Anda di halaman 1dari 7

Paper OKSIDASI ASAM LEMAK

M.Dimas A.P / B / 17820034

Fakultas Kedokteran Hewan


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
2021
Lipid merupakan senyawa organik yang sukar larut dalam air tetapi dapat larut
dalam pelarut organik non-polar seperti eter, benzena, kloroform. Dalam tubuh
manusia lipid berfungsi sebagai komponen struktur membrane sel, sebagai bentuk
penyimpanan energy, sebagai bahan bakar metabolik dan sebagai agen pengemulsi.
Katabolisme asam lemak terjadi di dalam mitokondria melalui proses yang
dikenal sebagai Oksidasi- . Dalam proses ini fragmen dua-karbon berturut-turutβ
dikeluarkan dari asam lemak dalam bentuk asetil KoA.

Lipid merupakan senyawa organik yang sukar larut dalam air tetapi dapat larut
dalam pelarut organik non-polar seperti eter, benzena, kloroform.
Ada beberapa fungsi lipid diantaranya:
a. Sebagai komponen struktural membran sel
b. Sebagai cadangan energi
c. Sebagai bahan bakar metabolik
d. Sebagai hormone dan vitamin
Beberapa jenis lipid, yaitu:

1) Asam lemak
asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang dengan rumus umum:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1 – COOH ada dua jenis asam
lemak, yaitu: a) asam lemak jenuh
asam lemak ini tidak
memiliki ikatan rangkap H H H H
-C–C–C-C-
H H H H

b) asam lemak tak jenuh


asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap H
H H H H H H H H H H -C–C=C–C- -C–
C=C–C–C=C–C- H H H H H
asam monoenoat asam polienoat
2) Asil gliserol (gliserida)
Gliserida merupakan ester asam lemak dan gliserol, fungsi dasar dari gliserida adalah
sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).

3) Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid yang mengandung asam fosfat diesterkan pada gugus C3-hidroksil disebut
fosfigluiserida.

4) Derivat asam lemak (ester kolesterol)

Bagian asam lemak biasanya merupakan jenis berantai panjang dan sering tak jenuh. Ester
kolesterol merupakan bentuk penyimpanan dan pengangkutan dari kolesterol.

5) Terpen

Merupakan atom polimer dari unit isoprene atom lima karbon. Dalam terpen termasuk
vitamin A, E dan K dan dolikol, poliprenol yang mengandung banyak unit-unit isoprene.

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid
adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Sebagian besar
asam lemak dan monogliserida tidak larut dalam air, oleh karena itu diangkut dan dilepaskan dalam
sel epitel usus, Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida
(lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa. Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa,
kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak
dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida.

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi
jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak
dioksidasi. Proses oksidasi asam lemak inilah yang dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA.
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid
adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Sebagian besar
asam lemak dan monogliserida tidak larut dalam air, oleh karena itu diangkut dan dilepaskan dalam
sel epitel usus, Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida
(lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa. Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa,
kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak
dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida.

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi
jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak
dioksidasi. Proses oksidasi asam lemak inilah yang dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA.

oksidasi asam lemak merupakan proses yang terjadi di mitokondria di


mana terjadi pada atom karbon beta sehingga disebut beta oksidasi.
Setiap kali oksidasi menghasilkan asetil KoA, NADH dan FADH2.

Tahap pengaktifan asam lemak yaitu

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak
rantai panjang ini tidak bisa langsung masuk kedalam mitokondria sehingga harus diaktifkan dulu
agar dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin. Berikut adalah
mekanisme transportasi asam lemak trans membrane mitokondria melalui mekanisme
penngangkutan karnitin.

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut:

1. Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim
tiokinase.
2. Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil
transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin.
Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna
mitokondria.
3. Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang
bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.
4. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan
dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna
mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
5. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses
oksidasi beta.
Setelah itu asam lemak masuk dalam oksidasi beta.

Oksidasi asam lemak

Bagian pertama oksidasi asam lemak jenuh memiliki empat tahap, yakni:

 Tahap dehidrogenasi pertama


Setelah ester asil lemak KoA jenuh masuk ke dalam matriks, molekul itu mengalami
dehidrogenasi enzimatik pada atom karbon α dan β (atom karbon 2 dan 3) untuk membentuk
ikatan ganda pada rantai karbon dan menghasilkan suatu trans-∆ 2 -enoil-KoA sebagai produk.
Dalam tahap yang dikatalisa oleh dehidrogenase asil-KoA, yaitu enzim yang mengandung FAD
sebagai gugus prostetik

Asil lemak-S-KoA + E-FAD → trans-∆2 -enoil-S-KoA + E-FADH2

 Tahap hidrasi
Pada tahap kedua dari siklus oksidasi asam lemak, air ditambahkan pada ikatan ganda trans-
∆2 -enoil-KoA untuk membentuk l stereoisomer β-hidroksiasil-KoA yang ditunjukkan oleh 3-
hidroksiasil-KoA yang dikatalisis oleh enoil-KoA hidratase.

trans-∆2 -enoil-S-KoA + H2O ↔ L-3-hidroksiasil-S-KoA

 Tahap dehidrogenase kedua


Pada tahap ketiga siklus oksidasi asam lemak ini L-3-hidroksiasil-S-KoA didehidrogenasi
membentuk 3-ketosil-KoA oleh kerja 3-hidroksiasil-KoA dehidrogenase dan NAD + sebagai
penerima electron spesifik.

L-3-hidroksiasil-S-KoA + NAD+ ↔ 3-ketosil-S-KoA + NADH + H+

 Tahap tiolisis
Tahap keempat dan terakhir dari siklus oksidasi asam lemak jenuh dikatalisis oleh asetil-KoA
asetiltransferase (tiolase) yang melangsungkan reaksi 3-ketoasil-KoA dengan molekul dari KoA-
SH bebas untuk membebaskan potongan 2 karbon karboksil terminal dari asam lemak asalnya,
sebagai asetil-KoA, dan produk sisanya, yaitu ester KoA dari asam lemak semula yang sekarang
diperkecil dengan dua atom karbon.

Babak Kedua Oksidasi Asam Lemak, Asetil-KoA

 Dioksidasi melalui Siklus Asam Sitrat


Asetil KoA yang dihasilkan dari oksidasi asam lemak tidak berbeda dengan asetil-KoA yang
dibentuk dari piruvat. Gugus asetilnya, pada akhirnya akan dioksidasi menjadi CO 2 dan H2O oleh
lintas yang sama, yakni siklus asam sitrat.persamaan berikut ini menggambarkan neraca
keseimbangan babak kedua di dalam oksidasi asam lemak, yaitu oksidasi kedelapan molekul
asetil-KoA yang dibentuk dari palmitoil-KoA, dengan fosforilasi yang terjadi bersamaan dengan
itu:

8asetil-S-KoA + 16O2 + 96Pi + 96 ADP

8KoA-SH + 96ATP + 104H2O + 16CO2 (b)

Dengan menggabungkan persamaan (a) dan (b) bagi babak pertama dan kedua oksidasi asam
lemak, kita memperoleh persamaan keseluruhan bagi oksidasi sempurna palmitoil-KoA menjadi
karbon dioksida dan air.

Palmitoil-S-KoA + 23O2 + 131Pi + 131ADP


KoA-SH + 131ATP + 16CO2 + 146H2O (c)

Atau dengan cara lain, dapat dirincikan sebagai berikut: Asam palmitat yang mempunyai 16
atom karbon (C16H32O2), setelah diaktivasi dan ditransfer oleh karnitin maka akan masuk ke
mitokondria dan selanjutnya mengalami beta-oksidasi asam lemak dan masuk ke siklus krebs.

Lehninger, L. Albert. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Montgomery, Rex. Dkk. Biokimia Jilid 2 Edisi keempat. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Lehninger. 2010. Dasar – Dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Anna Poedjad, 1994, Dasar – Dasar Biokimi. Jakarta: Penerbit UI - Press

Anda mungkin juga menyukai