Di Desa Palasari
Dan Puskesmas Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang)
AFRIZAL ARLIUS
versitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Uni
BAB I
PENGANTA
cukup bagi setiap orang pada setiap saat dan setiap individu yang mempunyai
wilayah tetapi juga ketersediaan dan konsumsi pangan tingkat daerah dan rumah
adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari
ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu, aman, merata,
dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif,
1
HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZIÂ BALITA (Studi
Di Desa Palasari 2
Dan Puskesmas Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang)
AFRIZAL ARLIUS
versitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Uni
merupakan salah satu isu penting yang harus segera diwujudkan bagi segenap
pangan kurang maka status gizi otomatis menjadi kurang dan menyebabkan
dengan aspek gizi dan kesehatan.Apabila ketahanan pangan yang selalu kurang
dari kecukupan dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan kurang gizi
pangan rumah tangga memiliki korelasi yang positif dan signifikan dengan
tingkat kosumsi energi dan protein balita.Demikian pula Jelliffe, D.B and
faktor keadaan infeksi, pengaruh budaya, sosial ekonomi, serta kesehatan dan
pendidikan.
jumlah gizi buruk di Banten pada tahun 2014 mencapai 1.244 balita.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten hingga Desember 2014,
Lebak 352 balita, Kabupaten Serang 201 balita, , Kabupaten Pandeglang 115
Cilegon 29 balita. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tertinggi kasus balita
Pengertian gizi buruk sendiri adalah status gizi yang didasarkan pada
indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) < -3 Standar Deviasi (SD) yang
yang sering dijumpai yaitu kwashiorkor, marasmus dan gabungan dari keduanya
adalah suatu bentuk malnutrisi protein kategori berat yang disebabkan oleh
2005).
ketahanan pangan keluarga dengan status gizi balita studi kasus di Desa Palasari
gizi buruk dan kurang, dan upaya penanggulangan agar dapat menurunkan
1.2. Perumusan
Masalah
1.3. Tujuan
Penelitian
ini adalah:
Kabupaten Tangerang.
1.4. Keaslian
Penelitian
Peneliti
No Judul Obyek materiil Obyek formil
(Tahun)
Tingkat Ketahanan
Pangan Rumah Tangga,
Kondisi Lingkungan, Tingkat
Morbiditas, dan ketahanan
1. Soblia (2009) Hubungannya dengan Kecamatan pangan
Status Gizi Anak Balita Rawan Pangan dan
pada Rumah tangga karakteristik
(Studi di Daerah Rawan sosial
Pangan Banjarnegara, rumah tangga.
Jawa Tengah).
Menganalisis
Hubungan Antara
Rumah tangga di hubungan
Tingkat Ketahanan
daerah rawan antara
Slamet Pangan Rumah Tangga
pangan tingkat
2. Dengan Status Gizi
Rohaedi Kabupaten ketahanan
(2012) Balita Pada Rumah
Indramayu pangan
Tangga (Studi di
yang memiliki rumah tangga
Kabupaten Indramayu,
balita. usia2-5 dengan status
Jawa Barat)
tahun. gizi anak balita
Faktor-faktor
Faktor-Faktor yang
yang
Berhubungan dengan
berhubungan
Kejadian Gizi Buruk
dengan
3. Lutfiana pada Lingkungan Tahan Puskesmas
kejadian
(2013) Pangan dan Gizi (Studi Kendal I
gizi buruk
Kasus di Puskesmas
pada
Kendal I jawa tengah
lingkungan
Tahun2012)
tahan
pangan dan
gizi.
HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZIÂ BALITA (Studi
Di Desa Palasari 6
Dan Puskesmas Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang)
AFRIZAL ARLIUS
versitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Uni
1.5. Manfaat
Penelitian
menjadi pertimbangan dan acuan untuk mengatasi masalah gizi buruk balita.
buruk balita.