Kegiatan Belajar
PENDAHULUAN
Hidup Manusia tidak dapat dipungkiri berada pada lingkungan
kimia, kemudian, menghirupnya, termakan atau terabsorbsi dan
masuk kedalam tubuh melalui kulit oleh berbagai bahan kimia yang
berada disekeliling kita. Toksikologi adalah ilmu yang
memperhatikan bagaimana efek dari bahan kimia tersebut sebagai
agent penyebab toksik hingga dapat dikurangai atau bahkan
dihilangkan pengaruh buruknya kedalam seluruh tubuh. Para ahli
toksikologi berupaya terutama kosern terhadap penanganan efek
samping akibat terpapar dengan bahan bahan kimia tersebut serta
bagaimana lingkungan terbebas dari bahaya dan resiko terpapar
dari bahan toksikan.
Modul ini akan membahas toksikologi terutama berasal dari
lingkungan hidup seperti dalam tanah, air dan udara. Toksikologi yang
berasal dari industri seperti logam berat, asap yang menyebabkan
polusi udara, air dan lingkungan pemukiman.
1
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
Logam berat
Logam berat adalah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5
gram atau lebih untuk setiap cm 3, sedangkan logam yang beratnya
kurang dari 5g adalah logam ringan. Dapat juga dikarenakan sifat
toksiknya Dalam tubuh makhluk hidup logam berat termasuk dalam
2
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
3
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
4
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
5
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
6
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
Timbal dalam tubuh terutama terikat dalam gugus –SH dalam molekul
protein dan hal ini menyebabkan hambatan pada aktivitas kerja system
enzim. Timbal mengganggu system sintesis Hb dengan jalan
menghambat konversi delta amonolevulinik asid (delta-ALA) menjadi
forfobilinogen dan juga menghambat korporasi dari Fe ke dalam
protoforfirin IX untuk membentuk Hb dengan jalan menghambat enzim
delta-aminolevulinik asid dehidratase (dekta-ALAD) dan ferokelatase.
Hal ini mengakibatkan meningkatnya ekskresi koproporfirin dalam urin
dan delta-ALA serta menghambat sintesis Hb.
7
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
Dosis keracunan Pb
Anak sapi : 400-600 mg/kg; Sapi dewasa : 600 – 800 mg/kg; Domba :
Pb =2,5% = 1,25 kg dengan berat 50 kg. Bayi dan anak-anak
biasanya lebih peka terhadap toksisitas Pb daripada orang dewasa.
Menurut penelitian hal ini disebabkan :
3. Organ seperti otak, ginjal, dan hati masih relatif muda dan
masih terus berkembang.
8
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
Jika termakan dan tidak terjadi muntah yang berarti maka dapat
dilakukan bilas lambung dengan 1% Natrium atau Magnesium
Sulfat.Pemberian putih telur, susu dan tannin dapat dilakukan sebagai
demulcent. Kalsium Klorida iv dapat diberikan untuk mengurangi kolik
saluran cerna.Dehidrasi dapat dicegah dengan pemberian larutan
isotonis.
9
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
10
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
Hg0 20 %
Hg2+
Ikatan kovalen
dengan gugus
CH3Hg+ sistein & GSH
Pencernaan Hg2+
CH3Hg+
~ 95% demetilasi
11
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
Jika termakan dan tidak terjadi muntah yang berarti maka dapat
diberikan putih telur, susu dan arang aktif mempercepat pengendapan
Hg dalam lambung. Bilas lambung dengan larutan natrium formaldehid
atau 2-5% larutan Natrium Bikarbonat.
Berikan Natium sulafat atau Mg Sulfat dalam air minum (1/2-1 oz)
untuk membuat mual dan muntah. Berikan BAL IM 10% meski setelah
3 jam termakan dapat diberi mencegah kerusakan ginjal . Dehidrasi
dapat dicegah dengan pemberian larutan isotonis.
LATIHAN
12
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
RANGKUMAN
13
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
TES FORMATIF
A.
B.
C.
14
Bahan Ajar Mata Kuliah: Metodologi Riset
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
15