Anda di halaman 1dari 35

MATERI KIMIA DASAR

KELAS BESAR IV

BAB XI. HIDROKARBON

BAB XII. GUGUS FUNGSIONAL SENYAWA ORGANIK

BAB XIII. ASAM BASA ORGANIK DAN


TURUNANNYA

BAB XIV. BIOMOLEKULER


BAB XIII. Asam Basa Organik
dan Turunannya
A. Basa Amina
• Senyawa amina ditandai dengan gugus fungsi amino (-NH2),
dapat dianggap sebagai turunan dari amonia dengan
mengganti satu, dua atau tiga hidrogen dari amonia dengan
gugus organik.
NH3 NH2R NHR2 NR3
Amoniak Amina 10 Amina 20 Amina 30
• Berdasarkan gugus karbonnya maka amina dibedakan atas :
1. Amina alifatik jika NH2 terikat pada karbon alifatik, contoh :
CH3-CH2-NH2 (etil amina).
2. Amina aromatik jika gugus karbonnya adalah karbon aromatik,
contohnya : C6H5-NH2 (anilin).
• Seperti halnya amoniak, senyawa amina bersifat basa dan
merupakan basa organik yang sangat penting.
Tata Nama Amina
• Nama IUPAC polanya : Aminoalkana
• Nama umum polanya : Alkil amina
CH3
CH3
CH3–NH2 CH3 C NH2 CH3
CH3–CH2–CH–NH2 CH3
CH3–CH2–N–CH3

amino metana 2-aminobutana t-butil amina metil etil amina

CH3    NH2 N(CH3)2


CH3–N–CH–CH2–CH3 H2N–CH2–CH 2–CH2–COOH
CH3
dimetil sek. butil amina
As- -aminobutirat
(N,N-dimetil N-isobutil amina) N,N-dimetilanilin
anilin
NH2
Br Br
CH3–NH–CH(CH2)4CH3 H2N–CH2–CH2–OH

Heksil metil amin 2-amino etanol Br


2,4,6-tribromoanilin
Sifat Kimia Amina
1. Seperti halnya amoniak, senyawa amina merupakan basa
organik, sebab atom Nitrogen memiliki sepasang elektron
bebas yang tidak berikatan yang dapat disumbangkan
kepada elektrofilik. Amina membentuk larutan alkalis dalam
air dan membentuk kesetimbangan yang menghasilkan ion
hidroksida.
2. Amina lebih mudah diprotonasi daripada alkohol, oleh sebab
itu amina lebih bersifat basa daripada alkohol.
3. Amina aromatik merupakan basa yang lebih lemah jika
dibandingkan dengan amina alifatik atau amonia.
4. Kebasaan amin jauh lebih besar daripada amida, karena
pada amida ada delokalisasi elektron (dimantapkan oleh
resonansi), sedangkan pada amin tidak ada delokalisasi
elektron (elektron terlokalisasi pada nitrogen), sehingga
memungkinkan protonasi.
Reaksi Amina
(1). Reaksi dengan asam kuat
• Basa amin bereaksi dengan asam kuat membentuk garam alkilamonium.
+ -
CH3 – NH2 + HCl (CH3 –NH3)Cl (Metilamonium klorida)
(2) Reaksinya dengan asilklorida
• Amina primer, sekunder dapat bereaksi dengan asilklorida menghasilkan suatu
amida, sedang amina tertier tidak bereaksi (hidrogen tdk tersedia).
O O
R-NH2 + R’– C – Cl OR’– C– NHR
Amina primer
O O
R2-NH + R’– C – Cl OR’ – C– NR2
Amina sekunder

(3). Reaksinya dengan anhidrida asetat


• Amina primer dan sekunder dapat bereaksi dengan asetat anhidrat menghasilkan
suatu peptida.
O O O

CH3COCH3 + H2N CH3C NH + CH3 COOH

Asetat anhidrat anilin asetanilid


Reaksi Lain (lanjutan)
4. Reaksi dengan asama nitrit (HNO2)
Jika dengan amina sekunder menghasilkan senyawa
N-nitrozo yang berwarna kuning, dengan amina
primer menghasilkan suatu senyawa
alkanadiazonium. Senyawa alkana diazonium tidak
stabil dan mudah terurai menjadi kation karbonium,
gas nitrogen pada temperatur rendah. Oleh sebab itu
senyawa diazonium ini sangat mudah disubtitusi
dalam transformasi gugus fungsi.
5. Reaksi dengan asil halida
Amina tertier bereaksi dengan alkil halida primer atau
sekunder melalui mekanisme reaksi SN-2
menghasilkan garam amonium kuartener.
Pemisahan Senyawa Amina
• Senyawa amina dapat dibedakan dengan memakai pereaksi p-
toluen sulfonil klorida : Amina tertier tidak bereaksi karena
sudah tidak memiliki atom hidrogen yang terikat pada atom N.
Jika campuran tersebut di atas ditambahkan HCl encer, maka
amina tertier akan larut karena terbentuk garam yang larut, tapi
amina primer dan sekunder tidak larut. Amina primer yang tidak
larut akan larut jika dilanjutkan dengan penambahan NaOH.
SO2Cl

CH3NH2
CH3 SO2NHCH3

(CH3)2NH
CH3 CH3 SO2N(CH3)2

(CH3)3N

tidak bereaksi
2. Asam Karboksilat
• Asam karboksilat adalah asam organik yang dicirikan oleh
gugus fungsi karboksil yang terbentuk melalui perpaduan
antara gugus karbonil dengan gugus hidroksil yang terpaut
dalam satu karbon. Asam karboksilat dapat dituliskan dalam
beberpa cara, yaitu ;
R-CO2H atau RCOOH atau R-C=O
OH
• Ionisasi dari gugus karboksil menghasilkan ion karboksilat yang
distabilkan oleh resonansi dan muatan negatifnya tersebar
merata di antara kedua atom oksigen, hal inilah yang
menyebabkan besarnya kecenderungan asam asetat
terionisasi membentuk ion asetet denga melepaskan proton,
sebagai indikasi sifat keasaman asam karboksilat.
R-COO2H
Sifat Asam Karboksilat
1. Asam karboksilat aromatik mempunai sifat
keasaman cenderung lebih besar dari pada asam
karboksilat alifatik, karena cincin benzena
cenderung menarik elektron dari karboksil, akibatnya
memudahkan pelepasan proton sehingga lebih
asam, sedangkan asam karboksilat alifatik tidak
demikian.
2. Asam kloroasetat 100 kali lebih kuat dari pada asam
asetat dan asam trikloroasetat jauh lebih kuat lagi,
hal ini karena sifat keelektronegatifan gugus klor.
3. Asam karboksilat dapat berbentuk dimer dalam
larutannya karena terbentuk ikatan hidrogen dengan
sesama molekul asam karboksilat yang lain.
Tata Nama Asam Karboksilat
• Nama IUPAC asam karboksilat diambil dari
alkana dengan mengganti akhiran a dengan oat
dan menambahkan asam didepan alkanoatnya.
• Nama umumnya selaras dengan nama aldehid
dan biasanya berasal dari bahan ditemukannya
asam karboksilat tersebut.
Rumus Nama-nama biasa Nama-nama IUPAC
HCCOH (asam formiat) asam metanoat
CH3COOH (asam asetat) asam etanoat
CH3CH2COOH (asam propionat) asam propanoat
CH3(CH2)2COOH (asam n-butirat) asam butanoat
CH3(CH2)3COOH (asam n-valerat) asam pentanoat
O2 N COOH Asam p-nitrobenzoat Asam-4-nitrofenilmetanoat
Sintesis Asam Karboksilat
• Beberapa cara yang umum dipakai untuk membuat
asam-asam karbosiklat sederhana di laboratorium,
antara lain :
(1) Oksidasi alkena
(2) hidrolisis suatu sianida
(3) reaksi dari suatu pereaksi grignard dengan CO2.
(4) Oksidasi alkohol dan atau aldehid
• Dalam industri banyak digunakan cara oksidasi,
terutama jika oksigen dalam udara dapat dipakai
sebagai oksidator.
• Dalam skala laboratorium banyak digunakan oksidator
KMnO4 atau Na2Cr2O7.
Turunan Asam Karboksilat
• Anhidrida asam karboksilat (penggabungan
dua molekul asam karboksilat membentuk
ester dan melepaskan molekul air).
• Ester (Asam karboksilat dapat bereaksi
dengan alkohol membentuk ester).
• Asil halida (turunan yang paling reaktif)
• Amida (turunan yang paling tidak reaktif). Bila
gugus hidroksil dari suatu asam diganti oleh
gugus -NH2, -NHR atau -NR2 maka
terbentuklah amida primer, sekunder dan
tertier.
Beberapa Asam Karboksilat Penting
1. Asam formeat : Banyak dipaki dalam industri
cat dan tekstil.
2. Asam asetat : Asam asetat dipakai dalam
pembuatan selulosa asetat dan untuk sistesis
dari sejumlah besar ester dan sintesis
herbisida 2,4-diklorofenoksi asetat .
3. Asam benzoat : Sebagai pengawet dan pada
industri obat.
4. Asam o-hidroksi benzoat (asam salisilat) :
Bentuk aktif dari asam asetilsalisilat.
5. Asam asetilsalisilat (aspirin) : Obat penawar
rasa sakit.
BAB XIV. DASAR BIOMOLEKULAR

1. Asam amino dan protein


2. Karbohidrat
3. Lemak
4. Asam nukleat
1. Asam amino dan protein
• Asam amino adalah senyawa organik yang
merupakan monomer (satuan pembentuk) protein.
• Protein adalah polimer dari asam amino.
• Asam amino mempunyai dua gugus fungsi yaitu
gugus amino dan gugus karboksil yang terikat pada
atom karbon yang sama. Atom karbon yang mengikat
gugus amino adalah atom karbon alfa (α) terhadap
karboksil, karenanya dapat disebut asam α-amino
karboksilat. Rumus umum asam amino ditunjukkan
sebagai berikut.
Pengelompokan Asam Amino
1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutub)
• Asam amino dengan gugus R non polar terdiri dari lima asam amino yang
mengandung gugus alifatik (alanin, leusin, isoleusin, valin dan prolin) dua
dengan R aromatik (fenil alanin dan triptopan) dan satu mengandung atom
sulfur (metionin).
2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan
• Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari pada golongan yang tak
mengutub, karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul air. Termasuk golongan ini adalah serin, treonin dan tirosin
rantai R-nya mengandung gugus hidroksil (-OH). Asparagin dan glutamin
mengandung gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril
mengandung gugus (-SH). Glisin dimasukkan dalam kelompok ini karena gugus
R-nya adalah hidrogen tidak bermuatan namun dapat larut dalam air karena
adanya gugus basa α-amino dan gugus asam α-karboksil dalam molekulnya.
3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif (Asam amino asam)
• Golongan asam amino ini bermuatan negatif pada pH 6.0 - 7.0, terdiri dari asam
aspartat dan asam glutamat yang keduanya mempunyai dua gugus karboksil (-
COOH), yaitu satu gugus karboksil terikat pada C-α dan satu lagi pada rantai
samping R-nya.
4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)
• Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0, terdiri dari lisin,
histidin dan arginin.
Stereokimia Asam Amino
• Semua asam amino yang didapat dari hasil hidrolisa protein, kecuali glisin,
mempunyai sifat aktif optik yaitu dapat memutar bidang polarisasi cahaya
bila diperiksa dengan polarimeter.
• Sifat optik aktif disebabkan oleh atom karbon yang asimetris, yaitu atom
karbon yang mengikat empat gugus yang berlainan.
• Jumlah bentuk stereo isomer yang mungkin terjadi sama dengan 2n
dimana n adalah jumlah atom karbon yang asimetris.
• Semua asam amino yang umum terdapat dalam protein kecuali glisin,
mempunyai satu atom karbon asimetris, sedangkan treonina dan isoleusin
masing-masing mempunyai dua atom asimetris, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar berikut.
H
H- CH-COOH CH3- *C-COOH CH3-CH2-CH- CH-COOH

NH2 NH2 CH3 NH2

Glisin Alanin Isoleusin

Asam amino glisin (tidak punya atom C asimetri)


Asam amino Alanin, satu atom C asimetris
Isoleusin, dua atom karbon C asimetris.
Reaksi Asam Amino dan
Pembentukan Protein
• Gugus karboksil dan gugus amino dari asam amino dapat bereaksi
membentuk garam, esterifikasi dan asilasi, di samping itu gugus yang
terdapat pada rantai samping (R) juga dapat memberikan reaksi khas
asam amino.
• Beberapa reaksi asam amino yang umum digunakan anatara lain
reaksi Ninhydryn, reaksi Sanger, reaksi Edman. Reaksi-reaksi
tersebut sangat berguna dalam analisis asam amino.
• Reaksi asam amino yang sangat penting adalah reaksi kondensasi
antara asam-asam amino membentuk protein. Interaksi asam-asam
amino membentuk protein melalui ikatan kovalen peptida, dalam
hubungan ini maka protein disebut juga polipeptida. Ikatan peptida
adalah ikatan antara gugus karboksil dari satu asam amino dengan
gugus amino dari asam amino yang lain.
• Jika protein-protein hanya terhidrolisis sebagian, maka polimer-
polimer lebih kecil yang terbentuk dari asam-asam amino disebut
polipeptida kecil. Jika terdapat dua asam amino dan satu ikatan
peptida disebut dipeptida, jika terdapat tiga asam amino dan dua
ikatan peptida disebut tripeptida dan seterusnya.
2. Karbohidrat
• Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakromolekul alam
yang banyak ditemukan dalam mahluk hidup terutama tanaman. Pada
tanaman yang berklorofil, karbohidrat dibentuk melalui reaksi antara karbon
dioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari, disebut
fotosintesis.
Sinar matahari
n CO2 + n H2O (CH2O)n + nO2
klorofil
• Pati adalah bentuk utama penyimpanan karbohidrat yang digunakan untuk
sumber makanan atau energi, sedangkan sellulosa adalah komponen utama
karbohidrat pada tanaman.
• Glukosa adalah karbohidrat sederhana yang paling banyak diperlukan
dalam tubuh manusia.
• Dua macam karbohidrat, yaitu D-ribosa dan 2-deoksiribosa adalah
merupakan penyusun kerangka inti molekul genetik DNA dan RNA.
• Karbohidrat juga merupakan bagian penting dalam koenzim, antibiotika,
tulang rawan, kulit kerang dan dinding sel bakteri.
Penggolongan Karbohidrat
• Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen dan oksigen
yang terbentuk di alam dengan rumus umum Cn(H2O)n. Melihat rumus
empiris tersebut, maka senyawa ini dapat diduga sebagai "hidrat dari
karbon", sehingga disebut karbohidrat.
• Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang
terdapat pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid)
dikelompokkan kedalan karbohidrat aldosa dan gugus fungsi keton
dikelompokkan kedalam karbohidrat ketosa. Gugus-gugus fungsi itulah yang
menentukan sifat senyawa tersebut.
• Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat, maka senyawa
tersebut dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan
polihidroksiketon.
• Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat maka dapat
dibagi atas tiga golongan besar yaitu : monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Istilah sakarida berasal dari bahasa latin (saccharum = gula)
dan mengacu pada rasa manis senyawa karbohidrat sederhana. Hasil
hidrolisis ketiga kelas utama karbohidrat tersebut saling berkaitan :
H2O H2O
Polisakarida Oligosakarida Monosakarida
H+ H+
Monosakarida
• Monosakarida adalah karbohidrat yang tak dapat dihidrolisis menjadi
senyawa yang lebih sederhana.
• Jika didasarkan pada gugus fungsinya, maka monosakarida secara
keseluruhan dibagi atas dua golongan besar, yaitu aldosa jika mengandung
gugus aldehid dan ketosa jika mengandung gugus keton.
• Gliseraldehid adalah aldosa yang paling sederhana dan dihidroksiaseton
adalah ketosa yang paling sederhana.
• Monosakarida yang paling sederhana adalah : Aldotriosa dan ketotriosa.
• Dalam larutan air, hanya sekitar 0,02 % glukosa berada dalam bentuk
aldehid rantai terbuka atau berbentuk struktur Fischer, sisanya berada
dalam bentuk hemiasetal siklik berbentuk struktur Haworth.
• Struktur lain monosakarida dapat berbentuk konformasi.
O O 6 CH2OH
5
C H C OH H C O H
H
H OH H OH 4 C C OH
OH H 1
HO H HO H HO C C
3 2
H OH H OH H OH
Haworth
H OH H OH

CH2OH CH2OH

Fischer
Reaksi Monosakarida
1. Oksidasi D-Glukosa menjadi asam aldonat dan
asam aldarat dengan pereaksi Fehling, Tollens
dan Benedict.
2. Reduksi D-Glukosa menjadi Glusitol
menggunakan pereaksi H2 dan katalis atau
hidrida logam.
3. Esterifikasi : Gugus hidroksil pada glukosa
dapat diesterifikasi jika direaksikan dengan
asam karboksilat.
4. Glukosidasi : Bentuk hemiasetal dan hemiketal
dapat bereaksi lanjut dengan alkohol
membentuk asetal dan ketal.
Oligosakarida
• Kelompok karbohidrat ini terdiri atas disakarida
(dua monosakarida bergabung) dan
oligosakarida sendiri (3-8 unit monosakarida
bergabung).
• Contoh disakarida : CH2OH
CH2OH

1. Maltosa O H
O

OH
2. Sukrosa OH
OH
O
OH

3. Laktosa OH OH

4. Selubiosa. Maltosa
[4-0-(α -D-glukopiranosil)-α-D-glukopiranosa]
Polisakarida
• Polisakarida tersusun dari banyak unit
monosakarida yang terikat antara satu
dengan yang lain melalui ikatan glikosida.
• Hidrolisis total dari polisakarida menghasilkan
monosakarida.
• Beberapa polisakarida yang terpenting, yaitu :
1. Selulosa
2. Amilosa (pati)
3. Amilopektin
4. Glikogen
5. Kitin
3. Lipida
• Lipid (Yunani, lipos=lemak) adalah sekelompok besar
senyawa alam yang tak larut dalam air, tetapi larut
dalam perut organik non polar seperti n-heksan,
kloroporm dan dietil eter.
• Sifat inilah yang membedakan lipid dari karbohidrat,
protein, asam nukleat dan kebanyakan molekul hayati
lainnya.
• Struktur molekul lipid sangat beragam, sehingga kita
harus mengingat banyak gugus fungsi yang telah kita
pelajari sebelumnya.
• Senyawa organik yang termasuk kelompok lipid
adalah trigliserida, lilin, fosfolipid, glikolipid, steroid,
terpen dan prostaglandin.
Lilin
• Lilin atau malam adalah sebagian dari kelompok lipid. Secara
kimiawi, lilin merupakan ester dari alkohol berantai panjang
dengan asam lemak berantai panjang.
• Bedanya dengan trigliserida adalah, bahwa alkohol pada lilin
ialah alkohol monohidrat.
• Lilin adalah padatan mantap bertitik leleh rendah dapat ditemui
pada tumbuhan dan hewan. Lilin lebah yang sebagian besar
berupa mirisil palmiat, adalah ester dari milirisil alkohol dan
asam palmitat.
• Manfaat lilin diantaranya ; berguna untuk melindungi
permukaan daun dari penguapan air dan serangan mikroba.
Lilin juga melipisi kulit, rambut dan bulu unggas, sehingga tetap
lentur dan kedap air.

Struktur Mirisil palmitat


Trigliserida
• Trigliserida adalah triester dari asam lemak dan
gliserol. Asam lemaknya adalah asam
karboksilat berantai panjang, yang umumnya
memiliki jumlah atom karbon genap, dan dapat
memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua
(tidak jenuh). Contoh trigliserida, Triolein.
O

CH2 O C (CH2)7CH=CH(CH2)7CH3
O

CH O C (CH2)7CH=CH(CH2)7CH3

CH2 O C (CH2)7CH=CH(CH2)7CH3

O
Triolein (minyak)
Fosfolipid
• Fosfolipid adalah lipid berupa ester asam posfat.
• Dalam membran sel terdapat dua jenis utama fofolifid, yaitu fosfogliserida
dan sfingomyelin.
• Pada umumnya bagian ester fosfat tidak terdapat dalam keadaan bebas,
melainkan membentuk senyawa yang lebih kompleks dengan fungsi fiologis
tertentu.
• Contohnya ikatan ester fosfat (fosfotidat) dengan kolin menghasilkan
fosfotidilkolin yang lebih dikenal sebagai lesitin yang berfungsi sebagai
bahan pelumas sel syaraf dan otak.

Glikolipid
• Glikolipid ialah molekul lipid yang mengandung unit gula (karbohidrat)
biasanya dari gula sederhana seperti glukosa atau galaktosa. Serebrosida
adalah salah satu dari glikolipid yang tersusun atas satu sfingosin, asam
lemak dan gula. Serebrosida terdapat melimpah dalam jaringan otak.
Steroid
• Steroid adalah kelompok lipid yang banyak dijumpai dalam tumbuhan dan
hewan yang memiliki struktur inti siklopentanoperhidrofenantren. steroid tak
tersabunkan, karena tak dapat dihidrolisis dalam media atau suasana basa,
berbeda dengan trigliserida dan lipid kompleks.
• Hubungan kesamaan steroid dengan lipid lainnya terletak pada
kelarutannya, steroid tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik.
• Beberapa senyawa steroid yang sangat penting dalam kelangsungan hidup
organisme hidup, yaitu hormon, garam empedu, kolesterol dan sejenisnya.
• Berikut gambar struktur inti steroid dan kolesterol.
22 24 26
H3C 21 CH3
18 20 23 25
12 17 CH
12 3 27
13 16 CH3
11 11 17 16
D 13
1 C CH3 C D
1
10 9 14 15
2 2 9 14 15
8 10 8
A B A B
3 7 3
5 5 7
4 OH
6 4 6

Siklopentanoperhidrofenantren Kolesterol
Terpen
• Terpen terbentuk dari unit-unit isopren yang terkondensasi
membentuk senyawa terpen yang sederhana monoterpen seperti
minyak atsiri hingga politerpen seperti karet alam.
• Isopren mempunyai jumlah atom C adalah 5 (lima), dengan nama
lain 2-metil-1,3-butadiena atau 2-metil-2-butena.
• Terpen dikelompokkan : Hemiterpen, Monoterpen, seskuiterpen,
diterpen, sesterpen, triterpen, tetraterpen, dst.
CH2OH
CH2OH

Isopren Geraniol Limonen Vitamin E

Prostaglandin
• Kelompok ipid yang struktur biosintesisnya berhubungan dengan
asam lemak tak jenuh. Terdapat secara luas dalam tubuh manusia
yang dapat bertindak seperti hormon, mengatur aktifitas otot halus,
aliran darah, sekresi berbagai zat, obat asma dan sesak nafas.
Asam Nukleat
• Asam nukleat adalah suatu makromolekul atau polimer dari unit-unit
mononukleotida yang mempunyai fungsi esensial dalam kelangsungan
hidup organisme.
• Nukleotida mengandung satu basa nitrogen, satu unit gula (pentosa), dan
satu gugus fosfat yang berikatan dengan gula. Jika satu basa nitrogen
hanya berikatan dengan unit gula saja tanpa adanya gugus fosfat, disebut
nukleosida. Di bawah ini akan dijelaskan struktur tiap-tiap unit pembentuk
nukleotida.
• Fungsi asam nukleat yang amat penting adalah sebagai pengemban kode
genetik bagi mahluk hidup jadi berperanan dalam mekanisme molekular,
yaitu menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika,
berperan dalam metabolisme antara dan reaksi-reaksi transformasi energi,
juga berperan sebagai ko-enzim.
• Rekayasa genetik merupakan teknik pengubahan gen organisme dengan
jalan manipulasi DNA yang dikenal pula sebagai teknik DNA rekombinan
yang didefenisikan sebagai: Pembentukan rekombinan baru dari material
yang dapat diturunkan dengan cara penyisipan suatu molekul asam nukleat
yang dihasilkan di luar sel ke dalam suatu vektor, sehingga memungkinkan
penggabungan dan selanjutnya berkembang dalam host yang baru. Proses
tersebut dikenal juga sebagai Gene Cloning, oleh karena organisme yang
secara genetik terbentuk adalah identik dan membawa seluruh potongan
DNA yang telah disisipkan.
Komponen Asam Nukleat
• Nukleotida mengandung satu basa nitrogen, satu unit gula (pentosa),
dan satu gugus fosfat yang berikatan dengan gula.
• Jika satu basa nitrogen hanya berikatan dengan unit gula saja tanpa
adanya gugus fosfat, disebut nukleosida.
• Ada dua macam asam nukleat yaitu DNA dan RNA. Perbedaannya :
1. Karbohidrat yang terdapat pada asam nukleat di dalam inti sel adalah β-
D-2-deoksiribosa (A), asam nukleatnya disebut Deoksiribonucleic acid
(DNA),tapi yang terdapat pada asam nukleat sitoplasma adalah β-D-2-
ribosa (B), asam nukleatnya dinamakan Ribonucleic acid (RNA).
2. Ada empat macam basa nitrogen yang terdapat pada DNA, dua
diantaranya merupakan derivat basa nitrogen purin yakni adenin dan
guanin disingkat (A) dan (G), dan dua adalah derivat basa nitrogen
pirimidin yakni sitosin (C) dan timin (T), sedangkan dalam RNA juga
dijumpai empat macam basa yaitu adenin, guanin, sitosin, dan urasil,
masing-masing disingkat (A), (G), (C), dan (U). Urasil derivat dari basa
nitrogen pirimidin.
• Selain itu dikenal pula basa pirimidin lainnya yang tidak umum 5-
metilsitosin dan 5-hidroksimetilsitosin. Basa purin lainnya yang tidak
umum adalah 2-metiladenin dan 1-metilguanin. Selain komponen
karbohidrat dan basa nitrogen, nukleotida juga disusun oleh komponen
Pospat (H2PO4).
Struktur Nukleosida dan Nukleotida
• Nukleosida NH2
C N
NH2
C
C
N
N C N
CH CH
HC C HC C
N N N N

HO–CH2 O HO–CH2 O
C C
H H H H H H H
CH2
OH OH OH

Adenosin 2’-Deoksiadenosin

(9-β-D-ribofuranosiladenin) (9-β-2’Deoksi-D-ribofuranosiladenin)

• Nukleotida
NH2
NH2
C N
C N
N C
N C
CH
CH
HC C
HC C
N N
N N
O O

HO – P – O–CH2 O HO – P – O–CH2 O
C HO C
HO
H H H H H H H
Ester fosfat
CH2
OH OH OH

(9-β-D-ribofuranosiladenin – (9-β-2’ Deoksi-D-ribofuranosiladenin –


5’-monofosfat) (AMP) 5’-monofosfat) (dAMP)
Struktur DNA dan RNA
• Unit-unit nukleotida pada polinukleotida DNA dan RNA berhubungan satu sama lain
melalui jembatan ester fosfat .Karena jembatan ester fosfat antara dua nukelotida itu
mengandung dua ikatan ester fosfat maka disebut dengan jembatan fosfodiester.
Sekian dan Terimah Kasih

Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai