Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER

“MATERI KELOMPOK 13, 14, 15 dan 16”

OLEH :
AHMAD JALU FAHREZA NUR HAKIM
( H071201057 )

SISTEM INFORMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya maka saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tugas ini saya susun
dengan maksud bukti tertulis dari tugas MERANGKUM materi kuliah JARINGAN
KOMPUTER.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini dibentuk atas dasar adanya tugas merangkum semua materi dari 4
kelompok yang mempresentasikan materinya saat kuliah Jaringan Komputer. Terdapat 4
Materi dalam makalah ini. Semoga makalah merangkum ini dapat membantu pembaca atau
penulis agar lebih memahami materi yang dibahas dalam materi perkuliahan Jaringan
Komputer.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model Layanan UDP (User Datagram Protocol) (KELOMPOK 13)

A. Pengantar UDP
UDP adalah kepanjangan dari User Datagram Protocol. Salah satu protokol
yang menjadi lapisan transport TCP/IP sehingga mendukung atau memungkinkan
terjadinya komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa adanya koneksi antar host
jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol jenis ini didefinisikan dalam RFC 768.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol
lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan
Destination Process Identification.
B. Format Datagram UDP
Datagram UDP mengidentifikasi aplikasi yang datanya harus dikirim ke
aplikasi lain. Datagram UDP dikemas (encapsulation) di dalam bidang data IP
datagram.
UDP menyediakan layanan yang sangat sederhana, bisa dilihat dari header
UDP. Tidak seperti TCP yang memiliki lebih dari sepuluh bidang header, UDP hanya
mempunyai 4 header yaitu :
1) Source Port
Source port ini memiliki Panjang 16 bit (2 byte). Digunakan
untuk mengidentifikasi sumber protocol lapisan aplikasi yang
mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan.
2) Destination Port
Destination Port memiliki Panjang 16 bit (2 byte). Digunaka
untuk mengidentifikasi tujuan protocol lapisan aplikasi yang menjadi
tujuan pesan UDP yang bersangkutan.
3) Length
Digunakan untuk mengindikasi Panjang pesan UDP (pesan UDP
ditambah dengan header UDP) dalam satuan byte.
4) Checksum
Cheksum ini berisi informasi pengecekan integritas dari pesan
UDP yang dikirimkan (header UDP dan pesan UDP).
C. Karakteristik UDP
UDP memiliki karakteristik – karakteristik berikut :
• Connectionless (Tanpa Koneksi)
Pesan – pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan negosiasi
koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
• Unreliable (Tidak andal)
Pesan – pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor urut pesan.
D. Mengapa Menggunakan UDP
UDP digunakan oleh aplikasi yang tidak memerlukan pengiriman yang andal
seperti respons permintaan sederhana. Beberapa aplikasi menggunakan UDP karena
mereka memiliki kebutuhan khusus untuk transmisi ulang, kontrol kemacetan,
pengiriman berurutan.

2.2 Internet Control Massage Protocol (ICMP) (KELOMPOK 14)

A. Pengertian ICMP
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah salah satu protokol inti dari
keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer
jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa
komputer tujuan tidak bisa dijangkau (destination host unreachable).
B. Fungsi ICMP
1) Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada
sebuah jaringan
Error merupakan salah satu gejala yang paling mungkin terjadi
di dalam sebuah jaringan computer. Error biasanya terjadi saat pesan
dan juga request tidak dapat tersampaikan ke host, ataupun koneksi
terputus atau kehilangan koneksi dalam proses transmisi data di dalam
jaringan computer.
2) Membantu control producer atau prosedur pengaturan pada sebuah
jaringan
Control procedure atau prosedur pengontrolan juga merupakan
tugas dan fungsi utama dari protocol ICMP ini. ICMP bertugas untuk
mengatur dan mengontrol segala macam bentuk pengaturan pada sebuah
jaringan kompter. Dengan adanya ICMP ini, maka setiap jaringan
komputer dapat berjalan sesuai dengan prosedur juga ketentuan yang
ada, sehingga tidak mengalami melenceng atau kesalahan dalam proses
transmisi jaringan tersebut.
3) Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network
layer atau lapisan jaringan
Seperti diketahui, ketika bekerja, sebuah jaringan akan memiliki
beberapa macam lapisan atau layer – layer tertentu yang mana setiap
paket data harus melewatinya. ICMP bertugas untuk melakukan
pengendalian terhadap arus yang akan masuk ke dalam masing – masing
layer tersebut.
4) Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost,
kemacetan jaringan dan sebagainya
Tugas pendeteksian dan juga pelaporan akan terjadinya error
juga merupakan tugas dan fungsi utama dari ICMP ini. ICMP
merupakan protocol yang memilki peran penting ketika terjadi error
pada sebuah jaringan atau network. Ketika ICMP mendeteksi terjadinya
error, biasanya router atau perangkat keras jaringan lainnya akan
memberikan tanda kepada ICMP, misalnya host tidak dapat dijangkau,
atau koneksi terputus.
C. Tipe – Tipe Pesan Pada ICMP
1) ICMP Error Message
Merupakan suatu pesan atau message yang disampaikan oleh
ICMP ketika terjadi kesalahan atau error pada jaringan komputer yang
sedang berjalan. ICMP error message ini sendiri juga terbagi menjadi
beberapa jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis ICMP error message :
o Destination Unreachable
Destination unreacheable merupakan suatu pesan error
yang terjadi ketika pengiiman paket data mengalami kegagalan
transmisi, yang disebabkan oleh putusnya jalur koneksi baik
jalur secara fisik maupun jalir secara logic pada suatu jaringan.
Biasanya destination unreacheable ini disampaikan oleh
perangkat keras router.
o Time Exceeded
Merupakan pesan yang dikirmkan oleh ICMP ketika
field TTL pada paket IP sudah habis, namun paket tersebut
belum juga sampai pada tujuannya. Hal ini mirip seperti request
timed out ketika kita akan masuk ke dalam seuah situs internet.
o Parameter Problem
Merupaakn pesan kesalahan yang terjadi ketika terjadi
kesalahan parameter pada header paket data yang
ditransmisikan.
o Source Quench
Merupakan pesan yang dikirimkan ketika router tujuan
mengalami gangguan atau kongesti, sehingga hal in akan
menyebabkan pengiriman paket data harus menjadi lebih lambat
daripada biasanya.
2) ICMP Query Message
Merupakan pesan pada ICMP yang dikirimkan oleh node, yang
kemudian dijawab oleh format – format spesifik dari node yang dituju,
jadi tidak berhubungan degnan error message, dan hanya berupa
pembalasan pesan yang dikirmkan.
2.3 The End-To-End Principle (KELOMPOK 15)

A. Prinsip End-To-End
Prinsip end-to-end adalah kerangka desain dalam jaringan komputer . Dalam
jaringan yang dirancang sesuai dengan prinsip ini, fitur khusus aplikasi berada di node
akhir jaringan yang berkomunikasi, bukan di node perantara, seperti gateway dan
router, yang ada untuk membangun jaringan.
B. Mengapa Jaringan Tidak Berbuat Lebih Banyak
• Kompres data?
• Format ulang/terjemahkan/meningkatkan permintaan?
• Menyediakan data cache?
• Menambah keamanan?
• Migrasi koneksi di seluruh jaringan?
• Atau hal lainnya?

Fungsi yang dimaksud dapat di implementasikan secara lengkap dan benar


hanya dengan pengetahuan dan bantuan aplikasi yang berdiri di titik akhir sistem
komunikasi. Oleh karena itu, menyediakan fungsi yang dipertanyakan itu sebagai fitur
dari sistem komunikasi itu sendiri tidaklah mungkin. (terkadang versi yang tidak
lengkap dari fungsi yang disediakan oleh sistem komunikasi mungkin berguna sebagai
peningkatan kinerja.) baris penalaran ini disebut... "the end-to-end argument.“

2.4 Finite State Machine (KELOMPOK 16)

A. Pengantar Finite State Machine


Finite State Machine (FSM) adalah sebuah metodologi perancangan sistem
kontrol yang menggambarkan tingkah laku atau prinsip kerja sistem dengan
menggunakan tiga hal berikut: State (Keadaan), Event (kejadian) dan Action (aksi).
Pada satu saat dalam periode waktu yang cukup signifikan, sistem akan berada pada
salah satu state yang aktif. Sistem dapat beralih atau bertransisi menuju state lain jika
mendapatkan masukan atau event tertentu, baik yang berasal dari perangkat luar atau
komponen dalam sistemnya itu sendiri. Transisi keadaan ini umumnya juga disertai
oleh aksi yang dilakukan oleh sistem ketika menanggapi masukan yang terjadi. Aksi
yang dilakukan tersebut dapat berupa aksi yang sederhana atau melibatkan rangkaian
proses yang relatif kompleks.

Anda mungkin juga menyukai