Anda di halaman 1dari 131

ISI BUKU

BAB VII DIURETIKA


A. Senyawa Sulfonamid
B. Senyawa Karbonil

BAB VIIX OBAT-OBAT KARDIOVASKULER


A. Gagal Jantung
B. Antiaritmia
C. Anti Angina Pektoral
D. Antihipertensi
E. Hipolipidemik

BAB IX VITAMIN
A. Vitamin yang larut dalam air
1. Vit B1
2. Vit B2
3. Vit B6
4. Nikotinamidenat
5. Asam Pantot
6. Biotin
7. Asam Folat
8. Vit B12
B. Vitamin yang larut dalam lemak
1. Vitamin A
2. Vitamin D
3. Vitamin E
4. Vitamin K

BAB X ZAT YANG BERPENGARUH PADA PEMBEKUAN DARAH


A. Menghambat agregasi Trombosit
B. Menghambat pembekuan darah.
C. Mengakibatkan pembekuan darah
D. Mempengaruhi fibrinolisis.
E. Antifibrinolisis

BAB XI HORMON
A. Hormon Tiroid
B. Hormon Kelamin
1. Hormon Estrogen dan Antiestrogen
2. Hormon Gestagen
3. Hormon Androgen dan Antiandtrogen
E. Hormon Anabolika
F. Hormon Insulin dan Antidiabetes Oral
G. Hormon Kortikosteroid

BAB XII PSIKOFARMAKA


A. Trankuilansia
B. Neuroleptika

1
C. Antidepresan
D. Psikostimulansia
E. Psikomimetika

BAB XIII OBAT SALURAN PENCERNAAN


A. Senyawa Asam
B. Antasida
C. Koleretika
D .Obat untuk mengatasi Konstipasi
1. Senyawa yang bekerja terhadap usus halus
2. Bahan pelincir
3. Bahan pengisi dan pengembang
4. Laksan osmotik
5. Senyawa Yang Bekerja Pada Usus Besar
E. Obat Untuk Menangani Diare
1. Adsorben
2. Adstringensia.
3. Senyawa yang menghambat motilitas usus
a. Bahan pelincir

BAB XIV OBAT SALURAN PERNAFASAN


A. Antitusiv
B. Ekspektoransia
C. Bronkospasmolitik

2
BAB VIII

DIURETIKA

a. Diuretika adalah : obat yg dapat menambah kecepatan pembentukan &


memperbanyak pengeluaran urin melalui kerja langsung terhadap ginjal.

b. Fungsi ginjal : (utama) memelihara kemurnian darah dg cara mengeluarkan zat


asing & sisa pertukaran zat dari dalam darah; meregulasi kadar garam & cairan
tubuh.

c. Proses diuresis (berkemih) : darah mengalir ke dalam glomeruli di bagian luar


ginjal, zat-zat seperti air, garam, glukosa, disaring secara pasif oleh dinding
glomeruli, dihasilkan ultrafiltrat (air & elektrolit) yg ditampung dalam kapsul
bowman kemudian disalurkan ke tubuli proksimal & distal (keduanya dihubungkan
oleh lengkungan / Henle’s loop).

Disini terjadi reabsorpsi secara aktif terhadap air & glukosa, garam, ion Na+. Zat tsb
dikembalikan pd darah melalui kapiler, sisa yg tidak penting (ureum) tidak diserap
kembali. Filtrat dari tubuli proksimal & distal ditampung di ductus colligens, air diserap
kembali, filtrat disalurkan ke kandung kemih & ditimbun sebagai urin.

Ultrafiltrat yg dihasilkan orang dewasa ± 180 L per hari dipekatkan menjadi ± 1L air
kemih, sisanya 99% direabsorpsi & dikembalikan pada darah.
Suatu obat (diuretik) yg hanya sedikit mengurangi reabsorpsi tubuler (± 1%) mampu
melipatgandakan volume kemih menjadi ± 2,6L.

Pengembangan Diuretika
Sebelum ditemukan diuretika sintetik yang dipaki adalah teofillin dan beberapa minyak
atsiri yang merupakan diuretika alami yang bekerja lemah.
± tahun 1920 ditemukan senyawa raksa organik sebagai diuretika yang dikembangkan
untuk terapi sifilis.yaitu mersalil, yang bekerja sangat kuat namun kurang tahan dan
harus disuntikkan I.M. Aksi kerja senyawa ini memblok enzim yang mengandung gugus
–S-H dalam ginjal.
Kemudian ditemukan antibakteri golongan sulfonamida yang efek sampingnya sebagai
Diuretika Yaitu:
Sulfanilamid

NH2 SO2 NH2

Pada percobaan klinis sulfanilamid sering terjadi asidosis, sebagai akibat adanya
hambatan enzim karbonat anhidrase (karboanhidrase).
Aktivitas yang baik oleh senyawa heteroksiklik yang mengandung sulfur. Dengan gugus
H2n-SO2- yaitu:

3
Asetazolamid
N N
O2
CH3 C HN S NH 2
S
O

Asetazol amid memperbesar ekskresi NaHCO3. Kerja primernya meningkatkan eliminasi


ion Natrium. Senyawa ini dinyatakan sebagai diuretika Natrium yang dapat
menimbulkan asidosis.
Dikembangkan suatu terapi yang tidak hanya mengekskresi NaHCO 3 saja tetapi
juga mengekskresi NaCl yaitu turunan O-klor benzolsulfonamid yang merupakan
kerangka dasar diuretika sulfonamida yang kerja diuretikanya pada gugus sulfonil atau
karbonil pada posisi para terhadp substituen klor.
H 2N SO2
SO2 R

H2N SO 2 Cl JENIS SULFONIL

H2N SO2 CO R

Cl
JENIS KARBONIL
Cl
Diuretika jenis sulfonil berupa disulfonamida, penambahan gugus amino(NH2) pada
posisi para terhadap gugus NH-SO2 memberikan turunan yang disebut jenis
aminosulfonil dan amino karbonil.

H2N O2S SO2R H2N O 2S CO R

Cl NH2 Cl NH2

Amino Sulf onil Amino Karbonil


Senyawa induk golongan amino sulfonil adalah kloraminofenamid siklisasi dengan asam
forma terbentuk klorotiazida yang merupakan saluretika oral pertama

4
O2
H 2N O2S so2 NH2 NH2 O 2S S
HCOOH 8 1
7 2 NH
6 3
5 4
Cl NH2 N

Kloraminofenamid Klorotiazida
merupakan senyawa induk
benzotiazida
.

so2 O2
H2N O2S NH2 NH2 O 2S S
HCOOH 8 1
7 2 NH
6 3
5 4
Cl NH2 N

Kloraminofenamid Klorotiazida

DIURETIKA SULFONAMIDA
1.

JENIS SULFONIL

NAMA RUMUS

NH2 O 2S O2
S
1
7 8 2 NH
Hidroklorotiazida 6
5 4 3
Cl N
H

H2N SO2 O2
S
NH

N CH2 N CH3
Cl H 5
CH3
Butizid

H3C

H2N O 2S SO2 N CH 2
O
CH3
Mefrusid
Cl

JENIS KARBONIL

NAMA RUMUS

Klortalidon
NH

Cl
OH
SO2 NH2

Furosemid
H2
C NH
O

HOOC Cl

SO2 NH2

Klortalidon tidak terlihat jenis karbonil dari rumus strukturnya, dan baru akan terlihat
dalam kesetimbangan bentuk cincin terbukannya.

6
O O
C NH 2
NH

Cl
C Cl
OH
SO2 NH 2 O
SO2 NH 2

C4H9 NH

COOH O

SO3 NH2

BUMETAMID merupakan turunan asam butilamino asam benzoate 40 x furosemid

SIFAT DIURETIKA SULFONAMIDA


a. Diuretika sulfonamida tanpa gugus karboksil merupakan asam lemah.
b. Hidroklorotiazida praktis tidak larut dalam air, larut dalam amonia encer, larutan
NaOH, alkohol.
c. Stabilitas benzotiadiazin pada posisi 2 dan 3 tersubstitusi dalam suasana basa
berkurang sehingga pembukaan cincin sudah dapat terjadi dengan pemanasan
dalam pelarut organik.

Hubungan struktur kerja senyawa Benzotiadiazin antara struktur kimia dan aktivitas
diuretik :

a. Pada posisi 7 harus terdapat gugus H2N-SO2- yang tidak tersubstitusi.


b. C-6 harus mengandung substituen elektro negatif (gugus klor atau trifluor metil)
c. Substituen lipofil pada C-3 meningkatkan kerja, sedang substituen, hidrofil
menurunkan.
d. Hidrasi ikatan rangkap Δ 3-4 , memperkuat aktifitas diuretik dan memperbaiki
absorbsiny.
e. Untuk golongan benzotiadiazin berlaku bahwa bagian halogen merupakan
substituen esensial.
f. Dalam deretan homolog pada diuretika terdapat korelasi yang jelas antara
kelarutan dalam lemak dan daya kerja relatif, makin besar kelarutan dalam lemak
(koefisien partisi) makin kuat daya kerja relatifnya.

SINTESIS HIDROKLOROTIASID

7
SO2Cl SO2 Cl
Cl-SO3H NH3

Cl NH2
Cl NH2
KLORANILIN
3-KLOR,4,6-DIKLORSULFONIL ANILIN

SO2Cl O2
SO2 NH2 NH2 SO2 S
(H 2C=O)n NH
Kondensasi
dengan Formaldehid Cl N
Cl NH2
H
HIDROKLOROTIASIDA
KLORAMINOFENAMID

SINTESIS FUROSEMID

Cl Cl

1. Cl-SO 3H
HOOC Cl
+
HOOC Cl
2.NH3

SO2 NH
2,4 Diklor benzoat 5-Sulfonilamin,2,4 Diklobenzoat

H2
C NH
O H2C NH2 O

HOOC Cl

Furfurilamin Furosemid SO2 NH2

Diuretika Lain

Senyawa berbagai konstitusi yang kerja diuretikanya kuat.

Nama Rumus strukttur

GOLONGAN KETON Cl Cl
α β TAK JENUH
ASAM ETAKRINAT H2
CH 3 H2C C C O C CH 2OOH

CH2 O

GOL / NAMA RUMUS STRUKTTUR


SENYAWA
GOLONGAN
AMINOPTERIDIN

8
NH 2 N N NH 2
TRIAMTEREN

N
N

NH2
TURUNAN PIRAZIN NH2 N

AMILORID
N C NH C NH2

O O

GOLONGAN STEROID O

SPIRONOLAKTON
O

S C CH3
H H
O
O
CH2 CH2OOK
H2C OH
KALIUM
KANKRENOAT

H H

9
Mekanisme kerja & tempat kerja diuretika
1. Diuretika osmotik
Tempat kerja :
a. tubuli proksimal
b. ansa Henle desendens
Mekanisme kerja :
a. penghambatan reabsorpsi Na+ & air melalui daya osmotik.
b. penghambatan reabsorpsi Na+ & air oleh karena hipertonisitas daerah medula
menurun.

Contoh : manitol, sorbitol.

2. Diuretika kuat / diuretika lengkungan


Tempat kerja : ansa / lengkungan Henle bagian asendens yg tebal, shg
disebut “ Loop diuretics”
Mekanisme kerja : menghambat transport Clֿ & reabsorpsi Na+ shg ekskresi
K+ & air diperbanyak.
Contoh : furosemida, etakrinat.

3. Diuretika thiazida
Tempat kerja : di bagian pertama tubuli distal
Mekanisme kerja : menghambat reabsorpsi NaCl.

Contoh : senyawa thiazida & klortalidon.

10
4. Diuretika Hemat Kalium
Tempat kerja : di bagian akhir tubuli distal & tubulus kolektivus kortikal.
Mekanisme kerja : menghambat reabsorpsi Na+ & sekresi K+ dg jalan antagonis
kompetitif dari aldosteron (contoh : spironolakton) atau menghambat penukaran
Na+ dg K+ dan H+ , shg ekskresi Na bertambah sedangkan ekskresi Kalium
berkurang, (contoh : triamteren & amilorid).

5. Diuretika penghambat enzim karbonik anhidrase


Tempat kerja : tubuli proksimal
Mekanisme kerja : menghambat enzim karbonik anhidrase shg karbonat, Na+ &
K+ diekskresikan bersama air. Khasiat diuretiknya lemah, setelah beberapa hari
terjadi “ tachifilaxie” shg digunakan selang-seling (intermitten).
Contoh : asetazolamida.

PENGGOLONGAN DIURETIKA
(BERDASARKAN KEKUATAN EFEKNYA)

1. Diuretika lengkungan / kuat / loop diuretics


Contoh : furosemida, etakrinat.
Berefek kuat, cepat tapi agak singkat (4-6 jam).
Bila dosis dinaikkan, efek diuresisnya bertambah.
Penggunaan : untuk udem otak & paru-paru;hiperkalemia; gagal ginjal akut.
Cara pakai : per oral, pagi hari, post-coenam.

NAMA RUMUS
Furosemid H2
C NH
O
HOOC Cl

SO2 NH2
As. Etakrinat Cl Cl

H2
CH3 H2C C C O C CH2OOH
CH2O

2.Diuretika thiazida
Contoh : Hidroklorotiazida = HCT); klortalidon; Indapamida.
Efeknya lebih lemah, lambat, tapi lebih lama (6-48 jam).
Bila dosis optimal dinaikkan lagi, efeknya (diuresis & penurunan TD) tidak
bertambah.
Penggunaan : terapi pemeliharaan hipertensi, gagal jantung kongestif,
diabetes insipidus nefrogenik.

NAMA RUMUS

11
Hidroklorotiazida NH2 O2 S O2
S
1
7 8 2 NH
6 3
5 4
Cl N
H
Klortalidon
NH

Cl
OH
SO2 NH 2
Indapamida Cl
H2O 2NS
C N N
H
O
Cl Cl

3. Diuretika hemat kalium


Contoh : antagonis aldosteron (spironolakton); amilorida, triamteren.
Efeknya lemah, khusus digunakan sbg kombinasi dg diuretika lain untuk menghemat
ekskresi kalium.
Penggunaan : gagal jantung kongestif, sindrom nefrotik; dikombinasi dg diuretika
kuat & diuretika thiazida.

NAMA RUMUS
Spironolakton O

S C CH3
H H O
O
Amilorida H2N N

N C NH C NH2
O O
triamteren NH2 N N NH2

N
N
NH2

4. Diuretika osmotik (diuretika yg meningkatkan ekskresi air).

12
Contoh : manitol, sorbitol.
Gol. Obat ini hanya direabsorpsi sedikit oleh tubuli shg reabsorpsi air
terbatas.
Efeknya adalah diuresis osmotis dg ekskresi air tinggi & ekskresi Na+ sedikit.
Penggunaan : menaikkan volume urin (untuk memperbaiki hemodinamika
ginjal); menurunkan tekanan intrakanial & menurunkan tekanan intraokular
sebelum operasi mata.
NAMA RUMUS
manitol H H OH OH
HOH2C C C C C CH2OH
OH OH H H
sorbitol. OHH OHOH
HOH2C C C C C CH2OH
H OHH H

5. Diuretika penghambat enzim karbonik anhidrase


( lihat mekanisme kerja & tempat kerja )

6. Diuretika tradisional (daun kumis kucing = remukjung = orthosiphoni folium)


Daun Orthosiphon stamineus mengandung glikosida orthosiphonin, minyak
atsiri, kalium.
Khasiat : diuretis & bakteriostatis, melarutkan batu ginjal.
Sering dikombinasi dg daun meniran (Phyllanthus urinaria) & daun keji
beling (Strabilonthus crispus), keduanya mengandung kalium.

Aksi Farmakologi :

a. Diuretika sulfonamid, mengurangi konsentrasi ion dalam ruang ekstras E


sehingga air terbilas keluar dan udem hilang, juga sebai terapi dasar untuk
penanganan hipertensi menggunakan obat.
b. Senyawa tiazida mempunyai kerja inhibisi karboanhidase, menghambat absorbsi
ion Natrium dan absorbsi pasif ion klorida, eliminasi bikarbonat tak berubah,
karena ekskresi ion kalium bertambah maka penggunaan lama dapat terjadi
hipokalemia yang sangat berbahaya.
c. Asam etakrinat, menghambat tranpor aktif ion Natrium dalam semua segmen
tubulus, kemampuan, pemekatan urin ditingkatkan, dieksresikan sejumlah besar
urin yang isotonisk. Kehilangan ion klorida dan ion Natium. Kerjanya sangat kuat
dan cepat, pada pemberian oral berlangsung selama 6 jam
d. Spironolakton dan asam kan renoat, merupakan antagonis kompetitif aldosteron,
berkompetisi untuk reseptor mineralokortikoid, reabsorbsi ion natrium maupun
ekskresi ion Kalium yang ditentukan oleh aldosteron. Oleh karena itu terjadi
peningkatan ekskresi NaCl dan air tanpa hilangnya ion kalium (diuretika
penyelamat Kalium)
e. Triamteren dan Amilorid disebut pseudntagonis aldosteron karena kerjanya sesuai
dengan spironolakton, meskipun tidak tergantung adanya aldosteron.

BAB IX

13
OBAT-OBAT KARDIOVASKULER

A. OBAT GAGAL JANTUNG

1. GLIKOSIDA JANTUNG

 Glikosida jantung merupakan kardiotonik jantung yg digunakan untuk terapi


gagal jantung
 Walaupun sudah digunakan sejak 1500 sebelum masehi à mulai populer sejak
1785
 Tersusun dari bagian gula dan aglikon
 Bagian aglikonnya merupakan suatu inti steroid yang khas.
 Ada 2 kelas : cardenolid (dgn cincin lakton α-β tak jenuh) dan bufadienolid (dgn
cincin α-pyron)
 Gugus OH pada C-3 aglikon terhubung dengan mono atau polisakarida via ikatan
1-4 glikosidik

PENGERTIAN GLIKOSIDA
• Mrpk salah satu kandungan aktif tanaman yg termasuk metabolit sekunder
• Adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan
bukan gula

ANTARA GULA & BUKAN GULA DIHUBUNGKAN


Jembatan Oksigen (O-glikosida, Dioscin)
Jembatan Nitrogen (N-glikosida , Adenosin)
Jembatan Karbon (C-glikosida,barbaloin)
Bagian gula biasa disebut glikon
Bagian non gula disebut aglikon atau genin
Glikon yang terikat dg aglikon disebut glikosida

GLIKOSIDA JANTUNG
12 R'
a. Alkaloid yang berasal dari tumbuhan digitalis  purpurea dan digitalis lanata.
b. Mengandung digoksin dan digitoksin. 11 17
c. Terdapat dalam daun sebagai aglukon dari glikosida. D 16
d. 9 H
Glikosida ini disebut juga dengan steroid jantung atau1kardenolida.
2 15
10 8
A H
5
3 7
4 6

CH3
H R'
CH3
AGLIKON CARDENOLID DAN BUFADIENOLID H
OH
NAMA R’ STRUKTUR
H
H
14
HO

H
12 R'
O
Kardenolid 17
( digitoksigenin ) 11
1 9 H D 16
O
2 15
10 8
A H
5
3 7
4 6

O
Bufadienolid
CH 3
( bufalin ) H R'
CH 3
O
H
OH
H
H
HO

a. Golongan kardenoloid
 Glikosida Digitalis
Digitalis Purpurea dan Digitalis lanata

Nomor Glikosida Glikosida Sekunder Aglikon

1 Purpurea Glkosida A Digitoksin Digitoksigenik

2 Purpurea Glikosida B Digitoksin Gitoksigenik

3 Lanatosida A Asetil Digitoksin Digitoksigenik

4 Lanatosida B Asetil Gitoksin Gitoksigenik

5 Lanatosida C Asetil Digoksin Digoksigenin

GLIKOSIDA STROPANTUS
 G. Stropantrin (Ouabain ) -Strophantus Gratus
-Acokanthera Ouabaio

 K. Strofantin beta -Strophantus Kombe


K. Strofantin α -Castilloa Elastica
-Apocynum Cannabinum

Glikosida Glikosida Sekunder Aglikon

15
G. Strofantin G. Strofantidim

Strofantosida K. Stofantin K. Strofantidin

K. Strofantin α K. Strofantidin

b. Golongan Bufadienolid
Glikosida Scilla -Scilla Maritima

Glikosida Glikosida Sekunder Aglikon

Silarena Prosilaridin Silarenin


Farmakologi :

1) Peningkatan gaya kontraksi otot jantung (kerja inotrof positif)


2) Penurunan frekuensi denyut jantung (kerja kronotof negatif
3) Penyulitan konduksi rangsang (kerja dromotof negatif)

Semua glikosida jantung mempunyai aksi farmakologi yang sama, sintesa partial
memperbaiki firma korinetiknya, perbedaan tersebut pada :

 Derajat absorbsi
 Waktu laten sampai mulai bekerja
 Derajat eliminasi perhari dalam persen
 Jangka waktu kerja
Mekanisme kerja
 Bekerja dengan memblok pompa Na di sel otot jantungà menghambat pertukaran
ion K dan Na à meningkatkan kekuatan dan laju kontraksi otot miokard (efek
inotropik positif)
 Efek lain : menurunkan laju detak jantung, mengurangi udem dan ukuran jantung

Sifat Reaksi :

a. Glikosida jantung sangat peka terhadap asam, mengalami pemecahan sisa gula,
membentuk senyawa anhidro (hidrolisis cincin lakto).
b. Dalam suasana basa kardenolid mengalami penyabunan dan mengalami tata ulang
struktur menjadi epoksikardanolida.
c. Dalam larutan air KOH, isomerisasi terkatalis kardenolid mulai dengan hidrolisis
cincin lakton kemudian diikuti pemindahan ikatan rangkap C (20, 22) ke C (20, 21)
dan terjadi tautomerisasi vinil alcohol menjadi aldehid.

16
d. Dengan pengasaman kuat melalaui laktonisasi akan terjadi senyawa epoksi
kardonolid isodigitoksigenin.
e. DAlam KOH metabolik absolut, epoksi kardanolid langsung terbentuk tanpa
pembukaan cincin lakton.
f. Penambahan air akan terjadi penyabunan menjadi hemi asetil siklik, kecepatan
penyabunan bertambah dengan bertambahnya air.

2. TURUNAN KSANTIN
Terapi dgn glikosida jantung ditunjang dgn turunan ksantin terutama teofilin eter 7OH

O CH2 - CH2OH
O O CH2 - CH2OH
CH3 H
N H3C H3C
N N
N N N
N N N
O N
O N N
O
CH3 CH3 CH3
TEOFILIN ETOFILIN ETOFILIN

Aksi farmakologi teofilin :

 Meningkatkan gaya kontraksi otot jantung


 Volume menit jantung meningkat
 Menurunkan tekanan pembuluh darah balik
 Melebarkan pembuluh koroner
 Bronkhospasmolosis disertai penghambatan pembebasan histamine

B. ANTI ARITMIA
Obat yang menormalisis frekuensi dan ritme denyut jantung disamping
mengurangi frekuensi denyut jantung (kronotof negatif), juga mengurangi gaya
kontraksinya (inotrof negatif).

Aritmia yang pada umumnya dikenal sebagai desiran jantung, adalah kondisi di mana
laju detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur. Takikardia adalah
kondisi di mana jantung berdetak terlalu cepat. Bradikardia terjadi ketika detak jantung
terlalu lambat. Aritmia tidak berbahaya, yang lainnya dapat mengancam nyawa.
Beberapa aritmia dapat menyebabkan jantung tidak memompakan cukup darah ke tubuh,
sehingga menyebabkan kemungkinan kerusakan pada otak, jantung dan organ vital
lainnya.

Aritmia dapat disebabkan oleh serangan jantung sebelumnya. Kondisi lain yang juga
merusak sistem listrik jantung mencakup tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner
dan gagal jantung. Kebiasaan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, peminum berat,
terlalu banyak kafein dan penyalahgunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan aritmia.

17
Gejala Aritmia mencakup:
 Keletihan atau kurang energi
 Palpitasi
 Kecemasan
 Berkeringat
 Napas terengah-engah
 Nyeri dada

Pengobatan Aritmia
Bergantung pada jenis aritmia, terdapat beragam jenis pengobatan. Berkonsultasilah pada
dokter Anda untuk menetapkan pengobatan mana yang tepat bagi Anda.

ANTI ARITMIA

NAMA RUMUS

OH
AJMALIN N OH
N
HH
CH3
C2H5
H

OH
C3H7
PRAJMALIN N OH
N
HH
CH3
C2H5
H

H2N C-NH-CH2 -CH2-NH2 (C2H5)


PROKAINAMID
O

18
H
H
CH=CH2
KINIDIN
H
HO H N

H3CO

N
Aksi farmakologi :

 Ajmalin dan kinidin : mengurangi kerangsangan konduksi rangsang dan


kontraktilitas jantung. Kerjanya yang inotrof negatif dapat terjadi kerusakan
myocardium (otot jantung)dan kegagalan jantung.
 Prokainamid : mempungai aksi anastetika lokal yang lemah, jangka
waktu kerja lebih lama amida lebih lambat hidrolisis.

C. OBAT-OBAT ANGINA PEKTORIS( ANTIANGINA)


 Kata ‘angina’ berasal dari bahasa Latin digunakan untuk menyatakan rasa nyeri
atau tidak nyaman.
 Angina terjadi bila aliran darah ke jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan
jantung akan oksigen.
 Angina pectoris, atau penyakit jantung iskhemik, merupakan kondisi dimana
terjadi nyeri akibat iskhemia otot jantung (myocardial ischemia).
 Angina pectoris : manifestasi ketidakseimbangan antara pemasukan dan
kebutuhan oksigen yang ditandai nyeri di daerah jantung lengan kiri dan sekitar
leher
 Angina pectoris : manipestasi ketidakseimbangan antara pemasukan dan
kebutuhan oksigen yang ditandai nyeri di daerah jantung lengan kiri dan sekitar
leher.
 Angina dibedakan menjadi angina tipikal dan varian, keduanya terjadi tiba-tiba,
parah, berupa nyeri tekan, menjalar dari dada ke pundak kiri dan lengan kiri.

 Angina tipikal umumnya dipicu oleh exercise, emosi atau makanan.

 Angina varian (Prinzmetal’s) disebabkan vasospasm pembuluh darah koroner dan


bisa tidak berhubungan dengan atherosclerosis parah

Terapi terhadap angina pektoris :


a. Pemblok reseptor beta mencegah kenaikan tonus beta simpatik sehingga mencegah
kenaikan pemakaian oksigen yang terlalu tnggi oleh myocardium.
b. Obat anti hipertensi, mengurangi kerja otot jantung karena penurunan tekanan darah
arteri.
c. Ester asam nitrat, memperlenbar pembuluh koroner dan penurunan tekanan darah,
menghilangkan tekanan pada jantung.

19
d. Obat-obat koroner.

KLASIFIKASI OBAT ANTIANGINA

1. Nitrat dan nitrit


a) Nitrat: Nitroglycerin, Erythritol tetranitrate, Isosorbide dinitrate,
Pentaerythritol tetranitrate
b) Nitrit: Amyl nitrite, Sodium nitrite, Nitroprusside sodium.
2. Calcium Channel Blockers
a) Turunan Aryl alkyl amine : Verapamil
b) Benzothiazepine: Diltiazem
c) Turunan Dihydropyridine : Nifedipine, Nimodipine, Nicardipine, Amlodipine,
Felodipine
d) Turunan alkil amin baru :Bepridil
3. Antagonis β-Adrenergic : Propranolol
4. Vasodilator koroner lain : Dipyridamol, Cyclandelate , Papaverine

ESTER ASAM NITRAT

NAMA RUMUS

H2C O NO2

NITROGLISEROL HC O NO2

H2C O NO2

CH 2-CH 2-ONO 2
N CH 2-CH 2-ONO 2
TROLNITRAT CH2-CH2-ONO2

CH2 O NO 2
O 2N O CH2 C O NO2
PENTA CH2 O NO 2
ERITRINIL
TETRA NITRAT

O 2NO
O H O
ISOSORBID H
DINITRAT ONO 2
O H
H

Aksi farmakologi :

20
a. Menyebabkan relaksasi otot polos (pembuluh0.
b. Pada konsentrasi rendah dilatasi arteri koroner dan pembuluh darah kulit.
c. Pada konsentrasi tinggi menurunkan tekanan darah sehingga berlangsung
singkat.

Sebagai alat pelebaran pembuluh darah kapiler, aliran darah balik vena ke jantung
berkurang, pengisian ventrikel juga berkurangsaat diastole dan terjadi pembebasan
tekanan pada jantung, mengakibatkan pengurangan pemakaian oksigen oleh otot jantung
sehingga serangan angina dicegah.
SIFAT :
Nitrogliserol merupakan cairan yang sangat eksplosif, tidak berbau dan tidak berwarna
dengan rasa agak manis.

OBAT-OBAT KORONER

Emmounyai struktur kimia yang berbeda dengan mekanisme kerja yang tidak
sama.
1. Dipiridamol (Turunan Purin)
2. Karbokromen (Turunan Kumarin)
3. Nifedipin (Turunan Dihidropiridin)
4. Verapamil
5. Prenilamin (Turunan Amfetamin)

Aksi farmakologi :
Obat koroner dibagi menjadi :
1. Dilator koroner
Menimbulkan dilatasi arteri koroner pada jantung sehat, perbaikan pelayanan
oksigen untuk otot jantung.
Pada kekurangan oksigen, pembuluh yang telah melebar maksimum, serta
pembuluh yang sklerotik sulit menyesuaikan pada kebutuhan oksigen.
=>Dilator koroner tidak bekerja pada serangan akut.
Senyawa : Dipiridamol dan karbokromen
2. Antagonis kalsium, menghambat aliran masuk ion kalsium ke dalam sitoplasma.
Penurunan ion kalsium dalam sel => mengakibatkan kerja inotrof negatif, terjadi
pengurangan kontraktilitas otot jantung, penurunan kebutuhanoksigen =>
berkurangnya resistensi pembuluh koronerdan perifer.
21
Senyawa : Nifedipin dan verapamil.
Obat koroner biasanya digunakan sebagai sediaan kombinasi khususnya dengan glikosida
jantung, senyawa barbiturate, benzodiazepine dan senyawa nitrat.

D. OBAT ANTIHIPERTENSI
Definisi Hipertensi
Hiperetensi adalah peninggin tekanan darah yang secara tetap melampaui batas
normal (160 sistol/ 95 diastol).
 Hipertensi : kondisi di mana tekanan darah meningkat secara persisten (tetap
tinggi dalam jangka waktu yg lama).
 Tekanan darah adalah ukuran tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah.
 Penderita hipertensi berpotensi mengalami berbagai komplikasi berkaitan dengan
penyakit kardiovaskuler.
 Merupakan faktor resiko untuk stroke, myocardial infraction (MI), congestive
heart failure (CHF) dan renal failure.

Sebagai bentuk hipertoni :


1. Hipertoni primer (essensial) ± 80% kasus yang tidak diketahui sebabnya.
2. Hipertoni sekunder (simtomatik) yang disebabkan oleh perubahan patologik organ.
 Hipertoni ginjal, terjadinya penyempitan arteri ginjal atau perubahan parenkhim
ginjal
 Hipertoni endokrin, terjadi oleh gangguan hormonal.

Obat-obat Antihipertensi digolongkan dari segi farmakologinya :


1. Diuretika, sebagai terapi dasar mengurangi resistensi pembuluh darah perifer,
menurunkan kadar ion Natrium.
2. Pemblok reseptor beta, menghambat kenaikan tonus B-simpatikus pada pembebanan
fisik dan psikis dengan mencegah kenaikan volume waktu jantung
3. Anti-simpatotonika, yang mengurangi tonus simpatikus, penghambatan simpatikus
sentral dan perifer.
ANTI SIMPATOTONIKA
Alkaloid Rauwolfiah
Ekstrak berbagai akar rauwolfiah (apocynaeceae), digunakan sebagai sedativa kemudian
setelah diketemukan kerja antihipertensifnya dan dapat diisolasi alkoloid-alkoloid.
Yang dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
a. Basa anhidronium (misalnya serpentin) yang berwarna kuning dan mempuyai sifat
basa yang sangat kuat.
b. Alkoloid 2,3-dihidro indol (misalnya ajmalin) dengan kebasaan yang sedang.
c. Alkoloid Indol (misalnya Reserpin) dengan sifat basa lemah.
Dari ketiga golongan tersebut, reserpin yang sangat penting dalam terapi
antihipertensi.
Aksi Farmakologi

22
Reserpin menghambat transporaktif nor-adrenalin dan dopamin dari aksoplasma
neuron adrenergik perifer kedalam granul pencadang, sehingga kekurangan neuron
adrenalin karena kekurangan dopamin pada awal sintesa, katekolamin bebas mengalami
penguraian enzimatik. Pada penggunaan reserpin kadar amin diogensistem saraf pusat
(nor-adrenalin, dopamin, serotonin) berkurang.
Sifat, reaksi reserpin
a. Reserpin merupakan suatu basa lemah.
b. Protonasi terjadi pada N-4, basanya lebih kuat dibandingkan N-1.
c. Senyawa HCl dan senyawa nitratnya relatif sukar larut dalam air.
d. Asam reserpan diperoleh dengan hidrolisa dalam suasana basa .
e. Gugus karboksil pada C-6 dan hidroksil PA< 8 yang tersusun SIS, dapat terjadi
laktonisasi.

H
-H2O
H

H O
HCOOH O
OH

OCH3

OCH3

asam reserpat lakton


f. Reserpin cepat berwarna gelap oleh cahaya, larutan reseepin jika kena cahaya akan
berwarna kuning dan berfluoresensi intensif.

ANTIHIPERTENSI SINTETIK

Yang bekerja antisimpatotonika - Klonidin


- Metildova
- Guanetidin
Yang bekerja langsung pada otot
- Dihidralazin
- Diazoksid
- Natrium Nitroprusid
YANG BEKERJA ANTISIMPATOTONIKA

NAMA RUMUS

Cl H
N
Klonidin N
N
H
Cl

23
H 3N
H2
Metildova HO C C COO

H3C
HO

N-CH2-CH2-NH-C-NH2
Guanetidin
NH

YANG BEKERJA LANGSUNG PADA OTOT

NAMA RUMUS

Natrium Na2[Fe II(CN)5NO]


Nitroprusid
NH-NH2

N
N
Dihidralazin
NH-NH2

Cl O2
S
NH
Diazoksid

N CH3

Aksi farmakologi Atau antihipertensi sintetik :


a. Klonidin merangsang reseptor alfa sentral pada pusat vasomotor di medula
oblonat, sehingga terjadi penurunan tekanan darah yang bertahan lama.
b. Metildova dimetabolisme melalui alfa metildopamin, menjadi alfa metilnor-
adrenalin yang menstimulasi reseptor alfa sentral (aksi kerja seperti klonidin)).
c. Guanetidin menghambat depolariasi membran akson sehingga pembebasan
dikurangi, penimbunan katekolamin juga dikurangi
d. Dihidraklazim yang menimbulkan pengendoran otot polos pembuluh arteriol
sehingga resistensi pembuluh perifer berkurang, frekuensi jantung meningkat
sehingga waktu jantung bertambah.
e. Diaksosid menyebabkan pengendoran otot polos pembuluh arteriol, pada
penyuntikkan Intravena tekanan darah berkurang, menghambat sekresi insulin
pankreas dan peningkatan pembebasan adrenalin dari medula adrenal, terjadi
(hiperglisemia) sehingga diabsobsi dipergunakan pada hipoglisemia.

24
Hubungan struktur-kerja

a. Pada guanetidin, pengecilan/pembesaran cincin mengurangi kerja,


b. Kerja optimum cincin azosin beranggota 8, tidak boleh tersubtitusi.
c. Pada klonidin, substituen pada posisi orto-orto sebagai persyaratan untuk kerja
antihipertensi.

Biotransformasi metildopa :
• Pada penggunaan peroral ,absorbsi metildopa hanya sampai + 59 %
• Dari jumlah ini + 20 % dieliminasi sebagai mono-O-sulfat.
• Sebagian metildopa didekarboksolasi menjadi α-metil dopamin oleh L-asam
amino aromatik dekarboksilase (dopa –dekarboksolase) dan dissusul oleh
hidroksilasi menjadi α-metil -noradrenalin melalui dopamin-β- monooksigenase.
• Juga dapat dinyatakan adanya metilasi oleh katekol-O- oksimetiltrans ferase
menjadi 3-O-metil-metildopa dan deaminasi oksidatif menjadi keton yang
sesuaiDiekskresi dalam bentuk tidak berubah

Biotransformasi Klonidin :
 Diekskresi dalam bentuk tidak berubah.
 Penguraian utama adalah p-hidroksilasi cincin aromatik, oksidasi menjadi
imidazolin - 4 - on, dan pemutusan cincin imidazolidin sambil terbentuk
arilguanidin tersubstitusi yang sesuai

25
Cl Cl H Cl
N NH 2
N O
N N N C

N N NH 2
Cl Cl CL
H

H Cl
Cl Cl O
N N NH2

N N HO N C
HO HO
N N NH2
Cl Cl H CL

IMIDAZOLIN-4-ON ARILGUANIDIN
HIDROKSIKLONIDIN
SINTESIS KLONIDIN
2,6 Dikloranilin dengan ammonium rhodanida menjadi senyawa tio ureum.
Metilasi dengan metil iodida menjadi Isotiouronium dengan etilendiamin tersiklisasi
menjadi 2-imino imidazolidin.
Cl
Cl
NH 4SCN H 3C-I
NH 2 NH C NH 2 HI +

Cl S
Cl
SENYAWA TIOUREUM

Cl Cl H
N
H 2N-CH2CH2-NH2
NH C NH 2
N
N
Cl S CH 3 Cl H

GRM.ISOTIOURONIUM KLONIDIN

Sintesis tersebut, dari garam isotiouronium dibebaskan metil merkaptan yang


baunya tidak enak.

Cara lain :
2,6 diklor anilin dengan 1-asetil imidazolidin-2-ON dikondensasikan menjadi 1-asetil
klonidin.

26
Pemanasan dengan alkohol akan pecah menjadi klonidin
Cl H Cl H
N N
POCl H
NH 2 + O N
t0
N N
Cl Cl
C O HC OH
1- ASETIL LKONIDIN CH3
CH3

C 2H5OH
t0

Cl H
N
H
N
N
Cl H
KLONIDIN

E. SENYAWA YANG MENURUNKAN KADAR LIPID DARAH

Peninggian konsentrasi lipid dalam darah diatas harga normal disebut


hiperlipidemia, karena lipid serum tak terhingga protein  hiperlipoproteinimia.
Peninggian fraksi lipid darah mempuyai korelasi positif dengan keseringan terjadinya
arterosklerosis (penyempitan lumen pembuluh karena penumbuhan lipid dalam intima
arteri).
Dalam penyakit kardiovaskuler, urutannya sebagai berikut :
1. Hiperlipidemia (hiperkolesterolemia)
2. Merokok
3. Hipertensi
4. Obesitas
5. Kurang bergerak
6. Diabetes melitus
7. Pirai

TRANSPORT LIPID dlm DARAH


Dasar :
 Lipid (Hidrofobik) Tdk larut dalam air
 Darah terutama terdiri dari air

Transport Lipid Dlm Darah yang berupa LIPOPROTEIN, strukturnya terdiri dari :

27
 Lemak polar : Fosfolipid
 Lemak agak polar : Kholesterol Bebas
 Lemak Nonpolar :TG, Kholesterol Ester
 Protein : Apoprotein

Sifat, Fisiologi lipid :


Lipid tidak larut dalam air, bentuk transpor yang larut dalam plasma adalah
lipoprotein.
Golongan lipid yang berperan pada pembentukan lipoprotein
1. Trigliserida
2. Fosfolipid
3. Koleterol

Fraksi lipoproein :

1. Kilomikron, trigliserida eksogen yang masuk bersama makan terlalu besar untuk
masuk dinding arteri, potensi terjadinya arterio sklerosis kecil.
2. Partikel (VLDL), tergolong pra ß lipoprotein, mengankut trigliserida sinteti dihati
( Trigliserida endorogen).dapat memasuki dinding pembuluh potensi
arterogennya besar.
3. Partikel (IDL) yang merupakan bentuk peralihandari VLDL menjadi LDL
4. Partikel (LDL) , ß-lipoprotein yang terbentuk dari partikel PLDL dalam aliran
darah, merupakan komponen-komponen kolesterol tertinggi, potensi arterogennya
tertinggi.
5. Partikel HDL berfungsi sebagai perikulum untuk mengangkut kolesterol intra sel
karena komponen proteinnya yang tinggi, partikel ini sebagai faktor pelindung
pembuluh darah.
Gangguan metabolisme lipid, berdasarkan jenis lipoprotein yang meningkat dan
digolongkan menjadi jenis hiperlipoproteinia (prednison)
KILOMIKRON
 Dibentuk : di sel epitel usus
 Apoprotein : A, B, CII
 Diameter : terbesar >TG Teringan
 Fungsi :
* Mengangkut TG dr usus ke jar. axtrahepatik dan jar. adiposa
* Mengangkut kolesterol dan kolesterol ester dr epitel usus

VLDL
 Dibentuk : di sel parenkim hati
 Apoprotein : B, CII
 Fungsi :
* Mengangkut TG yg disintesis hepar ke jar. extrahepatik dan jar. adiposa
* Mengangkut kolesterol dan kolesterol ester dr hepar ke sirkulasi darah

28
IDL
 Merupakan bentuk peralihan VLDL LDL
 Dalam sirkulasi darah dalam waktu singkat

LDL
 Terbentuk dlm sirkulasi darah hasil akhir katabolisme VLDL
 Apoprotein : B
 >> Kolesterol

LIPOPROTEIN LIPID UTAMA APO-PROTEIN MEKANISME


PEMINDAHAN LIPID

Kilomikron Triasilgliserol dari B-48, C, E Hidrolisis oleh lipoprotein


diet lipase
Sisa Ester kolesterol dari B-48, E Endositosis yang
kilomikron diet diperantarai oleh reseptor
dari hati
VLDL (Very Triasilgliserol B-100, C, E Hidrolisis oleh lipoprotein
Low Density endogen lipase
Lipoprotein)
IDL Ester kolesterol B-100, E Endositosis yang
(Intermediate endogen diperantarai oleh reseptor
Density di hati dan konversi
Lipoprotein) menjadi LDL
LDL ( Low Ester kolesterol B-100 Endositosis yang
Density endogen diperantarai oleh reseptor
Lipoprotein ) di hati dan di jaringan lain

HDL ( High Ester kolesterol A Pemindahan ester


Density endogen kolesterol ke IDL dan
Lipoprotein ) LDL

APOPROTEIN
Lipoprotein mengandung ( satu atau lebih ) molekul protein yang disebut : apoprotein.
Apoprotein ini ada yang bersifat menyatu (integral) dengan lipoprotein sehingga sukar
untuk dilepaskan. Dan ada pula apoprotein yang mudah berpindah dari satu lipoprotein
ke lipoprotein yang lain
Fungsi Apoprotein :
• Merupakan kofaktor enzim
• Dapat bertindak sebagai protein pemindah lipid
• Bertindak sebagai “ligan” untuk interaksi dengan reseptor lipoprotein dalam
jaringan

29
Ada beberapa jenis apoprotein yang diketahui , masing – masing diberi tanda / simbol
menurut tatanama ABC

1. KILOMIKRON
Kilomikron dibentuk oleh sel – sel usus.
Fungsi kilomikron adalah mengangkut lipid dari makanan di lumen usus ( terutama
triasilgliserol ) ke dalam peredaran darah

Sintesis Kilomikron :
• Apoprotein B disintesis oleh ribosom dalam retikulum endoplasmik yang kasar
• Disatukan dengan lipoprotein dalam retikulum endoplasmik yang halus
(yangmerupakan tempat sintesis triasilgliserol)
• Lipoprotein mengalir melalui aparatus Golgi
• Kilomikron dilepas dari sel usus melalui penyatuan vakuola dengan membran
sel ( pinositosis balik ) Kemudian kilomikron akan mengalir melalui ruang
antar-sel usus dan akhirnya akan berjalan ke dalam sistem limfatik.

2. VLDL :
• VLDL dibentuk oleh sel – sel parenkim hepar
• Fungsi VLDL adalah mengangkut triasilgliserol ( terutama ) dan kolesterol
yang melebihi kebutuhan hepar untuk dibawa ke jaringan di luar hepar
( jaringan ekstra hepatik )

Sintesis VLDL :
• Apoprotein B disintesis oleh ribosom dalam retikulum endoplasmik yang kasar
• Disatukan dengan lipoprotein dalam retikulum endoplasmik yang halus ( yang
merupakan tempat sintesis triasilgliserol)

Komponen VLDL terdiri dari :


Triasilgliserol (TAG), kolesterol, fosfolipid, apoB-100.
• Lipoprotein mengalir melalui aparatus Golgi.
• VLDL dilepas dari sel hati melalui penyatuan vakuola dengan membran sel
( pinositosis balik ).
• Kemudian VLDL akan disekresikan oleh sel parenchym hepar ke dalam ruang
Disse dan kemudian ke dalam sinusoid hepatika lewat fenestra dalam lapisan
endotel.
• Di dlm darah, HDL memindahkan apoC11 dan apoE serta ester kolesterol ke
VLDL.
• Di dlm darah, VLDL diubah mjd IDL melalui digesti TAG oleh LPL pd
endotel.
3. LDL
• Sebagian besar LDL dibentuk dari VLDL
• Merupakan bentuk dalam tahap akhir metabolisme VLDL
• Fungsi LDL adalah untuk transport kolesterol ke jaringan perifer dan mengatur
sintesis kolesterol de novo ( Jadi bisa dikatakan bahwa LDL merupakan
pengangkut kolesterol utama di dalam tubuh )

HDL disintesis dan disekresikan baik olehhepar maupun oleh intestinum( namun HDL
nascent dari intestinum tidak mengandung apolipoprotein C dan E,tapi hanya

30
mengandung apolipoprotein A ).
Jadi, apo C dan E disintesis dalam hepar dan dipindahkan kepada HDL intestinum ketika
HDL ini memasuki plasma darah.Fungsi HDL adalah bertindak sebagai tempat
penyimpanan untuk apo Cdan apo E yang dibutuhkan dalam Metabolisme
kilomikron dan VLDL
Fungsi lainnya adalah mengambil kolesterol yang ilepaskan ke dalam plasma dari sel –
sel yang mati dan dari membran sel yang mengalami pergantian
FFA ( asam lemak bebas ) dalam plasma merupakan hasil dari lipolisis triasilgliserol di
dalam jaringan adiposa atau sebagaihasil kerja enzim lipoprotein lipase selama
pengambilan triasilgliserol plasma ke dalam jaringan tubuh
Dalam pengangkutannya di plasma darah, FFA dengan panjang rantai : C4 – C12 akan
berikatan dengan albumin ( tidak dalam bentuk lipoprotein ) Sedangkan FFA dengan
panjang rantai di atas C12 akan diangkut dalam bentuk KILOMIKRON

Dalam keadaan cukup makan (kenyang ), asam lemak bebas dalam plasma darah
kadarnya rendah Sebaliknya pada waktu lapar ( puasa ) kadarnya akan tinggi di plasma
darah.

“Turn – over rate” asam lemak bebas yang dijumpai di jaringan tubuh berkaitan langsung
dengan kadar asam lemak bebas yang dijumpai di dalam plasma darah

Fungsi : transport kolesterol ke jaringan


Jenis Lipoprotein yang meningkat

I Kilomikron

II.a ß Lipoprotein

II.b ß- dan Pra ß lipoprotein

III ß- Lipoprotein abnormal

IV. Pra ß lipoprotein

V. Pra ß Lipoprotein dan kilomikron

Pengelompokkan baru berdasarkan apoprotein :

Jenis Lipoprotein yang meningkat


II.a ß lipoprotein
II.b ß dan pra-ß-lipoprotein
IV. Pra -ß lipoprotein

SENYAWA ANTILIPIDEMIA
Penurunan lipid yang digunakan dalam terapi sangat berbeda strukturnya:
1. Turunan Asam ariloksialkanat : Klofibrat, asam klofibinat

31
2. Asam Nikotinad : Asam nikotinad, nikotinil alkohol
3. Hormon Tioid : Dekstrotirosin
4. Penukar Ion : Kolestieramin
5. Steroid : ß- sitosterol

SENYAWA ANTILIPIDEMIA

TURUNAN ASAM ARILOKSIALKANAT


NAMA RUMUS
CH3
KLORFIBRAT
Cl O C C OC 2H 5
CH3 O
CH3
AS. KLORFIBRIANAT
Cl O C COOH
CH3
CH3
BEZAFIBRAT
Cl C NH CH 2 CH 2 O C COOH
O CH3

ASAM NIKOTINAT DAN TURUNANNYA


NAMA RUMUS
AS. NIKOTINAT COOH

N
NIKOTINIL ALKOHOL CH 2OH

N
HORMON TIROID
NAMA RUMUS
HO I

I
I
DEKSROTIROKSIN
H2 *
O C CH CH2OO- Na+

I NH2

PENUKAR ION
NAMA RUMUS

32
H H2 H H2
C C C C

KOLISIERAMIN

H CH2
H2C N CH3 Cl
CH3

STEROID
NAMA RUMUS
SITOSTEROL OH

H H

AKSI FARMAKOLOGI :
Terapi menurunkan kadar lemak darah yaitu dengan tindakan diet mengurangi
berat badan, mengurangi pemasokan kolesterol dan asam lemak jenuh. Bila cara ini tidak
memadai baru digunakan penurunan lemak.

Dalam penggunaan antilipidemia dibagi jadi 3 golongan :


1. Klofibrat, turunanya dan asam nikotinat, turunannya menurunkan trigliserida dan
kolesterol pada proses metabolisme, titik berat kerja klofibrat pada pengurangan
gliserida.
2. Hormon tiroid menurunkan kadar kolesterol melaui peningkatan penguraian(oksidasi
menjadi asam empedu) dan peningkatan ekskresi.
3. Kolestiramin dan sitosterol pada proses absorbsi dalam saluran cerna.

BIOTRANSFORMASI
Klofibrat oleh biohidrolisis siubah menjadi asam klofibrinat yang dianggap
sebagai bentuk yang sebenarnya dan diekskresi sebagai glukononida asam klofibrnat,
Asam nikotinat, metabolitnya terpenting adalah asam nikotinurat yang dibentuk melalui
penggabungan dengan glisin, nikotinamid dan N-oksidanya.
OH O O
HC N CH2 COOH COOH C NH2 C NH2
H

N N N
N
OH
NIKOTIURAT AS. NIKOTINAT NIKOTINAMID N-OKSIDA NIKOTINAMID

33
Sistensi asam klofibrinat diperoleh dari :
Aklor fenol direaksikan dengan aseton dan kloroform, dengan adanya alkali
hidroksida, kemudian pengesteran dengan etanol menjadi klofibrat.
CH3 CH3
NaOH
Cl OH + C O + CH4CL3 Cl O C COOH

CH3
CH3

CH3
C2H5OH
Cl O C C OC2H5
H+
CH3 O
KORFIBRAT

BAB X
VITAMIN
Definisi:
Vitamin adalah zat fisiologik aktif yang merupakan bagian esensial dari makanan yang
diperlukan untuk penegakan fungsi metabolisme dengan ciri-ciri :
1. merupakan senyawa dengan bm rendah, dan sudah dapat bekerja pada dosis kecil.
2. kekurangan senyawa tersebut umumnya menyebabkan penyakit defisiensi.
3. senyawa ini tidak dapat disintesis oleh organ atau mikroorganisme dalam jumlah
yang memadai.

 Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah


sedikit,tetapi penting untuk mempertahankan tubuh normal.
 Berbeda dengan mineral, vitamin bersifat tidak stabil pada pakan jadi. Flake
misalnya, mengandung cukup vitamin pada awalnya, tapi setelah berjalannya
waktu vitamin ini akan mengalami kerusakan.

34
 Penyimpanan dalam freezer bisa membantu dalam mengawetkan kandungan
vitamin,

PENGGOLONGAN VITAMIN :
1) menurut kelarutan :
 vitamin yang larut dalam air,golongan c dan B
B1, B2, B6, B12, C- Nikotinamid asam pantotenat, biotin asam folat.
 Vitamin yang larut dalam lemak, golongan A D E K
2) menurut biokimia :
 yang berfungsi koenzim. Vitamin yang larut dalam air kecuali vitamin C
 yang tak berfungsi koenzim, vitamin yang larut dalam lemak kecuali vitamin K

VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR


Vitamin yang larut dalam air, hipervitaminosis tidak menjadi masalah, karena kelebihan
yang tidak diperlukan akan dieliminasi melalui ginjal.
Vitamin yang larut dalam lemak pada dosis berlebih menyebabkan gejala toksis.
Kekurangan vitamin :
1. Avitaminosis (defisiensi absolut vitamin )umumnya disertai profil penyakit yang
khas.
2. Hipovitaminosis (defisiensi relatif vitamin ) mengakibatkan gejala penyakit yang
tidak spesifik.

Stabilitas :
Vitamin akan terurai karena pengaruh cahaya,oksigen/udara dan temperatur yang tinggi.

VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR

1. VITAMIN B1 ( Thiamin, Aneurin )


N NH2 S H2
H3C C CH2OH
2 3 4 X-
1 5
N 6 N
+ CH3
C
H2
X = Cl. Tiamin klorida X = NO3 Tiamin nitrat
Cincin piramid yang tersubtitusi dihubungkan melalui jembatan Metilen dengan N dari
Tiazol. Vitamin B1 yang digunakan sebagai Tiamin HCl, cincin piramida pada N1
mengalami protonasi. Sediaan dalam multifitamin dipakai Tiamin nitrat karena lebih
stabil. Vitamin B1 tersebar luas dalam jaringan tanaman dan hewan dalam konsentrasi
kecil, khususnya terdapat dalam padi-padian,ragi, polong-polongan, sayur hijau, kentang
dan daging.

TIAMIN ( B-1 )
• Fungsi: Thiamine berfungsi dalam semua sel, berperan sebagai coenzyme
cocarboxylase, thiamine pyrophosphate, dalam oxidative decarboxylation dari
pyruvic acid menjadi acetate melalui tricarboxylic acid (TCA) cycle. Thiamine
essential untuk nafsu makan, pencernaan normal , pertumbuhan dan fertilitas.
Vitamin ini dibutuhkan untuk fungsi normal dari jaringan saraf.
• Defisiensi: Menurunnya nafsu makan, atrophy otot, konvulsi, hilangnya
keseimbangan, oedema, pertumbuhan terhambat.

35
• Sumber: kacang-kacangan, bekatul -cereal, dan yeast
• Suplementasi thiamine : Thiamine hydrochloride & thiamine mononitrate

BIOKIMIA
Setelah diabsorbsi, tiamin difosforilasimenjadi tiamin pirofosfat oleh tiamin pirofosfatase
yang mempunyai fungsi penting dalam metabolisme karbohidrat sebagai koenzim.

N NH 2 S H2 H
H 3C C C O P P
PO43-
TIAMIN
N
CH3
C
H2
Tiamin piroposfat ( TPP )

Tiamin pirofosfat sebagai koenzim berfungsi pada dekarbiksilase oksidatif

ENZIM REAKSI ENZIMATIK

TRANSALDOLASE Pengalihan residu aldehid (glukosa)


menjadi asam asetat aktif (asetil
koenzim A) yang bermanfaat pada
siklus sitrat
TRASKETOLASE -Mengalihkan residu keton ( keto
glutarat) menjadi suksinil koenzim
A,pada tahap siklus sitrat.
-Mengubah heksosa menjadi pentosa
pada siklus pentosa fosfat.

FARMAKOLOGI
 Kekurangan vitamin B1 yang berat umumnya akan mengalami kelemahan otot
dan gejala kelumpuhan.
 Gangguan fungsi jantung / kerusakan miokardium (bradikardia) serta odem.
 Gangguan neurologik seperti kemampuan prestasi mental yang berkurang.

SIFAT-SIFAT:
1. Tiamin Hidroklorida murni relatif stabil jika terlindung dari pengaruhcahaya dan
kelembaban.
2. Kestabilan larutan dalam air tergantung PH,optimum pada PH 3-4.
3. Dalam larutan netral / basa dengan adanya oksidator / reduktor/ pada pemanasan
relatif cepat terurai.
4. Adanya logam berat mempercepat peruraian.
5. dengan adanya vitamin B2 senyawa ini teroksidasi menjadi tidro yang dipercepat
dengan kadar B2 yang meningkat dan udara.
6. Dalam sediaan kering, terjadinya kelembaban sangat berperanpada terjadinya
hidrolisis dan penguraian oksidatif.

36
7. Mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine)
8. Terdiri atas cincin pirimidin yang terikat dengan cincin tiasol
9. Thiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air
10. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil
11. Didalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan
asam
12. Dalam suasana alkali pada lama pemasakan, pH, suhu, jumlah air yang
digunakan dan dibuang
13. Thiamin tahan suhu beku

PENETAPAN KADAR
Tiamin HCl - penentuan klorida total secara volhard (Argentometri)
- Alkalimetri dengan indikator biru brom fenol
- Gravimetri melalui pengendapan silikowolframat
tiamin Nitrat - dititrasi sebagai basa dengan asam perklorat dalam asam asetat glasial
(T.B.A Titrasi Bebas Air)

H2 H H2
N NH2 S N N S
H3 C C CH 2OH H3 C C CH 2OH
OH-
N N N N
+ CH CH 3
C
H2

OH-

N N S H2 -
H3C C CH 2 OH N N S H2
H3C C CH 2 OH
-
OH
N N
CH 3 N N
CH 3

2.VITAMIN B2 /Riboflafin
( 7,8 dimetil – 10 –(1- D RIBITIL) – isoaloksasin.)

37
CH 2OH

HO C H
HO C H RESIDU. D- RIBITIL
HO C H

CH 2

N N
H3C O

7,8, DIMETIL ISOALOKSAZIN


NH
H3C
N
O

Fungsi : penglihatan, metabolisme protein dan fungsi enzyme, penting untuk


pertumbuhan normal.
Defisiensi : photophobia, kekeruhan pada lensa, penglihatan suram, abnormalitas
pewarnaan iris, pigmentasi menjadi gelap, menurunnya nafsu makan,
anemia dan pertumbuhan kurang baik
Sumber : jaringan tumbuhan dan hewan. Susu, ginjal, hati, yeast, putih telur, ikan,
daging, , ayam & itik, bayam, biji-bijian kcang-kacangan, kedelai. Lain-
lain sumber termasuk asparagus, avocado, kubis bunga, rumput laut,
sayuran berdaun hijau, kacang dan selada air.
Penyimpanan : harus terlindung dari cahaya

BIOKIMIA
Dari Riboflavin denagn fosforilasi terbentuk gugus alkohol primer dalam sel mukosa
dinding usus yaitu riboflavin –s- fosfat (flavin mononukleotida FMN).

Flavin nukleotida yang penting diantaranya flavin adenin dinukleotida (FAD). FAD
merupakan koenzim untuk dehidrogenase yang terdiri
- Asil coenzim – A dehidrogenase
- Suksinat dehidrogenase.

FAD juga merupakan koenzim oksidase :


a. Ksantin Oksidase
b. Glukosa Oksidase
c. L- Asam amino Oksidase

SIFAT-SIFAT :
a. Riboflavin berwarna kuning jingga, sukar larut dalam air, dalam pelarut
organik praktis tidak larut.
b. Riboflavin larut dalam HCl pekat maupun dalam larutan Alkali dengan
pembentukan garam secara mudah
c. Larutan dalam basa terurai dengan cepat karena pengaruh cahaya.
d. Riboflavin karena pengaruh cahaya dalam larutan basa terbentuk lumiflavin
berwarna kunung hijau yang berfluoresensi.
e. Dalam larutan Asam / netral, dengan penyinaran disamping lumiflavin akan
terbentuk lumikrom yang tidak berwarna dan berfluoresensi biru.

38
CH2OH
HO C H 3
CH3 CH2
H3 C H3C H O
N N N N O N N
h. v
-
NH OH H+ NH
N N N
H3C H3C
FLAVIN O RIBOFLAVIN O LUMIKROM O

3. VITAMIN B6
Golongan vitamin B6 mencakup :
a. piridoksin
b. piridoksal
c. piridoksamin
CH2OH HC O CH2 NH2

H3C HOH2C OH
4 OH HOH2C OH
5 3
6
1 2
N CH3 CH3 N CH3
N
PIRIDOKSIN PIRIDOKSAL PIRIDOKSAMIN
netral (doxal) (amin)

Pyroxidine, Pyridoxal, Pyridoxamine, (B6)


Fungsi : berperan penting dalam system enzyme dan Coenzym dalam
metabolisme protein, penting untuk pertumbuhan normal.
Defisiensi : gangguan saraf, hilangnya nafsu makan, pertumbuhan buruk, napas
cepat, hiperirritabilitas, kehilangan keseimbangan
Sumber : yeast, cereals, kuning telur, hati dan jaringan glandular
Supplement : Phosphorylated pyridoxal dan Pyridoxine hydrochloride.

BIOKIMIA
Dalam organisme piridoksin mengalami dehidrasi menjadi piridoksal oleh piridoksin
dehidrogenase NADP+ sebagai koenzim.
Dari piridoksal melalui fosforilasi dengan perantaraan piridoksal kinase menjadi :
piridoksal –5- fosfat.
HC O CH O
H2
H3C OH P O C OH
PIRIDOKSALKINASE

N CH3 ATP N CH3


ADP
Dari piridoksmin melalui fosforilasi dengan perentaraan piridoksamin kinase menjadi
piridoksamin –5- fosfat.
Piridosal fosfat merupakan koenzim dari sejumlah besar enzim, reaksi terpenting yang
tergantung piridoksal fosfat adalah sbb:

39
Piridoksal sebagai Koenzim

ENZIM REAKSI ENZIMATIK


Aminotransferase Melakukan pengalihan gugus amino dari suatu
donor (L-asam amino) kepada akseptor (asam-2-
okso)
C1 transferase (hidroksi metil) Melakukan pengalihan berbagai macam gugus,
glisin serin
Dekarboksilase Melakukan dekarboksilasi L-asam amino
menjadi amin biogen.
C-O dan C-S Liase Mengeliminasi H2 (atau H2S) dari asam amino.

FARMAKOLOGI
Indikasi penggunaan piridoksin :
1. Profilaksis dan terapi defisiensi vitamin B6.
2. Kinetose (penyakit perjalanan, motion sickness) dan muntah waktu hamil.
3. Penanganan kerja samping neurologikpada terapi jangka panjang dengan
Isoniazid dan pinisilamin.

PIRITINIOL
Tidak mempunyai kerja vitamin digunakan pada degenerasi serebral gangguan
perkembangan karena gangguan otak.

CH2OH CH2OH
H2
HO CH2 S S C OH

H3C N CH3
N
Piritiniol

SIFAT-SIFAT PIRIDOKSIN:
1. Piridoksin HCl mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol.
2. Dalam larutan asam / netral senyawa ini tahan terhadap suhu > 1000C, sehingga
bisa di strerilkandengan pemanasan.
3. Dalam larutan basa menunjukkankepekaan nyata.
4. Larutan piridoksin merupakan larutan basa termolabil.

4. NIKOTINAMID

40
O
O
C C OH
NH2

N
N
3 Piridin Karboksilatamida Asam Nikotinat

NICOTINIC ACID (NICOTINAMIDE, NIACIN, B3)


Fungsi: berperan penting dalam metabolisme lipid,
protein dan metabolisme asam amino,
untuk proses pencernaan yang baik.
Defisiensi: kehilangan nafsu makan, pertumbuhan
terhambat, perlukaan di colon, edema pada
stomach dan colon
Mamalia mampu menggunakan sejumlah tryptophan untuk mensintesis niacin ; tetapi
suplemen niacin penting untuk pertumbuhan maximal.

Nikotinamid dan asam nikotinat tersebar dalam jaringan tanaman dan hewan khususnya
dalam ragi, kulit beras, daging otot, ikan. Hanya 1/3 bagian dari nikotinamid yang berasal
dari luar, 2/3 bagian merupakan hasil urai berbagai as amino tubuh sendiri. Triptofan,
asam glutamat, prolin dan ornitin merupakan penghasil turunan asam nikotinat.
Nikotinamid adalah suatu komponen penting dari piridin. Nukleotida sebagai enzim
dehidroginase dan reduktase yang fungsinya memindahkan hydrogen dari suatu donor
kepada suatu akseptor.

PIRIDIN NUKLEUTIDA
Terdiri : - Nikotinamid adenine Dinukleuitida (NAD+)
- Nikotinamid adenine Dinukleutida fosfat (NADP+)
Yang mengandung bagian Dinukleutida, merupakan basa panyusun Nuleutida, Ribosa
dan Difosfat.
O
C NH2

O CH2O N

P Piridinnukleotida
HO OH
NH2 R=H Nikotiamida-adenin-dinukleotida
N
N ( NAD+ )
P
N R=P Nikotiamida-adenin-dinukleotida-
N
fosfat ( NADP+ )
O CH 2 O

OH O R

Enzim yang bergantung pada Piridin nukleutida mengkatalis sejumlah besar reaksi
dehidrasi, terjadi pemasukan bolak balik hydrogen pada C4 cincin piridin nikotinamid.

41
Farmakologi
Digunakan pada sindrom penyakit pelagra yang disebabkan avitaminosis nikotinamid
dan vitamin gol. B komplek
Gejala pelagra : - Dermatitis
- Diare
- Demensia (ketololan)
Nikotinamid disebut juga pelagra Preventing Factor (P.P Faktor).

5. ASAM PANTOTENAT

H OH H
HOH2C N
C COOH
CH3 CH3
As. R - Pantoinat O   Alanin

Asam Pantotenat
Lipmann dan Kaplan menemukan pada tahun 1946 bahwa asam pantotenat adalah
komponen koenzim A kadar tinggi terdapat pada hati, ragi, kuning telur, dan daging.
Asam pantotenat juga dibentuk oleh flora usus.

ASAM PANTOTENAT
Fungsi : fungsi adrenal, produksi cholesterol, physiology normal dan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Defisiensi : - pertumbuhan buruk, hilangnya nafsu makan, perdarahan kulit dan
atrophy cellular, Nutritional gill diseases ® sering pada trout,
vitamin ini sensitive terhadap panas, pH, processing dan penyimpanan.
Asam Pantotenat sebagai garam Na atau Ca, relatif stabil jika ditambahkan dalam pakan.
Sumber: bekatul-cereal bran, yeast, hati, ginjal, limpa dan jantung, daging ikan

Biokimia
- Asam pantotenat merupakan komponen koenzim A disamping sisteamin, produk
Dekarboksilasi sistem dan 3- fosfoadenosin -5, Difosfat
- Koenzim A membentuk Tioester dengan asam karboksilat (Asil – Koenzim A)
yang sebagai enzim asiltrasi ferase yang penting dalam asilasi enzimatik.
- Asetil koenzim A meriupakan senyawa sentral dalam metabolisme intermedier.

SIFAT KIMIA
a. Asam pantotenat adalah minyak kuning pucat yang kental atau kristal putih
yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadan larut daripada kering dan
sangat higroskopis
b. Senyawa ini cepat terurai oleh panas, basa, dan asam
c. Pada daerah pH 6-8 asam pantotenat tahan terhadap oksidasi, terhadap cahaya
senyawa ini sedikit peka
d. Karena ketakstabilan asam bebasnya, maka yang digunakan secara farmasetik
adalah kalsium Pantotenat yang ternyata lebih stabil dan higroskopik lemah
e. derivat dimetil dari asam butirat yang berkaitan dengan beta alanin
f. mengikat fosfat dan membentuk 4-fosfapantotein dan koenzim A yaitu bentuk
aktif asam pantothenat

42
g. Dalam larutan netral, asam pantothenat tahan terhadap panas basah.

Farmakologi
 Kekurangan asam pantotenat pada hewan percobaan dapat mengakibatkan
penghentian pertumbuhan, dermatitk dan depigmentasi bulu
Gejala lain yang muncul : Degenerasi pelepah myelin syaraf yang bersumsum
maupun peradangan kulit dan selaput mukosa.
 Aktivitas vitamin hanya dimiliki oleh konfigurasi R.D (+) Asam pantotenat
sebagai garam kalsium, semyawa ini merupakan komponen sejumlah besar sediaan
kombinasi.
 Deks Pantenol alcohol asam pantotenat, digunakan sebagai obat luar untuk
meningkatkan pengepitelan luka garuk, luka bakar dan tukak. Sebagi obat dalam
Deks Pantotenal yang dioksisdasi dalam organisme menjadi asam Pantotenat.

6. BIOTIN
Adalah turunan ureum bisiklik dibangun dari imidazolidin dan cincin tiofan.

H H
N O
S5 6 6a 1
2
4 3a 2a
H NH

H
HOOC (CH2 )4 Biotin
Biotin mempunyai konfigurasi Sis pada asimetrik 3a, 4 dan 6a. Biotin terutama terdapat
dalam ragi, hati kuning telur dan sayuran. Biotin dalam tubuh akan bereaksi dengan CO2
oleh pengaruh karboksiltraferaseyangterijat pada N-1 cincin imidazolin , berbentuk
karboksil biotin yang merupakan bentuk aktif dari karbon dioksida.
COO H
H H
N O N O
+ CO2
NH NH

Biotin Karboksi biotin


Karboksi biotin adalah gugus prostetik yang bisa mengambil bagian pada reaksi
karboksilase. Biotin diikat kuat oleh avidin suatu protein spesifik pada bagian telur yang
bening dan dinaktinasi.

Sifat : Biotin stabil terhadap panas dan as lemah, tidak stabil terhadap basa, oksidator,
dan cahaya UV
BIOTIN
Fungsi : system enzyme, synthesis purine dan lipid, oksidasi lipid and
karbohidrat
Defisiensi : kehilangan nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mengurangi

43
pembentukan sel darah dan menyebabkan anemia, lesi di kulit dan
atrophy otot
Dapat disintesis oleh intestinal flora, suplemen biotin tetap dibutuhkan untuk
pertumbuhan maximal. Ransum yang mengandung tepung ikan cukup mengandung
biotin untuk pertumbuhan normal pada ikan muda.

7. ASAM FOLAT
Asam folat pada manusia merupakan vitamin, pada mikroorganisme tertentu merupakan
factor pertumbuhan.
Struktur penyusun molekul :

O COOH
H H
4 N C N C N C H
N3 5
6
O CH2
2 1 7
8
NH2 N N CH2
COOH
6-metil pterin As.p-amino benzoat As.L- glutamat
Asam pteroinat
As. Folat

Asam folat terutama terdapat dalam hati, ginjal, ragi, dan sayura, juga dibentuk oleh
bakteri usus dalam organisme tinggi, mono glutamate yang menonjol dalam tanaman dan
mikro organisme tertentu mengandung konyugat asam folatdimana 2-7 residu glutamate
terikat satu sama lain dengan ikatan dan peptide oleh karboksi peptidase.
Biokimia
Dalam mikro organisme, sam folat direduksi menjadi asam 7,8-dehidrofolat dengan
perantaraan dihidro folat dehid genase, yang selanjutnya oleh tetrahidro folat
dehidrogenase direduksi menjadi as 5,6,7,8 tetrahidro folat yang merupakan bentuk aktif.

O O
O
H
Dihidrof olat N N
N Tetrahidrofolat HN
NH dihidrogenase HN dihidrogenase

N NH2 N N
NH2 N N NH2 H
NADPH+ H NADP NADPH+ H NADP -

As. Folat As.7,8 - Dihidrofolat As.5,6,7,8-Tetrahidrofolat

Fungsi: -
a. pembentukan sel-sel darah, regulasi glukosa darah
b. Membantu memproduksi sel darah merah = mencegah anemia
c. Membantu mencegah penumpukan homosistein dalam darah (penyakit
kardiovaskuler)

44
d. Produksi sel kulit
e. Menjaga agar saraf tetap berfungsi dengan baik
f. Mencegah penyakit Alzheimer
g. Defisiensi: - gangguan pertumbuhan, kelesuan, kulit menjadi gelap, anemia dan
kelemahan pada sirip ekor

Farmakologi
a. Tetra Hidro folat mengambil bagian pada biosintesis purin dantiminyang
merupakan struktur penting untuk membangun asam nukleat
b. Kekurangan asam folat mula-mula berupa anemia makrositik karena unsur
jaringan pembentuk darah disebabkan oleh mitosisnya yang tinggi sangat dini
terpengaruhi oleh kekurangan asam folat
c. Dapat terjadi megaloblastik pada wanita hamil dan anak-anak maupun sebagai ES
obat pada terapi antiepileptic dan kontraseptik.
d. Hipovitaminosis juga terjadi pada gangguan pencernaan dan setelah terapi
dengan anti metabolit-asam folat
e. Untuk terapi anemia makrositik diberikan asam folat dalam kombinasi dengan
Vit B 12

8. VITAMIN B12 (Sianokobalamin)

 Sianokobalamin termasuk golongan zat korinoid, yang memiliki korin sebagai


kerangka dasar.
 Kompleks Kobalt menentukan warna merah intensif dari korinoid.
 Gugus metal, asetamid dan propionamid merupakan substituen korin.
 Gugus asam propionate pada C-17 diamidasi dengan D-(-)1-Amino-2-Propanol.
 Kobalamin secara formal terbentuk oleh pembentukan ikatan N-Glikosidik 5, 6
Dimetil Bensimidazol dengan kobalamin melalui C-1-Ribose.
 Atom N kedua Bensimidazol berfungsi sebagai liganda kobalt.
3 7
2 4 5 6 B 8
A 22 9
1
N N
21
20 10

24 23
19 NH N 11
18 D 16 14
C 12
17 15 13

Korin
 Dalam kobamid gugus hidroksil pada aminopropanol digandengkan melalaui
ikatan ester dengan residu : -D-Ribofuranosa-3-Fosfat.
 Sianokobalamin yang merupakan gugus sianida sebagai liganda lain pada kobalt,
sesuai dengan hal ini adalah -(5, 6-dimetil benzimidazol-1-16)-Kobamid sainida.

Biokomia
1. Hanya mikroorganisme yang mampu melakukan biosintesis
senyawa kobalamin, tumbuhan tinggi dan hewan tidak.

45
2. Dalam jaringan, Vitamin B12 terutama terdapat dalam bentuk
koenzim (Vitamin B12-koenzim; Kobamid) yang peka terhadap cahaya.
3. Reduksi Ribonukleosidtrifosfat (RNTF) menjadi Desoks RNTF
dikatalis oleh RNTF Reduktase, tergantung pada koenzim kobamid.
4. Vitamin B12 mempengaruhi metabolisme asam nukleat dan
protein, senyawa ini penting eritropoiesis (pembentukan eritrosit, serta fungsi saraf
dan pertumbuhan).
5. Dalam plasma kobalamin ditransfor terikat pada 
Globulintranskobalamin, waktu paruh Vitamin B12 dalam plasma ±5 hari,
sedangkan vitamin yang tertimbun di hati menunjukkan waktu paruh lebih dari 1
tahun.

Fungsi
• Membantu memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia
• Menjaga sel saraf agar berkembang dengan baik
• Berperan dalam system enzyme, metabolisme KH, L, Protein

VITAMIN B12 (SIANOKOBALAMIN)


• Defisiensi: - berkurangnya nafsu makan, pertumbuhan terhambat, anemia dan
pigmentasi gelap
• Vitamin ini mengandung mineral cobalt (Co),mudah mengalami destruksi.
• Vitamin ini sebaiknya disimpan di tempat dingin dan kering.
• Sumber utama : produk-produk yang berasal dari hewani

Farmakologi
Absorbsi Vitamin B12 karena adanya suatu mukoprotein yang dibentuk dalam selaput
mukosa dan diekskresi kedalam getah lambung (Faktor instrik).
Kompleks mukoprotein – B12 diabsorbsi di usus halus bila produksi getah terganggu
karena degenerasi selaput mukosa lambung, maka berkembang gejala anemia pernisiosa.
Tidak adanya factor intrinsic mengakibatkan kekurangan vitamin B12 yang merupakan
gangguan pematangan eritrosit.
Sifat
- Sianokobalamin merupakan kristal warna merah tua, larut dalam air dan methanol.
- Larutan netral / asam lemah lebih stabil jika terlindung cahaya dan dapat disterilkan
pada 110oC
- Adanya cahaya gugus amida asam pada ujung akan terbentuk aquokobamin
- Hidrolisis gugus amida asam pada ujung akan terbentuk asam berwarna merah yang
tidak mempunyai daya kerja.

9. VITAMIN C (Asam askorbat)

Dari struktur, lebih dekat dengan glukosa, suatu aldoheksosa, sebagai produk oksidasi
dari  Lakton asam aldonat (- asam L. Gulonat).

46
H C O
1 COOH

2 HO OH
OH C H HO C H

3 3 2
OH C H HO C H H
4 1
4 5 O
H C OH H C OH HO
C O
H
OH C H HO C H
6 CH2 OH
CH2 OH CH 2OH

L - Glukosa L - As. Glukonat L (+) As. Askorbat

Fungsi : Penting dalam formasi procollagen, biosythesis collagen dan kartilago


(tulang rawan ), kalsifikasi tulang dan gigi system enzyme pembentukan
dan perbaikan jaringan. Penting dalam konversi hydroxyproline menjadi
proline dan metabolisme tyrosine serta penyembuhan. proses
pencernaan yang baik
Defisiensi : perdarahan kulit, ginjal, hati, usus dan jaringan otot, lesi-lesi di mata
dan scoliosis tulang belakang
Banyak burung dan mammalia dapat mensintesis vit C,
Vitamin ini tidak stabil pada panas, kelembaban, oksidasi.

Asam Askorbat = L Asam Xiloaskorbat, mempunyai pusat asimetrik pada C-4 dan C-5.
Isomer optik D-Xiloaskorbat maupun D dan L Asam Araboaskorbat tidak menunjukkan
aktivitas Vitamin C.
Biokimia
- Asam askorbat tidak mempunyai fungsi koenzim aksi biologik berdasarkan sifat
redoksnya.
- Vitamin C merupakan komponen nutrisi yang esensial pada manusia dan
kebanyakan mamalia mampu melakukan biosintesis.
- Dalam tubuh Asam askorbat dioksidasi menjadi dehidro asam askorbat dan
dihidrolisis menjadi 2, 3 – Diokso asam gulonat yang dimetabolisme menjadi asam
oksalat dan L. Asam treonat.

SIFAT KIMIA
1. Berbentuk kristal putih, merupakan suatu asam organik dan terasa asam, tetapi tidak
berbau
2. Mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari udara Lebih stabil bila terdapat
dalam bentuk kristal kering
3. Vitamin C larut air , gliserol dan etanol tapi tidak larut lemak seperti choloroform
dan ether
4. Asam askorbat dapat dengan mudah teroksidasi oleh besi dan coper
5. Sangat tidak stabil pada pH netral atau alkali terutama terhadap panas
6. sangat stabil terhadap asam dan cukup stabil selama penyimpanan dalam keadaan
dingin, dan segar
7. Sifat asam dan sifat reduksi yang khas dari asam askorbat disebabkan oleh gugus
endiol yang pada posisi  berdekatan dengan gugus fungsi karbonil, yang

47
memungkinan pembentukan dua jembatan hydrogen intra molekul. Endiol adalah
bentuk tautomer ikatan  hidroksi karbonil.
H
O O
H
3 2
1 O
HO C H O
CH2OH
8. Asam askorbat membentuk sistem redoks bolak–balik dengan asam
dehidroaskorbat.
OH OH O O

- 2H+, - 2e-
H
O
O O +2H+, +2e- HO H O
HO C H
CH2OH CH2OH

As. Askorbat As. Dehidroaskorbat


9. Berlawanan dengan gula mereduksi, asam askorbat mereduksi larutan fehling,
larutan perak nitrat, larutan iod pada suhu kamar.
10. Sebagai zat padat kristal relative stabil, dalam larutan air akan terurai dengan adanya
oksigen dari udara. Hidrolisis selanjutnya dari asam dehidroaskorbat menjadi asam
2, 3 – Diokso-L-Gulonat, yang selanjutnya teroksidasi menjadi asam oksalat dan
asam treonat.
COOH
O O C O COOH
COOH H C OH
H C O
+
O H C OH COOH HO C H
OH C H O
HO C H CH2OH
CH2OH
CH2OH

As. Dehidro Askorbat As. 2, 3 Diokso L - Gulonat As. Oksalat As. Treonat

VITAMIN YANG LARUT DALAM LEMAK

48
 Molekul ini tidak dapat disintesis oleh tubuh dalam jumlah yang
cukup sehingga diperlukan sumber dari makanan
 Dapat diserap secara efisien bila terdapat penyerapan lemak yang
normal
 Diangkut ke hati melalui sistem limfe dan disimpan di berbagai
jaringan tubuh
 Terdiri dari : A, D, E, K

1. VITAMIN A

a. Diidentifikasi pada tahun 1913


b. Merupakan vitamin larut lemak yang pertama kali ditemukan
c. Merupakan kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak
d. Preformed (bentuk aktif) : retinol = hewani
e. Provitamin (paling aktif) : β-karoten = nabati

3 bentuk aktivitas vitamin A dalam tubuh


a. Retinol
b. Retinal
c. Asam retinoat

Fungsi : Struktur dan fungsi normal mata, mempertahankan diferensiasi jaringan


epithelial, pertumbuhan sel dan ketahanan terhadap infeksi, menjaga ikan
berada dalam kondisi prima untuk memijah
Defisiensi : Pertumbuhan terhambat, gangguan penglihatan
Kebutuhan : 1000-4000 IU/kg

Golongan vitamin A terdiri dari beberapa isoprenoid (yang dibangun daro isoprene yang
diaktifkan ) dengan kerja yang setara.

7 9 11 13 15
CH2OH All Trans Retinol
5
4 6 10
8 12 14
3 1
2

CHO All Trans Retinal

COOH All Trans Asam Retinal

49
Berdasarkan kemungkinan sis-trans isomer rantai samping diperkirakan 16 stereo isomer,
namun yang tidak mempunyai hambatan keruangan hanyalah retinol aktivitas biologic
relatif untuk manusia, all trans retinol sebagai zat pembanding.

Aktivitas Biologik Relatif Jumlah Dalam Vit. A Alamiah


All trans retinol 100 % ~ 70 %
13 – sis - Retinol 75 % ~ 30 %
9 – sis – Retinol 23 % Jumlah kecil
9-13-di-sis-Retinol 23 % Jumlah kecil

Pro Vitamiin A (Karoten)


Berupa karoten terdapat dalam kromoplasma tumbuhan, yang bermanfaat sebagai α
provitamin A untuk manusia.

β- Karoten

R – ( + )-α - Karoten

γ- Karoten

ß karoten mengandung dua cincin ß ionon


α karoten : satu cincin ß ionon
satu cincin α ionon

pada biosintesis dibentuk γ karoten primer yang tidak diklisasi sepihak


Aktivitas Biologik
Karoten jumlah dari karoten total aktivitas bologik relatif

50
ß karoten ~ 85 % 100%
α karoten ~ 15 % 53 %
γ karoten ~ 0,1 % 45 %
ß karoten sangat penting sebagai provitamin, dengan adanya asam empedu senyawa ini
diabsorbsi di usus dan sebagian diuraikan menjadi dua mol. retinal di usus & hati, dengan
bantuan enzim ß karoten – 15, 15 – dioksigenase. Retinal selanjutnya direduksimenjadi
retinol yang ditransport dalam darah.
Sifat - sifat
1. All trans retinol merupakan senyawa kristal yang mudah larut dalam pelarut organik
dan minyak lemak, praktis tak larut dalam air.
2. pada 365 nm trans retinol menunjukkan fluoresensi hijau intensif
3. peka terhadap cahaya, pengaruh oksidasi dan asam, sedangkan terhadap basa relatif
stabil.
4. tanpa adanya cahaya, pada penyimpanan lama akan terjadi isomerisasi rantai
samping.
5. oleh adanya cahaya tanpa adanya oksigen dapat terjadi dimerisasi.
6. oksigen udara dapat menyebabkan epoksidasi terutama pada ikatan rangkap 5,6.
7. dibandingkan all trans retinol, esternya menunjukkan kestabilan yang lebih besar.

2. VITAMIN D
adalah zat yang bekerja anti rakhitik yang dibuat dari steroid melalui reaksi fotokimia
yaitu :

KOLEKALSIFEROL ERGOKALSIFEROL
21 22 26
24

20 23 25
18
12 17 27
13 16
11
14 15
9
8

H H
7
6
19
CH2 CH2
5
4 10
3 1
2
HO HO

Vit. D3. yang dalam tubuh Vit.D2 diperoleh melalui penyi-


manusia terbentuk melalui naran uv ergosterol ( pro vit D2 ),
penyinaran 7 dehidro kolesterol suatu Mikosterol yang terdapat
( pro vit D3 ) adalah yang dalam jamur
terpenting .

Perbedaan : pada ergosterolpada rantai samping C- 17 mengandung ikatan rangkap


22 - 23 dan gugus metil pada C- 24.
 Vitamin D relatif stabil dalam makanan
 Vitamin D merupakan prohormon = harus diubah dahulu menjadi hormon =
kalsitriol
 4 jenis vitamin D :
51
vitamin D1 : ergosterol
vitamin D2 : ergokalsiferol
vitamin D3 : kolekalsoferol
vitamin D4

Fungsi : calcium homeostasis, Calcium binding protein, Mobilisasi, transport,


absorpsi dan penggunaan Ca dan P
Defisiensi : penurunan berat badan, rendah Ca dan P
Kebutuhan : 500-2400 IU/kg

BIOKIMIA
Provit D3. 7- dehidrokolesterol dibentuk di hati dari kolesterol melalui 7- dehidrokoles
terol reduktase ( NADP+ sebagai koenzim ).
Dalam kulit bagian luar dimana zat ini dapat dicapai oleh sinar uv diubah menjadi vit.
D3.
Vitamin D mempunyai peranan yang berarti pada pengaturan keseimbangan kalsium,
fosfat dan sitrat, senyawa ini mengakibatkan :
- Peningkatan absorbsi kalsium dan fosfat dari usus sehingga kadar darah kalsium
dan fosfat naik.
- penurunan eksresi fosfat dan sitrat oleh ginjal.
- mobilisasi ion kalsium dari tulang untuk mendapatkan kadar kalsium darah yang
tetap.
Melalui peningkatan absorbsi kalsium dan penghambatan eksresi fosfat. diciptakan
kondisi untuk pemasukan kalsium dan fosfat kedalam matrik organik tulang.

SIFAT
a. Vit D praktis tak larut dalam air, dalam minyak lemak sedikit larut, tetapi mudah
larut dalam metanol, aseton, kloroform dan eter.
b. Senyawa ini oleh oksigen udara, cahaya dan asam mudah terurai, tetapi dalam
basa relative stabil.
c. Pada penyimpanan lama,larutan ergokalsiperol dalam jumlah sedikitakan
mengalami isomerisasi menjadi prekalsiferol tapi daya kerja larutan hamper tidak
dipengaruhi.
d. Ergokalsiferol diatas 120°C secara bolak- balik berubah menjadi isomer yang
tidak bekerja.

3. VITAMIN E

Senyawa tokoferol merupakan turunan tokol yaitu : 6- hidroksi -2- metil -2- ( 4,8,12 –
trimetil- tridesil )- kroman.

52
Tokoferol dalam alam terdapat disertai oleh tokotrienol yang memiliki tiga ikatan
rangkap pada ikatan sampingnya

Golongan vitamin E terdiri atas beberapa tokoferol dimana α tokoferol jumlahnya


terbanyak dengan aktifitas biologiknya yang terbesar.

R3
O H C 6 H CH 3 10 CH
12 3 13
Aktivi-tas
2 H CH 3
R2
7
8 1 3
2 4
8
CH3
relativ
11
R1 R2 R3 6 3 1 3 5 7 9

5 4
HO

R1

H H H Tokol 100%
CH3 CH3 CH3 α Tokoferol – 5,7,8 trimetil tokol 30%
H H CH3 ß- Tokoferol 5,8 dimetil tokol 10%
H CH3 CH3 γ- Tokoferol 7,8 dimetil tokol 1%
H CH3 δ- tokoferol 8 metil tokol

Fungsi : Antioxidant intraceluller, respirasi sel otot, berperan dalam reaksi


peroxidative pada asam-asam lemak tidak jenuh dari biomembranes,
menjaga ikan berada dalam kondisi prima untuk memijah
Defisiensi : Anemia dan pertumbuhan terhambatKebutuhan vitamin E meningkat
jika tingkat PUFA dalam pakan meningkat
Kebutuhan : 50 - 100 IU/kg

FISIOLOGI / FARMAKOLOGI
Senyawa tokoferol adalah antioksidan,kemungkinan terletak pada perlindungan sel
hewani terhadap peroksida yang terbentuk pada metabolisme.
Perlindungan yang tak spesifik terhadap oksidasi meliputi antara lain : hormone, vitamin,
dan lipid yang mengandung asam lemak tak jenuh.

SIFAT

1. Tokoferol relatif lebih mudah teroksidasi oleh oksigen udara, oksidasi


oleh garam besi ( III ) atau garam serium ( IV ) berlangsung dengan
mudah.
2. Dengan tak adanya oksigen, tokoferol tahan terhadap panas dan biasa.
3. α- tokoferol asetat adalah cairan kuning kehijauan lemah, berupa
minyak, yang praktis tidak larut dalam air sebaliknya mudah larut
dalam aseton, eter, kloroform, dan minyak lemak.
4. Senyawa ini lebih stabil terhadap oksigen udara, pemanasan dan
cahaya UV dibandingkan dengan fenol bebasnya.
5. α tokoferol asetat tidak mempunyai sifat antioksidatif.
6. Untuk menghindari penyabunan ester, sediaan farmasetik harus
mengandung zat pembawa kering atau minyak yang dimurnikan
dengan baik.
7. α- tokoferol asetat harus disimpan tertutup rapat dan terlindung
cahaya.

53
4. VITAMIN K

Golongan vitamin K terdiri atas beberapa turunan 2- metil- 1,4- naftokuinon yang
bekerja antihemoragia.
Diantara vitamin K alami, yang pada C3 mempunyai rantai samping isoprenoid :
 Fitomenadion
 2- metil-3-firil-4 naftokuinon
 Menakuinonn ( vit K2 ) adalah yang terpenting merupakan golongan vitamin K
yang ditandai oleh rantai dengan 1- 13 satuan isoprene pada C3. n merupakan
jumlah satuan isoprene.
 diantara vitamin K2, menakuinon -7 ( vit K2) khususnya sering terdapat.
 Menadion ( vitamin K3 ) -2- metil- 1,4- naftokuinon adalah suatu produk sintetik
murni.

FUNGSI
 Transport electron, Phosphorilasi oxidative, Cofactor dalam proses pembekuan
darah
 Pembentukan tulang.

DEFISIENSI
 Darah tidak dapat menggumpal
 kekurangan vitamin K terjadi bila gangguan absorbsi lemak (bila produksi
empedu kurang atau pada diare)
 Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi apabila vitamin K diberikan dalam bentuk
berlebihan berupa vitamin K sintetik menadiol
 Gejala kelebihan vitamin K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning dan
kerusakan pada otak

Vit Nama Lazim Rumus Struktur


O
CH3
K1
Fitomenadion CH 3

( Filokuinon )
1 H H CH3
O CH 3
O
K2 CH3
Menadion II
N=6 ( vit K2 ( 30 )

H
O CH3
n

54
O
K3 CH3
Menadion

FISIOLOGI, BIOKIMIA
- Vitamin K berpengaruh tidak langsung pada mekanisme pembekuan darah,
senyawa ini berfungsi sebagai koenzim untuk karboksilase, yang
mengkarboksilasi beberapa glutamil pada ujung N- terminal factor pembekuan F
II, VII, IX dan X di posisi γ. Residu γ karboksi- glutamil.

FARMAKOLOGI
Kekurangan vitamin K terutama dapat terjadi pada absorbsi yang tidak memadai, karena
kegagalan empedu dan pensteril usus yang terlalu lama oleh antibiotika, spectrum luas
yang dimanifestasi sebagai perlambatan pembekuan darah dan pendarahan sponytan
( pendarahan di jarinagan ).
Untuk substitusi digunakan fitomenadion, sedangkan menadion tidak lagi digunakan
karena toksisitas yang tinggi.

Indikasi penggunaan vit K


1. Pendarahan sebagai akibat hipoprotrombinemia ( kekurangan factor pembeku II,
VII, IX dan X ).
2. Pemberian 4- hidroksi kumarin dengan dosis rendah
3. Hipovitaminosis K
4. peniadaan kerja samping obat.

SIFAT
 Vitamin K1 merupakan minyak kental berwarana kuning yang mudah larut dalam
pelarut organik, dalam etanol sukar larut, dalam air tidak larut.
 Fitomenadion ( vit K2 ) tahan terhadap panas dan udara, tetapi peka terhadap
penyinaran UV, basa dan asam kuat.
 Menadion ( vit K3 ) : - merupakan serbuk kuning terang, yang mudah terurai
dibawah pengaruh cahaya, larut dalam pelarut organic
dan minyak lemak.
- Larutan minyak yang terkandung udara dapat
dipanaskan tanpa kehilangan daya kerja
- Menadion merangsang organ kulit / selaput dan organ
pernafasan.
BAB XI HORMON

Hormon adalah :
“ Senyawa aktif biologic bekerja dalam jumlah yang sangat kecil, yang dibentuk dalam
organ atau jaringan tertentu dari manusia atau hewan”.
Kelenjar yang menghasilkan hormon disebut kelenjar endokrin (kelenjar sekresi
internal),

55
Disebut endokrin karena hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh tetapi masuk ke
dalam aliran darah
Sedangkan eksokrin ( Kelenjar sekresi eksternal ) hasil sekresinya dibuang keluar tubuh
à kelenjar ludah, keringat, urine
Lebih kurang 50 hormon merupakan produk sel dari sistem endokrin

FUNGSI HORMON
Mengontrol/ mengkoordinasikan aktivitas berbagai organ tubuh, dengan cara :
1. Mengubah reaksi kimia dalam sel
2. Mengubah permiabilitas membran sel terhadap bahan spesifik

SIFAT-SIFAT UMUM HORMON


1. Suatu chemical mesengger yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
2. Disekresikan langsung ke dalam aliran darah
3. Fungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam tubuh dan kontrol berbagai proses
metabolisme (reproduksi; pertumbuhan dan perkembangan; mempertahankan
homeostatis; pengadaan, penggunaan dan penyimpanan energi)
4. Kadarnya dalam sirkulasi darah dapat menggambarkan aktifitas dari kel endokrin
5. memiliki organ/jar target tertentu
6. Berbentuk: amine, polipeptide/protein, steroid

FAKTOR YANG MENGATUR KERJA HORMON


a. Kecepatan sintesa dan kecepatan sekresi
b. Sistem transport yang spesifik dalam plasma
c. Konversi kedalam bentuk yang lebih aktif
d. Reseptor hormon spesifik pada sitosol atau membran sel target yang berbeda
e. Pemecahan akhir dari hormon
ENDOKRIN DAN HORMON
Kel Endokrin Hormon yang dihasilkan
Pituitary LH,FSH, Prl, GH,ACTH,TSH
- Lob anterior MSH, α-endorphin
- Lob intermediate Vasopressin (ADH), oksitosin
- Lob posterior Tiroksin (T4), Triiodotironin (T3) kalsitonin
Tiroid Hormon paratiroid (PTH)
Paratiroid

Adrenal Kortisol,aldosteron,androstenedion
- Korteks Norepinefrin, epinefrin
- Medulla Testoteron,estradiol,inhibin estradiol, progesteron
Gonad Test,estradiol,inhibin, prog,relaxin
- Testis HCG,HPL,prog, estrogen
- Ovarium Insulin, glukagon, somatostatin, pancreatic
Plasenta polypeptide
Pankreas

Secara garis besar hormon dibedakan menjadi 2, yaitu :

56
a. Menurut terbentuknya, hormon dibedakan
1. Hormon Kelenjar yang dibentuk dalam kelenjar endokrin misalnya kelenjar
hipofisa
2. Neuro hormon yang dibentuk dalam sel sekret saraf misalmya sel saraf
hipotalamus
3. Hormon Jaringan yang dibentuk dalam sel tertentu dari organ misalnya usus
Tergolong hormon jaringan antara lain :
a) Amin biogen,histamin dan serotonin
b) Prostaglandin ,prostasiklin serta tromboksan
c) Homon saluran cerna antara lain gastrin,sekretin dan Kolesistokinin /
pankreosimin
d) Peptida yang aktif biologik seperti
- kinin yaitu bradikinin, kalidin
- angiotensin II
b. Berdasarkakn susunan kimianya, hormone dibedakan :
1. Gol amine : norepinefrin, epinefrin, T3, T4
2. Gol protein dan polipeptide : FSH, HCG, LH, TSH, ACTH, prolaktin,
Oksitosin, Glukagon, Insulin, PTH, Somatostatin, Relaksin, sekretin, GH,
Gastrin, Kalsitonin, CCK, Eritropoetin, Angiostatin, somatostatin, dan
vasopressin (ADH)
3. Gol Steroid : aldosteron, kortisol, estradiol, progesteron, testosteron,vitamin D
4. Hormon yang diperoleh dari asam lemak misalnya prostalglandin

SIFAT-SIFAT HORMON PEPTIDA


a. Berasal dari pre hormon
b. T ½ pendek (dalam menit)
c. Beredar unbond (tidak terikat protein)
d. Di perifer tidak berubah
e. Reseptor pada dinding sel

SIFAT-SIFAT HORMON STEROID


a. Berasal dari reaksi enzimatik (cholesterol)
b. T ½ panjang (jam)
c. Beredar terikat protein
d. Di perifer berubah
e. Reseptor di dalam sel

KONTROL HORMON
a. Hormon mengendalikan dirinya sendiri melalui mekanisme feedback control
b. Feedback control pada dasarnya adalah penghentian produksi hormon ketika
suplai hormon telah mencukupi
c. Ketika level hormon rendah, glandula akan mensekresikan lagi sampai levelnya
meningkat lagi

HIRARKI KELENJAR HORMON


Interaksi dan mekanisme umpan balik diwujudkan sebagai siklus pengendalian,yang
berlaku hirarki tertentu.
Stimulasi hipotatamus menyebabkan pembebasan hormon pembebas yang pada hipofisa
cuping depan mendorong produksi dan pembebasan Harmon Gonadotrop

57
Hormon ini menstimulasi biosintesis dari sekresi hormon di kelenjar hormon yang
terletak diperifer
Peningkatan kadar darah hormon perifer dapat menghambat pada hipotalamus atau
hipofisa melalui umpan balik negatif dan menghambat pembebasan hormon pembebas
yang bersangkutan.
Dinyatakan juga adanya penghambatan hipotalamus oleh hormon ganadotrop hipofisa
(umpan balik pendek).Dengan bantuan siklus pengendali demikian ini, diatur
fungsikelenjar hipofisa, kortek adrenal, testis dan ovarium
Menyimpang dari hirarki ini sekresi hormon dapat juga. terjadi melalui umpan balik
langsung suatu zat yang diatur oleh hormon tertentu . Dalam hal ini kelenjar endokrin
dikendalikan oleh zat yang diatur
Akhirnya reseptor tertentu yang mencatat lonsntrasi ekstra sel dari zat-zat tertentu yang
meneruskan penyimpangannya kepada kelenjar endokrin yang bersangkutan dapat
dilibatkan pada siklud pengendali. Dengan cara ini diatur antara lain sekresi vasopresin
maupun aldosteron

SIKLUS PENGENDALIAN HORMON

HIPOTALAMUS

HORMON PEMBEBAS

HIPOFISA

HORMON GONADOTROP

HORMON YANG BEKERJA PERIFER

JARINGAN

STIMULASI
HAMBATAN
KELENJAR YANG DAPAT MENGHASILKAN HORMON
a. Hipofisa à hipofisa anterior (depan), medula (tengah), posterior (belakang)
b. Thyroid
c. Parathyroid
d. Adrenal à korteks & medula
e. Pankreas à sel alpha, sel beta, sel delta, sel f
f. Lambung (gaster)
g. Duodenum (usus halus)
h. Ovarium
i. Testis
j. Thymus

KELENJAR HIPOFISA (PITUITRI)

58
Kelenjar hipofisa disebut master gland à karena dpt menghasilkan hormon & hormon
yang dihasilkan dapat merangsang kelenjar lain untuk menghasilkan hormon lain
Contoh : hipofisa anterior à TSH = tyrosomatotropic hormone à merangsang kelenjar
thyroid à untuk menghasilkan thyroksin à thyroksin digunakan untuk metabolisme tubuh
(karbohidrat, protein, lipid)

HIPOFISA ANTERIOR
1. Hormon pertumbuhan/ growth hormone / somatotropin = gh
a. Hormon Ini Bekerja Pd Tulang, otot, rawan, kulit & bekerjanya sangat terbatas
1) pd pria à lhr - 21 thn à pertmbuhan drastis 13-16 thn
2) pd wanita à lhr - 18 thn àpertumbuhan drastis 9-12 thn
b. Gh sangat dipengaruhi kadar glukosa dlm drh à
1) Bila selesai makan kadar gula dlm darah akan meningkat, gh tdk bekerja
2) Bila kadar gula dlm darah menurun, gh bekerja secara maksimal
c. Bila gh bekerja normal à tbh akan normal
d. Bila hipersekresi à manusia raksasa (giant)
e. Bila hiposekresi à manusia kerdil/cebol

2. Thyrotropic hormone/ thyrosomatotropic hormone = tsh


Mempengaruhi kel thyroid à menghasilkan thyroksin (t4), liotironin (t3) &
kalsitonin

3. Adreno cortico tropic hormone (acth)


Ada 3 kelompok besar
a. glukokortikoid à penghasil gula
b. mineralokortikoid à mengatur keseimbangan ion na & ion k
c. gonadokortikoid
à utk wanita à estrone & progestrone
à utk pria à testosterone

4. Prolactine/ lactogenic hormone/ luteotropic hormone = lth à persiapan produksi


air susu ibu(asi)
5. GONADOTROPIN HORMONE =GTH
menghasilkan :
• fsh (follicle stimulating hormone) & lh (luteinizing hormone)/ icsh (interstitial
cell stimulating hormone)

PADA WANITA
fsh à mematangkan telur
lh àmenebalkan ddg rahim & mempertahankan implantasi janin
PADA PRIA
fsh à mematangkan spermatogonium à spermatozoa
lh/ icsh à menghasilkan sel leydig yang memproduksi hormon testosteron

HIPOFISA MEDULLA
◘ Menghasilkan msh = melanocyte stimulating hormone à akan menghasilkan pigmen
melanin untuk warna kulit
◘ Makin banyak melanin makin hitam pigmen kulit, makin sedikit melanin makin
putih pigmen kulit

59
HIPOFISA POSTERIOR = NEUROHIPOFISA
Oxytosin
Regulasi Kontraksi Rahim & Membantu Dalam Proses Pengeluaran Asi
Setelah Melahirkan
2. Relaxin
Membukanya Simphisis Pubis
3. Adh = Anti Diuretika Hormone/ Pitressin/ Vasopressin
Mencegah Agar Urin Yang Keluar Tidak
Terlalu Banyak ( In Put = Out Put)

HORMON KELENJAR THYROID

KELENJAR THYROID
Menghasilkan :
a. Hormon thyroksin untuk metabolisme tubuh baik metabolisme karbohidrat,
protein, lipid
b. Liotironin merupakan bahan baku thyroksin dgn syarat harus ada ion iodium à
dekat laut atau hasil dari laut à ikan, garam yg beriodium
c. Kalsitonin merupakan bahan baku pembentukkan parathormon yang juga
disekresikan oleh kelenjar parathyroid à berfungsi untuk mengatur kadar kalsium
(ion ca2+) dalam darah

Glandula thyroid terletak dalam leher, pada trachea. Folikel-folikel dalam thyroid
mensekresikan thyroglobulin, bentuk hormon thyroid pada masa penyimpanan
Hormon utama yang dihasilkan adalah thyroxine. Hormon ini mengendalikan
pertumbuhan dan perkembangan hewan. Untuk produksinya diperlukan Iodine
Tidak adanya thyroxine dapat mengakibatkan deformasi dan retardasi
Hormon thyroid meningkatkan metabolisme, mengatur pertumbuhan dan perkembangan,
termasuk kedewasaan seksual. Calcitonin juga disekresikan oleh thyroid dan berperan
dalam regulasi kalsium

A. HORMON TIROID DAN ANTI TIROID


1.Hormon Tiroid / Gondok
Dipengaruhi oleh hormon hormon Tirotropin (TSH)

a. Liotironin
L – 3, 5, 3 – Tri Iodo Tironin (T3)

60
HO

I I

O CH2 CH COO-
NH3+
I
b. Levotiroksin
L – 3, 5, 31, 51 – tetra iodo tironin
HO I

I I

O CH2 CH COO-
NH3+
I

Sifat – sifat Hormon


a. hormon kelenjar gondok mempunyai kemampuan sebagai katalisator redoks.
HO I HO I
Oksidasi
I I I
I
Reduksi
O O

I I
b. Levotiroksin merupakan asam lemah. Dalam serum berada sebagai anion
folat.
c. Gugus fenolat pada liotironin merupakan basa lemah pada kondisi fisiologik
praktis tidak terdisosiasi.

Hubungan Struktur Kerja


a. Untuk daya kerja, kerangka dasar L – Tiroksin adalah esensial.
b. Bentuk enentiomernya Dekstra Tiroksin (D- T4) dan Dekstro Tironin (D –
T3) aktivitas hormonnya kecil digunakan menurunkan kadar kolesterol.
c. Substituent iod dapat ditukar dengan residu lain, kerja fisiologik berkurang
dengan urutan I>Br>CH3>Cl>H.
d. Bila posisi iod didesak dari 3, 5 ke 2, 6 kerja hormon hilang. 2, 6 – Diodo
Tironin justru memblokade kerja hormon kelenjar tiroid.

2. Senyawa Anti Tiroid (Tireostatik)


Digunakan untuk pengobatan hipertiroid, yang bekerja melalui penghambatan
biosintesis hormon kelenjar tiroid.

SENYAWA ANTI TIROID (TIREOSTATIK)


GOL. SENYAWA NAMA STRUKTUR

61
Anorganik Natrium Perklorat NaClO4
Kalium Perklorat KClO4
C3H7

Tiourasil Propiltiourasil HN

S N O
H
N

Merkaptoimidazol Tiamazol
HS
N

CH3
O
C2H5O C
Merkaptoimidazol Karbimazol N

S
N
H
CH2OH
N S
Tribenzazolin
N
CH2OH

Berdasarkan mekanisme kerja, tireostatika digolongkan:


1. Iodium dan ion iodida menghambat sekresi Tirotropin (TSH)
2. Ion Perklorat menghambat secara kompetitif pemasukan ion iodida ke dalam
kelenjar tiroid (penghambat iodinasi)
3. Tiourasil dan merkaptoimidazol meghambat oksidasi iodida dan pemasukan
iodium ke dalam residu Tirosil dari Tireo Globulin (penghambat iodinasi)
Sintesis Propil Tiourasil
C3H7 C3H7
NH2 C
NaOCH3
O CH2 HN
C +
S NH2 C
C2 H5O O S N O
H
Ester as.-keto
Tioureum etilester as.3-oksokarbonat Propil Tiourasil
B.HORMON KELAMIN
Hormon kelamin alami digolongkan menjadi:
1. Hormon kelamin wanita ( Estrogen dan Gestagen)
2. Hormon kelamin pria (Androgen

Hormon kelamin merupakan senyawa steroid ytang diturunkan dari kerangka dasar.
Estran untuk Estrogen C18 : Sis-Trans-Trans
62
Rumus konformasi
12 17
11 13 16
14 15
H
1 9
2 10
8
3 5 7
4 6
H

Androstan untuk Androgen C19 : Trans-Trans-Trans


Rumus konformasi
18

19

Pregnan untuk Gestagen C21 : Sis-Trans-Trans


Rumus Konformasi
21
20
18

19

1. HORMON KELAMIN WANITA ( ESTROGEN DAN GESTAGEN)

a.HORMON ESTROGEN DAN ANTI ESTROGEN

HORMON ESTROGEN
Tempat pembentukan Estrogen adalah folikel graaf ovarium dan plasenta selama
masa hamil. Pada mamalia betina, estrogen menyebabkan estrus (masa birahi pada
binatang). Estrogen menyebabkan pembentukan dan mempertahankan cirri-ciri sekunder
kelamin betina, yaitu:
a. Stimulasi pertumbuhan ovarium, tuba, uterus, vagina
b. Proliferasi selaput mukosa uterus (endometrium)
c. Pembentukan secret serviks yang cair (untuk penetrasi sperma)

ESTROGEN ALAMI
OH
H

ESTRADIOL H

HO

63
O

ESTRON H

H H

HO
OH
H
OH
ESTRIOL
H H

HO
ESTROGEN SINTETIS
OH
C CH
ETHINIL ESTRADIOL

H H
HO
MESTRANOL OH
C CH

H H
H 3CO

Sifat
a. Estradiol benzoat stabil terhadap udara, peka terhadap cahaya, terhadap
garam logam berat
b. Terhadap basa terjadi hidrolisis ester

Hubungan Struktur dan Aktivitas


a. Perpanjangan jangka waktu kerja dapat dicapai melalui asilasi gugus
hidroksil pada C-3 Dan C-17, misalnya
 Estradiol 3 benzoat
 Estradiol 17 valerat
 Estradiol 17 siklo pentil propionat
b. Pada penggunaan larutan minyak I.M, jangka waktu kerja sangat panjang
c. Diantara estrogen alami hanya estriol yang cocok pada penggunaan oral
d. Etinil estradiol merupakan senyawa yang paling unggul pada terapi oral,
stabil dalam saluran cerna dan sangat resisten terhadap inaktivasi di hati

Anti Estrogen

(C 2 H5 )2 N H2 C O
KLOMIFEN (isomer 2) Cl

64
SIKLOFENIL

O CH2 CH 3

2. HORMON GESTAGEN
Progesteron dan Turunannya
CH3

C O

PROGESTERON

H H
O
CH 3

C O
HIDROKSI C C 5H11
PROGESTERON
O
KAPROAT
H H

Turunan 19-Nor Testosteron


OH

C CH
NORETISTERON
H H

H H

Turunan 19-Nor Testosteron( lanjutan)


CH3
OH
CH2
C CH
LEVONOR GESTROL H

H H

65
OH

C CH

LINESTRENOL

H H

OH

CH2 CH CH 2

ALILESTRENOL
H H

Kerja progesteron yang mempengaruhi semua pengaturan proses reproduksi pada


wanita :
a. Pengubahan mukosa uterus dari stadium proliferasi menjadi stadium sekresi
b. Pengurangan sekresi serviks ( leher rahim ) dan peningkatan viscositas secret
serviks
c. Pemeliharaan kehamilan
d. Peningkatan temperatur dasar  0,5 0C pada bagian kedua siklus
e. Penghambatan pembebasan gonadotropin

Gestagen sebagai komponen utama kontrasepsi oral prinsip kerja pencegahan konsepsi
dengan hormon
a. Penghambatan ovulasi ( pemasakan sel telur ) melalui pemblokan pembebasan
onadotropin
b. Pengurangan kesiapan inflamentasi uterus ( factor endometrium)
c. Penghambatan penetrasi sperma melalui peningkatan viscositas secret serviks
(factor serviks)
d. Penghambatan motilitas tuba, sehingga transport telur diperlambat ( factor
tuba)

Hubungan struktur - aktivitas


a. Pada penggunaan oral progesterone kecil daya kerjanya
b. Pada penggunaan parentral, singkat waktu kerjanya
c. Perpanjangan jangka waktu kerja mungkin oleh hidroksilasi pada posisi 17- 
disusul oleh pengesteran
d. Dengan memasukan gugus etinil pada posisi 17-  testosterone diperoleh
etisteron yang lemah kerja androgennya, tapi mempunyai kerja gestagen yang
kuat dan dapat dipergunakan oral
e. Turunan 19- nor testosterone sebagai komponen utama kontrasepsi

3. HORMON ANDROGEN DAN ATI ANDROGEN

HORMON ANDROGEN
Dibentuk terutama dalam interstisial leydig dari testis maupun kelenjar anak ginjal.
Androgen yang terpenting adalah testosterone.

HORMON ANDROGEN

66
OH

TESTOSTERON H

H
H
O
O C CH2 CH3

O
]TESTOSTERON H
PROPIONAT
H H

O
OH

CH 3
METIL TESTOSTERON
H

H H

O
OH

MESTEROLON H

H H

Androgen menyebabkan dan memelihara ciri-ciri kelamin pria sekunder.


Merupakan kerja kelamin yang spesifik
a. Pembentukan organ kelamin pria
b. Penegakkan fungsi organ kelamin Bantu
c. Pematangan sperma
d. Pemeliharaan libido

Kerja kelamin yang spesifik yang penting


a. Kerja anabolic protein yang menentukan masa otot pria yang besar
b. Pengaruh pada pematangan tulang dan pertumbuhan tinggi
c. Pengaruh pada kejiwaan
Hubungan struktur –aktifitas
a. Jangka waktu kerja yang lebih panjang pada pemberian parenteral diperoleh
melalui pengesteran hidroksi pada posisi  17
b. Yang paling penting diantara ester testosterone adalah propionate
c. Ester dengan asam berantai panjang mempunyai kerja depot
d. Dengan memasukkan gugus metal pada 17  (metal testosterone) maupun posisi 1

e. dihidro testosterone (mesterolon) diperoleh senyawa yang dapat diberikan per oral

ANTI ANDROGEN
Anti androgen mendesak secara kimpetitif reseptor androgen

67
CH3
C O
O C CH3
H O

H H
O Siproteron Asetat
Cl

1. Penanganan hiperseksualitas dan penyimpangan seksual dengan menghambat


spermatogenesis dan libido
2. Penanganan pubertas prekoks ( pematangan kelamin sebelum saatnya)
3. Penanganan hirsutisme (kelaki-lakian) pada wanita dan bentuk akne yang berat

C. ANABOLIKA
Anabolika adalah :
“ Obat yang meningkatkan biosintesis protein dalam organisme, menyebabkan
keseimbangan nitrogen yang positif, merupakan turunan androgen sehingga masih
mempunyai aksi androgen”.

ANABOLIKA
OH
CH3
Metadienon
H

H H
O
O C CH3
O
Metenolon Asetat H

H H
O
H
O C C9H19
O
Metenolon Dekanoat
H

H H
O
H
Kerja anabolik
1. Pertambahan masa otot
2. Stimulasi pertumbuhan
3. Menyebabkan retensi air, ion kalsium, kalium, fosfat dan kreatinin
4. ada wanita dapat terjadi virilasi (suara menjadi berat, berbulu, akne)
5. Indikasi pada kekurusan
68
D. HORMON INSULIN DAN ANTI DIABETIK ORAL

Dibuat pulau-pulau langerhans pada pancreas dapat dibedakan:


1. Sel  (80% sel pulau ) membuat hormone insulin
2. Sel  (20% sel pulau ) membuat hormone glukagon

Hormon Insulin
Suatu polipeptida yang dibangun dari 51 asam amino, disusun oleh dua rantai peptide
1. Rantai A ( 21 asam amino, 1 jembata disulfide)
2. Rantai B( 30 asam amino)
3. Rantai A dan B digabung melalui 2 jembatan disulfide

Pancreas tersusun dari sel-sel eksokrin yang mengeluarkan enzym digesti ke intestinum
tenue (usus halus), serta sekelompok sel-sel endokrin (pulau Langerhans) yang
mensekresikan hormon insulin dan glucagon, yang mengatur level glukosa darah

Fisiologi kimiawi
1. Pulau-pulau langerhans pancreas:
a. Sel beta mengeluarkan insulin
b. Sel alfa mengeluarkan gukagon
c. Sel delta mengeluarkan somatostatin
2. Sekresi insulin dipengaruhi glukosa darah juga dirangsang: as amino, as lemak
bebas, benda keton, glukagon, sekretin, dan tolbutamid
3. Sekresi insulin dihambat epinefrin dan norepinefrin

69
P e p tid a C

Asn OH
H G ly A la OH
R a n ta i A
S S
S

SS S

R a n ta i B
H S
Phe

Insulin manusia dibedakan dari insulin babi oleh asam amino pada posisi 30 rantai B
L-Threonin menggantikan L-Alanin. Karena jangka waktu kerja insulin sangat singkat
maka sediaan insulin dibuat dengan kerja yang terpanjang, dimana insulin dilepaskan
lambat dari lokasi penyuntikan kedalam darah melalui pengurangan kelarutan insulin
dengan cara :
1. Pengikatan insulin pada senyawa basa, missal: protamin, globin atau amino
kinurid
2. Pembuatan suspensi- hablur-insulin seng atau dengan penambahan garam
seng
3. Transformasi kimia insulin, dengan fenil isosianat menjadi turunan ureum

R-NH2 + O C N R-NH C NH
O

JENIS-JENIS INSULIN

Mulai Masa Dapat di


Jenis Sediaan Kerja kerja campur dg
Kerja Cepat Iinsulin regler Manusia 1 6 Semua sediaan
Insulin reguler dari kristal seng Insulin 1 8 Semua sediaan
Insulin Semilente(suspensi seng Insulin 1 14 Sediaan Kente
Kerja Susupensi Insulin Isolan Manusia 2 24 Insulin Reguler
Sedang Suspensi Seng Inssulin (Insulin Lente) 2 24 Semilente
Seng Insulin Globin 2 19 -
Kerja Lama Seng Protamin Insulin 7 36 Insulin reguler
Insulin Ultra lenta 7 36 Insulin reguler

FUNGSI INSULIN :
70
a. Meningkatkan metabolisme karbohidrat
b. Meningkatkan timbunan glikogen
c. Meningkatkan sintesa asam lemak
d. Meningkatkan intake asam amino
e. Meningkatkan sintesa protein

Sifat
Massa mol relative insulin adalah  6000 dengan adanya hidratasi. Tapi hanya berlaku
untuk larutan yang sangat encer pada pH 2-3, pada larutan pwkat dan pH>>terjadi
agregasi menjadi dimmer, tetramer, heksamer, dan oktamer

Cara memperoleh insulin


 Pancreas bab / sapi mula-mula didinginkan -200C untuk menghindari penguraian
proteolitik.Kemudian dihaluskan dan diekstraksikan dengan etanol 70% dalam HCL
pH 1-2, ekstrak ditambah amoniak sampai pH 8.
 Lalu disentrifugasi untuk mengendapkan putih telur.
 Filtrate diasamkan sampai pH 3, dipekatkan dalam hampa udara, yang diperolae
insulin kasar.
 Lalu dilakukan dengan penggaraman dengan NaCl, diendapkan pada titik isolistrik
dan
dikristalisasi dengan adanya seng klorida akan diperoleh insulin kristal, yang masih
mengandung sejumlah besar protein pengiring ( insulin berbagai spesies dikerjakan
terpisah).

Insulin digunakan untuk penanganan penyakit gula.


Penyakit gula dibedakan :
1. Diabetes Tipe-I, Jenis remaja ( juvenile , DM 1 )
Pada tipe ini terdapat destruksidari sel pankreas ,sehingga tidakmemproduksi insulin
dengan akibat sel sel tidak bisa menyerap glukosa dari darah.Karena itu kadar
glukosa darah meningkat diatas 10 mmol/ l terjadi kelebihan glukosa yang
dikeluarkan lewat urin bersama banyak air (glykosuria)Tipe-1 ini dapat terjadi
dibawah usia 30 tahun, umumnya 10 – 13 tahun Karena penderita senantiasa
membutuhkan insulin, maka disebut juga Insuline Dependent Diabetes Mellitus
(IDDM)
Penyebabnya belum begitu jelas ,tetapi terdapat indikasi bahwa jenis ini disebabkan
oleh infeksi virus yang menimbulkan auto immun yang berlebihan untuk
menanggulangi virus,virus yang dicurigai adalah virus coxsackie-B, Epstein-Barr,
morbilli (measles) dan virus parotitis.Pada tipe ini faktor keturunan juga turut
berperan. Pengobatan satu-satunya terhadap tipe-1 ini adalah emberian Insulin seumur
hidup.

2. Diabetes Tipe-2 , Jenis dewasa (Maturity Onset , DM2


Pada diabetes tipe-2 ini lazimnya dimulai diatas usia 40 tahun umumnya terjadi lebih
banyak pada orang yang gemuk dan usia lanjut., yang makannya banyak dan kurang
bergerak badan lebih besar resikonya..
Mulainya DM2 sangat berangsur-angsur dengan keluhan ringan dan sering tidak
dikenali, tipe2 ini sangat menyesatkan karena dalam kebanyakan hal baru menjadi
menifes dengan tampilnya gejala stadium lanjut bahkan sudah terjadi komplikasi
misalnya infark jantung atau gangguan penglihatan.
Penyebabnya akibat proses menua , mengalami penyusutan sel-sel β
71
yang progresif serta penumpukan amiloid disekitarnya.Sel β yang tersisa umumnya
masih aktif tapi sekresi insulinnya semakin berkurang. Selain itu kepekaan
reseptornya menurun Hipo fungsi sel β ini bersama resistensi insulin yang meningkat
mengakibatkan gula darah meningkat
Tipe-2 ini pada hakekatnya ti tidak tergantung dari insulin dan disebut juga Non
Insuline Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)

Insulin digunakan untuk memanfaatkan glukose eksogen untuk metabolisme calon


bahan bakar, lemak dan protein. Tanpa insulin mudah terjadi katabolisme glucose
(Glukoneogenesis

Glukagon
Dibentuk oleh sel  pulau langerhans, merupakan rantai tunggal, bebas sistein tersusun
dari 29 asam amino. Glukagon meningkatkan glukoneogenesis dan melalui peningkatan
kadar gluklosa darah. Glukagon berfungsi sebagai antagonis fungsional insulin dan
dipergunakan pada terapi hipoglikemi

ANTI DIABETES ORAL


SULFONIL UREUM

Jenis NH2 SO 2 NH C NH C 4H 9
Sulfonamida
O Karbutamid

CH3 SO2 NH C NH C 4H 9
Jenis Tol
Butamid O Tolbutamid

Cl SO3 NH C NH C 3H 7
O Klorpropamid
Cl O
C NH CH2 CH2 SO2 NH C NH
Jenis O
OCH3
Glikenklamid Glibenklamid
CH3

C NH CH2CH2 SO2NH C NH N
O N O
O
Glisoksepid

Anti diabetes oral jenis sulfonilureum meningkatkan sekresi insulin sel  pulau-pulau
langerhans, juga insulin yang terikat pada protein plasma yang tidak aktif dapat
dibebaskan dan diaktifkan kembali
72
BIGUANID

BIGUANID

Metformin
CH3
H2N C NH C N
NH NH CH3

Digunakan pada terapi kombinasi dengan sulfonil ureum jika pada diet yang maksimum,
dan tidak lagi dapat dicapai pengendalian diabetes dewasa hanya dengan sulfonil ureum

E. HORMON KORTIKOSTEROID (KORTEK ANAK GINJAL)


 Mineral kortikoid dibuat pada zona glomerulosa yaitu bagian sebelah luar
 Glukokortikoid dibuat pada zona fasikulata dan zona retikularis yang berbatasan
dengan medulla adrenalis

MINERALKORTIKOID
Berfungsi pada pengendalian konsentrasi ion natrium dan ion kalsium plasma sehingga
secara tidak langsung mempengaruhi kesetimbangan air

MINERALKORTIKOID
NAMA RUMUS
O
CH2O C CH3
Desoksi Korton Astat
C O

H
H H
O
OHCH2OH
O CH C O
Aldosteron
H

H H
O

73
CH2OH
C O
HO OH
Fludrokortison
H
H
F
O

Hubungan struktur – aktivitas


1. Mineralkortikoid yang terdapat dialam tidak mempunyai fungsi oksigen pada
C-11
2. Fluorinasi glukokortikoid pada posisi 9 menaikkan kerja minebalo kortikoid
2-4 X, namun 1/16 aldosteron pada kerja glukokortikoid yang menonjol

GLUKOKORTIKOID
Dibentuk dikortek adrenal oleh pengaruh kortikotropin (ACTH-Adeno Cortico Tropin
Hormon), termasuk senyawa steroid, terdiri kerangka dasar C 21. glukokortikoid
menghambat biosintesis protein dan mendorong penguraiannya terutama di otot, tulang
dan organ limfatik. Melalui kerja katabolic ini, banyak sam amino dalam darah yang
tersedia untuk glukoneogenesis.

GLKOKORTIKOID ALAMI DAN ESTERNYA


CH2OH
C O
HO
Kortikosteron

H H
O
CH2 OH
C O
O OH
Kortison

H H
O
CH2 OH
C O
HO OH
Hidrokortison

H H

74
GLKOKORTIKOID ALAMI DAN ESTERNYA (lanjutan)
O
CH2 O C CH3
C O
Kortison Asetat O OH

H H
O
O
CH2 O C CH3
C O
Hidrokortison Asetat HO OH

H H

Penggunaan glukokortikoid untuk terapi dibedakan :


1. Terapi subtitusi, yang diperlukan pada insufisiensi kortek anak ginjal yang
menyebabkan penyakit adison, dengan lemah otot,hipotoni dan hipoglisemia
2. Terapi farmakodinamik, digunakan terutama sebagai anti flogistik, anti rematik
dan anti alergi

Sifat
1. Glukokortikoid berdasarkan struktur  ketol (  hidroksi keton ) relative stabil
2. Dengan zat yang bereaksi basa tidak tersatukan karena  keto dalam lingkungan
basa bekerja mereduksi
3. Gugus ketol akan teroksidasi menjadiketolaldehid
4. Ester ketol lebih stabil daripada ketol bebas

Hubungan Struktur – Aktivitas Kerja


Gugus fungsional kerja glukokortikoid adalah :
1. Gugus  ketol pada posisi 17 
2. Gugus keto  ,  -tak jenuh pada cincin A
3. Gugus 11  hidroksi atau gugua keto pada C 11
4. Gugua 17  hidroksi memperkuat kerja glukokortikoid
GLUKOKORTIKOID SINTESIS PARTIAL

75
Untuk terapi anti flogistik / anti rematik diperlukan senyawa dengan aksi
mineralkortikoid dan glukokortikoid serendah mungkin. Melalui perubahan sintetik
partial glukokortikoid diharapkan menaikan kekuatan anti flogistiknya dan
menghilangkan kerja mineral kortikoid. Pemisahan kerja komponen glukokortikoid dan
anti flogistik tidak tercapai, sehingga penggunaan sistemik glukokortikoid sintetik partial
berbahaya, penggunaan topical pada senyawa kulit alergi yang membengkak.
Dibedakan senyawa yang digunakan sistemik dan topical pada glukokortikoid sintetis
partial.

SISTEMIK
NAMA RUMUS
CH2 OH
C O
Prednison O OH
H

H H
O
CH2 OH
C O
Prednisolon
HO OH
H

H H
O
CH2OH
C O
Metil Prednisolon HO OH
H

H H
O
CH3

SISTEMIK DAN TOPIKAL


NAMA RUMUS
CH2OH
C O
Triamsinolon HO OH
OH
H

F H
O

SISTEMIK DAN TOPIKAL


NAMA RUMUS
76
CH2OH
C O
Deksametason HO OH
CH3
H

F H
O
CH2OH
C O
HO OH
CH3
H
Betametason
F H
O
CH2OH
C O
HO
CH3
H
Fluokortolon
H H
O
F

TOPIKAL
NAMA RUMUS
CH2OH
C O
HO
DESOKSI METASON H
CH3

F H
O
CH3
H2C O C C CH3
C O O CH3
HO OH
CH3
FLUMETASON H

PIVALAT F H
O
F
H2C OH
C O
CH3
HO O C
FLUOSINOLON H
O
CH3
ASETONID
F H
O
F
O
C O C4H9
C O

FLUOKORTIN BUTIL HO
CH3
ESTER H

F H
O
F
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS
1. Dehidrasi pada posisi 1,2 : turunan 1 – dehidro memiliki kerja glukokortikoid 4 – 5
kali dari seyawa asal, sedangkan kerja mineralokortikoid 1/3 kali.

77
2. Fluorinasi pda posisi 9 dan 6  : menaikan kerja mineralokortikoid dan
glukokortikoid + 10 kali, 9 kloro menaikkan + 5,sedang brominasi dan iodinasi
ada9menurunkan aktivitas.
3. Metilisasi pada posisi 6  dan 16  atau  : 6  metilasai meningkatkan
lukokortikoid dan menurunkan mineralkortikoid anti flogistik metal prednisolon 10
kali, hidrokortison 16 metilasi meningkatkan glokokortikoid secara kuat,
 mineralkortikoid hilang aksi kerjanya, 16 atau 16  metilasi serta 9 fluorinasi,
meningkatkan glukokortikoid 40 kali.
4. Hidroksilasi pada posisi 16  , meningkatkan anti flogistik 5 – 10 kali pada
tiamsinolon.
5. 17 – Desoksikortikosteroid (fluokortison dan Desoksimetason): tiadanya gugs
hidroksil pada C – 17 meningkatkan sifat lipofil dan kerja anti flogistik berkurang.
6. 9,6  difluorkortison (flumetason dan flusimolon) fluorinasi pada posisi 9 dan 6 
mempunyai kerja anti inflamasi local yang kuat. 16  dan 17  ketol flusinolon
dengan aseton (flusinolon asetonid) mempunyai aktivitas yang tinggi pada
penggunaan topical.
7. Ester 21 asam pregnadienat : butyl ester fluokortin, menunjukkan kerja topical yang
murni, tidak mempunyai aksi sistemik.

BAB XII
PSIKOFARMAKA

PSIKOFARMAKA

78
a) Adalah senyawa yang bekerja sentral mampu mempengaruhi fungsi psikis.
b) Adalah sekelompok obat yang bekerja secara selektif pada sistem saraf pusat
(SSP) dan memberikan efek pada perubahan aktivitas mental dan perilaku. Obat
golongan ini digunakan dalam terapi gangguan psikiatrik yang mempengaruhi
kualitas hidup pasien.

Pengobatan terhadap gangguan psikiatrik ini dimulai sejak ditemukannya 3 senyawa


yang aktif pada sistem saraf pusat pada kurun waktu yang hampir bersamaan, yaitu:
1. Klorpromazin (Delay dan Deniker pada tahun 1952)
2. Meprobamat (Berger pada tahun 1954) dan
3. Reserpin (Kline tahun 1954)

Psikofarmaka (psikotropika), yang meliputi:


a) Psikoleptika (menekan atau menghambat fungsi-fungsi tertentu dari SSP seperti
tranquilizers, dan Neuroleptika.
b) Psiko-analeptika (menstimulasi seluruh SSP, yakni antidepresiva,
psikostimulansia dan Psikotomimetika (wekamin).

Penggolongan :
A. Trankuilansia Meredam Sistem saraf
B. Neuroleptika
C. Antidepresan
D. Psikostimulansia Merangsang Sistem saraf
E. Psikotomimetika

Transkuilansia & Hipnotika sedative hipnotika


Neuroleptika & anti depresan psikotropika

A. TRANKUILANSIA

Bersifat menghilangkan kecemasan dan sedatif, umumnya juga bisa bersifat


merelaksasi otot.

Trankuilansia adalah kelompok senyawa yang tanpa aktivitas antipsikotik bekerja


menenangkan, menghilangkan ketakutan dan ketegangan yang berlebihan, memperbaiki
keseimbangan, dengan sedikit pengaruh pada kemampuan berfikir dan aktivitas.
Kebanyakan trankuilansia juga memiliki aktivitas sedasi, antikonvulsif dan relaksan otot.
Termasuk dalam golongan obat ini diantaranya meprobamat, hidroksizin, benzodiazepin

GOLONGAN BENZODIAZEPIN
NAMA RUMUS PENGGOLONGAN

79
NHCH3
N
9 1 2
KLORDIAZEPOKSID 8
3 TRANKUILANSIA
7 6
5 4
Cl N

CH3 O
DIAZEPAM N
TRANKUILANSIA

Cl N

RANKUILANSIA
PRAZEPAM
CH2 O
N

Cl N

O
H
N

OKSAZEPAM OH TRANKUILANSIA
Cl N

O
H
N

BROMAZEPAM TRANKUILANSIA
Br N

80
O
H
NITRAZEPAM N HIPNOTIKA

O2N N

H2C N(C2H5)2
FLURAZEPAM H2C HIPNOTIKA
O
N

Cl N
F

O
H
KLONAZEPAM N HIPNOTIKA

O2N N
Cl

PERBANDINGAN AKSI SENTRAL MENENANGKAN

KUALITAS KERJA DIAZEPAM FENOBARBITAL KLORPROMAZIN

(TRAKUILANSIA (HIPNOTIKA) (NEUROLEPTIK)


ANKSIOLITIK,SEDATIF ++ + ++
HIPNOTIKA + ++ +
NARKOTIKA - + -
RELAKSAN OTOT
SENTRAL ++ + -
ANTI KONSULVAN ++ ++ -
ANTIPSIKOTIK - - ++

SIFAT-SIFAT REAKSL BENZODIAZEPIN

1. KLORDIAZEPID (1,4, BENZODIAZEPIN -2-ON)


NHCH
mengalami hidrolisis 3 air larutanH
dalam O asam menjadi turunan benzofenon
suasana
N H2 O N NH 2
H2O 4
3 2

H H
5 1
O
Cl Cl N Cl 81
N
O O
Demoksepam 2-amino-5 klorbenzofenon

2. Aktifitas senyawa 1,4 benzodiazepin tergantung keutuhan cincin diazepin ,


pemecahan cincin aktifitasnya hilang
3. +Substituen R1 yang menarik electron meningkat aktivitas.Dengan urutan
CH3< H<f<Cl<Br<NO2
+Substituen R2, gugus metil meningkat aktivitas . gugus etil & butil mengurangi
aktivitas
+ Substituen R3 sebagai flour atau klor posisi orto dari gugus fenil meningkatkan
aktifitas

BIOTRASFORMASI
Senyawa Benzodiazepin didalam tubuh mengalami demetilasi kemudian hidroksilasi

Klordiazepoksid

Demetilklordiazepoksid

Demokzepam

Deoksidemokzepam

Diazepam

Temazepam

Oksazepam

SINTESIS KLORDIAZEPOKSID
NH - CH3
N CH 2 - NHCH3
8 N N
1 2
7 H 2N - CH 3

3 N
6 N
5 4 N
O Cl Cl
Cl

CH 3
6-klor-2-klormetil Klordiazepoksida
-4-fenilkuinazolin-3 oksida 3
2
NH
4
SINTESIS DIAZEPAM
5 1 O

Cl
82
8 O
1N
7 2
(CH3 - O) 2SO 2
6
5 4
3N Cl - C - CH 2 - Cl
OH-
Cl dimetil sulfat klorasetil klorida

6-klor-2,4 difenilkuinazolin 5-klor-2-metil amino


CH3
benzodiazepin
O CH3 O

HN C C
HN
NH 3
CH2

O
Cl N
Cl Cl

Diazepam

TRANKUILANSIA LAIN

GOLONGAN NAMA RUMUS


O

PROPANDIOL MEPROBAMAT H 3C - H2 C - H 2C CH 2 - O - C - NH2


DIKARBAMAT C
H 3C CH 2 - O - C - NH2

O
Cl

DIFENILMETAN HIDROKSIZIN
CH N N - (CH2 )2 - O - CH - CH 2OH

METILTIAZOL KLOMETIAZOL CH 3
N

CH2 - CH 2 - Cl
S

SINTESIS MEPROBAMAT
O
O O
2CH3 - CH 2 - C CH3 - CH 2 - CH = C - C 83
-H 2O H 3C(HC) 2 CH
H C
H
CH 3 H 3C H
Propionaldehid 2 metil pentenal-2 2 metil pentanal
O

O
HC - H CH3 - CH 2 - CH2
CH2 OH CH3 - CH2 - CH2
COCl 2 CH 2 - O - C - Cl
C
C
H3 C CH2 OH
H 3C CH 2 - O - C - Cl

O
2,2-metil,propel-1,3 propandiol Ester asam klor karboksilat
NH3

H 3C - H2 C - H2 C CH2 - O - C - NH 2
C
H3 C CH2 - O - C - NH 2

O
Meprobamat

B. NEUROLEPTI KA

Neuroleptika adalah Obat yang dapat menekan fungsi-fungsi psikis (jiwa) tertentu tanpa
menekan fungsi-fungsi umum seperti berfikir dan berkelakuan normal.
Neuroleptika yaitu obat yang berkerja sebagai anti psikotis dan sedative yang
dikenal dengan Mayor Tranquilizer.
Neuroleptika mempunyai beberapa khasiat :  
a) Anti psikotika, yaitu dapat meredakan emosi dan agresi, mengurangi atau
menghilangkan halusinasi, mengembalikan kelakuan abnormal dan
schizophrenia. 
b) Sedative yaitu menghilangkan rasa bimbang, takut dan gelisah, contoh
tioridazina. 
c) Anti emetika, yaitu merintangi neurotransmiter ke pusat muntah, contoh
proklorperezin. 
d) Analgetika yaitu menekan ambang rasa nyeri, contoh haloperidinol. 

Efek samping :
a) Gejala ekstrapiramidal yaitu kejang muka, tremor dan kaku anggota gerak karena
disebabkan kekurangan kadar dopamine dalam otak. 
b) Sedative disebabkan efek anti histamine antara lain mengantuk,lelah dan pikiran
keruh. 
c) Diskenesiatarda, yaitu gerakan tidak sengaja terutama pada otot muka (bibir, dan
rahang ) 
d) Hipotensi, disebabkan adanya blockade reseptor alfa adrenergic dan vasolidasi. 

84
e) Efek anti kolinergik dengan cirri-ciri mulut kering, obstipasi dan gangguan
penglihatan. 
f) Efek anti serotonin menyebabkan gemuk karena menstimulasi nafsu makan 
g) Galaktore yaitu meluapnya ASI karena menstimulasi produksi ASI secara
berlebihan

PENGEMBANAGAN SENYAWA NEUROLEPTI KA

SENYAWA FENOTIAZIN
CH 3

R1 H 2C CH N(CH 3) 2

N R2
N
9 10 1
8 2
7 3
6 5 4
S S
PROMETAZIN

Prometazin : Awal pengembangan neuroleptika


1. Antipsikotik sentral singkat
2. Merupakan kerja sampingan antihistamin
3. Perubahan pola kerja karena perubahan rantai etilen(Prometazin) menjadi
trimetilen (Prmazin R = H ) atau Klorpromazin ( R = Cl )

CH3
H2C CH N(CH3)2 H2C CH2 CH2 N(CH 3) 2

N N R

S S
Prometazin Promazin ( R =H )
Klorpromazin ( R = Cl )

FENOTIAZIN  SENYAWA FENOTIAZIN DIGOLONGKAN MENJADI 3 jenis

1. Jenis Promazin : Aminoalkil


2. Jenis Pekazin : Piperidilalkil
3. Jenis Perazin : Piperazinilalkil

JENIS PROMAZIN
Nama R1 R2
Promazin - H2C CH CH2 N (CH3)2 H
Klorpromazin H2C CH CH2 N (CH3)2 Cl
Triflupromazin H2C CH CH2 N (CH3)2 CF3
Levomepromazin H2C CH CH2 N (CH3)2 OCH3
CH3

JENIS PEKAZIN

85
Nama R1 R2
Pekazin -H
H2C
N
CH 3

Tioridazin H2C H2C -SCH3


N
H3C

JENIS PERAZIN
Nama R1 R2
H
Perazin

H2C H2C H2C N N CH3

Cl
Perfenazin
H2C H2C H 2C N N CH2 CH2 OH

CF3
Flufenazin
H2C H2C H2C N N CH2 CH2 OH

Flufenazin- CF3
Dekanoat H2C H2C H2C N N CH2 CH2 O C C9H19
O

TIOKSANTEN

R1
8 9 1
R2
7 2
6 3
5 10 4
S
R1 R2

Klorprotiksen H2 C CH2 N(CH3 )2 Cl

86
Flupentikol CF3
H2C H2C H2C N N CH2 CH2 OH

Flupentikol- H2C H2C H2 C N N CH2 CH2 O C C9 H19 CF3


Dekanoat
O

Substitusi pada C2 (Fenotiazin, Tioksanten)


H < C l< OCH3 < C F3
Promazin<Pekazin<Perazin

SINTESIS KLORPROMAZIN CH2 CH 2 CN

H Cl Cl
N N

CH 2 CH CN

S Akrilnitril
Klorfenotiazin 10-(2-Sianoetil)Fenotiazin

H2

H2 H2
CH2 CH 2 C N(CH 3) 2 CH 2 CH2 C NH 2

N
Cl HCOH N
Cl

HCOOH

10-Propilamin Fenotiasin

NEUROLEPTIKA LAIN
Golongan Nama Rumus
Butirofenon Haloperidol OH
F C CH2 CH 2 CH 2 N
O

Cl

O NH

Droperidol F C CH2 CH 2 CH 2 N N
O

87
F

Fluspirilen O
NH
Difenil Butil CH CH 2 CH 2 CH 2 N
Piperidin N

F
F
H
O N

Pimozid
CH CH2 CH 2 CH 2 N N

C. ANTI DEPRESAN

Obat Anti Depresan adalah Obat yang dapat memperbaiki suasana jiwa dapat
menghilangkan atau meringankan gejala-gejala keadaan murung yang tidak disebabkan
oleh kesulitan sosial, ekonomi dan obat-obatan serta penyakit.
Adalah senyawa yang dapat digunakan untuk Meningkatkan gairah, menjernihkan
suasana hati,meredakan pembangkitan kecemasan. (Penanganan Depresi endogen).
Anti Depresiva, dibagi menjadi thimoleptika yaitu obat yang dapat melawan melankolia
dan memperbaiki suasana jiwa serta thimeritika yaitu menghilangkan inaktivitas fisik dan
mental tanpa memperbaiki suasana jiwa.
Secara umum anti depresiva dapat memperbaiki suasana jiwa dan dapat menghilangkan
gejala-gejala murung dan putus asa. Obat ini terutama digunakan pada keadaan depresi,
panic dan fobia. 

Anti depresiva dibagi dalam 2 golongan :


1. Anti depresiva generasi pertama, seringkali disebut anti depresiva
trisiklis dengan efek samping gangguan pada system otonom dan
jantung Contohnya imipramin dan amitriptilin. 
2. Anti depresiva generasi kedua, tidak menyebabkan efek anti
kolinergik dan gangguan jantung. Contohnya meprotilin dan
mianserin

PENGEMBANAGAN SENYAWA ANTI DEPRESAN


Variasi molekul pada system cincin Fenotiazin dan Tioksanten Anti depresan Trisiklik

88
H R1
N R2
8 9 1
7 2

6 3
5 10 4
S S
Fenotiazin Tioksanten

Anti depresan Trisiklik dapat dipandang sebagai senyawa Difenilamin dan Difenil Metan
yang tersiklisasi dengan cincin tengah > rantai

X X
X= CH2 CH 2
CH 2 CH
CH 3 O
N C
N H2 C N

O R
Antidepresan Trisiklik
Antidepresan Trisiklik (timoleptika)

Golongan Nama Rumus

10,11,Dihidro 10
8 11 1
Dibenzazepin 7 2
6 3
5 9 4
N R2

R1

Imipramin CH 2 CH 2 CH 2 N(CH 3) 2 R2 = H
R1 =

Desipramin R1 = CH 2 CH 2 CH 2 NHCH 3 R2 = H

Klomipramin R1 = CH 2 CH 2 CH 2 N(CH 3) 2 R2 = Cl

Dibenzazepin Opipramol

R2
N

CH2 CH2 CH2 N N CH2 CH2 OH

Antidepresan Trisiklik (timoleptika) lanjutan

89
Golongan Nama Rumus

10,11-Dihidro 10
8 11 1
Dibenzo Siklo 7 2
Heptana
6 3
5 9 4

R
Amitriptilin R = CH2 CH2 CH 2 N(CH 3)2

Nortriptilin R = CH2 CH2 CH2 NHCH 3


Dibenzo
sikloheptana

Protriptilin
N

CH2 CH2 CH 2 NHCH 3

Dibenz oksepin O

Doksepin

CH 2 CH 2 CH 2 N(CH 3 )2
Dibenzodiazepin Dibenzepin H 2C NH(CH 3) 2

CH 2 O
N

CH3
9,10 Maprotilin
Etanoantrasen

CH 2 CH 2 CH 2 NHCH3

PENGGOLONGAN FARMAKOLOGIK

Jenis Kerja utama Contoh


Desipramin Meningkatkan gairah Disipramin
90
Menghilangkan depresi Nortriptilin
Menjernihkan suasana hati Imipramin
Imipramin
Menghilangkan depresi Klomipramin
Peredam psikomotorik Amitriptilin
Amtriptilin
Menghilangkan depresi Doksepin

Imipramin oleh pengaruh cahaya, oksigen dan kelembaban mengalami penguraian


melalui hidrosilasi, penyempitan cincin atau pemecahan rantai samping.
HO
10 11
9 1
HIDRO KSILASI
8 2
7 5
3
6 4
N N
CH 2 CH2 CH2 N(CH 3) 2 CH 2 CH 2 CH2 N(CH 3)2
IMIPRAMIN PE
NY 10-HIDROKSI IMIPRAMIN
EM
PIT
AN
PEMECAHAN C IN C CH3
RANTAI IN
SAMPING

CH 2 CH2 CH2 N(CH 3) 2


N
H TURUNAN AKRIDAN
IMINO DIBENZIL

SINTESA AMPTRIPTILIN

H
ClMg-CH2-CH2-CH2-N(CH3)2
-H2O
COOH (SUBSTITUSI BASA
ASAM POLIFOSFAT
DENGAN R.GRIGNARD
2-(2 FENIL ETIL) BENZOAT O
KETON TRISIKLIK

-H2O

OH2 CH2 CH2 CH2 N(CH3)2


CH CH2 CH2 N(CH3)2
SENYAWA KARBINOL AMITRIPTILIN

ANTIDEPRESAN LAIN

Golongan Nama Rumus

91
Inhibitor MAO Tranilsipromin H

H NH 2
H3C
N
Tetrasiklin Mianserin
N

Tetra Hidrokinolin Nomifensin


N
CH3
NH2

INHIBITOR MAO

(  ) Trans-2Fenil-Siklopropilamin

- Antidepresan tanpa sedative


- Menghambat monoamine oksidase
- Noradrenalin dan Serotonin (monoamin) meningkat

Meskipun demikian memperlihatkan penghambatan pengasupan kembali untuk


katekolamin

Senyawa Enantiomer

92
H H

H NH2 H2N H

(+) TRANS (-)TRANS


Senyawa (+) Trans 10 x senyawa (-) Trans

D. PSIKOSTIMULAN DAN PENEKAN NAFSU MAKAN


◘ Obat ini memiliki kemampuan untuk mempertinggi inisiatif, kewaspadaan serta
prestasi fisik dan mental, rasa letih dapat diminalisir bahkan dihilangkan.
Termasuk dalam golongan ini adalah amfetamin-amfetamin serta doping yang
lain.
◘ Loyo àgairah àsemangat tinggi à panik àkejang à koma à mati

Pikostimulan dan penekan nafsu makan adalah senyawa yang bekerja sentral
meningkatkan aktivitas psikis dan fisik tidak mempunyai sifat antipsikotik dibandingkan
antidepresan terhadap pusat pernapasan dan vasomotor kurang menonjol dibandingkan
dengan analeptika. Turunan Fenilaminopropan

PIKOSTIMULANSIA TURUNAN FENILAMINOPROPAN

Nama Rumus Penggunan

Ampetamin CH2 CH CH 3 Psikostimulan

NH2

Metampetamin CH2 CH CH 3 P.S

NH CH 3

CH 2 CH CH 3

NH

(CH 2) 2
O
Fenetilin P.S
CH3
N
N

N
O

Nama Rumus Penggunan

93
15,25 OH
Norpseudoefedrin
D.Norpseudoefedrin C CH CH 3 Penekan nafsu makan
H
NH 2

Amfepramon C CH CH 3
Penekan nafsu makan
O N(C2 H 5) 2

H2
Fenfluramin C CH CH 3
Penekan nafsu makan
NHC 2H 5

AKSI FARMAKOLOGI FENILAMINOPROPAN MEMPUNYAI


1. : simpatomimetika dengan kerja sentral
2. : meningkatkan potensi fisik dan mental
3. : meningkatkan keadaan suasana hati
4. : penekan nafsu makan

HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS

1 Hilangnya gugus
hidroksi pada efedrin
menjadi amfetamin
meningklatkan kerja
sentral CH C H C H

H3CHN C H H3 CHN C H

CH3 CH3

EFEDRIN METAMFETAMIN

2 Pada amfetamin 
bentuk isomer dekstro,
yaitu deksamfetamin,
s( + ) amfetamin
mempunyai aktivitas 3
CH2 CH 2
—4 X lebih kuat secara
* *
sentral DP, bentuk S ( - H C NH2 NH 2 C H
), tapi kerja perifernya
lebih lemah CH3 CH 3

S(+) AMFETAMIN S(-) AMFETAMIN


DEKSAMETAMIN

94
3 Metamfetamin bentuk
S ( + ) meamfetamin
yang memutar bidang
polarisasi kekanan
memberikan efek yang
lebih kuat dari bentuk CH2 CH 2
S(-)
NHCH3 C H H C NHCH 3

CH3 CH 3
S(+) METAMFETAMIN S(-) METAMFETAMIN
L METAMFETAMIN D METAMFETAMIN

SINTESIS AMFETAMIN

HNO 3 C C CH3
C CH 2 CH 3

O N OH
O
PROFIOFENON SENYAWA OKSIM
REDUKSI
CH 2
PEMISAHAN
RASEMAT
H 2N C H
O2 N-CH2 -CH3
C H CH C CH 3
NITROGEN
CH3
NO2 AMFETAMIN
O
BENZALDEHID

SINTESIS METAMFETAMIN

1. H 3 C-NH 2 / H 2 H2 / Pd
2. Pemisahan Rasemat H

CH 2 CH 2 OH C H
*
C O NHCH3 C H NHCH 3 C H

CH 3 CH 3 CH 3

FENIL ASETON S(+)METAMFETAMIN IR,2S (-)EFEDRIN


L-METAMFETAMIN L- EFEDRIN

PIKOSTIMULANSIA TURUNAN KSANTIN

95
Purin merupakan senyawa dasar dari ksantin
OH OH
H H H
N N N
6 7 8 N N
1 5
2 9
3 4 N N N
N N OH N
PURIN HIPOKSANTIN KSANTIN
OH O O
H H H
N OH N N
N NH NH

N N N
N N O N
H H
ASAM URAT 6-HIDROKSI PURIN 2,6- DIHIDROKSI PURIN

TURUNAN KSANTIN

O O CH3 O CH3
CH3 H CH3
N N N
N HN N

N N N
O N O N O N

CH3 CH3 CH3


TEOFILIN TEOBROMIN KOFEIN
DAUN TEH BJI KAKAO BIJI KOPI
BIJI KOLA

FARMAKOLOGI
Senyawa turunan ksantin kerja farmakologi beragam.
Kofein : Psikostimulan, stimulasi sentral pada dosis terapi yang pada orang yang
letih efeknya lebih kuat dari orang yang segar.
: Menyempitkan pembuluh darah otak, pada sakit kepala dan migraine,
sebagai kombinasi analgetika dengan efek sinergis.
: Mempercepat proses glikolisis dan lipolisis
Teofilin: Bronkodilator, bronkospasmolitika.
Meningkatkan gaya kontraksi jantung
Teobromin: Diuretika.

SINTESIS KOFEIN

96
1. Metilasi Dari teobromin
O CH3
O CH3 CH3 N
N N
HN (CH 3)2SO4
N
N O N
O N
CH3
CH3

2. Ekstraksi dari kopi atau teh

E. PSIKOMIMETIKA ( PSIKODISLEPSIA )
Mempengaruhi daya persepsi mengenai lingkungan yang nyata,ruang, waktu, dan
kesadaran diri.
Golongan Nama Rumus
H3CO

H3CO CH2 CH3 NH2


Turunan Fenil Meskalin
alkyl amin H3CO MESKALIN

OCH3

H
DOM H3C CH2 C CH3
NH2
H3C
DOM
O

H C N(C 2H 5) 2

N CH 3
Lisergid ( LSD )
H
Turunan indol

HN

LISERGID

Psilosibin

97
H
N
7 1 2
6
5 3
4
CH2 CH2 NH2 (CH3)2
O

O P
OH
PSILOSIBIN
OH
2 C 5H 11
1 3

CH3 H 4
10
Turunan 7,8,6a,10a tetrahidro 9 10a

Kroman kanabinol 8
7
6a
6
5
O
H
CH3 H 3C

O H
Turunan Methylon N
Katinon
O

Katinon

4-Metilmet kathinone
( mephedrone);

DOM.( Dimetoksi metil fenil ) Amino propan.


Extacy  XTC,MDMA(3,4-metilen dioksimetilamfetamin
Methylon  (±)-2-methylamino-1-(3,4-methylenedioxyphenyl)propan-1-one

98
JENIS-JENIS NAPZA
DAN PERMASALAHANNYA

DEPKES RI
Ditjen Binkesmas
DIREKTORAT KESEHATAN JIWA MASYARAKAT

ISTILAH
NAPZA, NAZA, Narkoba, Narkotika , Madat dan Obat terlarang
 tidak terbatas golongan obat à “zat” atau subtances
 menimbulkan ketergantungan à zat adiktif (kecanduan)
 mengubah aktivitas otak à zat psikoaktif
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA
Bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh
terutama susunan saraf pusat/otak, sehingga menyebabkan gangguan fisik,
psikis dan fungsi sosial.
MENGACU KEPADA NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
Undang-undang No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan
Undang-undang No.22 tahun 1997 tentang Narkotika
Istilah lain
Narkoba: Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya
Populer di masyarakat, media dan aparat hukum, Madat: candu (suatu
golongan opioid)

Jenis NAPZA
Dibagi berdasarkan
a. Undang-Undang
b. Efeknya terhadap Susunan Syaraf Pusat
c. Yang terdapat di masyarakat serta akibat pemakaiannya
d. Penggunaan dalam Bidang Medik

UU NO 22 TAHUN 1997 TENTANG NARKOTIKA


a. Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
b. baik sintetis maupun semisintetis
c. menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Penggolongan
.Golongan I :
a. digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
b. tidak ditujukan untuk terapi
c. potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan,
d. Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja
Golongan II:
a. berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir
b. digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan
c. potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
d. Contoh: morfin, petidin

99
Golongan III:
a. berkhasiat pengobatan
b. banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan
c. potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
d. Contoh: kodein

Narkotika yang sering disalahgunakan:


a. Opiat: morfin, heroin (putauw), petidin, candu, dan lain-lain
b. Ganja atau kanabis, mariyuana, hashis
c. Kokain, yaitu serbuk kokain

UU NO. 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA


a. Zat atau obat, alamiah maupun sintetis bukan narkotika
b. berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

PENGGOLONGAN:
GOLONGAN I:
a. digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan
b. tidak digunakan dalam terapi
c. potensi amat kuat mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: ekstasi, shabu, LSD
GOLONGAN II:
a. tujuan ilmu pengetahuan
b. berkhasiat pengobatan, dapat digunakan dalam terapi,
c. potensi kuat mengakibatkan ketergantungan.
d. Contoh: amfetamin, metilfenidat atau ritalin
GOLONGAN III :
 berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
 tujuan ilmu pengetahuan
 potensi sedang mengakibatkan ketergantungan
 Contoh: fenobarbital, flunitrazepam
GOLONGAN IV
a. berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
b. untuk tujuan ilmu pengetahuan
c. potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
d. Contoh: diazepam, bromazepam, fenobarbital, klonazepam,
klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohipnol,
Dumolid, Mogadon
Psikotropika yang sering disalahgunakan
a. Psikostimulansia: amfetamin, ekstasi, shabu
b. Sedatif dan Hipnotika (obat penenang dan obat tidur): Mogadon (MG), BK,
Dumolid (DUM), Rohypnol (Rohyp), Lexotan (Lexo), Pil koplo dan lain-lain
c. Halusinogen: Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Mushroom

ZAT ADIKTIF LAIN


bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif selain yang disebut Narkotika dan Psikotropika,
meliputi:

100
Alkohol
a. Keppres No. 3 tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian
Minuman Beralkohol.
b. mengandung etanol (etil alkohol), menekan susunan syaraf pusat.
c. Merupakan gaya hidup atau bagian dari budaya.

3 GOLONGAN MINUMAN BERALKOHOL


A : etanol 1-5%, (Bir)
B : etanol 5-20%, (Jenis-jenis minuman anggur)
C : etanol 20-45%, (Wiski, Vodka, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput)

JENIS ALKOHOL LAIN


METANOL:
a. spiritus à desinfektan, zat pelarut atau pembersih
b. disalahgunakan à berakibat fatal meskipun dalam konsentrasi rendah.
INHALANSIA (GAS YANG DIHIRUP) SOLVEN (ZAT PELARUT)
a. mudah menguap
b. senyawa organik (benzil alkohol),
c. terdapat pada:
 barang keperluan rumah tangga,
 kantor
 pelumas mesin,
sering disalah gunakan
Contoh: Lem, tiner, penghapus cat kuku, bensin.
TEMBAKAU
 Pemakaian sangat luas di masyarakat.
 Kadar nikotin yang bisa diserap oleh tubuh per batangnya 1-3 mg.
 Dosis letal: 60 mg nikotin sekali pakai.
Pemakaian ROKOK dan ALKOHOL terutama pada remaja, pintu
masuk penyalahgunaan NAPZA

KAFEIN
 zat stimulansia
 dapat menimbulkan ketergantungan jika dikonsumsi melebihi 100
mg /hari atau lebih dari dua cangkir kopi
 ketergantungan psikologis.
 Minuman energi sering kali menambahkan kafein dalam
komposisinya.

KLASIFIKASI LAIN:
Sama sekali dilarang: narkotika golongan I dan psikotropika golongan I
Penggunaan dengan resep dokter: amfetamin, sedatif hipnotika
Diperjual belikan secara bebas: lem, tinner, rokok dan lain-lain

BERDASARKAN EFEKNYA TERHADAP SUSUNAN SYARAF PUSAT


GOLONGAN DEPRESAN
a. mengurangi aktifitas fungsional tubuh
b. merasa tenang, pendiam dan bahkan membuatnya tertidur dan tidak
sadarkan diri.

101
 Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein),
 Sedatif (penenang),
 hipnotik (obat tidur),
 tranquilizer (anti cemas),
 alkohol dalam dosis rendah,
 dan lain-lain.

GOLONGAN STIMULAN
a. merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja.
b. menjadi aktif, segar dan bersemangat .
Golongan ini :Kokain, Amfetamin (shabu, ekstasi), Kafein.
GOLONGAN HALUSINOGEN
Menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan pikiran
dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh
perasaan dapat terganggu.
a. Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.
b. Golongan ini termasuk
• Kanabis (ganja),
• LSD,
• Mescalin,
• Pensiklidin (PCP),
• berbagai jenis jamur,
• tanaman kecubung

NAPZA YANG TERDAPAT DI MASYARAKAT SERTA AKIBAT


PEMAKAIANNYA

OPIOIDA
Opioida dibagi 3 golongan besar yaitu:
a. Opioida alamiah (opiat ): morfin, opium, kodein
b. Opioida semi sintetik: heroin/ putauw, hidromorfin
c. Opioida sintetik: meperidin, propoksipen, metadon

Nama jalanannya: putauw, ptw, black heroin, brown sugar


a. Heroin murni: bubuk putih
b. Heroin yang tidak murni: putih keabuan
c. Getah opium poppy yang diolah menjadi morfin à proses à putauw >
10 morfin.
d. Opioid sintetik: > 400 kali dari morfin.
e. Guna: analgetik kuat, berupa pethidin, methadon, Talwin, kodein dan
lain-lain

Cara penyalahgunaan:
a. disuntik (ngipe, nyipet, ive, cucau)
b. dihisap (ngedrag, dragon)

Reaksi: sangat cepatà rasa ingin menyendiri

TARAF KECANDUAN

102
a. hilang rasa percaya diri,
b. tidak ingin bersosialisasi, membentuk dunia mereka sendiri.
c. Lingkunganà musuh
d. Berbohong
e. penipuan/pencurian atau tindak kriminal lainnya.

KOKAIN
bentuk:
a. kokain hidroklorid : berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih
mudah larut dari free base.
b. free base: tidak berwarna/ putih, tidak berbau dan rasanya pahit
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, charlie, srepet, snow/salju, putih.
Biasanya dalam bentuk bubuk putih
Cara penyalahgunaan:
a. cara menghirup bubuk dengan penyedot atau gulungan kertas,
b. di bakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff.
c. bentuk padat : dihirup asapnya (freebasing).
Penggunaan dengan menghirup akan berisiko luka pada sekitar lubang hidung
bagian dalam.
Efek dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar, hilang nafsu
makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa sakit dan
lelah.

KANABIS
Nama jalanan: grass, cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, bhang
Ganja berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica.
Terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidro kanabinol, kanabinol dan kanabidiol
Cara penyalahgunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau
dengan menggunakan pipa rokok.
Efek:
a. cenderung merasa lebih santai
b. rasa gembira berlebih (euforia),
c. sering berfantasi,
d. aktif berkomunikasi,
e. selera makan tinggi,
f. sensitif,
g. kering pada mulut dan tenggorokan.

AMFETAMIN
Nama generik: D-pseudo epinefrin yang disintesa tahun 1887, dan dipasarkan
tahun 1932 sebagai dekongestan
Nama jalanan: speed, meth, crystal, uppers, whizz dan sulphate
Bentuk: bubuk warna putih dan keabu-abuan
Ada dua jenis amfetamin:
a. MDMA (methylene dioxy methamphetamin)
 mulai dikenal sekitar tahun 1980 dengan nama Ectacy atau Ekstasi.
 Nama lain: xtc, fantacy pils, inex, cece, cein, e.
 tidak selalu berisi MDMA karena merupakan designer drugs à
campur zat lain (disain) untuk mendapatkan efek yang
diharapkan/dikehendaki:

103
 white doft, pink heart, snow white, petir yang dikemas dalam
bentuk pil atau kapsul.
b. Methamfetamin
 lama kerja lebih panjang dibanding MDMA (dapat mencapai 12
jam) dan efek halusinasinya lebih kuat.
 Nama lainnya shabu-shabu, SS, ice, crystal, crank.

Cara penggunaan :
 Dalam bentuk pil di minum peroral
 Dalam bentuk kristal, dibakar dengan menggunakan kertas
aluminium foil dan asapnya dihisap (intra nasal) atau dibakar
dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus (bong).
 Dalam bentuk kristal yang dilarutkan, dapat juga melalui intra
vena.

LSD (LYSERGIC ACID)


Termasuk dalam golongan halusinogen
Nama jalanan : acid, trips, tabs
Bentuk: seperti kertas berukuran kotak seperempat perangko dalam banyak warna
dan gambar; berbentuk pil, kapsul
Cara: meletakkan permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit sejak
pemakaian dan hilang setelah 8-12 jam.
Efek: tripping, yang biasa digambarkan seperti halusinasi terhadap tempat, warna
dan waktu.

SEDATIF-HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN)
a. Digolongkan zat sedatif (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur),
c. Nama jalanan dari Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
d. Cara: oral, intra vena dan rectal.

Di bidang medis:
a. pengobatan kecemasan (ansietas),
b. panik
c. hipnotik (obat tidur)

SOLVENT / INHALANSIA
Uap dari bahan mudah menguap yang dihirup.
a. Contohnya: aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry
cleaning, tinner, uap bensin.
b. Biasanya digunakan secara coba-coba oleh anak dibawah umur golongan
kurang mampu/anak jalanan
Efek:
a. pusing,
b. kepala terasa berputar,
c. halusinasi ringan,
d. mual,
e. muntah,
f. gangguan fungsi paru, liver dan jantung.
g. Kronisà kerusakan fungsi intelektual.

104
ALKOHOL
sering digunakan
a. proses fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian.
b. proses penyulingan kadar alkohol tinggi mencapai 100%.
c. Nama jalanan alkohol: booze, drink

Kadar dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit eufori à kadar menurun: depresi

PENGGUNAAN NAPZA DALAM BIDANG MEDIK

terapi medik menjadikan pasien lebih baik atau bila mungkin sembuh dari penyakit atau
gangguannya.

Psikofarmaka:
1. Antipsikotik, Antiansietas, Antidepresan, Antiinsomnia, Antimanik
2. tergolong Psikotropika dan sebagian kecilnya tergolong narkotika.

Narkotika
Morfin, Petidin ,digunakan untuk mengatasi nyeri yang di derita pasien kanker
stadium terminal, nyeri kepala atau nyeri lainnya yang sukar dihentikan dengan
analgetika lainnya, nyeri akibat pembedahan.
Kodein: simptom batuk.

Psikotropika, secara luas digunakan oleh dokter untuk mengatasi gangguan mental dan
perilaku. Untuk mengatasi nyeri lambung, nyeri haid, nyeri dada atau proses
psikosomatik lainnya (golongan benzodiazepine)

Anti psikotik, Chlorpromazin, haloperidol, trifluoperazin, senyawa-senyawa ini tidak


menimbulkan ketergantungan dan sangat jarang disalahgunakan pasien.

Antidepresan, Amitriptilin, Imipramin, Fluoxetin, Sertralin, dll senyawa-senyawa ini


tidak menimbulkan ketergantungan dan sangat jarang disalahgunakan

GOLONGAN BENZODIAZEPIN
a. efek sedasi seperti: diazepam, clobazam, lorazepam, alprozolam
b. efek hipnotik (tidur) seperti: midazolam, triazolam, estazolam, nitrazepam
c. sering disalahgunakan.

GOLONGAN BARBITURAT
a. fenobarbital untuk menginduksi tidur yang bersifat long acting,
b. juga dapat disalahgunakan.
METHYLPHENYDATE (RITALIN)
a. derivat amphetamin
b. stimulansia susunan saraf pusat
c. obat pilihan bagi anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
sering disalahgunakan.
BAB XIII
OBAT SALURAN PENCERNAAN

105
PENGGOLONGAN
I. Senyawa untuk menangani gangguan sekresi getah lambung dan empedu
a. Senyawa asam
b. Koleretika
c. Pepsin
d. Pankreatin
II.Senyawa untuk menangani gangguan lambung dan usus
a. Antasida
b. Antikolinergika
c. Obat penguat motilitas (prokinetik)
d. Antagonis H2-reseptor
e. Penghambat Pompa Proton (PPP)
III. Senyawa untuk menangani obstipasi
a. Senyawa yang bekerja terhadap usus halus
b. Bahan pelincir
c. Bahan pengisi dan pengembang
d. Laksan osmotik
e. Senyawa yang bekerja terhadap usus besar
IV. Senyawa untuk menagani diare
a. Absorbensia dan adstringentia
b. Senyawa yang menghambat motilitas Usus

I. SENYAWA UNTUK MENANGANI GANGGUAN SEKRESI GETAH


LAMBUNG DAN EMPEDU

a. SENYAWA ASAM
Dilambung setiap hari dibentuk + 2-3 liter getah lambung yangerdiri dari lender
lambung, HCl dan pepsin yang bereaksi asam kuat ( pH 0,8-1,5) pad kekurangan asam.
Sebagai pengganti dapat dipergunakan HCl dan berbagai senyawa asam, yaitu :
NAMA RUMUS
Betain Klorida CH3
H3C N CH2 COO HCl
CH3

Asam Glutamat Hidroklorida HOOC CH2 CH2 CH COO HCl

NH3
Asam Sitrat Hidroklorida OH
HOOC CH2 C CH2 COO HCl
COOH

HCl getah lambung menyebabkan pengubahan pepsinogen, pada kekurangan asam, tidak
terjadi pengaktifan pepsinogen sehingga penguraian protein tidak berlangsung. Stimulasi
sekresi getah lambung mungkin disebabkan oleh sediaan pahit, apetitif, kofein
Penanggulangan senyawa sam saja kurang memadai karena jumlah senyawa yang
bereaksi asam dalam sediaan sangat sedikit dan dinetralisasi oleh makanan, sehingga
untuk maksud tersebut perlu penambahan enzim pencernaan seperti :
1. Ekstrak lambung
2. Pankreatin ( ekstrak pancreas yang terdiri dari proteinase, lipase, dan amylase)
106
Sifat
1. Betain HCl dan asam glutamate HCl bertindak sebagi transport HCl
2. Betain HCl disebut juga asam klorida padat, dalam larutan akan kehilangan + 23
% berat asam klorida yang dibebaskan

SINTESIS
Asam L glutamat diperoleh dengan menggunakan Corynebacterium glutamicum,dalam
tangki anaerob yang berisi glukosa ( sumber C) Dan ureum (sumber N) .Dengan
oksidasi yang tak sempurna terhadap Glukose, terjadi asam α- ketoglutarat setelah
aminasi reduktifterbentuk asam Glutamat

NH 3
CH2 CH2 C O CH2 CH2 CH NH2

COOH COOH COOH COOH


Asam -ketoglutarat NADPH +H Asam glutamat
NADP

b. KOLERETIKA
Adalah senyawa yang meningkatkan sekresi empedu.
Setiap hari sel hati mensekresi ±0,5-1 L empedu hati yang bersifat basa lemah yang
ditimbun dalam kantong empedu, terutama asam empedu yang merupakan komponen
utama empedu.

KOLEKINETIKA
Kolekinetika ,adalah senyawa yang meningkatkan pengosongan empedu ,
yang bekerja kolikinetik antara lain ekstrak daging, kuning telur, lemak, sorbit, MgSO4,
minyak atsiri
NAMA RUMUS

CH3
R2 HC CH2 CH 2 COOH
R1 R2
OH OH : Asam kolat
OH H : Asam kenodesoksikolat
H OH : asam desoksikolat
H H

HO R1
H
CH 3

O HC CH2 CH2 COOH


Asam Dehidroksikolat
12

3
H H
7

O O
H
Asam dehidroksikolat 107
1-Fenil, - Propanol

CH CH2 CH3

OH

1- Fenil, 1-Propanol

Azentamid
Cl S CH2 C N(C2 H5)2

NH NH O
Azentamid

Asam dehidroksikolat adalah suatu koleretik yang menstimulasi sekresi cairan empedu
yang encer, peningkatan aliran empedu dapat mengurangi terjadinya batu empedu.
Sifat Koleretika/ Asam Empedu
a. Asam empedu, terutama desoksikolat dengan asam lemak dan berbagai lipoid
(kolesterol, karotin) dapat berbentuk ikatan / senyawa molekul atau senyawa
dalam.
b. Senyawa dalam berbentuk saluran yang terdiri 8 molekul asam desoksikolat dan 1
molekul asam palmitat dinyatakan sebagai asam koleinat.
c. Asam kolat dapat diesterifikasi selektif pada gugus 3 α hidroksil Gugus 7 α dan
12 α sebaliknya mudah dioksidasi, reaksi lebih dulu terjadi pada atom C-7, karena
atom H pada C-12 dilindungi secara keruangan oleh gugus metil yang
berdampingan.

c. PEPSIN
Enzim yang dikeluarkanoleh mukosa lambung ini bersifat proteolitis, yaitu menguraikan
zat putih telur menjadi peptida. Disamping pepsin beberapan enzim dari usus bersifat
proteolitis sehingga tak adanya pepsin didalam lambung tidaklah mengkhawatirkan,
Kerjanya optimal pada pH 1,8
Pepsin diperoleh dari lambung binatang menyusui , 1 mg memiliki aktivitas sekurang-
kurangnya 0,5 U, daya proteolitiknya distandarisasi sedemikian rupa sehingga 1 bagian
pepsin dapat mencairkan 300 bagian zat putih telur dalam waktu 2,5 jam

d. PANKREATIN
Pankreatin merupakan ekstrak dari pankreas dan terdiri dari amilase, tripsin serta lipase.
Umumnya digunakan pada keadaan dimana sekresi dari pankreas tidak mencukupi,
misalnya pada radang pankreas, dan untuk membantu pencernaan diusus. Misalnya pada
seriawan usus.
Lipase diinaktivkan padaa pH<4 sedang protease stabil pada pH 1-7 tetapi diuraikan oleh
pepsin lambung. Oleh karena itu pankreatin hanya dapat bekerja pada pH 4-7 dan harus
diberikan dalam sediaan enterik coated.

108
Pankreatin dibuat dari pankreas sapi, aktivitas minimal untuk protease, lipase dan amilase
masing-nasing 25.000, 2000 dan 25.000 unit/ gram

II. SENYAWA UNTUK MENANGANI GANGGUAN LAMBUNG DAN USUS

a. ANTASIDA
( senyawa Magnesium, Aluminium dan Bismut, hidrotalsit, Kalsium karbonat, Na
bikarbonat
Antasida atau zat pengikat asam adalah basa lemah yang digunakan untuk mengikat
secara kimiawi dan menetralkan asam lambung. Efeknya adalah meningkatnya pH yang
mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitik dari pepsin (optimal pada pH 2) . Diatas
pH 4 aktivitas pepsin menjadi minimal.
Obat ini mampu mengurangi rasa nyeri lambung dengan cepat, dan efeknya bertahan 20-
60 menit bila diminum dalam perut kosong dan sampai 3 jam bila diminum 1 jam setelah
makan
Makanan dengan daya mengikat asam (susu) sama efektifnya dalam mengatasi rasa
nyeri.
Beberapa antasida seperti Al-hidroksida, sukralfat dan bismut koloidal memiliki khasiat
melindungi tukak dengan jalan menutupnya dengan satu lapisan pelindung terhadap
serangan pepsin

Pada sekresi kuat gaetah lambung dapat terjadi Hiperasiditas (kelebihan asm) yang
umumnya menyebabkan terjadinya radang selaput (mukosa) lambung. Bila banyak
pepsin yang terbentuk dapat terjadi tukak lambung (upkus peptik), perlu segera ditangani
dengan pemberian antasida atau antihistamin yang menghambat sekresi asam lambung.
Antasida yang digunakan :
 Senyawa kalsium : kalsium karbonat
 Senyawa magnesium :
a-magnesium oksida 20 gram MgO dalam 150 ml air
b-magnesium peroksida campuran MgO2 dan MgO
c-magnesium karbonat basa 4mgCO3Mg(OH) 2.5H2O
3 mg CO33 Mg (OH)2. 3H2O
Yang mengandung MgO 45-50%
-magnesium karbonat basa ringan :15 gr dalam 200 ml
-magnesium karbonat basa berat : 15 gr dalam 30 ml
-magnesium trisilikat 2 MgO.#SiO22.6H2O yang mengandung ≥ MgO
29% dan ≥ SiO22 65%

SENYAWA ALUMINIUM :
 Aluminium hidroksida koloidal sebagai gel
 Aluminium fosfat
 Magnesium aluminium silikat hidrat
 Aluminium magnesium hidroksida karbonat hidrat (hidrotalsit)
Mg6Al2 (OH)16CO3.4H2O.
Sifat
Kemampuan mengikat asam sangat penting bagi antasida, dan ini dapat dikurangi
oleh komponen cairan lambung. Secara invitro, kapasitas netralisasi untuk berbagai
antasida sebagai berikut :
Kapasitas netralisasi berbagai antasida per gram senyawa
 Magnesium Oksida 34 mmol HCl

109
 Hidrotalsit 28 mmol HCl
 NaHCO3 2 mmol HCl
 Aluminium Hidroksida 1 mmol HCL

b. ANTIKOLINERGIKA
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

c. OBAT PENGUAT MOTILITAS


( metoklopramide, cisaprida dan domperidon)
Obat-obat ini juga dinamakan prokinetika atau propulsiva dan merupakan antagonis
dopamin, berdaya antiemetika, memperkuat peristaltik dan mempercepat pengosongan
lambung yang dihambat oleh neurotransmiter dopamin Penghambatan ini ditiadakan
oleh zat antagonis Dopamin dengan jalan menempati reseptor
Prokinetik (anti mual-muntah): dimenhidrinat, metoklopramid, domperidon, cisapride,
ondansetron
Antagonis reseptor dopamin2 dan reseptor serotonin, Utk tipe dismotilitas efektif
dibanding plasebo
NAMA RUMUS
dimenhidrinat,

metoklopramid,

domperidon,

NAMA RUMUS
cisapride,

110
ondansetron

d. ANTAGONIS RESEPTOR H2
Bekerja menurunkan sekresi asam lambung dengan cara menghambat reseptor histamin
(H2) yang terdapat pada sel-sel parietal lambung
 Cimetidine, First H2 blocker , Efek anti androgen Menurunkan metabolisme
beberapa obat (warfarin, fenitoin dll)
 Ranitidine, mengambat secara selektif dan reversibel Tdk punya efek anti
androgen
 Famotidine, Potensinya 3x ranitidine – 20x Cimetidine ESO lebih ringan
 Nizatidine, Setara ranitidine

NAMA RUMUS
Cimetidine

Ranitidine

Famotidine

Roksatidin

Nizatidine

e. PENGHAMBAT POMPA PROTON / PROTON PUMP INHIBITOR

111
(PPI) MENGHAMBAT PRODUKSI ASAM LAMBUNG :
Paling efektif dan superior dlm menghambat produksi asam lambung
Senyawanya :omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol, esomeprazol

NAMA RUMUS
omeprazol

lansoprazol

pantoprazol

rabeprazol

esomeprazol

f. SITOPROTEKTIF

DEFINISI
Sitoprotektif adalah obat-obat yang dapat mencegah atau mengurangi
kerusakan mukosa lambung/duodenum oleh berbagai zat ulserogenik
atau zat penyebab nekrosis, tanpa menetralkan atau menghambat sekresi
asam lambung.

1. Sukralfat (Al-sukrosa Sulfat):


Secara selektif berikatan dgn ulkus membentuk pasta kental yg berfungsi sebagai
sawar thd asam, pepsin, empedu.
2. Bismut Koloidal:
Cara kerja sama dgn sukralfat
3. Setraksat : bekerja dgn meningkatkan aliran drh mukosa Ventrikel dan Duodenum,
- memperbaiki mikrosirkulasi mukosa
- meningkatkan produksi PG endogen.
4. Analog Pg: * Misoprostol (PG E1)
* Enprostol (PG E2)

112
NAMA RUMUS
Sukralfat

Setraksat

rebamipide

teprenon

Misoprostol

Enprostol

III. OBAT UNTUK MENANGANI OBSTIPASI ( LAKSANSIA = URUS-URUS )

Pencahar / laksansia : Golongan obat yang dapat membantu memperlancar


defekasi /senyawa yang dipergunakan untuk memudahkan defekasi atau buang air “.

Laksansia digolongkan :
1.Senyawa yang bekerja terhadap usus halus : minyak jarak yang melalui hidrolisis
dankerja lipase membebaskan asam risinolat , asam 12-R hidroksioleat

H H
C C
H3C (CH2)5 CH CH2 (CH2)7 COOH
OH
Asam Risinolat
2. Bahan pelincir: paraffin cair Viskositasnya harus sekurangnya 100mPa.
Parafianmembasahi isi usus danmembentuk pada dinding usus suatu lapis pelincir
yang memudahkan defekasi.Parafin sebagai hidrokarbon tidak dicernakan,namun
dalam jumlah kecil mungkin diabsorsi
3. Bahan pengisi dan pengembang yang hanya sedikit atau tidak diabsorbsi dan
melalui penga supan air mengalami pembesaran ; misalnya agar-agar . basorin suatu
campuran polisakarida yang tidak larut dari tragakan
4. Laksan osmotik yang menahan sejumlah cairan yang osmotik ekuvalendidalam usus
113
dan oleh sebab itu mencegah pengentalan tinja(membuat tekanan osmoti cairan dalam
tubuh meningkat)
CH2OH OH
CH2 OH

H C OH
O
OH CH 2OH
HO C H
OH CH 2OH -D-Fruktosa
CH2OH O H C OH
O OH
OH
OH H C OH
OH
OH  D Glukosa CH2 OH

OH
OH
-D-Galaktosa -D-Galaktosa Sorbitol

Farmakologi
a. Laktosa dan Laktulosa. Sulit diarbsorbsi, mengikat sejumlah cairan yang
ekivalen osmotik, oleh sebab itu mencegah pengentalan tinja. Sebagai laksan
lemah terutama digunakan pada anak-anak.Tergantung dari usia bayi yang
menyusu,laktosa yang diberikan dalam jumlah yang lebih besar tidak dapat
diuraikan secara sempurnua oleh β galaktosidase(laktase) didalam usus.Laktosa
yang tidak diabsorbsi bersifat laksantif
b. Sorbitol, menimbulkan reflek defekasi pada penggunaan rectal, digunakan
terutama pada anak-anak. Sorbitol merupakan pengganti gula untui penderita
diabetes.Karena selain rasanya manis,di hati diubah menjadi fruktosa oleh L-
iditol dehidrogenase
Sifat :
1. Laktosa dan laktulosa adalah disakarida yang mereduksi membentuk osazon
2. Semua atom C pada sorbitol berkonfigurasi sama dengan guokosa
3. Sorbitol lebih tahan asam, basa dan pemanasan daripada monosakarida
c. Laksan garam, kerjanya berdasarkan pada kesulitan absorbsi ion sulfat.Karena
tubuh berusaha untuk menyesuaikan tekanan osmotik isi usus dan juga cairan
tubuh lain, pada tekanan osmotik darah, setelah pemakain larutan yang
hipertonik, air dilepaskan kedalam lumen usus. Sebaliknya air diabsorbsi dari
larutan hipotonik sampai tercapai isotonic dengan darah..karena paada
pengkaian larutan hipertonik mula-mula harus terbentuk larutan yang isotonik
dengan jaringan di usus. Pengosongan usus baru berlangsung setelah lebih
kurang 10 jam
Garam gluber – Na sulfat Na2SO4.10H2O
Garam inggris MgSO4.7H2O
Garam karisbader = Na sulfat + Mg sulfat + NaCl + Kalium sulfat

5. Senyawa yang bekerja pada usus besar (glikosida antra dan laksan sintetik)

A. Glikosida antra
Terdapat dalam Aloe, Cassia, Rhamnus, dan Rheum

114
O OH O O
9 1 2 Oks
7 8 Red
6 3
5 10 4 Red
Oks H H
O H H
ANTRAKINON ANTRANOL ANTRON

BIANTRON
Terhidroksilasi pada AT C-1 dan C-8
OH O OH OH OH OH OH O OH
Red
Oks
H H
O Ditranol
Dantron 1,8 Dihidroksi Antron
1,8 Dihidroksi Antrakinon 1,8,9 Trihidroksi Antrasen

Dantron digunakan sebagai laksan dan ditrano mempunyai sifat merangsang kulit

Aglikon glikosida antrakininon dinamakan EMODIN


OH O OH R1 R2
H -COOH Rein
H -CH2OH Emodin Aloe
R' R' H -CH3 Krisofanoi
O OH -CH3 Emodin Frangula
ikosida antra merngsang selaput mukosa usus besar, otot usus besar berstimulasi
sehingga peristaltic dan gerakan usus besar meningkat menyebabkan transit yang lebih
besar dari usus.

b. Laksan sintetik
Kerja laksan sintetik sebanding dengan glikosida antra
O
O C CH3
O SO3 -Na+
O O
H
OH N C H
N C

O
OH
O C CH3
O SO3- Na+
Fenolptalein Biasakodil Na Piko Sulf at
Fenol ftalein dan bisakodil bekerja setelah ±6-10 jam.Na pikosulfat lebih cepat waktu
mulai bekerjanya 2-4 jam.Bisakodil mengiritasi selaput mukosa lambung karena itu
harus digunakan dalam bentuk yang tahan getah lambung.

Sintesis Bisakodil

115
O C CH3
OH O
O H
C
H (H3 C)2 O
H 2SO4 N C
+ 2 OH

CHO CH3 COONa

O C CH3
PIRIDIN-2-KARBOKSALDEHID
OH O BISAKODIL

IV. OBAT UNTUK MENANGANI DIARE

Pada diare terdapat gangguan dari resorbsi sedangkan sekresi getah


lambung usus dan motilitas usus meningkat. Diare disebabkan karena
meningkatnya peristaltik usus . Sehingga pelintasan chymus sangat
dipercepat dan sangat mengandung banyak air pada saat keluar sebagai
tinja.

Berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan beberapa jenis gastroenteritis


dan diare Yaitu :
a. Diare akibat virus
b. Diare akibat bakteri invasif
c. Diare parasiter
d. Diare akibat penyakit
e. Diare akibat obat

Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/ gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak
enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan
Syndrom dispepsia: nyeri epigastrium (ulu hati), kembung, begah, mual , muntah,
anoreksia, tambah berat karena stress

Diare keracunan makanan


Penyebab diare :
1. Inferksi lambung/usus
2. Dispepsia fermentasi
3. Dispepsia pembusukan

Penanganan yang terpenting dalah penggantian kehilangan elektrolit dan air, juga dengan
antibiotic dan absortbensia dan adstrigensia

Absorbansia Dan Adstrigensia


Sebagai adsorben digunakan karbon medicinal, yang dalam lingkungan air menabsorbsi
racun usus
Adstrigensia, dengan protein membentuk endapan yang tak larut dan pada selaput lender
bekerja menyamak (menyelimuti / membungkus) :
1. Bismut subkarbonat (81% Bi)
2. Bismut subgalas(48-52% Bi)

116
Digunakan sediaan yang mengandung zat samak yang sulit diabsorbsi : Tanal bumin
(tannin + albumin). Tannin yang nepatotoksit digunakan dalam bentukj yang sulit
diabsorbsi yang sulit diabsorbsi sebagai tannal bumin

Sifat arang medicinal


1. Arang medicinal termasuk arang yang aktif mempunyai struktur
spons berpori dengan permukan dfalam yang luas
2. Mengabsorbensi zat lipofil dari larutan air
3. Daya absorbs tergantung luas permukaan, suhu dan zat yang akan
diabsorbsi, konsentrasi dan pH larutan

Pembuatan
Arang medicinal dibuat dengan pengarangan bahan tanaman dengan cara
pengaktifan gas, uap air atau udara panas (700-8000 C) diuhembuskan kedalam materi
panas yang mengarang sehingga porositas struktur akan dipertinggi melalui proses
oksidasi yang diikutii perluasan permukaan

Senyawa Yang Menghambat Motilitas Usus


Pada awalnya digunakan tingtur opium, kemudian dikembangkan senyawa
analgetika yang menghambat motilitas usus untuk menangani diare secara siptomatis.

Mempunyai unsur struktur


golongan
O Metadon dan Petidin
CH3 (analgetika opioid)
C C OC2H5
CH2 CH2 N

Dif enoksilat

O Mempunyai unsur struktur


C N(CH3)2 golongan
C OH Metadon dan
CH2 CH2 N Butirofenon

Loperamid
Cl

Kerja opium berdasarkan adanya morfin dan papaverin sebagai alkaloid yang terkandung
didalamnya yang merupakan analgetik kuat yang meningkatkan peristaltic yang dihambat
oleh papaverin sebagai spasmolitik
Difenoksilat dalam dosis kecil sudah menghambat mortilitas usus, dalam dosis
tinggi menimbulkan euphoria dan ketagihan.

117
Lopereamid tidak menimbulkan efek sentral dan merupakan anti diare yangb kuat
dan berlangsung lama dengan kerja spesifik menghambat peristaltic secara langsung pada
dinding saluran cerna

BAB XIV
OBAT SALURAN PERNAFASAN

Bronchitis kronis dan asma bronchial adalah penyakit saluranpernafasan yang disertai
penyempitan jalan nafas (obstruksiJalan nafas), obstruksi dapat disebabkan oleh
pembengkakan karena radang mukosa bronkus, penyumbatan lendir karena
pembentukan secret meningkat dan perubahan komposisinya serta oleh bronko
konstriksi.
Sebagai akibat obstruksi terjadi disatu sisi sesak napas disisi lain muncul refleks batuk
Jika pada bronkhitis yang menonjol adalah produk lendir yang berlebihan dan batuk yang
kronis, untuk asma bronkhial sebagai penyakit saluran nafas dengan serangan yang akut
yang kerakteristik adalah penyempitan bronkhus dan intensitas kekurangan nafas yang
tinggi

Faktor penyebab bronkhitis kronis anara lain infeksi Virus dan rangsang kimiawi
( polusi udara atau asap rokok) faktor sekunder adalah adanya infeksi bakteri, sedangkan
asma bronkhial kebanyakn disebabkan oleh alergi.

118
Bronkhiis akut merupakan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh virus yang
merupakan komponen penyakit pilek (common cold )

OBAT SALURAN PERNAFASAN MELIPUTI


1) OBAT ASMA
a. Anti alergi
b. Bronkhodilator
c. Kortikosteroida

2) OBAT BATUK
a. Zat pelunak batuk (Emoliensia)
b. Ekspektoransia
c. Mukolitika
d. Zat pereda (Antitusiv)
e. Antihistaminika
f. Anestesi lokal

1) OBAT ASMA dan CPOD


CARA atau Cronic Aspecific Respiratori Affection
Mencakup semua penyakit saluran nafas yang bercirikan penyumbatan yang bercirikan
penyumbatan (obstruksi) bronkhi disertai pengembangan ( udema ) dan ekskresi dehak
yang berlebihan, yang meliputi berbagai penyakit beserta peralihannya misalnya : Asma,
bronkhiis kronis, emfisema paru, yang gejala klinisnya saling menutupi

Emfisema adalah suatu penyakit paru obstruktif kronis yang ditandai dengan pernafasan
yang pendek yang disebabkan oleh kesulitan untuk menghembuskan seluruh udara keluar
dari paru-paru karena tekanan udara yang berlebihan dari kantung udara di dalam paru-
paru (alveoli).

Gejala terpentingnya al sesak nafas saat mengeluarkan atau selama istirahat atau sebagai
serangan akut , juga batuknkronis dengan pengeluaran dehak kental .
Karena gangguan tersebut memiliki patofisiologi yang berbeda-beda dengan penanganan
yang berbeda pula sehingga dilakukan pemisahan antara asma, bronkhitis kronis dan
emfisema yang kini dinamakan Chronic Obstruktive Pulmonari Diseases (COPD)
Dalam praktek deferensiasi ini tidak mudah dilakukan namun memiliki konsekwensi dan
esensial untuk cara pengobatan kedua kelompok penyaki ini yaitu steroidresponsif,
artinya keadaan bisa diperbaiki dengan terapi kortison karena dasar dari penyaki ini
adalah peradangan eosinofil

Pada penelitian jangka panjang menujukkan bahwa penggunaan steroid inhalasi pada
COPD tidak mempengruhi fungsi paru
Pada sesak nafas karena penyumbatan brokhi , penyebab utama pada asma COPD
menurut mekanisme terjadinya adalah berdasarkan
a) Hiperreaktivitas Bronkhi
b) Reaksi alergi
c) Infeksi Saluran Nafas

a) Hiperreaktivitas Bronkhi ( HRB)


Pada penderita asma dan COPD terdapat hiperakivitas bronkhi. HRB adalah
meningkatnya kepekaan bronkhi terhadap zat-zat merangsang tak spesifik yang

119
dihisap dari udara, HRB aspesifik selalu timbul bersamaan reaksi peradangan pada
saluran nafas.
Sebagian penderita asma mengalami kepekaan yang berlebihan terhadap stimuli
spesifik

STIMULI (Perangsangan) ada beberapa jenis stimuli :


 Perangsangan fisis ( perubahan suhu,dingin, kabut)
 Rangsangan Kimiawi( gas buangan, ozon, asap rokok
 Rangsangan psikis ( emosi dan stres )
 Rangsangan farmakologis 9 hisamin, serotonin, asetilkolin, beta bloker,asetosal
dll termasuk zat-zat pembebas hisamin

b. Reaksi alergi
Pada sebagian pasien asma disamping HRB spesifik juga terdapat Alergi, maksudnya
bahwa bakat keturunan untuk membentuk antibodi terhadap antigen (alergen) tertentu
yang memasuki tubuh. Antibodi ini dari tipe IgE (imunoglobulin tipe E) yang disebut
reagin, mengikat diri pada sel mast di saluran nafas, mata dan hidung. Bila jumlah IgE
sudah cukup maka masuknya alergen yang sama kedalam tubuh menyebabkan
terjadinya penggabungan antigen-antibodi, sel mast pecah mengeluarkan mediatornya
yaitu histamin, akibatnya terjadi bronkhokonstriksi dengan pengembangan mukosa
(udema) hipersekresi dehak yang merupakan gejala khas serangan asma

Sel Mast adalah jenis sel yang hadir dalam jumlah besar di membran hidung dan paru-
paru. Aktivasi sel sel ini oleh antibodi alergi menyebabkan pelepasan beberapa zat,
termasuk histamin dan heparin yang menyebabkan gejala seperti pilek, gatal, hidung
tersumbat, dan produksi lendir

◘ Alergen inhalasi yang masuk kedalam tubuh lewat pernafasan merupakan


penyebab utama reaksi alergi tersebut, penderia asma sangat peka terhadap debu
rumah ( yang mengandung tungau, bulu binatang piaraan, sari bunga / pollen,
bbrp jenis tepung dan jamur
◘ Alergen oral dan lokal yang memasuki tubuh melalui mulut atau kulit, misal
bahan makanan yang mengandung alergen, obat-obat tertentu yang
metabolitnya menimbulkan alergi ataupun zat-zat pembebas histamin

c. Infeksi Saluran Nafas


Dapat menyebabkan gejala radang dengan perubahan pada selaput lendir yang pada
penderita asma COPD memperkuat HRB dan bronkhokonstriksi serta
mempermudah mengatasi alergan. Akhirnya terjadi infeksi yang selalu kambuh akibat
obstruksi bronkhi memudahkan terjadinya inefeksi kembali.

Obat asma dibagi dalam beberapa kelompok


1. Anti alergi, Adalah zat-zat yang berkhasiat menstabilisasi mastcell (sel mast)*
sehingga tidak pecah dan mengakibakan terlepasnya histamin dan mediator peradang
lainnya. Yang terkenal adalah kromoglikat dan nedokromil,tetapi juga antihistamin
( Ketotifen dan oksatomida) dan β2- adrenergik (lemah) memiliki daya kerja ini. Obat
ini sangat berguna untuk prevensi serangan asma dan rhinitis

NAMA RUMUS

120
kromoglikat

nedokromil

ketotifen

2. Bronkhodilator, Pelepasan kejang dan bronkhodilatasi dapat dicapai dengan cara


merangsang sistem adrenergis dengan adrenergika atau melalui penghambatan sistem
kolinergik dengan antikolinergika juga dengan teofilin

a. Agonis -β-adrenergis (β-mimetika) :


Salbutamol, Terbutalin, Fenoterol, Prokaterol
Klenbuterol, juga salmeterol dan formoterol

NAMA RUMUS
Salbutamol

Terbutalin

121
Fenoterol

Prokaterol

Klenbuterol

salmeterol

formoterol

Zat-zat tersebut selektif terhadap reseptor β2- adrenergik ( bronkhospasmolisis)Dan


praktis tidak terhadap reseptor β1

Obat dengan efek kedua reseptor tidak usah digunakan berhubung efeknya terhadap
jantung Seperti : Efedrin, isoprenalin, dan orsiprenalin,

NAMA RUMUS
Efedrin

122
isoprenalin

orsiprenalin,

Pengecualian adalah Adrenalin (efineprin, - reseptor-λ dan -β) yang sangat efektif pada
keadaan kemelut.

NAMA RUMUS
Adrenalin

Mekanisme kerjanya melalui stimulasi reseptor-β yang banyak terdapat di trakhea dan
bronkhi yang menyebabkan aktivasi adenilsiklase

b. Antikolinergika

NAMA RUMUS
Ipratropium

Tiotropium

Deptropin

123
Dalam sel otot polos terdapat keseimbangan antara sistem adrenegis dan dan sistem
kolinergis, bila reseptor- β2 dari sistem adrenirgis terhambat maka sistem kolinergis
yang dominan sehingga terjadi bronkhokonstriksi. Antikolinergis memblok reseptor
muskarin dari saraf-saraf kolinergis di otot polos bronkhi, hingga aktivitas saraf
adrenergis menjadi dominandengan efek brokhodilatasi.
Penggunaan terutama untuk terapi pemeliharaan HRB tapi juga berguna untuk
meniadakan serangan asma akut (melalui inhalasi dengan efek cepat) Ipratropium dan
tiotropium digunakan sebagi inhalasi, Kombinasi dengan β2 –mimetika digunakan
karena menghasilkan efek sedatif

c. Derivat ksantin

NAMA RUMUS
Teofilin O H
H3C N

N
O N
CH3

aminofilin O H
N
H3C
. NH2 CH2 CH2 NH2
N
O N

CH3

Aminof ilin

Aminofilin adalah garam campuran teofilin dengan etilen diamin (1:3)


a. Bronco spasmolitik mengurangi tonus otot bronkus yang meninggi pada asma
bronchial atau bronchitis kronis.
b. Parasimpatolitika menghambat penyempitan bronkus dengan perantara Ciklic
Guanocin Mono Phosfat (C.GMP)
c. β simpatomimetika, menstimulasi pelebaran bronkus dengan perantara C.AMP
dan ksantin menaikkan C.AMP
d. Daya bronkhorelaksasinya berdasarkan blokade reseptor adenosin. Selain itu
teofilin seperti kromoglikat, mencegah meningkatnya hiperreaktivitas dan
bekerja profilaktis.
e. Resorbsi turunan teofilin sangat bervariasi, yang terbaik adalah teofilin
mikrofine (1-5 mikron), aminofilin dan kolinteofilinat.
f. Penggunaan secara terus menerus pada terapi pemeliharaan ternyata efektif
mengurang frekuensi serangan
g. Pada keadaan akut Injeksi aminofilin dapat dikombinasi dengan β2-mimetika
dengan hati-hati karena kedua senyawa ini saling memperkuat efeknya terhadap
jantung

124
3. KORTIKOSTEROIDA

Kortikosteroida berkasiat meniadakan efek mediator seperti peradangan dan gatal gatal.
Daya antiradang ini berdasarkanblokade enzim fofolipase-A2, sehingga pembentukan
mediator prostaglandin dan leukotrien dari asam arakhidonat tidak terjadi.
Kortikosteroida menghambat mekanisme kegiatan alergen yang dapat menyebabkan
degranulasi sel mast, yang juga meningkatkan kepekaan reseptor-β2 sehingga efek β-
mimetika diperkuat Penggunaannya terutama pada serangan asma akibat infeksi virus,
pada infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan. Untku mengurangi HRB zat ini
dapat diberikan perinhalasi atau peroral.
Penggunaan oral dalam jangka waktu lama agar dihindari karena menekan fungsi anak
ginjal yang dapat menyebabkan osteoporosis.

NAMA RUMUS
beklometason

budesonida

flutikason

Beberapa tahun terakhir ini obat-obat Kortikosteroida telah mendesak β2-mimetika


sebagai terapi utama untuk menanggulangi peradangan lokal di bronkhi, keuntungannya
dibanding kortikosteroid oral karena efeknya lokalnya langsung tanpa diserap dalam
darah sehingga tidak menimbulkan efek samping sistemik

2) OBAT BATUK
a. Zat pelunak batuk (Emoliensia)
b. Ekspektoransia
c. Mukolitika
d. Zat pereda (Antitusiv)
e. Antihistaminika
f. Anestesi lokal

a. ZAT PELUNAK BATUK (EMOLIENSIA)


Adalah zat yang memperlunak rangsangan batuk, melumas tenggorok agar tak kering,
dang melunakkan mukosa agar tak teriritasi .
125
Yang banyak digunakan adalah Sirop (Thymi dan Altheae) zat-zat lendir (infus
carragen) dan gula-gula seperti drop (akar manis, succus liquirutiae), permen, pastiles
hisap (memperbanyak sekresi ludah) dsb.

b. EKSPEKTORANSIA
Adalah senyawa yang memudahkan keluarnya dahak , disamping garam
mineral.:Gliseril Guaiakolat, minyak terbang.Radix ipekak dalam tablet Pulvis Doveri
K-Iodida
NH4Cl
Simplisia tanaman
Zat-zat ini memperbanyak produksi dehak (yang encer) sehingga mengurangi
kekentalannya dana mempermudah pengeluarannya dengan batuk, mekanisme
kerjanya merangsang reseptor-reseptor dimukosa lambung kemudian meningkatkan
kegiatan kelenjar sekresi dan saluran lambung-usus dan sebagai refleks
memperbanyak sekresi dari kelenjar yang berada di saluran nafas

Ekspekoran biasanya digunakan pada batuk yang disebabkan inflamasi saluran


pernafasan, dimana selalu terdapat sekret yang kotor, yang tercampur dengan kuman-
kuman.
Dehak yang kotor akan merusak dan merupakan bahan yang dapat meluaskan inflamasi
ke bagian yang lain sehingga harus dibuang. Kadang-kadang diperlukan ekspektoran dan
antiusiv dalam satu kombinasi dimaksudkan agar batuknya tidak terlalu sering dan
setiap batuk cukup dapat dikeluarkan dehak yang kotor yang banyak.

Sebagai ekspentoransia digunakan :

NAMA RUMUS STRUKTUR


OCH3
Guaiafenesin
(Gliseril Guaiakolat)
O CH2 CH CH2OH

OH
COOH
Asetil Sistein CH3 C NH CH
O CH2SH
COO-
Karbo Sistein +H N CH
3

CH2 S CH2 COOH

Bromheksin Br CH2 N
CH3
NH2
Br

Aksi kerja

126
1) Ekspektoransia, yang bekerja sekretolitik merangsang mukosa bronkus sehingga
sekresi bronkus ditingkatkan melalui stimulasi facus dengan pembentukan secret
yang encer sehingga mudah dikeluarkan melalui batuk, K-Iodida dan NH4Cl
merupakan sekretolitik
2) Asetil Sisten, karbosistein dan bromheksin, mengurangi viskositas secret bronkus,
berdasarkan reaksi kimia langsung dengan glikoprotein yang terdapat didalam
lendir (secret)

c. MUKOLITIKA
Zat ini berdaya merombak dan melarutkan dehak sehingga viscositasnya dikurangi dan
pengeluarannya dipermudah. Lendir itu memiliki gugus sulfhidril ( -SH ) yang saling
mengikat makromolukulnya.
Senyawa sitein dan mesna aksinya membuka jembatan disulfida ini sedangkan
bromheksin dan ambroksol aksinya memutuskan serat-serat (rantai panjang)
mukopolisakkarida.
Mukolitika digunakan pda batuk dengan dehak yang kental sekali seperti pada bronkhitis,
emfisema

Senyawa Mukolitika
NAMA RUMUS STRUKTUR
ambroksol

karbosistein

mesna

asetilsistein

Kalium iodida KI

Amonium Klorida NH4Cl

Semua senyawa ini mengurang kekentalan dehak, mukolitika dengan merombak


mukoproteinnya dan ekspekstoransia dengan mengencerkan dehak

127
d. ZAT PEREDA / ANTITUSIVA
Antitusif atau supressiv digunakan terhadap batuk yang non produktiv yang tanpa dehak,
sedangkan ekspenktoransia digunakan pada batuk yang produktif ( batuk yang disertai
pengeluaran dehak)
Antitusif biasanya dipergunakan pada batuk yang disebabkan oleh iritasi dari saluran
nafas. Anititusiv bekerja terhadap pusaat refleks batuk secara langsung.
Antitusif Bekerja pada pengendali batuk di medulla untuk menekan refleks batuk
Batuk adalah cara tubuh untuk mengeluarkan sekret atau material lain dari saluran nafas
Bila batuk tidak produktif dan mengiritasi boleh diberikan antitusif
Dekstrometrofan adalah antitusif nonnarkotik
Kerja antitusiv diperlihatkan pula oleh Noskapin ( Narkotin ),alkaloid opium, yang
sebagai turunan benzil-tetrahidro-isokinolinDari segi struktur sekerabat dengan
spasmolitik papaverin.
Noskapin alami ( α narkotin ) mempunyai konfigurasi S pada atom C kiral dari cincin
lakton , sedangkan β-narkotin kerkonfigurasi R Dekstrometorfan yang termasuk
golongan senyawa morfinan Juga digunakan sebagai antitusiv.
Isoaminil berkerabat jaauh dengan senyawa ini, sedang klobutinol memperlihatkan
analogi struktur dengan dekstropropoksifen
Okseladin adalah ester asam 2-etil-2-fetol butirat, sama seperti pentoksiverin yang
mengandung unsur kolamin

Golongan senyawa yang dipergunakan adalah turunan Morfin dan analgeika kuat yang
lain dan yang terpenting adalah Kodein
Antitusiv lain deretan morfin aau hidromorfin adalah : etil morfin, dihidrokodein,
hidrokodon dan tebakon.
Kerja antitusiv diperlihatkan pula oleh Noskapin ( Narkotin ), alkaloid opium, yang
sebagai turunan benzil-tetrahidro-isokinolin
Dari segi struktur sekerabat dengan spasmolitik papaverin. Noskapin alami ( α narkotin )
mempunyai konfigurasi S pada atom C kiral dari cincin lakton , sedangkan β-narkotin
kerkonfigurasi R
Dekstrometorfan yang termasuk golongan senyawa morfinan juga digunakan sebagai
antitusiv. Isoaminil berkerabat jaauh dengan senyawa ini, sedang klobutinol
memperlihatkan analogi struktur dengan dekstropropoksifen
Okseladin adalah ester asam 2-etil-2-fetol butirat, sama seperti pentoksiverin yang
mengandung unsur kolamin

SENYAWA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI ANTITUSIVA


Golongan senyawa yang dipergunakan adalah urunan Morfin dan analgetika kuat yang
lain dan yang terpentingadalah kodein.
Antitusiv lain deretan morfin atau hidromorfin adalah :
a. Kodein
b. etil morfin
c. dihidrokodein
d. hidrokodon
e. tebakon.

Dari turunan morfinan : Dekstro Metorfan

ANTITUSIV LAIN

128
NAMA RUMUS
O

O NH
Noskapin
H3CO

H3CO O
OCH3

CH3
Isoaminil C
H3C HC CH2 CH N(CH3)2
CH3 CH3
Klobutinol
Cl CH2 OH
C
H3C CH CH2 N(CH3)2
CH3
O
Okseladin C O CH2 CH2O (CH2 )2 N(CH3)2
C
C2H5 CH3

Pentoksiverin O
C O CH2 CH2 O CH2 CH2 N(CH3)2

e. ANTIHISTAMINIKA

Obat-obat iniseringkali efektif berdasarkan efek sedatifmya yang juga dapat


menekan rasa gatal ditenggorokan.
Antihistaminika banyak digunakan dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat
batuk lain dalam bentuk sirup

NAMA RUMUS
Prometazin,

129
Oksomemazin,

Difenhidramin

d-Klorfeniramin

EKSPEKTORANSIA
Adalah senyawa yang memudahkan keluarnya dahak disamping garam mineral.
1. K-Iodida
2. H4Cl
3. Simplisia tanaman

BRONKOSPASMOLITIK
Senyawa yang digunakan sebagai bronkospasmolitik
1. Golongan parasimpatolitik
H3C N CH(CH3)2

Br

H
O C CH CH2OH
Ipatropium Bromida
O
2. Golongan β2 simpatomimetik
Terbutalin,fenoterol dan salbutamol

H2N CH CH2 NH C(CH3)3

CH3

Klenbuterol

130
131

Anda mungkin juga menyukai