SENYAWA
AROMATIK
1
Bila kita memulai dari senyawa aromatik hampir
semua ikatan yang akan didiskoneksi merupakan
ikatan yang terkait dengan cincin aromatik.
Kita akan menggunakan teknik diskoneksi,
interkonversi gugus fungsi (IGF), dan sinton
Diskoneksi merupakan kebalikan langkah sintesis
atau reaksi, pada diskoneksi kita harus mempunyai
reaksi yang dapat dipercaya
2
PRINSIP-PRINSIP DASAR SINTESIS SENYAWA AROMATIK
Sebagai elektrofil adalah NO2+ (ion nitronium), dihasilkan dari reaksi antara HNO3
dan H2SO4.
3. Reaksi sulfonasi
Benzena bereaksi lambat dengan H2SO4 pada suhu tinggi
menghasilkan asam benzena sufonat.
4
Sebagai elektrofil adalah SO3 yang merupakan elektrofil relatif
kuat karena atom S yang kekurangan elektron, atau +SO3H yang
dihasilkan dari reaksi:
4. Reaksi Friedel-Crafts
Reaksi Friedel-Crafts meliputi reaksi alkilasi dan reaksi asilasi.
Reaksi alkilasi:
5
Sebagai elektrofil dalam reaksi alkilasi Friedel-Crafts adalah ion
karbonium (R+). Karena melibatkan ion karbonium, maka
seringkali terjadi reaksi pnyusunan ulang (rearrangement)
membentuk karbonium yang lebih stabil.
Reaksi asilasi:
Analisis 1
O C-O CO2H
OEt + EtOH
Ester
H2N
H2N
4-aminobenzoic acid
ethyl 4-aminobenzoate
H2N O2N
O2 N
4-aminobenzoic acid 4-nitrobenzoic acid
1-methyl-4-nitrobenzene
CO2H O
EtOH
H2 OEt
H2N H+
Pd, C H2N
4-aminobenzoic acid ethyl 4-aminobenzoate
(Benzokain)
10
SUBSTITUSI NUKLEOFILIK HALIDA
Pemindahan langsung Halida dr cincin aromatik hanya
dimungkinkan bila ada ggs nitro pada orto dan para atau
ggs penarik elektron serupa.
Senyawa ini dibuat dengan NITRASI
Cl Nu
Cl
NO2 NO2
-
HNO3 Nu
H2SO4
NO2 NO2
chlorobenzene
1-chloro-2,4-dinitrobenzene
11
SINTON
Diskoneksi aromatik lain yang digunakan adalah reaksi Friedel
Craft, contoh pada “Hawthorn Blossom Perfume”. Sintesis ini
berawal dari eter.
Analisis
O C-C
H
CH3 Frriedel Craft O
+
H3C O Cl CH3
H3C O
anisole acetyl chloride
1-(4-methoxyphenyl)ethan-1-one
Sintesis
O
H
MeCOCl CH3
H3C O
AlCl3 H3C O
12
anisole
1-(4-methoxyphenyl)ethan-1-one
Pada sintesa Benzokain, penyerangan pada cincin
benzen menghasilkan sinton kation MeCO+ dari
friedel craff dan NO2+ dari Nitrasi.
Pada reaksi berikut dituliskan sebagai “a” dan bukan
“b” karena cincin aromatik bersifat sebagai nukleofil
dan asam asil klorida sebagai elektrofil _
O
+
a H3C O +
CH3
O
(1) (2)
CH3
H3C O
+ O
b +
1-(4-methoxyphenyl)ethan-1-one H3C O -
CH313
Fragmen 1 dan 2 adalah fragmen yang ideal, sehingga dapat
mempermudah kita memutuskan reagen apa yang digunakan
Untuk sinton anionik reagen yang umum digunakan adalah
hidrokarbon yang bersangkutan
Untuk sinton kationik reagen yg umum digunakan adalah halida
yang bersangkutan
O O O
+
CH3 CH3 Cl CH3
H3C O
H
_
1-(4-methoxyphenyl)ethan-1-one
H3C O H3C O
Sinton Reagen
14
ELEKTROFIL SATU “C” PD SINTESIS
AROMATIK
• Metode yang paling dapat dipercaya adalah klorometilasi dengan CH 2O dan
HCl.
• Metode lain menambah satu atom karbon dengan satu gugus fungsional yang
ada pada tabel.
H X
X
R R
X Reagen Reaksi
CH2Cl CH2O + HCl + ZnCl2 Klorometilasi
CHO CHCl3 + HO- Reimer-Tiemenn
(hanya untuk fenol R-OH)
Me2N=CCH-OPOCl2 Formilasi
(Me2 NCHO+POCl3) Vilsmeier Haack
CO + HCl + AlCl3
Zn (CN)2 + HCl 15
Senyawa piperonal dapat dibuat dengan cara
klorometilasi
Analisis
CHO CH2Cl H
IGF C-C
O O klorometilasi O
O O O
benzo[d][1,3]dioxole-5- benzo[d][1,3]dioxole
carbaldehyde 5-(chloromethyl)
benzo[d][1,3]dioxole
Sintesis
CH2Cl CHO
H
CH2O oksidasi
ZnCl2 O (heksamin) O
O
HCl O 16
O O
Bila dikehendaki heteroatom, nitrasi akan memberikan gugus
NO2 dan halogenasi memasukkan Cl dan Br secara langsung
(substitusi nukleofilik)
H X
X
R R
Y X Reagen
Reduksi -NO2 -NH2 H2, Pd, C, Sn, HCl Pekat
-COR -CH(OH)R NaBH4
-COR -CH2R Mis: Zn/Hg, HCl pekat
Oksidasi -CH2Cl -CHO heksamin
-CH2R -CO2H KMnO4
-CH3
-COR -OCOR R’CO3H
Substitusi -CH3 -CCl3 Cl2, PCl5
-CCl3 -CF3 SbF5
18
-CN -CO2H HO , H2O
-
Reaksi samping senyawa aromatik yang lain dapat ditambahkan
dengan baik oleh IGF.
IGF rantai samping senyawa aromatik dapat dilakukan dengan
reaksi oksidasi, reduksi, dan substitusi. Beberapa contoh
perubahan rantai samping senyawa aromatik oleh IGF disajikan
pada tabel
19
TABEL. PERUBAHAN RANTAI SAMPING SENYAWA AROMATIK
DENGAN IGF
20
SUBSTITUSI
NUKLEOFILIK
AROMATIK
21
Apabila dikehendaki penambahan atom oksigen pada
cincin aromatik diperlukan pendekatan alternatif lain,
yaitu dengan menambahkan sinton RO- pada senyawa
aromatik dengan suatu gugus pergi (a leaving group).
Reaksi ini dikenal dengan nama reaksi substitusi
nukleofilik terhadap senyawa aromatik. Reaksi akan
berjalan dengan baik apabila gugus pergi adalah N2
(garam diazonium).
Urutan sintesis adalah nitrasi, diazotasi, dan substitusi
22
Sintesis senyawa fenol dapat dianalisis dengan cara ini, OH diubah
menjadi NO2. Brom dapat ditambahkan pada tingkat amino atau
tingkat fenol, tetapi tingkat amino memberikan kontrol yang lebih
baik.
23
Dalam praktek di laboratorium, gugus amino dilindungi
sebagai amida untuk mencegah brom juga terikat pada
posisi orto yang lain.
24
Beberapa nukleofil seperti CN-, Cl-, Br-, paling baik
ditambahkan sebagai derivat Cu(I).
Daftar nukleofil lain yang dapat digunakan dalam reaksi
pemindahan (displacement) nukleofilik dari garam diazonium
disajikan pada tabel
25
Salah satu contoh sintesis senyawa aromatik dengan cara
pemindahan nukleofilik dari garam diazonium adalah
sintesis senyawa sianida aromatik (9).
26
SUBSTITUSI
NUKLEOFILIK
DARI HALIDA
27
Reaksi pemindahan langsung gugus halida dari cincin aromatik
dengan suatu nukleofil hanya dimungkinkan apabila terdapat
gugus nitro pada posisi orto dan para terhadap halida, atau gugus
penarik elektron sejenis.
Senyawa ini mudah dibuat dengan reaksi nitrasi
28
HERBISIDA BUATAN
LILLEY COMPANY, TRIFLURALIN B
Ggs amino dapat ditambahkan dengan cara substitusi
nukleotida dari herbisida, dan 2 ggs nitro dimasukkan dengan
nitrasi secara langsung.
Analisis
NR2 Cl Cl
O2N NO2 O2N NO2
C-N C-N
Trifluralin B
R= n propil
Sintesis
Cl N
Cl
O2N NO2 O2N NO2
HNO3 basa
H2SO4 n-Pr2NH
CF3 CF3
CF3 29
2,6-dinitro-N,N-dipropyl-4-
(trifluoromethyl)aniline
Sintesis
CH3 CH3
Me +
SO2Cl ClO2S =TsCl
ClSO2OH
toluene 2-methylbenzene 4-methylbenzene
sulfonic acid sulfonyl chloride
NH3
O
CO2H
CH3
NH
SO2NH2 S
SO2NH2 O2
2-sulfamoylbenzoic acid
2-methylbenzene benzo[d]isothiazol-3
sulfonamide (2H)-one 1,1-dioxide
CH3
C-S Me
SO2OH Sulfonasi
2-methylbenzene toluene
sulfonic acid
NO2 NH2
HNO3 H2
R
H2SO4
Pd, C
benzene nitrobenzene aniline
NaNO2 N2 H2O OH
0 hidrolisis
HCl, 5 C
phenol 34
Brom dapat ditambahkan pada amino/tingkat fenol,
namun amino memberikan kontrol yg lebih baik.
Analisis
OH NH2
Substrat
C-Br
H3C via N2+ H 3C
Br Br Brominasi
2-bromo-4-methylphenol 2-bromo-4-methylaniline
NH2
NO2
IGF C-N
H3C H3C
H3C Nitrasi
35
p-toluidine toluene
1-methyl-4-nitrobenzene
Dalam prakteknya, amino dilindungi sebagai amida
untuk mencegah Brom terikat pada posisi orto yang lain
Sintesis
NO2 NH2
H3C Sn
HNO3 HOAc
H3C H3C
H2SO4 HCl Pekat
toluene
1-methyl-4-nitrobenzene p-toluidine
Z= nukleofilik Reagen
HO H2O
RO R-OH
CN Cu(I)CN
Cl Cu(I)Cl
Br Cu(I)Br
I KI
Ar ArH
37
H H3PO2 atau EtOH/H+
Sianida aromatik dapat didiskoneksi dengan cara
pemindahan nukleofilik dari garam diazonium
Analisis
H3C H3C
2-methylbenzonitrile o-toluidine
O 2N C-N
Nitrasi H3C
H 3C
toluene
38
1-methyl-2-nitrobenzene
Sintesis
O2N
H3C H2
HNO3
H3C Pd, C
toluene H2SO4
1-methyl-2-nitrobenzene
H2N
NC
1. NaNO2, HCl
H3C H3C
2. Cu(I)CN
o-toluidine 2-methylbenzonitrile
64-70%
39
Mekanisme Reaksi:
EtOH OEt
Na
NaOEt
1. Ionisasi NaOEt (NaOC2H5) super dry (s.d)
O O O
2. Pembentukan Karbanion
H2 C CH3 H2C CH3 H2C CH3
H
OEt
O O O O O
3. Substitusi Nukleofilik H3C
O H2 C CH3 EtO C CH3
H2
pentane-2,4-dione
H3C OEt
41
Pada tahap analisis dilakukan diskoneksi pada ikatan C-O,
diskoneksi diberi label untuk memperlihatkan reaksi
pebuatannya.
O
Analisis : O
OH
OEt C-O
Ester + EtOH
H2N H2N