BAB-9
SINTESIS SENYAWA
AROMATIS
A. PENDAHULUAN
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan:
a. Prinsip/Konsep Dasar
b. Strategi atau Urutan Langkah Sintesis Senyawa Aromatis
c. Pedoman Penentuan Langkah Diskoneksi pada Senyawa Aromatis
B. MATERI POKOK
1. Prinsip/Konsep Dasar
Senyawa aromatis dipilih karena pemutusan ikatannya lebih jelas
(biasanya antara cincin benzena dan substituent yang diikatnya langsung).
Istilah yang digunakan disini adalah diskoneksi interkonversi gugus fungsi
(IGF) dan sinton.
Diskoneksi hanya dapat dilakukan bila telah dikenal reaksi baliknya
dengan baik dan jelas. Misal, anastetik lokal benzocain (1) dapat didiskoneksi
pada ikatan C-O, seperti terlihat pada proses diskoneksi berikut.
CO2H
OEt C-O
+ EtOH
ester
H2 N H2N
CH3
CO2H CO2H IGF
IGF
O2N
H2N O2N
CH3 CH3
C-N
Nitration
O2N H
H2SO4
O2N O2N
CO2H
H2 EtOH
MT (1)
Pd C H+
H2N
a
O
O
MeO
O
b
MeO
(2)
MeO
Cl
MeO H
MeO
MeO
reagent
2. Strategi/Urutan Langkah
Strategi atau urutan langkah untuk mengadakan diskoneksi terhadap
ikatan tertentu dari suatu molekul merupakan langkah penggabungan reaksi-
reaksi yang akan dilakukan. Kita tinjau reaksi substitusi terhadap senyawa
aromatik berikut:
H+
+
R1
-
SO3+Na
R2
HO3S
SO3
R1
R1
H2SO4
(1)
R2
R2
(2)
HO3S
O
a +
Br
a b
+ Cl
Pedoman 2
Jika terdapat beberapa alternatif diskoneksi, lakukan diskoneksi gugus
yang paling kuat efek tarikan elektronnya. Gugus ini bersifat pendeaktif cincin
benzena sehingga menghambat reaksi substitusi benzena selanjutnya.
Senyawa (4) merupakan senyawa aromatis dengan lima gugus pada
cincin benzena. Gugus nitro bersifat penarik elektron paling kuat sehingga
harus didiskoneksi pertama kali.
Analisis 1
O2N NO2
C-N
?
Nitrasi
OMe
OMe
(4)
Kita dapat menambahkan baik gugus metil atau t-butil dengan alkilasi
Friedel Crafts. Gugus metoksi bersifat pengarah o, p kuat sehingga yang lebih
mungkin adalah mendiskoneksi t-butil.
Analisis 2
OMe OMe
(5)
Sintesis
Pedoman 3
Analisis
Cl Cl
IGF C-Cl
Chlorination
Cl3C H3C H3C
Sintesis
Cl
Cl2 Cl2
FeCl3 PCl3
H3C H3C
Cl
Cl
SbF5
F3C
Cl3C (7)
Pedoman 4
Analisis:
NH2
CN
CO2H
Cl
Cl
Cl
Subtitusi
IGF nukleofilik
NH2 NO2
CN
NH2
Cl
Cl
Pedoman 5
Untuk memecahkan permasalahan penentuan jalur diskoneksi yang
sukar, eperti penambahan dua gugus pengarah o,p yang terletak pada posisi
meta satu sama lain, gugus amino ditambahkan untuk mengatur posisi yang
diinginkan kemudian dihilangkan kembali dengan diazotasi daaan reduksi.
R R R R R
1. HONO
2. H3PO2
or EtOH, H+
X X
yang tidak diinginkan tersebut, setelah gugus -NO2 diubah menjadi amina
(bersifat pengarah o,p)
H2 N OH H2N OPr
OH
O NEt2
CO2H
CO2H
O
(9) (10) (11)
Analisis:
OH OH
H OH
IGF
OR OR OR
HNO3 1. H2, Pd, C
H2SO4 2. Ac2O
CO2H O2N CO2H AcHN CO2H
68%
O2N OR O2N OR
+
1. HNO3 RONO. H
EtOH
2. HO- , H2O
H2N CO2H CO2H
H2N OR
reduksi
Fe (III)OH
alkali
BUKU AJAR MAHASISWA CO2H 10
Program Studi S-1 Kimia, FMIPA Unesa Surabaya
Pedoman 6
Perhatikan gugus yang sukar ditambahkan dalam cincin. Gugus tersebut
tidak perlu didiskoneksi tetapi digunakan bahan awal yang telah
mengandung gugus tersebut. Pada sintesis senyawa (9) gugus OH tidak perlu
didiskoneksi, tetapi digunakan m-kresol sebagai bahan dasar, begitu juga
gugus fenil pada sintesis senyawa 8 (digunakan bahan awal bifenil).
Pedoman 7
Perhatikan kombinasi gugus yang ada pada senyawa yang diinginkan
dan hubungkan dengaan bahan awal yang mungkin tersedia, terutama untuk
kombinsi gugus dengan posisi yang sulit. Hal ini dapat dilihat pada sintesis
senyawa (4) dari m-kresol, (8) dari bifenil dan (9) dari asaam salisilat.
Senyawa (12) diperlukan untuk sintesis obat anti asma salbutanol (13).
Asam (12) dapat dibuat dengan reaksi Friedel Crafts terhadap asaam salisilat.
Analisis:
CO2H CO2H
C-C O
+
Friedel
OH Crafts Cl OH
(12 a) (11)
Sintesis:
CO2H CO2H
Ac2O AlCl
MT(12)
OH OAc
(11)
Senyawa (14) sebenarnya tidak perlu dibuat karenaa senyawa tersebut adalah
aspirin.
Pedoman 8
Hindarkan urutan sintesis yang memungkinkan untuk terjaaaaadinya
reaksi yang tidak diinginkan pada posisi lain dari molekul. Nitrasi
benzaldehid hanya memberikan 50% m-nitrobenzaldehid karena asam nitraat
mengoksidasi aldehid menjadi asam karboksilat. Hal ini dapat diatasi dengan
melakukan nitrasi terhadap asam kaarboksilat dan selanjutnyaa dilakukan
reduksi terhadap asaam.
Contoh yang menarik adalah senyawa (15) yang merupakan bahan
pembuat obat anti malaria (16). Gugus –OEt dibiarkan tetap dalam bahan awal
sehingga ada dua jalur langkah sintesis.
Analisis:
OEt
a
OEt
Cl
nitration OEt
chloromethylation
Cl
OEt
b
NO2 chloromethylation
nitration
NO2
Sintesis:
OEt
OEt
CH2O
HNO3 MT (15)
HCl 75%
NO2
Pedoman 9
Jika produk o,p dihasilkan, satu strategi untuk menghindari pemisahan
isomer adalah mengatur sedemikian hinggaa posisi saalah satu (o atau p)
menjadi dirintangi. Ester dari fenol (17) digunakan sebagai fungisida kebun,
Dinokaf (18). Kita dapat mendiskoneksi pertama kali (pedoman 2) tetapi
reaksi Friedel Crafts akan menghasilkan produk para yang lebih banyak. Hal
ini disebabkan adanya halangan sterik yang besar akibat ukuran elektrofil
(alkil) yang sangat besar.
Analisis I:
n-Hex
n-Hex
F-C OH
OH nitration
O2N NO2
OH OH
nitration
OH F-C
O2N NO2
O2N NO2
Sintesis:
OH OH n-Hex
HNO3
OH
MT (17) (18)
AlCl3
O2N NO2
Dua reaksi yang dapat menghasilkan sejumlah produk orto adalah (i)
Penataan ulang Fries dan (ii) reaaksi Reimer-Tiemen. Pada reaksi ini
mensyaratkan adanya satu gugus hidroksil pada cincin benzena.
OH O R OH
AlCl3
R R R
R
O
OH
OH
CH3Cl
(ii)
R R
-
HO
CHO