PENUNTUN
Sholihatil Hidayati, M.Farm., Apt
Modifikasi Molekul
• Eksplorasi dan eksploitasi senyawa penuntun
yang mempunyai aktivitas biologis tertentu dan
menarik untuk digunakan sebagai bahan awal
pengembangan obat
• Tujuan :
1. Untuk mendapatkan senyawa lebih poten,
spesifik, aman dan efek samping minimal
2. Perubahan spektrum aktivitas senyawa
3. Modulasi farmakokinetik
Perubahan spektrum aktivitas senyawa
penuntun
• Merubah senyawa agonisantagonis spesifik
• Memisahkan komponen utama dari spektrum
aktivitas ke dalam molekul yang berbeda sehingga
di dapatkan senyawa dengan spektrum baru
• Kombinasi aktivitas dari obat yang berbeda
• Memperkecil efek samping spektrum aktivitas
baru yang lebih spesifik dan mempunyai indeks
terapi besar atau efek samping minimal
• Selektif terhadap spesies atau organ tertentu
Modulasi farmakokinetik
• Hubungan dosis-efek (turunan benzilpenisilin)
• Hubungan kadar-waktu (medroksi progesteron
asetat)
• Distribusi obat pada berbagai kompartemen
(obat dibuat hidrofilik kuattidak tembus
membran ttt dan efektif pada kompartemen
ttt) sulfatiazol
Prosedur dalam Modifikasi Molekul
• Ariens perubahan struktur dan sifat kimia fisik :
1. Pembuatan seri senyawa homolog
2. Mengubah jenis atau kedudukan substituen pada rantai samping
3. Mengganti bagian yang kurang penting dan mempertahankan gugus fungsi
yang ada
4. Melakukan penyederhanaan struktur
5. Konversi produk alami
6. Modifikasi dengan petunjuk tetapan kimia fisika dari substituent
7. Penggunaan prinsip isosterik
8. Memisahkan campuran isomer
9. Pembentukan senyawa kembar
10.Modifikasi molekul secara alami
11.Transformasi mikroba
Pembuatan seri senyawa homolog
• Memperpanjang rantai hidrokarbon
perubahan sifat kimia fisik senyawa
mempengaruhi aktivitas biologi
• Contoh : seri homolog n-alifatik alkohol dan n-
alkil resorsinol
Mengubah jenis atau kedudukan substituen
pada rantai samping
• Tranilsiprominamfetamin
• Amfetamin memiliki aktifitas penghambat
monoamin oksidase (MAO) seperlima ribu dari
aktivitas tranilsipromin
Mengganti bagian yang kurang penting dan
mempertahankan gugus fungsi yang ada
Dapson Sulfadoksin
(antilepra) (antimalaria)
Sulfadiazin
Karbutamid lC N (antibakteri sistemik)
(antidiabetes)
NH
H2NO2S S
O2
Tolbutamid
(antidiabetes) HOOC SO2N(C3H7)2
H Probenesid
lC N (urikosurik)
Cl SO2NHCONHC3H7 NH
H2NO2S S
O2 1. TURUNAN
Klorpropamid Hidroklorotiazid SULFONAMIDA
(antidiabetes masa kerja panjang) (diuretik poten)
O H
CH3
S
R C N
CH3 2. Turunan Penisilin
N
O
COOH
OCH2 Penisilin V
+ gugus penarik elektron
pada posisi a cincin aromatis
CH Ampisilin
NH2
O H
CH3
S
R C N
CH3
N
O
COOH
CH Karbenisilin
COOH Aktif thd Gram (+) dan Gram (-)
CH Sulbenilsilin
SO3H
R
Tidak tahan
CH2 Benzilpenisilin
enzim b-laktamase
OCH3
Metisilin
+ gugus ‘bulky”
OCH3
pada cincin
Nafsilin
Tahan terhadap
OCH2CH3
R'
enzim b-laktamase
Oksasilin (R' = H)
HN
Kloksasilin (R' = 6-Cl)
O CH3
Dikloksasilin (R' = 2-Cl,6-Cl)
O2
S CH3
N
O COOH
R Nama obat
Asam klavulanat
H Sulbaktam
O
CH2 O C C(CH3)3 Pivsulbaktam
Tahan terhadap
enzim b-laktamase
H O H
CH3
S
R' C C N
CH3
NH2 N
O
COOR
R R'
CH O C OCH2CH3 H Bakampisilin
CH3
O
O
Absorpsi lebih besar
H Talampisilin
H O H
CH3
S
C C N
CH3
NH N
O
COOH
R
N O
Piperapisilin
N O Asilasi N menjadi lebih
C2H5 asam
C=O
N O
Azlosilin
NH
Aktif thd Pseudomonas aeruginosa
C=O
R N-Benzoilampisilin
Sifat klinik turunan penisilin
Aktivitas Antibakteri Stabilitas
No Nama
Turunan Gram Gram P. aeru- Asam pH 3 Enzim b-
(+) (-) ginosa laktamase
1 Penisilin G + - - - -
2 Penisilin V + - - + -
3 Kloksasilin + - - + +
4 Dikloksasilin + - - + +
5 Flukloksasilin + - - + +
6 Ampisilin + ± - + -
7 Amoksisilin + ± - + -
8 Bakampisilin + ± - + -
9 Talampisilin + ± - + -
10 Pivampisilin + ± - + -
11 Karbenisilin + ± + - -
12 Sulbenisilin + ± + - -
13 Piperasilin + ± + + -
14 Sultamisilin + ± - + +
Melakukan penyederhanaan struktur
O OCH3
C
O N
C
O
Kokain (1865)
O
H2N C
O
Benzokain (1890)
O
O C N
H2N C N O
O
Prokain (1906) Amilokain (1904)
O O
HN C N C
O O
Tetrakain (1931) Piperokain (1930)
O O
H2N C NH C NH
O O