Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN

TENTANG ELEKTROLIT KONSENTRAT

EDISI 1

TAHUN 2019-2021

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MUTIARA AINI

JL. BATU AJI II BLOK A NO. 1, BATU AJI- BATAM

TELP. 0778-332002
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
pedoman peresepan/permintaan dan instruksi pengobatan di rumah sakit.

Panduan elektrolit konsentrat merupakan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah


penyimpanan pemberian elektrolit konsentrat, sebagai upaya untuk mengurangi tingkat
kesalahan dalam peberian sedian.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa panduan elektrolit konsentrat di rumah sakit


ini masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun materi nya oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan diwaktu selanjutnya.

Akhir kata semoga panduan pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di rumah
sakit ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Batam, 21 Juli 2019

Penulis
KATA SAMBUTAN

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya
panduan peresepan/permintaan dan instruksi pengobatan di RSIA Mutiara Aini dengan
harapan semoga pedoman ini bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya dalam bidang peresepan/permintaan obat dan intruksi pengobatan.

panduan elektrolit konsentrat di rumah sakit merupakan masalah yang perlu dan
harus diwaspadai dirumah sakit karena memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya yang
besar pada pasien jika tidak digunakan secara tepat. Dengan adanya panduan ini, diharapkan
dapat mengurangi resiko yang menyebabkan bahaya di rumah sakit. Saya menyampaikan
apresiasi kepada Tim Penyusun yang telah bekerja keras dalam menyusun panduan ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Terima Kasih

DIREKTUR RSIA MUTIARA AINI

dr. Hj. Elvi Sukma


BAB I

DEFINISI

A. Pengertian

Elektrolit konsentrat merupakan salah satu obat yang perlu diwaspadai (high alert
medication) yang memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar pada pasien jika
tidak digunakan secara tepat, obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan
terjadinya kesalahan / error dan / atau kejadian sentinel (sentinel event), obat yang berisiko
tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan.
Jadi, obat yang perlu diwaspadai merupakan obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi,
terdaftar dalam kategori obat berisiko tinggi, dapat menyebabkan cedera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaan.

B. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyimpanan pemberian elektrolit


konsentrat, sebagai upaya untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam peberian sedian.

C. Kebijakan

1. Penyimpanan pemberian elektrolit konsentrat Permenkes No.35 tahun 2014

2. Penyimpanan pemberian elektrolit konsentrat dilaksanakan dengan mengacu Permenkes


No.1691/Menkes/Per/VIII/2011

3. Penyimpanan pemberian elektrolit konsentrat Permenkes No.58 tahun 2014 tentang


standar pelayanan farmasi rumah sakit.
BAB II

Ruang lingkup
Berdasarkan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien maka unit yang dinilai
membutuhkan penempatan elektrolit konsentrasi tinggi di unit pelayanan hanya berada di
Intensive Care Unit (ICU) dan kamar bersalin (VK)
Elektrolit konsentrat tidak boleh berada di ruang perawatan, dengan syarat disimpan di
tempat terpisah, akses terbatas, jumlah terbatas dan diberi label yang jelas untuk
menghindari penggunaan yang tidak disengaja.
Peresepan, penyimpanan, penyiapan, pemberian elektrolit konsentrat di ruangan tersebut
sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentang manajemen obat yang perlu diwaspadai
(high-alert medications).
BAB III
Tata laksana
A. Peresepan elektrolit konsentrat
Penulisan resep untuk obat yang termasuk kelompok obat yang perlu
diwaspadai (High-Alert Medications) harus sesuai dengan ketentuan penulisan resep
yang baku serta beberapa hal penting berikut :
a. Dokter memeriksa kelengkapan dan ketepatan resep : penulisan resep, indikasi,
ketepatan obat, dosis, rute pemberian
b. Penulisan obat menggunakan huruf kapital semua serta mencantumkan dengan jelas
dosis dan satuan obat,
c. Instruksi lisan hendaknya dihindari, jika sangat terpaksa diperbolehkan dalam
keadaan emergensi yang diatur sesuai dengan pedoman komunikasi efektif dengan
tekhnik SBAR
d. Apoteker atau Asisten Apoteker yang menerima resep, harus melakukan konfirmasi
jika terdapat penulisan yang tidak sesuai (nama obat/sediaan, satuan, dll)

Penulisan instruksi terapi oleh dokter dan perawat di rekam medis pasien (catatan
terintegrasi) juga sesuai dengan penulisan resep, yaitu :
a. Ditulis dengan huruf capital
b. Satuan tertentu harus ditulis lengkap
c. Dosis dan rute pemberian harus ditulis jelas
d. Pemberian elektrolit konsentrat hendaknya memberikan penjelasan untuk
mengingatkan perawat tentang dosis dan cara pemberiannya
e. Satuan obat yang harus ditulis lengkap
Misalnya : IU HARUS DITULIS International Unit

B. Penyimpanan
Lokasi penyimpanan obat yang perlu diwaspadai berada di logistik farmasi dan
pelayanan farmasi, khusus untuk elektrolit konsentrasi tinggi terdapat juga di unit
pelayanan, yaitu ICU dan kamar bersalin (VK) dalam jumlah yang terbatas. Obat
disimpan sesuai dengan kriteria penyimpanan perbekalan farmasi, utamanya dengan
memperhatikan jenis sediaan obat (rak/kotak penyimpanan, lemari pendingin), sistem
FIFO dan FEFO serta ditempatkan sesuai ketentuan obat “High Alert”. Hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
a. Asisten apoteker (logistik farmasi / pelayanan farmasi) yang menerima obat segera
memisahkan obat yang termasuk kelompok obat yang “High Alert” sesuai Daftar
Obat High Alert
b. Tempelkan stiker merah bertuliskan “High Alert” pada setiap kemasan obat high
alert
c. Berikan selotip merah pada sekeliling tempat penyimpanan obat high alert yang
terpisah dari obat lain

C. Pengenceran
Cara Pengenceran Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert) di Ruang Perawatan
1. KCl 7.46% injeksi (Konsentrasi sediaan yang ada adalah 1mEq = 1 mL) harus
diencerkan sebelum digunakan dengan perbandingan 1mL KCL : 10mL pelarut
(WFI/NaCl 0.9%). Konsentrasi dalam larutan maksimum adalah 10 mEQ/100mL.
Pemberian KCl melalui perifer diberikan secara perlahan-lahan dengan kecepatan
infuse 10mEQ/Jam (atau 10mEqKCl dalam 100mL pelarut/jam) Pemberian obat
KCL melalui central line (vena sentral) konsentrasi maksimum adalah
20mEq/100mL, kecepatan infuse maksimum 20mEq KCl dalam 100mL pelarut/jam)
2. NaCl 3 % injeksi intravena diberikan melalui vena sentral dengan kecepatan infuse
tidak lebih dari 100mL/jam
3. Natrium Bicarbonat (Meylon vial 8.4%) injeksi, harus diencerkan sebelum
digunakan. Untuk penggunaan bolus, diencerkan dengan perbandingan 1 mL Na.
Bicarbonat : 1 mL pelarut WFI, untuk pemberian bolus dengan kecepatan
maksimum 10 mEq/Menit. Untuk penggunaan infuse drip, diencerkan dengan
perbandingan 0.5 mL Na. Bicarbonat : 1 mL Dextrose 5%, pemberian drip infuse
dilakukan dengan kecepatan maksimum 1 mEq/kg BB/jam.

D. Penyerahan elektrolit konsentrak kepada pasien


Setiap penyerahan obat kepada pasien dilakukan verifikasi 7 (tujuh) benar untuk
mencapaimedication safety :
1. Benar obat
2. Benar waktu dan frekuensi pemberian
3. Benar dosis
4. Benar rute pemberian
5. Benar identitas pasien
a. Kebenaran nama pasien
b. Kebenaran nomor rekam medis pasien
c. Kebenaran umur/tanggal lahir pasien
d. Kebenaran alamat rumah pasien
6. Benar informasi
7. Benar dokumentasi

E. Hal – hal yang pelru diperhatikan


1. Setiap depo farmasi, ruang rawat, poliklinik harus memiliki daftar obat elektrolit
konsentrat
2. Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusus untuk obat elektrolit
konsentrat
3. Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dilakukan mulai dari
peresepan, penyimpanan, penyiapan di farmasi dan ruang perawatan dan pemberian
obat
4. Obat elektrolit konsentrat disimpan ditempat terpisah, akses terbatas, diberi
label High alert
5. Pengecekan dengan 2 (dua) orang petugas yang berbeda untuk menjamin kebenaran
obat elektrolit konsentrat yang digunakan
6. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa
pengawasan
BAB IV
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai