Anda di halaman 1dari 22

PENGENALAN ALAT

Oleh :
Nama : Suhanda I1A015002
Matin Ayun Dini I1A015037
Siti Istikomah I. I1A015043
Nafiah Nuzul F. I1A015047
Dwi Ayu Putri S. I1A015060
Maharani K. I1A015103
Aulia Mutiara K. I1A015105
Rani Iftika N. I1A015121
Rombongan : II
Kelompok :4
Asisten : Durrotun Ekha An Nuur

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran
mikroskopis. Dua mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme;
bakteri, protozoa, virus, sera algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang
mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini
(juga dinamakan mikroba atau protista) di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan
antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya pengandaliannya,
dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat
kaitannya dengan kehidupan kita , beberapa diantaranya bermanfaat dan yang lain
merugikan (Pelczar,1986).
Sebelum melakukan praktikum, seorang praktikan harus mengetahui dan mengenal
alat-alat yang digunakan untuk penelitian di laboratorium mikrobiologi beserta fungsi
dan bagian dari masing-masing alat tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah
dalam melaksanakan percobaan, sehingga dapat memperkecil resiko kecelakaan kerja.
Alat yang digunakan belum tentu steril atau bersih, tergantung pada pemahaman seorang
analis mengenai kebersihan atau kesterilan alat. Alat kaca seperti gelas piala atau
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan
labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar.
Laboratorium, seperti layaknya tempat bekerja harus dapat memberikan kenyamanan,
kesehatan dan keamanan kepada semua orang yang bekerja didalamnya, termasuk
pengelola laboratorium itu sendiri. Untuk itu, perlu studi kelayakan mengenai
perencanaan dalam merancang laboratorium yang meliputi adanya prosedur
pengoperasian baku yang memerhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
laboratorium, adanya ventilasi dan perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya
penataan dan pengelolaan bahan kimia dan peralatan laboratorium, serta adanya
prosedur pengolahan limbah laboratorium (Day & Underwood, 1998).

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah untuk mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap- tiap alat.
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat-alat elektrik, alat-alat gelas
dan keramik, serta alat-alat non gelas. Alat-alat elektrik antara lain mikroskop cahaya,
autoklaf elektrik, hot plate and stirrer, inkubator, BSC (Biological Safety Cabinet),
milipore, dan Oven. Alat-alat gelas dan keramik antara lain cawan petri, pipet tetes,
pipet ukur, gelas ukur, mortar and pastle, tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar
spiritus, batang L, tabung durham, dan beaker glass. Alat non gelas antara lain jarum
inokulum, pinset, mikropipet and tip, pH universal, rak tabung, pipet filler, dan Arnold
Steam Sterilizen.
B. Metode

PENGENALAN ALAT -ALAT

Praktikan berkumpul di setiap kelompok masing-masing yang


telah ditentukan asisten

Praktikan dibagi menjadi beberapa kelompok dan diposisikan


pada pos-pos pengenalan alat yang telah ditentukan

Pos-pos pengenalan alat terdiri dari 1-7 pos dan setiap pos
terdapat pengenalan alat yang berbeda

Setiap kelompok menuju pos-pos pengenalan alat secara


bergilir yang akan dijelaskan oleh asisten

POS 1 : Oven, incubator, milipore


POS 2 : Autoklaf elektrik

POS 3 : Hot plate dan stirres, Arnold steam stirilizen

POS 4 : Cawan petri, pembakar spiritus, batang L, mortar dan


pestle, jarum inokulum, filler, rak tabung, pipet ukur, beaker
glass, gelas ukur, tabung reaksi, tabung Erlenmeyer.

POS 5 : Mikroskop

POS 6 : pH universal, pipet dan tip

POS 7 : BSC

Praktikan beserta kelompoknya berkumpul dengan asisten


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Alat-Alat Elektrik

No. Nama Alat Fungsi Spesifikasi


Hasil pengamatan dapat
1. Mikroskop Alat yang digunakan untuk
diperbesar sesuai dengan
cahaya mengamati bakteri dan
perbesaran yang dapat diatur.
jamur untuk
mengidentifikasi dan
karakterisasi

2. Autoklaf Alat sterilisasi yang Biasanya digunakan dalam


digunakan untuk waktu selama 15 menit.
mensterilisasikan media alat
yang digunakan dalam lab
mikrobiologi dengan
menggunakan suhu dan
tekanan yang tinggi.
Alat ini dilengkapi dengan
3. Inkubator Alat yang digunakan untuk
pangatur suhu dan pengatur
menginkubasi pertumbuhan
waktu.
mikroorganisme dengan
cara mengontrol
kelembapan suhu dan faktor
lain yang mempengaruhi
pertumbuhan
mikroorganime.
Bagian-bagiannya terdiri dari
4. Hot plate and Alat yang digunakan untuk
gelas ukur, stirrer, tombol
stirrer menghomogenkan suatu
pengatur suhu, tombol
larutan dengan cara
kecepatan putaran, dan
pengadukan.
tombol on-off.

Hanya untuk senyawa cair,


5. Milipore Alat yang digunakan untuk
tidak bisa untuk alat.
sterilisasi dengan prinsip
mekanik yaitu dengan cara
penyaringan melalui pori
yang sangat kecil sehingga
mikroba tertahan pada
saringan tersebut.
BSC Mempunyai pola pengaturan
6. Alat yang digunakan untuk
(Biological dan penyaringan aliran udara
mencegah kontaminasi yang
Safety Cabinet) sehingga menjadi steril daan
mempunyai pola pengaturan
aplikasi sinar UV beberapa
dan penyaring udara
jam sebelum digunakan.
sehingga menjadi steril serta
aplikasi sinar UV beberapa
jam sebelum digunakan.
BSC terbuat dari stainless
steel tanpa celah.

Sterilisasi kering, alat yang


7. Oven Alat yang berfungsi untuk
disterilkan adalah peralatan
memanaskan ataupun
gelas seperti cawan petri,
mengeringkan. Biasanya
tabung reaksi, dll.
digunakan untuk
mengeringkan peralatan
gelas laboratorium, zat-zat
kimia maupun pelarut
organik. Dapat pula
digunakan untuk mengukur
kadar air. Tidak semua alat
gelas dapat dikeringkan di
dalam oven. Oven juga
merupakan alat sterilisasi
menggunakan udara kering
bertemperatur tinggi. Oven
termasuk alat sterilisasi
secara fisik karena
menggunakan suhu dan
tekanan.

2. Alat-Alat Gelas

No. Nama Alat Fungsi Spesifikasi


Mudah pecah karena terbuat
1. Cawan Petri Alat ini berfungsi untuk
dari gelas. Cawan
membiakkan (kultivasi)
berdiameter 15 cm dapat
mikroorganisme.
menampung 15-20 ml.
Cawan berdiameter 9 cm
dapat menampung 10 ml.

Mudah pecah karena terbuat


2. Pipet Ukur Alat yang digunakan untuk
dari kaca. Terdapat pipet
memindahkan larutan
berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10
dengan volume yang
ml.
diketahui.
3. Pipet Tetes Alat yang digunakan untuk Mudah pecah karena terbuat
untuk memindahkan larutan dari kaca.
dengan volume yang tidak
diketahui.

4. Tabung Alat yang digunakan untuk Rentan terhadap tekanan.


reaksi uji-uji biokimiawi dan
menumbuhkan mikroba.

5. Labu Alat yang digunakan untuk Menyimpan dan memanaskan


Erlenmeyer menampung larutan bahan larutan dan menampung
atau cairan dan dapat filtrate hasil penyaringan dan
digunakan untuk meracik alat ini gampang pecah
serta menghomogenkan karena terbuat dari kaca.
bahan-bahan komposisi
media, menampung
akuades, dan kultivasi
mikroba dalam kultur cair.

6. Mortar and Alat yang digunakan untuk Mortar adalah wadahnya


pestle menumbuk atau pestle adalah penumbuknya.
menghancurkan materi
cuplikan sebelum diproses
lebih lanjut.

7. Beaker glass Alat yang dapat digunakan Preparasi media dan


untuk untuk preparasi media menampung bahan kimia atau
dan menampung akuades. larutan dalam jumlah yang
banyak.

Area steril hanya di sekitar


8. Pembakar Alat yang digunakan untuk
api.
spiritus menciptakan kondisi steril.

9. Gelas ukur Alat yang digunakan untuk Mengukur volume suatu


mengukur volume suatu cairan atau larutan.
cairan dengan berbagai
pilihan skala.

10. Tabung Alat yang digunakan untuk Tabung durham berukuran


durham menampung atau menjebak kecil dan mudah pecah
gas yang terbentuk akibat karena terbuat dari kaca.
metabolisme pada bakteri
yang diujikan.
11. Batang Alat yang digunakan untuk Lebih mudah digunakan
L/Drugalsky menyebarkan cairan di dibandingkan dengan glass
permukaan agar supaya beads.
bakteri yang tersuspensi
dalam cairan dapat tersebar
secara merata.

3. Alat-Alat Non Gelas

No. Nama Alat Fungsi Spesifikasi

1. Jarum Alat yang digunakan untuk Terdapat bentuk lingkaran


inokulum/ose memindahkan biakan untuk (loop/ose) dan lurus (neddle).
ditanam atau ditumbuhkan Perlu disterilkan dahulu
ke media baru. sebelum pemakaian.

2. Pinset Alat yang digunakan untuk Menjepit benda yang akan


mengambil benda dengan diambil agar tidak
cara menjepitnya. terkontaminasi dengan
tangan.

3. Mikropipet Alat yang digunakan untuk Volume dapat diatur.


memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil,
biasanya kurang dari 1000
µl.

4. Rak tabung Alat yang digunakan untuk Tidak bisa menyimpan


meletakkan tabung reaksi. tabung reaksi untuk
mikroorganisme simpanan /
stok.

5. pH universal Alat yang digunakan untuk Kertas pH dapat hancur bila


mengukur atau mengetahui terkena asam yang sangat
pH suatu larutan. kuat.

Alat yang digunakan untuk Terdapat 3 katup :


6. Filler
Untuk menghisap larutan 1. Aspirate : mengeluarkan
dari botol larutan. Untuk udara dari gelembung
larutan selain air sebaiknya 2. Suction : menghisap
digunakan karet pengisat larutan / cairan
yang telah disambungkan 3. Exhaust : mengeluarkan
pada pipet ukur.

Minyak imersi adalah


7. Minyak Dipakai untuk olesan pada
minyak yang dipakai untuk
imersi mikroskop.
olesan pada mikroskop,yg
fungsinya untuk
memperjelas obyek.

Xylol fungsinya sebagai zat Untuk menaikan indeks bias


8. Cairan xylol
untuk dealkoholisasi atau pada lensa mikroskop dengan
menghilangkan kadar cara dioleskan pada lensa.
alkohol yang masih tersisa.

Alat ini biasanya digunakan


9. Sprayer Berisi alkohol yang berfungsi
untuk menyimpan aquades
untuk disenfektan.
dan digunakan untuk
mencuci ataupun membilas
bahan-bahan yang tidak
larut dalam air.

B. Pembahasan
1. Alat-Alat Elektrik
a. Mikroskop cahaya
Bagian-bagian dari mikroskop :
1. Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa
objektif.
2. Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati.
Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada
mikroskop.
3. Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang
berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa
objektif.
4. Makrometer atau pemutar kasar adalah bagian mikroskop yang berfungsi
menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
5. Mikrometer atau pemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi
menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya lebih
kecil dibanding makrometer.
6. Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa
objektif.
7. dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang
cahaya. Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.
8. Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya.
Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.
9. Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk
meletakkan objek yang diamati.
b. Autoklaf
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup dengan uap bersuhu dan tekanan yang
tinggi. Tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme,
melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan
membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk
membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan
terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora
dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri
tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air
pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat terbunuh. Bagian-
bagian dari autoklaf :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. Pengukur tekanan
4. Kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Akuades
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambahan air
c. Inkubator
Prinsip kerja dari inkubator adalah menginkubasi dengan menggunakan suhu
tertentu dalam keadaan diam.
Bagian-bagian dari inkubator adalah:
1. Pintu inkubator
2. Tombol panel berfungsi untuk mengatur suhu yang diperlukan
3. Rak inkubator berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan yamg akan
diinkubator
d. Hot plate and stirrer
Magnetic stirrer atau pengaduk magnetik adalah alat laboratorium yang
bekerja berdasarkan bidang magnetik beputar untuk membuat stir bar atau batang
pengaduk yang tercelup didalam cairan menjadi berputar dengan sangat cepat
sehingga mengaduk cairan tersebut hingga merata. Bidang beputar tersebut dapat
dibuat baik dengan magnet berputar atau dengan satu set eletktromanet statis yang
diletakkan dibawah bejana dengan cairan. Magnetic stirrer seringkali dilengkapi
dengan lempengan pemanas untuk memanaskan cairan dalam bejana.
Bagian-bagian dari hot plate and stirrer:
1. Tombol pengaturan/setting awal temperatur pemanasan, kecepatan
pengadukan dan waktu
2. Lampu indikator temperatur pemanasan (heat)
3. Lampu indikator kecepatan pengadukan (stirring)
4. Lampu indikator waktu (timer)
5. Display temperatur pemanasan, pengadukan dan waktu
6. Tombol pengatur untuk menaikkan atau menurunkan temperatur
pemanasan,kecepatan dan waktu
e. Milipore
Milipore adalah salah satu alat sterilisasi secara mekanikyaitu dengan cara
penyaringan larutan atau suspensi dibebaskan dari semua organisme hidup dengan
cara melakukannya lewat saringan dengan ukuran pori yang sedemikian kecilnya
sehingga bakteri dan sel-sel yang lebih besar tertahan diatasnya, sedangkan filtratnya
ditampung didalam wadah yang steril (Hadioetomo, 1985). Sterilisasi dengan
penyaringan digunakan untuk bahan yang peka terhadap panas misalnya serum, urea
dan enzim (Lay dan hastowo, 1982).
f. BSC (Biological Safety Cabinet)
Cara kerjanya dengan menghidupkan lampu UV selama 2 jam, matikan segera
sebelum mulai bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.
Nyalakan lampu neon dan blower. Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan,
jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan. Atur alat
dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga
efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril. Kerja secara aseptis
dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja. Setelah selesai
bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari Laminar Air Flow.
g. Oven
Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan di dalam oven, hanya alat gelas dengan
spesifikasi tertetertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian
rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan
dengan oven.
Bagian-bagian dari oven :
1. Tombol power adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan
ataupun mematikan oven.
2. Tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas.
3. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran
kipas.
4. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar
PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang
diinginkan.
5. To set, up (panah keatas) dan down (panah kebawah) digunakan untuk
mengatur suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mengatur waktu.
2. Alat-Alat Glass
a. Cawan petri
Berbentuk seperti toples kecil berbentuk bulat serta memiliki tutup. Cawan petri ini
memiliki warna bening sehingga hasil biakan dapat terlihat.
b. Pipet ukur
Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan panjang mirip dengan sedotan. Terbuat
pipet ukur dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran dalam mililiter
(ml).Untuk ukuran volume pada Pipet ukur yang paling besar adalah pipet ukur
dengan volume 50 ml.
c. Pipet tetes
Pipet tetes ini memindahkan cairan dengan volume yang sedikit dengan cara
diteteskan.
d. Tabung reaksi
Alat ini terbuat dari bahan kaca bening sehingga proses reaksi kimia didalam
tabung ini dapat terlihat jelas oleh analis. Tabung ini juga mempunyai sifat tahan
terhadap panas / api, karena seperti kita ketahui beberapa proses reaksi kimia berjalan
dengan membutuhkan panas. Beberapa macam reaksi yang biasanya menggunakan
tabung ini adalah reaksi oksidasi / reaksi reduksi.
e. Labu Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer adalah peralatan gelas (glass ware equipment) yang
digunakan untuk analisis dalam laboratorium. Erlenmeyer berbentuk bulat dan
berbentuk kerucut pada bagian atasnya. Pada salah satu sisi, terdapat tanda untuk
menunjukkan ukuran volume isi, dan memiliki spot yang dapat diberi label dengan
pensil. Leher dan mulut botol yang sempit pada erlenmeyer bertujuan agar mudah di
pegang, mengurangi penguapan dan dapat di tutup dengan mudah. Sementara, dasar
permukaan yang rata membuat erlenmeyer fleksibel diletakan dimana saja. Tabung
erlenmeyer biasanya dibuat dari kaca boro silikat sehingga dapat dipanaskan di atas
api atau di autoklaf. Ukuran erlenmeyer mempunyai beragam ukuran, antara lain:
erlenmeyer 25 mL, 50 mL, 100 mL, 125 mL, 500 mL, dan 1000 mL. Biasanya
erlenmeyer tidak mempunyai tutup. Penutup erlenmeyer dapat berupa plastik atau
gabus penyumbat dan kaca.
f. Mortar and pestle
Mortar adalah bagian wadahnya, sedangkan pestle adalah bagian batang yang
dipegang. Mortar dan alu ini terbuat dari keramik. Dengan menggunakan mortar dan
alu dari bahan keramik , bahan /zat yang ditumbuk dan dihaluskan tidak akan
tertinggal pada mortar seperti halnya bila menggunakan mortar yang terbuat dari
batu.
g. Beaker glass
Beaker glass dikenal juga dengan gelas laboratorium atau gelas kimia, Bentuk
beaker glass adalah tabung atau silinder dengan dasar yang rata dengan beragam
ukuran. Ukuran beaker glass terdiri atas 25 mL, 50 mL, 100 mL, 150 mL, 250 mL,
500 mL, 1 L, 2 L, dan sebagainya.
h. Pembakar spiritus
Alat ini digunakan untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling
cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).
Perubahan bunsen dapat penggunakan bahan bakar gas atau metanol. Wadah terbuat dari
kaca dengan tutup dari plastik. Disertai dengan sumbu pembakar dengan tempat sumbu
terbuat dari porselein alat ini tersedia dalam ukuran 150 ml dan 250 ml.
i. Gelas ukur
Gelas ukur ini memiliki spesifikasi seperti berikut :

1. Terbuat dari bahan kaca atau plastik sintetik.


2. Tersedia dalam berbagai ukuran.
3. Ada tahan panas ada juga tidak.
4. Hanya peka pada suhu yang tertera dalam spek
5. Tidak terlampau akurat untuk skala analitik.
j. Tabung durham
Tabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk yang sama dengan tabung
reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding tabung reaksi. Dalam
penggunaannya, maka tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi
yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair.

k. Batang L/drugalsky
Alat ini juga disebut spreader.

3. Alat-Alat Non Glass


a. Jarum inokulum/ose
Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga
dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran
(loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus
disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan
streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk
inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).
b. Pinset
Pinset ini terbuat dari bahan logam, bentuk lurus dan memiliki panjang 14 cm.
Ujung yang terbuka dibuat lebih tipis untuk memudahkan menjepit benda yang sulit
diambil oleh tangan.
c. Mikropipet
Banyak pilihan kapasitas dlm mikropipet, misalnya mikropipet yg dapat diatur
volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau
mikropipet yg tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed
volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl dalam penggunaannya, mikropipet
memerlukan tip.
d. Rak tabung
Rak tabungi ini terbuat dari kayu keras, terdiri dari 6 lubang dalam 2 baris
(total 12 lubang) berdiameter sekitar 18 mm. Panjang minimal 18 cm, lebar 6,5 cm.
Pada bagian dasar terdapat lekukan sehingga tabung stabil ditempatkan. Digunakan
sebagai tempat untuk meletakan tabung reaksi dengan dia. 10-16 mm.
e. pH universal
Alat ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media
berpengaruh terhadap petumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai
tidak ada perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna
acuan.

f. Filler
Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler
memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang
bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S
(suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan
tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan
dari pipet ukur.
g. Minyak imersi
Minyak imersi adalah minyak yang dipakai untuk olesan pada mikroskop,yg
fungsinya untuk memperjelas obyek.
h. Cairan xylol
Untuk menaikan indeks bias pada lensa mikroskop dengan cara dioleskan pada lensa.
i. Sprayer
Sprayer biasanya berisi alkohol yang berguna untuk mensterilisasikan meja kerja.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui nama-nama dan fungsi
alat-alat laboratorium.
2. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui cara penggunaan beberapa
alat laboratorium. Alat laboratorium memiliki fungsi dan cara penggunaan yang
berbeda.
3. Alat-alat elektrik terdiri dari mikroskop cahaya, autoklaf, inkubator, milipore, BSC,
dan oven.
4. Alat-alat glass terdiri dari cawan petri, pipet ukur, pipet tetes, tabung reaksi, labu
Erlenmeyer, mortar and pestle, beaker glass, pembakar spiritus, gelas ukur, tabung
durham, dan batang L.
5. Alat-alat non glass terdiri dari jarum inoculum, pinset, mikropipet, rak tabung, pH
universal, filler, minyak imersi, cairan xylol, dan sprayer.

B. Saran

Menggunakan alat pada saat melakukan praktikum di Laboratorium haruslah


berhati-hati karena akan berakibat fatal jika kita menggunakan sembarang alat tanpa
mengetahui nama alat, prinsip kerja alat, dan fungsi alat. Kita harus mengenal nama
alat, prinsip kerja alat, dan fungsi masing-masing alat agar pada saat praktikum
praktikan dapat melakukannya dengan baik dan benar tanpa melakukan kesalahan.
Selain itu sebaiknya pada saat praktikum kita semua harus menjaga kondusifitas
keadaan ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Andarini, R Alifia. 2013. Pengenalan Alat.


https://www.academia.edu/6618558/PENGENALAN_ALAT, (Diakses tanggal
29 Maret 2016 pukul 13.00 WIB).

Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitatif . Edisi Revisi
Terjemahan. R.Soendoro dkk.Jakarta: Erlangga.

Magdy, Muhamed. 2014. Brief Introduction to Pharmaceutical Microbiologist.


MedCrave. Vol. 1(5)

Pelczar, Michael, J., E.C.S Chan. 1986. Dasar – Dasar Mikrobiologi.Edisi Revisi
Terjemahan. Ratna Siri Hadioetomo. Jaksarta : UI Press.

Tuti, Maningtyas. 2013. Bab III Metode Penelitian.


http://eprints.undip.ac.id/41607/4/BAB_III.pdf, Diakses tanggal 29 Maret 2016
pukul 14.00 WIB).

Anda mungkin juga menyukai