PENDAHULUAN
LIPID : senyawa organik yg terbentuk terutama dari
alkohol dan asam lemak & bergabung dgn ikatan ester.
O
H2O O
R CH2 OH HO C R R CH2 O C R
+
Fatty alcohol Fatty acid Esterase (lipase) ester (lipid)
O
H2O O
R CH2 OH HO C R R CH2 O C R
+
Fatty alcohol Fatty acid Esterase (lipase) ester (lipid)
Ceramide
Sphingosine
Fatty acid
OH O
CH3 (CH2)12 CH CH CH CH NH C R1
CH2
CH2OH O
OH O
H
Galactose
OH H
H H
H OH
Psychosin
Cerebroside
Spingolipida : gabungan as lemak, senyawa
yg mengandung N & gugus fosfat (contoh
spingomyelin).
Ceramide
Sphingosine
Fatty acid
OH O
CH3 (CH2)12 CH CH CH CH NH C R1
CH2 Choline
O CH3
O P O CH2 CH2 N
+ CH3
OH CH3
Phosphate
Sphingomyelin
3. Lipida Turunan
Hasil turunan dari lipida netral atau lipida gabungan.
Lipida ini memiliki sifat lipida secara umum, namun
kadang memiliki gugus bermuatan sehingga ada yg
agak polar.
Contohnya : asam lemak bebas, alkohol rantai
panjang, vitamin yg larut dlm lipid, mono-gliserida &
di-gliserida (sering dimanfaatkan sebagai creamer
pengganti air susu untuk dicampur pada minuman
kopi dan teh).
O O
CH2 O C R1 H2C OH R1 C OH
O O
Lipase
R2 C O C H HO C H + R C OH
2
O
O
CH2 O C R3 3 H2O H2C OH
R3 C OH
Triacylglycerol Glycerol Free fatty acids
(volatile, bad odor)
Melting Points and Solubility in Water of Fatty Acids
Melting Point
Solubility in H O 2
Chain Length
CHARACTERISTICS OF FATTY ACIDS
C4 -8 -
C6 -4 970
C8 16 75
C10 31 6
C12 44 0.55
C14 54 0.18
C16 63 0.08
C18 70 0.04
Effects of Double Bonds on the Melting Points
F. A. M. P. (0C)
16:0 60
16:1 1
18:0 63
18:1 16
18:2 -5
18:3 -11
20:0 75
20:4 -50
M.P.
# Double bonds
4. Sterol
• Sterol sering ditemukan ber-sama2 dgn lemak. Sterol dpt
dipisahkan dari lemak setelah penyabunan. Oleh karena
sterol tidak tersabunkan maka senyawa ini terdpt dlm
residu. Lebih dari 30 jenis sterol telah dijumpai di alam,
terdapat pd jaringan binatang & tumbuhan, ragi, jamur,
tapi jarang ditemukan dlm bakteri.
• Persenyawaan sterol yg terdpt dlm minyak terdiri dari
kolesterol (umumnya terdapat dlm lemak hewani) &
fitostrerol (terdpt dlm minyak nabati).
• Kolesterol merupakan penyusun utama batu empedu.
Kolesterol berfungsi membantu absorbsi as lemak dari
usus kecil, juga merupakan prazat (precursor) bagi
pembentukan as empedu, hormon steroid, & vit D
ANALISIS LIPID
Hal yg perlu diperhatikan dlm analisis lipid:
1. Preparasi sampel
2. Pengeringan sampel
3. Pengecilan ukuran
4. Hidrokisis asam
5. Pemilihan plearut
1. Preparasi Sampel
Validitas analisis tergantung pd preparasi sampel.
Sampel yg ideal harus ‒ sifat intrinsik bhn yg diuji &
sampel yg baik jika sifat yg diuji sesuai dgn bhn.
Preparasi sampel tergantung pg jenis makanan & lipid
alami dlm makanan.
Metode ekstraksi lipid pada sampel cair secara umum
≠ sampel padat. Untuk menganalisis lipid dlm
makanan secara efektif, perlu mengetahui struktur,
sifat kimia serta terbentuknya lipid & turunannya. Tdk
ada metode tunggal terstandar untuk ekstraksi semua
jenis lipid pada makanan yg berbeda.
2. Pengeringan sampel
a. Lipid tdk dpt diekstrak scr efektif dgn EE pd makanan
yg lembab pelarut tdk dpt menembus jaringan
makanan dgn mudah
b. Eter yg bersifat higroskopis menjadi jenuh dgn air &
tidak efisien dlm ekstraksi
c. Pengeringan pd suhu tinggi tdk direkomendasikan,
karena akan terbentuk ik antara lipid & protein atau
lipid & KH. Jadi ektraksi dgn pelarut akan lebih sulit
d. Pengeringan dgn oven vakum pd T rendah dpt mem-
perluas permukaan sampel bagus untuk ekstraksi
e. Pengeringan penghancuran sampel lebih mudah &
membuat lemak mudah larut membantu
membebaskan lemak dari jaringan makanan
3. Pengecilan ukuran sampel
a. Ektraksi pada sampel kering tergantung pd ukuran
partikel ketepatan penghalusan sangat penting
b. Sampel & pelarut dicampur kemudian diblender dgn
kecepatan tinggi ektraksi lebih bagus
4. Hidrolisis asam
c. Lipid dlm bbrp produk seperti susu, roti, tepung,
produk hewani mengikat karbohidrat & protein.
Ekstraksi langsung dgn pelarut non polar tidak
efisien
d. Sehingga perlu dipreparasi dgn hidrolisis asam
e. Hidrolisis Asam dpt memecah ik kovalen & ionik yg
mengikat lipid dgn mudah.
5. Pemilihan Pelarut
Penggunaan satu pelarut untuk semua lipid tidak
mungkin. Akurasi dari metode ekstraksi tergantung
pada kelarutan lipida dlm pelarut yg digunakan.
a. Selektif punya kemampuan melarutkan lemak
lebih tinggi dibanding senyawa lain
b. Mudah menguap & tidak meninggalkan residu
c. Mempunyai TD rendah shg tidak mudah terbakar
d. Tidak toksik baik dlm bentuk cair maupun uap
e. Mampu menembus partikel sampel supaya tdk
terjadi fraksinasi
f. Tidak membentuk peroksida
g. Tidak higroskopis
ANALISIS KUANTITATIF
Metode Ekstraksi Solvent (Metode Soxhlet & Goldfisch)
Metode Ekstraksi Cair Non-solvent (Metode Babcock & Gerber)
Metode Goldfish
Prinsip
1. Pelarut dari botol yg dipanaskan secara kontinyu dialirkan
pada sampel yg terdpt pd keramik timbel.
2. Kandungan lemak dihitung dari berat sampel yang hilang
atau dari berat lemak yg disingkirkan.
3. Metode ini lebih cepat, dan ekstraksinya lebih efisien
daripada metode semi-continous, namun hasil ekstraksi
kurang sempurna.
4. Penggunaan metode ini akan optimal jika sampelnya berupa
bahan kering.
Metode Ekstraksi Soxhlet
Prinsip:
1. Pelarut di+kan dlm tabung ekstraksi selama 5-10 mnt sampai
sampel terekstrak sempurna, kemudian dialirkan kembali ke
dlm botol yg dipanaskan.
Ethyl ether or
sample Distill Crude fat
Petroleum ether
Perhatikan:
Konsentrasi H2SO4 , Jika terlalu tinggi Larbonisasi,
terlalu rendah lemak tidak hancur sempurna.
Sampel harus tanpa sakarida dan coklat.
Ekstraksi lemak dgn Chloroform-Methanol
Prinsip: Sampel + CHCl3-CH3OH Camp.
Lemak & lemak bebas Saring
CHCl3-CH3OH + Petroleum eter ekstak
Saring PE timbang bobot lemak
Perhatikan :
Cocok untuk sampel lemak terutama fossfolipid ,
seperti ikan, telur, daging, dll.
Untuk Sampel kering, harus di+kan sedikit air.
Fractionation of extracted lipids
TLC : one of the main analytical tools in lipid research
and analysis.
Column Chromatography:if silicic acid column was
selected,Neutral lipids, such as hydrocarbons,
glycerides, sterols, and sterol esters, are eluted with
chloroform, the remaining polar lipids are eluted with
methanol.
GC: fatty acid compositions in the oils and fats
HPLC: different components in the mixed lipids
Beberapa metode pengujian lipida yang lain