RONI YULIWAR
APA ITU KARBOHIDRAT?
H H2C OH
( D - gliseraldehid) L - gliseraldehid
Monosakarida
H C OH
C O Proyeksi Fisher
H C OH
H
Penamaan D, L monosakarida
Penamaan Monosakarida D, L
Monosakarida diberi nama D jika gugus -OH
pada atom C* terletak disebelah kanan.
H C* OH HO C H
*
H C OH HO C H
H C* OH
CH 2OH
CH 2OH
D-(-)-ribosa L-eritrosa
(D-aldosa) (L-aldosa)
O
C
H
Turunan D-aldosa H OH
CH 2OH
O D-(+)-gliseraldehida O
C
H C
OH
H OH
HO H
H OH
H OH
CH 2OH
CH 2OH
D-(-)-eritrosa
D-(-)-tetrosa
H OH HO H H OH HO H H OH HO H H OH HO H
H OH H OH HO H HO H H OH H OH HO H HO H
H OH H OH H OH H OH HO H HO HO H HO H
H OH H OH H OH H OH H OH H OH H OH H OH
O
Dihidroksiaseton
CH 2OH
Atom C kiral pada
ketopentosa (proyeksi
CH 2OH
Jumlah stereo isomer pada
Fisher): C no 3 dan 4
O
ketopentosa (proyeksi
Fisher) ...
H OH
D-eritulosa
CH 2OH
CH 2OH CH 2OH
O O
HO H H OH
H OH H OH
CH 2OH CH 2OH
D-ribulosa D-xilulosa
O O O O
HO H HO H H OH H OH
H OH HO H H OH HO H
H OH H OH H OH H OH
HO C H HO C H H C OH
H C OH HO C H H C OH
H C OH H C OH CH 2OH
CH 2OH CH 2OH
D - glukosa D-galaktosa D - fruktosa
D - aldoheksosa D - ketoheksosa
Representasi Struktur Gula
CH2OH CH2OH
O O OH
(b)
OH * Struktur Haworth OH *
OH OH (a) OH H
Struktur Haworth dan Konformasi Kursi
CH2OH CH2OH
O O OH
(b)
OH * OH *
Struktur Haworth
OH OH (a) OH H
OH OH
Konformasi kursi
HOH2C HOH2C
O O
HO HO
HO * HO * OH
b
OH (e) OH
OH (a) H
(a)
Sifat-sifat Fisik Monosakarida
Padatan kristal tidak berwarna
Larut dalam air ikatan hidrogen
Sedikit larut dalam alkohol
Tidak larut dalam eter, kloroform, benzena
Rasanya manis.
Diantara monosakarida fruktosa yang
paling manis
Tingkat kemanisan monosakarida
dan disakarida
Monosakarida Disakarida
D fruktosa 174 Sukrosa 100
D glukosa 74 Laktosa 0.16
D xylosa 0.40
D galaktosa 0.22
Beberapa Reaksi Monosakarida
1. Reaksi Oksidasi
Berdasarkan kemampuannya untuk mereduksi
pereaksi (Tohlens, Benedict, Fehling),
monosakarida dapat digolongkan :
1. Gula pereduksi
2. Gula non pereduksi
Monosakarida dapat mereduksi TBF karena
pada monosakarida terdapat gugus aldehid
atau gugus a-hidroksi keton, yang akan
dioksidasi oleh TBF menjadi karboksilat/keton.
Semua monosakarida
adalah Gula Pereduksi
CHO O
HC OH C OH
HO C + Cu2+ C OH + Cu2O
C OH Benedict HO C merah bata
Fehling
C OH C OH
CH2OH C OH
CH2OH
D - glukosa asam D - glukonat
Oksidasi aldosa oleh pereaksi TBF
menghasilkan asam monokarboksilat: Asam
Aldonat.
Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat (HNO3
panas) menghasilkan asam dikarboksilat
karena HNO3 selain mengoksidasi gugus
aldehid juga mengoksidasi gugus CH2OH
terminal
CHO Reaksi dg HNO3 COOH
C OH C OH
HNO 3
HO C HO C
C OH C OH
C OH C OH
CH2OH COOH
C OH C OH
HO C + Ag+ HO C + Ag
C OH C OH Cermin pera
C OH C OH
CH2OH CH2OH
2. Reaksi reduksi
Gugus karbonil dari monosakarida dapat direduksi
menjadi alkohol oleh beberapa pereaksi menghasilkan
alditol
CHO CH2 OH
C OH C OH
katalis HO C
HO C + H2
logam
C OH C OH
C OH C OH
CH2OH CH2OH
HOH2C
O Karbon glikosidik
HO
HO
1' HOH2C
OH
O O
4
(b)
HO OH
4-O-(aD-glukopiranosil)-bD-glukopiranosa OH
(Maltosa) H
IKATAN PADA MALTOSA
Pada maltosa, ikatan glikosidik terjadi pada atom
C-1 dari satu glukosa dengan atom C-4 dari
glukosa yang lain, sehingga ikatannya disebut
ikatan glikosidik-a-1,4
HOH2C
O H
HO
O HO
HO H (b)
OH
1'
OH 4
H OH
H CH2OH
O
4-O-(bD-glukopiranosil)-bD-glukopiranosa
(Selubiosa)
SUKROSA
Sukrosa dikenal dengan gula pasir, terdapat
pada tumbuhan fotosintetik yang berfungsi
sebagai sumber energi. Misal : pada tebu, bit
gula
Pada sukrosa kedua kabon anomerik pada
kedua unit monosakarida terlibat dalam
ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik terjadi
antara C-1 pada unit glukosa dan C-2 pada
unit fruktosa, sehingga tidak mempunyai
gugus hemiasetal.
Struktur Sukrosa
CH2OH
OH O H HO
HOH2C O
OH * 1'
H
H
1' OH
OH O HO OH
OH
O
CH2OH O H CH2OH
konfigurasi b a
O
2
OH 2
CH2OH H
(b) CH2OH
OH
aD-glukopiranosil-bD-fruktofuran
osida
(Sukrosa)
Sukrosa adalah oligosakarida yang berperan
penting dalam pengolahan makanan dan
banyak terdapat pada tebu, bit, siwalan, dan
kelapa kopyor.
Pada pembuatan sirup, gula pasir (sukrosa)
dilarutkan dalam air dan dipanaskan,
sebagian sukrosa akan terurai menjadi
glukosa dan fruktosa, yang disebut gula
invert.
Gula invert tidak dapat berbentuk kristal
karena kelarutan fruktosa dan glukosa
sangat besar.
Ada tidaknya sifat pereduksi dari suatu
molekul gula ditentukan oleh ada
tidaknya gugus hidroksil (OH) bebas
yang reaktif.
Sukrosa tidak mempunyai gugus OH
bebas yang reaktif karena keduanya
sudah saling terikat, sedangkan laktosa
mempunyai OH bebas pada atom C no. 1
pada gugus glukosanya. Karena itu,
laktosa bersifat pereduksi sedangkan
sukrosa bersifat non pereduksi.
LAKTOSA
Merupakan gula utama pada ASI dan susu sapi
(4-8 % laktosa).
Karbon anomerik pada unit galaktosa
mempunyai konfigurasi b pada C-1 dan
berikatan dengan gugus -OH pada C-4 unit
glukosa
Diare setelah minum susu, disebabkan karena
tidak memiliki enzim laktase (galaktosidase),
sehingga tidak dapat mencerna laktosa dalam
susu.
Galaktosemia adalah penyakit gangguan
metabolisme galaktosa, berakibat penumpukan
galaktosa dalam darah: sirosis hepatik,
hepatomegali, katarak, retardasi mental
Struktur Laktosa CH2OH
H O H
CH2OH
OH *
OH O o 4
OH
OH * 1'
H OH a