1. Pendahuluan
Lipid sederhana adalah senyawaan organik yang tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut organik. Lipid merupakan triester dari gliserol
1.2. Relevansi:
setelah mengikuti kuliah Kimia Organik III pada pokok bahasan ini
mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang lipid yang dapat tersabunkan
maupun yang tak dapat tersabunkan.
150
6. Menjelaskan sumber-sumber lipid dan jenis lipid yang umum
terdapat pada hewan atau tanaman..
7. Menyebutkan komponen-komponen penyusun lemak
(trigliserida) lengkap dengan contoh-contohnya..
8. Menyebutkan asam lemak jenuh dan tidak jenuh, lengkap
dengan contoh-contohnya.
9. Menjelaskan perbedaan asam lemak dan lemak lengkap
dengan contoh-contohnya.
10. Menjelaskan perbedaan antara lemak jenuh dan lemak tidak
jenuh, lengkap dengan contoh-contohnya.
11. Menjelaskan perbedaan antara lemak berasam satu, lemak
berasam dua dan lemak berasam tiga.
12. Memberi contoh lemak jenuh dan lemak tidak jenuh lengkap
dengan struktur kimia dan namanya.
13. Memberi contoh lemak berasam satu, lemak berasam dua,
dan lemak berasam tiga lengkap dengan struktur kimia dan
namanya.
14. Menuliskan reaksi hidrogenasi lemak tidak jenuh dengan
katalis oksida, basa dan enzim lipase.
15. Menuliskan reaksi hidrogenolisis lemak.
16. Menuliskan reaksi addisi lemak oleh asam halida maupun
halida.
17. Menuliskan reaksi penyabunan lemak tak jenuh
18. Menjelaskan bilangan iodium dan menghitung bilangan
iodium.
19. Menjelaskan bilangan penyabunan dan menghitung bilangan
151
2. Penyajian
2.1.1.a. PENDAHULUAN
152
LIPID
Contoh: Prostaglandin
Kolesterol
Dari skema gambar di atas jelas, bahwa yang dapat tersabunkan adalah
lipid sederhana dan Senyawa lipid. Lipid sederhana meliputi lilin dan
lemak dan minyak (fat). Adapun senyawa lipid meliputi fosfolipid dan
sfingolipid. Lipid yang tak tersabunkan adalah prostaglandin dan kolesterol
(steroid).
Berikut adalah berbagai struktur lipid yang disajikan pada gambar F.2.
153
Lipid adalah senyawaan organik yang terdapat di alam yang tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti suatu hidrokarbon
atau dietil eter.
154
alkohol rantai panjang. Contoh: lilin carnauba. Komposisi lilin carnauba
adalah 85% material yang dapat digambarkan melalui rumus berikut:
O
=
CH3(CH2)n C O (CH2)n CH3 n=17 - 33
155
karboksilat (RCOOH) yang rantai R Hidrokarbonnya panjang. Triester ini
disebut beraneka ragam, trigliserida, tri asil gliserol dan lemak atau
minyak. Sebagai contoh, perhatikan berikut:
O O
=
=
CH3(CH2)10 C OH H O CH2 CH3(CH2)10 C OCH2
asam laurat
O O
=
=
CH3(CH2)14 C OH H O CH CH3(CH2)14 C OCH
asam lpalmitat
O O
=
=
CH3(CH2)16 C OH H O CH2 CH3(CH2)16 C OCH2
asam stearat
Latihan F.1:
Gambarkan struktur triester yang berasal dari 3 molekul asam palmitat
dan 1 molekul gliserol!
156
O O
=
R C O CH2 R C G
l
O
O i
=
R' C O CH
R' C s
e
O O r
=
o
=
157
lebih sulit untuk dikemas bersama-sama dalam keadaan padatan, dan
gaya dispersi di antara rantai hidrokarbon lebih lemah dan sebagai
akibatnya titik leleh lebih rendah. Gambar berikut menunjukkan bentuk
dan kemasan asam-asam lemak yang mengandung ikatan rangkap cis
dan trans.
Gambar F.3: Pengaruh struktur asam lemak pada sifat fisik. (a) Rantai karbon
asam lemak jenuh dan senyawa dengan ikatan rangkap trans dapat tersusun
secara linear.Satu ikatan rangkap cis dalam rantai menghasilkan suatu bengkok-
an: dua ikatan rangkap cis bengkoknya berlebihan (b) Asam-asam lemak dengan
ikatan rangkap cis mempunyai titik leleh lebih rendah dari pada jenuh atau senya
wa trans karenanya lebih sulit untuk mengemas bersama-sama dalam keadaan
padat
158
Latihan F. 2: Identifikasikan lemak atau minyak berikut!
OH OH OH
159
2.1.1.d.2. ASAM LEMAK
Asam lemak adalah asam monokarboksilat, mempunyai rantai
lurus dan panjang, gugus karboksilnya terletak di ujung, rantai karbonnya
biasanya berjumlah genap . Asam lemak diperoleh dari hidrolisis lemak.
Beberapa asam lemak jenuh disajikan pada tabel F.1 dan asam lemak tak
jenuh pada tabel F.2:
160
Tabel F.2: Beberapa asam lemak tidak jenuh
Rumus molekul Asam lemak
CH3-(CH2)5-CH=CH-(CH2)7-COOH cis (9) Asam
palmitoleat
CH3-(CH2)7-CH=CH-(CH2)7-COOH cis (9) Asam oleat
CH3-(CH2)7-CH=CH-(CH2)13-COOH cis (15) Asam
nervonat
CH3-(CH2)4-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7-COOH Asam linoleat
cis, cis (9, 12)
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7- Asam
COOH
linolenat
cis,cis,cis(9,12,15)
CH3-(CH2)5-CH-CH2-CH=CH-(CH2)7-COOH asam
Risinoleat
OH
cis (9)
161
STRUKTUR LEMAK / TRIGLISERIDA
=
H2C O C R1
O
=
HC O C R2 TRIESTER DARI GLISEROL
O
=
H2C O C R3
KLASIFIKASI LEMAK
O
=
H2C O C C17H35
O
=
HC O C C17H35 TRISTEARIN
O
=
H2C O C C17H35
Lemak tidak jenuh apabila asam lemak penyusunnya asam lemak tidak
jenuh. Contoh: triolein
O
=
H2C O C (CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3
O
=
HC O C (CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3
O
=
H2C O C (CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3
TRIOLEIN
162
2). Berdasarkan asam lemak penyusunnya, lemak dibedakan menjadi 3:
yakni lemak berasam satu, lemak berasam dua dan lemak berasam
tiga.
=
H2C O C C17H35 H2C O C C17H33
O O
=
=
HC O C C17H35 HC O C C17H33
O O
=
=
H2C O C C17H35 H2C O C C17H33
TRISTEARIN TRIOLEIN
STEARIN OLEIN
GLISERIL TRISTEARAT GLISERIL TRIOLEAT
O O
=
HC O C C17H35 HC O C C15H31
O O
=
1-oleo-2,3-distearin 2-palmito-1,3-diolein
2,3-distearo-1-olein 1,3-dioleo-2-palmitin
Gliseril-1-oleo-2,3-distearat Gliseril-2-palmito-1,3-dioleat
163
LEMAK BERASAM TIGA
O
O
=
=
H2C O C C17H33
H2C O C C15H29
O
O
=
=
HC O C C17H35
O HC O C C15H31
O
=
=
H2C O C C15H31
H2C O C C17H33
1-oleo-2-stearo-3-palmitin 1-palmitoleo-2-palmito-3-olein
Gliseril-1-oleo-2-stearo-3-palmitat Gliseril-1-palmitoleo-2-palmito-3-oleat
Lemak hewani adalah lemak yang berasal dari hewan. Lemak yang
berasal dari hewan umumnya padat, kecuali minyak ikan. Contoh: lemak
sapi, lemak babi dan lain-lain.
164
Sedikit larut dalam alkohol dingin
Berat jenis Lemak 0,86
Minyak 0,915 – 0,940
Lemak murni tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
SIFAT KIMIA
O
=
H2C O C R H2C OH
O
=
ZnO/CaO
HC O C R + 3 H2O HC OH + 3 RCOOH
O 8-10 atm
=
H2C O C R H2C OH
O
=
HC O C R + 3 KOH HC OH + 3 RCOOK
O
=
H2C O C R H2C OH
165
c). DENGAN KATALIS ENZIM
O
=
H2C O C R1
H2C OH
O
O
=
=
HC O C R2 + H2O
HC O C R2 + R1COOH
O
O
=
=
H2C O C R3
H2C O C R3
H2C OH H2C OH
O
=
HC O C R2 + H2O HC OH + R2COOH
O O
=
=
H2C O C R3 H2C O C R3
H2C OH H2C OH
HC OH + H2O HC OH + R3COOH
O
=
H2C O C R3 H2C OH
o HC- O- C - (CH2)7-CH2-CH2-(CH2)7CH3
HC- O- C - (CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3 + 3 140-160
H2 C
O
=
H2C- O- C-(CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3
TRISTEARIN
TRIOLEIN
166
b). OLEH HALOGEN: Br2, I2
O Br Br
O
=
=
H2C- O- C - (CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3 H2C- O- C - (CH2)7-CH-CH-(CH2)7CH3
O O Br Br
=
=
=
=
TRIOLEIN HEKSABROMOTRISTEARIN
O
=
H2C- O- C - C17H35
H2C- OH
O
=
167
O
=
H2C O C C3H7
H2C OH C3H7COOH
O
=
HC O C C5H11 + 3 H2O C5H11COOH
HC OH +
O
=
H2C O C C7H15 C7H15COOH
H2C OH
1-Butiro-3-kaprilo-2-kaproin
b). Reaksi hidrolisis dan oksidasi lemak tidak jenuh dengan asam lemak
penyusun rantai panjang.
Contoh:
Cu/Pb/Zn
H3C-(CH2)7-CH=CH-(CH2)7COOH + 3 O2
Asam oleat
168
O
=
H2C- O- C - (CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3
O
=
HC- O- C - (CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3 + 3 I2
O
=
H2C- O- C-(CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3
TRIOLEIN O I I
=
H2C- O- C - (CH2)7-CH-CH-(CH2)7CH3
O I I
=
HC- O- C - (CH2)7-CH-CH-(CH2)7CH3
I I
O
=
H2C- O- C-(CH2)7-CH-CH-(CH2)7CH3
HEKSAIODOTRISTEARIN
169
O
=
H2C- O- C - (CH2)7-CH=CH-(CH2)7CH3
O
=
HC- O- C - C17H35 + I2
O
=
H2C- O- C- C17H35
1-Oleo-2,3-distearin O I I
=
H2C- O- C - (CH2)7-CH-CH-(CH2)7CH3
O
=
HC- O- C - C17H35
O
=
H2C- O- C- C17H35
DIODOTRISTEARIN
Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan dapat menunjukkan besar kecilnya molekul lemak.
Jika bilangan penyabunan besar berarti molekul lemaknya kecil, atau
sebaliknya semakin kecil bilangan penyabunan, berarti molekul lemaknya
semakin besar.
Bilangan Penyabunan adalah bilangan yang menunjukkan jumlah
miligram KOH untuk menyabunkan 1 gram lemak.
170
Jawab:
O
=
H2C O C C15H31
H2C OH
O
=
HC O C C15H31 + 3 KOH 3 C15H31COOK
HC OH +
O
=
Jawab:
O
=
H2C O C C3H7
H2C OH
O
=
171
Jadi bilangan penyabunan tributirin 556,29
2.2. Latihan
1). Gambarkan struktur lemak berasam satu lengkap dengan namanya!
2). Gambarkan struktur lemak berasam dua lengkap dengan namanya!
3). Gambarkan struktur lemak berasam tiga lengkap dengan namanya!
4). Gambarkan struktur lemak tidak jenuh lengkap dengan namanya
5). Tuliskan reaksi penyabunan dari tributirin dan tentukan harga bilangan
penyabunannya!
3. Penutup
3.1. Tes Formatif
1). Trimiristin termasuk (A) asam lemak Jenuh (B) asam lemak tidak
jenuh (C) lemak jenuh (D) lemak tidak jenuh (E) BSSD
2). 1-palmitoleo-2-stearo-3-butirin (A) Lemak jenuh (B) lemak tidak jenuh
(C) lemak berasam satu (D) lemak berasam dua (E) lemak berasam
tiga
3). Berikut yang bukan asam lemak jenuh (A) Asam kaproat (B) asam
butirat (C) asam kaprat (D) asam oleat (E) asam palmitat
4). Triolein termasuk (A) asam lemak Jenuh (B) asam lemak tidak jenuh
(C) lemak jenuh (D) lemak tidak jenuh (E) BSSD
5). Reaksi penyabunan dari tributirin menghasilkan (A) gliserol (B) garam
butirat (C) asam butirat (D) A dan B benar (E) A dan C benar
172
3.3. Tindak Lanjut
3.4. Rangkuman
173
1.3.5. Kunci Jawaban Tes Formatif
Daftar Pustaka.
Allinger, N.L., Cava, M.P., Jongh D.C., johnson, C.R., Lebel, N.A., and
Stevens, C.L., 1976, “Organic Chemistry”, Worth Publishers, Inc, U.S.A
Fessenden, R.J and Fessenden, J.S., 1989, Kimia Organik, alih bahasa
Pudjaatmaka, A.H., Jilid II, edisi ke tiga, Erlangga, Jakarta.
174
G.II. FOSFOLIPIDA
1. Pendahuluan
1.2. Relevansi:
setelah mengikuti kuliah Kimia Organik III pada pokok bahasan ini
mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang lipid yang dapat tersabunkan
maupun yang tak dapat tersabunkan.
175
6. Menjelaskan sumber-sumber lipid dan jenis lipid yang umum
terdapat pada hewan atau tanaman..
7. Menyebutkan komponen penyusun fosfolipid
8. Menjelaskan hasil hidrolisis suatu fosfolipid
9. Menuliskan struktur kimia fosfolipid yang komponen
penyusunnya sudah diketahui.
10. Menunjukkan bagian ekor dan kepala pada struktur
fosfolipid.
176
2. Penyajian
2.1.a. FOSFOLIPID
177
HOCH2CH2NH2; fosfolipid ini disebut sefalin. Beberapa yang termasuk
sefalin, asam amino serin HOCH2CH(COOH)(NH2) lebih baik dari etanol
amina.
Latihan F.3:
Tuliskan struktur dari sefalin yang terbentuk dari gliserol, asam oleat,
asam palmitat, asam fosfat dan etanol amina.
O O
= O-
=
RO P OH RO P + H+
OR OR
+
RNH2 + H+ RNH3
O O
=
H2CO C
=
R H2CO C R
O
O
=
HCO C
=
O
+ O
+
=
178
Sifat ionik dari bagian fosfat dan amina dari struktur molekul yang harus
ada dari membran sel lipid bilayer, yang akan kita eksplor pada seksi
berikutnya.
O
=
H2CO C CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3
O
=
HCO C CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH=CHCH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3
ekor hidrofobik
O
+
=
H2CO O P O CH2CH2NH2
O-
kepala hidrofilik
Suatu model molekul dari senyawa ini akan terlihat seperti ini:
Yang perlu dicatat adalah bahwa ada suatu ion atau akhir hidrofilik, yang
diberi label kepala, dan rantai hidrokarbon panjang yang hidrofobik diberi
label ekor. Sehingga molekul ini dapat digambarkan secara sederhana
sebagai:
179
Dalam medium berair , molekul-molekul ini menyusun dirinya sendiri
sehingga ekor hidrofobiknya campur baur dan kepala hidrofiliknya pada
lingkungan permukaan berair.
2.1. b. SFINGOLIPID
180
Sfingomielin adalah ester fosfat, bukan dari gliserol, melainkan
dari suatu alkohol alil berantai panjang dengan suatu rantai samping
amida.
181
Pada pH fisiologi fosfat terionkan seperti telah ditunjukkan dan
sfingomielin seperti fosfogliserida mempunyai kepala hidrofilik dan ekor
hidrofobik.Oleh karena itu sfingomielin dapat juga digambarkan sebagai
Latihan F.4:
182
Serebrosida adalah glikolipid yang paling sederhana; komponen
karbohidratnya adalah cincin glukosa atau galaktosa. Gangliosida adalah
lebih kompleks, rantai oligosakarida sampai 7 unit komponen karbohidrat.
2.1.c. PROSTAGLANDIN
183
Karena lipid ini tidak mengandung ikatan ester, prostaglandin tidak dapat
tersabunkan.Prostaglandin awalnya diisolasi dari kelenjar prostat, yang
kemudian digunakan sebagai namanya, tetapi mereka sekarang sudah
mengetahui untuk memunculkan pada kebanyakan sel.Prostaglandin
disintesis dalam membran sel dari fosfogliserida yang mempunyai residu
asil arakhidonat pada posisi 2 dari belakang gliserol. Urutan reaksi dimulai
dengan hidrolisis ikatan ester arakhidonat.
184
Seperti contoh yang telah ditunjukkan, prostaglandin mempunyai
karakteristik cincin beranggota 5 dengan dengan gugus fungsi yang
mengandung Oksigen dan dua rantai hidrokarbon yang terikat pada posisi
berdampingan. Suatu gugus asam karboksilat selalu ada di ujung rantai
hidrokarbon. Menulis bengkokan di sekitar struktur asam arakhidonat
terutama bagimana secara mudah cincin siklopentana dengan dua rantai
yang muncul:
2.2. LATIHAN
1). Tuliskan struktur dari lesitin yang terbentuk dari gliserol, asam fosfat,
asam oleat, asam stearat dan kolin.
2). Dari soal no.1 berikan label ekor dan kepala pada struktur lesitin di
atas.
3). Walaupun triasilgliserol tidak larut dalam air, fosfolipid seperti sefalin
mempunyai beberapa derajat kelarutan dalam air. Terangkan mengapa
185
sefalin mempunyai kelarutan dalam air yang lebih besar dari pada
triasilgliserol!.
3. Penutup
3.1. Tes Formatif
1). Berikut ini termasuk golongan fosfolipid (A) trimiristin (B) sefalin (C)
prostaglandin (D) lilin (E) BSSD
2). Berikut adalah Lipid yang dapat tersabunkan, kecuali : (A) trimiristin
(B) sefalin (C) prostaglandin (D) lilin (E) BSSD
3). Hasil hidrolisis sefalin:
(1) asam fosfat (2) etanol amina
(3) asam lemak (4) asam klorida
4). Hasil hidrolisis lesitin:
(1) asam fosfat (2) gliserol
(3) asam lemak (4) etanol amina
5. Hasil hidrolisis sfingomielin:
(1) asam fosfat (2) spingosin
(3) asam lemak (4) kolin
186
sebaiknya saudara membaca ulang apa yang telah saudara baca, atau
mencari buku-buku Kimia Organik khususnya pada bab Lipid
3.4. Rangkuman
1. B 2. C 3. A 4. E 5. E
Daftar Pustaka.
Allinger, N.L., Cava, M.P., Jongh D.C., johnson, C.R., Lebel, N.A., and
Stevens, C.L., 1976, “Organic Chemistry”, Worth Publishers, Inc, U.S.A
Fessenden, R.J and Fessenden, J.S., 1989, Kimia Organik, alih bahasa
Pudjaatmaka, A.H., Jilid II, edisi ke tiga, Erlangga, Jakarta.
187
Sumardjo, Damin, “Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta”, 2009,EGC,
Jakarta.
188