Amino
(Part 1)
Oleh: Fachruddin Perdana, S.Gz.,
M.Si.
water
64%
essential fat
3%
storage fat
minerals 12%
protein
6%
15%
water
54%
essential fat
9%
storage fat
minerals 19%
5% protein
13%
PENGANTAR
Semua protein tersusun atas sekitar 20 asam amino yang terikat
satu sama lain dengan ikatan peptida (polipeptida).
Ditemukan di semua sel.
Mempunyai banyak peranan biologis.
Berperan dalam “ekspresi” genetik.
Merupakan komponen terbesar ketiga setelah air dan lemak.
Jenis molekul asam amino amat bervariasi .
Dalam protein dan peptida, hampir semua asam aminonya
berkonfigurasi α dan berada dalam bentuk L kecuali glisin.
Unsur penyusun : C, H, O, dan N.
Ciri khas protein yang berbeda dengan KH dan Lemak ada pada
unsur “N”.
STRUKTUR ASAM AMINO
(AA)
Umum pada semua asam amino-α
1 gugus Hidrogen
1 gugus amino
1 gugus karboksil
α
1 Gugus Rantai
Cabang (R) yang
berbeda untuk
setiap AA
Karbon-α berada di antara
gugus karboksil, amino,
dan gugus R
Prolin
Seluruh AA memiliki sebuah gugus asam
amino Primer, kecuali Prolin.
Gugus amino prolin : Sekunder.
Sering disebut “Asam Imino”
Prolin Alanin
PERHATIKAN !!!
Gugus karboksil dan amino terikat
pada 1 atom C asimetris.
Merupakan dipolar, struktur dengan
muatan positif dan negatif dalam 1
molekul
Disebut senyawa apa ??????
Keterangan Gambar
Titik A ; Glisin dlm bentuk glisin kation
Titik B ; Glisin dlm bentuk glisin kation dan
glisin ion zwitter dlm jumlah sama
pH larutan = pK1
Titik C ; Glisin dlm bentuk isoelektrik (glisin
ion zwitter) pH larutan = pI glisin
Titik D ; Glisin dlm bentuk glisin ion zwitter
dan bentuk glisin anion dlm jumlah sama. pH
larutan = pK2
Titik E & F ; Glisin dlm bentuk glisin anion (Na
glisinat)
TATA NAMA
Asam amino diberi nama dengan nama trivial
maupun IUPAC
+
large neutral amino acids acidic amino acids NH3 NH3+
CH3 NH3+
CH3 NH3+ -
OOC CH2 CH -
OOC CH2 CH2 CH
H3C CH CH
H3C CH CH2 CH COO- COO-
-
*leucine (Leu, L) COO- *valine (Val, V) COO aspartate (Asp, D) glutamate (Glu, E)
CH3 NH3+
NH3+ amino acid amides
H3C CH2 CH CH O NH3+ O NH3+
H3C S CH2 CH2 CH
*isoleucine (Ile, I) COO
-
H2N C CH2 CH H2N C CH2 CH2 CH
*methionine (Met, M) COO-
branched-chain amino acids - COO-
asparagine (Asn, N) COO glutamine (Gln, Q)
Presentation copyright © 2002 David A Bender and some images copyright © 2002 Taylor & Francis Ltd
Essential and non-essential amino
Essential and non-essential amino acids
acids - 2 computing
essential
essential non-essential semi-essential
precursor
histidine alanine
isoleucine aspartic acid asparagine
leucine glutamic acid glutamine
lysine arginine
methionine cysteine glycine
phenylalanine tyrosine proline
threonine serine
tryptophan
valine
Presentation copyright © 2002 David A Bender and some images copyright © 2002 Taylor & Francis Ltd
Semi-essential amino acids
Semi-essential amino acids
computing
Presentation copyright © 2002 David A Bender and some images copyright © 2002 Taylor & Francis Ltd
SIFAT – SIFAT AA
Sifat asam-basa disebabkan mengandung
gugus yg bersifat asam dan basa (amfoter)
Pada pH tertentu gugus karboksil dapat
bermuatan negatif, dan gugus amin dapat
bermuatan positif. Pada kondisi ini AA bersifat
dipolar atau disebut zwitter ion.
Reaksi dengan asam (HCl) akan menghasilkan
garam klorida
Reaksi dengan basa (NaOH) akan menghasilkan
garam natrium
Sifat-Sifat AA … Lanjutan
Pada pH rendah gugus karboksil dalam bentuk
-COOH, gugus amino berbentuk –NH3+
Pada pH lebih besar gugus karboksil dalam
bentuk -COO-, gugus amino terbentuk NH2
Asam amino dapat berbentuk kristal merupakan
ion dipolar, umumnya mudah larut dalam air
Selain glisin, semua asam mino bersifat optik
aktif
Asam amino siklik seperti triptofan, tirosin,
histidin dan fenil alanin dapat mengabsorpsi
sinar UV
Lisin
Banyak terkandung dalam
daging, susu, telur, dan
kacang.
Lebih mudah terlibat dalam
reaksi Mailard karena memiliki
2 gugus amin.
Kandungan lisin sering
dijadikan indikator penurunan
mutu akibat proses
pengolahan susu.
Metionin
Sangat mudah rusak oleh adanya
oksigen dan perlakuan panas.
Kerusakan/kehilangan metionin
dalam pangan dapat terjadi
selama proses pengeringan,
pemanggangan atau proses yang
melibatkan oksigen.
Asam Glutamat
Memiliki 2 gugus karboksilat.
Sifat asamnya dapat membentuk
ikatan interaksi elektrostatik.
Dapat memberikan rasa gurih
(umami).
Gugus hIdrogen pada asam
glutamat dapat disubstitusi
dengan sodium sehingga
membentuk monosodium
glutamate (MSG).
REAKSI KIMIA AA
Reaksi antara gugus α-amino
dengan asam menghasilkan garam
+ HCl
R - C - COOH R - C - COOH
NH2 NH3+Cl-
Reaksi Kimia AA ….. Lanjutan
Reaksi antara gugus alfa amino
dengan HONO akan menghasilkan
gas N2
+ HONO
R - C - COOH R - C - COOH
NH2 OH
+ N2 + H2O
Reaksi Kimia AA ….. Lanjutan
Asam amino dapat juga menunjukkan
reaksi asilasi misalnya penambahan
gugus benzoil pada glisin.
Asam amino dapat bereaksi dengan 1-
fluoro-2,4 dinitrobenzen (FDNB)
(reaksi Sanger). Digunakan untuk
menentukan bioavailabilitas lisin
secara kimiawi.
Reaksi Kimia AA ….. Lanjutan
Oksidasi dalam tubuh
CH3 CH3
(O) (O)
H-C-NH C=O CO2 + CH3COOH
O O
C-O O - C
Ca2+
H2C – NH HN – CH2
Syarat Pembentukan Senyawa Chelate
Harus ada donor elektron
Ukuran dan muatan ion pusat harus
cukup besar
Prinsip pembentukan chelate
dimanfaatkan untuk mengeluarkan ion-
ion logam berat beracun dari tubuh
dengan cara menambahkan protein
(susu & telur), sehingga logam berat
tersebut diikat dan membentuk senyawa
chelate.
Reaksi Kimia AA ….. Lanjutan
Efek pemanasan asam amino : asam alfa
amino bila dipanaskan akan membentuk
diketopiperazin (diamida siklik).
Efek pemanasan asam beta amino akan
menghasilkan asam alfa, beta karboksilat tak
jenuh.
R R
NH2
Contoh Aplikasi Fungsi
Protein Pangan:
Produk Pangan
Tambahan untuk
Olahraga
Komposisi Susu
Komponen protein susu
Klaim yang pernah diajukan:
Dengan menggunakan bahan baku Protein Susu, Whey dan/atau
Casein :
Menambah Berat Badan
Menurunkan Berat Badan
Slow Release : menjaga ketersediaan protein dan asam amino
lebih lama
Membentuk massa otot
Membantu pembentukan tubuh atletis
Terima Kasih