MUHAMMAD ILHAM
H031 21 1090
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
PROPOSAL
MUHAMMAD ILHAM
H031 21 1090
Pembimbing Mahasiswa
marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih karunia dan anugerahnya kita masih diberi kesempatan untuk beraktivitas.
Terima kasih saya berikan kepada dosen pembimbing saya yaitu ibu Dr. Rugaiyah
proposal dan skripsi yang baik. Terima kasih juga saya berikan kepada kedua
orang tua saya atas kasih sayang, bimbingan dan semangat yang diberikan kepada
saya. terima kasih saya berikan kepada teman-teman saya yang membantu saya
dalam penyelesaian proposal saya ini. Terima kasih juga saya berikan kepada diri
saya sendiri yang masih terus berjuang hingga saat ini. Saya menyadari bahwa
proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan saya berharap atas
Penulis
2022
DAFTAR ISI
PRAKATA ..........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... vi
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN ......................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................................ viii
ABSTRACT ........................................................................................................................ ix
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
BAB II ................................................................................................................................. 7
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 7
2.1 Tinjauan Umum Nanopartikel .................................................................................. 7
2.2 Nanopartikel Perak.................................................................................................... 9
2.3 Daun Ketapang (Terminalia catappa) .................................................................... 14
BAB III ............................................................................................................................. 16
METODOLOGI PERCOBAAN ....................................................................................... 16
3.1 Bahan Penelitian ..................................................................................................... 16
3.2 Alat Penelitian......................................................................................................... 16
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................. 16
3.4 Prosedur Penelitian ................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 21
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 23
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Aplikasi nanopartikel perak pada bidang pangan dan kemasan .................... 22
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN
IC = Inhibitor Concentration
nm = Nanometer
pH = Derajat Keasaman
PI = Polydispersity Index
SE = Secondary Electron
vii
ABSTRAK
Kata kunci : Kata kunci: nanopartikel perak, reduksi, ketapang, PAA, karakterisasi.
viii
ABSTRACT
Synthesis of silver nanoparticles was made by using the reduction method with
catappa leaf extract (Terminalia catappa). The extract which acts as a reducing agent for
AgNO3 precursor. The process of silver nanoparticles formation was monitored by UV-Vis
method. The results showed that absorbance values increased with the increase of reaction
time. For one week storage, maximum absorption of the sample biosynthesis without
stirring, with stirring and the addition of PAA 1 % by using UV-Vis at a wavelength 421 -
431 nm, 425 - 431 nm, and 440.5 - 436.5 nm, respectively. Biosynthetic by stirring process
accelerates the formation of silver nanoparticles. Silver nanoparticle size is determined by
using PSA ( Particle Size Analyzer ) with an average size distribution for sample
biosynthesis without stirring, with stirring and the addition of 1 % PAA 62.61 nm, 71.56
nm and 55.77 nm, respectively. Morphology of the silver nanoparticles was observed by
Scanning Electron Microscope instrument and the structure characterization of the
compounds were analyzed using by X-Ray Diffraction.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Nanoteknologi menjadi salah satu bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, dan
rekayasa yang penting dan menarik beberapa tahun terakhir ini. Jepang dan
Amerika Serikat merupakan dua negara terdepan dalam riset nanoteknologi. Salah
secara luas seperti dalam bidang lingkungan, elektronik, optis, dan biomedis
Suatu bahan tergolong nano jika memiliki ukuran 1 - 100 nm. Secara garis
besar sintesis nanopartikel dapat dilakukan dengan metode top down (fisika) dan
metode bottom up (kimia). Metode fisika yaitu dengan cara memecah padatan
memecah padatan logam menjadi partikel yang berukuran nano sedangkan teknik
fotokimia menggunakan radiasi tinggi dari sinar UV. Akan tetapi, cara yang
sangat populer karena alasan faktor kemudahan, biaya yang relatif murah serta
kemungkinannya untuk diproduksi dalam skala besar adalah dengan cara reduksi
kimia (Lu and Chou, 2008). Prinsip biosintesis dengan metode reduksi dalam
1
preparasi nanopartikel ialah memanfaatkan tumbuhan dan mikroorganisme
waktu sintesis yang lama sehingga tumbuhan menjadi alternatif dalam bioreduksi
tertentu yang dapat berperan sebagai agen pereduksi. Antioksidan tersebut dapat
perak memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia, terutama sebagai agen
konsumsi (Haryono dan Harmami, 2010). Beberapa jenis tumbuhan yang yang
ekstrak daun matoa (Pometia pinnata), ekstrak daun bintaro (Cerbera manghas),
2
dan ekstrak daun dillenia atau simpur (Dilleniaindica). Ekstrak daun yang
terjadinya proses aglomerasi dan proses oksidasi yang tidak diinginkan. Beberapa
jenis polimer seperti PVP, PAA, PAH, CMC telah digunakan untuk menstabilkan
nanopartikel perak (Bae dkk., 2011). Penambahan polivinil alkohol (PVA) untuk
3
Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian dengan
untuk mempelajari pengaruh terhadap sifat dan ukuran nanopartikel perak yang
4
1.2 Rumusan Masalah
2. Bagaimana pengaruh waktu kontak terhadap sifat dan ukuran yang dihasilkan
(Terminalia catappa) ?
Maksud penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu kontak dan
penambahan PAA terhadap sifat dan ukuran yang dihasilkan dalam sintesis
2. Menentukan pengaruh waktu kontak terhadap sifat dan ukuran yang dihasilkan
5
menggunakan ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa).
daun ketapang (Terminalia catappa) sebagai agen pereduksi dan PAA sebagai pelapis
dalam sintesis nanopartikel perak, serta diharapkan dapat menjadi alternatif produksi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
studi nano pada tahun 1959. Studi nano kini intensif dikembangkan oleh berbagai
luas permukaan per satuan berat lebih besar dari pada lebar partikel, sehingga
Karakter bahan nano yang istimewa, diakibatkan oleh efek dari luas
permukaan dan kuantum yang mendominasi perubahan sifat dari bahan nano.
kemampuan tahan api, anti air dan anti karat. Sedangkan efek kuantum mencakup
sifat elektrik, magnetik dan optik. Sifat-sifat tersebut tidak akan berubah apabila
ruang gerak elektron dan pembawa muatan lainnya dalam partikel. Fenomena ini
kategori, yaitu material nano berdimensi nol (nano particle), material nano
7
berdimensi satu (nanowire), dan material nano berdimensi dua (thin films).
menarik minat banyak peneliti. Nanopartikel dapat terjadi secara alamiah ataupun
lebih luas termasuk bagaimana cara memproduksi serta mengetahui kegunaan dari
sifat baru yang muncul dari material nano yang telah dibuat. Sintesis nanopartikel
dasar abu sekam padi sebagai elektrolit pelapis dalam sintesis nanopartikel
pada larutan bulk. Bahan organik tersebut (surfaktan dan polimer) dapat
2011).
menghasilkan pola yang lebih seragam dan ukuran yang yang seragam pula.
8
metode kimia basah (wet chemical method), dan sintesis cairan ionik (Fernandes,
2011).
terutama sebagai agen antijamur dan antibakteria sehingga sering digunakan pada
industri produk konsumsi. Penggunaan partikel nano logam perak (Ag), tembaga
(Cu) dan oksida logam seperti TiO2, ZnO, dan MgO pada proses penyempurnaan
sel mikroba menjadi terhambat dan akhirnya mikroba mati. Seluruh nanopartikel
sangat kecil (satu nanometer = sepermiliar meter). Efek ini disebut sebagai
antibakteri yang baik dikarenakan luas permukaannya yang besar (Haryono dan
Harmami, 2010).
perak seperti cara reduksi kimia, fotokimia, sonokimia, dan lain-lain. Akan tetapi
cara yang sangat popular karena alasan faktor kemudahan, biaya yang relatif
murah serta kemungkinannya untuk diproduksi dalam skala besar adalah dengan
cara reduksi kimia. Berbagai zat pereduksi dapat digunakan mulai dari yang
formaldehida), hingga yang bersifat kuat (hidrazin dan natrium borohidrida). Satu
partikel koloid nanopertikel perak yang terbentuk agar tidak mengalami proses
9
aglomerasi (penggumpalan) antar partikel (Lu and Chou, 2008).
Menurut Handayani dkk. (2010), dari 8 jenis tumbuhan yang diteliti, hanya
atau simpur). Nanopartikel perak yang terbentuk, dapat diamati secara visual
setelah larutan ekstrak dicampur dengan larutan AgNO3, larutan berubah warna
menjadi kuning atau cokelat. Semakin bertambah waktu kontak warna larutan
menjadi semakin gelap. Saat terbentuk nanopartikel perak, data spektrum serapan
UV-Vis pada panjang gelombang antara 400 - 500 nm dan nilai absorbansi
2010).
yang baik terhadap bentuk dan ukuran partikel perak. Nanopartikel cenderung
terjadinya proses aglomerasi dan proses oksidasi yang tidak diinginkan. Beberapa
jenis surfaktan seperti NaDDBS, SDS, TW80, CTAB dan juga beberapa polimer
seperti PVP, PAA, PAH, CMC telah digunakan dalam sintesis nanopartikel (Bae
dkk., 2011).
10
Sifat kimia dan fisika dari material yang berukuran nanometer lebih
unggul dari material berukuran besar (bulk) karena material tersebut dapat
menghasilkan sifat yang tidak dimiliki oleh material berukuran besar. Sejumlah
satu cara yang dapat dilakukan adalah mengatur jenis atau konsentrasi dari agen
banyak pada permulaan proses sintesanya. Jumlah nanopartikel yang banyak ini
2008).
penambahan PVA. Reduksi ion Ag ditunjukkan oleh perubahan warna larutan dari
bening menjadi kuning muda setelah satu jam selanjutnya larutan tersebut
berwarna cokelat setelah satu hari. Hal ini karena PVA tidak mereduksi Ag+
absorbsi spektrum UV-Vis dari sampel biosintesis nanopartikel perak tanpa dan
dengan magnetic stirrer masing-masing pada panjang gelombang 414 - 418 dan
11
dengan menggunakan larutan natrium borohidrida (NaBH4) sebagai pereduksi,
asam poliakrilat (PAA) 1% dan larutan polivinil pirolidon (PVP) 17% untuk
bahwa penambahan PAA memiliki kemampuan yang relatif lebih baik dalam
daya afinitas yang paling baik. Struktur molekul asam poliakrilat yang merupakan
O OH
H3 C C
H
C CH3 n
H2
dan SEM. Nanopartikel perak yang dianalisis merupakan hasil sintesis yang
rata-rata 71,8 nm. Ukuran partikel perak dengan PVP terdistribusi di antara 40 -
perhatian karena sifat fisik dan kimia. Koloid perak diketahui memiliki sifat
12
membunuh semua mikroorganisme patogenik (Haryono dkk., 2008). Tabel 1
Tabel 1. Aplikasi nanopartikel perak pada bidang pangan dan kemasan (Haryono
dkk., 2008):
Perusahaan/Institusi Aplikasi
Sharper Image Kemasan plastik penyimpanan makanan
Bluemonn Goods, A.
DO. Global, Quan Zhou
Hu Zheng Wadah penyimpanan makanan
Daewco, Samsung dan
LG Lemari es
tekstil. Ukuran nanopartikel yang berkisar antara 1 hingga 100 nanometer yang
ditambahkan pada serat katun dapat memberikan fungsi khusus atau modifikasi
fungsi serat katun yang memiliki sifat antimikroba. Larutan koloidal nanopartikel
NH2), reduksi kimia larutan perak nitrat (AgNO3) dalam satu tahap lewat
nanopartikel perak pada serat katun dilakukan dengan metode deposisi atau
partikel perak yang terdeposisi pada serat katun diuji terhadap bakteri
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Combretaceae
Genus : Terminalia
Spesies : T. catappa
bahwa di dalam daun memiliki aktivitas antioksidan secara in vitro (Pauly, 2001).
Menurut Rahayu dkk. (2008), daun ketapang mengandung banyak senyawa yang
bebas DPPH (IC50). Metabolit sekunder dalam daun ketapang antara lain
flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon, dan fenolik. Senyawa tanin adalah senyawa
14
fenolik yang merupakan polimerasi polifenol sederhana. Tanin adalah senyawa
1,7,14 dan 21 hari pada suhu kamar. Besarnya aktivitas antioksidan pada ekstrak
kulit biji ketapang berkisar antara 66,53% sampai dengan 66,61%. Daun
alkaloid dan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan (Rahayu dkk., 2008).
15
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
(Terminalia catappa), AgNO3 (p.a.), akuades, akuabides, PAA (p.a.), etanol 95%,
NaOH, Na2EDTA, HCl pekat, serbuk Mg, asam asetat anhidrat, asam sulfat pekat,
Spray Dryer (BUCHI 190), pemanas listrik, pengaduk magnetik, mikropipet skala
1-5 mL, pipet tetes, erlenmeyer, labu ukur, pH specialized indicator (kisaran pH
1-14), batang pengaduk magnetik, sentrifius, botol vial 30 mL, pelat tetes, corong,
Peralatan gelas direndam selama 2 jam dalam larutan tersebut, kemudian dibilas
AgNO3 ke dalam akuabides hingga volume 500 mL. Selanjutnya, larutan perak
nitrat dikocok dan dapat digunakan langsung. Larutan perak nitrat disimpan di
sampai mendidih selama. Setelah mencapai suhu ruang, larutan PAA 1% dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah daun dalam kondisi segar. Daun ketapang
dipetik lalu dicuci hingga bersih dengan akuades. Daun tersebut dipotong-potong
hingga mendidih. Setelah mencapai suhu ruang, air rebusan dituang dan disaring
17
3.4.5 Uji Fitokimia Daun Ketapang
dengan cara 2 gram daun ketapang segar dipotong halus, dimasukkan ke dalam
menggunakan kertas saring whatman No. 1 dan biarkan seluruh metanol menguap
larutan terbentuk dua lapisan (kloroform dan air), lapisan kloroform bagian bawah
Sebagian dari lapisan air dipipet ke dalam plat tetes, kemudian larutan
ditambahkan butir bubuk Mg dan beberapa tetes asam klorida pekat. Senyawa
kering, ke dalam satu lubang plat tetes ditambahkan asam sulfat pekat, lubang
yang lain ditambahkan setetes asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat.
18
Senyawa steroid ditunjukkan dengan adanya perubahan warna dari hijau menjadi
dan air rebusan daun ketapang. Ada 2 macam proses sintesis yang dilakukan, yaitu
berupa warna, spektrum UV-Vis dan pH pada waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 1
hari, 2 hari, 3 hari, dan 7 hari. Penentuan ukuran sampel larutan campuran
dan pH pada waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 1 hari, 2 hari, 3 hari, dan 7 hari.
diukur dengan PSA, larutan campuran dikeringkan dengan spray dryer untuk
memperoleh endapan.
19
3.4.7 Modifikasi Nanopartikel Perak
AgNO3. Larutan dibiarkan bereaksi selama 4 jam. Setelah itu, ke dalam larutan
campuran berupa warna, spektrum UV-Vis dan pH pada waktu 1 hari, 3 hari, 4
hari, dan 7 hari. Penentuan ukuran sampel larutan campuran dilakukan dengan
PSA. Setelah diukur dengan PSA, larutan campuran dikeringkan dengan spray
Endapan hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD dan SEM untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan deskripsi morfologi serta ukuran produk.
20
DAFTAR PUSTAKA
Bae, E., Park, H. J., Park, J., Yoon, J., Kim, Y., Choi, K. dan Yi, J., 2011, Effect
of Chemical Stabilizers in Silver Nanoparticle Suspensions on Nanotoxicity,
Bull. Korean Chem. Soc, 32 (2), 613-619.
Haryono, A., Sondari, D., Harmami, S.B., Randy, M., 2008, Sintesa Nanopartikel
Perak dan Potensi Aplikasinya, Jurnal Riset Industri, 2 (3), 156-163.
Haryono, A., Harmami, S.B., 2010, Aplikasi Nanopartikel Perak pada Serat
Katun sebagai Produk Jadi Tekstil Antimikroba, Jurnal Kimia Indonesia, 5
(1), 1-6.
Hasmia, 2012, Penggunaan Natrium Silikat dari Bahan Dasar Abu Sekam Padi
Sebagai Elektrolit Pelapis dalam Sintesis Nanopartikel Magnetit, skripsi
tidak diterbitkan, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar.
Ma, P.X., 2004, Scaffolds for Tissue Fabrication, Materials Today, 30-40.
Park, 2007, Current and future applications of nanotechnology, Issue in Env. Sci.
Tech.,24, 1-8. Pauly, G., 2001, Cosmetic, Dermatologycal And
21
Pharmaceutical Use of An Extract of Terminalia catappa, United State
Patent Application.
Rahayu, D.S., Kusrini, D., Fachriyah, E., 2008, Penentuan Aktivitas Antioksidan
dari Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa l.) dengan Metode 1,1-,
Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH), Laboratorium Kimia Organik, Jurusan
Kimia Universitas Diponegoro.
Rochani, S., Wahyudi, A., 2010, Peran Nanoteknologi dalam Pengolahan mineral,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, 8 (1).
Swantomo, D., Megasari, K., Saptaaji, R.. 2008, Pembuatan Komposit Polimer
Superabsorben dengan Mesin Berkas Elektron, Jurnal Forum Nuklir, 2 (2),
143-156.
Wahyudi, T., Rismayani, S., 2008, Aplikasi Nanoteknologi pada Bidang Tekstil,
Arena Tekstil, 23 (2), 52-109.
Wahyudi, T., Sugiyana D., Helmy Q., 2011.Sintesis Nanopartikel Perak dan Uji
Aktivitasnya terhadap Bakteri E. coli dan S. aureus, Arena Tekstil, 26 (1), 1-
60.
22
LAMPIRAN
Larutan AgNO3
Hasil
23
C. Pembuatan Air Rebusan Daun Ketapang Segar
sebanyak 5 gram.
Hasil
- Dipotong halus.
24
E. Sintesis Nanopartikel Perak Tanpa Pengadukan (Sampel A)
Skema Sintesis
Nanopartikel Perak
Tanpa Pengadukan
(Sampel A)
- Dimasukkan kedalam gelas ukur 100 mL.
Hasil
40 mL Larutan AgNO3
1 mM
jam.
Hasil
25
G. Sintesis Nanopartikel Perak dengan penambahan PAA 1%(Sampel C)
80 mL Larutan
AgNO3 1 mM
2 jam.
Hasil
26