Anda di halaman 1dari 62

Karbohidrat

dra. Rita Dewi MSi. Depart. Kimia-Biokimia FKUAJ

KARBOHIDRAT

PENDAHULUAN Terdapatnya karbohidrat : pada tumbuh-tumbuhan (daun dan batang) Biosintesis : pada tumbuh-tumbuhan Kegunaannya : sandang, pangan, dan papan. Definisinya : polihidroksialdehid atau polihidriksiketon

Aldosa
O

Ketosa
CH 2OH C
m

C HC

H OH

O OH m

HC

CH 2OH

CH 2OH

m: 1,2,3 dst

Rumus molekul

: Cn (H2O)m

Pembagian berdasarkan hasil hidrolisis Monosakarida : tidak dapat dihidrolisis, KH paling sederhana Disakarida : jika dihidrolisis menghasilkan 2 molekul monosakarida sejenis atau tidak Polisakarida terbagi : a. homopolisakarida : jika terhidrolisis menghasilkan banyak molekul monosakarida sejenis b. heteropolisakarida (mukopolisakarida asam = glikosaminoglikan) : jika terhidrolisis menghsilkan turunan glukosa /galaktosa seperti: - asam glukuronat - glukosamin / N asetil glukosamin - sulfat asam glukuronat

PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT

MONOSAKARIDA
Istilah / Penamaan Berdasarkan atas gugus fungsi yang terdapat pada monosakarida tsb: > gol aldosa gugus -OH dan aldehid > gol. Ketosa gugus -OH dan keton Berdasarkan jumlah atom C : > C = 3 aldotriosa atau ketotriosa > C = 4 aldotetrosa atau ketotetrosa (tetrulosa) > C = 5 aldopentosa atau ketopentosa (pentulosa) > C = 6 aldoheksosa atai ketoheksosa (heksulosa)

Monosakarida (2).
Rumus Struktur Umum monosakarida Ketosa c/ : Fruktosa dan aldosa c/ : glukosa
O
CH 2OH C OH CH HC HC OH O HO OH

C HC CH HC

H
OH

OH OH

CH 2OH

HC

CH2OH

Stereokimia : susunan atom-atom/gugus-gugus dalam suatu molekul secara ruang, sebagai acuan aldosa / ketosa paling sederhana adalah : gliseraldehida/dihidroksi metilketon Bentuk D dan L ditentukan oleh letak gugus OH pada C kiral terakhir. Jika gugus OH berada di sebelah kanan konfigurasinya D (=dexter) dan bila disebelah kiri maka konfigurasinya L (=levous)
5

Fruktosa

Glukosa

Lanjutan Stereokimia..
Fisher menuliskan rumus struktur ruang 3 dimensi menjadi 2 dimensi dengan memproyeksikannya ke bidang datar. A. Rumus Struktur Proyeksi Fisher Proyeksi Fischer untuk D dan L gliseraldehid adalah dengan meletakkan gugus aldehid sebelah atas atom C kiral, sedangkan atom hidrogen dan gugus hidroksil berada disebelah kanan atau kiri dan keduanya menghadap kedepan .
CHO H OH H CHO C OH HO CHO C H HO CHO C CH 2OH H

C CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

D-gliseraldehida

rumus struktur proyeksi Fischer

L-gliseraldehid

Jumlah banyaknya isomer ruang adalah 2m ( dimana m = C*) C* : atom C yang berikatan dengan ke-4 gugus yang berlainan
6

D-gliseraldehid dengan L-gliseraldehid dikatakan merupakan sepasang antipoda atau merupakan enantiomernya. Semua turunan gula dengan gugus hidroksil pada C kiral terbawah dari rantai karbon berada disebelah kanan, merupakan bentuk (konfigurasi) D dan sebaliknya.
CHO OH HO H CH C OH HO HO CHO CH CH CH 2OH H HO CHO C CH CH 2OH OH

CHO H C HC

OH

CH 2OH

CH 2OH

D-eritrosa

D-treosa

L-eritrosa

L-treosa

Proyeksi fisher..

D- dan L eritrosa, merupakan sepasang enantiomer, demikian pula D-dan L-treosa merupakan sepasang enantiomer atau merupakan antipoda satu thd yang lain. Tetapi D-treosa merupakan diastereomer dari Deritrosa dan L eritrosa. Jadi mempunyai rumus molekul sama, tetapi susunan atom/gugus atom secara ruang bukan merupakan bayangan cerminnya. Sepasang enantiomer mempunyai sifat kimia dan sifat fisiknya sama kecuali sifat keaktifan optiknya yang berbeda. CHO Aldopentosa rumus struktur:
HC

OH m

8 CH 2OH

Lanjutan.... m=3 jadi ada (2)3 = 8 stereoisomer yakni 4 stereomer D, dan 4 stereomer L . Kedelapan stereomer tersebut adalah :
O C HC HC HC H OH OH OH HO C CH HC HC OH OH O H HO HO C CH CH HC OH HO O H C HC CH HC OH O H OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

D-ribosa
O C HO HO HO CH CH CH CH 2OH H

D-arabinosa
O C HC HO HO CH CH CH 2OH H OH

D-liksosa
O C HC HC HO CH CH 2OH H OH OH

D-ksilosa
O C HO CH HC HO CH CH 2OH OH H

L-ribosa

L-arabinosa

L-liksosa

L-ksilosa
9

Ketopentosa Ketopentosa (pentulosa). Rumus struktur umumnya adalah :


CH 2OH C HC O OH m

CH 2OH

m=2 , jumlah steroisomer (2)2 =4


CH 2OH C O HC HC OH OH HO CH 2OH C O CH HC OH HO HO CH 2OH C O CH CH CH 2OH HO CH 2OH C O HC CH CH 2OH OH

CH 2OH

CH 2OH

D-ribulosa

D-ksilulosa

L-ribulosa

L-ksilulosa
10

Aldoheksosa

Rumus struktur umumnya adalah :

O C H HC CH 3 OH
m

m = 4 jadi ada 24 = 16 stereoisomer, 8 bentuk D dan 8 bentuk L


O C H HC HC HC HC O C H H OH OH OH O C H HOC HOC HC HC H H OH OH O C H HOC HOC HOC HC H H H OH O C H HC HOC HOC HC OH H H OH O C H HC HC HOC HC OH OH H OH O C H HOC HOC HC HC H H OH OH

O C H HOC HC HOC HC H OH H OH

OH HOC OH OH OH HC HC HC

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

D-alosa

D-altrosa

D-manosa D-talosa

D-galaktosa D-gulosa

D-glukosa

CH 2OH

D-idosa
11

CH 2OH

Aldoheksosa..
O C H HOC HOC HOC HOC H H H H O C H C OH HOC HOC HOC H H H O C H HC OH HC OH HOC HOC H H O C H HC OH HC OH HC OH HOC H O C H HOC H O C H HOC HOC H H O C H HOC H O C H HC OH HOC H

HC OH HC OH HOC H

HC OH HOC HOC H H

HC OH HOC H

HC OH HOC H

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

L-alosa

L-altrosa

L-manosa L-talosa

L-galaktosa L-gulosa

L-glukosa

L-idosa

3 steroisomer yang terdapat dialam yakni, D-Glukosa , D-Galaktosa,DManosa, satu sama lain merupakan diastromernya D-galaktosa dengan Dglukosa konfigurasi atom/gugus atomnya sama, kecuali pada atom C asimetri ke-4. Demikian pula antara D-glukosa dengan D-manosa, perbedaan konfigurasi hanya terdapat pada C-asimetri ke-2. Sepasang diastereomer yang berbeda konfigurasinya hanya terdapat pada salah satu atom C-asimetri, disebut epimernya . Jadi D-galaktosa juga adalah epimer D-manosa dan D-glukosa adalah epimer D-manosa, tapi D-galaktosa bukan epimer D-manosa, melainkan diastereomernya 12

Ketoheksosa/ heksulosa..
mempunyai rumus struktur umumnya;

CH 2OH C HC O OH m

CH 2OH

m=3 , jadi ada (2)3 = 8 stereomer,4 bentuk D dan 4 bentuk L (= empat pasang antipoda).
CH 2OH C=O HC HC HC OH OH OH CH 2OH C=O HOC HC HC H OH OH CH 2OH C=O HOC HOC HC H H OH CH 2OH C=O HC HOC HC OH H OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

D- sukosa

D-fruktosa

D-tagatosa

D-sorbosa

CH 2OH C=O HOC HOC HOC H H H HO

CH 2OH C=O HC HC C OH OH H

CH 2OH C=O HC HC HOC OH OH H

CH 2OH C=O HOC HC HOC H OH H

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

CH 2OH

L-sukosa

L-fruktosa

L-tagatosa

L-sorbosa

13

Keaktifan Optik

Diantara stereoisomer di atas yang terdapat di alam adalah D-Fruktosa. D-fruktosa memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri, karena itu fruktosa kerap kali disebut levulosa

Senyawa yang molekulnya mempunyai atom C kiral menunjukkan keaktifan optik, yakni molekul-molekul senyawa tersebut dapat mengubah arah cahaya terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi adalah cahaya yang bergetar hanya pada satu bidang ke segala arah . Apabila getaran cahaya itu dilalukan melalui suatu polarisator, maka arah getaran cahaya itu dipersatukan melalui satu bidang yang dinamakan
bidang cahaya terpolarisasi.

14

Optis aktif (2) Pola getaran gelombang cahaya tunggal dalam seberkas cahaya biasa, bila dipandang dari samping .

Jika anda lihat getaran dari depan, tampak seperti ini

Getaran dalam seberkas cahaya biasa adalah kesegala arah

saringan pengutub menyebabkan chy bergetar hanya dalam satu arah

15

Optis aktif (3). Polarimeter adalah alat untuk mengukur arah (ke kiri atau ke kanan) serta besarnya perubahan sudut (dalam derajat) cahaya terpolarisasi Senyawa aktif optik merubah arah bidang cahaya terpolarisasi sehingga cahaya tersebut tidak dapat melalui analisator, Agar mata dapat melihat cahaya, arah sumbu analisator harus diputar kekiri atau kekanan dengan besar sudut tertentu. Apabila analisator harus diputar kikiri, senyawa aktif optik dikatakan memutar bidang cahaya terpolarisasi kekiri, ditandai dengan huruf l (levorotatory) atau (-), sedangkan bila analisator harus diputar kekanan dikatakan cahaya tersebut memutar bidang cahaya terpolarisasi kekanan, ditandai d (dextrorotatory) atau (+) .

16

Struktur Siklik
Rumus struktur siklik (rantai tertutup Haworth) Semula diduga senyawa glukosa berstruktur rantai terbuka yang mengandung gugus aldehid bebas , ternyata dgn pereaksi Schiff (-); reaksi dgn Na- bisulfit sukar dan jika glukosa dikristalisasi dgn cara berbeda : ada 2 nilai rotasi spesifiknya. Mengapa ? Reaksi pembentukan struktur hemiasetala siklik ini terjadi pada struktur rantai terbuka. Gugus -OH yang bereaksi dengan gugus karbonil (-C=O ) mungkin berasal dari C4 ( membentuk lingkar lima), atau OH dari C5 (membentuk lingkar 6). Akibatnya : Atom C1 mempunyai gugus OH yang baru, dan sifat kimianya berbeda dengan gugus hidroksi alkohol.,dinamakan -OH hemiasetala (=-OH laktol = -OH glikosidik) . Gugus ini dapat kembali menjadi gugus aldehid kembali dan dapat bereaksi lagi dengan OH alkohol lain membentuk asetala atau glikosida. Atom C1 sekarang menjadi C kiral sehingga membentuk isomer baru, yang berbeda dalam hal letak/ kedudukan gugus OH laktol ini, diatas cincin ( anomer ) atau dibawah cincin (anomer ). 17

W.N Haworth mengusulkan cara penulisan rumus struktur siklik sebagai berikut : Atom karbon (C) yang membentuk lingkar (cincin) dan atom H yang terikat langsung pada atom C tersebut tidak di tulis. Gugus hidroksil (-OH) terletak di atas atau di bawah bidang segienam tersebut . Bila pada proyeksi Fhischer gugus hidroksil berada disebelah kanan, pada rumus struktur siklik berada disebelah bawah bidang dan sebaliknya . Struktur siklik beranggota enam diberinama berakhiran piranosa, sedangkan bila beranggota lima diberi akhiran furanosa
O

Struktur siklik (2)

Piran

furan
18

Contoh : D (+) glukosa dalam air


O C CH 2OH O OH OH OH
anomer alfa
H+

Siklik (3)..

H OH OH OH OH
H+

HC HOC HC HC

CH 2OH O OH OH OH
anomer beta

OH

OH

D ( +) -glukopiranosa

CH 2OH
D( +) - glukosa

D ( +)-glukopiranosa

Bentuk hemiasetala siklik akan kembali menjadi bentuk aldehida, jika kristal -D (+) glukopiranosa atau -D(+) glukopiranosa dilarutkan (dalam air) dalam suasana asam dan dipanaskan.
19

Siklik (4)

Contoh lain : fruktosa dan ribosa


H+
HOH 2C O CH 2OH HOH 2C C H H O O C OH OH OH HO C C H OH H OH CH 2OH HOH 2C O OH

+ H+
CH 2OH

-D(-) fruktofuranosa

D-fruktosa
O

-D(-)-fruktofuranosa

HOH 2C

O OH OH OH

HC HC HC HC

H OH OH OH

HOH 2C

OH

OH

OH

-D(+)-Ribofuranosa

CH 2OH D(+)-Ribosa

-D(+)-Ribofuranosa
20

Mutarotasi
Perubahan nilai rotasi spesifik secara spontan dan perlahan-lahan ini dinamakan mutarotasi. Contohnya didalam larutan air, -D-glukopiranosa sebagian akan berubah menjadi -D-glukopiranosa (demikian pula sebaliknya) hingga pada suatu saat tercapai keadaan seimbang. Perubahan anomer menjadi anomer dan sebaliknya berlangsung melalui struktur rantai terbuka. O C H CH 2OH
CH 2OH O
H+

HC HOC HC HC

OH OH OH OH

H+

O OH OH OH
anomer beta

OH

OH OH OH
anomer alfa

OH

D ( +) -glukopiranosa

CH 2OH
D( +) - glukosa

D ( +)-glukopiranosa

21

Struktur konformasi..
Bentuk lingkar 6 sesungguhnya tidaklah datar (planar), tapi berlekuk. Bentuk konformasi lingkar enam dari piranosa adalah sebagai berikut :
H HOH2C HO HO H O H H H OH HO H H HOH2C H H OH OH H O

HO HO

Pada anomer letak gugus OH yang terikat pada C1 dan C2 lebih berjauhan dibandingkan dengan pada anomer , sehingga interaksi antara gugus-gugus -OH pada anomer lebih kecil pengaruhnya dibandingkan pada anomer . Oleh karena itu anomer lebih stabil dari anomer .
22

Gula Dioksi
Gula deoksi adalah gula yang jumlah atom oksigennya kurang dari gula biasa. Misalnya gula yang terikat / terdapat pada DNA (=deoxy ribonucleid acid ) merupakan gula 2-deoksi -Dribofuranosa

H C HC HC C

OH HOH 2C H OH O H H OH

O H H OH

CH 2OH

23

Gula dioksi (2)


Demikian pula bagian dari polisakarida yang terdapat pada glikoprotein plasma, merupakan gula deoksi yakni 6deoksi - -Lgalaktopiranosa (=fukosa)

HO C HO C HC O HC C CH 2 H H H OH OH H OH OH CH 3 O OH OH

6-deoksi - -L-galaktopiranosa = L- fukosa

24

Gula amino
Gula amino adalah gula yang satu atau lebih gugus OH nya digantikan oleh gugus NH2 ( gugus amino )
H C HC HOC HC HC CH2OH 2-amino-2-deoksi--D-glukopiranosa (=glukosamin )
25

OH CH3 NH2 H OH O OH NH2 OH O OH

Glikosida
Ikatan antara OH laktol (= -OHglikosidik) dengan OH alkohol dinamakan ikatan glikosidik. Enzim yang dapat memutus ikatan - glikosidik dinamakan enzim -glikosidase. Monosakarida yang telah kehilangan gugus OH laktolnya diberi nama umum gugus glikosil, sedangkan monosakarida yang berikatan dengan glikosil tersebut tetap namanya. Contohnya:
CH2OH O OH OH OH 4 OH O 6CH2 5 OH 3 O 1 2 OH 6)
26

CH2OH 5 4 OH 5 O 1 2 O OH 3

CH2OH 2 2 O 4 OH OH

OH

OH 4-O- -D-glukopiranosil - D-glukopiranosa ikatan glikosidik ( 1 4)

6-O- -D-glukopiranosil -D-glukopiranosa ikatan glukosidik ( 1

Glikosida (2)
Contoh glikosida
CH 2OH O OH OH OH HOH 2C O HO CH 2OH OH O

-D-glukopiranosil--D-fruktofuranosida atau -D- fruktofuranosil- D-glukopiranosida ( ikatan glikosidik ( 1 2)


27

Sifat fisik monosakarida


Larut dalam air, optis aktif dan bermutarotasi

Sifat Kimia monosakarida :


Epimerasi dari monosakarida dalam suasana basa encer Monosakarida dalam bentuk rantai terbuka juga dapat diepimerasi Contohnya, larutan glukosa dalam suasana basa encer, berada dalam keseimbangan dengan manosa dan fruktosa. Epimerasi ini melalui pembentukan ion enolat dan inediol. Perubahan (tranformasi) tersebut diamati oleh Lobry de Bruyn van Ekenstein OHglukosa 63,4% ion enolat

manosa 2,4 %

1,2 enediol

fruktosa 30,9 %

28

Oksidasi oleh Cu++ + OH dan Ag+ + OH


Gugus pereduksi (aldehid dan -hidroksi keton) dapat dioksidasi oleh pereaksi Benedict, Fehling (Cu++ + OH-) dan pereaksi Tollens (Ag + + OH- dalam NH3), sehingga pereaksi tersebut berguna untuk menguji adanya gula pereduksi. Cu++ dan OH inilah yang akan mengoksidasi gugus aldehid dari aldosa atau - hidroksi keton dari ketosa menjadi asam aldonat.
O C HC H OH n C O OH

+ Cu

++

+ 2 OH

+ Cu 2O
HC OH n

merah

CH 2OH

CH 2OH

aldosa

asam aldonat

29

Larutan Ag(NH3)2OH ini sifatnya sama dengan Ag+ dan dalam NH . OH 3 Reaksinya:
O C HC H OH n C O OH

+ Ag ++ 2 OHHC OH n CH 2OH

Ag

+ H2O

CH 2OH

asam aldonat
Endapan perak dalam test ini akan muncul sebagai cairan perak yang menempel dibagian dalam tabung reaksi .

30

Monosakarida dalam suasana asam lebih cepat dioksidasi oleh Cu++ dari pada disakarida., dan membentuk asan aldonat

Oksidasi oleh Cu++ dalam suasana asam lemah

Oksidasi oleh HNO3 pekat


Aldosa akan dioksidasi pada gugus fungsi aldehid dan alkohol pada C6 diujung, sedangkan pada ketosa ikatan -C-C- disekitar gugus -C=O akan putus
O O C HC H OH
n

H OH O OH
n

HNO3 (P)

HC C

CH 2OH

aldosa

asam aldarat

Glukosa as glukarat / asam shakarat Galaktosa asam galaktarat / asam musat (tidak larut dalam air)
31

Ketosa bila dioksidasi oleh HNO3 (p) menghasilkan campuran asam-asam dikarboksilat Contoh:
CH 2OH C=O HC OH n COOH COOH OH n

HNO3 ( p )

CO2 + H2O +

HC COOH

HC COOH

OH n-1

CH 2OH

Oksidasi dikatalis oleh enzim ( dalam tubuh ) Oksidasi enzimatik glukosa menghasilkan asam glukuronat.
CH2OH O COOH O OH (O) OH OH OH OH

Campuran asam-asam dikarboksilat

OH

OH

OH

D-glukopiranosa

asam-D-glukuronat
32

Reduksi oleh NaBH4 (Natrium borohidrida)


Aldosa maupun ketosa bila direduksi oleh NaBH4 menghasilkan gula alkohol dan dinamai sesuai dengan nama gula asalnya dengan diberi akhiran itol. Reduksi galaktosa menghasilkan galaktitol atau nama lain dulsitol, sedangkan reduksi fruktosa menghasilkan glukitol dan manitol.
CH 2OH O OH OH OH OD H2COH HC OH H OH OH

H2 Ni

HO

C C C

D-glukopiranosa

CH 2OH

glukitol (= sorbitol)

33

Reaksi pembentukkan Osazon Senyawa yang mempunyai gugus -hidrosiketo dengan fenilhidrasin dapat membentuk senyawa osazon . Reaksi fenilhidrazin dengan aldosa dan ketosa hanya menyerang atom C1 dan C2 dari aldosa atau ketosa tersebut sehingga glukosa, fruktosa dan manosa akan menghasilkan bentuk kristal yang sama . Semua gula dengan fenilhidrazin dapat membentuk osazon kecuali sukrosa ( karena tidak mempunyai gugus karbonil)
O C H HO C C HC HC H OH H OH OH 2C6H5-NH-NH 2 HO HC C C HC HC H N-N-C 6H5 H N-N-C 6H5 H OH OH

CH2OH

CH2OH

D-glukosa

glukosazon
34

Reaksi dehidrasi oleh HCl (p) atau H2SO4 (p)


Akan membentuk senyawa furfural atau turunannya. Furfural dan turunannya dengan beberapa senyawa aromatik seperti -naftol, resorsinol ,orsinol dan anthron menimbulkan warna tertentu Terbentuknya senyawa yang berwarna itu digunakan sebagai uji identifikasi bagi adanya karbohidrat. Pada pentosa
H+ HOH 2C O H O H H HOC OH OH H C H
+

O H OH HO C C H OH H C H O C H O

dehidrasi Q

HC HC

CH

-D-ribofuranosa

2-furaldehid (=furfural)
35

Pada heksosa

O CH 2OH O OH OH OH H HO CH H
+

H O

CH 2OH H C OH HOC H C

CH 2OH O

H+

CH OH

5-hidroksimetil-2furaldehid Uji identifikasi karbohidart al : tes Mollisch tes Seliwanoff tes Bial tes Fermentasi

36

DISAKARIDA
Disakarida adalah suatu senyawa yang tersusun dari dua molekul monosakarida, jika dihidrolisis akan menghasilkan monosakarida sejenis atau tidak , yang berikatan dengan ikatan glikosidik . Jadi disakarida merupakan glikosida. Rumus molekul C12H22O11 . Disakarida berbeda satu dengan lain dalam hal satuan monosakaridanya dan jenis/tipe ikatan glikosidiknya. Tiga disakarida yang dijumpai dialam yakni maltosa, sukrosa dan laktosa . Hidrolisis akan lebih cepat bila dikatalisis oleh asam dan pemanasan.

C12H22O11 + H2O

H+

C12O6 6H

+ C6H12O6

37

Maltosa
Maltosa tersusun dua molekul D-glukosa dengan ikatan glikosidik (1 4) Disakarida ini masih memiliki OH hemiasetala berarti struktur sikliknya dapat membentuk struktur terbuka (aldehid) sehingga dapat bermutararotasi dan merupakan pereduksi. Maltosa digunakan dalam makanan bayi dan susu malt. Hidrolisis enzimatik pati menghasilkan maltosa. Enzim tersebut adalah enzim amilase (malt amilase dalam gandum, ptyalin dalam air liur, amilopsin dalam cairan pankreas). Enzim amilase menguraikan pati menjadi maltosa . Enzim lain yaitu maltase ( terdapat pada jelai, ragi dan cairan usus) mengubah maltosa menjadi D-glukosa. Didalam ragi ada enzim yang dapat mengubah glukosa menjadi etanol dan CO2. Penguraian/perombakan gula oleh bakteri atau ragi ini dinamakan fermentasi (peragian).
38

Struktur maltosa adalah:

C HC OH O

H C OH C OH C C C CH2OH O OH CH2OH O OH OH CH2OH O OH OH OH

HO CH HC OH C CH2OH

4-O- -D-glukopiranosil- -D glukopiranosa (=maltosa )

39

Selobiosa
dihasilkan dari hidrolisis sebagian (parsial) selulosa oleh larutan HCl encer. Seperti maltosa selebiosa juga tersusun dari dua satuan (unit) glukosa dengan ikatan glikosidik ( 1 4 ) Selobiosa dapat dihidrolisis menjadi glukosa oleh enzim yang terdapat dalam buah badan, pahit (bittler almond) yakni emulsin (=suatu -glikosidase)
C HO C HC OH HC CH2OH H O O H C OH HC OH HO C HC HC CH2OH OH O CH2OH O OH OH O OH CH2OH O OH OH

HC OH

4-O- -D-glukopiranosil -/ -D-glukopiranosa (=selobiosa )


40

Sukrosa
Sukrosa dikenal sebagai gula tebu, gula bit atau gula putih. Kegunaan sebagai pemanis dan pengawet makanan (untuk jelli, jam dan susu manis), karena sukrosa tidak langsung dapat difermentasi. Umumnya diperoleh dari sari atau getah tebu, bit, yang mengandung 14 % sampai 16% sukrosa). tersusun dari satu molekul -D- glukopiranosa dengan -Dfruktofuranosa yang terikat dengan ikatan glikosidik ( 1 2 )
CH 2OH O C HC HO CH HC HC CH 2OH OH OH O O HO CH 2OH C CH HC HC CH 2OH HO OH O OH HOH 2C O OH OH O OH CH 2OH O OH O OH OH OH CH 2OH HOH 2C OH O H

CH 2OH

atau

-D-glukopiranosil - -D-fruktofuranosida = -D-fruktofuranosil --D-glukopiranosida =sukrosa

41

Sukrosa (2).. Ikatan glikosisdik disini berbeda dengan yang terdahulu karena dibentuk oleh -OH laktol dari glukosa dan fruktosa, sehingga kedua unit gula tidak lagi memiliki OH laktol bebas. Hal ini memberikan sifat tersendiri pada sukrosa, yakni: sukrosa bukan gula pereduksi sukrosa tidak bermutarotasi sukrosa hanya mempunyai satu bentuk struktur, dan ini menyebabkan sukrosa lebih mudah dikristalisasi dari gula lainnya. Hidrolisis sukrosa adalah glukosa dan fruktosa dan akibatnya adalah terjadinya perubahan rotasi spesifik dari larutan sukrosa. Sebelum dihirdolisis larutan itu memutar bidang cahaya terpolarisasi kekanan, setelah terjadi hidrolisis larutan jadi memutar kekiri. Campuran equimolar larutan D-glukosa dan D-fruktosa dinamakan juga gula invert. Didalam tubuh hirolisis sukrosa berlangsung dengan bantuan enzim invertase (=sukrase) yang terdapat dalam cairan usus
42

Laktosa
Laktosa dikenal sebagai gula susu. Laktosa dapat

diperoleh dari susu dengan cara memisahkan lemak dan kasein dari susu. Hidrolisis laktosa menghasilkan D-galaktosa dan Dglukosa . Kedua unit monosakarida itu dihubungkan dengan ikatan galaktosidik ( 1 4) Didalam tubuh hidrolisis dikatalis oleh enzim laktase yang terdapat dalam usus. Bakteri tertentu (lactobacillus) mengeluarkan enzim yang menyebabkan laktosa mengalami farmentasi menjadi laktat , sehingga susu menjadi asam.
43

Laktosa (2) Struktur laktosa


H C C HO C C HC CH 2OH OH OHO O HO OH C HC C C HC CH 2OH OH H H O OH OH OH H CH 2OH O O OH OH CH 2OH O OH

4-O- -D-galaktopiranosil-/-D-glukopiranosa=laktosa

44

POLISAKARIDA
Masa molekul poliosakarida sangat besar (25.00015.000.000), karena polisakarida merupakan polimer kondensasi dari monosakarida-monosakarida, yang berikatan dengan ikatan glikosidik. Polimer tersebut ada yang merupakan homopolimer (=tepung (pati), selulosa, glikogen, dan heteropolimer (gom, pektin, dan asam hialuronat). Homopolimer itu sering disebut dengan nama monosakaridanya yang diakhiri akhiran an, misalnya glukosan, galaktan dan sebagainya. Fungsi polisakarida dapat digolongkan sebagai: Polisakarida nutrisi Polisakarida struktural Polisakarida dengan fungsi lain
45

Polisakarida nutrisi:

Amilum (Pati)
Pati (amilum) merupakan sumber karbohidrat penting dan makanan utama bagi sebagian besar manusia. Pati umumnya dijumpai pada tumbuh-tumbuhan berumbi atau bijibijian yg merupakan cadangan makanan Pati dapat di pisahkan menjadi dua bagian yaitu : amilosa dan amilopektin.

Amilosa

merupakan 20% penyusun pati, terdiri dari unit-unit glukosa (50-300) membentuk rantai lurus yang berikatan glikosidik ( 1 4) . Dalam larutan, rantai ini berbentuk spiral (heliks).

46

Amilum (2) Struktur amilosa


4

O HO

CH 2OH O H H H OH

unit maltosa
1 H

H O
4

CH 2OH O H H H OH

1 H

HO

H CH 2OH O 1 H H H HO H 4 CH OH OH 2 H O O 1 H H H HO OH amilosa H O O
4

O O O O O CH 2OH
OH

Struktur sebagian amilosa dari pati ( Dari R.J. Ferrier dan P.M. Collins, Monosaccharide Chemistry, Penguin Books, Ltd., England

47

amilum (3)..

Bentuk seperti spiral ( kumparan ) dengan enam unit glukosa setiap putaran heliks, menyebabkan amilosa dapat membentuk kompleks dengan bermacam-macam molekul kecil yang dapat masuk kedalam kumparan seperti I2 . Warna biru tua yang timbul apabila I2 ditambahkan pada pati disebabkan pembentukkan kompleks amilosa Iodium. Yang bersifat sangat spesifik.

Amilopektin

adalah polisakarida bercabang banyak, tersusun dari glukosa (300-500 unit) dihubungkan dengan ikatan glikosidik ( 1 4) setiap 25-30 unit dan mempunyai ikatan glikosidik ( 1 6) yang merupakan rantai cabang.

48

Amilum (4).. Struktur amilopektin


H CH OH 2 O O H 1 H H H CH OH HO 2 OH 4 H O O H 1 H H HO OH H H CH OH
4 4
2

O HO

H H H

O
1 H 4

ikatan 1-6 (pada titik percabangan)

OH

H CH OH 2 O O H 1 H H HO H CH OH 6 3 4 H O H H

O
1 H

amilopektin HO

OH O

sebagian struktur amilopektin dari pati


49

Amilum (5).. Hidrolisis pati ( baik amilosa maupun amilopektin )dengan HCl encer berturut-turut akan menghasilkan senyawa senyawa berikut :
Amilum ( + I2 biru) H+ amilase dekstrin ( amilodekstrin, eritrodekstrin, akroodekstrin ) merah ) ( + I2 H+

maltosa ( + I2 tak berwarna )

glukosa maltase/diastase ( + I2 tak berwarna )

50

Glikogen
merupakan cadangan karbohidrat pada hewan tersusun dari unit-unit glukosa yang berikatan glikosidik (1--> 4) dan ( 1--> 6). mempunyai bobot melekul tinggi (sekitar 100.000 unit glukosa) dan strukturnya lebih bercabang dibandingkan dengan amilopektin, percabangan terdapat pada setiap 8-12 unit glukosa.

51

Selulosa

Polisakarida struktural

komponen struktural pada dinding sel tumbuhtumbuhan, pada daun, batang dan lain-lain. polimer tidak bercabang dan tersusun dari unit-unit D-glukosa (2000-3000 satuan) yang berikatan dengan ikatan glikosidik (1 4) . bentuk rantainya lurus benar , berikatan dengan ikatan hidrogen antara gugus OH dari rantai lain sehingga membentuk serat yang kuat, terdiri dari unit selobiosa yang oksigennya dalam cincin secara berseling berkedudukan maju-mundur. beberapa hewan seperti kuda, sapi, kerbau memiliki enzim - glukosidase sehingga selulosa dapat dicerna menjadi glukosa .
52

Selulosa (2) Struktur selulosa sbb:


cellobiose unit
H H HO H O
4

H
1

OH H O

CH2OH

H HO H

H OH H O
1

H O
4

O HO

H H

O
1

CH2OH

H HO H

O
1

CH2OH

OH

CH2OH

OH H

rantai selulosa

Sebagian struktur selulosa yang menunjukkan diantara unit-unit glukosa


53

Kitin (chitin)
merupakan polisakarida struktural yang menyusun kerangka dalam crustacea dan kerangka luarnya. Strukturnya seperti selulosa, kecuali gugus hidroksil pada C2 di setiap unit glukosa diganti dengan gugus asetilamino (CH3CONH). Unit N-asetil--D-glukosamin tersebut berikatan dengan ikatan glikosidik (1 4). Struktur kitin :
CH2OH CH2OH O OH O NH C O CH3
54

O O OH

NH C O CH3

Polisakarida dengan fungsi lain


Pektin (pectin)
terdapat pada buah-buahan polisakarida yang digunakan untuk pembuatan selai. polimer linier dari asam D-galakturonat yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik ( 1 4) Struktur pektin :
COOH O O OH O OH COOH O O

OH

OH

55

Mukopolisakarida asam (=glikosaminoglikan )


adalah polisakarida yang mengandung unit N-asetilglukosamin dan asam glukuronat.

Asam hyaluronat
terdapat pada jaringan penghubung berfungsi sebagai perekat sel dan sebagai pelumas persendian. N-asetilglukosamin dan asam glukuronat berikatan glikosidik (1 4) sedangkan asam glukuronat dengan N- asetilglukosamin CO H berikatan glikosidik ( 1 3 ). O
2

CH 2OH O CO 2H O CH 2OH O O OH O
HO HO

OH O OH

O NH C O CH 3

OH

NH C O CH 3

Asam hyaluronat

56

Heparin
merupakan kelompok polimer-polimer sehingga merupakan polisakarida heterogen . Pada heparin, beberapa gugus hidroksil dari glukosamin maupun asam glukuronat telah disulfatkan. Heparin merupakan asam organik paling kuat yang ada dalam tubuh. berperan menghalangi pembentukkan trombin dari protombin, sehingga turut berperan sebagai anti koagulan.
CO 2H CH 2OSO 3H O OH O OSO 3H

Unit sulfat asam glukuronat


O

O OH

Unit glukosamina sulfat


O

NHSO 3H

Heparin

57

Kondroitin-4-sulfat dan kondroitin

6-sulfat
terdapat dalam tulang rawan mengandung unit ulangan disakarida yang terdiri dari -D- asam glukuronat dan N-asetil --D-galaktosamin sulfat dengan ikatan glikosidik ( 1 3). Yang mebedakan kedua senyawa tersebut adalah letak gugus sulfatnya. Kondroitin-4-sulfat
O C OH O OH O OH O HN-C-CH
3

CH 2OH HO 3SO O O O

Kondroitin-4-sulfat

58

kondroitin 6-sulfat
Strukturnya :

O C OH O OH O OH O O N-C-CH 3 OH

H2C-OSO 3H O O

Kondroitin-6-sulfat
59

dalam tubuh fruktosa dan galaktosa --> glukosa (di dalam usus kecil dan hati) metabolisme glukosa berperan dalam pengaturan kadar glukosa di dalam darah. Saat kadar gula darah di atas normal (=hiperglikemia) maka sel-sel hati dan otot akan merubah glukosa menjadi glikogen sebagai cadangan makanan --> disebut glikogenesis ketika kadar gula dalam darah di bawah kondisi normal (=hipoglikemia) karena puasa atau kelaparan maka glikogen hati akan diubah kembali menjadi glukosa untuk memperoleh energi --> disebut glikogenolisis Proses perubahan bahan-bahan non karbohidrat (spt: asam amino, gliserol dan asam laktat) menjadi glukosa --> disebut glukoneogenesis

Diabetes militus

60

mekanisme pengaturan kadar glukosa darah dikendalikan oleh berbagai hrmon dan enzim antara lain: Insulin: berperan dalam mengbah glukosa menjadi glikogen Adrenalin : mempercepat perunahan glikogen menjadi glukosa Hormon adrenal kortikoid yaitu kortison dan kortisol : mendorong terjadinya proses glukoneogenesis terutama yang berasal dari asam-amino Tiroksin : meningkatkan oksidasi karbohidrat dan meningkatkan penyerapan glukoda dari usus Penderita DM mengalami gangguan mekanisme pengaturan tsb di atas karena kurangnya produksi insulin, shg kadar gula darah meningkat sampai 0,3% atau lebih. Renalthreshold (ambang batas ginjal) --> kadar gula darah di atas 180 mg/ 100 ml dimana ginjal tidak bisa lagi menyerap glukosa dan akan keluar melalui urine.
61

62

Anda mungkin juga menyukai