ALKENA
Disusun oleh:
ADE SULISTIYANI (4445190004)
HANIFA ARFIANI RUSMANA (4445190005)
KHALID IBNU SUNAN (4445190006)
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
ALKENA.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapangdada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
2
Daftar Isi
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 4
C. Tujuan…………………………………………………………………………... 4
A. Pengertian............................................................................................................... 5
C. Sifat ........................................................................................................................ 5
D. Nomenklatur........................................................................................................... 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
dua atom karbon. Alkana mempunyai ikatan sigma dan ikatan pi antara dua atom karbon yang
berhadapan. Alkena sering disebut juga olefin dan dikatakan hidrokarbon tidak jenuh karena
tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat di tampung oleh tiap atom karbon.
Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak terdapat dalam
produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan bergabung dengan gugus
fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak ditemukan dalam komponen-komponen
minyak bumi.
Alkena mempunyai sifat non polar , larut dalam air sebab mempunyai ikatan pi, dan mudah
larut dalam lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui berbagai reaksi senyawa- senyawa
seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil dihalida, reaksi wittig (reaksi dengan ilid
phosponium), dehidrasi alkohol, dan hidrogenasi alkuna.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alkena merupakan hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap dua C=C. Suku
alkena yang paling kecil terdiri dari dua atom C, yaitu etena. Jumlah atom H pada gugus alkena
dua kali lebih banyak dari jumlah atom C, sehingga secara umum dapat dirumuskan : CnH2n.
Alkena paling sederhana adalah etena.
Contoh :
B. Struktur Alkena
Alkena dapat mempunyai rantai karbon lurus maupun bercabang. Penamaan alkena bercabang
dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan rantai terpanjang dan jarak terdekat dengan
ikatan rangkap sebagai rantai utama, selanjutnya diberi nomor dengan urutan sedemikian rupa
sehingga cabang-cabang mempunyai nilai serendah mungkin.
C. Sifat
a. Sifat Kimia
Sifat khas dari alkena adalah terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah atom karbon.
Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus fungsional dari alkena sehingga menentukan adanya
reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu : adisi, polimerisasi, dan pembakaran.
b. Sifat Fisika
5
1. .Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku berikutnya adalah cair dan
suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan alkena dicampur dengn air maka kedua cairan
itu akan membentuk lapisan yang saling tidak mencampur. Karena kerapatan cairan alkena
lebih kecil dari pada air maka cairan alkena berada diatas lapisan air.
2. Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih tinggi daripada
alkana yang jumlah atom karbonnya sama.
D. Nomenklatur
Penamaan alkena pada dasarnya sama dengan alkana, hanya prioritas untuk penentuan rantai
terpanjang dan penomoran C1 harus melalui ikatan rangkap dua (C=C).
Tahap penamaan:
a. Penentuan rantai terpanjang harus melalui gugus fungsi (melalui ikatan rangkap dua).
Nama alkena dari rantai C terpanjang diberi akhiran -ena.
b. Penomoran C1 harus pada nomor ikatan rangkap serendah mungkin. Nomor ikatan
rangkap dua dituliskan pada awal nama rantai C terpanjang.
Contoh :
Nama : 4,5-dimetil-2-heksena.
E. Reaksi-reaksi Alkena
1. Reaksi adisi
Asam-asam halogen jika mengadisi alkena akan membentuk senyawa haloalkana. Reaksi ini
dapat berlangsung tanpa pelarut atau dengan pelarut polar seperti asam asetat.
6
Contoh:
Reaksi tersebut mengikuti kaidah Markovnikov, yang menyatakan bahwa jika H-X mengadisi
pada alkena maka atom H akan diikat oleh atom karbon ikatan rangkap yang mengikat atom
hidrogen lebih banyak.
Dengan pengaruh katalis asam (H2SO4), air dapat mengadisi alkena dan menghasilkan
alkohol. Reaksi ini disebut hidrasi alkena. Adisi alkena ini juga mengikuti kaedah Markonikov.
Contoh:
Pada temperatur kamar brom dan klor dapat mengadisi alkena dan menghasilkan senyawa
dibromida dan diklorida. Reaksi ini juga dapat terjadi tanpa pelarut atau menggunakan pelarut
inert seperti karbon tetraklorida.
Alkena dapat diadisi oleh hidrogen dengan bantuan katalis logam-logam transisi
7
Contoh:
2. Reaksi oksidasi
Alkena dapat dioksidasi oleh kalium permanganat menghasilkan glikol, yaitu senyawa yang
mempunyai dua gugus hidroksil yang terikat pada dua atom karbon yang berdampingan. Untuk
memperoleh glikol dengan rendemen tinggi maka kondisi reaksi harus dikendalikan. Biasanya
reaksi dilakukan dalam suasana basa dan temperatur rendah (dingin).
Contoh:
Jika alkena direaksikan dengan asam peroksi, maka ikatan rangkap alkena akan diubah menjadi
epoksida. Asam peroksi yang lazim digunakan antara lain asam peroksibenzoat
(C6H5COOOH)
Contoh:
2. Reaksi polimerisasi
Contoh:
atau
8
F. Pemanfaatan dalam kehidupan
1. Dalam industri alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis,yaitu dengan
proses yang disebut perengkahan atau (cracking). Alkena, khususnya suku-suku rendah,
adalah bahan baku industri yang sangat penting, misalnya untuk membuat plastik
(Polietena), karet sintetis (Polibutadiena), dan alkohol.
2. Gas etuna atau gas asetilena yaitu suatu gas yang dibakar menghasilkan suhu tinggi (2.5000
C – 3.0000 C), yang sering dipakai pada proses pengelasan logam. Gas asetilena diproses
dengan cara mereaksikan karbid (kalsium karbida) dengan air.
9
BAB III
KESIMPULAN
Alkena adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon.
Alkena asiklik yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan
dengan gugus fungsional manapun, maka akan membentuk suatu kelompok hidrokarbon
dengan rumus umum CnH2n. Alkena dapat mempunyai rantai karbon lurus maupun bercabang.
Penamaan alkena pada dasarnya sama dengan alkana, hanya prioritas untuk penentuan rantai
terpanjang dan penomoran C1 harus melalui ikatan rangkap dua (C=C).
10
DAFTAR PUSTAKA
Juwita, Ratulani. 2017. Kimia Dasar Teori dan Latihan. Padang: STKIP PGRI Sumatera
Barat.
11