KARBOHIDRAT
Karbohidrat, salah satu makromolekul yang banyak terdapat di alam.
“Karbohidrat” diturunkan dari glukosa, yaitu karbohidrat sederhana
pertama dengan rumus molekul C6H12O6, disebut “Hidrat dari Karbon”
C6(H2O)6.
KARBOHIDRAT
MONOSAKARIDA DISAKARIDA
OLIGOSAKARIDA POLISAKARIDA
MONOSAKARIDA
KLASIFIKASI MONOSAKARIDA
ALDOSA : KETOSA :
Adalah Adalah
monosakarida monosakarida
yang mengandung yang mengandung
gugus aldehida gugus keton
JUMLAH ATOM KARBON
dalam MONOSAKARIDA
UMUMNYA 3 – 7
Contohnya
TRIOSA : Monosakarida 3 karbon
HEKSOSA : Monosakarida 6 karbon
Awalan ALDO untuk ALDOSA
ALDOHEKSOSA : Aldosa 6 karbon
Akhiran –ULOSA untuk KETOSA
HEKSULOSA : Ketosa 6 karbon
Struktur
Karbohidrat paling sederhana: monosakarida. Bila mempunyai gugus aldehid, disebut
aldosa, bila mempunyai gugus keto, disebut ketosa/ulosa
Setiap monosakarida mempunyai jumlah atom karbon tertentu yang dikandungnya (misal:
triosa (3C), tetrosa (4C), pentosa (5C), heksosa (6C). Dalam makanan kita, umumnya heksosa
(glukosa dan fruktosa).
CHO CHO
H OH OH H
CHO
HO H H OH
H OH
H OH HO H
CH2OH
H OH OH H
D-Glukosa L-Glukosa
CHO CHO
CH2OH CH2OH
H OH H OH
O O
H OH HO H
HO H H OH
OH H HO H
H OH HO H
HO H
H OH
H OH HO H
CH2OH
CH2OH
diastereomer enantiomer
Enantiomer: bentuk D atau L dengan nama yang sama;
diastereomer: stereoisomer yang bukan merupakan bayangan cermin satu dengan yang lain dan
memiliki nama yang berbeda
Enolisasi aldosa menjadi
ketosa
H H
H
H
O O OH
NaOH
H OH OH H OH
NaOH
H OH H OH H OH
H OH OH H
O O
H OH H OH
CH2OH CH2OH
STRUKTUR MONOSAKARIDA
RANTAI TERBUKA :
Diproyeksikan oleh
FISCHER
SIKLIK :
Dirumuskan oleh
HAWORTH
Siklisasi
Gula-gula dalam larutan berada dalam keseimbangan antara bentuk rantai lurus (linier)
dan bentuk lingkar (siklik); hal ini terutama ditemukan pada pentosa dan heksosa.
Siklisasi menyebabkan terbentuknya hemiasetal. - dan -D-glukosa merupakan
anomer.
OH CHO
OH
Karbon anomerik H OH
O
HO
HO H O
OH OH
HO
OH H OH
OH H
H OH
H OH
Hemiasetal siklik (D Glukosa)
OH
lebih stabil CH2OH
Hemiasetal siklik (D Glukosa)
D-Glukosa
64% 0,02% 36%
t.l 150°C, +18,7° t.l 146°C, +112 °
Mutarotasi
Pemasukkan 100 % α-glukosa (padat) ke dalam air, daya putar optiknya mulai
berubah ketika bentuk α, rantai terbuka, dan β menuju keadaan setimbang (dari +112°
+52,6°). Efek ini disebut sebagai mutarotasi
PROYEKSI HAWORTH
UNTUK CINCIN FURAN :
1CH2OH
2 C=O
HO C-H
3
H C-OH
4
H C-OH
5
6
CH2OH
D-fruktosa
REAKSI GUGUS HIDROKSIL
1. Pembentukan asetat
2. Pembentukan eter
3. Pembentukan asetal dan ketal
siklik
Contoh pembentukan asetal dan ketal
siklik :
pengubahan L-sorbosa menjadi Vit. C
Reaksi kimia Pembentukan glikosida
Glikosida, asetal yang dihasilkan dari reaksi aldehida
dengan alkohol (katalis asam)
OH
OH
O OH
ROH
HO
OH OH H O
H O
OH HO
H OH OH2 HO
OH OH
OH
OH OH
OH
ROH O
Mutarotasi
HO
H OR
OH campuran anomer
OH
OH
O
O
HO CH3OH, H+
HO OH HO
OH HO OMe
OH
OH OMe
O O
HO (CH3O)2SO2 MeO
OMe OMe
HO MeO
OH OMe
Metilasi lengkap
Esterifikasi
OH
OAc
O O O
HO O
OH O
HO AcO
OAc
OH Piridina AcO
dingin OAc
Reaksi anhidrida asam asetat berlebih dan basa (seperti piridin) pada gula menghasilkan gula
poliasetil.
Reaksi ini stereospesifik (yakni, anomer-α akan membentuk ester-α). Gugus ini dapat
digunakan untuk pembentukan glikosida stereoselektif
Ikatan glikosidik OH
O
HO OH
HO
1
OH 4
O
O
Ikatan glikosidik--1,4
HO OH
OH
O O
HO HO
HO O OH
OH OH
H H
OH H
Ikatan glikosidik--1,3
Ikatan β-1,3 menghubungkan gugus β-hidroksi C-1 dari suatu unit gula pada gugus
hidroksi C-3 gula lain
Oksidasi
Cermin
perak
Ag(NH3)2+
OH¯
ASAM ALDONAT
Karbon 1
direduksi
Contoh
Sukrosa : gabungan glukosa dan fruktosa
Laktosa : gabungan glukosa dan galaktosa
Maltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Isomaltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Sellobiosa: gabungan glukosa dan glukosa
DISAKARIDA
STRUKTUR MOLEKUL 6
CH2OH
5 O
H H OH
6
CH2OH 4 1
1 OH H
5 O HOCH
H
H H 2 O H 3 2
4
H H OH
H 5
OH
1 O 2 H OH 6 O
OH CH2OH CH2OH
2
6 glukosa
3 3 4
H OH OH H OH 5 O
H
1-4
glukosa fruktosa 4 1
H OH H
H
sukrosa 3 2
H OH
galaktosa
laktosa
SUKROSA
CH2OH
O 1
H H H HOH2C O
H
OH H 1 H OH
OH O 2 CH2OH
2
H OH OH H
glukosa fruktosa
sukrosa
Ikatan glikosida menghubungkan C ketal
yang posisinya β dari fruktosa dan
asetal yang posisinya α dari glukosa
LAKTOSA CH2OH
O
H H
4 OH
OH H 1 /
2
CH2OH O H OH
O
OH H glukosa
1
OH H H
H
2
H OH
galaktosa
laktosa
4-O-(-D-galaktopiranosil)-D-glukopiranosa
maltosa
CH2OH 4-O-(-D-glukopiranosil)-D-glukopiranosa
O CH2OH
H H H
1 O
OH H H H
OH OH
4
2 O OH H 1 /
H OH
6 CH2
2
glukosa CH2OH O H OH
O O
H H H H glukosa
4 OH 1
OH H 1 / OH H H
OH OH
2 2
H OH H OH
glukosa glukosa
selobiosa
isomaltosa
4-O-(-D-glukopiranosil)-D-glukopiranosa
6-O-(-D-glukopiranosil)-D-glukopiranosa
MALTOSA
1. PATI ; 2.GLIKOGEN
Pencernaan pati, dimulai dari mulut. Saliva
mengandung α-amilase, di lambung, pati
dipotong menjadi senyawa-senyawa yang
lebih pendek. Pencernaan pati dilanjutkan di
dalam usus kecil (intestin) oleh α-amilase
pankreas, menjadi campuran disakarida
(maltosa), trisakarida (maltotriosa) dan
oligosakarida (dekstrin- dihidrolisa menjadi
monosakarida oleh enzim) α-glukosidase
dalam mukosa usus halus.
PATI - GLIKOGEN
Pati: Dipisahkan menjadi 2 fraksi utama
berdasarkan kelarutan bila dibubur (triturasi)
dengan air panas; sekitar 20% pati adalah
amilosa (larut, ikatan 1,4’--D-glukosa) dan 80%
sisanya ialah amilopektin (tidak larut, 1,4’--D-
glukosa ± 25 satuan dan percabangan 1,6’ --D-
glukosa )
1. Asam hialuronat
2. Kondroitin sulfat
3. Heparin
Glikoprotein : yaitu protein yang
mengandung karbohidrat dengan
jumlah beragam dan melekat
sebagai rantai tak bercabang atau
bercabang (pendek atau panjang
hingga 15 unit).
KARBOHIDRAT DALAM BAHAN
MAKANAN
Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan
nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa,
pentosa, maupun karbohidrat dengan berat
molekul yang tinggi seperti pati, pektin,
selulosa, dan lignin.
Selulosa berperan sebagai penyusun dinding
sel tanaman
Buah-buahan mengandung monosakarida
seperti glukosa dan fruktosa.
Disakarida seperti gula tebu (sukrosa atau
sakarosa) banyak terkandung dalam batang
tebu
Di dalam air susu terdapat laktosa
Beberapa oligosakarida banyak terdapat dalam
sirup pati, roti dan bir.
Berbagai polisakarida seperti pati banyak
terdapat umbi-umbian dan serealia
Selama proses pematangan, kandungan pati
dalam buah-buahan berubah menjadi gula-gula
pereduksi yang akan menimbulkan rasa manis.
Sumber karbohidrat utama bagi kita adalah
serealia dan umbi-umbian.
Pada hasil ternak, khususnya daging,
karbohidrat terdapat dalam bentuk glikogen
yang disimpan dalam jaringan otot dan dalam
hati.
JENIS KARBOHIDRAT
Pada umumnya karbohidrat dapat
dikelompokkan menjadi monosakarida,
oligosakarida, serta polisakarida.
Monosakarida merupakan suatu molekul yang
dapat terdiri dari lima atau enam atom C,
sedangkan oligosakarida merupakan polimer
dari 2-10 monosakarida, pada pada umumnya
polisakarida merupakan polimer yang terdiri
lebih dari 10 monomer monosakarida.
Monosakarida
Tata nama monosakarida tergantung dari gugus
fungsional yang dimiliki dan letak gugus
hidroksilnya.
Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehid
disebut aldosa, ketosa mempunyai satu gugus keton.
Monosakarida dengan enam atam C disebut heksosa,
misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Monosakarida yang mempunyai lima atom C disebut
pentosa misalnya xilosa, arabinosa, dan ribosa.
Oligosakarida
Oligosakarida adalah polimer dengan derajat
polimerasasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat
larut dalam air.
Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul
disebut disakarida, bila tiga molekul disebut
triosa, bila sukrosa terdiri dari molekul
glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari
molekul glukosa dan galaktosa.
Ikatan antara dua molekul monosakarida
disebut ikatan glikosidik. Ikatan ini terbentuk
antara gugus hidroksil dari atom C nomor satu
yang juga disebut karbon anomerik dengan
gugus hidroksil dan atom C pada molekul gula
yang lain.
Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom
C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan
melepaskan 1 mol air.
Ada tidaknya sifat pereduksi dari suatu molekul gula
ditentukan oleh ada tidaknya gugus hidroksil (OH)
bebas yang reaktif.
Sukrosa tidak mempunyai gugus OH bebas yang
reaktif karena keduanya sudah saling terikat,
sedangkan laktosa mempunyai OH bebas pada atom
C no. 1 pada gugus glukosanya. Karena itu, laktosa
bersifat pereduksi sedangkan sukrosa bersifat non
pereduksi.
Sukrosa adalah oligosakarida yang berperan penting
dalam pengolahan makanan dan banyak terdapat pada
tebu, bit, siwalan, dan kelapa kopyor.
Pada pembuatan sirup, gula pasir (sukrosa) dilarutkan
dalam air dan dipanaskan, sebagian sukrosa akan
terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut
gula invert.
Gula invert tidak dapat berbentuk kristal karena
kelarutan fruktosa dan glukosa sangat besar.
Oligosakarida dapat diperoleh dari hasil hidrolisis
polisakarida dengan bantuan enzim tertentu atau
hidrolisis dengan asam.
Pati dapat dihidrolisisi dengan enzim amilase
menghasilkan maltosa, maltotriosa, dan isomaltosa.
Bila pati dihidrolisis dengan enzim transglukosidase
akan dihasilkan suatu oligosakarida dengan derajat
polimerisasi yang lebih besar. Senyawa ini disebut
dekstrin yang sangat larut dalam air dan dapat
mengikat zat-zat hidrofobik sehingga dipergunakan
sebagai food additive untuk memperbaiki tekstur
bahan makanan.
Polisakarida
Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai
penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa, pati, dan
lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dektrin,
glikogen, dan fruktan). Polisakarida penguat tekstur
ini tidak dapat dicerna tubuh, tetapi merupakan serat-
serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-
enzim pencernaan.
Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul
monosakarida yang dapat berantai lurus atau
bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim
tertentu.
Pati
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan
alfa-glikosidik.
Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung
dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus atau
bercabang rantai molekulnya.
Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas.
Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak
terlarut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai
struktur lurus sedang amilopektin mempunyai
cabang.
Gelatinisasi
Pati dalam jaringan tanaman mempunyai bentuk granula yang
berbeda-beda. Dengan mikroskop jenis pati dapat dibedakan
karena mempunyai bentuk, ukuran, dan letak hilum yang unik.
Bila pati mentah dimasukkan ke dalam air dingin, granula
patinya akan menyerap air dan membengkak. Peningkatan
volume granula pati yang terjadi di dalam air pada suhu 55 0C
– 65 0C merupakan pembekakan yang sesungguhnya, dan
setelah pembengkakan ini granula pati dapat kembali ke
kondisi semula.
Granula pati dapat dibuat membengkak luar biasa dan bersifat
tidak dapat kembali lagi pada kondisi semula. Perubahan
tersebut dinamakan gelatinisasi.
Suhu pada saat granula pati pecah disebut suhu
gelatinisasi yang dapat dilakukan dengan
penambahan air panas.
Pati yang telah mengalami gelatinisasi dapat
dikeringkan, tetapi molekul-molekul tersebut tidak
dapat kembali lagi ke sifat-sifat semula. Bahan yang
telah kering tersebut masih mampu menyerap air
dalam jumlah yang cukup besar. Sifat inilah yang
digunakan agar instant rice dan instant pudding dapat
menyerap air dengan mudah, yaitu dengan
menggunakan pati yang telah mengalami gelatinisasi.
Selulosa
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang
bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat
dinding sel tanaman.
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl
cellulose (CMC) sering dipakai dalam industri
makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik.
Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian CMC
akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang
terbentuk akan lebih halus.
Pektin
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer
tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa dan
hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat
antara dinding sel satu dengan yang lain.
Pada umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi
tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat
(pektin), dan protopektin.
Kandungan pektin dalam tanaman sangat bervariasi baik
berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian
jaringannya.
Komposisi kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di
dalam buah sangat bervariasi tergantung pada derajat
pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat
larut itu terdapat dalam jaringan tanaman yang
belum matang.
Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi
berkurang dalam buah yang terlalu matang.
Buah-buahan yang dapat digunakan untuk
membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon,
plum, jeruk, serta anggur.
Glikogen
Glikogen merupakan “pati hewan”, banyak
terdapat pada hati dan otot bersifat larut dalam
air, serta bila bereaksi dengan iodin akan
berwarna merah.
Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari
benih jagung (sweet corn).
Glikogen disimpan dalam hati hewan sebagai
cadangan energi yang sewaktu-waktu dapat
diubah menjadi glukosa.
Polisakarida Lain
Gum Arabik yang dihasilkan dari batang
pohon akasia
Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari
suatu ganggang laut yang besar.
Karagenan didapat dengan mengekstraksi
lumut Irlandia dengan air panas. Dipergunakan
sebagai stabilizer pada industri coklat dan
hasil produksi susu.