PENDAHULUAN
Oleh :
I Putu Gede Adi Purwa Hita, S.Farm., M.Farm., Apt.
IUPAC (1998):
ilmu pengetahuan yang mempelajari pencarian, penemuan,
rancangan, identifikasi dan pembuatan senyawa aktif biologis
(obat), studi metabolisme obat, interpretasi cara kerja obat pada
tingkat molekul, dan studi hubungan struktur-aktivitas.
Kimia medisinal melibatkan berbagai disiplin keilmuan yaitu
ilmu kimia, biologi, kedokteran dan farmasi.
Ruang lingkup Kimia Medisinal (Burger, 1980):
1. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dalam tanaman yang
secara empirik telah digunakan untuk pengobatan.
2. Sintesis struktur analog dari bentuk dasar senyawa yang
mempunyai aktivitas pengobatan potensial.
3. Mencari struktur induk baru dengan cara sintesis senyawa
organik, dengan atau tanpa berhubungan dengan zat aktif
alamiah.
4. Mengembangkan rancangan obat.
5. Menghubungkan struktur kimia dengan cara kerja obat.
6. Mengembangkan hubungan struktur kimia dan aktivitas
biologis melalui sifat kimia fisika dengan bantuan statistik
(QSAR).
Kimia Medisinal (Medicinal Chemistry)
Kimia Farmasi (Pharmaceutical Chemistry)
Farmakokimia (Farmacochemie, Pharmacochemistry)
Kimia Terapi (Chimie Therapeutique).
Biologi Toksikologi
Mikrobiologi Patologi
Fisiologi
Farmakognosi
Senyawa dengan gugus fungsional sama
dengan aktivitas biologis sama
R
OH
H : Fenol
: Kresol
R 2-CH 3
: Eugenol
Antibakteri
2-OCH 3, 4-CH 2CH=CH 2
2-CH(CH 3)2, 5-CH 3 : Timol
R
NH2
H : Sulfanilamid
COCH 3 : Sulfasetamid
C NH2 : Sulfaguanidin
SO2NH - R NH
: Sulfametoksazol
CH3
N O
Senyawa dengan struktur kimia berbeda,
aktivitas biologis sama
O
H3CH2C CH3
Br H3C N
Anestesi H3CH2COCH2CH3 H2C CH2 F3C C H H3CH2CH2CHC
C Cl O N SNa
Sistemik H2
H3COCHN S SO2NH2
OCH3
H2NCONHCH2 CH CH2 Hg . Cl N N
Klormerodrin Asetazolamid
Diuretik O
CH3 O
H
Cl N
CH3
NH
H2NO2S S
O2 O SCOCH3
Hidroklorotiazid S pironolakton
Senyawa dengan unit struktur sama,
aktivitas biologis bermacam-macam
H3CO OCH3
Dapson Antibakteri
Sulfadoksin
Antilepra Antimalaria
H2N SO2NH2
S ulfanilamid
Hidroklorotiazid
Diuretik
Struktur Kimia menjelaskan sifat kimia fisika senyawa.
Sifat-sifat kimia fisika dasar penting untuk menjelaskan
aktivitas biologis obat.
1. Sifat kimia fisika memegang peranan penting dalam
transpor obat untuk mencapai reseptor.
Sifat kimia fisika obat (lipofilik, elektronik) berperan
dalam proses absorpsi dan distribusi obat, sehingga kadar
obat pada waktu mencapai reseptor cukup besar.
2. Hanya obat yang mempunyai struktur dengan spesifisitas
tinggi saja yang dapat berinteraksi dengan reseptor biologis.
Sifat kimia fisika obat (sterik, elektronik) berperan
dalam menunjang orientasi spesifik molekul pada
permukaan reseptor.
Sifat kimia fisika yang berhubungan aktivitas obat:
Kelarutan, koefisien partisi, adsorpsi, aktivitas permukaan,
derajat ionisasi, isosterisme, ikatan kimia (ikatan kovalen,
ion, hidrogen, dipol-dipol, van der Waals dan hidrofob), jarak
antar atom gugus-gugus fungsional, potensial redoks,
pembentukan kelat dan konfigurasi molekul dalam ruang
(isomer, konformer).
Pada proses distribusi obat, penembusan membran biologis
dipengaruhi oleh : sifat lipofil molekul obat, seperti kelarutan
dalam lemak/air, dan sifat elektronik obat, seperti derajat
ionisasi (pKa), dan suasana pH.
Proses interaksi obat-reseptor dipengaruhi oleh : tipe ikatan
kimia, interaksi hidrofob, kerapatan elektron, ukuran
molekul dan efek stereokimia sifat sterik dan elektronik
molekul obat sangat menunjang proses interaksi tersebut.
Sifat-sifat lipofilik, elektronik dan sterik suatu gugus atau
senyawa dinyatakan dalam berbagai parameter sifat
kimia fisika [, log P, ClogP (lipofilik) - , pKa, EHOMO,
MolDock (elektronik) – Es, B1, MR, CMR (sterik) dll.] :
digunakan untuk menghubungkan secara kuantitatif
struktur kimia dan aktivitas biologis obat, dengan bantuan
statistik (regresi linier/nonlinier , 2D 3D).
Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA atau
Quantitative Structure-Activity Relationships = QSAR)
bagian penting dari Kimia Medisinal dalam usaha
mendapatkan suatu obat baru dengan aktivitas yang
dikehendaki dan biaya yang lebih ekonomis, dan untuk
menjelaskan mekanisme aksi obat pada tingkat molekul.
Contoh perkembangan Ilmu Kimia Medisinal terkini
Pengembangan turunan Penisilin.
Mechanism of action Penicillins
D-Ala D-Ala D-Ala D-Ala
..NH2 Transpeptidase NH
+ D-Ala
S CH3 S CH3
R CONH R CONH
CH3 CH3
d+ C N O C N
d-O COOH
H COOH
Covalent Bond
O O
Transpeptidase Transpeptidase
Nucleofil attack from OH/NH2 amino acid enzyme to C carbonyl group -lactam ring
2D
Amoxycillin
Amoxycillin metabolite form
(2S,5R,6R)-6-(2-amino-2-(4-hydroxyphenyl)acetamido)-
3,3-dimethyl-7-oxo-4-thia-1-azabicyclo[3.2.0]heptane-2-
carboxylic acid
3D
Energy minimize
MM2 / MMFF 94
15
Cavity 2
Cavity 1
Docking: Cavity 1 and Ligand (Amoksisilin)
Amoxycillin in cavity
Ikatan H pada interaksi Amoksisilin-Asam
Amino enzim transpeptidase
Streptomyces R61 DD-transpeptidase Backbone
Cavity 1
Dapat diketahui:
• Ikatan kimia yang terlibat
• Efikasi dan efisiensi interaksi
• Energi ikatan obat-reseptor
• Asam amino yang terikat
• Gugus farmakofor, dll.
Amoxycillin
Contoh pengembangan turunan penisilin
Gugus farmakofor
Modifikasi struktur
H O H H H O H H
S CH3 S CH3
C C N C C N
CH3 CH3
H N NH2 N
O COOH O COOH
Benzilpenisilin Ampisilin
KIE
Khas untuk Bidang Ilmu Kefarmasian
menjelaskan dan memilih obat terbaik dari
senyawa seturunan.
Thank You