Anda di halaman 1dari 8

TUGAS LIPIDA

KELOMPOK 6

1. Desi Wulandari (160332605877)


2. Maulia Nila Kusuma Sari (160332605843)
3. Satriyo Setyo Hutomo (160332605857)
4. Venty Eka Nur Yulianti (160332605867)

1. Makromolekul merupakan molekul yang terdiri atas banyak atom. Makromolekul terdiri
dari polisakarida dan lipid dimana lipid merupakan lemak netral yang terdiri atas asam
lemak dan gliserol. Lipid merupakan senyawa-senyawa heterogen (lemak dan minyak).
Contohnya monogliserida, fosfolipid, kolestrol
2. Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain, selain alkohol dan
asam lemak. Contohnya : fosfolipid, kolesterol, spingomielin, tokoferol
Lipid sederhana adalah ester yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen.
Contohnya : steroid, triasigliserida, diasigliserida, wax, karoten, likopen
3. Karena triasilgliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak nabati dan
funsinya dalam sel sebagai penyimpan energi cadangan dari sumber lipid
4. Peran fosfolipid di dalam sel :
 Fosfolipid merupakan komponen utama dari semua membran sel. Lapisan ganda
molekul fosfolipid menentukan transisi mineral, nutrisi, dan obat-obatan yang
masuk dan keluar dari sel dan mempengaruhi berbagai fungsi mereka

 Susunan molekul fosfolipid dalam lipid bilayer mencegah asam amino,


karbohidrat, asam nukleat, dan protein bergerak melintasi membran melalui
difusi. Lipid bilayer biasanya membantu mencegah molekul yang berdekatan dan
menempel satu sama lain.

Peran steroid di dalam sel :

 Steroid adalah senyawa organik terbuat dari turunan lemak. Hormon streroid
adalah steroid yang berfungsi sebagai hormon. Berperan sebagai pengatur dalam
banyak proses metabolisme termasuk pembentukan glukosa dari asam amino dan
asam lemak dan penyimpanan glikogen dalam hati

Peran spingomielin di dalam sel :

 Untuk mempercepat impuls dari satu sel saraf ke sel saraf otot atau sel target lain
5. Titik leleh minyak zaitun lebih rendah karena ikatan rangkapnya lebih banyak
dibandingkan mentega. Selain itu isomer minyak yang memiliki konfigurasi cis
menyebabkan minyak zaitun memiliki titik leleh yang lebih rendah dibandingkan
mentega yang memiliki konfigurasi trans lebih banyak
6. a). Hidrogenasi trigliserida tidak jenuh

O O
H2C O C R H2C O C R
O 7 O 7
H2
HC O C HC O C
O 7 R O 7 R
Raney Ni
H2C O C R H2C O C R
7 7

Trigliserida (cair) Trigliserida (padat)

b). Hidrolisis trigliserida dengan asam/ enzim


O O
R'
H2 C O C O H2 C OH R' C O OH
R''
HC O C O + 3H2O HC OH + R'' C O OH
R'''
H2 C O C H2 C OH R''' C OH
Trigliserida Gliserol Asam Lemak
c). Saponifikasi trigliserida
O O
R'
H2C O C O H2C OH R' C O ONa
R''
HC O C O + 3NaOH HC OH + R'' C O ONa
R'''
H2C O C H2C OH R''' C ONa
Trigliserida Basa Gliserol Natrium Karboksilat
(sabun)

7. Perbedaan

Perbedaan Fosfogliserida Trigliserida


Struktur Mengandung dua asam Mengandung tiga asam
lemak dan satu gugus fosfat lemak

Kelarutan Larut dalam lemak dan air Larut dalam lemak

Susunan interaksi antar


molekul

8. Persamaan fosfolipid dan sabun

Memiliki kerangka gliserol dan gugus asil

Sama-sama memiliki kepala bersifat polar (hidrofilik) dan ekor yang bersifat non polar
(hidrofobik)

9. a. Asam eicosapentaenoat (EPA)


HO

b. Asam dokosaheksaenoat (DHA)


H
O

H
H H

H H
H

H
H

H
H

EPA merupakan senyawa dengan 20 rantai karbon yang memiliki 5 ikatan rangkap, dimana
ikatan rangkap pertama terletak pada posisi ke-3 dihitung dari gugus metil. DHA
merupakan senyawa dengan 2 rantai karbon yang memiliki 6 ikatan rangkap, dengan ikatan
rangkap pertama terletak pada posisi ke-3 dihitung dari gugus metil. Oleh karena itu, EPA
dan DHA digolongkan dalam asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 berperan dalam
pencegahan penyakit jantung melalui penuruan resiko trombobis (koagulasi pembuluh
darah) dan aterosklerosis (disebabkan oleh lemak jahat, contohnya LDL, VLDL) akibat
perubahan profil lipid plasma dan sintesis eikosanoid. EPA dan DHA dikonversi menjadi
prostaglandin yang mengatur aktivitas sel dan fungsi kardiovaskular. Selain itu EPA dan
DHA dapat menurunkan trigliserida darah.

10. a. kolesterol

HO

Kepala polar
Ekor non polar

b. fosfatidilkolina (lecithin)
O

O R'
O
R O O O
P N

O O-

Ekor (non polar) Kepala (polar)

c. spingomyelin
O

C
R NH H
H3C(H2C)12 O O
p N
H O O
HO

ekor (non polar) kepala (polar)

d. Cerebrosida

OH

Kepala  polar (hidrofilik)


HO
O

HO O HO

OH

HN R

O Ekor  non polar (hidrofobik)

11.
Membran plasma terdiri dari protein dan fosfolipida. lipid mempunyai kepala yang
bersifat polar (hidrofilik) dan ekor yang bersifat nonpolar (hidrofobik). Bagian kepala akan
berada di luar sedangkan bagian ekor akan saling menyatu membentuk 2 lapisan (bilayer).

Di dalam membran, terjadi transportasi zat antara sel dengan lingkungannya. Ada 2 jenis
transport, transport pasif dan transport aktif. Transport pasif, transportasi dari konsentrasi tinggi
ke rendah (difusi) melalui membran plasma tanpa memerlukan energi sedangkan transport aktif,
transportasi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi sehingga memerlukan energi.

Difusi dalam transport membran dibagi menjadi 2, yaitu difusi sederhana dan difusi
terfasilitasi. Dalam difusi sederhana, substansi melewati fosfolipid, sedangkan difusi terfasilitasi
melalui protein.

a. H2O dapat ditransport melalui difusi sederhana karena H2O merupakan molekul kecil polar
tidak bermuatan, sehingga dapat melalui fosfolipid, namun terjadi dengan lambat.
Sedangkan Na+ merupakan ion (bermuatan), sehingga memerlukan bantuan protein untuk
bisa berdifusi.
b. CO2 dapat ditransport melalui difusi sederhana karena CO2 merupakan molekul kecil
nonpolar, sehingga dapat melalui fosfolipid, dan terjadi dengan cepat.
Sedangkan HCO3- merupakan ion (bermuatan), sehingga memerlukan bantuan protein untuk
bisa berdifusi.
c. NO dapat ditransport melalui difusi sederhana karena NO merupakan molekul kecil
nonpolar, sehingga dapat melalui fosfolipid, dan terjadi dengan cepat.
Sedangkan NO2- merupakan ion (bermuatan) dan bersifat polar, sehingga tidak bias
ditransport melalui difusi sederhana.
d. Glukosa ditransport melalui difusi termediasi karena glukosa merupakan molekul besar
nonpolar, sehingga memerlukan bantuan protein untuk bisa berdifusi.
Sedangkan glukosa-6-fosfat tidak dapat ditransport melalui membrane karena di dalam
membran tidak ada protein khusus yang dapat digunakan oleh glukosa-6 fosfat untuk
melewati membran plasma.

Anda mungkin juga menyukai