Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pengganti

Nama : Faishal Wafiq Zakiy


No BP : 1311521006
Kelompok Mentoring : Genap

Ma’rifatul Rasul (Mengenal Rasul)

A. Pengertian Ma’rifatul Rasul

Manusia sangat membutuhkan adanya seorang Rosul, karena secara fitrah, manusia
selalu ingin tahu keberadaan sang pencipta, selalu menginginkan untuk dapat mengabdi
secara benar kepada sang pencipta (Alloh SWT), dan selalu menginginkan kehidupan
yang teratur.
Untuk bisa mengetahui secara benar tentang keberadaan Alloh, bagaimana cara
melakukan pengabdian kepada-Nya, dan bagaimana bisa memahami aturan main hidup
yang dibuat oleh Alloh SWT sebagai pencipta yang akan menjadikan kehidupan manusia
menjadi teratur, semuanya itu hanya bisa diperoleh melalui penjelasan atau petunjuk dari
seorang Rosul. Maka keberadaan seorang Rosul menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia.

Allah SWT berfirman:

Artinya:
“Katakanlah: Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu
mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh.Katakanlah: Maka apakah kamu
tidak ingat? Katakanlah: Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya
'Arsy yang besar? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh. Katakanlah: Maka apakah
kamu tidak bertakwa? Katakanlah: Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas
segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-
Nya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh. Katakanlah:
(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" (QS. Al-Mukminun: 84—89).

Ma’rifatul Rosul ini membincangkan bagaimana mengenal Rosul, apa saja yang perlu
dikenal dari Rosul dan bagaimana pula kita mengamalkan Islam melalui petunjuk Rosul.
Yang penting dari paket ini adalah kita mengetahui, memahami, dan dapat mengamalkan
Sunnah Nabi dan menjalankan Ibadah dengan baik.
Mengenal Rosul tidak saja dalam bentuk fisikal atau penampilannya tetapi segala aspek
syari berupa sunnah yang didedahkan Nabi kepada kita sama ada tingkah laku, perkataan
ataupun sikap. Pengenalan kepada Rosul dapat dilihat melalui syirah nabi yang
menggambarkan kehidupan Nabi serta latar belakangnya seperti nasab. Kemudian melalui
sunnah dan dakwah Nabi pun dapat memberikan penjelasan siapa Nabi sebenarnya.
Dengan mengenal Rosul diharapkan kita dapat mencintai Rosul dan mengikutinya,
perkara ini sebagai cara bagaimana kita taat dan mencintai Alloh SWT. Oleh karena itu
mengenal Rosul tidak saja dari segi jasad, nasab, dan latar belakangnya, tetapi bagaimana
beliau beribadah dan beramal soleh. Setengah masyarakat mengetahui dan mengamalkan
sunnah Nabi dari segi ibadah saja bahkan dari segi penampilan saja. Sangat jarang muslim
yang mengambil contoh kehidupan Nabi secara keseluruhannya sebagai contoh, misalnya
peranan Nabi dari segi politik, pemimpin, penjaga, dan juga Nabi sebagai suami, ayah, dan
ahli di masyarakat. Semua Peranan Nabi ini perlu dicontoh dan diikuti sehingga kita dapat
mengamalkan Islam secara sempurna dan menyeluruh. Walaupun demikian, umat Islam
masih menjadikan Nabi sebagai Rosul adalah dari segi lafaz atau kebiasaan umat Islam
bersalawat ke atas Nabi. Bagaimana pun umat lslam yang sholat akan selalu bersalawat ke
atas Nabi dan selalu menyebutnya.
Pengenalan kepada Rosul juga pengenalan kepada Alloh dan Islam. Memahami Rosul
secara komprehensif adalah cara yang tepat dalam mengenal Islam yang juga
komprehensif Rosul dikenal sebagai pribadi teladan dan unggul dan lelaki terpilih di
antara manusia yang sangat layak dijadikan model bagi setiap muslim. Berarti Nabi adalah
ikutan bagi setiap tingkah laku, perkataan, dan sikap yang disunnahkannya.
Setiap manusia diciptakan oleh Alloh SWT dengan fitrah, di mana manusia bersih, suci,
dan mempunyai kecenderungan yang baik dan ke arah positif yaitu ke arah lslam. Fitrah
manusia di antaranya adalah mengakui kewujudan Alloh sebagai pencipta, keinginan
untuk beribadah, dan menghendaki kehidupan yang teratur. Fitrah demikian perlu
diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al Quran (Firman-firman
dan panduan dari Alloh SWT) dan panduan Sunnah (Sabda Nabi dan perbuatannya).
Semua panduaan ini memerlukan petunjuk dan Rosul khususnya dalam mengenal pencipta
dan sebagai panduan kehidupan manusia. Dengan cara mengikuti panduan Rosul kita akan
mendapati ibadah yang sohih.

B. Cara-Cara Mendapatkan Ma’rifatul Rasul

Untuk mengenal rasul lebih dekat, kita perlu memahami ciri-ciri rasul, yaitu:

1. Sifatul Asasiyah

Sifat asas Rasul berupa akhlak mulia yang terdiri dari shidiq, tabligh, amanah, dan
fathanah (68:4). Sifat-sifat ini bersifat universal, dan pasti dimiliki oleh setiap rasul
dan orang yang beriman. Tanpa sifat-sifat ini maka seorang mukmin dapat dikatakan
kurang mengikuti Islam yang sebenarnya, bahkan dapat gugur keislamannya.

2. Mukjizat

Setiap Rasul membawa mukjizat yang berbeda-beda. Nabi Ibrahim yang tidak
terbakar api, Nabi Musa dapat membelah lautan, Nabi Sulaiman dapat berbicara
dengan segala makhluk, Nabi Daud yang mempunyai kekuasaan, dan lainnya. Nabi
Muhammad sendiri banyak diberi mukjizat oleh Allah SWT, misalnya dapat
membelah bulan (54:1), diberitakan beberapa hal tentang masa depan, dan diturunkan
Al Qur’an yang dipelihara oleh Allah orisinalitasnya sepanjang masa (15:9). Dengan
mukjizat ini maka manusia semakin yakin dengan apa yang disampaikan oleh para
Rasul kepada manusia.
3. Al-Mubasyarat

Mubasyarat (Informasi) kerasulan telah diketahui oleh manusia sebelum


kedatangannya. Nabi Muhammad SAW sudah dimaklumkan ketika zaman Nabi Isa
AS, bahwa akan datang seorang Rasul yang bernama Ahmad (terpuji) (61:6).

4. An-Nubuwah

Ciri-ciri rasul lainnya adalah adanya berita kenabian, misalnya membawa perintah
dari Allah untuk manusia secara keseluruhan, seperti perintah haji (pada zaman Nabi
Ibrahim) dan perintah-perintah Allah di dalam Al Qur’an (pada zaman Nabi
Muhammad) (22:26-27, 6:19, 25:30).

5. Ats-Tsamarat

Ciri Rasul adalah ada hasil dari perbuatan dakwah dan harakahnya. Tidak ada hasil
maka berarti tidak melakukan. Dengan melakukan maka akan diperoleh hasil
walaupun sedikit. Nabi dan Rasul telah membuktikan kepada kita bagaimana hasil dari
usaha dakwah mereka. Bukti dakwah nabi Muhammad SAW adalah perubahan
masyarakat dari jahiliyah kepada Islamiyah, dari kemusyrikan kepada keimanan. Islam
pun tersebar ke seluruh dunia dengan meninggalkan banyak bukti-bukti sejarah yang
dapat dilihat dan dibuktikan hingga saat ini. Kader-kader Nabi yaitu para sahabat
adalah bukti nyata yang turut mrngubah jazirah Arab dan seluruh dunia (48:29).

C. Beda yang Kenal dengan yang Tidak

Iman kepada para Rosul adalah salah satu rukun iman. Seseorang tidak dianggap
muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Alloh mengutus para Rosul yang
menginterprestasikan hakikat yang sebenarnya dari agama islam yaitu Tauhidullah. Juga
tidak dianggap beriman atau muslim kecuali kepada seluruh Rosul dan tidak
membedakan antara satu dengan yang lainnya.

D. Manfaat Ma’rifatul Rasul

Manusia tidak akan merasa butuh akan keberadaan rasul hingga ia memahami
manfaat akan keberadaan rasul.
Setiap manusia diciptakan Allah SWT dengan fitrah; bersih, suci, dan mempunyai
kecenderungan ke arah positif, yaitu ke arah Islam. Fitrah tersebut mengakui Allah
sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah, dan menghendaki kehidupan yang teratur.
Fitrah demikian perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al
Qur’an (firman-firman dan panduan dari Allah SWT) dan dipandu dengan Sunnah (Sabda
Nabi dan perbuatannya). Semua panduan ini memerlukan petunjuk dari Rasul, khususnya
dalam mengenal pencipta sebagai panduan kehidupan manusia.
Setiap manusia diciptakan Allah SWT dengan fitrah; bersih, suci, dan mempunyai
kecenderungan ke arah positif, yaitu ke arah Islam. Fitrah tersebut mengakui Allah
sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah, dan menghendaki kehidupan yang teratur.
Fitrah demikian perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al
Qur’an (firman-firman dan panduan dari Allah SWT) dan dipandu dengan Sunnah (Sabda
Nabi dan perbuatannya). Semua panduan ini memerlukan petunjuk dari Rasul, khususnya
dalam mengenal pencipta sebagai panduan kehidupan manusia.
Jika kita hendak mengikuti perintah Allah kita mesti mengikuti perintah Rasul.
Apabila kita ingin mengasihi Allah, kita perlu mengikuti petunjuk Rasul. Oleh karena itu
syahadatain terdiri dari pengakuan atas dua hal, yaitu Allah dan RasulNya. Mengikuti
petunjuk rasul berarti kita mengikuti jalan agama Allah, mengetahui tatacara ber-Islam
yang benar dan diridhai oleh Allah SWT. Rasul adalah idola kita, teladan yang baik untuk
diikuti (33:21).
E. Karakteristik Risalah Nabi Muhammad S. A. W.
Nabi Muhammad SAW mempunyai ciri-ciri yang khusus dibandingkan dengan para rasul
lainnya. Diantara ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Khotamu Al Anbiya
Allah SWT telah menurunkan Nabi sebanyak 124.000 dan Rasul sebanyak 313
orang. Namun demikian, di dalam Al Qur’an yang disebutkan hanya sebanyak 25
orang saja (40:78, 4:163-164, 6:84-86). Nabi Muhammad SAW adalah penutup dati
semua rasul da nabi. Beliau bukanlah bapak salah seorang di antara kita, tetapi ia
adalah Rasul Allah dan penutup rasul-rasul Allah (33:40).
2. Nasikhu Ar Risalah (Penghapus Risalah)
Tobat yang dilakukan pada zaman Nabi Musa AS adalah dengan bunuh diri
(2:54). Berkurban pada zaman Nabi Ibrahim AS adalah dengan menyembelih anak
kandung laki-laki (37:102-108). Hal ini tidak berlaku lagi pada risalah yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW (22:67). Meskipun begitu, risalah mereka senantiasa
harus kita jadikan sebagai pelajaran (12:11).
3. Musoddiqu Al Anbiya’ (Membenarkan Para Nabi)
Banyak hambatan dan gangguan yang bertujuan menghapuskan agama Allah.
Namun demikian Allah SWT senantiasa menjaga dan memeliharanya dari serangan
kaum kafir. Salah satu cara adalah dengan memenangkan Islam atas agama lainnya,
dan dengan menurunkan para Nabi dan Rasul (61:8-9).
4. Mukammilu Ar Risalah (Penyempurna Risalah)
Selain untuk membenarkan Rasul dan Nabi sebelumnya yang membawa risalah
Islam, kehadiran nabi Muhammad SAW juga untuk menyempurnakan risalah
sebelumnya. Risalah sebelumnya cenderung ditujukan bagi suatu kaum tertentu saja
dan untuk saat tertentu. Berbeda dengan Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk
semua manusia dan berlaku hingga kiamat.
5. Kaafatilinnaas (Untuk Seluruh Manusia)
Rasulullah Muhammad SAW diutus untuk kepentingan umat manusia secara
keseluruhan dengan tidak membedakan suku, bangsa, warna kulit, bahasa, dan
sebagainya. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan Islam pada masa ini yang telah
tersebar di seluruh dunia (34:28).
6. Rahmatum Lil ‘Alamin (Rahmat bagi Alam Semesta)
Kehadiran Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini adalah sebagai rahmat bagi
seluruh alam (21:107); yang tidak saja bagi manusia tetapi juga alam, hewan,
tumbuhan dan makhluk Allah seluruhnya. Dengan kehadiran Nabi Muhammad,
manusia mendapat rahmat dan kebaikan. Manusia kafir dan jahiliyah pun
mendapatkan rahmat dari kedatangan Islam karena Islam dan Nabi Muhammad tidak
hanya ditujukan bagi umat Islam. Kebaikannya juga dirasakan oleh umat manusia
lainnya.
7. Risalatul Islam
Risalah Nabi Muhammad SAW adalah risalah Islam. Risalah yang dibawanya
adalah sesuatu yang benar. Hal ini tercermin dari akhlak, kepribadian, dan sifat-sifat
Nabi yang mulia. Inti dari risalah Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk dan dien
yang benar (48:28).
8. Ad dakwah
Allah SWT menegaskan bahwa Rasul bertindak sebagai da’I, yang menyeru
manusia agar kembali kepada Allah, dengan menjadi saksi, membawa berita gembira,
dan memberi peringatan. Beliau seakan sebagai pelita, yang senantiasa menerangi
dan menjadi rujukan bagi manusia (33:46).

F. Kewajiban Manusia kepada Nabi Muhammad S. A. W.


1. Beriman kepada Rasulullah
Rasulullah pernah bersabda : ”Demi zat yang jiwa Muhammad SAW berada di
tangan-Nya, tidaklah mendengar seseorang dari suatu umat tentang ajaranku, baik itu
yahudi atau nasrani kemudian meninggal dan tidak beriman dengan apa yang aku
bawa kecuali ia berada di dalam neraka.”. Juga dapat dilihat dalam surat 4:136 dan
7:158.
2. Membenarkan Apa yang Dikabarkannya
Kaum Arab jahiliyah enggan meski hanya mengucapkan “Aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah Rasul Allah”. Mereka sangat faham bahasa Arab, dan sangat tahu
konsekwensi kalimat tersebut. Mereka harus membenarkan seluruh apa yang
diberitahukan oleh Rasulullah, karena yang dinyatakan oleh Rasulullah adalah wahyu
yang diwahyukan, bukan berasal dari hawa nafsu beliau (53:3-4). Mereka juga harus
membenarkan dalam perbuatan nyata (2:285).
3. Mencintai Rasulullah
Seorang muslim wajib mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi cintanya kepada
segala sesuatu. Allah melukiskan secara dramatis dalam al Al qur’an tentang
pengertian cinta (9:23-24). Rasulullah juga bersabda :”Tidak beriman seseorang
dengan sempurna diantara kalian kecuali aku lebih dicintai daripada dirinya sendiri,
orang tuanya dan seluruh umat manusia”.
4. Taat dan mengikuti Rasulullah
Konsekuensi dari seseorang yang telah mencintai adalah ia memberikan ketaatan
dan mengikuti apa yang ia cintai. Allah telah memberikan kabar tentang kerugian
yang besar dan penyesalan yang mendalam bagi seseorang yang mengetahui ajaran
Nabi Muhammad SAW namun tidak taat dan tidak mengikutinya (25:27-29).
Kewajiban mentaati dan mengikuti Rasulullah adalah kewajiban yang mutlak (4:80,
3:31-32). Barangsiapa yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan
menyediakan baginya surga (4:13).
5. Menjauhi Apa yang Dilarangnya
Apa-apa yang dilarang oleh Nabi Muhammad SAW hendaklah kita hentikan,
karena itulah yang terbaik bagi kita menurut Allah dan rasul-Nya (59:7).
6. Tidak Dikatakan Beribadah kecuali dengan Mengikuti Syariatnya
Cara kita mentaati Allah adalah dengan mengikuti ala (cara) Rasulullah, bukan
angan-angan dan praduga manusia, seperti kejawen, kerahiban, maupun kebatinan.
Allah akan memberikan bagi kita yang mengikuti syari’at-Nya (24:51, 5:7, 39:14-
15).
7. Membela Sosok dan Risalahnya
Rasulullah SAW harus kita bela (9:40) meskipun secara zahir beliau tidak ada. Kita
membela syari’at yang beliau bawa (61:14), karena Allah SWT menjanjikan bahwa
Rasulullah akan menjadi pembela kita (47:7, 2:257).
8. Menghidupkan Sunnahnya
Kecintaan kita pada suatu figur akan diwujudkan dengan mengikuti apa yang
diperbuat figur tersebut (3:31, 40:38) Apa-apa yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW,
hendaknya kita ikuti semampu kita.
9. Memperbanyak Shalawat
Kehormatan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW sedemikian tinggi;
bukan hanya dalam tiap-tiap shalat kita, bahkan saat kita mendengar nama beliau kita
pun dituntut untuk bershalawat (33:56).
10. Mencintai para Pencintanya
Figur Rasulullah adalah sosok yang berkasih sayang kepada umat manusia. Beliau
adalah seorang yang santun kepada yang buta (80:1-2), sabar kepada orang yang tidak
faham ataupun masih kafir (16:125), sangat mencintai umatnya (kita), bahkan
menjelang wafat, kekhawatiran beliau adalah terhadap umatnya (9:128), “Ummati…,
ummati…, ummati….” Karenanyalah kita sesama mu’min diperintahkan untuk saling
berkasing-sayang (48:29).

Anda mungkin juga menyukai