Anda di halaman 1dari 32

2.

METABOLISME LIPIDA

Pengantar Lipida
Biosintesis Asam Lemak
Oksidasi Asam Lemak

1
Akhmadi, Biologi, FKIP UNPAR
A. Lipida
Pengertian
Lipida : senyawa organik berminyak/berlemak, yang
tidak larut dalam air, tetapi dapat diekstrak dari sel dan
jaringan oleh pelarut non-polar (kloroform, benzena, eter).
Secara kimiawi lipida adalah senyawa organik yang
terdiri atas ester-ester gliserol dan asam lemak suku tinggi.
Asam lemak suku tinggi merupakan asam lemak dengan
rantai atom karbon banyak, biasanya 12 – 24 atom C.
Senyawa lipida dapat disintesis oleh setiap organisme,
yang prekursornya berasal dari transformasi senyawa-
senyawa intermedier pada siklus Krebs.

2
Fungsi Lipida
• Fungsi lipida bagi organisme antara lain :
– sebagai penghasil energi,
– insulator panas,
– lapisan pelindung,
– komponen hormon,
– penyusun sel saraf, dan
– komponen utama sistem membran,

3
Macam-macam Lipida
Terdapat 5 golongan utama lipida, yaitu :

1) Triasilgliserol
2) Lilin
3) Fosfogliserida : fosfatidiletanolamin, fosfatidilkolin,
fosfatidilserin, fosfatidilinositol, dan
kardiolipin.
4) Spingolipida : spingomielin, serebrosida, gangliosida
5) Sterol dan ester asam lemaknya.

Jenis lipida yang paling umum dikenal adalah lemak


atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama
bagi hampir semua organisme.

4
5
Fosfogliserida

6
Asam Lemak
• Asam lemak merupakan komponen utama unit pembangun
pada kebanyakan lipida.
• Asam lemak adalah asam organik berrantai panjang yang
mempunyai atom karbon antara 4 sampai 24.
• Asam lemak mempunyai rumus molekul R-COOH, memiliki
gugus karboksil (-COOH) tunggal dan ekor hidrokarbon
( -CH2 – (CH2)n – CH3 ) non-polar.

• Hampir semua asam lemak di alam memiliki jumlah atom


karbon yang genap, umumnya 16 atau 18 atom karbon.

7
• Ekor hidrokarbon yang panjang mungkin jenuh semuanya,
yaitu hanya mengandung ikatan tunggal. Atau mungkin
juga rantai karbonnya bersifat tidak jenuh, dengan satu
atau lebih ikatan ganda.
• Umumnya jumlah asam lemak tidak jenuh ada dua kali
lebih banyak daripada asam lemak jenuh, baik pada
hewan maupun pada tumbuhan.
• Asam lemak tidak jenuh biasanya memiliki ikatan ganda di
antara atom karbon nomor 9 dan 10 (9).

8
• Jika ada ikatan ganda tambahan, maka ikatan ganda
tersebut biasanya terdapat di antara ikatan ganda 9 dan
rantai ujung terminal-metil.
• Pada asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan
ganda, maka ikatan ganda tersebut tidak pernah terkonju-
gasi (-CH = CH – CH = CH -), tetapi terpisah oleh gugus
metilen ( - CH = CH – CH2 - CH = CH ).
Gugus metilen

• Ikatan ganda pada hampir semua asam lemak tidak jenuh


di alam berada dalam konfigurasi geometrik-sis, hal ini
menyebabkan terjadinya lekukan kaku pada rantai alifatik.

9
• Asam lemak jenuh dengan jumlah atom C = 12 – 24 bersifat
padat (lemak), sedangkan asam lemak tidak jenuh bersifat
cairan berminyak pada suhu tubuh.
• Triasilgliserol yang dinamakan juga trigliserida atau lemak.
• Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan tiga
molekul asam lemak.

10
Gliserol dan Triasilgliserol

H
H - C - OH
H - C - OH
H - C - OH
H
Gliserol Triasilgliserol

11
Triasilgliserol

• Terdapat banyak jenis triasilgliserol yang tergantung pada


jenis ketiga komponen asam lemak yang terikat dengan
ikatan ester oleh gliserol.
• Senyawa yang hanya mengandung satu jenis asam lemak
pada ketiga ikatan ester gliserol disebut triasilgliserol
sederhana.
• Sedangkan senyawa yang memiliki 2 atau lebih jenis asam
lemak disebut triasilgliserol campuran.

12
• Contoh triasilgliserol sederhana adalah adalah :

1) Tristeroilgliserol ( tristearin)
mengandung 3 molekul asam lemak jenuh, yaitu asam stearat
(18 C). Contohnya lemak pada ginjal sapi yang berifat padat
(putih) pada suhu kamar.

2) Tripalmitoilgliserol ( tripalmitin)
mengandung 3 molekul asam lemak jenuh, yaitu asam palmitat
(16 C). Contohnya lemak padat pada buah palm.

3) Trioleilgliserol ( triolein)
mengandung 3 molekul asam lemak tidak jenuh, yaitu asam
oleat (18 C dengan 1 ikatan ganda). Contohnya komponen
utama minyak olive.

13
Klasifikasi Asam Lemak

Beberapa Asam Lemak Jenuh


yang Terdapat di Alam
Jumlah Rumus Kimia Nama Sistematik Nama Trivial Titik Lebur
Atom C (C0)

12 CH3(CH2)10COOH n-Dodekanoat Laurat 44,2


14 CH3(CH2)12COOH n-Tetradekanoat Miristat 53,9
16 n-Heksadekanoat Palmitat 63,1
CH3(CH2)14COOH
18 n-Oktadekanoat Stearat 69,6
CH3(CH2)16COOH
20 n-Eikosanoat Arakhidat 76,5
CH3(CH2)18COOH
22 n-Dokosanoat Behemat 80,2*
24 CH3(CH2)20COOH n-Tetrakosanoat Lignoserat
86,5
CH3(CH2)22COOH
14
Beberapa Asam Lemak Tidak Jenuh
yang Terdapat di Alam

Atom Nama Titik Lebur


C Rumus Kimia Trivial (C0)

16 CH3(CH2)5CH=CH (CH2)7 COOH Palmitoleat - 0,5


18 CH3(CH2)7CH=CH (CH2)7 COOH Oleat 13,4
18 Linoleat -5
CH3 (CH2 )4 CH=CHCH2CH= CH(CH2)7COOH
18 Linolenat - 11
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
20 Arakhidonat - 49,5
CH3 (CH2)4 CH=CHCH2CH=CHCH2CH= CHCH2CH=CH(CH2)3COOH

15
Yang mana
Asam
asam Lamak
lamak
Jenuh
jenuh ?

Asam Lamak
Tidak Jenuh

16
Tiga Macam Bentuk Molekul Asam Lemak

17
Asam Lemak Berrantai Karbon Pendek

Atom C Rumus Kimia Nama Nama Trivial


Sistematik

1 H-COOH n-metanoat Formeat


2 CH3-COOH n-etanoat Asetat
3 CH3-CH2-COOH n-propanoat Propionat
4 n-butanoat Butirat
CH3-(CH)2-COOH
5 n-pentanoat Valesilat
CH3-(CH)3-COOH
6 n-heksanoat Kapionat
CH3-(CH)4-COOH
8 n-oktanoat Kaprilat
10 CH3-(CH)6-COOH n-dekanoat Kaprimat
CH3-(CH)8-COOH

18
B. Biosintesis Asam Lemak
• Biosintesis asam lemak menggunakan bahan baku senyawa 3
karbon (malonil-Ko,A), karena CO2 diperlukan untuk berikatan
dengan molekul asetil-Ko.A (senyawa 2 karbon) yang berasal
dari Siklus Krebs.
• Reaksi biosintesis asam lemak dikatalisis oleh kompleks enzim
asam lemak sintase (merupakan sistem enzim).
• Reaksi persamaannya adalah :
Asetil-Ko.A + 7 malonil-Ko.A + 14 NADPH + 20 H +
asam lemak sintase

CH3(CH2)14 COO- + 7 CO2 + 8 Ko.A-SH + 14 NADP+ + 6 H2O

19
Lokasi Biosintesis Asam Lemak

20
Pemindahan Asetil-ko.A dari Mitokondria Menuju Sitosol

Biosintesis
Asam Lemak

21
Pembentukan Malonil-Co.A

• Malonil-Ko.A merupakan prekursor langsung sebagian


besar gugus 2 karbon yang masuk ke dalam biosintesis
asam lemak.
• Malonil-Ko.A pertama kali dibentuk dari proses karbok-
silasi asetil-Ko.A di dalam sitosol yang berasal dari
asetil-Ko.A mitokondria.

22
Kerja Sistem Enzim Asam Lemak Sintase
• Sistem enzim asam lemak sintase mempunyai pusat reaksi
berupa protein pembawa asil (ACP = Acyl Carrier Protein),
yang mengikat secara kovalen senyawa antara asil pada
sintesis asam lemak.
• ACP adalah protein yang relatif kecil dan tahan panas,
mempunyai gugus prostetik 4’-fosfopantetein (juga pada
struktur koenzim-A).
• Fosfopantetein mengandung vitamin asam pantotenat yang
merupakan suatu gugus sulfihidril.
• Fosfopantetein terikat secara kovalen melalui gugus fosfatnya
pada gugus hidroksil residu serin pada molekul ACP.

23
Kerja Sistem Enzim Asam Lemak Sintase
• Fungsi ACP pada biosintesis asam lemak analog dengan peranan
koenzim-A pada oksidasi asam lemak.
• Asam lemak sintase (sintetase) memiliki dua macam gugus
sulfihidril (-SH) esensial, yaitu:
– satu diberikan oleh satu gugus prostetik 4’-fosfopantetein ACP,
– Yang satunya lagi diberikan oleh residu sistein spesifik dari 3-
ketoasil-ACP sintase.

Kedua gugus “-SH” berpartisipasi dalam biosintesis asam lemak.

24
Tahapan dalam Biosintesis Asam Lemak

1) Tahap Persiapan
a) Reaksi pertama oleh enzim ACP-transferase atau
ACP asetiltransferase.

b) Reaksi kedua oleh enzim ACP-maloniltransferase.

Ditunjukkan bahwa gugus malonil hanya mengikat gugus


pantetein-SH saja.
25
2) Tahap Perpanjangan

a) Tahap Kondensasi
Gugus asetil dan gugus malonil pada gugus SH enzim
asam lemak sintase, mengalami reaksi kondensasi untuk
membentuk gugus asetoasetil yang terikat pada gugus
fosfopantetein-SH. Enzim : 3-ketoasil-ACP sintase .
b) Tahap Reduksi 3-keto
Molekul asetoasetil-S-ACP (3-ketoasil-S-ACP)
mengalami reduksi pada gugus karbonil dan membentuk
D-3-hidroksibutiril-S-ACP. Enzim 3-ketoasil-S-ACP
reduktase .

26
c) Tahap Dehidrasi
Senyawa D-3-hidroksibutiril-S-ACP mengalami dehidrasi
membentuk senyawa trans-2-butenoil-S-ACP, oleh enzim 3-
hidroksiasil-ACP dehidratase.
d) Tahap Penjenuhan (Reduksi Penjenuhan)
Ikatan ganda pada senyawa trans-2-butenoil-S-ACP
direduksi menjadi senyawa butiril-S-ACP. Enzim enoil-ACP-
reduktase.

27
Tahap-tahap Sintesis Asam Lemak

2 4

28
29
Akhir dari Biosintesis Asam Lemak Palmitat
• Setelah melalui 7 siklus, terbentuklah palmitoil-S-ACP
sebagai produk akhir biosintesis asam lemak di dalam
sitosol.
• Proses perpanjangan berhenti pada 16 karbon, dan
asam palmitat bebas dari molekul ACP oleh aktivitas
enzim hidrolitik. Persamaannya adalah sebagai berikut :

30
Jalur Sintesis Asam Lemak
lainnya dari Asam Palmitat

31
32

Anda mungkin juga menyukai