O L IS ME L
ME TA B
M.K Biokimia II
TUJUAN PEMBELAJARAN
SIKLUS KREB
CO2
LIPID
Asam stearat
Asam arakhidonat
Asam oleat
6
Jenis-jenis Lipid
Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam
lemak tak jenuh
7
ASAM LEMAK
• Merupakan asam monokarboksilat rantai panjang
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24
8
Simbol
Nama Umum Struktur Keterangan
numerik
Sering terikat dgn atom N
terminal dari membran
14:0 Asam miristat CH3(CH2)12COOH
plasma bergabung dgn
protein sitoplasmik
Produk akhir dari sintesis
16:0 Asam palmitat CH3(CH2)14COOH
asam lemak mamalia
Asam
16:1D9 CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
palmitoleat
18:0 Asam stearat CH3(CH2)16COOH
18:1D9 Asam oleat CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH
18:2D9,12 Asam linoleat CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH Asam lemak esensial
18:3D9,12,15 Asam linolenat CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH Asam lemak esensial
Assam Prekursor untuk sintesis
20:4D5,8,11,14 CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH
arakhidonat eikosanoid
10
Metabolisme Lipid
AL : Asam Lemak
MAKANAN USUS AL , Gliserol , monogliserida , kolesterol , fosfolipid G : Gliserol
T : Trigliserida
Hati
kilomikron AL, G, kolesterol, fosfolipid
Bagian Pertama
Dehidrogenasi Dehidrogenasi
Hidrasi Tiolisis
pertama kedua
siklus asam
Bagian Kedua
sitrat
- Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh
Perhitungan ATP
Dalam satu oksidasi beta dihasilkan Setiap asetil-KoA yang masuk ke dalam
energi 2ATP dan 3ATP sehingga total siklus Kreb’s masing-masing akan
energi satu kali oksidasi beta adalah 5ATP menghasilkan 12 ATP
Bagian 1(oksidasi beta) Bagian II (siklus krebs)
jumlah ATP = {(jumlah atom c : 2 ) jumlah ATP = (jumlah atom c : 2 ) x
-1} x 5ATP 12ATP
TOTAL ATP
= jumlah ATP bagian I + jumlahATP bagian II - jumlah ATP aktivasi
- Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh
Perhitungan ATP
Untuk dapat memahami proses biosintesa asam lemak, berikut ini akan dibahas tahapan-
tahapannya yaitu sebagai berikut :
• Pada reaksi kondensasi, satu unit empat-karbon terbentuk dari satu unit dua-karbon dan satu
unit tiga-karbon, dan CO2 dibebaskan. Mengapa unit empat-karbon tidak terbentuk dari dua unit
dua-karbon? Dengan lain perkataan, mengapa yang bereaksi asetil-ACP dan malonil-ACP dan
bukan dua molekul asetil-ACP? Jawabannya adalah bahwa keseimbangan untuk sintesis
asetoasetil-ACP dari dua molekul asetil-ACP tidaklah menguntungkan. Sebetulnya reaksi
kondensasi dibantu oleh ATP, meskipun ATP tidak berperan langsung pada reaksi kondensasi.
ATP digunakan untuk karboksilasi asetil KoA menjadi malonil KoA. Energi bebas yang tersimpan
di dalam malonil KoA dibebaskan pada saat dekarboksilasi bersamaan dengan terbentuknya
asetoasetil-ACP. Meskipun HCO ‘ diperlukan untuk sintesis asam lemak, atom karbon dari
bikarbonat tersebut tidak terdapat di dalam produk. Agaknya, semua atom karbon pada asam
lemak dengan jumlah atom karbon genap berasal dari asetil KoA.
• Tiga tahap berikutnya pada sintesis asam lemak ialah reduksi gugus keto pada C-3 menjadi gugus
metilen. Pertama, asetoasetil-ACP direduksi menjadi D-3-hidroksibutiril-ACP. Reaksi ini berbeda
dengan reaksi yang sesuai pada pemecahan asam lemak dalam dua hal: (1) yang terbentuk di sini
adalah epimer D bukan L dan (2) NADPH merupakan reduktor, sedangkan NAD* adalah oksidator
pada oksidasi-/3. Perbedaan ini menggambarkan prinsip-prinsip umum bahwa NADPH digunakan
pada reaksi-reaksi biosintesis, sedangkan NADH iihasilkan pada reaksi-reaksi yang menghasilkan
energi. Selanjutnya, D-3-hidroksibutiril-ACP mengalami dehidrasi membentuk krotonil-ACP, yang
merupakan suatu mz«.s-A2-enoil-ACP. Langkah akhir daur adalah reduksi krotonil-ACP menjadi
butiril-ACP. NADPH lagi-lagi berlaku sebagai reduktor sedangkan oksidator pada reaksi yang
sesuai dalam oksidasi-/3 adalah FAD. Ketiga reaksi terakhir ini—reduksi, dehidrasi, dan reduksi
keduanya—mengubah asetoasetil-ACP menjadi butiril -ACP, yang menyempurnakan daur
perpanjangan pertama.
Daur Perpanjangan Pada Sintesis Asam Lemak
Kecepatan biosintesis asam lemak ditentukan terutama oleh kecepatan reaksi asetil-KoA karboksilase,
yang membentuk malonil-KoA.Asetil-KoA karboksilase adalah suatu enzim alosterik.Enzim ini hampir-
hampir tidak aktif jika tidak akTif jika tidak terdapat modulator pengaktifnya yaitu sitrat.Bilamana
konsentrasi sitrat pada mitokondrion meningkat, molekul ini terlepas menuju sitosol.Didalam sitosol,
sitrat menjadi pemberi isyarat alosterik bahwa siklus asam sitrat telah cukup memperoleh bahan bakar
dan bahwa kelebihan asetil-KoA perlu disimpan sebagai lemak.Sitrat menjadi terikat pada tempat
alosterik asetil-KoA karboksilase, menyebabkan peningkatan yang tinggi pada kecepatan pengubahan
asetil-KoA menjadi malonil-KoA.Sitrat sitosol adalah juga sumber asetil-KoA yang diperlukan pada
sintesis asam lemak.Sebaliknya, bilamana terdapat kelebihan produksi palmitoil-KoA, molekul ini berperan
sebagai suatu isyarat alosterik yang menghambat asetil-KoA karboksilase.Karena asam lemak tidak dapat
disimpan dalam bentuknya sendiri tetapi hanya sebagai triagliserol, konsentrasi gliserol fosfat dapat
2. Selama ini kita ketahui bahwa lemak tubuh terjadi karena proses
glikogenesis (pembentukkan glukosa menjadi glukogen). Namun, apabila
kita makan terkadang tidak hanya karbohidrat yang kita makan tetapi
juga protein dan lemak. Lalu kemanakah lemak yang kita makan
tersebut?