Anda di halaman 1dari 131

KIMIA ORGANIK

FARMASI II-
KARBOHIDRAT
Asumsi dan tujuan

Anda sudah belajar:


 Jenis-jenis gugus-gugus fungsi
 Reaksi-reaksi yang lazim terjadi pada kimia organik dan hayati

Anda akan belajar beberapa golongan senyawa hayati:


 Karbohidrat
 Asam amino, peptida dan protein
 Lipid dan senyawa-senyawa terkait
 Asam nukleat
BAHAN PEMBELAJARAN

 PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT
 STEREOKIMIA KARBOHIDRAT (PROYEKSI FISCHER)
 GULA D DAN l
 KONFIGURASI ALDOSA
 STRUKTUR SIKLIK MONOSAKARIDA DAN ANOMER
 REAKSI MONOSAKARIDA
 DISAKARIDA
 POLISAKARIDA DAN SINTESISNYA
 BEBERAPA KARBOHIDRAT PENTING
 KARBOHIDRAT PERMUKAAN SEL DAN VIRUS INFLUENZA
Istilah karbohidrat
 Awal mula: karena glukosa (=dekstrosa, karbohidrat pertama yang berhasil dimurnikan) semula
dianggap hidrat dari arang/karbon dengan rumus C6(H2O)6.
 Sekarang: sekelompok besar senyawa polihidroksikarboksilat dan polihidroksialdehida yang lazim
disebut gula.
Sumber karbohidrat
 Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis

 Selulosa dan pati adalah cadangan energi


 Binatang ruminansia mendapatkan energi dari selulosa  energi berpindah melalui rantai
makanan
 Manusia dan binatang lain mendapatkan energi dari pati
 Energi dilepaskan ketika binatang atau tanaman memetabolisme karbohidrat
 Much of the energy released by oxidation of glucose is trapped in the molecule adenosine
triphosphate (ATP)
 The phosphoric anhydride bond formed when adenosine triphosphate (ADP) is phosphorylated
to make ATP is the repository of this energy
 This chemical energy is released when ATP is hydrolyzed or a new anhydride linkage is created
ATP+H20 ADP+Pi+energy
Penggolongan Karbohidrat
 Monosakarida atau gula sederhana
 polihidroksialdehid atau aldosa
 polihidroksiketon atau ketosa
 Disakarida dapat dihidrolisis menjadi dua monosakarida.
 Polisakarida terhidrolisis menjadi banyak unit monosakarida. E.g., pati dan
selulosa mempunyai > 1000 unit glukosa.
 Monosaccharides
 Classification of Monosaccharides
 Monosaccharides are classified according to:
 (1) The number of carbon atoms present in the molecule and

 (2) whether they contain an aldehyde or ketone group

 D and L Designations of Monosaccharides


 The simplest carbohydrates are glyceraldehyde, which is chiral, and
dihydroxyacetone, which is achiral
 Glyceraldehyde exists as two enantiomers

9
Pasangan Enantiomer dari Gliseraldehid
Jumlah enantiomer= 2n
n= banyaknya atom khiral dalam suatu senyawa
 Proyeksi Fischer: D jika gugus –OH di terletak sisi kanan pada atom C khiral terbawah
 Proyeksi Fischer: L jika gugus –OH terletak di sisi kiri pada atom C khiral terbawah
Monosakarida: aldosa dan ketosa
 Akhiran –osa menunjukkan karbohidrat
 Awalan ald- dan ket- jenis gugus karbonil (aldehida atau keton)
 Banyaknya atom karbon ditunjukkan dengan awalan yang sesuai: tri-, tetr-, pent-, heks-.
Soal latihan 1

 Termasuk golongan apakah monosakarida di bawah ini?


Gambaran stereokimia karbohidrat: Proyeksi Fisher
 Karbohidrat mengandung banyak C kiral, perlu penggambaran yang mudah.
 Proyeksi Fisher: berdasarkan proyeksi atom karbon tetrahedral pada bidang
datar.
 Proyeksi Fisher dapat diputar 180o

 Proyeksi Fisher tidak dapat diputar 90o


 Proyeksi Fisher dapat diputar (searah atau berlawanan arah jarum jam) bila salah satu atom
“dipegang”.
Penentuan konfigurasi R,S pada
proyeksi Fisher CONTOH: R atau S?
1. Tentukan urutan prioritas keempat
substituen seperti biasanya (bila lupa,
lihat kembali KO 1).
2. Tempatkan gugus prioritas terendah
(biasany H) di posisi atas pada proyeksi
Fisher, dengan perputaran yang diijinkan.
3. Tentukan konfigurasinya.
Soal latihan 2

 Ubah proyeksi Fisher di bawah ini menjadi gambaran tetrahedral dan


tentukan konfigurasinya.
Soal latihan 3

 Di antara proyeksi-proyeksi Fisher dari gliseraldehida di bawah ini, manakah


yang mewakili enantiomer yang sama?
Soal latihan 4

 Gambarkan molekul di bawah ini dalam proyeksi Fisher dan tentukan


konfigurasinya. (Atom hijau = Cl)
Soal latihan 5

 Gambarlah aldotetrosa di bawah ini dalam proyeksi Fisher dan tentukan


konfigurasi dari setiap pusat kiral.
Gula D,L

 Gliseraldehida, aldosa paling sederhana, memiliki satu pusat kiral sehingga


memiliki dua bentuk enantiomer.
 Hanya satu enantiomer yang ada di alam: memutar bidang cahaya
terpolarisasi ke arah kanan (dekstrorotatori), diberi tanda (+).
Karena atom C2 memiliki konfigurasi R, nama lengkapnya
R-(+)-gliseraldehida atau disebut juga D-gliseraldehida.
 Semua monosakarida alami memiliki konfigurasi R pada atom C kiral yang
terjauh dari gugus karbonil: disebut gula D.
Gula D dand L

 Gula seri D diturunkan dari bentuk putar-kanan


(+) gliseraldehid.
 Gula seri L diturunkan dari bentuk putar-kiri
(-) gliseraldehid.

25
Konfigurasi aldosa

 Aldotetrosa
 Memiliki 2 pusat kiral  memiliki 22=4 enantiomer (2 pasang enantiomer D,L: eritrosa dan treosa)
 Aldopentosa
 Memiliki 3 pusat kiral  memiliki 23=8 enantiomer (4 pasang enantiomer D,L: ribosa, arabinosa, xilosa dan
lixosa).
 D-Ribosa: bagian dari DNA; L-arabinosa banyak terdapat pada tumbuhan; D-xilosa banyak terdapat pada kayu,
lixosa jarang dijumpai di alam.
 Aldoheksosa
 Memiliki 4 pusat kiral  memiliki 24=16 enantiomer (8 pasang enantiome D,L: alosa, altrosa, glukosa, manosa,
gulosa, idosa, galaktosa, dan talosa).
 D-glukosa terdapat pada pati dan selulosa; D-galaktosa terdapat pada gom dan pektin; Manosa dan talosa
terdapat di alam dengan kelimpahan lebih kecil.
Keluarga D-Aldosa

27
Keluarga D-Ketosa

28
Soal latihan 6

 Tentukan konfigurasi R atau S dari semua atom C kiral pada monosakarida di


bawah ini, kemudian tentukan apakah termasuk gula D atau gula L.
Soal latihan 7

 (+)-Arabinosa, aldopentosa yang banyak terdapat pada tanaman, memiliki


nama sistematik (2R,3S,4S)-2,3,4,5-tetrahidropentanal. Gambarlah proyeksi
Fisher untuk gula tersebut dan tentukan apakah termasuk gula D atau L.
Cara menghafal 8 aldoheksosa (Louis Fieser, Harvard
University)
1. Buat proyeksi Fisher, letakkan gugus –CHO di posisi paling atas dan gugus –CH2OH paling bawah.
2. Pada C5, letakkan gugus –OH semuanya di kanan (seri D).
3. Pada C4, letakkan –OH berseling 4 (4 kanan, 4 kiri).
4. Pada C3, letakkan –OH berseling 2 (2 kanan, 2 kiri, 2 kanan, 2 kiri).
5. Pada C2, letakkan –OH berseling 1 (kanan, kiri, kanan, kiri, dst).
6. Mmnemonic: “All altruists gladly make gum in gallon tanks.”

Untuk Aldopentosa (Cornell University undergraduates)


1. Gunakan cara serupa di atas.
2. Mmnemonic: “Ribs are extra lean.”
Contoh soal
Gambarlah proyeksi Fisher L-fruktosa.
Strategi:
Karena L-fruktosa adalah enantiomer dari D-fruktosa, maka lihatlah struktur D-fruktosa kemudian
baliklah konfigurasi semua atom kiralnya.
Jawaban:
Contoh soal

Gambarlah aldotetrosa ini dalam proyeksi Fisher dan tentukan apakah gula D atau L
Strategi:
Proyeksi Fisher monosakarida digambar vertikal dengan gugus –CHO di ujung atas dan
CH2OH di ujung bawah. Gugus-gugus –H dan –OH lainnya digambarkan di samping,
mengarah ke luar bidang (ke arah pembaca).
Jawaban:
Soal-soal latihan
Soal latihan
Soal Latihan

• Golongkan senyawa gula berikut (e.g. glukosa adalah aldoheksosa)


a CH2OH b CH2OH c CHO

H OH HO H
O
HO H
CH2OH O
HO H
H OH
H OH
CH2OH
H OH

• Apakah senyawa gula berikut yermasuk seri D/L ? CH2OH

a b c CHO d CH2OH
CH2OH CHO
HO H O
O H OH
H OH HO H
H OH HO H
H OH H OH
HO H H OH
HO H H OH
CH2OH CH2OH
CH2OH CH2OH

• Gambar struktur rantai terbuka dari :


1. ketotetrosa 2. ketopentosa
3. deoksialdoheksosa 4. gula amino 5-C 38
Eritro dan Treo

 Istilah untuk diastereomer mengandung dua atom C


kiral berurutan, tanpa ujung simetrik.
 Untuk molekul simetrik, dipakai istilah meso atau
d,l.

39
Epimer

Senyawa gula yang hanya berbeda pada stereokimia


dari satu atom karbon kiral.

40
Struktur Siklik pada Glukosa
Hemiasetal siklik dari glukosa terbentuk oleh reaksi
dari -CHO dengan -OH pada C5.

C anomer

41

D-glukopiranosa
Proyeksi Fischer

Proyeksi Haworth
42
Struktur Siklik pada Fruktosa
Hemiasetal siklik terbentuk oleh reaksi antara C=O
pada C2 dengan -OH pada C5.

atom C kiral baru

D-fruktofuranosa

43
Anomer
Berbeda pada posisi gugus –OH anomerik.
-OH anomerik ke bawah (trans terhadap CH2OH)  anomer-a
-OH anomerik ke atas (cis terhadap CH2OH)  anomer-b

44
Pada anomer-b glukosa semua substituen pada posisi ekuatorial
sehingga anomer-b lebih stabil daripada anomer-a
Bila konfigurasi OH anomerik belum diketahui, dinyatakan dengan garis
gelombang

Interkonversi proyeksi Fischer dan rumus Haworth dapat dilakukan


dengan mudah (slide berikutnya)
Monosakarida cincin-6 dinyatakan sebagai piranosa
Monosakarida cincin-6 dinyatakan sebagai furanosa
mis. glukosa cincin-6 disebut glukopiranosa
glukosa cincin-5 disebut glukofuranosa

45
Rumus proyeksi Fischer

Macam-macam
cara penulisan
struktur glukosa
Rumus Haworth

Konfigurasi ruang
46
Mutarotasi
Perubahan besarnya harga rotasi spesifik [a]
Disebabkan adanya kesetimbangan bentuk rantai terbuka
dengan anomer-a dan anomer-b (dalam larutan)

Glukosa juga disebut 47

dekstrosa; putar-kanan.
Epimerisasi
Dalam larutan alkalis, H pada C2 akan terlepas
(deprotonasi) membentuk ion enolat.
Reprotonasi akan mengubah stereokimia dari C2.

C alfa
catalyst, tidak tergabung
dalam produk akhir

hidrogen alfa = asam

48
Tataulang Enadiol
Dalam larutan alkalis, posisi gugus C=O dapat bergeser.
Kimiawan memakai larutan gula yang asam atau netral
untuk mencegah pergeseran tersebut.

49
Struktur siklik monosakarida

 Aldehida dan keton:

 Gula: gugus C=O dan –OH ada di satu molekul  bentuk cincin
 Terbentuk pusat kiral baru, menghasilkan 2 macam diastereomer yang disebut
anomer.
 Atom C hemiasetal disebut pusat anomerik
Glukosa
Fruktosa
Delapan monosakarida esensial
 Manusia memerlukan 8 monosakarida agar tubuhnya berfungsi.
 8 Monosakarida tsb dapat disintesis dlm tubuh, tetapi lebih efisien didapatkan dari makanan.
 Galaktosa, glukosa, manosa merupakan aldoheksosa
 Xilosa merupakan aldopentosa
 Fukosa adalah gula deoksi (artinya: kehilangan oksigen)
 N-asetilglukosamina dan N-asetilgalaktosamina adalah amida dari gula amino (–OH pada C2
diganti oleh –NH2).
 Asam N-asetilneuraminat merupakan senyawa induk dari asam-asam sialat (>30 senyawa). Asam
N-asetilneuraminat mengandung 9 atom C, hasil kondensasi aldol antara N-asetilmanosamina
dengan piruvat (CH3COCO2-). Asam neuraminat krusial dalam mekanisme penyebaran virus
influenza.
Delapan
karbohidrat
esensial
Biosintesis karbohidrat esensial
Mutarotasi
 Mutarotation
 The a- and b-forms of glucose can be isolated separately
 Pure a-glucose has a specific rotation of +112o
 Pure b-glucose has a specific rotation of +18.7o
 When either form of glucose is allowed to stand in aqueous solution, the specific rotation of
the solution slowly changes to +52.7o
 It does not matter whether one starts with pure a- or b-glucose

 Mutarotation is the change in optical rotation as an equilibrium mixture of anomers forms

 Mutarotation of glucose results in an equilibrium mixture of 36% a-glucose and 64% b-glucose

 The more stable b-glucose form predominates


 A very small amount of the open-chain form exists in this equilibrium
Contoh soal
D-manosa berbeda dari D-glukosa dalam hal stereokimia pada C2. Gambarkan D-
manosa dalam bentuk piranosa konformasi kursi.
Strategi:
 Gambarlah proyeksi Fisher, kemudian tidurkan, tekuk sehingga C1 ada di
kanan depan dan C6 ada di kiri belakang. Hubungkan O pada C5 dengan C1
(karbonil) untuk membentuk cincin piran. Untuk membentuk kursi, naikkan
C4 dan turunkan C1.
Contoh soal
Gambarkan b-L-glukopiranosa dalam konformasi yang lebih stabil.
Strategi:
 Mungkin cara termudah ialah menggambar konformasi kursi dari b-D-glukopiranosa,
kemudian gambarkan b-L-glukopiranosa dengan cara mengubah konfigurasi setiap
pusat kiral, lalu lakukan flip agar didapat konformasi stabil.
Soal-soal latihan
Soal-soal latihan
Reaksi-reaksi monosakarida

 Monosakarida: hanya ada gugus alkohol dan karbonil.


 Alkohol
 Pembentukan ester
 Pembentukan eter
 Oksidasi

 Karbonil
 Adisi nukleofilik
 Reduksi
Pembentukan glikosida

 Anda telah belajar:

 Asetal dari monosakarida disebut glikosida.


Pembentukan Glikosida
 Hasil reaksi gula dan alkohol dalam asam.
 Karena rantai terbuka gula dalam kesetimbangan
dengan a- and b-hemiasetal, maka kedua anomer dari
asetal akan terbentuk.
 Aglikon adalah sebutan untuk gugus yang terikat pada C-
anomerik.

65
Pembentukan Glikosida (lanjutan)

 Monosakarida (bentuk hemiasetal) bila bereaksi dengan alkohol,


katalis asam akan menghasilkan asetal (disebut glikosida)
 Penamaan glikosida tergantung sakarida awal :

glukosa glukosida
galaktosa galaktosida
fruktosa fruktosida

66
 Glycoside Formation
 Glycosides are acetals at the anomeric carbon of carbohydrates

 When glucose reacts with methanol in the presence of catalytic acid,


the methyl glycoside is obtained
 A glycoside made from glucose is called a glucoside
Mechanism of glycosylation
 Glycosides can be hydrolyzed in aqueous acid
 The alcohol obtained after hydrolysis of a glycoside is called an aglycone

Mechanism of hydrolysis of glycoside

69
Sifat Glikosida
 Stabil dalam larutan netral dan alkalis
 Tidak dapat kesetimbangan dengan bentuk rantai terbuka
 Tidak dapat mengalami mutarotasi
 Terhidrolisis oleh enzim atau dalam larutan asam menjadi sakarida dan alkohol
semula
 Enzim hanya menghidrolisis ikatan glikosidik tertentu

H OH ikat an b -glikosidik
OH
( hanya dihidr olisis oleh
H O H enzim b -glikosidase)
HO H O
HO H
H HO
OH
HO OCH 3
H OCH3 H OH

H H
metil aD-glukopiranosida
ikatan a-glikosidik
(hanya dihidrolisis oleh metil b-D-glukopiranosida
70
enzim a-glikosidase)
 Contoh glikosida alami

 Pembuatan glikosida di laboratorium:


 Other Reactions of Monosaccharides
 Enolization, Tautomerization and Isomerization
 Monosaccharides dissolved in aqueous base will isomerize by a series of keto-
enol tautomerizations
 A solution of D-glucose containing calcium hydroxide will form several products,
including D-fructose and D-mannose

 A monosaccharide can be protected from keto-enol tautomerization by


conversion to a glycoside
 Formation of Ethers
 The hydroxyl groups of carbohydrates can be converted to ethers by the Williamson ether synthesis
 Benzyl ethers are commonly used to protect or block carbohydrate hydroxyl groups
 Benzyl ethers can be easily removed by hydrogenolysis

 Exhaustive methylation of methyl glucoside can be carried out using dimethylsulfate

or Me-I /NaH/ DMSO


 Exhaustive methylation can be used to prove that glucose exists in the pyranose (6-membered ring) form
 Hydrolysis of the pentamethyl derivative results in a free C5 hydroxyl

 Silyl ethers are also used as protecting groups for the hydroxyls of carbohydrates
 Sterically bulky tert-butyldiphenylsilyl chloride (TBDPSCl) reacts selectively at the C6 primary hydroxyl of
glucose
 Conversion to Esters
 Carbohydrates react with acetic anhydride in the presence of weak base to convert all hydroxyl groups to
acetate esters

 Conversion to Cyclic Acetals


 Carbohydrates form cyclic acetals with acetone selectively between cis-vicinal hydroxyl groups

 Cyclic acetals from reaction with acetone are called acetonides or isopropylidenates
 Oxidation Reactions of Monosaccharides
 Benedict’s or Tollens’ Reagents: Reducing Sugars
 Aldoses and ketoses give positive tests when treated with Tollens’ solution or Benedict’s reagent

 Tollens’ reagent [Ag(NH3)2OH] gives a silver mirror when Ag+ is reduced to Ag0
 Benedict’s reagent (an alkaline solution of cupric citrate complex) gives a brick red
precipitate of Cu2O
 In basic solution a ketose can be converted to an aldose that can then react with Tollens’ or
Benedicts’s reagent

76
 Semua aldosa adalah gula pereduksi karena mengandung gugus aldehida. Sebagian ketosa juga merupakan
gula pereduksi.
 Fruktosa merupakan gula pereduksi karena dalam suasana basa mengalami tautomeri keto-enol
menghasilkan aldosa (glukosa dan manosa).
 Carbohydrates with hemiacetal linkages are reducing sugars because they react with Tollens’ and Benedict’s
reagents
 The hemiacetal form is in equilibrium with a small amount of the aldehyde or ketone form, which can react with Tollens’ and
Benedict’s reagents

 Carbohydrates with only acetal groups (glycosidic linkages) do not react with these reagents and are called non-
reducing sugars
 Acetals are not in equilibrium with the aldehyde or ketone and so cannot react with these reagents
Oksidasi oleh Bromin, pH 5-6

Aqua Bromata mengoksidasi aldehid, tetapi tak


mengoksidasi keton atau alkohol; membentuk asam
aldonat.

79
Oksidasi oleh Asam Nitrat
Asam nitrat mengoksidasi aldehid dan alkohol
terminal, membentuk asam aldarat.

81
 Bila hanya –CH2OH ujung yang dioksidasi (tanpa mengoksidasi –CHO), maka diperoleh asam
uronat. Reaksi ini hanya dapat dilakukan secara enzimatis karena tidak ada pereaksi yang dapat
melakukannya.
 Periodate Oxidations: Oxidative Cleavage of Polyhydroxy Compounds
 Compounds with hydroxyl groups on adjacent carbons undergo cleavage of carbon-carbon bonds
between the hydroxyl groups
 The products are aldehydes, ketones or carboxylic acids
oksidasi aldosa dengan 2 mol
periodat menghasilkan 2 mol
asam format, 1 mol formaldehid

mengalami delokalisasi elektron sehingga 2 gugus karbonil terputus

 With three or more contiguous hydroxyl groups, the internal carbons become formic acid

oksidasi ketosa dengan


1 mol periodat
menghasilkan 2 mol
asam format, 2 mol
formaldehid

 Cleavage also takes place when a hydroxyl group is adjacent to an aldehyde or ketone group
 An aldehyde is oxidized to formic acid; a ketone is oxidized to carbon dioxide
 No cleavage results if there are intervening carbons that do not bear hydroxyl or carbonyl groups
 Reduction of Monosaccharides: Alditols
 Aldoses and ketoses can be reduced to alditols

aldehid direduksi menjadi alkohol

 D-glusitol (alditol dari D-glukosa) terdapat pada buah-buahan.


 D-glusitol digunakan sebagai pemanis dan pengganti gula dengan nama D-sorbitol.

sorbitol hasil reduksis glukosa


 Reactions of Monosaccharides with Phenylhydrazine: Osazones
 An aldose or ketose will react with three equivalents of phenylhydrazine to yield a phenylosazone

Kedua atom C1 dan C2 bereaksi dengan fenilhidrazin.


 The mechanism for phenylosazone formation involves the following steps:
 Reaction of D-Glucose or D-Mannose with excess phenylhydrazine yields the same phenylosazone
 Therefore, D-glucose and D-mannose differ in configuration only at C2

 Compounds that differ in configuration at only one stereogenic center are called epimers

yang bereaksi hanya yang dua C paling atas.


Soal-soal latihan
Soal latihan
Perpanjangan rantai: Sintesis Kiliani-Fischer
Proses ini memperpanjang rantai aldosa.
Terbentuk campuran dari epimer C2.
Soal latihan
Degradasi Ruff

Rantai aldosa diperpendek oleh oksidasi aldehid


menjadi -COOH, kemudian dekarboksilasi.

93
Soal latihan
Soal latihan
Disakarida
 Ingat kembali pembentukan glikosida:

 Bila sebagai alkohol adalah monosakarida, maka terbentuk disakarida.


 Ikatan 14-a-glikosida
 Ikatan 14-b-glikosida

trans = alfa
cis + beta
Maltosa dan selobiosa yang menghasilkan bentuk positif
dengan benedict yang bentuknya
hemiacetal.

maltosa tidak memiliki gugus


hemiacetal jadi tidak berekasi
dengan benedict

enzim maltosa atau alpha glusikodase

terhadap hewan herbivora (memahbiak ) dan serangga terpentin (yang makanin kayu)
 Maltosa dan selobiosa merupakan gula pereduksi. Mengapa?
 Maltosa dan selobiosa menunjukkan mutarotasi. Mengapa?

 Maltosa dapat dicerna oleh manusia dan dapat difermentasi oleh ragi.
 Selobiosa tidak dapat dicerna oleh manusia dan tidak dapat difermentasi oleh ragi.
Soal latihan
Laktosa
 Terdapat pada susu manusia dan susu sapi.
 Merupakan gula pereduksi, menunjukkan mutarotasi, berikatan 14-b-glikosida.

 Tersusun atas dua monosakarida berbeda: D-glukosa dan D-galaktosa.


Sukrosa

 = Gula pasir, senyawa organikmurni terbanyak di dunia.


 Tersusun atas glukosa dan fruktosa.
 Disebut gula invert karena bila fruktosa ([a]D=+66,5) dihidrolisis akan
dihasilkan campuran glukosa dan fruktosa (1:1) dengan [a]D=22,0.
 Madu: campuran sukrosa, glukosa dan fruktosa.
tingkat kemanisan fruktosa paling tinggi

 Bukan gula pereduksi, tidak menunjukkan mutarotasi  bukan


hemiasetal!
Polisakarida

 Tersusun atas puluhan, ratusan, atau ribuan monosakarida yang terikat


melalui ikatan glikosida.
 Hanya memiliki 1 gugus –OH anomerik pada rantai yang sangat panjang
 Bukan gula pereduksi
 Mutarotasi tidak teramati.
 Contoh: selulosa, pati (amilum)
Selulosa
 Tersusun atas beberapa ribu glukosa, ikatan 14-b-glikosida
(=selobiosa).
 Molekul-molekul selulosa berinteraksi melalui ikatan hidrogen 
agregat.
 Bahan struktural penguat tumbuhan.
 Bahan baku selulosa asetat (acetate rayon) dan selulosa nitrat
(guncotton).
Pati
 The storage form of glucose in plants is called starch (pati)
 Pati adalah polimer glukosa, ikatan 14-a-glikosida (=maltosa).
 Pati dicerna oleh enzim a-glikosidase (di mulut dan lambung).
 Pati tersusun atas amilosa (20%) dan amilopektin (80%).

Amylose consists typically of more than 1000 D-glucopyranoside units connected by a linkages between C1 of
one unit and C4 of the next
Amilosa cadangan energi pada tanaman

 Amilosa adalah polimer beberapa ratus glukosa, 14-a-glikosida, linier.

 Amylose adopts a very compact helical arrangement


 Amilopektin bercabang melalui ikatan 14-a-glikosida setiap sekitar 25 unit glukosa.
Glikogen
 Glikogen adalah cadangan energi pada hewan (=pati pada tanaman).
 Dibanding amilopektin, glikogen lebih bercabang dan lebih besar (hingga 100.000 unit glukosa).
Cyclodextrin
(oligosakarida siklik
Khitin
 Polimer dari N-asetilglukosamin.
 Kerangka luar (exoskeleton) dari serangga.
 Sebagai benang operasi karena mudah mengalami biodegrasi.
 Like other amides, N-acetylglucosamine forms exceptionally
strong hydrogen bonds between the amide carbonyl groups and
protons.

110
KHITIN –polisakarida khusus dengan gugus asetil amina

Apa yang terbentuk bila khitin direaksikan dengan :


a. Larutan HCl
b. Larutan NaOH
Tuliskan reaksinya
PEKTIN
Polimer dari asam 4-0-a-D-Galakturonat (1 -> 4) & Metilgalakturonat

COOH COOCH3 COOCH3 COOH


OH O O O O

OH O O O
OH OH OH

OH OH OH OH

Makin tinggi derajat termetilasi (DM = degree of methylation),


makin tinggi pula suhu pembentukan gel.
Untuk membentuk gel, minimal 50% gugus karboksil harus termetilasi.
Pektin (kira-kira 74 DM) dipakai pada pembuatan selai (jam).
Untuk jelly : DM kira-kira 60.
 INULIN
 polimer fruktosa
 disimpan dalam beberapa tanaman
sebagai cadangan pangan alternatif
untuk pati
- chicory (Cichorium intybus)
 -dandelion (Taraxacum officinale)
 enzim mamalia tidak bisa memecahnya
 mudah diekskresikan dalam urine
 Digunakan untuk menentukan GFR (laju
filtrasi glomerular) bahan pemanis
Sintesis polisakarida

 Sintesis polisakarida sulit dilakukan karena mengandung banyak –OH yang kereaktifannya serupa.
 Glycal Assembly Method:
 Lewis Y heksasakarida: polisakarida sintetik yang sedang diuji sebagai vaksin antikanker
Pembentukan ester biologis: fosforilasi

 Karbohidrat dalam tubuh:


 bentuk bebas
 bentuk terikat (glikokonjugat):
 glikolipid

 glikoprotein
Pembentukan
glikokonjugat
Beberapa karbohidrat penting lainnya
 Gula deoksi: satu atom oksigen diganti hidrogen.
Contoh: deoksiribosa, komponen DNA
 Gula amino: satu gugus –OH diganti –NH2.
Contoh: glukosamina.
 Human Blood Groups
 A, B, and O human blood groups are determined by glycoprotein antigens designated A, B, and H
 Glycolipids and Glycoproteins of the Cell Surface
 Glycolipids and Glycoproteins are important for cell signaling and recognition
 Glycosphingolipids
 Sphingolipids are derived from sphingosine
 Sphingolipids are components of myelin, the protective coating of axon nerve fibers

123
Cell Surface membranes; lipid bylayer structure

Glycosphingolipid Glycoprotein
Cell Surface membranes

125
Karbohidrat permukan sel dan virus
influenza
 Fungsi karbohidrat yang paling dikenal:
 Sebagai sumber energi
 Sebagai material struktural
 Fungsi lain yang penting: dalam berbagai fungsi biokimia
 Misalnya dalam pengenalan sel – sel, karbohidrat berperan pada proses kritis
bagaimana sel tertentu mengenali sel lain. Pada proses ini rantai polisakarida kecil
yang berikatan glikosida dengan gugus –OH atau –NH2 dari protein berperan sebagai
biomarker pada permukaan sel.
 Penggolongan virus influenza didasarkan pada jenis dua glikoprotein yang ada pada permukaan
virus:
 Hemaglutinin (H)
 Neuraminidase (N), suatu enzim.
Pemanis Buatan

sakarin pemanis buatan yang


pertama
mirip sukrosa
lebih manis dari sukrosa karena ada gugus Cl

Anda mungkin juga menyukai