PHC
Surabaya Nomor UM.5.02.KPTS/1/16/RSPS-2021
tentang pedoman pelayanan keperawatan Rumah
Sakit PHC Surabaya
PROSEDUR : A. Persiapan Alat
a. Format persetujuan sentralisasi obat dari
keluarga
b. Format sentarlisasi obat diruangan

B. Persiapan Pasien
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

C. Prosedur Pelaksanaan
1. Teknik pengelolaan obat (sentralisasi)
a. Pengeluaran dan pembagian obat dilakukan
oleh perawat
b. Penanggung jawab pengelolaa obat adalah
Sentralisasi Obat
Nomor Nomor Halaman:
Dokumen: Revisi: 1/3
3/1/KEP-3/01/01/ 03
RS.PHC-2015
Ditetapkan,
STANDART TANGGAL RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
PROSEDUR TERBIT DIREKTUR RUMAH SAKIT
OPERASIONAL 13 DEC 2021
dr. PUDJI DJANUARTONO,M.Kes
kepala ruangan yang secara operasional
dapat didelegasikan kepada staff yang
ditunjuk
c. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta
mengontrol penggunaan obat
2. Penerimaan Obat
Obat yang telah diresepkan ditunjukan kepada
perawat dan obat yang telah diambil oleh
keluarga atau diantarkan oleh farmasi
diseraterimakan kepada perawat dengan
lembar terima obat
a. Perawat menuliskan nama pasien, register,
jenis obat,jumlah dan sedian (bila perlu)
dalam lembar pemberian obat, dan ketahui
(ditandatangani) oleh keluarga atau pasien
masuk. Keluarga atau pasien bilamana obat
tersebut akan habis. Serta penjelasan
tentang 7b (benar obat, benar pasien, benar
dosis,benar waktu, benar indikasi,benar
cara pemberian dan benar dokumentasi)
b. Obat yang telah diserahkan selanjutnya
disimpan oleh perawat dalam kotak obat
3. Pembagian obat
a. Obat yang telah diterima selanjutnya
disalin oleh perawat dalam kotak obat
b. Obat yang telah disimpan untuk
selanjutnya diberikan oleh perawat dengan
memperhatiakn alur yang tercantum dalam
buku daftar pemberian obat dengan terlebih
Sentralisasi Obat
Nomor Nomor Halaman:
Dokumen: Revisi: 1/3
3/1/KEP-3/01/01/ 03
RS.PHC-2015
Ditetapkan,
STANDART TANGGAL RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
PROSEDUR TERBIT DIREKTUR RUMAH SAKIT
OPERASIONAL 13 DEC 2021
dr. PUDJI DJANUARTONO,M.Kes
dahulu dicocokan dengan terapi yang
diinstrusikan dokter dalam form pemberian
obat
c. Pada saat pemberian obat perawat
menjelaskan macam obat kegunaan obat
jumlah obat dan efek samping. Usahakan
tempat atau wadah obat kembali keperawat
setelah obat di konsumsi, pantau efek
samping pada pasien.
d. Setelah obat dibverikan perawat
menandatangani form pemberian obat
4. Penambahan Obat Baru
a. Obat dikategorikan khusu apabila sediaan
memiliki harga yang cukup mahal,
menggunakan alur pemberian yang cukup
sulit, memilikiu efek samping yang cukup
besar atau hanya diberikan pada waktu
tertentu atau sewaktu saja
b. Pemberian obat khusus dilakukan
menggunkan kartu khusus obat,
dilaksanakan oleh perawat
c. Informasi yang diberikan kepada pasien
atau kelaurga, nama obat, kegunaan obat,
waktu, efek samping penaggungjawab
pemberian dan wadah obat sebaiknya
disimpan atau ditunjukan kepada kelaurga
setelah pemberian. Usahakan terdapat saksi
dari keluarga saat pemberian obat
5. Menyimpan persediaan obat
Sentralisasi Obat
Nomor Nomor Halaman:
Dokumen: Revisi: 1/3
3/1/KEP-3/01/01/ 03
RS.PHC-2015
Ditetapkan,
STANDART TANGGAL RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
PROSEDUR TERBIT DIREKTUR RUMAH SAKIT
OPERASIONAL 13 DEC 2021
dr. PUDJI DJANUARTONO,M.Kes
Memeriksa ulang kebenaran obat dan jenis
obat, jumlah obat dan menulis di stiker dan
alamat pasien, penyimpanan stok (persediaan)
yang teratur dan baik merupakan bagian
penting dari manajemen obat. Obat yang
diterima dicatat dalam buku besar persediaan
atau dalam kartu persediaan.
a. Sitem kartu persediaan
Sebuah kartu persiaan (kartu stok) kadang-
kadang digunakan untuk menggantikan
buku besar persediaan. Kartu ini berfungsi
seperti buku besar persediaan. Yakni
neraca diseimbangkan dengan penambahan
barang yang diterima dan mengurangi
dengan jumlah barang yang dikeluarkan
dalam buku persediaan, masing-masing
barang ditempatkan pada halaman yang
terpisah, tetapi dalam system kartu
pesediaan masing-masing barang dituliskan
dalam kartu
b. Lemari obat
Periksa keaamanan mekanisme kunci dan
penerangan lemari pendinginan, periksa
persediaan obat, pemisahan antara obat
untuk penggunaan oral (untuk diminum)
dan obat luar

UNIT TERKAIT Inpatient

Anda mungkin juga menyukai