Anda di halaman 1dari 13

Mengapa penting dg makanan

Tingginya angka gizi buruk dan kekurangan gizi


Cerminan angka kelaparan yg juga sangat tinggi

Penyebab kekurangan gizi adalah Produksi


makanan yang kurang dibandingkan jumlah
penduduk yg ada dan kebiasaan2 makanan yang
buruk.

Akibat dari kekurangan gizi adalah menurunnya daya


tahan tubuh terhadap infeksi dan kerusakan otak yg
permanen
Solusinya….???
Metode 2 pertanian diberbaiki sebagai cara untuk
meningkatkan produksi makanan, meski demikian
dengan cara ini ada dampak lain yang juga akan
berimplikasi pada kesehatan dan kematian.

Memahami secara mendalam kebiasaan2 makan


masyarakat untuk bahwa makanan tidak hanya
sebagai sumber asupan namun terdapat makna
simbolis di dalamnya.
Makanan dalam Konteks Budaya
(Foster & Anderson)
Kebudayaan menentukan makanan
Nafsu makan dan lapar
Pengklasifikasian makanan oleh masyarakat
Peran Simbolik makanan
Makanan Sebagai ungkapan ikatan sosial
Makanan sbg ungkapan dari kesetiakawanan klp
Makanan dan stress
Simbolisme makanan dalam bahasa
1.Kebudayaan menentukan makanan

Ilmu gizi : makanan (nutriment = konsep biokimia) adalah


suatu produk organik dengan kualitas2 biokimia yg dapat
dipakai oleh organisma yg hidup termasuk manusia untuk
mempertahankan hidup.

Antropolog: makanan (food=konsep budaya) dibentuk


secara budaya, makanan perlu legitimasi budaya.

Walaupun terdapat terdapat makanan yg penuh gizi


namun dalam suatu masyarakat dianggap “bukan
makanan” tdk akan dimakan meskipun sedang kelaparan.
2.Nafsu makan dan lapar
Selain makanan (food), makanan (meal) jg dibatasi
oleh budaya (kapan dimakan, terdiri dari apa dan
bagaimana etika makan).

Nafsu makan (konsep budaya) : makanan apa yg


diperlukan untuk memuaskannya yg berbeda dgn
berbagai kebudayaan.

Lapar (konsep fisiologis): suatu kekurangan gizi yang


dasar .
Contoh:
Orang Amerika, pagi hari makan lebih banyak dari
orang eropa.
Orang amerika lapar pada tengah hari, orang meksiko
perut keadaan pasif hingga jam 4 sore.
Orang meksiko jam 9 malam makan malam.
Di kolombia makanan padat sangat dibutuhkan
(karena terletak pd daerah ketinggian).
3. Pengklasifikasian makanan oleh
masyarakat
Klasifikasi menurut apa yg layak bagi waktu2 makan
yg resmi.
Makanan ringan di antara waktu makan
Menurut status dan prestise
Menurut pertemuan sosial, usia, keadaan sakit dan
sehat
Menurut nilai2 simbolik serta ritual.
Contoh
Amerika : telur goreng untuk sarapan, telur dadar
disantap semua waktu makan.
Kaum miskin kulit putih dan hitam amerika :
makanan yang berperstise adalah makanan yg
warnanya terang.
Makanan yg bermutu adalah makanan yang
dibungkus dan diiklankan secara luas.
Tingkatan2 siklus kehidupan (makanan sebelum &
sesudah melahirkan), makanan berat & ringan, Kuat
& tdk kuat, panas & dingin.
4. Peran Simbolik makanan
Makanan Sebagai ungkapan ikatan sosial
Menawarkan makanan = menawarkan kasih sayang &
persahabatan
Menolak makanan
Makanan sbg ungkapan dari kesetiakawanan klp
Makan bersama = keakraban keluarga
Thanks giving, soul food (afro amerika)
Makanan dan stress
Org barat suka makanan yg dibekukan, makanan
kaleng, makanan dlm kotak, ngemil dll.
Simbolisme makanan dalam bahasa
Kualitas2 makanan = kualitas manusia. Panas,dingin,
manis, pedas, enak dipandang, semangat tempe
Pembatasan budaya terhadap
makanan
Kegagalan melihat hubungan antara makanan
dengan kesehatan
Tidak ada konsep tentang perbedaan nilai gizi dari
bahan2 makanan
Masyarakat percaya bahwa kuantitas makanan yg
cukup adalah penting
Makanan pokok yang mengenyangkan tapi
mengakibatkan gizi buruk bagi yg memakannya.
Pada waktu seseorang sakit, makanan2 yg sangat
dibutuhkan oleh si pasien tdk diberikan
Memperbolehkan seseorang makan berbagai jenis
makan pd saat sehat dan membatasi makanan pd saat
sakit.
Makanan juga dibatasi pada saat kehamilan dan setelah
melahirkan
Usia atau kondisi seseorang dapat dipakai sebagai
alasan melarang makanan2 tertentu.

Kegagalan untuk mengenali kebutuhan gizi pd anak


Memberi makanan pd anak2 bukan untuk
membuat sehat melainkan karena mereka sehat.
Ketika sehat diberi daging,susu & kacang2an
namu pd saat sakit diare hanya diberi bubur
(karbohidrat).
Referensi
Foster, Gerge M., Barbara G. Anderson. 1986.
Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI Press
Helman, Cecil. 1984. Culture, Health and Illness.
Bristol: John Wright & Son
McElroy, Ann & Patricia K. Towsend. 1985. Medical
Anthropology In Ecological Perspective. Colorado:
Westview Press
Messer, Ellen. 1984. Anthropological Perspectives on
Diet. Ann. Rev. Anthropol, 13:205-49.

Anda mungkin juga menyukai