Anda di halaman 1dari 39

BAGIAN BIOKIMIA

FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI
GORONTALO
2019
suatu senyawa yang sukar larut
 Lipid dapat artikan sebagai

dalam air tetapi mudah larut dalam pelarut-pelarut


organik , seperti etanol, kloroform, aseton, eter, dll
 Secara garis besar dibedakan atas :

1. Lipid sederhana (simple lipid)


2. Lipid majemuk (compound lipid)
3. Lipid turunan (derived lipid)
ester dari asam lemak dengan
 Senyawa2 lipid yang merupakan

gliserol atau alkohol berantai panjang.


 Ester asam lemak dengan gliserol  asilgliserol (triasilgliserol). Ester asam
lemak
dengan alkohol berantai panjang  lilin atau malam (wax).
 Senyawa2 lipid yang jika dihidrolisis menghasilkan molekul senyawa lain (non-
lipid)
 Contoh : fosfolipid, glikolipid, lipoprotein, aminolipid, sulfolipid, dsb
 Senyawa2 lipid yang merupakan hasil penguraian senyawa2 lipid lainnya.
 Contoh :
 Asam lemak (hasil hidrolisis dari asilgliserol)
 Alkohol berantai panjang (hasil hidrolisis dari senyawa2 malam/wax)
 Kolesterol, dll
Sebagai penyusun struktur membran sel
• Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel
dan mengatur aliran material-material.
Sebagai cadangan energi
• Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa

Sebagai hormon dan vitamin


• Hormon meng atur komunikasi antar sel, sedangkan
vitamin membantu regulasi proses-proses
biologis
Asam lemak

Triasil gliserol

Lilin (malam)

Fosfolipid

Sfingolipid

Glikolipid
Steroidvitamin
A , D, E, K
 Asam karboksilat yang rantai C (atom karbon)nya terdiri dari 4
atau lebih atom C
 Dibagi menjadi 2 golongan :

Asam lemak • Tidak mempunyai ikatan rangkap


• Ex : asam palmitat (C 16), asam stearat (C 18),
jenuh asam
arakhidat (C20)

Asam lemak • Mempunyai ikatan rangkap


• Ex : asam oleat (C18)  1ikatan rangkap,
tak jenuh • asam linoleat (C18)  2 ikatan rangkap,
(esensial) • asam linolenat (C18)  3 ikatan rangkap
asam stearat
 Senyawa lipid yang paling banyak dan paling luas penyebarannya di
alam.
 Disebut juga lemak netral atau trigliserida.

🠶 Banyak mengandung residu asam lemak tak jenuh dengan konsistensi lebih
cair daripada yang mengandung asam lemak jenuh.
🠶 Jika dihidrolisis, ester2 asam lemak ini kembali akan menghasilkan gliserol
dan asam lemak bebas.
 Ester asam lemak dengan alkohol alifatik berantai panjang
(memiliki 16 sampai 22 atom C)
 Ex : mirisil palmitat, stearilstearat,dll
 Banyak ditemukan di dalam tubuh hewan maupun
tumbuhan.
O

CH3 - (CH2)13 – O – C - (CH2)14 - CH3
Senyawa lipid yang mengandung gugus
fosfat

Bersifat amfifatik
• Bagian hidrofobik  rantai atom karbonnya
yang panjang  ekor
• Bagian hidrofilik  gugus fosfat  kepala

Fungsi: sebag ai komponen penyusun


membrane sel dan sebagai agen
emulsi
Tidak mengandung gliserol, tetapi
mengandung sfingosin (suatu alkohol
amino yang memiliki rantai C yang
panjang)

Sfingomielin fosfolipid yang banyak


terdapat pada otak dan jaringan saraf.
 Adalah gabungan antara lipid dengan protein.
 Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas
beberapa jenis lipid, yaitu:

Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi


Kilomikron trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali
ginjal

VLDL (very low -


density lypoproteins) VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan
mengangkutnya menuju jaringan lemak

LDL (low - density


LDL berperan mengangkut kolesterol
lypoproteins) ke jaringan perifer

HDL (high - density


HDL mengikat kolesterol plasma dan
lypoproteins) mengangkut kolesterol ke hati.
Sifat kelarutannya mirip dengan lipid, tetapi steroid tidak tersaponifikasi.

Steroid adalah senyawa-senyawa yang memiliki inti siklopentano-perhidrofenantren.

Kolesterol

Di alam senyawa-senyawa steroid Hormon-hormone seks


sangat banyak dan tersebar luas. Hormon-hormone kortikosteroid
Misalnya : Asam-asam empedu
Senyawa-senyawa sterol pada tumbuhan, dll
 Beberapa macam vitamin dapat dimasukkan dalam golongan lipid sebab
sukar larut dalam air, yaitu vitamin A, D, E, dan K.
 Vitamin ini mempunyai struktur kimia yang sangat berbeda satu sama
lain, namun mempunyai kesamaan, yaitu sukar larut dalam air namun
mudah larut dalam pelarut organik.
• Metabolisme gliserol
• Aktivasi asam lemak mejadi asil-KoA
Katabolism e • Transport asam lemak ke matriks
mitokondria
lipid • Oksidasi Beta Asam Lemak

• Biosintesis asam lemak de novo,


Dengan asam lemak terpanjang asam
Anabolisme palmitat (C16)
• Perpanjangan rantai asam
lipid lemak:Asam
stearate (C 18), Asam arakhidat (C 20)
• Biosintesis triagliserol
• Biosintesis kolesterol
 Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (triagliserida) dapat menjadi sumber energi
 Tahapan:
Gliserol + 1 gugus fosfat dari ATP  gliserol 3-fosfat dihydroxyacetone fosfat  produk
glikolisis  membentuk piruvat energi
 Asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya
ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA
sintetase (Tiokinase).
 Jalur ini merupakan jalur katabolisme lipid yang paling penting dan
sebagian besar dioksidasi melalui jalur ini.
 Oksidasi asam lemak dapat berlangsung melalui jalur oksidasi lain, yaitu
jalur oksidasi alfa dan omega, namun kedua jalur oksidasi tersebut
sangat sedikit perannya dibandingkan jalur oksidasi beta.
 Enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi-reaksi dalam dalam jalur ini
berada di dalam mitokondria.
 Asam lemak, baik dalam bentuk asam lemak bebas maupun terikat
sebagai triasilgliserol tidak dapat menembus membrane mitokondria,
jadi diperlukan transport khusus asam lemak melintasi membrane sel
mitokondria.
Berlangsung melalui 3 tahap reaksi :
1. Aktivasi asam lemak menjadi Asil-KoA
 Reaksi ini berlangsung di sitosol
 Dikatalisis oleh enzim asil-KoA sintetase yang berada
di membrane luar mitokondria
2. Enzim karnitin-asil transferase I akan mengubah asil-
KoA menjadi asil karnitin
3. Enzim karnitin-asilkarnitin translocase pada membran
dalam mitokondria, mentransportkan asil karnitin ke
dalam matriks mitokondria.
Di dalam matriks mitokondria asil karnitin diubah
kembali menjadi asil-KoA oleh enzyme karnitin-asil
transferase II.  oksidasi beta
OKSIDASI BETA ASAM
LEMAK Berlangsung dalam 4 tahap reaksi
1. Dehidrogenase asil-KoA oleh enzim asil-KoA dehydrogenase.
Enzim ini mengandung FAD sebagai gugus prostetiknya,
yang berperan sebagai akseptor proton.(menghasilkan 2
energi P)
2. Reaksi hidrasi yang dikatalisir oleh enzim enoil-KoA
hydratase.
3. Reaksi dehydrogenase 3-hidroksil-S-KoA menjadi 3-ketoasil-
S-KoA.(menghasilkan 3 energi P)
4. Pengeluaran 1 molekul asetil-KoA dari 3-ketoasil-S-KoA.
Reaksi pemecahan ini dikatalisisr oleh enzim asetil KoA-
asetil transferase (tiolase)

Dengan dilepaskannya 1 molekul asetil KoA, maka senyawa 3-ketoasil-


S- KoA.Yang dihasilkan pada tahap ke-4 ini jumlah atom C nya sudah
berkurang 2 dari senyawa 3-ketoasil-S-KoA semula.
Reaksi oksidasi beta terjadi berulang kali sesuai panjang rantai atom C nya
dalam asam lemak, sampai seluruh rantai asil teroksidasi menjadi asetil
KoA.
Untuk mengaktivasi asam lemak menjadi asil koA
dibutuhkan 2 ATP

Frekuensi oksidasi β adalah (1⁄2 jumlah atom C)-1

Jumlah energi yang didapatkan tiap oksidasi beta


adalah 5 ATP

Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah (1⁄2 jumlah


atom C)

Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Kreb’s


yang masing-masing akan menghasilkan 12 ATP
energi yang di hasilkan oleh
Misalnya tersedia sebuah oksidasi beta adalah
asam lemak dengan 10 atom memerlukan 2 ATP untuk (10 :2)- 1=4 kali oksidasi
C: aktivasi, beta, berarti hasilnya
adalah 4 x 5
= 20 ATP.

Dengan demikian sebuah


asetil-KoA yang terbentuk asam lemak dengan 10 atom
adalah 1/2 x 10= 5 buah. C , akan dimetabolisir dengan
hasil -2 ATP (untuk aktivasi)
sehingga totalnya adalah 5 X + 20 ATP (hasil oksidasi
12 ATP = 60 ATP. beta) + 60 ATP (hasil siklus
Kreb’s) = 78 ATP.
 Biosintesis lipid berlangsung di luar mitokondria, yaitu di sitosol dan di
dalam mikrosom (reticulum endoplasmic).
 Dalam tubuh manusia, jalur ini berlangsung terutama di jaringan adiposa
dan hati, serta di kelenjar mammae pada saat laktasi.
 Triasilgliserol di sintesis dari asam lemak dan gliserol di sitosol
 As. Lemak untuk biosintesis triasilgliserol dapat berasal dari makanan
(eksogen) dan sintesis di dalam tubuh (endogen)
 Di dalam tubuh asam-asam lemak disintesis dari asetil KoA
 Sebagian besar asam lemak yang terdapat di alam mempunyai jumlah atom
C genap.
 Biosintesis asam lemak bukan merupakan reaksi kebalikan dari oksidasi
beta.
 Biosintesis asam lemak berlangsung dengan katalisator enzim-enzim
yang
sama sekali berbeda dengan enzim-enzim yang berperan dalam jalur
oksidasi beta
 Dalam tubuh manusia dan hewan bertulang belakang, biosintesis asam lemak
de novo dikatalisis oleh kompleks enzim sintase asam lemak dengan kofaktor
NADPH, ATP, Mn2+, biotin, dan HCO3- (bikarbonat) sebagai sumber CO 2.
 Mula-mula akan berlangsung sintesis malonil KoA dari asetil KoA dan HCO3-.
 Malonil KoA berperan sebagai pembawa atom C untuk penambahan atau
perpanjangan rantai asam lemak pada biosintesis ini.
Asam-asam lemak yang jumlah atom C nya lebih dari 16, disintesis dari asam
palmitat melalui proses perpanjangan rantai asam lemak yang dikatalisis oleh
system enzim perpanjangan rantai asam lemak (fatty acid elongation system)
yang disebut juga ELOVL (elongation of very long chain fatty acid)

Sistem enzim ini terdapat di reticulum endoplasmic (mikrosom) dan di dalam


mitokondria, namun yang lebih aktif adalah yang berada di reticulum
endoplasmic.

Enzim ini bekerja dengan menambahkan setiap kali 2 atom C pada rantai asam
lemak yang sudah ada, diawali dari prekursornya yaitu asam palmitat.
 Diawali dengan reaksi pengaktifan gliserol menjadi gliserol-3-fosfat oleh
enzim gliserokinase
 Kolesterol merupakan penyusun
membran semua sel-sel tubuh dan
prekursor berbagai senyawa penting di
dalam tubuh termasuk hormon seks
dan asam-asam empedu
 Berlangsung di sitoplasma dan
mikrosom dan prekursornya yaitu asetil
KoA
 Asetil KoA dari mitokondria diangkut
ke sitosol melalui sistem transpor
khusus yang disebut acetyl-group
shuttle

Anda mungkin juga menyukai