Anda di halaman 1dari 42

Instruktur :

Diana Earlyana Lesmana


Apakah Bapak/Ibu sudah pernah menggunakan model
pembelajaran proyek di instansi masing-masing?

ⓘ Start presenting to display the poll results on this slide.


Sejauhmana Bapak/Ibu mengenal Model
Pembelajaran Projek ?

ⓘ Start presenting to display the poll results on this slide.


Salah satu kegiatan belajar yang bisa dilakukan
sesuai kaidah saintifik adalah
Project Based Learning (PjBL).
Tuliskan salah satu kegiatan Mengamati
dalam kegiatan Saintific?

ⓘ Start presenting to display the poll results on this slide.


PjBL merupakan :

Investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata yang


berharga bagi atensi dan usaha peserta didik, memberikan
kesempatan untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan
berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan
eksperimen secara kolaboratif.
PjBL menggunakan masalah sebagai langkah awal
dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya
dalam beraktifitas secara nyata.
PjBL dirancang untuk digunakan pada
permasalahan kompleks yang diperlukan peserta
didik dalam melakukan investigasi.
• Terdapat keterkaitan antara problem based learning
(PBL) dan inquiry based learning (IBL) dalam PjBL.
• PBL berfokus pada Solving Real-world, dan pembelajaran
inquiry berfokus pada problem-solving skills,
sedangkan PjBl berfokus pada penciptaan proyek atau
produk dalam membangun konsep.
PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Biasanya dikaitkan dengan Mapel/Materi Lebih sering pada satu mata pelajaran atau bisa juga
pembelajaran lain beberapa disiplin ilmu.
Memerlukan waktu yang Panjang untuk Memerlukan waktu yang lebih singkat
menyelesaikannya (seminggu, sebulan, atau 3 bulan)

Menekankan pada application (penerapan) Siswa ditekankan untuk acquisition (proses ekstraksi,
pengetahuan strukturisasi, dan mengorganisasikan) pengetahuan

Tahapan penyelesaiannya bisa bervariasi Tahapan penyelesaiannya mengikuti prosedur khusus


Self-direction pada PjBL pun lebih menonjol

Ada produk yang dihasilkan Laporan berbentuk tertulis atau presentasi pemecahan
masalah
Topik proyek menjadi Pusat
Pembelajaran. Proyek melibatkan siswa pada
Fokus pada pertanyaan/masalah yang penyelidikan konstruktivisme. Siswa
Proyek adalah inti strategi mengajar, akan diselesaikan siswa membangun pengetahuannya secara
siswa belajar konsep inti materi melalui mandiri melalui kegiatan investigasi
proyek

Berpusat pada siswa (siswa sebagai Fokus pada pekerjaan yang sesuai dengan situasi
problem solver). PjBL lebih sebenarnya (kontekstual learning). jBL melibatkan
mengutamakan kemandirian, pilihan, tantangan-tantangan kehidupan nyata, berfokus pada
waktu kerja yang tidak pertanyaan atau masalah autentik (bukan simulatif),
bersifat kaku, dan tanggung jawab dan pemecahannya
siswa daripada proyek tradisional dan berpotensi untuk diterapkan di lapangan yang
pembelajaran tradisional. sesungguhnya
Membuka pelajaran
dengan suatu
Mengawasi jalannya
pertanyaan Merencanakan Penilaian terhadap Evaluasi (guru dan
Menyusun jadwal proyek (guru
menantang proyek (Desain produk yang siswa melakukan
aktivitas memonitor aktivitas
(Pertanyaan perencanaan) dihasilkan refleksi)
siswa)
essensial/pertanyaan
terbuka)
Tahapan PjBL dikembangkan oleh dua ahli, The George Lucas Education Foundation dan Dopplet.
Sintaks PjBL (Kemdikbud, 2014, hlm. 34):

1 1. Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan


realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.
Fase 1 :
2. Pertanyaan yang disusun hendaknya tidak mudah untuk dijawab
Penentuan pertanyaan dan dapat mengarahkan siswa untukmembuat proyek.
mendasar (start with 3. Pertanyaan seperti itu pada umumnya bersifat terbuka
essential question) (divergen), provokatif, menantang, membutuhkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (high order thinking), dan terkait dengan
kehidupan siswa.
4. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bagaimana contoh pertanyaan terbuka
(divergen) ?

ⓘ Start presenting to display the poll results on this slide.


2
1. Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru
dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan
merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
Fase 2:
2. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan
Menyusun perencanaan
kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab
proyek (design project)
pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan
berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan
bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian
proyek.
PETA
KONSEP

Topik
JADWAL RENCANA KEGIATAN

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Pelaporan
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal
kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap
3 ini antara lain:
1. Membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek,
2. Menentukan waktu akhir penyelesaian proyek
3. Membawa siswa agar merencanakan cara yang baru,
4. Membimbing siswa
Fase 3:
ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan
Menyusun jadwal (create
dengan proyek,
schedule)
5. Meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan)
tentang cara pemilihan waktu.

Jadwal yang telah disepakati harus disetujui bersama agar


guru dapat melakukan monitoring kemajuan belajar dan
pengerjaan proyek di luar kelas.
HARI/TANGGAL KEGIATAN MEDIA ALAT/BAHAN
4
Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa
selama menyelesaikan proyek.
Fase 4:
Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa
Memantau siswa dan
pada setiap proses.
kemajuan proyek
Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas
(monitoring the students
siswa.
and
Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah
progress of project)
rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang
penting.
Kegiatan :
Tanggal :

Kegiatan : Kegiatan :
Tanggal : Tanggal :
5

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur


ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam
Fase 5:
mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi
Penilaian hasil
umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai
(assess the outcome)
siswa, membantu guru dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
• Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,
sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau
tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan
data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis serta hasil karya
(produk).
• Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian
berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan
6 refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah
dijalankan.
1. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok.
2. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan
Fase 6: perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan
Evaluasi Pengalaman proyek.
(evaluation the experience) 3. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru
(new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang
diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Sumber-sumber data penilaian tersebut meliputi:

Self-assessment (penilaian diri) penting dilakukan untuk merefleksikan diri


siswa sendiri, tidak hanya menunjukkan apa yang siswa rasakan dan apa yang
seharusnya siswa berhak dapatkan. Siswa merefleksikan dirinya seberapa
baik mereka bekerja dalam kelompok dan seberapa baik siswa berkontribusi,
bernegosiasi, mendengar dan terbuka terhadap ide-ide teman dalam
kelompoknya. Siswa pun mengevaluasi hasil proyeknya sendiri, usaha,
motivasi, ketertarikan dan tingkat produktivitas
Peer Assessment (penilaian antar siswa) merupakan element penting pada
penilaian PjBL: guru tidak akan selalu bersama semua siswa di setiap waktu
dalam proses pengerjaan proyek, dan peer assessment akan memudahkan
untuk menilai siswa secara individu dalam sebuah kelompok.
Siswa menjadikritis terhadap kerja temannya dan berupaya untuk saling
memberikan umpan balik
Rubrik penilaian produk, Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses
pembuatan dan kualitas suatu produk.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi
dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai
kriteria yang ditetapkan.
Penilaian pembelajaran berbasis proyek
harus diakukan secara menyeluruh
terhadap sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh siswa
selama pembelajaran.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
1. Kemampuan pengelolaan : kemampuan peserta didik dalam memilih
topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan.
2. Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam pembelajaran.
3. Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
Sampai jumpa
di pertemuan
berikutnya….

Anda mungkin juga menyukai