ELEKTROLIT KONSENTRAT
Halaman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN 1
A. DEFINISI 1
B. RUANG LINGKUP 1
BAB II TATA LAKSANA 2
A. PERESEPAN ELEKTROLIT KONSENTRAT 2
B. PENYIMPANAN 2
C. PENGECERAN 3
D. PENYERAHAN ELEKTROLIT KONSENTRAT KEPADA PASIEN 3
E. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 4
BAB III PENUTUP 5
DAFTAR PUSTAKA 6
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan izin Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan Panduan Elektrolit Konsentrat di RSUD Cilincing.
Penyusunan panduan ini dimaksudkan sebagai petunjuk teknis pelaksanaan untuk
memudahkan Bagian Farmasi RSUD Cilincing dalam melaksanakan Standar Pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat di yang tercantum dalam Standar Pelayanan Rumah
sakit. Kami mengharapkan Panduan Elektrolit Konsentrat di Rumah Sakit ini dapat
diterapkan dengan sebaik-baiknya yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
di Rumah Sakit.
Kami menyadari bahwa kebijakan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
di RSUD Cilincing masih mengandung kekurangan-kekurangan yang asupannya justru
kami harapkan akan datang dari para pemakai.
Demikian segala saran dan masukan yang bersifat membangun dalam
meningkatkan mutu Pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di di RSUD Cilincing
kami terima dengan senang hati.
A. DEFINISI
Elektrolit konsentrat merupakan salah satu obat yang perlu diwaspadai (high alert
medication) yang memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar pada pasien
jika tidak digunakan secara tepat, obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan
terjadinya kesalahan / eroor dan / atau kejadian sentinel ( sentinel event ), obat yang
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diingikan. Jadi, obat yang perlu
diwaspadai merupakan obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi, terdaftar dalam
kategori obat berisiko tinggi, dapat menyebabkan cedera serius pada pasien jika terjadi
kesalahan dalam penggunaan.
B. RUANG LINGKUP
Berdasarkan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien maka unit yang dinilai
membutuhkan penempatan elektrolit konsentrat tinggi di unit pelayanan hanya berada di
Intensive Care Unit (ICU) dan kamar bersalin (VK). Elektrolit konsentrat tidak boleh
berada di ruang perawatan, dengan syarat disimpan di tempat terpisah, akses terbatas,
jumlah terbatas dan diberi label yang jelas untuk menghindari penggunaan yang tidak
disengaja. Peresepan, penyimpanan, penyiapan, pemberian elektrolit konsentrat di
ruangan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan manajemen obat yang
perlu diwaspadai (high-alert medications).
Penulisan intruksi terapi oleh dokter dan perawat di rekam medis pasien (catatan
terintegrasi) juga sesuai dengan penulisan resep, yaitu :
1. Ditulis dengan huruf capital
2. Satuan tertentu harus ditulis lengkap
3. Dosis dan rute pemberian harus ditulis jelas
4. Pemberian elektrolit konsentrat hendaknya memberikan penjelasan untuk
mengingatkan perawat tentang dosis dan cara pemberiaannya
5. Satuan obat yang harus ditulis lengkap
Misalnya : IU harus ditulis International Unit
B. PENYIMPANAN
Lokasi penyimpanan obat yang perlu diwaspadai berada di logistik farmasi dan
pelayanan farmasi, khusus untuk elektrolit konsentrasi tinggi terdapat juga di unit
pelayanan, yaitu IGD dan kamar bersalin (VK) dalam jumlah yang terbatas. Obat
disimpan sesuai dengan kriteria penyimpanan perbekalan farmasi, utamanya dengan
memperhatikan jenis sediaan obat (rak / kotak penyimpanan, lemari pendingin),
sistem FIFO dan FEFO serta ditempatkan sesuai ketentuan obat “High Alert”. Hal
yang perlu diperhatikan yaitu :
C. PENGECERAN
Cara pengeceran obat yang perlu diwaspadai (High Alert) di Ruang Perawatan :
1. KCI 7.46% injeksi (Konsentrat sediaan yang ada adalah 1mEq = 1 mL) harus
diencerkan sebelum digunakan dengan perbandingan 1mL KCL : 10mL pelarut
(WFI/NaCl 0.9%). Konsentrat dalam larutan maksimum adalah 10 mEQ/100mL.
Pemberian KCI melalui perifer diberikan secara perlahan – lahan dengan
kecepatan infuse 10mEQ/jam (atau 10mEqKCI dalam 100 mL pelarut / jam)
pemberian obat KCL melalui central line (vena sentral) konsentrasi maksimum
adalah 20mEq / 100mL, kecepatan infuse maksimum 20mEq KCI dalam 100mL
pelarut / jam)
2. NaCl 3% injeksi intravena diberikan melalui vena sentral dengan kecepatan
infuse tidak lebih dari 100mL/jam
3. Natrium Bicarbonat (Meylon vial 8.4%) injeksi, harus diencerkan sebelum
digunakan. Untuk penggunaan bolus, diencerkan dengan perbandingan 1 mL
Na. Bicarbonat : 1 mL pelarut WFI, untuk pemberian bolus dengan kecepatan
maksimum 10 mEq / Menit. Untuk penggunaan infuse drip, diencerkan dengan
perbandingan 0.5 mL Na. Bicarbonat : 1 mL Dextrose 5%, pemberian drip infuse
dilakukan dengan kecepatan maksimum 1 mEq / kg BB / jam.
DAFTAR PUSTAKA