Disusun Oleh
Kelompok 7
Erlina kalawa (193030209053)
Indah Noniika ( 193020209036)
Lisna Damayanti Rae (193030209055)
LOGO
www.themegallery.com
Pokok Bahasan
Karakteristik PjBL
Pembelajaran PjBL
The project are central, not peripheral to the curriculum. Kriteria ini memiliki dua
corollaries. Pertama, proyek merupakan kurikulum. Pada PjBL, proyek merupakan
inti strategi mengajar, siswa berkutat dan belajar konsep inti materi melalui proyek.
Kedua, keterpusatan yang berarti jika siswa belajar sesuatu di luar kurikulum, maka
tidaklah dikategorikan sebagai PjBL.
4
Project are sudent-driven to some significant degree. Inti proyek bukanlah
berpusat pada guru, berupa teks aturan atau sudah dalam bentuk paket
tugas. Misalkan tugas laboratorium dan booklet pembelajaran bukanlah
contoh PjBL.
5
Proyek adalah realistis, tidak school-like. Karakterisitik proyek
memberikan keotentikan pada siswa. Karakteristik ini boleh jadi meliputi
topik, tugas, peranan yang dimainkan siswa, konteks di mana kerja proyek
dilakukan, produk yang dihasilkan, atau kriteria di mana produk-produk atau
unjuk kerja dinilai.
Pembelajaran PjBL
Tahapan PjBL dikembangkan oleh dua ahli, The
George Lucas Education Foundation dan Dopplet. Fase 3: Menyusun
Sintaks PjBL (Kemdikbud, 2014, hlm. 34) yaitu: jadwal (create
schedule)
Fase 2: Menyusun Aktivitas pada tahap ini
perencanaan proyek (design antara lain(1)membuat
project) jadwal untuk menyelesaikan
Perencanaan dilakukan secara proyek, (2) menentukan
Fase 1 : Penentuan
kolaboratif antara guru dan waktu akhir penyelesaian
pertanyaan mendasar (start
with essential question) siswa. Perencanaan berisi proyek, (3) membawa siswa
tentang aturan main, pemilihan agar merencanakan cara
Pembelajaran kegiatan yang dapat yang baru, (4) membimbing
dimulai dengan mendukung dalam menjawab siswa ketika mereka
pertanyaan pertanyaan penting, dengan membuat cara yang tidak
esensial, yaitu cara mengintegrasikan berhubungan dengan
berbagai materi yang mungkin, proyek, dan (5) meminta
pertanyaan yang siswa untuk membuat
dapat memberi mengetahui alat dan bahan
yang dapat diakses untuk penjelasan (alasan) tentang
penugasan siswa cara pemilihan waktu.
membantu penyelesaian
dalam melakukan proyek.
suatu aktivitas.
Pembelajaran PjBL
Fase 6: Evaluasi
Pengalaman (evaluation the
experience)
Pada tahap ini siswa diminta
untuk mengungkapkan
Fase 5: Penilaian hasil
perasaan dan
Fase 4: Memantau siswa dan (assess the outcome) pengalamannya selama
kemajuan proyek (monitoring menyelesaikan proyek. Guru
the students and progress of Penilaian dilakukan untuk dan siswa mengembangkan
project) membantu guru dalam diskusi dalam rangka
Pemantauan dilakukan mengukur ketercapaian standar memperbaiki kinerja selama
dengan cara memfasilitasi kompetensi, berperan dalam proses pembelajaran,
siswa pada setiap proses. mengevaluasi kemajuan sehingga pada akhirnya
Guru berperan menjadi masing-masing siswa, memberi ditemukan suatu temuan
mentor. Agar umpan balik tentang tingkat baru (new inquiry) untuk
mempermudah proses pemahaman yang sudah dicapai menjawab permasalahan
pemantauan, dibuat siswa, membantu guru dalam yang diajukan pada tahap
sebuah rubrik yang dapat menyusun strategi pertama pembelajaran.
merekam keseluruhan pembelajaran berikutnya.
kegiatan yang penting.
LANJUTAN
Menurut Doppelt (2005), PjBL yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa
memungkinkan pembelajaran sains dan teknologi kepada siswa dari berbagai latar
belakang. Doppelt (2005) dalam hasil penelitiannya lebih menekankan pada Creative
Design Prosess (CDP). CDP ini memilki enam tahapan, yaitu:
Tahap 1:
Tahap 6:
Merancang tujuan
Evaluasi (Evaluation)
(Design Purpose)
Creative
Tahap 2: Design Tahap 5:
Mengajukan pertanyaan/ Melaksanakan kegiatan
Prosess
inquiry (Field of Inquiry) (Operation Steps)
(CDP
Tahap 3: Tahap 4:
Mengajukan alternatif Memilih solusi
solusi (Choosing the Preferred
(Solution Alternatives) Solution)
Asesmen Dalam PjBL
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa selama pembelajaran.
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan (Kemdikbud,
2014, hlm. 35) yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan : kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
Moursund (1997, dalam Wena, 2013, hlm 147) dan Kemdikbud (2014, hlm. 33)
menyebutkan beberapa kelebihan penggunaan PjBL adalah:
1. Increased motivation. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan mendorong
mereka untuk melakukan pekerjaan penting.
2. Increased problem-solving ability. Lingkungan belajar PjBL membuat siswa menjadi
lebih aktif memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
3. Increased collaborative. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan
siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan berkomunikasi.
4. Improved library research skills. Karena PjBL mensyaratkan siswa harus mampu
secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, sehingga
dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi.
5. Increased resource-management skills. Memberikan pengalaman kepada siswa
dalam mengorganisasi proyek, mengalokasikan waktu, dan mengelola sumber daya
seperti alat dan bahan menyelesaikan tugas.
Keunggulan dan Keterbatasan PjBL
6. Memberikan kesempatan belajar bagi siswa untuk berkembang sesuai kondisi dunia nyata
7. Meningkatkan kemampuan berpikir.
8. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.
Selain keunggulan/keuntungan PjBL yang telah dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan PjBL juga
memiliki beberapa keterbatasan yaitu (Kemdikbud, 2014, hlm. 35):