Anda di halaman 1dari 28

PROTEIN

DEFINISI
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani
yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup
dan virus.
PROTEIN

 Komponen dari semua bagian tubuh


 Zat makanan yg penting
 Fungsi sebagai zat pembangun, pengatur, dan
bahan bakar
 Sebagai bahan membran sel, pembentuk jaringan
pengikat, bagian dari rambut dan kuku
 Sebagai enzim katalisa; hormon, antibodi
 Terdiri dari C, H, O, N, juga S, P, dan logam dalam
jumlah kecil
Protein : suatu poliamida

 Ikatan amida (-CONH-) disebut ikatan peptida,


menghubungkan dua unit Aa
 Gugus aktif
 Sebelah kiri: gugus amino
 Sebelah kanan: gugus karboksil
 Gugus ini dapat membentuk ikatan lagi dgn Aa,
ikatan peptida terus sampai ribuan unit menjadi
polimer protein
ASAM AMINO
Asam amino yang
terdapat dalam protein
adalah asam α-
aminokarboksilat .
Variasi dalam R struktur
CHCO 2H
monomer-monomernya
rantai samping
terdapat dalam NH2rantai
samping. gugus a-amino
Asam amino tersederhana → asam amino asetat (glisin),
tidak memiliki rantai samping sehingga tidak mempunyai
satu karbon kiral.

Asam amino dalam deret protein termasuk dalam deret-L,


artinya gugus-gugus di sekitar karbon a mempunyai
konfigurasi L, sama seperti L-gliseraldehida.

CHO CO2H

HO C H H2N C H
RANTAI
CH2OH R SAMPING
L-gliseraldehida asam L-amino
KARBON α
Asam amino yang lazim ditemukan dalam protein
NAMA SINGKATAN STRUKTUR
Alanin Ala CH3 CHCO2 H

NH2

Arginin* Arg H2NCNH(CH2)3CH2CHCO2H

NH NH2

Asparagin Asn O

H2 NC CH2 CHCO2 H

NH2

Asam Asp HO2 C CH2 CHCO2 H


aspartat NH2

Valin* Val (CH3)2CHCHCO2H

NH2
Sistein Cys HS CH2CHCO2H

NH2

Asam glutamat Glu HO2CCH2CH2CHCO2H

NH2

Glutamin Gln O
H2 NCCH2 CH2 CHCO2 H

NH2

Glisin Gly CH2 CO2 H


NH2

Histidin* His N
CH2CHCO2H
N
H NH2
Isoleusin* Ile CH3

CH3 CH2 CHCHCO2 H

NH2

Leusin* Leu (CH3)2CH CH2CHCO2H

NH2

Lisin* Lys H2N(CH2)3CH2CHCO2H

NH2

Metionin* Met CH3SCH2CH2CHCO2H

NH2

Fenilalanin* Phe
CH2CHCO2H

NH2
Prolin Pro CH2CHCO2H
N
H NH2

Serin Ser HOCH2CHCO2H

NH2

Treonin* Thr OH
CH3 CHCHCO2 H
NH2

Triptofan* Try CH2CHCO2H


NH2

N
H

Tirosin Tyr HO CH2CHCO2H


NH2

* asam amino essensial.


Asam amino larut dalam air dan pelarut polar lain, tetapi
tidak larut dalam pelarut non polar seperti heksana dan
dietileter.

Asam amino memiliki momen dipole yang besar, kurang


bersifat asam dibandingkan asam karboksilat, dan kurang
basa dibandingkan amina.

Sifat yang tidak biasa dari asam amino ini, karena dalam
satu molekul asam amino mengandung gugus amino yang
bersifat basa, dan gugus karboksil yang bersifat asam.
Asam amino mengalami reaksi asam basa internal
menghasilkan ion dipolar, yang disebut juga zwitter ion.

Adanya muatan ion ini, menyebabkan asam amino bersifat


amfoter, dapat bereaksi dengan asam atau basa.
GUGUS AMINO
GUGUS
KARBOKSIL

-
CO2H CO2
+
H2N C H H2N C H
R R
ion dipolar
ASAM AMINO ESSENSIAL

Asam amino yang diperlukan tetapi organisme tidak bisa


mensintesis sendiri, maka asam amino harus terdapat
dalam makanannya
ASAM AMINO NON ESSENSIAL

Asam amino yang dapat disintesis oleh suatu organisme


dari persediaan senyawa organiknya. Satu cara sintesis ini
adalah pengubahan asam amino berlebih menjadi asam
amino yang diperlukan, yang disebut reaksi transaminasi.
Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut :

CO2H CO2H CO2H CO2H


enzim
transaminase
H2N C H + C O C O + H2N C H
banyak tahap
R R' R R'
asam amino asam keto asam keto asam amino
lama lama baru baru
Klasifikasi asam amino
berdasarkan rantai samping

Asam amino netral , yaitu asam amino yang tidak mempunyai


gugus asam maupun gugus basa dalam rantai sampingnya.

Asam amino netral ini dibagi dalam asam amino polar dan non
polar.

Asam amino polar meliputi alanin, glisin, isoleusin, leusin,


metionin, fenilalanin, prolin, triptofan dan valin.

Asam amino non polar meliputi asparagin, sistein, glutamin,


serin, treonin, dan tirosin.

Asam amino netral, pada pH 6-7 berada sebagai ion dipolar.


Asam amino asam, yaitu asam amino yang mempunyai
gugus karboksil pada rantai sampingnya.

Pada pH 6-7 rantai cabang karboksil melepaskan


protonnya ke air membentuk dua muatan negatif dan satu
muatan positif.

Sehingga pada pH tersebut asam amino asam mempunyai


muatan negatif.
Asam amino asam meliputi asam aspartat dan asam
glutamat.
Asam amino basa, yaitu asam amino yang
mengandung gugus amino pada rantai sampingnya.
Asam amino ini bereaksi dengan proton pada pH 6-7
membentuk senyawa bermuatan positif.
Asam amino basa meliputi arginin, histidin dan lisin.
Urutan asam amino dalam suatu molekul protein
menentukan hubungan rantai samping satu sama lain dan
karenanya menentukan bagaimana protein itu
berantaraksi dengan dirinya dan dengan lingkungannya.
Misalnya suatu hormon atau protein lain yang larut dalam
air banyak mengandung asam amino dengan rantai
samping yang polar, sedangkan protein otot yang taklarut
air lebih banyak mengandung asam amino dengan rantai
samping non polar.
KLASIFIKASI ASAM AMINO BERDASARKAN RANTAI SAMPING

POLAR CH3 CHCO2 H

NH2 ALANIN

ASAM AMINO NETRAL


O
NON POLAR H2NCCH2CH2CHCO2H

GLUTAMIN NH2

ASAM AMINO ASAM ASAM AMINO BASA

HO2CCH2CH2CHCO2H H2NCNH(CH2)3CH2CHCO2H

ASAM NH2 NH NH2


GLUTAMAT ARGININ
PEPTIDA

Peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam


amino atau lebih.
Ikatan peptida didefinisikan sebagai ikatan amida yang
dibentuk oleh gugus α-amino dari suatu asam amino dan
gugus karboksilat dari asam amino yang lain.
Suatu peptida dapat dirujuk sebagai dipeptida (dua
unit/residu asam amino), tripeptida (tiga unit), dan
seterusnya.
Suatu polipeptida adalah peptida dengan banyak sekali
residu atau unit asam amino. Polipeptida maupun protein
adalah polipeptida yang tersusun dari asam-asam amino.
Menurut perjanjian poliamida yang mengandung residu
asam amino 10<Aa<50 dikelompokkan sebagi suatu
peptida, sedangkan poliamida yang lebih besar dianggap
sebagai protein.

Peptida yang disusun oleh


Lebih 10 Aa disebut polipeptida
2 Aa disebut dipeptida
3 Aa disebut tripeptida
Glycilphenylalanine (dipeptida)
O
H O
H3N C C N NH
H2 H2
O
CH2
Makin banyak residu asam amino dalam suatu peptida,
makin banyak kemungkinan strukturnya Misalnya dua
dipeptida yang berlainan dapat dibentuk dari dua asam
amino yang berlainan pula. Misalnya glisin dan alanin
dapat membentuk dua dipeptida glisilalanin (gly-ala) dan
alanilglisin (ala-gly).

O O O O

H2NCH2C NHCHCOH H2NCHC NHCH2COH

CH3 CH3
glisilalanin (gly-ala) alanilglisin (ala-gly)
Suatu konvesi disepakati, residu asam amino dengan
gugus karboksil bebas ditulis di sebelah kanan dari
struktur, dan disebut asam amino-C ujung, sedangkan
residu asam amino dengan gugus α-amino bebas ditulis
di sebelah kiri disebut asam amino-N ujung. Nama asam
amino dimulai dari asam amino-N ujung.

Contoh soal :
*Bagaimana struktur lys-met ?

O O
Jawab :
H2N(CH2)3CH2C NHCHCOH
(CH2)2SCH3
lisilmetionin (lys-met)
KLASIFIKASI PROTEIN
Berdasarkan fungsinya :

1. Protein serat (fibrous


protein), disebut juga
protein struktural yang
tak larut, terdiri dari :
kolagen yaitu protein
pembentuk tulang, gigi
2. Protein globular (bujur telur),
bentuknya agak bulat karena rantainya
melipat bertumpukkan. Protein ini
umumnya larut dalam air dan
melakukan fungsi dalam suatu
organisme. Terdiri dari : albumin
seperti albumin telur dan serum;
globulin; histon yang terdapat dalam
jaringan kelenjar dan bersama-sama
dengan asam nukleat; serta protamin.
3. Protein konjugasi (conjugated
protein) yaitu protein yang bersenyawa
dengan zat lain. Terdiri dari
nukleoprotein (bersenyawa dengan
asam nukleat); mukoprotein
(bersenyawa dengan < 4% karbohidrat);
glikoprotein (bersenyawa dengan < 4%
karbohidrat); dan lipoprotein
(bersenyawa dengan lipid,seperti
fosfolipid atau kolesterol).
KLASIFIKASI PROTEIN
Berdasarkan strukturnya :

Struktur primer, yaitu urutan asam amino dalam rantai


protein.

Struktur sekunder, yaitu bentuk dari rantai protein


yang panjang yang dijadikan satu oleh ikatan hidrogen
dan membentuk spiral α-helix (right-handed spiral).
Suatu α-helix mempunyai 3,6 residu asam amino tiap
putaran yang dihasilkan dari ikatan hidrogen 4 asam
amino. Struktur helix menyebabkan molekul elastis dan
fleksibel. Contohnya adalah keratin dan kolagen.
Struktur sekunder lainnya adalah lembaran yang
berlipat b (b-pleated sheet) dimana molekul protein
tunggal dideretkan sisi ke sisi dan antara rantai asam
Struktur tersier, bentuk terlipat dari
struktur sekunder. Bentuk ini terdapat
pada protein globular untuk
mempertahankan bentuk bola dan
kelarutannya tetap baik.
Struktur kwarterner, adalah
penggabungan dua atau lebih bentuk
rantai protein rantai banyak. Contohnya
adalah hemoglobin yang mempunyai
berat molekul 65.000, dan mengandung
empat molekul protein (globin).
STRUKTUR PROTEIN

Anda mungkin juga menyukai