KIMIA DASAR II
MUH.ARIANDHIKA RIFQI AS
H031211021
KELOMPOK III
KIMIA A
1. IUPAC
Aturan IUPAC berpatokan pada komponen hidrokarbonnya yang
dianggap sebagai nama pokok dan gugus -NH2 sebagai gugus yang berarti
awalan amino.
2. Trivial
3. Senyawa dengan gugus amino yang melekat pada cincin aromatik disebut
amina aromatik, diberi nama sebagai turunan anilin atau sistem cincin
aromatiknya.
Ph-NH-Ph O2N-Ph-NH-Ph-NO2
Difenil amina 4,4-dinitro-N,N-difenil amina
4. Mengenai garam-garam amina, pada umumnya nama aminanya diganti
dengan nama amonium, atau jika anilin diganti dengan anilinium dan
diberi tambahan nama anion yang terikat padanya.
CH3CH2NH3)2 + SO4 - (CH3)3NH+ NO3 - C6H5NH3 + Cl
-
2. C3H7NH2
IUPAC : Amino propana
Trivial : Propil Amina
Golongan : Amina Primer
3. (CH3)2NCH3
IUPAC : N,N-Dimetilmetanamina
Trivial : Trimetil amina
Golongan : Amina tersier
4. (CH3)2NH
IUPAC : amino n-metil metana
Trivial : dimetil Amina
Golongan : Amina sekunder
5. C6H5NH2
IUPAC : Fenilamina
Trivial : anilin
Golongan : Amina Primer
Analisis terhadap data di atas menunjukkan bahwa perbedaan titik didih dari
kelompok senyawa tersebut disebabkan karena adanya ikatan hidrogen. Ikatan
hidrogen antarmolekul yang terjadi pada (N-H -N-) sangat penting dan menaikkan
titik didih dari amina primer dan sekunder dibandingkan dengan alkana. Tetapi
ikatan hidrogen ini tidak sekuat ikatan hidrogen intermolekul (-O-H----O- ) pada
alkohol hal ini dikarenakan nitrogen kurang elektronegatif jika dibandingkan
dengan oksigen.
Ketiga golongan amina dapat membentuk ikatan hidrogen dengan gugus -OH dari
air, sebagai (-O-H----N-). Oleh sebab itu kebanyakan amina sederhana yang
mengandung lima sampai enam atom karbon larut sempurna dalam air.
B. Amina aromatik (anilin) merupakan basa yang lebih lemah jika dibandingkan
dengan amina alifatik atau amonia. Misalnya, anilin sejuta kali kurang basa
dibanding sikloheksil amin.
C. Kebasaan amina jauh lebih besar daripada amida, karena pada amida ada
delokalisasi elektron (dimantapkan oleh resonansi), sedangkan pada amin tidak
ada delokalisasi elektron (elektron terlokalisasi pada nitrogen), sehingga
memungkinkan protonasi.
4. Tuliskan reaksi- reaksi senyawa amina
Jawab:
Sebagaimana lazimnya suatu basa, basa amin bereaksi dengan asam kuat
membentuk garam alkil amonium.
asil halida dapat digantikan oleh gugus -NHR atau gugus .-NR2.
→R-CO-NR2
Amina primer dengan jumlah atom karbon kurang dari tujuh menghasilkan metil
sulfonamida. Amina sekunder menghasilkan dimetil sulfonamida yang tidak larut
dalam basa berlebih, sedangkan amina tersier tidak tidak bereaksi karena sudah
tidak memiliki atom hidrogen yang terikat pada atom N. Jika campuran tersebut di
atas ditambahkan HCl encer, maka amina tersier akan larut karena terbentuk
garam yang larut.
(a) dan (b) tidak larut dalam asam encer, sedangkan (c) larut dalam asam encer.
Kedua senyawa amina yang tidak larut di atas, (a) dan (b) jika ditambahkan
dengan NaOH maka amina yang berasal dari amina primer larut sedangkan amina
sekunder tidak larut. karena sudah tidak memiliki atom H yang bersifat sebagai
asam untuk bereaksi dengan NaOH.
6. Uraikan cara pembuatan senyawa amina primer, amina sekunder dan
amina tersier
Jawab:
cara pembuatan senyawa amina primer, amina sekunder dan amina tersier melalui
reduksi aminasi
Aldehid dan keton dapat diubah menjadi amina dengan jalan reduksi aminasi.
Reduksi dapat dilakukan dengan katalis atau dengan menggunakan natrium
sianohidriborat NaBH3CN. Senyawa intermedit yang terbentuk direduksi
dengan hidrogen katalis.
neuro transmiter seperti serotonin dan sebagai sumber penting asam amino yang
mengatur kadar vitamin dalam tubuh. Dalam industri tekstil dan garmen, amina
biasanya digunakan dalam pembuatan pewarna azo yang sangat penting untuk
perawatan bahan seperti kulit dan nilon serta digunakan untuk pengolahan gas,
Dalam industri farmasi Amina sering digunakan dalam morfin dan demerol
yang merupakan pembunuh rasa sakit yang populer. Amina juga digunakan
Benadryl.