Anda di halaman 1dari 67

KARBOHIDRAT I

Dosen Pengampu
Prof. Dr. Sabirin Matsjeh
Pendahuluan
 Karbohidrat adalah senyawa karbon yg mengandung
hodrogen dan oksigen dengan perbandingan 2 : 1
 Senyawa ini merupkan senyawa penting bagi mahluk
hidup khususnya tumbuhan hijau dan alga yang
diperoleh melalui fotosintesis, dengan adanya sinar
matahari dan gas oksigen. Oleh karena itu tumbuhan
banyak mengandung K H sebagai cadang sumber
makanan yg kemudian dimakan oleh manusia dan
hewan. Kemudian terjadi metabolisme katabolisme dan
anabolisme menghasilkan tenaga, CO2 dan H2O.
 KARBOHIDRAT merupakan komponen penting
beberapa bahan struktur organisme hidup misalnya
 Didinding dalam tumbuhan
 Polisakarida dalam kapsul bakteri
 Mukosakarida dalam kulit dan jaringan hewan
 Monosakarida sebagai pembangun asan nukleat,
koenzim, flavoprotein dan bahan pengatur darah
STRUKTUR KARBOHIDRAT
 Berdasakan Gugus fungsi karbahidrat dibagi
dua:
1. Aldosa, mengandung gugus aldehid
2. Ketosa, mengandung gugus keton

 Baik aldosa maupun ketosa tergolong


polihikroksil yaitu mengandung banyak gugus
OH.
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Karbahidrat dibagi tiga kelompok
1.monosakharida, mengandung satu unit gula. ,
(Cn (H2O)n )
2.Oligosakharida, mengandung 2-10 unit gula
3.Polisakharida, mengandung banyak unit gula
Sakharosa dibagi berdasarkan jumlah atom
karbon ,
triosa terdiri dari 3 karbon
tetrosa , terdiri dari 4 karbon
pentosa , terdiri dari 5 karbon
heksosa terdiri dari 6 karbon
heptosa terdiri dari 7 karbon
(kata "sakarida" berasal dari bahasa Yunani sakcharon,
yang berarti "gula"). Monosakarida, atau gula sederhana,
terdiri dari aldehida atau keton.polihidroksi
Monosakarida yang paling melimpah di alam adalah gula
enam-karbon D-glukosa, terkadang disebut sebagai
dekstrosa.
Monosakarida lebih dari empat karbon cenderung
memiliki struktur siklik.
D-Glukosa adalah monosakharida
Monosakarida

 Memiliki atom karbon 3 sampai 7


 Setiap atom karbon memiliki gugus
hidroksil, keton atau aldehida.
 Setiap molekul monosakarida memiliki
1 gugus keton atau 1 gugus aldehida
 Gugus aldehida selalu berada di atom C
pertama
 Gugus keton selalu berada di atom C kedua
Monosakarida
Aldosa (mis: glukosa) memiliki Ketosa (mis: fruktosa) biasanya
gugus aldehida pada salah satu memiliki gugus keto pada atom
ujungnya. C2.

H O
C CH2OH

H C OH C O

HO C H
HO C H
H C OH
H C OH

H C OH H C OH

CH2OH CH2OH

D-glucose D-fructose
Atom Karbon (C) Kiral
 Atom karbon kiral adalah atom karbon tidak simetris
yang mempunyai sifat kiral
 Sifat kirat adalah sifat ketanganan yaitu tangan kiri
adalah bayangan cermin tangan kanan atau
sebaliknya. Tangan kiri bukan tangan kanan dan
tangan tangan bukan tangan kiri tetapi Cuma
bayangan cerminnya saja.
 Sehingga struktuk yang mempunyai sifat bayangan
cermin seperti itu disebut mempunyai sifat kiral.

Stereokimia karbohidrat
 Banyak molekul biologi termasuk karbohidrat
mengandung satu atau lebih atom karbon (C)
tidak simentris yaitu atom karbon di mana ke
empat tikatannya mengikat atom /gugus yg
tidak sama.dan oleh karena itu karbohidrat
bersifat oftis aktif yatu memutar bidang
polarisasi baik kekiri maupun ke kanan.
 Atom C tidak simetris disebut juga atom Kiral.
BENDA KIRAL DAN AKIRAL
 BENDA KIRAL
 Mempunyai sifat ketanganan
 Tangan kiri tidak dapat ditumpuk dengan tangan
kanan ( superimposable)
 Tangan kiri bayangan cermin tangan kanan
 Tidak memiliki bidang simetri
 BENDA AKIRAL
 Tidak memiliki sifat ketanganan
 Memiliki bidang simetri
KODE-KODE STEREOISOMER
Molekul optis aktif akan mempunyai bayangan
cermin dan stereoisomer.
Stereoisomer adalah mempunyai struktur molekul
sama tetapi susunan di dalam ruang berbeda.
ADA 4 KODE STEREOISOMER
1. D dan L
2. d dan l
3. + dan -
4. R dan S
Notasi D vs L

Notasi D & L dilakukan CH O CH O

karena adanya atom C H C OH HO C H


dengan konfigurasi CH2OH CH2OH
asimetris seperti pada
D-gliseraldehida L-gliseraldehida
gliseraldehida.
CH O CH O
Penampilan dalam
H C OH HO C H
bentuk gambar
bagian bawah disebut CH2OH CH2OH
Proyeksi Fischer. D-glyceraldehyde L-gliseraldehida
KONFORMASI d dan l atau +
dan -
 Dapat ditentukan melalui alat polarimeter
 Apabila dari gelap ke terang diputar
searah jarum jam ( putar kanan ) di sebut
d atau +
 Apabila dari gelap ke terang diputar
berlawanan arah jarum jam ( putar kiri )
disebut l atau -
KONFORMASI R(rectus)
DAN S (sinister)
 Ditentukan berdasarkan aturan Cahn, Ingold , Prelog ( 1975)
yaitu menentukan prioritas
Terhadap atom yang terikat langsung pada pusat kiral
berdasarkan nomor atom.
Perioritas tertinggi Diberi nomor (1) adalah yang mempunyai
nomor atom terbesar dan yang terkecil (4) yang mempunyai
nomor atom terkecil
Kemudian yang terkecil (4) dipegang dan dihadapkan ke arah
muka pengamat , tentukan putaran
1 ke 2 ke 3
1
Putar kanan R OH
Putar kiri S
C H C 4
H3C 3
C OOH
2
CHO CHO C HO C HO
H C OH HO C H H C OH HO C H
H C OH HO C H HO C H H C OH
C H2OH C H2OH C H2OH C H2OH
( 2R,3R) ( 2S,3S ) ( 2R,3S ) ( 2S,3R )

ENANTIOMER ENANTIOMER

KETERANGAN:
Pasangan ( 2R,3R dan 2S,3S) dan ( 2R,3S dan 2S,3R) adalah enantiomer
Pasangan ( 2S,3S dan 2R,3S) adalah bukan enantiomer ( karena bukan bayangan cermin)
Masih banyak lagi yang lain yang bukan enantiomer ( yang manakah pasangan tersebut?)
Semua pasangan yang bukan enantiomer disebut DIASTEREOMER
PENENTUAN R DAN S DARI
PROYEKSI FISCHER
( 3)
( 3)
CH3
CH3
( 4) S R
H Cl( 2)
( 1)Br Cl( 2)
ditukar Br( 1) H( 4)
A B

nomor 4 ditaruh di bawah


kemudian 1,2,3 dihubungkan dengan
panah putar kanan R putar kiri S
Penamaan Gula

Untuk gula dengan


atom C asimetrik lebih O H O H
dari 1, notasi D atau L C C
ditentukan oleh atom H – C – OH HO – C – H
C asimetrik terjauh HO – C – H H – C – OH
dari gugus aldehida H – C – OH HO – C – H
atau keto. H – C – OH HO – C – H
Gula yang ditemui di CH2OH CH2OH
alam adalah dalam D-glukosa L-glukosa

bentuk isomer D.
Proyeksi Fischer

O H O H
C C
H – C – OH HO – C – H
HO – C – H H – C – OH
H – C – OH HO – C – H
H – C – OH HO – C – H
CH2OH CH2OH
D-glukosa L-glukosa
Gula dalam bentuk D O H O H
merupakan bayangan C C
cermin dari gula dalam H – C – OH HO – C – H
bentuk L. HO – C – H H – C – OH
Kedua gula tersebut H – C – OH HO – C – H
memiliki nama yang H – C – OH HO – C – H
sama, misalnya D- CH2OH CH2OH
glukosa & L-glukosa.
D-glukosa L-glukosa

Stereoisomers lainnya memiliki names yang unik,


misalnya glukosa, manosa, galaktosa, dll.
Jumlah stereoisomer adalah 2n, dengan n adalah jumlah
pusat asimetrik.
Aldosa dengan 6-C memiliki 4 pusat asimetrik, oleh
karenanya memiliki 16 stereoisomer (8 gula berbentuk D
dan 8 gula berbentuk L).
Pembentukan hemiasetal & hemiketal

Aldehida dapat H H
bereaksi
dengan alkohol C O + R' OH R' O C OH

membentuk R R
hemiasetal. aldehida alkohol hemiasetal

Keton dapat R R
bereaksi C O + "R OH "R O C OH
dengan alkohol
R' R'
membentuk alkohol
keton hemiketal
hemiketal.
CHO
Pentosa dan 1

heksosa dapat H
2
C OH
membentuk struktur HO C H D-glukosa
3
siklik melalui reaksi (bentuk linier)
H C OH
gugus keton atau 4
aldehida dengan H
5
C OH
gugus OH dari atom CH2OH
6
C asimetrik terjauh.
6 CH2OH 6 CH2OH
Glukosa membentuk
5 5
hemiasetal intra- H O H H O OH
molekular sebagai 4
H
H 1 4
H
H 1
OH OH
hasil reaksi aldehida
OH OH OH H
dari C1 & OH dari 3 2 3 2

atom C5, dinamakan H OH H OH


cincin piranosa. -D-glukosa -D-glukosa

Penampilan dalam bentuk gula siklik disebut proyeksi Haworth.


1CH2OH

2C O

HO C H
1 CH2OH
3 HOH2C 6 O
H C OH HO
4 5 H 2

H C OH H 4 3 OH
5
OH H
6 CH2OH

D-fruktosa (linear) -D-fruktofuranosa

Fruktosa dapat membentuk


 Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus keto
atom C2 dengan OH dari C6.
 Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus keto
atom C2 dengan OH dari C5.
6 C H2OH 6 C H2OH
5 5 O
H O H H OH
H H
4 1 4 H 1
OH H OH
OH OH OH H
3 2 3 2
H OH H OH
-D-glukosa  -D-glukosa

Pembentukan cincin siklik glukosa menghasilkan pusat


asimetrik baru pada atom C1. Kedua stereoisomer disebut
anomer,  & .
Proyeksi Haworth menunjukkan bentuk cincin dari gula
dengan perbedaan pada posisi OH di C1 anomerik :
 (OH di bawah struktur cincin)
  (OH di atas struktur cincin).
H OH H OH
4 6 H O H O
HO 5 HO
HO 2 H HO OH
3 H OH 1 H OH
H OH H H

-D-glukopiranosa -D-glukopiranosa

Karena sifat ikatan karbon yang berbentuk


tetrahedral, gula piranosa membentuk konfigurasi
“kursi" atau “perahu", tergantung dari gulanya.
Penggambaran konfigurasi kursi dari glukopiranosa
di atas lebih tepat dibandingkan dengan proyeksi
Haworth.
Turunan gula
COOH CH O

CH2OH H C OH H C OH

H C OH HO C H HO C H

H C OH H C OH H C OH

H C OH H C OH H C OH

CH2OH CH2OH COOH

D-ribitol Asam D-glukonat Asam D-glukuronat

 Gula alkohol – tidak memiliki gugus aldehida atau ketone;


misalnya ribitol.
 Gula asam –gugus aldehida pada atom C1, atau OH pada
atom C6, dioksidasi membentuk asam karboksilat; misalnya
asam glukonat, asam glukuronat.
Oksidasi gula aldehida
H O
C CO O H
H C OH H C OH

HO C H
Oksidator
HO C H

H C OH H C OH

H C OH H C OH

CH2OH CH2 O H

D-glucose Asam D-glukonat


Oksidasi gula aldehida
 Gula yang dapat dioksidasi adalah senyawa
pereduksi. Gula yang demikian disebut
sebagai gula pereduksi.
 Senyawa yang sering digunakan sebagai
pengoksidasi adalah ion Cu+2, yang
berwarna biru cerah, yang akan tereduksi
menjadi ion Cu+, yang berwarna merah
kusam. Hal ini menjadi dasar bagi pengujian
Benedict yang digunakan untuk menentukan
keberadaan glukosa dalam urin, suatu
pengujian bagi diagnosa diabetes.
Oksidasi gula aldehida
panas & alk . pH
Glukosa + Cu++
Gluconic acid + Cu2O (Cu2O is insol ppt)
glukosa oksidase
Glukosa + O2
Asam glukonat + H2O2
(H2O2 nya diukur)
heksokinase
Glukosa + ATP

Glukosa-6-P + ADP (G-6-Pnya diukur)


Turunan gula
CH2OH CH 2OH

H O H H O H
H H
OH H OH H

OH OH OH O OH
H NH 2 H N C CH 3
H
-D-glukosamina -D-N-asetilglukosamina

Gula amino - gugus amino menggantikan gugus


hidroksil. Sebagai contoh glukosamina.
Gugus amino dapat mengalami asetilasi, seperti
pada N-asetilglukosamina.
Ikatan Glikosida
Gugus hidroksil anomerik dan gugus hidroksil gula atau
senyawa yang lain dapat membentuk ikatan yang disebut
ikatan glikosida dengan membebaskan air :
R-OH + HO-R'  R-O-R' + H2O
Misalnya methanol bereaksi dengan gugus OH anomerik dari
glukosa membentuk metil glukosida (metil-glukopiranosa).

H OH H OH
H O H2O H O
HO HO
HO H + CH3- OH HO H
H OH H OH
H OH H OCH3
-D-glukopiranosa metanol Metil--D-glukopiranosa
6 CH 2 O H 6 CH 2 O H
Disaccharides: 5 O 5 O
H H H H
Maltose, a cleavage H
1 4
H
1
4 OH H OH H
product of starch (e.g.,
OH O OH
amylose), is a 3 2 3 2

disaccharide with an H OH m altose H OH


(1 4) glycosidic link
between C1 - C4 OH of 6 CH 2 O H 6 CH
2O H

2 glucoses. H
5 O H
5 O OH
H H
It is the  anomer (C1 O 4
OH H 1 O 4
OH H 1

points down). OH H H
3 2 3 2

H OH H OH
cellobiose
Cellobiose, a product of cellulose breakdown, is the otherwise
equivalent  anomer (O on C1 points up).
The (1 4) glycosidic linkage is represented as a zig-zag, but
one glucose is actually flipped over relative to the other.
Other disaccharides include:
 Sucrose, common table sugar, has a glycosidic bond linking
the anomeric hydroxyls of glucose & fructose.
Because the configuration at the anomeric C of glucose is 
(O points down from ring), the linkage is (12).
The full name of sucrose is -D-glucopyranosyl-(12)--D-
fructopyranose.)
 Lactose, milk sugar, is composed of galactose & glucose,
with (14) linkage from the anomeric OH of galactose. Its
full name is -D-galactopyranosyl-(1 4)--D-
glucopyranose
Polysaccharides
CH 2 OH 6 CH OH CH 2 OH CH 2 OH CH 2 OH
2
O 5 O H O H O H H O H
H H H H H
H H H H H
OH H 1 4 OH H 1 OH H OH H OH H
O O O O OH
OH 2
3
H OH H OH H OH H OH H OH
a m y lo s e

Plants store glucose as amylose or amylopectin, glucose


polymers collectively called starch. Glucose storage in
polymeric form minimizes osmotic effects.
Amylose is a glucose polymer with (14) linkages. It adopts
a helical conformation.
The end of the polysaccharide with an anomeric C1 not
involved in a glycosidic bond is called the reducing end.
CH 2 OH CH 2 OH
H O H H O H amylopectin
H H
OH H OH H 1
O
OH
O
H OH H OH

CH 2OH CH 2 OH 6 CH 2 CH 2 OH CH 2OH
H O H H O H H 5 O H H O H H O H
H H H H H
OH H OH H OH H 1 4 OH H OH H
4 O O
O O OH
OH 2
3
H OH H OH H OH H OH H OH

Amylopectin is a glucose polymer with mainly (14)


linkages, but it also has branches formed by (16) linkages.
Branches are generally longer than shown above.
The branches produce a compact structure & provide multiple
chain ends at which enzymatic cleavage can occur.
CH 2 OH CH 2 OH
H O O
glycogen
H H H
H H
OH H OH H 1
O
OH
O
H OH H OH

CH 2 OH CH 2 OH 6 CH 2 CH 2 OH CH 2 OH
H O H H O H H 5 O H H O H H O H
H H H H H
OH H OH H OH H 1 4 OH H OH H
4 O O
O O OH
OH
3 2
H OH H OH H OH H OH H OH

Glycogen, the glucose storage polymer in animals,


is similar in structure to amylopectin. But glycogen
has more (16) branches.
The highly branched structure permits rapid release
of glucose from glycogen stores, e.g., in muscle
during exercise. The ability to rapidly mobilize
glucose is more essential to animals than to plants.
CH 2 OH 6 CH OH CH 2 OH CH 2 OH CH 2 OH
2
O 5 O O H O H O OH
H H H
H H H H H
OH H 1 O 4 OH H 1 O OH H O OH H O OH H
OH H H H
H 2 H
3
H OH H OH H OH H OH H OH
c e llu lo s e
Cellulose, a major constituent of plant cell walls, consists of
long linear chains of glucose with (14) linkages.
Every other glucose is flipped over, due to the  linkages.
This promotes intra-chain and inter-chain H-bonds and
van der Waals interactions,
that cause cellulose chains to
be straight & rigid, and pack
with a crystalline arrangement
in thick bundles called
microfibrils.
Botany online website
CH 2 OH 6 CH OH CH 2 OH CH 2 OH CH 2 OH
2
O 5 O O H O H O OH
H H H
H H H H H
OH H 1 O 4 OH H 1 O OH H O OH H O OH H
OH H H H
H 2 H
3
H OH H OH H OH H OH H OH
c e llu lo s e

Multisubunit Cellulose Synthase complexes in the plasma


membrane spin out from the cell surface microfibrils consisting
of 36 parallel, interacting cellulose chains.
These microfibrils are very strong.
The role of cellulose is to impart strength and rigidity to plant
cell walls, which can withstand high hydrostatic pressure
gradients. Osmotic swelling is prevented.
Explore and compare structures of amylose & cellulose using
Chime.
CH 2 O H
D -glucuronate 6
 H 5 O
6 COO H
4 1 O
O H
H 5
H OH H
4 H 1 3 2
OH
H H NH COCH 3
3 2 O
H OH N -acetyl- D -glucosam ine
hyaluronate
Glycosaminoglycans (mucopolysaccharides) are polymers
of repeating disaccharides.
Within the disaccharides, the sugars tend to be modified, with
acidic groups, amino groups, sulfated hydroxyl and amino
groups, etc.
Glycosaminoglycans tend to be negatively charged,
because of the prevalence of acidic groups.
CH 2 O H
D -glucuronate 6
 H 5 O
6 COO H
4 1 O
O H
H 5
H OH H
4 H 1 3 2
OH
H H NH COCH 3
3 2 O
H OH N -acetyl- D -glucosam ine
hyaluronate

Hyaluronate is a glycosaminoglycan with a


repeating disaccharide consisting of 2 glucose
derivatives, glucuronate (glucuronic acid) & N-acetyl-
glucosamine.
The glycosidic linkages are (13) & (14).
CH 2 O H
D -glucuronate 6
 H 5 O
6 COO H
4 1 O
O H
H 5
H OH H
4 H 1 3 2
OH
H H NH COCH 3
3 2 O
H OH N -acetyl- D -glucosam ine
hyaluronate

Proteoglycans are glycosaminoglycans that are


covalently linked to specific core proteins. 
Some proteoglycans of the extracellular matrix in
turn link non-covalently to hyaluronate via protein
domains called link modules.
CH 2 O H
D -glucuronate 6
 H 5 O
6 COO H
4 1 O
O H
H 5
H OH H
4 H 1 3 2
OH
H H NH COCH 3
3 2 O
H OH N -acetyl- D -glucosam ine
hyaluronate

For example, in cartilage multiple copies of the aggrecan


proteoglycan bind to an extended hyaluronate backbone to
form a large complex.
Versican, another proteoglycan that binds to hyaluronate, is
in the extracellular matrix of loose connective tissues.
See web sites on aggrecan and aggrecan plus versican.
iduronate-2-sulfate N-sulfo-glucosamine-6-sulfate
H CH2OSO3

H O H O H
COO H
OH H O OH H
H O

H OSO3 H NHSO3
heparin or heparan sulfate - examples of residues
Heparan sulfate is initially synthesized on a membrane-
embedded core protein as a polymer of alternating
N-acetylglucosamine and glucuronate residues.
Later, in segments of the polymer, glucuronate residues may
be converted to the sulfated sugar iduronic acid, while N-
acetylglucosamine residues may be deacetylated and/or
sulfated.
PDB 1RID
Heparin, a soluble glycosaminoglycan
found in granules of mast cells, has a
structure similar to that of heparan
sulfates, but is more highly sulfated.
When released into the blood, it inhibits
clot formation by interacting with the
protein antithrombin.
Heparin has an extended helical
conformation. heparin: (IDS-SGN)5
C  O  N  S

Charge repulsion by the many negatively charged groups


may contribute to this conformation.
Heparin shown has 10 residues, alternating IDS (iduronate-2-
sulfate) & SGN (N-sulfo-glucosamine-6-sulfate).
7.3 Glycoconjugates:
Proteoglycans,
Glycoproteins, and Glycolipids
Selain peran penting sebagai bahan bakar yang
disimpan (pati, glikogen, dekstran) dan sebagai bahan
struktural (selulosa, kitin, peptidoglikan), polisakarida
dan oligosaccharides adalah pembawa informasi:
mereka berfungsi sebagai label tujuan untuk beberapa
protein dan sebagai mediator dari interaksi sel-sel
spesifik dan interaksi di antaranya sel dan matriks
ekstraseluler.
 Karateristik khusus karbohidrat bertindak dalam
pengenalan dan addisi di dalam sel-sel , migrasi sel
selama perkembangan, pembekuan darah, respon imun,
dan penyembuhan luka.
 Dalam sebagian besar kasus ini, karbohidrat sebagai
informasi secara kovalen bergabung dengan a protein
atau lipid untuk membentuk glikokonjugat, yaitu molekul
aktif secara biologis.
 Proteoglikan adalah makromolekul permukaan sel atau
ekstraseluler di mana satu atau lebih rantai glikosaminoglikan
dihubungkan secara kovalen ke membran protein atau protein yang
dikeluarkan. Glikosaminoglikan umumnya membentuk fraksi yang
lebih besar (massa) dari molekul proteoglikan, mendominasi
struktur, dan seringkali merupakan situs utama aktivitas biologis. Di
banyak kasus kegiatan biologis adalah kaya akan peluang untuk
ikatan hidrogen dan interaksi elektrostatik dengan protein lain pada
permukaan sel atau ekstraseluler. Proteoglikan adalah komponen
utama dari jaringan ikat seperti tulang rawan, di mana banyak
interaksi nonkovalen mereka dengan proteoglikan lain, protein, dan
glikosaminoglikan memberikan kekuatan dan ketahanan.
 Glikoprotein memiliki satu atau beberapa oligosakarida
dari berbagai kompleksitas bergabung secara kovalen
dengan protein. Mereka ditemukan di permukaan luar
plasma membran, dalam ekstraseluler, dan dalam darah.
Di dalam sel mereka ditemukan di organel tertentu seperti
Kompleks golgi, butiran sekretori, dan lisosom. Bagian
oligosakarida glikoprotein lebih sedikit monoton daripada
rantai glikosaminoglikan proteoglikan; mereka kaya akan
informasi, membentuk sangat tinggi situs spesifik untuk
ikatan afinitas tinggi oleh protein lain.
 Glikolipid adalah lipid membran di mana
hidrofilik kelompok kepala adalah
oligosakarida, seperti pada glikoprotein,
bertindak sebagai situs spesifik untuk
dikenali oleh karbohidrat mengikat protein.

Anda mungkin juga menyukai